61
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1
Metodologi Perancangan Green Data Center Metodologi perancangan green data center diambil dari Mueen Uddin Green
IT service framework dan HCL data center service framework yang mempunyai tahapan Penilaian, Perencanaan & Desain dan Implementasi/Peningkatan aspek hijau yang berkelanjutan. Berdasarkan ketiga tahapan tersebut diatas, dibuatlah suatu skema pembangunan data center seperti pada tabel dibawah ini Tabel 4.1 Skema pembangunan Green Data center
- Audit ruangan Audit
- Audit konsumsi listrik - Audit Sistem Pendingin - Audit system keamanan fisik - Audit perangkat IT
Assessment
- Tingkat availability - Skala data center saat ini - Gap fasilitas data center saat ini
- Layout data center yang baru - Rack Layout Planning and Design
- Raised floor dan ceiling desain
62
- Pengkabelan listrik dan data - Sistem pendingin - Desain Sirkulasi udara - Akses Control - Sistem peringatan bahaya kebakaran - Bill of Material
- Pemasangan CCTV camera Implementation Green Data Center
- Pemasangan Access Door - Virtualisasi server - Penggunaan Perangkat yang sudah green IT certification - Power Management
Maintenance
- SLA Monitoring dan Reporting - Periodic preventive maintenance
Dari beberapa skema pembangunan data center yang telah dijelaskan pada tabel 4.1, skema audit dan assessment sudah dijelaskan pada bab 3, dimana penulis sudah melakukan audit mengenai sistem data center yang telah berjalan sekarang dan juga membuat assessment berupa gap analisis sebagai dasar untuk peningkatan kondisi data center 4.2
Perencanaan dan Desain Data Center Sebagai tindak lanjut dari tahap analisis yang telah dilakukan sebelumnya
maka pada pembahasan bab ini akan diberikan suatu alternatif dalam pengembangan sistem yang sudah ada.
63
Perancangan sistem yang dimaksud untuk menghasilkan sistem yang benar – benar dapat menjalankan aktifitas yang baik, sehingga mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan dan manfaat teknologi dan fasilitas yang tersedia. Perancangan sistem data center dapat diartikan membuat sistem baru dan menggantikan sistem lama untuk memperbaiki sistem yang telah ada sebelumnya. Tahap perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem dilakukan maka analisis sistem mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan bagi penulis untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem yang baru. Tujuan perancangan sistem data center ini adalah memberi gambaran yang jelas mengenai sistem data centre yang cocok dengan kebutuhan PT.ISN. Perancangan data center ini didasarkan atas hasil analisis yang telah dilakukan dengan memperhitungkan aspek – aspek sebagai berikut : 1. Analisa penggunaan energi listrik, yang digunakan oleh server 2. Perancangan data center yang ramah lingkungan 3. Perhitungan penghematan biaya operasional dan ROI.
4.2.1 Desain Layout bangunan data center Konsep bangunan menggunakan konsep ramah lingkungan (Green Building) untuk mengurangi polusi dan konsumsi daya listrik
Menggunakan lampu LED sebagai sumber penerangan
Menggunakan sensor lampu yang dapat mematikan lampu ketika tidak ada orang didalam ruangan utama data center.
Beberapa furniture seperti kursi dan meja menggunakan bekas kayu pallet.
