ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV
DESA.
KF.PE~IMPINAN
Oiberlakukannya UU No.5/1979 Sumatera Selatan sejak pergeseran 'terjadinya
tahun
tentang pemerintahan desa di {mulai
an
perubahan
~Inrga
Sis lcm pemcr in tahan
SO
I
1983}
kepemimpinan
memberi kan pemimpin
masyarakat
desa.
tradis ioni 1
sua tu
prestise dan previlise yang tertentu.
kekuasaao t
merupakan awal
Pasirah sebagai
pt::lllimpi.flf' H.arga dipil ih oleh dewan Marga yang terdiri
tokoh
masyaraknt.
~larga,
pemel'intahan yang ope ras i on<.\ 1 lang sung dengtln DUlsyul'akaL. meliputi
dan
i~uslimin
berf.ld};~
(.J)
tanpa
III
eng e 1 0 1 «I
tuhuli
d
merupakan
depan
j
sekal i
(2J
S 11111 b
:36-·12;.
kewenangan
kesatuan berhadapan,
c r - slim b e r Dengan
kepolisian
pemcl'inlahan ':lal'ga
lingkup
telah
kekuasaan
;'o.5/197~
berumur
panjang
transisi
telah berubah t sekarang
ini
ini
tetapi
masih
terdapat
oj
··pembarep". "kriu",
se bu tan - se}.lltan
menggllllukioi-IA
ke t i gu
Ii (~ ~; rl
"penggtL"-'O"
dalam kondisi struktur
untuk
~ebiJtan
Dilain
perangka t
i' l.~ n f? 1 i tin n •
sebutan
transisi
I
pemerintahan
pemerintahan
m~.'l'up~.I~;.an
dlgunakan untuk menyeout p{lk liar!..':;,
LAPORAN PENELITIAN
df-~sa
~h~hldpun
kepemimpirH,n.
dl\n
baru s(>jak tahun 1983 .. Keadaan
ini sebenarnya meletalwn masyarakat
khususn)'a
inl
sllatu v;ewenang
lIIeninggalkan bekas y<.tng mcndalam -t·!:dH:ldap masyarakat. pihak. diberlakukanuyu IT
(3)
pen g has i 1 a n mar g a
pada akhirnYil memberikau Pasirah d.au perangkatnya :
Sejarah
tokoh
l.ingkup l;;ekuasaan pemerintahan Har·gn
keWentlllgan pel'adilan
(l)
, it a k u laya t
dasur'nya
pada
dari
desa
yang
marga.
Hal
Sebutan yang
pill,
sering
kadus dan Rt.
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO
33
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Secara.
lansung
hal
sebenarnya
ini
masyaraka t
menyamakan
kedudukankade.!.; dt'ngan pembarep atau kepala dusun di pemerintahan
marga.
marga diambij
DUain pihak
dari
kepala dusun pada
orang kebanyakan yang
tidak berbeda dengan \.-;a rga masyaraka t kepemimpinalJ
kepaJ.i:J.
La.l.n hal nya
,,'arganya.
pada
dengan
kedudukan
pasirah
relati f
yang
kewibawaan yang relatif tinggi
masyarakat ,Yang tnen;ffHlld.kan
pada
kedudukan
di
kurang umumnya
kepala
dusun
\ill
kt':uuuukan
kejA·>ruj
Ha J
k E' P (' m i
:.
In
pin a n
pe
.~
arc p.
In h
kemampuan untuk
Sikap kades"
sebena rnya
........"
T II n t i l t and n r
j
menyelenggnrakan
ang sebcnarllya tuntu tan in i
relevan dengon
mp1 niH. pasirah. yang
in)
!ida] ah
sewaktu k~tigb
terlihatdi
I},
lair.
ke~emimp.i.nalj
konfiik
1 II tan
kades djtuntut
l'umalJ t.anggh !;end i
berAsal
dengan
kades
I·
ke~eillimpinan
pada
d ima trl
mata mosyarakat.
kepem'impi nan b (' I' h e d 8. th.' II g :u) t
sosialnra
"}\ew i ba\¥aa_n"
lainnya.
akhirnya
pemerintahan
atas masyarakatnya"yang pada umumnya memiliki
dari strata saKia] tingkal
dusun
maSH
berkaitan
dengan
kecenderungan
untuk
masih
transisi membekasnyo
Kecenderu~gan
pemilihan kepala desa. des~
proses
Ini ............
penelitian.
