BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tahapan implementasi dengan menjelaskan proses – proses instalasi perangkat lunak penunjang VoIP, mulai dari instalasi VirtualBox berikut dengan instalasi Asterisk server pada VirtualBox serta konfigurasinya, instalasi connectify, wireshark, softphone pada client VoIP. Pada Bab ini juga akan disampaikan hasil pengujian VoIP ini pada jaringan Ad hoc yang telah dijelaskan pada Bab-Bab sebelumnya. Beberapa parameter pengujian yang akan diukur yakni Delay, Throughput, Average bit per-second, dan Average packet per-second.
4.1 Tahapan Implementasi Server Voip
Flowchart langkah langkah konfigurasi pada server VoIP.
28
29
Tahap yang pertama dalam pembangunan server voip yakni instalasi virtual box pada notebook yang menggunakan sistem operasi Windows 7. Setelah proses instalasi virtual box selesai maka dilanjutkan dengan tahapan proses instalasi voip server dengan menggunakan Asterisknow yang berbasis pada Linux Centos. Ketika server voip sudah terbuat, maka dilanjutkan pada tahapan instalasi aplikasi connectify berfungsi sebagai virtual access point pada wifi ad hoc notebook server. Dan yang terakhir adalah tahapan instalasi aplikasi wireshark yang berfungsi sebagai perangkat lunak yang mampu menangkap paket data yang berjalan pada jaringan voip.
4.1.1 Implementasi Oracle VM VirtualBox Agar Server VoIP virtual dapat berjalan maka dibutuhkan sebuah instalasi perangkat lunak virtualisasi menggunakan VirtualBox. Perangkat lunak ini berjalan pada notebook host dengan spesifikasi pada tabel 3.1 sebelumnya. Berikut tahapan Instalasi VirtualBox yang berjalan pada Windows 7.
Gambar 4.1 Instalasi awal VirtualBox 1. Pada proses instalasi awal klik Next, kemudian lakukan costum setup untuk memilih beberapa feature yang akan diperlukan untuk diinstal.
30
Gambar 4.2 Costum Setup VirtualBox 2. Setelah melakukan costum setup kemudian proses instalasi akan berjalan hingga akhir instalasi dan tampilan pertama VirtualBox akan terlihat seperti gambar 4.3
4.1.2 Pembuatan Mesin Virtual Untuk Asterisk Server pada VirtualBox. Berikut ini adalah tahapan pembuatan mesin virtual untuk Asterisk Server pada VirtualBox, garis besarnya adalah pemilihan kebutuhan perangkat keras pada mesin virtual yang akan diinstal perangkat lunak AsteriskNow.
Gambar 4.3 Tampilan instalasi 1 mesin virtual 1. Tahapan pertama yakni klik New dan klik Next.
31
Gambar 4.4 Tampilan instalasi 2 mesin virtual 2. Kemudian pilih jenis operasi sitem yakni Linux,
kemudian pada
version pilih Other Linux. Berikutnya klik Next.
Gambar 4.5 Tampilan instalasi 3 mesin virtual 3. Pada memory tentukan memory base yang diperlukan pilih 256 MB. Berikutnya klik Next.
32
Gambar 4.6 Tampilan instalasi 4 mesin virtual 4. Kemudian pembuatan virtual disk,
Pilih Create new hard disk.
Berikutnya klik Next.
Gambar 4.7 Tampilan instalasi 5 mesin virtual 5. Dan kemudian pilih option VDI ( VirtualBox Disk Image ), Berikutnya klik Next.
33
Gambar 4.8 Tampilan instalasi 6 mesin virtual 6. Berikutnya pilih Dinamical alocated. Kemudian klick Next.
Gambar 4.9 Tampilan instalasi 7 mesin virtual 7. Berikutnya adalah pemilihan alokasi kebutuhan hardisk virtual, ubah menjadi 2.00GB kemudian klik Next.
34
Gambar 4.10 Tampilan instalasi 8 mesin virtual 8. Berikutnya adalah pengecekan terakhir untuk memastikan kebutuhan perangkat keras virtual yang diperlukan. Klik Create untuk membuat.
Gambar 4.11 Tampilan instalasi 9 mesin virtual 9. Perangkat keras virtual telah selesai dibuat dengan kebutuhan yang cukup untuk pemenuhan instalasi perangkat lunak Asterisk.