Menggunakan sandal ketika masuk ruangan utama data center
64
Berikut ini adalah perancangan layout data center yang baru
Gambar 4.1 Layout perancangan bangunan data centre berukuran 15m x 8m
Penjelasan gambar: A. Entrance Room Ruangan ini merupakan ruangan yang pertama kali dilewati ketika seseorang memasuki ruangan data centre. Diruangan ini pengunjung harus melaporkan kepada petugas mengenai data diri dan keperluan. B. Control Room Merupakan ruangan dimana seseorang yang bertanggung jawab atas data centre yang mengontrol segala kegiatan di data centre C. Main Room
65
Merupakan ruangan utama data centre dimana terdapat rak – rak server dan CRAC
D. UPS Room Ruangan Tempat penyimpanan UPS E. Genset Room Ruangan dimana genset atau perangkat cadangan listrik ditempatkan F. ATS Ruangan ATS (Automatic Transfer Switch) untuk mendistribusikan listrik PLN keseluruh perangkat listrik yang ada di ruangan data centre Berikut gambar 3D denah ruang data center
Gambar 4.2 Penempatan Rak Server dan CRAC
4.2.2 Manajemen kabel listrik dan data pada data center
66
Berdasarkan hasil audit terhadap sistem kelistrikan yang saat ini digunakan, ditemukan bahwa power distribution unit sudah tidak layak untuk digunakan dan disarankan untuk dilakukan penggantian. Begitu pula halnya dengan jalur kabel listrik, ada kesalahan dalam pemasangannya seharusnya kabel listrik dan kabel data tidak boleh jadi satu dengan kabel data. Perancangan jalur listrik yang baru bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.3 Skema jalur kabel listrik dan kabel data
Pada gambar di atas adalah skema jalur kabel lstrik dan jalur kabel data pada data center. Jalur kabel listrik ditunjukkan oleh garis warna biru sedangkan jalur kabel data ditunjukkan oleh garis warna merah. Tegangan
67
daya listrik data center di suplai oleh PLN melalui Power Distribution Unit (PDU) yang digunakan untuk mendistribusikan tegangan upstream atau tegangan dari PLN ke perangkat, tipe PDU yang akan digunakan adalah panelboard distribution yang dilengkapi oleh ATS (Automatic Transfer Switch). Cara kerja dari ATS adalah ketika sewaktu – waktu tegangan upstream (PLN) mati maka ATS akan mengirim sinyal kepada perangkat listrik cadangan yaitu UPS dan Genset untuk menyuplai kebutuhan listik data center sampai tegangan PLN aktif kembali. Untuk instalasi kabel UTP yang merupakan media komunikasi data antar server dan komputer di distribusikan melalui rak network karena pada rak network terdapat router, firewall dan switch distribusi, dari switch inilah kemudian kabel UTP di distribusikan ke semua server yang ada di data center dan ke jaringan lokal yang ada di gedung lain. 4.2.2.1 Sistem Pelabelan Struktur kabel harus diberi label untuk memudahkan dalam melakukan identifikasi kabel. Setiap tempat dalam data center dimana kabel diterminasi harus secara jelas di labeli menurut lokasi dan jenis perangkat. Pertimbangan lain dengan menggunakan kabel UTP yang berbeda warna juga dapat memudahkan kita dalam melakukan identifikasi kabel. Ketentuan dalam pelabelan kabel di PT. ISN adalah sebagai berikut: Nama gedung / ruangan Jenis Perangkat Nomer perangkat Contoh desain pelabelan pada data center PT. ISN adalah sebagai berikut: Kabel yang menghubungkan switch ke perangkat selain switch yaitu:
Ujung switch
:DC-SVR01-A
Ujung Perangkat
:DC-SVR01-B
68
Demikian seterusnya sampai semua kabel yang terhubung ke switch pada masing – masing perangkat sudah dilabeli Kabel yang menghubungkan antar switch, yaitu: Ujung start
: DC-SW01-A
Ujung end
: DC-SW02-B
4.2.2.2 Struktur Jalur kabel listrik dan kabel data Manajemen kabel listrik dan kabel data di dalam data center supaya aman dan terorganisasi dengan baik, menggunakan overhead cable tray. Jenis tray
ini sangat ideal dipasang pada data center supaya tidak
mengganggu sistem pendingin data center karena jika kabel listrik dan kabel data dipasang melalui under floor cabling akan menghalangi udara dingin yang dihembuskan dari bawah raised floor. Pada gambar dibawah ini adalah model overhead cables tray yang akan dipasang di PT. ISN
Gambar 4.4 Desain overhead cables tray
69
4.2.3 Desain sistem Pendingin Data Center Berdasarkan hasil audit dan analisa terhadap sistem pendingin yang sekarang dipakai, menunjukkan bahwa sistem pendingin yang sekarang dipakai sudah tidak bisa menjaga performa sistem pendingin. Solusi terhadap permasalahan ini adalah dengan mengganti sistem pendingin yang ada dengan model CRAC Closed Circuit Air Conditioning system, sistem pendingin ini memisahkan jalur udara dingin (cold aisle) dan jalur udara panas (hot aisle). Prinsip kerja sistem pendingin ini adalah dengan menghembuskan udara dingin melalui raised floor dan bersirkulasi dengan perangkat IT di atasnya kemudian energy panas yang dihasilkan oleh perangkat dihisap ke atas melalui ceiling, seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.5 Pengaturan sirkulasi udara dingin dan udara panas
