77
BAB IV METODA PENELITIAN 4. 1 . Jenis Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis desain penelitian adalah desain kuantitatif yaitu
penelitian yang berdasar pada filsafati positivisme, karena
berdasarkan pada suatu metoda ilmiah atau scientific, karena telah memenuhi kaidah – kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris dan obyektif, terukur, rasional dan sistematis (Sugiyono 2014:13) Selanjutnya menurut Sugiyono metoda ini dapat digunakan untuk mengadakan penelitian pada populasi atau sampel pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisa data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesa yang telah ditetapkan (Sugiyono 2014 :14). Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat kausal (sebab dan akibat) pada variabel dependen dan independen. Karena penelitian ini bersifal kausal maka menggunakan metoda eksperimen yaitu mengendalikan variabel independen yang akan memberikan pengaruh terhadap veriabel dependen. Variabel yang bersifat dependen adalah kinerja guru (Y), yang akan diteliti ada tidaknya pengaruh tiga variabel independen, yaitu kecerdasan emotional atau emotional intelligence guru ( X1), kemampuan efikasi atau self effikasi guru (X2) serta tingkat kepuasan kerja atau job satisfaction (X3), serta bagaimana pengaruh ketiga variabel tersebut/ X1, X2, dan X3 terhadap kinerja guru Y 4.2. Ruang Lingkup Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi, hanya mencakup Guru – guru di sekolah menengah atas, yaitu dibatasi pada guru SMA Negeri 13 Tangerang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
Adapun hal yang akan menjadi obyek penelitian adalah sesuai dengan desain penelitian yaitu ada dan tidaknya pengaruh kecerdasan emosional (emotional intelligence), kemampuan efikasi (self efficacyi), dan tingkat kepuasan kerja (job satisfaction) guru terhadap kinerjanya (teacher performance) 4.3. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah menengah atas, yaitu SMA Negeri 13 Tangerang yang berlokasi di : Jln. HOS. Cokro Aminoto, Komplek Griya Kencana II, Ciledug Tangerang 15151, Banten. Telpon 021 – 73458276.. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan September - Oktober tahun 2015. Penelitian ini mengumpulkan data secara langsung maka jenis data yang digunakan adalah data primer. 4.4. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang berorientasi pada pengukuran variabel – variabel yang dibatasi oleh teori atau suatu set teori juga disebut sebagai kerangka konseptual penelitian. Secara specific satu set teori ini yang akan membantu penelitian untuk menentukan dan mengukur variabel – variabel yang akan diteliti. Menurut Iskansar ( 2008:21 ) metoda pendekatan kuantitatif memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut : pendekatan penelitian kuantitatif digunakan apabila masalah penelitian menuntut peneliti untuk, (1) mengukur variabel – variabel penelitian, (2) mengakses dampak dari veriabel – variabel penelitian, (3) menguji teori – teori atau melakukan eksplanasi dan (4) menerapkan hasil penelitian pada sejumlah besar subjek penelitian (generalisasi). Paradigma
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisa data dengan prosedur statistik, selanjutnya data akan diolah dengan menggunakan Statistic Product and Service Solution versi 22.0 atau disingkat dengan SPSS. 4.5. Variabel Penelitian Adapun variabel – variabel dalam penelitian ini adalah terdiri dari satu variabel dependen dan tiga variabel independen, secara terperinci variabel – variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Variabel Independen : Variabel bebas dalam penelitian ini adalah terdiri dari tiga veriabel yaitu : (1) Variabel kecerdasan emosional (emotional intelligence) X1, (2) Variabel kemampuan efikasi (self efficacy) guru, X2 (3) kepuasan kerja guru (job stratification) X3. Variabel - variabel ini akan diukur dengan menggunakan skala Likert, sebagai alat pengumpul data berbentuk kuestioner berisi sejumlah daftar pertanyaan dengan opsi pilihan jawaban lima tingkatan yaitu : sangat setuju (5), setuju (4), kurang setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1). Kelima opsi tersebut yang menjadi pilihan dalam menjawaban pada angket 2. Variabel Dependent : Sering disebut dengan variabel output, kriteria, konsekuen, dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2014;61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja guru (teacher performance) Y, sebagai variabel dependent atau tergantung pada variabel yang lain, akan diukur dengan menggunakan Skala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Likert dalam bentuk kuestioner atau angket juga dengan alternatif jawaban lima opsi yaitu : sangat setuju (5), setuju (40, kurang setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1), kelima opsi tersebut yang menjadi pilihan responden 4.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel independen adalah : X1, X2, X3, dan satu veriabel dependent yaitu : Y, dalam hal ini akan dilakukan pembatasan dimensi dan indikator untuk kepentingan penelitian, tahapan pembuatan instrumen penelitian antara lain 1. Definisi konseptual operational, 2. Menyusun kisi – kisi untuk menentukan indikator dari dimensi variabel penelitian 3. penyusunan butir – butir pertanyaan atau pernyataan yang mengandung dimensi dan indikator penelitian. 4.6.1.Variabel Kinerja Guru Y (Teacher Performance) 1. Definisi konseptual Difinisi konseptual kinerja guru mencakup kapabilitas seorang guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya
Kinerja guru adalah kemampuan yang
ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam Undang – Undang No.12 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang kinerja guru di tingkat SMA..