Sistem pemil ihan
kepnla
desa
yang dilakukan seenra Iangsung dan rahasia oleh warga masyarakat dan kecendervngan dibutuhkannya "beaya" yang tidak sedikit, kekalahan
calon
'five masyarakat
yang
J.deal desh
LAPORAN PENELITIAN
t.idak
Storung
diI.UillUskan
terpilih masih
pemimpin \.Intu\:;
membekas
yang
mempunyai
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
maka
dalam
waktu
dikehendaki
oleh
sifat
ketelodanon,
TRI AGUS SUSANTO
_.
..H
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
berwibawa
dan
mempunyai
keluarga
yang
rukun.
Tuntutan
kepemimpinan yang demiJdan ini sebenarnya adanya suatu keinginan dari warga masyarakat untuk terjalinnya hubungan yang erat dengan pemimpl.nnya •
.h:esenjl.l.ngarl khususn~'a
pemimpinnya.
pemimpin
dengan persepsi masyarakat di
maSH
hubungan
antara
farmi]
masyarakat
ternyatn
juga
dengan
berkai tan
terhadap praktek-praktek kepemimpinon
lalu yaitu pads masa pemerintahan marga.
Keterkaiton
masalah dengan kemauall. Rlasyarakat untuk tt'!rlibat dalom kegiatan-. keg j a tal,
ternya t~
desa
besar
sclflga 1
ideallatas kepemimpinan
desa
sekal i .
seperti
Tidak
terpenuhi nya
disebutkan
di
atas
terdapatnya kecenderl.Ulgan untuk timbulnya jarak antara perangkat den~an
desa
masyardkatnya.
menyebabkdl. haJ
Terdapat
beberapn
faktor
yang
ini dlltalf1 ] air, :
Ierdapat kccenderullgan di ketiga desa penel i tian bah'Hl ,p~'lak;::wnaaIj
aktivitiis
kl1aes.
rueSi.it.'lW
de saG . - i l l mb d merupakcUl alau
II
sebt'Ildr'il)c11ah
g.
temjJal
tl.Jah
p(,IM~rintahan
dalam masyarakat
djm~1l1l1
dimall(l
Illemenlltu
kantor
bah w a
Pen" c' lL';' i
desa
.. k ant 0 r ~al"gn
'f
sudah
ada
kecuali
pc mer i n t a h
masyural{at
"diadili"
kt"\,ajlbdllllya
pedesa.an.
sehuri-harl dilakukan di rumah
masih
,ke kantor desa selal.u diasosiasikan sebagai orang
han y a 1 a h
yang
melanggar tert~anam
kuat
Sehingga warga masyarakat
eli
yang
pergi
yang melakukan
tindak kriminal atau oLang yang tidak mau membayar pajnk. Persepsi
yang demikiar.
mau berurusan dengan d i 1 a k u Ii and j
I' U ma
h
inilah yang
p,c~r;'J.llgJ'dt
j.; '" .p ;:11
it
r) P
~ a.
menyebabkan masyarakat
desa di
kantar desa melainl,an
Per s e psi
i ni
s e ben a
I'
n yaH k a n
tetap mtletakan kep:.:l.lrl clesii pada tingkat kewibm,aan yang
LAPORAN PENELITIAN
tidak
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
rcndnh,
TRI AGUS SUSANTO
35 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kal'cna
atribut-atribut
yang
sebenarnya
akhirn.)a hallY"", diletakan pada fu.ngsi
lIltu;yarakat
p(~"sepHl
bahwa
d;;'",UJ:Il.Hl
4daJah orang
peng(!lvla
mal'ga
PBH
lJemel'in1H.h.
memanfaa tkall
deugan
sebenaruyu
pellierinttihan marga yang
in
t
i.i. l'
g
(~ I
ma.sa
U1~u.J(dJila
otoritel berbeda dimas~
,(PBS,
tt:'1"H)t.Lt.a
pada
akal) d(~ngan
lebih
lalu
~adilM.
mt!mbandingkall berdasarkan
si~tem
~rinsip
yang
LAPORAN PENELITIAN
i".
s
pada
1
ternj'ata
Praktek
penal'i kan
ang
bf-!sar.
~l
i ,
Trauma
bahwa
semacam . paj ak
Dengan
t e r (; a p
lerhadap j
penarikan
ma~ga
di
praktek tetapi
terhadap
kades
:rdng mana hal' ini
seod i r
pada
bel'sifat
tidak jauh
pemimpin-pemimpin
;ebenarnya memandang pajak sebagai
kewajiban.