70
Untuk lebih mendinginkan rak server perlu dipasang enclosure fan dibagian bawah rak server. keuntungan sistem pendingin ini adalah sirkulasi udara dingin dan udara panas lebih presisi sehingga kerja sistem pendingin menjadi ringan. Untuk kelembaban dan temperatur dijaga dan di monitor oleh humidty controller icom aircooled display yang terpisah dari perangkat CRAC. Temperatur data center harus dijaga pada suhu 23ºC - 24ºC dan kelembaban normal pada 45% - 50%. Menjaga kelembaban dan temperature kisaran tersebut adalah untuk mencegah terjadinya karatan pada beberapa perangkat di data center karena penguapan (kelembaban tinggi) atau mencegah munculnya elektrostatis pada beberapa perangkat metal (kelembaban yang rendah). 4.2.4 Disaster Recovery Planning (DRP) Disaster Recovery Plan di desain untuk menjamin kelangsungan proses bisnis yang vital jika terjadi disaster. Seperti yang kita ketahui bencana datangnya tidak dapat diprediksi baik itu bencana yang disebabkan oleh alam maupun bencana yang disebabkan oleh faktor manusia, seperti kebakaran, amuk massa dan pencurian. Menyadari akan pentingnya hal itu PT. ISN menyiapkan strategi backup dan recovery data pada disaster recovery center yang sudah ditentukan. Strategi DRP yang dilakukan oleh PT. ISN dimulai dengan menyusun suatu dokumen yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan upaya recovery dari suatu bencana, dokumen yang dibuat memuat informasi sebagai berikut: Daftar inventaris perangkat hardware yang vital, seperti server database, server data perusahaan, server aplikasi dan perangkat core network
71
Daftar inventaris aplikasi dan data bisnis perusahaan, namun yang dianggap paling penting saja, mengacu pada hasil analisa BIA (Bussiness Impact analyst) Lokasi Disaster Recovery Center (DRC) sebagai lokasi alternatif pemindahan data jika data center utama mengalami kelumpuhan Metode pemindahan data dari datacenter utama ke DRC.
Perancangan Disaster Recovery Planning yang akan diimplementasikan di PT. ISN dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 4.6 Perancangan Disaster Recovery Planning (DRP)
Metode Disaster Recovery Planning yang akan dibangun PT. ISN adalah dengan membuat Disaster Recovery Center (DRC) pada kantor marketing yang ada di Jakarta. Strategi DRP yang akan dilakukan PT. ISN adalah dengan metode online backup Active/Passive terhadap file server, email server dan domain server. Pada gambar di atas data center Cilegon
72
dengan menggunakan teknologi SnapMirror dari vendor NetApp, mengupdate datanya di DRC Jakarta. Dengan demikian DRC Jakarta berperan sebagai tempat backup online untuk data dari data center Cilegon. Misalkan terjadi gangguan di data center Cilegon, replikasi data online di filler B dapat dikonversikan menjadi bentuk read/write, ketika filler A berhenti melakukan snap mirror ke DRC Jakarta. Client yang terhubung dengan filler A dapat memulai mengakses data dari filler B. Ketika filler A dapat berfungsi lagi dengan baik dan online, volume dan snapshot dari filler B dapat dikembalikan ke filler A. Kebijakan DRP itu belum dilakukan karena menunggu selesainya pembangunan data center. 4.2.5 Bill of Material
Setelah dibuat analisa dan
perancangan pembangunan, maka
langkah selanjutnya adalah membuat Bill of Material (BoM). Berdasarkan hasil analisa didapatkan perhitungan biaya yang harus dikeluarkan dalam pembangunan data centre tier 2. Perhitungan biaya ini dapat dijadikan acuan oleh perusahaan untuk menyiapkan anggaran pembangunan data center. Diperlukan persiapan anggaran yang baik, mengingat bahwa dalam pembangunan data center diperlukan biaya yang tinggi. Perencanaan anggaran pembangunan data center dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. BoM pembangunan data centre tier 2 Dalam Rupiah No 1
2
Deskripsi
Total
Emerson Rack Solution 1.1 Knurr rack 42Ux600x1100mm
6
18.000.000
108.000.000
1.2 Cable Rack Management
1
1.092.000
1.092.000
Emerson AC power Solution
1
68.800.000
68.800.000
2.1 Liebert fPc 75kva with isolation Transformer,panelboard & moni
Qty Harga satuan
73
Toring
1
38.400.000
38.400.000
1
240.000.000
240.000.000
Emerson Cooling Solution
2
120.000.000
240.000.000
3.1 Precision Air Con P2045
1
25.000.000
25.000.000
2
7.500.000
15.000.000
Total
736.292.000
2.2 Interceptor TVSS 160kA 2.3 Silent Genset Diesel
3
3.2 icom aircooled display
4
3S indoor fixed camera
4.3 Implementasi Green Data Center Pada penjelasan dibawah ini merupakan implementasi yang sudah dilakukan selama penulis menyusun tugas akhir. Dimana selain melakukan audit dan assessment penulis juga melakukan beberapa implementasi yang dibutuhkan untuk membuat data center lebih baik lagi.