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
2 . Definisi Operasional Kinerja guru adalah : mengenai Kinerja Guru yang dilakukan Guru, akan diteliti meliputi dimensi : (1) Merencanakan proses pembelajara atau kegiatan belajar mengajar di kelas, (2) Melaksanakan proses pembelajaran di kelas, (3) Melakasanakan penilaian hasil pembejaran bagi peserta didik.(4) Melakukan pendidikan, pembimbingan dan pelatiahan kepada peserta didik. Keempat dimensi ini selanjutnya yang akan dituangakan dalam pertanyaan angket Tabel 4.1.: Kisi – Kisi Dimensi Kinerja Guru (Teacher Performance) No 1 2 3 4
Deminsi Merencanakan proses KBM. Melaksanakan proses KBM Melaksanakan evalusai hasil belajar Melaksanakan pendidikan, pembimbingan, pelatihan dan pemahaman kepada siswa. Jumlah
Indikator
Jmlh
1 ,2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14,15 16, 17,18,19,,20.
5 5 5 5
20
20
4.6.2. Variabel Kecerdasan Emosional X 1 (Emotional Intelligence). 1. Defini Konseptual. Kecerdasan emosional adalah kapabilitas seseorang dalam mengenali dan mengendalikan serta mengelola emosi yang dimilkinya sesuai dengan kebutuhan. Adapun indikator EQ (emotional intelligence) meliputi : mengenali emosi sendiri, mengendalikan emosi, memotivasi diri sendiri mengenali emosi orang lain, dan diterima oleh orang lain. 2. Definisi Operasional.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Variabel kecerdasan emosional
Guru yang akan diteliti meliputi dimensi
sebagai berikut yang diperlukan oleh seorang Guru dalam melaksanakan tugasnya (1) Kesadaran diri, (2)Pengendalian diri, (3) Motivasi diri .(4) .Empati yang dimilki Guru.(5) Kemahiran sosial, (6) Kematangan, sikap kematangan dalam pelaksanaan tugas Tabel 4. 2 .: Kisi – Kisi Dimensi Kecerdasan Emotional
No 1 2 3 4 5 6
Dimensi Dimensi Kesadaran Diri Dimensi Pengendalian diri. Dimensi motivasi diri Dimensi Empati Dimensi kemahiran sosial. Dimensi kematangan sikap. Jumlah
Nomor Butir Soal 1, 2, 3, 4, 5 6, 7 .8, 9. 10 11, 12, 13, 14. 15 16 17. 18. 19 .20 21. 22, 23, 24, 25. 26. 27. 28. 29. 30. 30
Jumlah 5 5 5 5 5 5 30
4.6.3. Variabel Efikasi Guru X 2 Sself Efficacy) 1. Difinisi Konseptual. Sefl efficacy Guru yaitu keyakinan Guru tersebut dalam menjalankan tugasnya, keyakinan mampu memperoleh kesuksesan Dengan kemampuan efikasi ini membuat guru menjadi yakin akan potensinya, mampu mengajar, guru lebih mampu menjelaskan dan mengelola proses kegiatan belajar mengajar. Self efficacy dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kata efikasi, namun
dalam praktik ilmiah masih sering dikatakan „self efficacy‟, dalam penelitian ini dipergunakan kata efikasi terjemahan dari self efficacy dalam bahasa Indonesia, yaitu keyakinan seseorang akan mampu berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
2. Definisi Operasional. Dimensi yang akan diukur (1) keyakinan mampu mencapai target kinerjanya, (2) keyakinan mampu menyelesaikan masalah dalam kinerjanya. (3) keyakinan dan mampu menyajikan materi pelajaran (4) keyakinan mampu memotivasi dan memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar, (5) keyakinan mampu menjadi teladan dan membawa perubahan positif. Tabel 4.3. : Kisi – Kisi Dimensi Efikasi guru (Self Efficacy). No
Dimensi
Nomor Soal
Jumlah
1 2 3 4 5
Keyakinan mencapai target kinerja Keyakinan menyelesaikan masalah Keyakinan menyajikan materi pelajaran. Keyakinan memotivasi siswa. Keyakinan menjadi teladan dan perubahan yang positif.
1, 2, 3, 4, 5 6,7, 8, 9. 10 11,12, 13, 14, 15 16.17.18.19. 20 21,22,23,2425
5 5 5 5 5
Jumlah
25
25
4.6.4. Variabel Kepuasan Kerja X 3 (job satisfaction) 1.. Difinisi Konseptual. Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah kecakapan yang menyangkut emosi yang terjadi maupun belum terjadi titik temu antara nilai – nilai balas jasa terhadap kinerja karyawan dan perusaha atau organisasi, dalam tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan, dalam penelitian ini adalah guru. 2.Definisi Operasional. Kepuasan kerja secara operasional adalah : (1) status pekerjaan, (2) gaji dan penghasilan yang diterima, (3) rekan kerja ditempat kerja, (4) pimpinan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
kepemimpinannya, (5) kenaikan pangkat atau masa depan dari pekerjaan, (6) keadaan dan kondisi tempat kerja, (7) rasa aman.
Tabel 4.4. : Kisi – Kisi Dimensi Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) No
Dimensi
1 2 3 4 5 6 7
Status pekerjaan Gji dan penghasilan lain. Rekan kerja ditempat kerja Pimpinan dan kepemimpinan. Kenaikan pangkat dan promosi. Keadaan dan kondisi tempat kerja. Rasa aman. Jumlah Demikianlah
keseluruhan dimensi
No. Butir Angket 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10. 11, 12.13, 14. 15,16, 17, 18. 19, 20, 21, 22. 23, 24, 25. 26 27, 28, 29, 30. 30 dari
variabel
Jumlah 5 5 4 4 4 4 4 30
penelitian, yang
selanjutnya akan dijabarkan lebih terperinci dalam indikator pertanyaan dalam angket penelitian. Indikator inilah yang diharapkan mampu memberikan jawaban untuk pengujian dalam penelitian ini, jawaban dari responden tersebut yang akan diolah senjutnya untuk membuktikan hipotesis
penelitian, terbukti tidaknya
hipotesis tersebut. Pentingnya dilakukan pendefinisian operational variabel adalah untuk menghindari terjadinya kesahpahaman atau perbedaan pandangan dalam mendefinisikan variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Variabel terbentuk dari indikator – indikator, yang selanjutnya indikator inilah yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan ataupun pernyataan dalam angket sebagai alat pengumpul data penelitian. Definisi operasional menjelaskan cara variabel penelitian tersebut dijabarkan dalam indikator penelitian, melaluli indikator inilah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
akan mendapatkan data yang diolah denagn menggunakan SPSS versi 22.0, untuk membuktikan hipotesis penelitian, terbukti atau tidaknya hipotesis tersebut. 4.6.5. Perincian Dimensi dan Indikator Variabel Penelitian. Tabel 4.5 : Perincian Dimensi dan Indikator Operasional Variabel No 1.
Variabel Dan Dimensi
1. Kinerja Guru (Y) 1.1.Merencanakan proses KBM. (kegiatan belajar mengajar) 1.2.Melaksanakan proses KBM (kegitan belajar mengajar)
1.3.Melaksanakan evaluasi hasil belajar.
Indikator Angket a. Menyusun Silabus MP b. Membuat rencana pelaksanaan pengajaran / RPP c . Menentukan kriteria ketuntasan minimal d. Menyusun daftar hadir dan nilai siswa. e. Menyiapkan alat dan bahan pengajaran. a. b. c. d. e.
Penguasaan materi pelajaran Pendekatan strategi KBM Pemanfatan sumber belajar dan media pembelajaran. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa. Menghubungkan materi paalajaran dengan budi pekerti, lingkungan hidup, dan life skill
5
3 4 6 7 8 9 10
11
c. Penilaian belajar selama proses KBM.
13
d..Melakasanakan penilaian tertuli dan secara lisan. e. Merangkum dan membuat tugas untuk pertemuan berikutnya.
2.
1
a. Memantau kemjuan bljr selama proses
b. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan
1.4.Melaksanakan pembimbingan dan pengembangan terhadap siswa..
No
a. Menjawab dan menjelaskan pertanyaan b. Menumbuhkan partisipasi siswa dalam pembelajaran c. Menunjukan sikap terbuka terhadap siswa. d. Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa e. Melaksanakan tindak lanjut dengan. memberikan arahan, kegiatan dan tugas.
12 14
15 16 17 18 19 20
X2 Kecerdasan Emosional. 2.1.Kesadaran diri.
a. Berpenampilan menyakinkan dan bersemangat b. Menguasi perasaan dan bermotivasi c. Percaya diri d. Membuat pilihan peluang baru. e. Kesadaran kekuatan dan kelemahan diri
1 2 3 4 5
2.2 .Pengendlian diri.
a. Bertanggung jawab b. Menegur siswa yang bertindak tidak tepat c. Bijaksana, dalam menggunakan peraturan d. Dapat tetap bersikap tenang meskipun ber masalah e. Berhubungan secara efectif dngn orang lain
6 7 8 9 10
2.3. Motivasi diri.
a. Selalu memotivasi diri untuk berhasil dalam pekerjaan yang berat
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
b. Tidak menghindar pekerjaan yang membosankan c. Menunjukan sikap yang tenang meski bermasah d. Memotivasi dan merangsang semangat siswa dan rekan kerja e. Memberikan motivasi/dukungan kerja
14 15
2.4. Empati
a. Kemampuan untuk memahami seseorang b. Rasa empati kepada persoalan orang lain c. Rasa empati terhadap posisi social d. Kemampuan membagi. e. Sikap empati sebagai motivator terhdp siswa
16 17 18 19 20
2.5.Kemahiran sosial.
a. Berhubungan effective dengan rekan kerja b. Banyak hal yang sulit dipahami dari orang disekitar kita. c. Menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. d..Mencari peluang untuk bekerjasama. e. Memperluas dan memelihara jaringa kerja
21
2.6.Kematangan sikap.