Hal
ini
penetapan besarnya pajak yang dirasakan 0Jeh masyarakat dilakukan dengan
harlls
h.esamaHfl.
lebih. besar daripada orang pajaknya iebih tinggi
"pol i
l-'ersi::psi
daripada
Persepsi adil pajak
L,.~hih
ma~'yalahk.i;l.1.
be ban
desa
dall'lm praktek penarikan
III (" ill
ke lJermukaan,
masyaraka t
sebagai
a k
POlll"'i.
penilaian
lamj.Ji:1u. Bag i
lH.gj
mellggu!lakan "opas".
jauh
dirj
UllliKUl
diperburuk dengarl tidak
mass
pengelola
pt::merintahan
nl:111 tuun
Pi:l..i
konsek ... f-:u.:i.l.H,;:a
ahcifj
di
PJ'aktek-praktek
1IH4~lya !'aktl
Dlt'ng ingfl t kan
lIIasa j
penderitaan
utUIAPUfl
dd.J.alli aen.. jaL tert.entu terulang
itu
kades
pelayanan administratif
t.erhadap
,l I'odi J pada
keI'Ja
l.L
\oI.i:4J
i:Jd~jdk
pada
La ,;Hlfilpa.i st':kal'ung mas ih IRf:mbekas. Hal ini diperkuat dengan
ttH'n.) d.
t-'ilJuk,
melekat
dibayarnya Kasus-kasus
kays.
darilJ~d~
dengan orang
orang yang
I
para
tetangga
miskin
pajaknya
tanahnya
t idak
'
luns
orang yang tanahnya luas merupaknn
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO
36 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sumber
dari
masyarakat in.i.
rasa
membayar
untul,
Sedangkan
ini
ini lah sa lah sa tu
~nmguasaan
j
t;'
ini
masyarakat, dar;
bat a s
da
bersuDlber
bahwa
dari
hal
menentukan Dari
sisi
angan tersebut.
s tat 11 S
IJ
yang
perangkatnya.
kes(~nj
k muncu I nyn.
Ya
lain
Ketidak. mauan
P em i 1 i k a n
01
a u pun
alas tannh penduduk merupakan kesulitan pertama yang
dihadapi. kepala Hal
S 11
tersebut.
ant.eu'a
adalah kades
1d
adilan
paja)\:
penilaian
besarnya pajak
Tid a k
ketidak
de~H
dipcI'i)ul'uk
yang belum baik.
beserta lug
perH.n~katnya
dellgan
j
dalam membuAt laporan.
admi nistrasi
pengelolaan
Bagi masyarakat yang tidak faham
tanah
tentang
kesul i tan yang d ihadapi kades beserta perangka tnya dan se baga 1 an besar masyarakat IIabyarakat
tidak
menilai
•
wenang,tidak
adil,
faham
kepala tidak
tentang hal hal
desa bisa
yang
ini,
sekarang
beker,ja
dan
pada akhirnra ini
la.in
seNenang
sebagainya.
Kecenderungan ini relatif terjadi diketiga desa penelitian. Hotivasi seseorang untuk menjadi lang sung akan mempengaruhi
bentllk
terjadL
Tiadanya sumber-sumbel'
dikelola
dan
terbatasnya
kepala desa secara
hubungan
sosial
penghasilan desa
penghasilan
kadesa""an""perangkatnya menyebabkan
resmi
yang
tidak
yang yang
bisa dapat
di terima
kepala desa dan
oleh
perangkatnya
tldak dapat meninggalkan mata penc~hariannya sehari-hari.
Petanl
petalangan dan pedagang
harus
aeninggalkan ~ri.
pekerjaannya ,
menyebahkan perongkat desa sehagai
perangkat
Dilain pihak tuntutan masyarakat akan
perangkat desa
sebenarnya
lidak pernahnya atau
LAPORAN PENELITIAN
sangat
besar.
desa
diwaktu
perhatian
kades
Keluhan-keluhan
jarangnya kepala desa
dan
tentang
turun kebalvah
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
siang
serj ng
TRI AGUS SUSANTO
,j I
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dikemukakan penduduk desa Ulak Paceh dan Gelumbang. sebenarnya
merupakan
indikator
rendahnya
hubungan
terjadi antara kepala desa dengan masyarakatnya. dl1ematis yang dihadapj inl. Dalam sisi inl diarahkan
pada
Hal
sosial
Suatu
ini yang
hal
yang
kepala desa dengan kondisi yang demikian
sebenarnya hubungan sosial yang
kual i tas
hubungan
sos ial
dar ipada
terjalin
kuan t i tasnya .