35
4.1.3 Implementasi AsteriskNow pada VirtualBox Berikut ini adalah pembahasan tentang tahapan – tahapan proses instalasi perangkat lunak AsteriskNow pada mesin virtual yang telah dibuat. Tahapan – tahapan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahap pertama untuk instalasi AsteriskNow, pilih Settings, kemudian Storage, pada kolom Storage free pilih Empty dan pada Attributes pilih opsional Choose a virtual CD/DVD disk file... opsional ini berfungsi untuk mencari CD/DVD AsteriskNow yang akan diinstal pada mesin virtual yang telah dibuat.
Gambar 4.12 Tampilan instalasi 1 Asterisk 2. Tahap selanjutnya untuk memilih source asterisknow.iso pada direktori penyimpanan aplikasinya. Kemudian pilih Open untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Gambar 4.13 Tampilan instalasi 2 Asterisk
36
3. Setelah memiilih maka pilih open, pada storage tree akan terisi bootable cd dengan format *.ISO. setelah itu klik ok.
Gambar 4.14 Tampilan instalasi 3 Asterisk 4. Klik tombol start, kita akan memasuki proses instalasi secara otomatis akan terinstal. Ditengah proses penginstalan nanti masukkan password pada terminal. Password inilah yang nantinya berfungsi sebagai kunci on pada server voip asterisk.
Gambar 4.15 Tampilan instalasi 4 Asterisk 5. Proses instalasi asterisk server sudah selesai. Maka akan muncul perintah Reboot. Kemudian system akan restart.
37
Gambar 4.16 Tampilan instalasi 5 Asterisk 6. Setelah tahapan penginstalan, maka source aplikasi master instalasi kita hilangkan dengan memilih Remove attachment, software asterisk sudah terinstalasi. Untuk menjalankan asterisk yakni dengan klik tombol start pada halaman muka.
Gambar 4.17 Tampilan instalasi 6 Asterisk
7. Tampilan ini adalah tampilan terminal login pada server asterisk. Masukkan localhost login dengan root kemudian pasword. Dan server voip sudah berjalan.
38
Gambar 4.18 Tampilan instalasi 7 Asterisk 4.1.4 konfigurasi IP pada server VoIP Pada dasarnya server voip yang telah terinstal ini, konfigurasi default IP-nya adalah DHCP. Agar mempermudah proses registrasi pada client, maka IP akan di ubah menjadi static. Kenapa menggunakan static IP? Karena dalam proses konfigurasi pada client, pengisian alamat IP server / IP host sangat penting untuk proses registrasi client yang telah terkoneksi pada server. Berikut konfigurasi IP static pada server voip.
Gambar 4.19 Tampilan IP
39
1. IP server dasar adalah 10.0.2.15 2. Untuk masuk ke text user interface (tui) setting IP, maka ketikan perintah ini [root@localhost ~]# system-config-network-tui
3. Pilih Edit Device. Pada tab select a device, pilih eth0. 4. Kemudian pada tab Deverent Configuration, ubah konfigurasi sebagai berikut dan klik Ok. Name Device Use DHCP Static IP Netmask Default gateway IP
eth0 eth0 [ ] (kosongkan) 192.168.10.1 255.255.255.0 -
Tampilan konfigurasi IP 5. Proses Mengubah DHCP IP dengan Static IP sudah selesai, dan restart server dengan mengetikan perintah ini pada terminal, seperti berikut : [root@localhost ~]# service network restart
untuk melihat apakah IP server berubah yakni dengan mengetikan perintah sebagai berikut pada terminal, [root@localhost ~]# ifconfig
Gambar 4.20 Tampilan perubahan IP
40
4.1.5 Konfigurasi Connectify Untuk tahap instalasi connectify ini secara umum sama dengan aplikasi lain. Namun yang membedakan adalah proses konfigurasi untuk membuat Ad Hoc itu berjalan.
Gambar 4.21 tampilan konfigurasi Connectify 4.1.6 Instalasi Wireshark Untuk Wireshark, tidak ada konfigurasi yang dilakukan, instalasinya pun sama dengan umumnya aplikasi lain. Wireshark ini digunakan untuk menangkap paket data yang terlintas antar client.