3. Afikasi guru X2 3. 1.Keyakinan mencapai target kinerja.
3.2.Keyakinan menyelesaikan masalah
3.3. Keyakinan menyajikan materi pelajaran.
12 13
22 23 24 25
a. Bersikap tidak defensif menerima berita persefektif baru. 26 b.Yakin berhubungan dengan siswa dan sekolah 27 c. Berbuat dari pada menunggu. 28 d. Memberikan contoh tauladan yang baik dan menetapkan tujuan yang jelas kepada siswa. 29 e.Menyatakan pendirian yg teguh mendukung perubahan walaupun terdapat tantangan. 30 a. Semua tanggung jawab berhasil diselesaikan. b.Tidak mampu menyelesaikan suatu tugas meski punya pengalaman c. Menetapkan target kesuksesan dalam setiap tugas dan bisa mencapainya d. Berhasil dalam menghadapi situasi yang sulit dalam. e.Yakin mampu bersaing menghadapi tantangan pekerjaan. a.Ttidak dapat menyelesaikan tugas yang sulit walaupun memiliki motivasi melakukannya. b. Kesulitan menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan tugas. c. Kurang mampu menghadapi situasi sulit kehidupan. d. Merasa rendah diri melihat teman teman yang sukses dalam beberapa pekerjan. e.Mampu mengatasi setiap masalah a. Melaksanakan tugas mengajar meskipun ada kesulitan dalam pelaksanaannya. b. Menyiapkan materi pengajaran c. Tidak kesulitan menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan KBM d. Tidak mudah menyerah saat mengalami beberapa kesulitan dalam mengajar e. Memiliki keyakinan dapat mengajar dengan baik dan dipahami oleh siswa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
87
3.4.Keyakinan memotivasi siswa
a. Mudah memotivasi siswapada pelajaran b. Mengembangkan bakat dan minat siswa. c. Memberikan pujian dan hadiah pada siswa yang berperilaku sesuai tata tertib d. Memberikan teguran /sanksi untuk siswa yang berperilaku tidak sesuai tata tertib. e. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk berprestasi
3.5. Keyakinan menjadi teladan dan perubahan yang positif.
Kepuasan kerja (X 3) 4.1.Status pekerjaan 3.
4.2 Gaji dan penghasilan lain.
16 17 18 19 20
a. Masa depan tergantung dari diri sendiri. b. Berperilaku sesuai aturan dan berdisiplin. c. Menunjukan perhatian / penghargaan pada rekan /siswa d. Menjaga perasaan dan martabat rekan kerja dan siswa. e. Bertindak sebagai pendidik yang dapat dipercaya dan memberikan contoh.
21 22 23 24 25
a. Merasa puas dengan status kepegawaiannya b. Merasa puas dengan regulasi kepegawaian c. Puas dengan aturan sistem kenaikan pangkat dan jabatan. d. Menghargai status guru adalah pekerjaan yang membanggakan. e. Perasaan puas atas kesempatan yang sama dan setara dalam pekerjaan sabagai guru.
1
2 3 4
5
a. Puas dengan besar gaji yang diterima. b. Merasa puas dengan adanya tambahan sertifikasi c. Merasa puas dengan honorarium daerah d. Perasaan senang mendapat tugas tambahan karena mendapat tambahan penghasilan. e. Puas dengan aturan sistem kenaikan gaji guru.
6 7 8 9
4.3 Rekan kerja ditempat kerja.
a. Perasaan cocok terhadap teman sekerja 11 b. Perasaan aman bekerja sama dengan pegawai lain di kantor 12 c. Perasaan senang membantu teman yang membutuhkan 13 d. Kerja sama antar pegawai meningkatkan gairah kerja 14
4.4.Pimpinan dan kepemimpinan
a. Keputusan kepala sekolah memuaskan. b. Kepala sekolah memberikan dukungan terhadap semua dan karyawan. c. Bertanggung jawab dan melaksanakan hasil keputusan rapat bersama d. Ada kerja sama harmonis pegawai dan pimpinan
15 16 17 18
4.5 Kenaikan pangkat dan promosi.(masa depan pekerjaan )
a. Kebijakan dalam kenaikan pangkat cukup adil b. Nyaman bekerja disini karena ada peluang untuk maju c. Guru berprestasi berhak mendapatkan penghargaan d. Kebijakan yang selalu berubah membuat malas bekerja
4. 6 Keadaan dan kondisi tempat kerja.
a.Iklim kerja di sekolah membuat tidak nyaman 23 b. Perasan kurang mendapat dukungan dan bimbingan atasan.24 c.Tidak nyaman bekerja karena fasilitas dan keadaan sekolah yang kurang memadai 25 d. Mendapatkan dukungan dan motivasi. dari rekan kerja 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19 20 21 22
88
4.7. Rasa aman.
a. Perasaan aman bekerja sama di sekolah. b. Adanya tunjangan kesehatan menjamin rasa aman c. Rasa aman,gaji dapat menjamin kebutuhan pangan keluarga setiap bulannya d. Menjadi guru tidak beresiko karen bekerja dengan amak
27 28 29 30
4.7. Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi penelitian ini dari SMA Negeri 13 Tangerang yaitu tenaga pengajar di sekolah tersebut. Jumlah populasi atau jumlah tenaga pendidik yang ada di sekolah tersebut sebanyak 50 orang yang terdiri dari tenaga pengajar yang berstatus PNS ( Pegawai Negeri Sipil ) sebanyak 34 orang dan Honorer sebanyak 15 orang.
Populasi homogen atau relatif homogen
Sampel yang represent tatif
Gambar 4.1 : Bagan Teknik Simple Random Sampling (Sugiyono 2014:64) Berdasarkan pendapat Iskandar (2007:71) maka sampel penelitian yang akan diambil adalah sebanyak 44 orang, jumlah tersebut sudah dianggap mewakili populasi yang berjumlah 50 orang. yang menjadi dasar pengambilan terlihat pada Tabel 4.6, jumlah responden yang menjadi obyek penelitian adalah 44 orang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
Jumlah responden ini akan diambil dari guru PNS atau guru tetap dan berstatus honorarium daerah atau guru tidak tetap atau non PNS. Tabel 4.6 : Penentuan Jumlah Sampel (Random Sampling) N (Populasi )
S (Sampel)
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
10 14 19 24 28 32 36 40 44 48 52
(Sumber : Iskandar 2007 : 71 ) 4,8. Teknik Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan atas kerjasama peneliti dengan lembaga SMA Negeri 13 tangerang, guru – guru di SMA Negeri 13 Tangerang sebagai objek penelitian.. Data yang akan menjadi bahan baku dalam penelitian ini merupakan data yang berwujud data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner Variabel - variabel ini akan diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk alat pengumpul data dalam bentuk kuesioner yang berisi sejumlah daftar pertanyaan ataupun pernyataan dan memiliki opsi jawaban lima tingkatan yaitu : sangat setuju (5), setuju (4), kurang setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1). Kuestioner sebagai alat pengumpul data haruslah valid dan reliabel sebagai persyaratan mutlak alat pengumpul data (Sugiyono 2009:144)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
Menurut Sugiono (2014;199), kuestioner merupakan telnik pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden
Selanjutnya
menurut
Sugiyono
kuesioner
merupakan
teknik
pengumpul data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur. Ketentuan pengumpulan data, sebagai berikut : 1. Memperoleh data dan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, data tersebut adalah data yang dapat digunakan dalam penelitian ini. 2. Untuk mendapatkan informasi dan data yang tingkat kebenarannya dan kepercayaannya tinggi, ini berarti data tersebut memenuhi persyaratan data yang validi dan reliabel. Dalam penelitian ini akan menggunakan model pengumpulan data dengan questioner skala Likert yang berbentuk pertanyaan atau pernyataan dengan skala penilaian 1 sampai dengan 5, 1 untuk sangat tidak setuju (STS), 2 tidak setuju (TS), 3 kurang setuju (KS), 4 setuju (S), dan 5 sangat setuju (SS). Adapun teknik pengumpulan data tersebut dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Menyusun angket berdasarkan dimensi dan indikator dari tiap variabel. 2. Membagikan angket kepada responden yang telah ditentukan . 3. Memeriksa seluruh hasil angket yang telah diisi oleh responden. 4. Menganaliasa
dan
mengintrepetasikan
data
dari
angket
untuk
membuktikan atau uji hipotesa. Semua perhitungan dan pengujian reliabilitas dan validitas alat pengumpul data
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical
Packages for Social Sciences) versi 22 (Dwi Priyanto 2014). Ini sesuai dangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
pendapat dari Sugiyono ( 2014;144) kuesioner atau angket sebagai pengumpul data harus valid dan reliabel, dengan demikian data yang diperoleh akan menghasilkan hasil penelitian yang benar dan dapat dipercaya. 4.9. Teknik Analisa Data dan Rancangan Uji Hipotesis 4.9.1. Pengujian Instrumen.
1. Uji Validitas Instrumen. Uji validitas item akan dilakukan dengan menggunakan SPSS. Untuk proses ini akan digunakan uji Metoda Corrected Item-Total Correlations Teknik uji validitas item dengan teknik Corrected Item Total Correlation yaitu dengan cara mengoreksi skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overesttimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Kemudian pengujian yang signifikan dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jikanilai positif r hitung
r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel
maka item dinyatakan tidak valid.Untuk dapat memberikan intrepretasi perhitungan koefisien korelasi (r), maka digunakan performan dari Sugiyono (2005 : 183) sebagai berikut : 1. r : 0 .00 – 0. 199 2. r : 0. 20 – 0. 399
= tingkat hubungan sangat rendah. = tingkat hubungan rendah.
3. r : 0. 40
– 0. 599
= tingkat hubungan sedang.
4. r : 0 . 60
– 0. 799
= tingkat hubungan kuat.