Hubungan sosia1 yang beraspekan kualitas yang akan muncul adaluh tuntutan kemampuan sosiabilita dari kepala desa dan perangkatnya. Kades
sebeuurnya
transisional, adalah
scdang
seperti
bahh'a
merupakankedudukan
HI'all
Jelas
yan!:l
apa
yan5
tercantum
bagaimanapun
juga
Institusi
yallg
kedudukan
dHri
dalam
UU
kades
si fatnya
kadcs
No. 5/1979.
merupakan
masi h inl
Artinya
institllsi
........
--
yang
formal
yang
mengelola
•
akan datang.
uagaima1l8 IDc.salah
diul:illlika
Salah satu
menumbuhkan
s\o,adaya ~,-'tung
konsep
ini,
masyarakat. fungsi
llntuk
sentral
masyarakat.
royong
desa
yang
Da1am
masa-masa
kades
adalah
kal tan
dengan
bCl'Hzaskan
kepentingan
Lersama me rupakan tan tallgan kades un'tuk d i tumbuhkan. Cara pandang IIlbsyarakat
untuk
mell.ilai
sesuatu
[;tcl'sama yau bukan adalah relati f. pJ..>ada
masyarakat
desa
::ie.:::ara
itu
merupakan
kepentingan
Batas-bat,as kepentingan bersama
tradislonal
berada
pada
tingkatan
j
.. p ,j a k ".
P II a k
genealogis
p
1.\
d
1\
teritoriaJ
d as;1 r
yaug
tertentu.Hubungan-hubungan terintegrasi otoL'ilas
sekarang
m co r up a I, a II
lazimnya
keillarga
membentuk
kecil.
hubungan Kuatnya
antara 1aili "itlii tnya
LAPORAN PENELITIAN
Iller \J p uk
It
n
suatu
k C Slit u an
permukimon
sosla1 yang terdapat dalam puak
berlandaskan pada
pada ini
II~· a
kekerabatran hubllngan
puak
pemecahan masyarakat
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
ini
dengan sampai
ke da1am
TRI AGUS SUSANTO
38 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ben tuk
RT-RT,
dengan
alasan
utama
antar anggauta puak yang selama
akan
inl
merenggangkan
telah ada.
hllbungan
Pada akhirnya
kemampuan masyarakat untuk melihat suatu permasalahan itu sebagai permasalahan bersama atau tidak pada umumnya masih terbatas pada
'" lingkup puako Kasus-kasus mobilisasi meningkatkan relatif
s~adaya
masyarakat dengan
masyarakat
tinggi- bilamana
puak
dipakai
untuk
efektifitas
sebagai
yang
pertimbangannya.
desa untuk d i lakukan pada
p~mbangunan
DI bag inya bantuan
menunjukan
tujuan
mas i ng
masing lingkup puak oleh kepa a detia Betung ternyata menghasilkan. tingkat
masyarakat
yang
tanpa mel i batkan pllak.
dengan hal
s,.;adaya
Inr
dijadikan
has I 1 maks imal
dasar
untuk
Praktek-prakt~k
umurunya
Te rdapa t
pengelolaan,
tumbllhnya
"~~daya
vendorong' "".
tinggi
bUamana
dibandingkkan bi I amana
kelemahan utama yai ttl
dorongan
tidak
kedepan
diperolehnya
yang
me rllpakan
berikutnya.
kegagalan
mobliisasi
gotongroyong
bertumpu pada dikesampingkannya kepentingan puako
pada Dilain
pihak keterk
bentuk
gotl.)ngroyong
yang
berlandaskan
kepentingan bersama banyak dilakukan oleh perangkat desa. Kesadaran
akan
kegiatfLn
gotongroyong
yang
berazaskan
kepentingan bersama sebenarnya terdapat diketiga desa penelitian. Hasan-alasan ~egi
tan
Jiampuan
yang
gotongroyong kepala
LAPORAN PENELITIAN
diberikan ini
pada
desa-
masyarakat umumnya
beserta
terhadap
disebabkan
lemabnya
oleh
- perangkatnya
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
ketidak untl..lk
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menggerakannya.Kemampuan , masyarakat
dis ini
menggerakan
sebenarnya
menggerakan
keter 1 i ba tan secara ph is i k dad terhadap
kegiatan
tuntllta.n
ideal
yang
yang
yang
d i sertai
kepala desa a taupun
di lakukannya.
masyarakat
dimaksudkan
terhadap
Hal
ini
dengan
tetua desa
berkai tan
pelnimpin yang
oleh
dengan
dikehendakinya
memang demikJan. Kemampuan masyarakat untuk melihat kepentingan bersama sebena~nya
yang sifatny8. tradisionil.
sudah ada sejak jaman dulu.