Gambar 4.22 Contoh penggunaan wireshark
41
4.2 Konfigurasi Pembuatan Ekstensi Server VoIP Agar masing-masing client bisa berkomunikasi dengan server VoIP, maka softphone harus memiliki identitas yang telah teregistrasi pada server VoIP. Oleh karena itu pembuatan ekstensi pada server Voip sangat berperan penting. Pertama sekali kita harus menyalakan server voip dan login. Setelah server menyala, masuk ke web base untuk membuat ekstensi client pada server dengan cara mengakses alamat IP dari server asterisk pada browser. Kemudian klik FreePBX Administration, ketika masuk pada form Authentication Required login dengan User Name : admin dan Password : admin. Untuk pembuatan ekstensi client baru, pada form admin pilih : Device : generic SIP Device
Kemudian klik submit, lalu pada form add SIP Ekstension konfigurasikan : Add Ekstension User Extension Display CID Num Alias SIP Alias
101 101 101
Device Options Secret
User101
Tampilan konfigurasi SIP ekstensi client 1 Setelah itu klik submit, dan Apply Configurations Changes. Ekstensi untuk Client 1 telah terbuat, pada pembuatan ekstensi Client 2 dan Client 3 cara konfigurasinya hampir sama, hanya tinggal menggantikan nama masing masing client seperti terlihat pada tampilan konfigurasi SIP ekstensi client 1 Add Ekstension User Extension Display CID Num Alias SIP Alias Device Options
Client 2
102 102 102
Add Ekstension User Extension Display CID Num Alias SIP Alias
103 103 103
Device Options Secreat
User103
Client 3
42
4.3 Konfigurasi Softphone pada client. Konfigurasi pada softphone yakni dengan mengisi nama identitas nama client softphone dan pengisian alamat IP server voip. Pada nama softphone masing – masing di isi dengan nama ekstensi yang telah didaftarkan pada server voip. Berikut
konfigurasi
pada
masing-masing
softphone
yang
telah
terimplementasi pada masing-masing client. 4.3.1 Konfigurasi X-Lite
Gambar 4.23 Instalasi X-Lite 1. Tahapan pertama klik next untuk melanjutkan instalasi x-Lite softphone pada user 1. 2. Kemudian pemilihan lokasi penginstalan. Setelah itu klik next untuk melanjutkan. 3. Proses instalasi sedang proses dan kemudian setelah selesai akan terlihat tampilan utama dari X-Lite. 4. Untuk konfigurasi identitas SIP pada X-Lite pada user 1.
43
Gambar 4.24 Konfigurasi X-Lite Berikut konfigurasi account x-Lite : - User Details Display Name User Name Password Authorization user name Domain - Domain proxy - Dialing plan
: 101 : 101 : user101 : 101 : 192.168.10.1 : default : default
Tampilan konfigurasi X-Lite 4.3.2
Konfigurasi SJPhone Pada User 1.
Untuk Instalasi pada softphone Sjphone ini sama dengan tahapan 1 sampai 3 pada proses instalasi softphone X-Lite. Namun konfigurasinya berbeda dengan tampilan pada X-Lite.
Gambar 4.25 Konfigurasi Sjphone
44
Create New Profile - Profile Name : 101 - File Name : 101.ini - Profile Type : Calls through SIP Proxy Tab General - name : 101 - Type : SIPProxy - File : 101.ini Tab SIP Proxy Proxy domain : 192.168.10.1 : 0 Tab STUN Server Address : 192.168.10.1 : 5060
Tampilan konfigurasi SJphone 4.3.3
Konfigurasi Ekiga Pada User 2.
Untuk instalasi Ekiga pada linux ubuntu 10.4 yakni dengan mencari aplikasi ini pada linux software.
- Name
: 102
- Registrar
: 192.168.10.1
- User
: 102
- Authenttication User : 102 - Password
: user102
Gambar 4.26 tampilan ekiga softphone 4.3.4
Konfigurasi Qutecom Pada User 2
Untuk instalasi Qutecom pada linux ubuntu 10.4 yakni dengan mencari aplikasi ini pada linux software.
45
Gambar 4.27 Tampilan konfigurasi Qutecom softphone - Account name
: 102
- Login/username
: 102
- Password
: user102
- SIP Domain/Realm : 192.168.10.1 Tampilan konfigurasi pada Qutecom
4.3.5
Konfigurasi 3Cxphone Pada User 3 Display name
: 103
User
: 103
ID
: 103
Password
: user103
i am Out of Office : x Local PBX IP
: 192.168.10.1
Gambar 4.28 Tampilan konfigurasi 3Cxphone aplikasi ini bisa diunduh pada https://market.android.com yang diakses
dari
smartphone
android.