5. r : 0 . 80
– 1. 000
= tingkat hubungan sanat kuat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
2. Uji Reliabilitas Instrumen Dasar pengambilan keputusan uji reliabilitas sebagai berikut : reliabilitas Questioner dapat diuji dengan menggunakan rumus Crombach‟s Alpha koeffisien Crombach‟s Alpha dapat diartikan sebagai hubungan positif antara butir soal. Apabila koefisien reliabilitas instrumen yang dihasilkan lebih besar dari 0,7 berarti bahwa instrumen ini memiliki reliabilitas yang cukup baik. Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen, maka nilai reliabilitas didapat sebesar 0.881. Jika semua nilai relibilitasnya > 0,7, maka dapat dinyatakan bisa dipercaya dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Di bawah ini Tabel 4.7. memperlihatkan ketentuan reliabilitas berdasarkan nilai Cronbach‟s Alpha untuk reliabilitas keseluruhan dalam satu variabel. Berdasarkan pada range nilai tersebutlah akan ditentukan tingkat reliabilitas instrumen pengumpul data, setidaknya memenuhi nilai range 0,60 – 0,79, perhitungan selanjutnya dengan menggunakan SPSS 22.0. Tabel 4 .7 : Keeratan Hubungan Koefisien Cronbach’s Alpha. Koeffisien Cronbach;s Alpha
Keeratan Hubungan
0,00 – 0.19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,59 0,60 – 0,79 0,80 – 0,99
Sangat kecil dan bisa diabaikan Kecil (tidak erat) Cukup erat. Erat (reliabel) Sangat erat (sanagat reliabel)
1.00
Sempurna. (Sumber : Sugiyono 2007)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
Reliabilitas item pertanyaan dalam kuestioner diuji dengan melihat koeffisien
Cronbach‟s Alpha,
dengan
melakukan
Reliabilitas
Analysis
menggunakan SPSS. Melalui hasil dari analiasa SPSS tersebut akan dilihat nilai Cronbach‟s Alpha untuk reliabilitas keseluruhan dalam satu variabel. Nilai tiap – tiap item sebaiknya berkisar ≥ 0.60, sehingga membuktikan bahwa item tersebut memiliki reliabilitas konsistensi internal. Sedangkan item iten yang kurang dari ≤ 0.60 akan dibuang karena tidak memenuhi persyaratan. 4.9.2. Uji Asumsi Klasik Persyaratan Analisis Data. Uji persyaratan analisis data digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan layak untuk dianalisa lebih lanjut atau tidak dapat menggunakan data tersebut. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian normalitas data, pengujian linieritas regresi dan uji homogenitas data. Ketiga jenis pengujian tersebut diperlukan untuk memastikan hasil penelitian akuntable. Selanjutnya pengujian data ini setelah data terkumpul akan menggunakan SPSS. Uji yang akan dilakukan pertama uji normalitas data. Dengan uji normalitas ini akan diketahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan penelitian. 1. Uji Normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Sugiyono : 2005:110) Dalam penelitian ini yang cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah berdidtribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji statistik non parametrik KomogorovSaminov (K-S) Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
Kalmogorow Smirnow dengan taraf signifikan
dengan kriteria
pengujian normalitas sebagai berikut : -
Jika nilai probalilitas (Sig)
> dari taraf signifikan (
) 0,05, data
berdistribusi normal. -
Nnilai probabilitas (Sig) < dari taraf signifikan ( ) 0.05, data tidak berdistribusi normal.
Pengujian normalitas data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik, alat uji ini tersedia dalam program SPSS dengan menggunakan fungsi Explare. 2. Uji Multikolinieritas. Multikolinieritas adalah adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Multikolinieritas menunjukan bila terjadi kolinier terlebih bila kolinier sempurna (koefisien korelasi antar variabel bebas = 1 ) maka koeffisien korelasi dari variabel bebas yang bersangkutan tidak dapat ditentukan dan standard error tak terhingga. Untuk mengenali multikolinieritas melalui : Uji multikolinieritas ini menguji apakah ada hubungan antar variabel bebas, untuk pengujian multikolinieritas peneliti menggunakan SPSS 22.0 sebagai alat bentu pengolahan data. Persyaratan adalah tidak adanya multikolinearitas, model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah multikolinearitas, yaitu korelasi diantara variabel independen.Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerant dan VIF (variance inflation factor). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
( VIF = 1/tolerance), nilai tolerance < 0.10 atau
sama dengan nilai VIF >10 ini sesuai dengan rumus dari Sugiyono (2008:93)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
3. Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji ketidak samaan varians dari satu pengamatan kepengamatan lainnya pada model regresi. Jika varian dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas tidak terjadi. Heteroskedastisitas diuji dengan adalah Metoda Grafik yaitu melihat titik – titik pada grafik, yaitu jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang melebar - menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas. Hasil heteroskedastisitas bertentangan dengan salah satu asumsi dasar regresi linear, yaitu bahwa varian residual sama untuk semua pengamatan atau disebut homokedastisitas. Selanjutnya pengujian heteroskedastisitas akan mempergunakan SPSS versi 22.0, dan hasilnya akan dilihat dari gamabar penyebaran data yang berujud titik – titik, jika penyebarannya di atas dan tidak dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitisidas. 4.9.3.
Model Statistika yang Dipergunakan
Metoda analisa data yang akan digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda. Menurut Ghozali (2007) „ Analisis regresi linear berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independemt terhadap satu variabel dependent dan memprediksi variabel dependent dengan menggunakan variabel indepemdent‟ Dalam regresi linear berganda terdapat asumsi klasik yang harus terpenuhi sebagai persyaratan analisis data penelitian, yaitu residual terdistribu normal, tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
adanya multikolinearitas, serta tidak terdapat heteroskedastisitas. Adapun rumus persamaan regresi yang digunakan sebagai berikut di bawah ini : Rumus persamaan regresi ganda : Ý=a+ Keterangan : X X1 X2 X3 Y a e
+
+e
= Variabel bebas, = Kecerdasan emosional = Efikasi . = Kepuasan kerja guru = Variabel terikat , kinerja guru. = Konstanta = Koefisien regresi = Standart Kesalahan (error)
Untuk mencari koefisien regresi a. dibawah ini : 1. ∑
=
∑
2. ∑
=
∑
+
∑
3. ∑
=
∑
+
∑
̅1 -
̅2 -
A = ̅-
+
+
∑
dan
+ +
digunakan persamaan simultan
∑ ∑
+
∑
̅3
Pengujian pengaruh Kecerdasan Emosional guru (emotional intellegence), efikasi guru (self efficacy), dan kepuasan kerja (job satisfaction) terhadap kinerja (job performance) guru, dengan rumus persamaan sebagai berikut : Ý=a+
+
+
+e
Hipotesis statistik penelitian ada empat hipotesa yang dirumuskan berikut ini : 1. Hipotesa Pertama : Pengaruh intellegence) terhadap kinerja guru
kecerdasan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
emosional
(emotional
97
= ≠ 0. Terima tolak Tidak ada pengaruh kecerdasan emosional (emotional intelligence) terhadap kinerja Guru SMA Negeri 13 Tangerang. = ≠ 0. Tolak terima . Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh kecerdasan emosional (emotional intelligence) guru terhadap kinerja Guru SMA Negeri 13 Tangerang. 2. Hipotesa kedua : Pengaruh efikasi guru terhadap kinerja guru. tolak . Tidak ada.pengaruh antara efikasi = = 0. Terima guru ( self efficacy) terhadap kinerja guru SMA Negeri 13 Tangerang. = ≠ 0. Tolak terima . Ada pengaruh antara efikasi guru (self efficacy) terhadap kinerja Guru SMA Negeri 13 Tangerang. 3. Hipotesa ketiga : Pengaruh kepuasan kerja (job satisfaction) terhadap kinerja guru. = = 0. Terima tolak . Tidak ada pengaruh antara kepuasan kerja (job satisfaction ) guru tehadap kinerja guru SMA negeri 13 Tangerang. = ≠ 0 Tolak terima Ada pengaruh antara kepuasan kerja (job satisfaction) guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 13 Tangerang. 4. Hipotesa keempat : Pengaruh kecerdasan emosional (emotional intellegence), efikasi guru (self efficacy), dan kepuasan kerja (job satisfaction) guru terhadap kinerja guru (teacher performance). -
Terima tolak Tidak ada pengaruh antara kecerdasan emosional (emosional intelligence), efikasi guru (self efficacy), dan kepuasan kerja (job satisfaction) secara simultan terhadap kinerja guru (teacher performance).
-
Tolak terima Ada pengaruh antara kecerdasan emosional (emotional intelligence), efikasi guru (self efficacy), dan kepuasan kerja (job satisfaction) secara simultan terhadap kinerja guru (teacher performance )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
Demikianlah hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini dari data yang diperoleh melalui alat pengumpul data yaitu angket. Untuk pengujian hipotesis selanjutnya akan menggunakan bantuan dari SPSS 22. 0. 4.9.4. Rancangan Uji Signifikansi 4.9.4.1. Pengujian Determinasi ( Koefisien determinasi (KD) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah dari 0 (nol) dan 1 (satu), nilai
yang kecil berarti
kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas memprediksikan variasi variabel dependen. Analisa koefisien determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam prosentase. Secara terperinci kegunaan dari adjusted ( -
) adalah :
Sabagai ukuran ketepatan garis regresi yang diterapkan suatau kelompok dari hasil survey. Makin besar nilai (
) maka akan semakin tepat suatu
garis regresi,dan sebaliknya -
Untuk mengukur beasr proporsi atau persentasi dari jumlah variasi dari variabel terikat, maka untuk mengukur sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk mencari besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel tak bebas digunakan koefisien determinasi dengan rumus : - KD
=
x 100 %.
- KD
= Koefisien determinasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
- R
= Koefisien korelasi.
Rumus ini yang akan dipergunkan untuk perhitungan selanjutnya dengan menggunakan SPSS 22,0.
4. 9.4.2. Uji F ( Uji Simultan) Uji F dilakukan untuk melihat apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Tingkat probabilitas < 0,05 dianggap signifikan atau model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Uji simultan atau uji F adalah untuk menjawab hipotesis empat. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas (independen variabel) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (dependent varabel). Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai dengan nilai
dengan derajat kesalahan 5%. Apabila nilai
> dari
maka beberapa variabel bebas (X1, X2, dan X3) secara simultan atau
bersama – sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Namun sebaliknya apabila
< dar nilai
maka beberapa variabel
bebasnya (X1, X2, dan X3) secara simultan tidak memberikan pengaruh terhadap variabel terikat (Y). Membuat kesimpulan sebagai berikut : - Jika
maka tolak
artinya signifikan pada
= 5%
- jika
maka terima
artinya tidak signifikan
=5%
4.9.4.3. Uji Parsial Koefisien Regresi ( Uji t ) Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah masing – masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
=
100
0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesis. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel) secara parsial. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan
dengan
pada derajat kesalahan 5%. Jika <0,05
maka hipotesis ditolak dan sebaliknya jika >0,05 diterima. Apabila
>
maka variabel bebasnya memberi pengaruh yang
signifikan terhadap variabel yang terikat (Y). Sebaliknya apabila nilai
>
maka variabel bebas (X) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).. Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial pada tingkat signifikani 0,05 (5%) adalah sebagai berikut : - Apabila
>
atau alpha < 0,05, maka tolak
dan terima
- Apabila
>
atau alpha < 0,05, maka tolak
dan terima
Langkah – langkah dalam melakukan uji – t adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (H1). 2. Menghitung nilai
(taraf signifikansi 5% ) .