Hal ini bisK dltunjukan dengan telah adanya kegiatan kerja bakti. tugas
jags
.aktll
tertentu
tersebut
nI"llam
dapat
(kemit),
dan
laill
untuh
l'ukan
kegiatan.
SebaJ ikujtl bilamana lwl kf::cende lUllgau
till
TUlltutan terhadap hal institusi
ini
kepemimpirwil
ke pen till g an
b (~
I' !-'. i.\ III
[i
kemakm.uran mas) arahd t.
masyaraka t
t uk
ng
uflluk dap
da lam
keterlibatan sua t u
tidak ada yang menggerakan
i':l
keg i a tan
hertllmpu pada
mrlmpu
k~>g 1 d
l,al ini di· desa Betung menunjukan
dalam
kegiatan
me nge r jakan
rnelihat
rl) m(I b iIi sa s i
:·1 t.
In lellS i las
tradisionil
t imblll nya
Sebefll::il'tl)
Jesa
Y;l
in1
l ida!,
masyarakat
t.~rdapatnya
bilamana
pemimpi n
:'erdapa t
war-gaa
sebagainra.Secara
bp.rjalan 1lI(~rjgge
kerja
wajib
tersebu t . kemampuan
celah-celah
un t u k
t uj
tI
an
tan gotong royong sepe rt i
tingkat
yang
lebih
tinggi
dibandingkan dengan dua desa lainnya. Salah satu sebab rang utama adalah kepemimpirwfI kf:pala
desa
B<.'tung
yang
merupakan
perpaduan
antara kades J bekas pembarep dan kad('!-' "terbai k" di OKU. Bent.uk-hentuk
go tong l'oyong
yang
5
artinmya bentuk-bentuk go tong royong yang
I'd a
hub un g a n y a n g
LAPORAN PENELITIAN
t r a dis ion a J
i fatnya
non
tradisional
tidak berada diseki tar
sebenarnya
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
sudah
mu] a i
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
diperkenalkau sejak lama,
khuHuunY8 sejak tahun 70 an,
dengan dip!erkenalkannyf.l.
he,{'macam-mal.:am
pr.ogram
kepada masyarakat d~sa. Ks:t.lau d ipffi':'ha tikan, pembangunau tersebu t dan
investasi
lIIengorganisasi
yaitu
pembangunan
b(,wt.llk·-bentuk program
sebenarnya d iarahkan pada 'lkumulasi kapi tal
kapi tal
pad a
sebenarnya
masyuraka t
merupakan
pedeuaan.
tuntut.an
lIntlik
Kemampuan be rhasi lnya
kegiatau ini. Dilain pihak nilai ini sebenarnya merupakan sesuatu yang baru bagi masyaralw t nama-nama yang
Pada umumnya mereka tahu ten tang
'yang
masuk,
tetapi
formal
desa,
,
program-program
~~rkandung
_
KI:(..>
desa.
Selain
tidak
faham
makna
didalurunya. kepemirupillan
terdapat
jenis
,elfUpl.uah lain yai tu kepemimpinan non formal. Tumbuhkembangnya ..
~pemlmplnHc d~Lgan
ini dalam memobilisasi
banyak faklor.
s~adaya
masyarakal berkailan
Konsep kepemimpinan nonformal sendiri
masyarakat lebih dipandang
sebagai warga masyarakat
disegani, dihormati dan mau bergalll dengan masyarakal. selaman)'u seseorang
umur
seseorang
tersebut
sebagai
pemimpin
formal
ukuran atau
untuk
hukan,
bagi yang
Tidak
menenLukF.lfl
melainkan
didasarkan ,pada .. kemampuannya dalam memberikan penjelasan
lebih kepada
masyarakat yang-+berkai tan dengan berbagai hal •. Strukt.uryang mengisi kepemimpinan f.armal masyarakat desa lernyata
borkaitan erat
dengan
tingkat
perkembangan
desa.
Pada
desa Geludbang strukturnya diisi oleh mereka yang sebelumnya merupakan penggawa pada sistem pemerintahan Marga 'masyarakat lain.
Di
tingkatekonominya
desa
LAPORAN PENELITIAN
Ulak
Paceh
lebih
tel'diri
tinggibdaripada
darj
dan warga
tokoh-tokoh agama,
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
warga yaog bekas
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA d~ketiga desa
Terdapat persamaan pokok berkaltan dengan
pemimnpin
formalnya
penelitian yang
yaitu
cara
pandang
permasalahan yang berazaskan kepentingan' bersame. masih terbatas dalam
konteks
kepentingan
aspek-aspek . kapitai:--.
yang
memungkinkan
dengan
tanpa
memperhatikan
terdapatnya
investasi
Dal:am tingkat tertentu gotongroyong yang memungkinkan
akumulasi "kapi tal dilandaskan
dapat
dlperoleh,
prinsip-prinsip charity.
dalam kelompok dimana
terdap~tnya
keagamaannya sangat kuat, Paceh.
kelompok,
tetapi Kasus
pemamfatannya semflcam
ini
masih terjadi
pemimpin formal yang orientasi
seperti kebanyakan kasus di
desa Ulak
Didua desa lainnya bentuk gotongroyong yang demikian
inimasih berada disekitar kegiatan tradisinya. Kecenderungan tidak terjalinnya hubungan yang baik antara pc.impin
formal
dan
nonfol'lDul,
khususnyn
dalam
mcnggerakllu
aktivitas-aktivitas gotong royong an tara laian dapat dilihat dari aktivitas kegiatan LKMD.
Keberadaan lembaga ini masih berada
dalam tingkatan formal dan belum menyentuh fungsi yang diinginkan dari lembaga Inl. Kasus-kasus keputusan lembaga yang diambil alih oleh. keputusan perangkat berlaku selama
inl.
desa
merupakan
,Hasan yang
kecenderungan
dikemukakan antara
lain
yang tidak
maunya anggauta LKMD untuk hadir dalam rapat yang dladakan, sedangkan keputusan yang tertentu flharus" diadakan untuk memenuhl persyaratan formal dalam rangka pembangunan proyek tertentu. Tidakhadirnya
anggaut.a
LKND
ini
karena' undangan yang diberikan dapa t
hadir.
LAPORAN PENELITIAN
dari
sisi
anggauta
terlalu mendadak,
disebabkan
sehingga tidal,
Alasan lain .bahwa bagaimanapun juga semuanya akan
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
diputuskan . ini
~leh
sebenarnya
disatu
fihak
kepala desa dan perangkatnya. Seoara langsung hal menunjukan
dengan
kesenjanagan
pemimpin
sebenarnya merupakan potensi dan
berkembangnya
terbatas.
non
Sedangluln
formal
yang
bentuk-bentuk duri
an tara dilain
fihak.
formal Hal
kuat untuk munculnya
gotongroyong
sisi
pemimpin
kepala
konflik
dalam· scope
desa
ini
antara
yang lain
aemunculkan persepsi bahwa masyarakatnya "mbandel" , sullt diatur dan lain sebagainya. lotas.yarakat sendiri
sebenarnya menginginkan bahwa
pemimpin itu hendaknya berbeda dengan orang kebanyakan, sekali dalam kegiatannya sehari-hari. 'urga terdapat atl'ibut-atribut pemimpin tinggi
dengan ·orar~g
kedudukan
terutama
Dalum sistem pemerintahan
tertentu yang membedakan seorang
kebanyakan.
kepemimpinan
seorang
Di
seorang
mana
atribut
pemimpin
ini
semakin
berkenderungan
semakin jelas dalam segal a aspeknya. Dilain pihak atribut-atribut yang melekatpada pemimpin tingkat dess sekarang ini pada umumnya
tidak
terialu
membedakan
dengan
orang
kebanyakan.Terdapatnya tetua adat yang melakukan kegiatan sehari hari seperti apa yang dilaklukan orang kebanyakan, masyarakat meletakan fungsi
pada akhirnya
tetua adat hanya sebagai sekedar
institusi pelayanan budaya. Kondisi dimana tetua adat menjalankan fungsi pelayanan budaya, lernyala'tidak mampu ~emberikan kepuasan pemenuhan pokok sehari-hari.
Dalam kasus yang demikian
ini,
sebenarnyalah banyak diketemukan pemimpin-pemimpin non formal yang menghenaaki terlepasnya atribut yang masih melekat dalam dirinya agar yang bersangkutun dapqt menjelma sebagai orang "kebanyakan».
LAPORAN PENELITIAN
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kharisma yang ditunjang perilaku teladan pada akhirnya ~rkecenderungan
pedesaan.
untuk menggeser
Struktur ini
kppemimpinan non
di
oleh mcreka
yang
lIemiliki atribut yang berbeda dengan orang kebanyakan yang
pada
umumnya memil iki Pada awal
pada akhirnya diisi
formal
kemampuan
perkembangan
tekni s
mereka
organi sas iona 1 yang
yang
me~iIiki
latar
memada i
*.
belakang
'pegawai" , telah mengenyam kehidupan kota dan mempunyai kehidupan agama
yang
balk
Kecenderungan ini
merupakan terlihat
dl
struktur
,yuang 'mengisinya.
desa Betung dan desa riak
Paceh,
sedans di desa Gelumballg gejala ini belum terlihat.
*} Kemampuan
teknis organisasiollal berkai tan dengan kemampufln sest!orang unluk me l'lilnuskan tujuan dan me 1 iha t permasal ahan permasalahan bersama yang akan dilakukan.
LAPORAN PENELITIAN
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Swadaya aasyarakat dalam pembangunan. Seperti telah dijelaskan dimuka bahwa peranan pemimpin dalam
menggerakan
gotongroyong
di tuntut
adanya
kewi bawaan
dan
ketegasan. Bilamana gotong royong diletakan dalam perspektif pembangunan,
arlln~a
alaupull memLent.uk
sebagai usaha untuk meningkatkan
investasi baru,
maka sebenarnmyalah ni1ai
golongroyong merupakan suatu konsep usaha-u~aha
ni1ai
y~ng
lebih dekat dengan
untuk meningkatkan tara! hidup masyarakat.
~onsep
swadaya sebenarnya mengaeu padakemampuan tumbuh
kembang berdasarkan kemampuan yan~ ada.Dalam pengertian yang demikian
ini
sol idal'i tas
desa
merupakan
sua tu
hal
yang
sanga t
esensial unLuk tumbuhnya swadaya. Dilain pihak solidaritas sosial masyarakaL
de.sttsangat
ditentukan
oleh
interaksi
antara
proses
pembagian kerja dan proses pertukaran sosial serta moralilas yang menyertai dari pertukaran tersebut. Tiga
de~a
penelitian pada dasarnya berada dalam proses
pergeseran integras i s t l'uktu ral ke i ntegras i fungs ional', mesk i pun dalam derajat yang be rbeda.
Hal
i ni mengandllng pengel't ian bahwa
proses pembagian kerja yang lebih rasional dengsn tuntuitan balas j~sa
(ekonom!} yang
.menguat.
rasional
Dalam pros~s
ini
berkecenderungan untuk
berhasilnya swadaya masyarakat
sebenarnya berkai tan dengan kemampuan masyaraka t nilai-nilai charity gotong kapital dari
royong menjadi
kontrapl'c'stasi
yang
LAPORAN PENELITIAN
dellgull
m.elallii
untuk mengubah
ni1ai-ni1al
diperolehnya.
nilai-ni'lai ini mel'upal,an sesllatll yang baru) masyar.akatdesa
semakin
Dilain
fihak
yang masuk ke dalam
s(~rangkaian
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
investasi
program-program
TRI AGUS SUSANTO
46
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pembangunan F'
desa· dan
perubahan
yang
dibawa
sebagian
warga
masyarakat dari luar. Transformasi nilai ini merupakan suatu hal Dalam baglan ini
yang sangat esensial dalam swadaya masyarakat.
uraian selanjudnya di fokuslian pada permasalahan ini. Derajat perubahan
integrasi
struktural
ke arah
integrasi
fungsional pada ketiga daerah peneli tian, .menunjukan desa Betung berada
pada
tingkat
yang
paling
tinggi,
sedang
berada
pada
tingka t
terendah.· Program-program
desa
Gelumbang
pembangunan
yang
diintrodusir ke dalam masyar.kal pada umumnya diterima Pengertian di terima sebenarnya masih her.ada dalam tingkatan yang' relat
rendah,
program
artinya
tersebut
petugas-petugas
dibiarkan
Pandanmgan masyal'aka t menjadi
bah''''a
butH>a
untuk
kll rt'na
yang
membawa
melaksanakan
tugas
kewaj i bannya lIutuk me laksanakun.
tersebut
misi
tugasnya.