(Gambar
diambil
http://www.888voip.com/3cx-updates-3cxphone-for-android.)
pada
46
4.4 Pengujian panggilan keluar dan masuk Untuk pengujian panggilan masuk dan keluarnya suara pada voip, maka dilakukan pengambilan data dengan beberapa sekenario,dimana sekenario tersebut menguji antar client dengan sistem operasi dan softphone yang berbeda dalam satu ruang lingkup jaringan ad hoc. Beberapa sekenario yang diterapkan adalah sebagai berikut :
Panggilan masuk / keluar antara Voip Client Linux ubuntu 10.4 (Ekiga) dan Windows seven(X-Lite)
Panggilan masuk / keluar antara Voip Client Linux (Qutecom) dan Windows seven (SJphone)
Panggilan masuk / keluar antara Voip Client Linux (Ekiga) dan Android (3cxphone)
Panggilan masuk / keluar antara Voip Client Windows seven (X-Lite) dan Android (3cxphone)
Panggilan masuk / keluar antara Voip Client Windows seven (SJphone) dan Android (3cxphone)
4.4.1 Skenario 1 Linux (Ekiga) dengan Windows (X-Lite)
Gambar 4.29 Skema voip ad hoc peer-to-peer skenario 1 Gambar 4.24 merupakan skenario pengujian antara VoIP client Ekiga pada sistem operasi Linux dan X-lite pada sistem operasi Windows 7. Pengujian ini dilakukan pada ruangan tertutup (indoor).
47
4.4.2 Skenario 2 Linux (Qutecom) dengan Windows (SJphone)
Gambar 4.30 Skema voip ad hoc skenario 2 Gambar 4.25 merupakan skenario pengujian antara VoIP client Qutecomm pada sistem operasi Linux dan SJPhone pada sistem operasi Windows 7. Pengujian ini juga dilakukan pada ruangan tertutup (indoor). 4.4.3 Skenario 3 Android (3cxphone) dengan Linux (Ekiga)
Gambar 4.31 Skema voip ad hoc skenario 3 Gambar 4.26 merupakan skenario pengujian antara VoIP client 3Cxphone pada sistem operasi Android dan Ekiga pada sistem operasi Linux. Pengujian ini dilakukan pada ruangan tertutup (indoor).
48
4.4.4 Skenario 4 Android (3cxphone ) dengan Windows (X-Lite)
Gambar 4.32 Skema voip ad hoc skenario 4 Gambar 4.27 merupakan skenario pengujian antara VoIP client X-Lite pada sistem operasi Windows 7 dan 3CXphone pada sistem operasi Android. Pengujian ini dilakukan pada ruangan tertutup (indoor). 4.4.5 Skenario 5 Android (3cxphone) dengan Windows (SJphone)
Gambar 4.33 Skema voip ad hoc skenario 6 Gambar 4.28 merupakan skenario pengujian antara VoIP client 3Cxphone pada sistem operasi Android dan SJphone pada sistem operasi Linux. Pengujian ini dilakukan pada ruangan tertutup (indoor).
49
4.5 Perhitungan perbandingan Packet pada VOIP di atas jaringan Adhoc Peer-to-Peer. Setelah di lakukan pengujian pada beberapa sekenario, maka menghasilkan beberapa data, seperti besarnya kapasitas masing – masing client. Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengukuran
N
Skenario Pengujian
Delay
o.
1
(ms)
second (Bps)
Packet per-second (Packet)
20,005
0,1615
40384,621
188,31
22,7
0,0395
9936,085
46,065
20
0,0815
20347,091
94,96
19,99
0,056
14012,795
65,345
20,005
0,0665
16595,197
77,241
20,54
0,081
20255,1578
94,3842
Android (3cxphone) dan Linux (Ekiga)
4
(MBps)
Bytes per-
Average
Linux (Qutecom) dan Windows (SJphone)
3
Throughput
Average
Linux (Ekiga) dan Windows (X-Lite)
2
Average
Android (3cxphone ) dan Windows (XLite)
5
Android (3cxphone) dan (SJphone)
Rata-rata
Windows
50
Average Delay (ms) 23 22 21 20 19 18 Linux (Ekiga) < