16
BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1.Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1. Lokasi Wilayah Kabupaten Subang secara geografis terletak pada batas koordinat 107o31‟-107o54‟ BT dan di antara 6o11‟-6o49‟ LS. Adapun batas-batas wilayah dengan kabupaten atau kota yang berdekatan letaknya secara geografis adalah sebagai berikut: -
Sebelah selatan, berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat
-
Sebelah barat, berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Karawang
-
Sebelah utara, berbatasan dengan Laut Jawa
-
Sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Sumedang
Luas wilayah Kabupaten Subang adalah 205.176,95 ha atau sekitar 6,34% dari luas Provinsi Jawa Barat, sedangkan ketinggian tempat antara 0-1500 meter di atas permukaan laut. Lokasi penelitian khususnya adalah di PT. Sang Hyang Seri yang berlokasi di Kecamatan Ciasem. Areal kerja PT. Sang Hyang Seri terletak di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, dan sebagian kecil termasuk ke dalam Kecamatan Blanakan dan Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang. Letak geografis PT. Sang Hyang Seri berada antara 6o16‟-6o20‟ LS dan 107o36‟-107o39‟ BT dan berada pada ketinggian sekitar 15 m di atas permukaan laut. Luas wilayah penelitian adalah sekitar 3.100 ha. Secara keruangan, batas-batas wilayahnya adalah sebelah timur berbatasan dengan Desa Ciasem, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukahaji, sebelah utara berbatasan dengan Desa Blanakan, dan sebelah selatan berbatasan Desa Pancabali.
4.1.2. Topografi Secara umum, topografi Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 zona/ klasifikasi daerah, yaitu: 1. Daerah pegunungan Daerah ini memiliki ketinggian antara 500-1500 m di atas permukaan laut dengan luas 41.035,09 ha atau sekitar 20% dari seluruh luas wilayah Kabupaten
17
Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Sagalaherang, Serangpanjang, Ciater, Jalancagak, Kasomalang, Cisalak, dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang. Penggunaan lahan pada daerah pegunungan ini didominasi oleh perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun Negara, hutan, dan lokasi pariwisata. 2. Daerah bergelombang/berbukit Daerah dengan ketinggian antara 50-500 m di atas permukaan laut dengan luas wilayah 71.502,16 ha atau 34,85% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayahnya meliputi Kecamatan Cijambe, Subang, Cibogo, Dawuan, Kalijati, Cipeundeuy, sebagian besar Kecamatan Purwadadi, dan Cikaum. Penggunaan lahan yang dominan pada daerah ini adalah perkebunan karet, tebu, dan buah-buahan untuk pertanian dan industri. 3. Daerah dataran rendah Daerah ini memiliki ketinggian 0-50 m di atas permukaan laut dengan luas 92.639,7 ha atau sekitar 45,15% dari seluruh luas wilayah kabupaten Subang. Daerah ini merupakan wilayah pantura (Pantai Utara) yang meliputi Kecamatan Pegaden, Pegaden Barat, Binong, Tambakdahan, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Sukasari, Pusakanagara, Pusakajaya, Pamanukan, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, sebagian kecil Kecamatan Cikaum dan Purwadadi. Penggunaan lahan yang dominan pada wilayah ini adalah sawah berpengairan teknis dan tambak pantai.
4.1.3. Iklim Iklim di wilayah Sukamandi (areal kerja PT Sang Hyang Seri) menurut Oldeman termasuk pada tipe D, sedangkan menurut Ferguson termasuk iklim tipe C dengan kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu 86,7%. Total curah hujan tahunan pada daerah ini adalah 1200 mm/tahun dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari-Februari. Pada daerah ini, musim hujan terjadi pada bulan November-April dengan curah hujan maksimal 4200 mm, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Mei-Oktober dengan curah hujan 610 mm. rata-rata suhu harian adalah 27,3oC di mana suhu udara maksimum mencapai 31,2oC dan suhu udara minimum mencapai 23,4oC (Andriarini, 2007).
18
4.2. Gambaran Umum PT. Sang Hyang Seri 4.2.1. Sejarah perusahaan PT Sang Hyang Seri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbenihan, yaitu memproduksi tanaman pangan (padi dan palawija) dan menjadi penyalur benih bermutu terutama padi. Pada awalnya, tahun 1940, perusahaan ini berbentuk perkebunan besar milik swasta asing (Inggris) yang dikenal dengan nama Pamanukan dan Tjiasem lands (P&T Lands). Tanaman yang diusahakan adalah sisal/agave dan singkong. Areal yang dikelola P&T Lands pada saat itu mencapai luas 9000 hektar. Adanya proses nasionalisasi yang terjadi pada tahun 1957 menyebabkan pengambilalihan semua perusahaan asing di Indonesia termasuk P&T Lands oleh pemerintah Indonesia yang kemudian dikelola oleh Yayasan Pembangunan Daerah Jawa Barat (YPDB). Nama yayasan ini kemudian diubah menjadi Proyek Produksi Pangan Sukamandi Jaya pada tahun 1966. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri pertanian No. 9/2/1968 Proyek Produksi Pangan Sukamandi Jaya diubah menjadi Lembaga Sang Hyang Seri. Perkembangan selanjutnya melalui Peraturan pemerintah no.22 tahun 1971, Perum Sang Hyang Seri terbentuk yang berfungsi sebagai produsen dan pemasar benih tanaman pangan, dan merupakan salah satu sub sistem perbenihan nasional. Pada awalnya Perum Sang Hyang Seri berpusat di Sukamandi, tetapi berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No. 169/KPTS/UM/3/1982 pada tanggal 15 Maret 1982 Pusat Pelaksanaan Administrasi dipindahkan ke Jakarta. Status perum selanjutnya diubah menjadi Persero melalui PP 18/1995 tanggal 28 Juni 1995. Pengelolaan perusahaan PT Sang Hyang Seri pada saat ini dilaksanakan oleh Kementrian BUMN sesuai PP 64/2001 tanggal 13 September 2001. Bidang usaha yang ditangani sebagai usaha pokok PT Sang Hyang Seri adalah benih pertanian dengan mengembangkan diversifikasi usaha yang terkait dengan usaha pokok.
4.2.2. Struktur Organisasi Berdasarkan SK Direksi No.56/SHS.01/Kept/IV/2000 PT Sang Hyang Seri dikelola berdasarkan sistem regional manager (RM). PT Sang Hyang Seri memiliki 5 regional manager yaitu RM I Sukamandi, RM II Jawa Timur, RM III
19
Medan, RM IV Lampung, dan RM V Sulawesi Selatan. Masing-masing dari RM membawahi beberapa Unit Bisnis Daerah (UBD). RM I membawahi beberapa UBD yaitu UBD khusus Sukamandi, UBD Serang, UBD Ciamis, UBD Tegal, UBD Banyumas, dan UBD Cirebon. UBD khusus Sukamandi merupakan satusatunya UBD di PT Sang Hyang Seri yang memiliki areal produksi sehingga disebut UBD khusus yang dipimpin oleh seorang Kepala Rm yang dibantu oleh 2 orang deputi. Masing-masing deputi membawahi beberapa orang kepala UBD. Seorang kepala bagian membawahi beberapa bagian dan sub bagian. Bagianbagian yang ada di PT Sang Hyang Seri RM I UBD khusus Sukamandi antara lain bagian produksi, bagian pengolahan benih, bagian usaha benih dan hortikultura dan kemitraan, bagian keuangan, bagian pemasaran, sub bagian pengadaan barang, sub bagian irigasi dan jalan, sub bagian hama dan penyakit, sub bagian pembinaan mutu benih, dan beberapa sub bagian lainnya.
4.2.3. Bidang Usaha Luas areal PT Sang Hyang Seri RM I UBD khusus Sukamandi yang ada sekitar 4.300 hektar, namun baru terealisasi sekitar seluas 3.500 hektar dan sisanya merupakan areal yang tidak ditanami. Pengelolaan produksi PT Sang Hyang Seri ini dilakukan dalam dua sistem produksi, yaitu sistem swakelola dan sistem kerjasama. Sistem swakelola merupakan sistem produksi dimana seluruh kegiatan produksi mulai dari tanam sampai dengan pengolahan dan pemasaran benih dilakukan oleh perusahaan, sedangkan sistem kerjasama dilakukan dengan cara petani menyewa lahan pada perusahaan namun cara pembayaran sewa berupa hasil panen padi yang jumlahnya sebesar 1,2 ton/ha dan sisa hasilnya harus dijual kepada perusahaan dengan harga 5% di atas harga pasaran. Menurut PP No. 18 Tahun 1995 Bab II pasal 2, bidang usaha PT Sang Hyang Seri berupa: 1. Produksi, pengolahan, penyimpanan, pengepakan, dan penyaluran serta pemasaran benih tanaman padi dan hortikultura. 2. Penelitian, pendidikan, dan penyuluhan dalam bidang perbenihan dan kegiatan lain yang langsung menunjang usaha perbenihan.
20
Kantor pemasaran cabang/daerah PT Sang Hyang Seri cabang Jawa Barat dibentuk untuk pengawasan dan kelancaran yang tepat guna dalam distribusi, yaitu: 1. KPD
Sukamandi
untuk
wilayah
pemasaran
Subang,
Karawang,
Purwakarta, dan Bekasi. 2. KPD Cirebon untuk wilayah pemasaran Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka. 3. KPD Tasikmalaya untuk wilayah pemasaran Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Sumedang. 4. KPD Sukabumi untuk wilayah pemasaran Sukabumi, Bogor, Cianjur, dan Bandung. 5. KPD Serang untuk wilayah pemasaran Serang, Pandeglang, Tangerang, dan Lebak. Selain itu KPD berfungsi sebagai bagian yang dapat memperluas jaringan distribusi dan merupakan pihak penghubung langsung perusahaan dengan pihak penyalur/konsumen terhadap keluhan atau klaim.