4.3.1 Virtualisasi Virtualisasi merupakan strategi untuk mengurangi konsumsi daya data center. Virtualisasi tidak hanya dilakukan pada server tapi bisa juga dilakukan pada perangkat IT lainnya, Contohnya Switch Cisco. 4.3.1.1 Virtualisasi LAN Vlan merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menambah perangkat network. Pengaturan VLAN akan membuat pengaturan jaringan
menjadi sangat fleksibel dimana
dapat dibuat segmen yang bergantung pada suatu organisasi tertentu atau
74
perangkat tertentu yang harus dipisah segmen networknya supaya lalu lintas data utama tidak terganggu, contoh nya adalah IP Camera. Dengan menggunakan VLAN, pengguna dapat melakukan segmentasi jaringan switch berbasis kepada fungsi, departemen atau pun tim proyek. Pengguna dapat juga mengelola jaringan sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan perusahaan sehingga para pengguna dapat mengakses segmen jaringan dimanapun mereka berada.
Untuk VLAN yang dibuat, Penulis mengklasifikasikan berdasarkan alamat Subnet IP, dibawah ini adalah topology VLAN pada data center PT. ISN, dimana terdapat 3 jaringan utama yaitu jaringan PC, jaringan CCTV dan jaringan access door yang terintegrasikan dengan server absence database.
75
Gambar 4.7 Topologi VLAN pada data center PT.ISN
4.3.1.2 Virtualisasi Server Virtualisasi Server memungkinkan untuk menjalankan beberapa virtual mesin didalam satu fisik server. Hal ini dapat menurunkan space yang dibutuhkan oleh server dan memaksimalkan penggunaan server. Teknologi virtualisasi server diperkenalkan oleh beberapa vendor, seperti VMware, Citrix, Microsoft Hypervisor, Quest, Sun dan Virtual Iron. Banyaknya server yang ada di PT.ISN membuat biaya yang dikeluarkan untuk listrik menjadi besar. Untuk itu dilakukan virtualisasi server untuk
meminimalisir
penggunaan listrik yang dikeluarkan.
guna
mengurangi
biaya
76
Yang perlu diperhatikan dalam implementasi virtualisasi server adalah
arsitektur hardware yang murni 64 bit, multi processor,
kapasitas harddisk, alokasi memori dan tipe proccessor. Pada virtualisasi server PT ISN penulis melakukan virtualisasi pada server HP Proliant DL 580 G7 dan server HP Proliant ML160 Gen8
yang
mempunyai
spesifikasi
Quad
Core
Processor,
Harddisk Sata 16TB, Memori 16GB dan arsitektur hardware dan software 64bit. Sedangkan metode virtualisasinya adalah host virtualization dengan software VMWare Workstation 8. Pada VMWare Workstation, sistem operasi guest bergantung pada sistem operasi host sehingga pengaturan konfigurasi sistem operasi host merupakan hal yang sangat penting. Di PT. ISN sistem operasi pada semua host server menggunakan Windows Server 2008 64 bit, sedangkan sistem operasi guestnya bisa menggunakan sistem operasi 64-bit atau 32 bit. Hal lain yang harus diperhatikan pada saat implementasi virtualisasi adalah alokasi memori. Alokasi memori dapat dilakukan dengan menjumlahkan keseluruhan memori yang dibutuhkan oleh sistem operasi guest secara simultan, kemudian disisihkan paling sedikit 4GB dari jumlah total memori yang digunakan oleh mesin – mesin virtual. Selain alokasi memori yang tepat, pemilihan konfigurasi tipe network adapter juga harus diperhatikan. Ada tiga pilihan tipe network adapter pada VMWare Workstation 8 yaitu: host only, NAT dan bridge. Untuk virtualisasi server di PT. ISN network adapter yang dipilih adalah tipe bridge karena server host dan server virtualnya masih satu kelas IP.
77
Di bawah ini adalah mapping virtualisasi server di PT.ISN dengan menggunakan software VMWare Workstation 8
Gambar 4.8 Mapping virtualisasi server Keterangan gambar:
1.
DNS dan AD server
2.
IBM Lotus notes mail server
3.
Backup DNS dan AD server
4.
Replikasi IBM Lotus notes mail server
5.
Data Server
6.
Backup Data server
7.
IBM Connection server
8.
IBM sametime server
9.
IBM Lotus Application server
10.
Plant Maintenance server
11.
Billing Telephone server
12.
Database absensi server
13.
CCTV server
78
Untuk hasil virtu ualisasinya adalah sebagai beriku ut
1. Unttuk server V1 V sebagai Virtual adaalah Server IBM Notess Mail padaa host servver DNS/AD D
opologi virtuual server V1 V dapat dilihat pada gaambar dibaw wah ini To
HARD DWARE HP Proliaant DL 580G7 Intel Xeon X 2 proc, RAM R 16Gb, HDD H 8TB
HO OST/OS Microsoft Server S 2008 Ent E
VIR RTUAL MA ACHINE
APLIKA ASI
VM MWARE Work kstation 8
DN NS dan Activee Directory
GUEST/O OS Ms Server 200 M 08 Ent Apllikasi: IBM No otes Mail
Gambar 4.9 Topologii Virtualisassi server V11
Paada Topologgi server V1 alokasi harrdware untu uk virtualisaasi IBM nottes serrver adalah:: Alokasi memoori: 4 GB Alokasi Hardddisk :800GB B Tip pe Networkk : Bridge
79
2. Unttuk Server V2 V sebagaii Virtual addalah Replikkasi IBM Notes N Mail server s pad da host backkup DNS/AD D server.
To opologi virtuual server V2 V dapat dilihat pada gaambar dibaw wah ini
HARD DWARE HP Proliaant DL 580G7 Intel Xeon X 2 proc, RAM R 16Gb, HDD H 8TB
HO OST/OS Microsoft Server S 2008 Ent E
VIR RTUAL MA ACHINE
APLIKA ASI
VM MWARE Work kstation 8
Baack up DNS dan d Active Directory
GUEST//OS Ms Server 20 008 Ent Aplik kasi: Replikassi IBM Notes Mail
Gambar 4.10 Topologgi Virtualisasi server V2 V
Paada Topologgi diatas alokasi hardw ware untukk virtualisassi replikasi IBM notes server adalah: a
Alokasi memoori: 4 GB Alokasi Hardddisk :800GB B Tip pe Networkk : Bridge
80
3. Unttuk server V5 V sebagai virtualnya adalah serv ver IBM coonnection seerver, IBM M sametimee server daan IBM Lootus server pada host Window server s 20008 Ent
To opologi virtuual server V5 V dapat dilihat pada gaambar dibaw wah ini HAR RDWARE HP Proliaant DL 160 G88 Intel Xeon X 2 proc, RAM R 16Gb, HDD H 8TB
HO OST/OS Microsoft Server S 2008 Ent E
VIRTUA AL MACHIN NE VMWARE E Workstationn 8
GUEST//OS
G GUEST/OS
GUES ST/OS
Ms Server 20008 Ent Ap plikasi: IBM Connection C
Ms Server S 2008 Ennt Aplikassi: IBM Samettime
Ms Server 2008 Ent BM Lotus Aplikasi: IB
Gambar 4.11 Topologgi Virtualisasi server V5 V
Paada Topologgi diatas alok kasi hardwaare untuk ketiga k guest adalah: Alokasi memoori: 4 GB Alokasi Hardddisk :200GB B Tip pe Networkk : Bridge
4. Unttuk server V7 V Sebagai virtualnya adalah kom mputer billinng telp padaa host Winndow 7 pro komputer database d absensi.
81
Top pologi virtuual server V77 dapat dilihhat pada gaambar dibaw wah ini HAR RDWARE Inteel core i5, RAM M 8Gb, HDD D 500GB
HO OST/OS Microsoft Window 7 Prro
VIR RTUAL MA ACHINE
APLIKA ASI
VM MWARE Workkstation 8
Database ab bsensi
GUEST/O OS Windows XP P Pro A Aplikasi: billin ng telp
Gambar 4.12 Topologgi Virtualisasi server V7 V
Paada Topologgi diatas alok kasi hardwaare untuk viirtualisasi co omputer billling adaalah: Alokasi memoori: 2 GB Alokasi Hardddisk :200GB B Neetwork : Briidge
Beeberapa keuntungan pennggunaan virtualisasi v p pada server adalah 1. Menguranggi pemakaiaan energi listtrik 2. Memaksim malkan utilisasi dari servver tersebutt 3. Menguranggi pengeluarran biaya peembelian seerver dan software
82
4.3.2 Pemasangan CCTV Karena data center merupakan area yang privat maka diperlukan sistem keamanan fisik sebagai upaya tindakan preventif terhadap gangguan keamanan seperti pencurian perangkat IT atau pencurian data. CCTV atau Circuit Closed Television merupakan bagian dari sistem keamanan fisik data center. Penulis menggunakan IP Cam atau network camera, kamera tipe ini terhubung kejaringan CCTV yang sudah ada. Jadi kamera yang terpasang pada data center terintegrasi dalam satu server CCTV yang di dalamnya terdapat banyak kamera yang telah terpasang di tempat lain seperti office area dan process area. Supaya proses streaming camera tidak membebani traffic data di jaringan lokal maka dibuatlah VLAN pada konfigurasi switch Cisco. Berikut ini adalah topologi CCTV yang ada pada PT. ISN
Gambar 4.13 Topologi CCTV pada data center
83
Pada gambar 4.13 menunjukkan bahwa kamera yang ada data center terintegrasi dengan kamera – kamera yang berada di area yang lain. Untuk IP address kamera dan DVR Server
menggunakan kelas c dengan IP
192.168.10.1 s/d 192.168.10.40 sedangkan untuk server dan komputer menggunakan kelas b dengan IP 172.2.1.2 s/d 172.20.1.254. Walaupun berbeda kelas IP dan alamat IP namun dari komputer, user bisa mengakses setiap kamera yang ada. Hal ini dikarenakan fitur VLAN yang sudah dikonfigurasikan pada setiap switch Cisco yang ada. Tipe IP Camera yang dipasang di PT.ISN adalah dome fixed indoor karena merupakan tipe kamera doom maka posisi pemasangan harus pada langit – langit
Gambar 4.14 Pemasangan dome fixed indoor camera Sedangkan untuk perekaman video, kamera terhubung dengan DVR (Digital Video Recording) server. Pada server ini setiap kamera dibagi kedalam channel – channel yang terpisah dengan tujuan supaya memudahkan dalam melakukan perekamanan (recording) maupun pada saat kita ingin memutar ulang (playback)
84
Jumlah IP Cam yang terpasang sebanyak 2 buah yang mempunyai sudut pengambilan gambar yang berbeda, untuk kamera pertama mengambil gambar ke arah rak server dengan tujuan supaya area rak server bisa dikontrol sedangkan untuk kamera yang kedua mengambil gambar ke arah pintu masuk dengan tujuan supaya setiap orang yang keluar dan masuk data center dapat teridentifikasi dengan baik.
Gambar 4.15 Layout Posisi Pemasangan IP Camera
4.3.3 Pemasangan Access Door Finger print Sebagai upaya lain untuk meningkatkan keamanan data center dari orang yang tidak berhak masuk ke dalam data center adalah dengan memasang Access Door pada dua pintu masuk, yaitu pada pintu masuk entrance room dan pada pintu masuk ke ruangan utama data center.
85
Prosedur keamanan untuk masuk ke dalam data center PT. ISN adalah sebagai berikut: 1. Setiap orang yang memiliki hak akses ke dalam data center harus memegang kartu yang didalamnya terdapat microchips sebagai tempat menyimpan data pemegang kartu akses. 2. Setiap orang yang memiliki hak akses ke dalam data center wajib menyimpan data sidik jarinya pada database absensi. Access Door yang dipasang mempunyai dua tahap validasi, yang pertama pengunjung melakukan scanning kartu dengan cukup menempelkan kartu pada kontrollernya, jika kartu dikenali maka selanjutnya adalah fingerscan, jika kedua tahapan validasi dikenali maka pintu terbuka tapi jika satu saja tahapan validasi saja tidak dikenali maka pintu tetap terkunci.