memang
Secara formal
sudah
program-
program pembangullcw yallg ada telah masuk dan di terima, sebal iknya secara subtansial
masi h dike tenlUkan kesenjangan persepsi
antara
masyarakat dengan progt'am-program pembangunan tertentu. Secara tradisiollal menYlimbang sangat
barang, 'liang,
besar,
terutama
rellgiositasnya misalnya, tingg i.
secara
relatif
kemnuall untuk berkorban, tenaga
sekali
Pandangan
bahwa
lain
unluk
tinggi.
tradisional
dan
sebagainya
desa-desa
~Iasyarakat
tingkat
memban t u
mambantll,
yang
desa
tingkat
Ulak
Paceh
relatif
paling
menyumbang
un tul,
s"'adayanya a taupun
sebenarnya
masyarakat atau warga masyarakat merupukan suatu kewajiban agoma. Dalam
pandangan yang .demik ian
keg 18 tan- keg ia tan
yang
mempunyai
latar belakang agama ternfata dapaL menyerap swadaya yans berupu
LAPORAN PENELITIAN
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAPORAN PENELITIAN
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tenaga,
uang yang sangat
ternya ta
terpi sah
pcmerinlah
desa.
memanfaatkkan melainkan
dengan
masih
lerdapat
pcmanfatan
seperli untuk membaguli masjid.
d i se lenggarakan
kemampuan
menjadi
illi
beruptl
Swadaya dalam bentuk
kt·g iatan" y6ang
BcJum
swadaya
tinggi.
suatu untuk
apara t
masyarnkat
ill\"estasi
ini
untuk
kapital.
tujuan-tujuan
memperbesar masjid.
ch;J.ri ty.
mrnemh"ull:
orang miskin dan lain sc-bagninyu. s~ada~a
Rangsangan untuk meningkalkan berupa
bantuan
malDp{ u
merubah menjnd i
bah\o'a
dcsa
pembangunan
phisik sangat
ter~ujudnya
des a
..... yang
re Ia t i f
harllS
Dalaltl
tinggi
swadaya
dalum
i nves t as i
ini
kunt.
perkembllugan ynllg
rnisalraya,
-
pt'I"lIIils,n]ahan
lebih
hel urn
kupi tal.
di'L.;ujudkkan
yang
Pe rseps i dalam
n~ndah
b.~tlllr.
apH l'a t
bentuk
dr"siI"
bangunnu
desa dcngall
ini
yan~
t.ingkflt
"'
t'l"nyata
yang
dernjllt
mas}a~akat
relatif mampu ch.. ndol"Ong
besar
be rkemhang.
dibandingkan dengan Desa
until': dl"S
Detung menanggapi
hal
ini dellgan membagi-bagi bautuan ke dalam masing-masing punk yang d-imaksudkan juga sebagai s~adaya
yang relatif
media persaingan.
besar.
sehingga memunculkon
Sedangkan desa Ulak Pnceh dalnrn
derajat tertentu menanggapinya dengan "diborongkan".
Hal
llli
dilakukan karena terdapatnya sernacam kesenjangan antara perangl;:at uesa dengan masyarakat.
Pada
de~a
Gelumbang dilakukan dengan
memanfaatkan dana sesual yang ada. Terdapat persamaan pokok dari ket 19a desa yai tu yu.ng
se~ama
ini
bentuk pemanfaa tannya berada diseki tar proyek sudnh
tradisionil.Terdapat kecenderungan
LAPORAN PENELITIAN
iui
dikenal
beberapa
yaitu
(-1)
oleh sebab
masyarakat pokok
terjadinya
Bentllk-bent:.uk kegiat·an
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
secnra
tersebut
TRI AGUS SUSANTO
48
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
secara
lJhisik
mudah
untuk dilihat
ordinate perangkat desa
terhadap
peersepsi
merupakan
bah""a
bantuan
~an
diukur
(2)
perangkat yang suatu
charity
persepsisub
lebih atas dan
(3)
bukannya
sebagai investasi kapital, sehingga harus diwujutkan dalam bentuk yang dapat dilihat.
LAPORAN PENELITIAN
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
secara
phislk
mudah
untuk
dilihat
dan dillkur
48 (2)
ordinate perangkat desa
terhadap perangkat yang
peersepsl
merupakan
bah",a
barttuan
suatu
char 1 ty
persepsisub
lebih atas dan
(3)
bukannya
sebagai investasi kapital, sehingga harus diwujutkan dalam bentuk yang dapat dilihat.
-
LAPORAN PENELITIAN
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAPORAN PENELITIAN
GOTONG R·OYONG PADA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN....
TRI AGUS SUSANTO