Selanjutnya perhitungan akan dibantu dengan menggunkan SPSS version 22.0, yang akan membuktikan ada diterima ataupun ditolaknya hipotesis penelitian, apakah H0 atau H1 yang akan terbukti dalam penelitian ini. Pembuktian hipotesis ini akan dilihat dari hasil perhitungan Uji t, yaitu untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh kertiga variabel X (independent variabel) secara bersama-sama terhadap variabel Y (dependent variabel).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
4.10. Matriks Korelasi Antar Dimensi Variabel Penelitian. Analisa korelasi antar dimensi dimaksudkan kuat tidaknya suatu hubungan secara keseluruhan antara variabel – variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus korlasi yang dipergunakan untuk penelitian ini adalah rumus Korelasi Person product Moment (PPM), sebagai berikut :
=
Keterangan : r-hitung X Y N
( √( ∑
(∑
(
( (
∑
(∑
= Koefisien Korelasi = Variabel Bebas = Variabel Terikat = Jumlah Responden
Tabel 4.8 : Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.80 – 1.00 Sangat kuat 0.60 – 0.799 Kuat 0.40 – 0.599 Cukup Kuat 0.20 – 0.399 Rendah 0.00 – 0.199 Sangat Rendah (Sumber : Sugiyono 2010) Pada Tabel 4.9 yang ada di halaman berikut menunjukan matriks korelas antar dimensi variabel bebas dan terikat yang akan diuji tingkat keeratan korelasinya. Analisa korelasi antar dimensi ini dibutuhkan untuk mengetahui lebih jauh dimensi – dimensi dari tiap variabel yang mana yang memberikan pengaruh yang paling kuat. Dari perhitungan korelasi antar dimensi variabel penelitian akan diketahui bagaimana pengaruhnya tiap dimensi dari ketiga variabel dependent yaitu X1, X2 dan X3, terhadap dimensi dari variabel independen yaitu Y, dengan demikian akan diketahui mana yang paling berpengaruh dari dimensi tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
Dalam Tabel 4,9, menggambarkan perhitungan yang akan dilakukan untuk menguji korelasi antar dimensi variabel, seperti tercantum dalam tabel tersebut tiap dimensi variabel akan diuji korelasinya. Tabel 4.9. Matrik Koefesien Korelasi Antar Dimensi Variabel
Variabel
Dim
Kinerja Guru Y1 Perncn
Y2 Pelksnaan
Y3 Evaluasi
Y4 Pmbimng
1.Kecerdasan Emosi X1-1 Kesadaran diri X1-2 Pengendalian diri X1-3 Motivasi diri X1-4 empati X1-5 Kemahiran sosial X1-6 Kematangan sikap
X1-1 X1-2 X1-3 X1-4 X1-5 X1-6
r.X1-1-Y1 r.X1-2-Y1 r.X1-3-Y1 r.X1-4-Y1 r.X1-5-Y1 r.X1-6-Y1
r.X1-1-Y2 r.X1-2-Y2 r.X1-3-Y2 r. X1-4-Y2 r. X1-5-Y2 r. X1-6-Y2
r.X1-1-Y3 r.X1-2-Y3 r.X1-3-Y3 r.X1-4-Y4 r.X1-5-Y3 r.X1-6-Y3
r.X1-1-Y4 r.X1-2-Y4 r.X1-3-Y4 r.X1-4-Y4 r.X1-5-Y4 r.X1-6-Y4
X2- 1 X2- 2 X2- 3 X2- 4 X2 -5
r.X2-1-Y1 r.X2-2-Y1 r.X2-3-Y1 r.X2-4-Y1 r.X2-5-Y1
r.X2-1-Y2 r.X2-2-Y2 r.X2-3-Y2 r.X2-4-Y2 r.X2-5-Y2
rX2-1-Y3 r.X2-2-Y3 r.X2-3-Y3 r.X2-4-Y3 r.X2-5-Y3
r.X2-1-Y4 r.X2-2-Y4 r.X2-3-Y4 r.X2-4-Y4 r.X2-5-Y4
X3 1 X3 2 X3 3 X3 4 X3 5 X3 6 X3 7
r.X3-1-Y1 r.X3-2-Y1 r.X3-3-Y1 r.X3-4-Y1 r.X3-5-Y1 r.X3-6-Y1 r.X3-7-Y1
r.X3-1-Y2 r.X3-2-Y2 r.X3-3-Y2 r.X3-4-Y2 r.X3-4-Y2 r.X3-6-Y2 r.X3-7-Y2
r.X3-1-Y3 r.X3-2-Y3 r.X3-3-Y3 r.X3-4-Y3 r.X3-5-Y3 r.X3-6-Y3 r.X3-7-Y3
r.X3-1-Y4 r.X3-2-Y4 r.X3-3-Y4 r.X3-4-Y4 r.X3-5-Y4 r.X3-6-Y4 r.X3-7-Y4
2 . Efikasi-keyakinan X2-1 Target Kinerja X2-2 Menylsaikan mslh X2-3 Menyjkn materi X2-4 Memotivasi X2-5 Mnjd teladan 3. Kepuasan Kerja X3-1 Status pkrjaan X3-2 Gaji/salari X3-3 Rekan kerja X3-4 Kepimimpinan X3-5 Masa dpn pekrjn X3-6 Kondisi tmpt krj X3-7 Rasa aman.
Matrik analisis korelasi antar dimensi yang akan dihitung atau diuji dengan menggunanakan SPSS versi 22.0, selanjutnya hasil korelasi pengolahan data akan terlihat dari hasil perhitungan SPSS tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/