Gambar 4.16 Pemasangan access Door pada pintu masuk
86
4.4 Perhitungan Biaya daya server Perhitungan biaya daya server dihitung berdasarkan tarif dasar listrik yang dikeluarkan oleh PT. PLN Indonesia dan waktu penggunaan pemakaian listrik. Penulis menghitung pemakaian listrik sebelum dilakukan virtualisasi dan setelah dilakukan virtualisasi Sebelum Virtualisasi Besarnya konsumsi daya listik yang dikeluarkan oleh server sebanyak 13 unit adalah 7320W dan dinyalakan selama 24 jam. Tarif dasar listrik per Januari 2015 adalah Rp.1496 per kwh (sumber: pln.co.id) Jadi Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Daya total
= 7320W = 7,32 KWH
Tarif TDL per kwh
= Rp.1496
Tarif Total daya
= 7,32 x 1496 = Rp.10.950,72
Tarif untuk 1 hari/24jam = 10.950,72 x 24 = Rp. 262.817,28
Tarif untuk 1 bln/30hr
= 262.817,28 x 30 = Rp. 7.884.518,4
Setelah dilakukan Virtualisasi Setelah dilakukan virtualisasi, jumlah server berkurang dari sebelumnya 13 unit server menjadi 8 unit server, sehingga konsumsi daya listrik juga berkurang menjadi 4480W. Jadi perhitungannya adalah sebagai berikut:
87
Daya total
= 4480W = 4,48 KWH
Tarif TDL per kwh
= Rp.1496
Tarif Total daya
= 4,48 x 1496 = Rp.6702,08
Tarif untuk 1 hari/24jam = 6702,08 x 24 = Rp. 160.849,92
Tarif untuk 1 bln/30hr
= 160.849,92 x 30 = Rp. 4.825.497,6
Penjelasan: Setelah dilakukan virtualisasi server terjadi penghematan setiap bulan sebesar Rp.7.884.518,4 – Rp.4.825.497,6 = Rp. 3.059.020,8 Atau terjadi pengurangan sebesar 40%
4.5 Perhitungan ROI Perhitungan ROI ini didasarkan pada total biaya pembangunan datacenter dibagi penghematan yang bisa didapat per tahun. Untuk penghematan Co location didapat karena PT. ISN akan memberhentikan layanan sewa tempat (co location) di Biznet. Perhitungan bisa dilihat pada perhitungan dibawah ini
Total Biaya ROI = Penghematan Per Tahun
88
Diketahui: Total Biaya
= Rp. 736.292.000
Penghematan Co location
= Rp. 12.800.000
Penghematan biaya listrik
= Rp.
3.059.020
Penghematan per bulan = Rp. 12.800.000 + Rp.3.059.020 = Rp. 15.859.020
Rp.736.292.000 ROI = Rp.15.859.020 = 46 Bulan = 3,8 Tahun
4.6 Improvisasi Data Center PT. ISN Segala hal yang didapat selama proses analisis, perancangan sampai dengan implementasi tentu bertujuan untuk membuat data center lebih baik dari sebelumnya. Ada beberapa hasil positif yang sudah di dapat selama proses perancangan dan implementasi Green Data Center di PT. ISN. Untuk lebih memahami hasil positif yang didapat, maka penulis menyajikan informasi tersebut kedalam data sebelum dan sesudah implementasi .
Tabel 4.3 Data Perbandingan sebelum dan sesudah pembangunan data center
No 1
Aktifitas Virtualisasi Server
Sebelum
Sesudah
- Jumlah server ada 13
- Jumlah server ada 8
- Konsumsi daya untuk
- Konsumsi daya untuk
server saja 7320W
server menjadi hanya 4480W
89
- Biaya pemakaian listrik setiap
bulan
untuk
server Rp. 7.884.518 2
Keamanan Fisik
- Tidak ada CCTV - Tidak ada Access Door
- Biaya pemakaian listrik setiap
bulan
untuk
server Rp. 4.825.497 - Data center dipasang CCTV sebanyak 2 buah - Dilakukan pemasangan Access Door
3
Manajemen Kabel
- Tidak ada pemisahan
- Menggunakan
jalur kabel listrikdan
overhead
cable
kabel data.
untuk
memisahkan
- Jalur kabel tidak terstruktur dengan baik
tray
kabel data dan kabel listrik - Kabel terstuktur dengan baik dengan adanya pemisahan jalur dan pelabelan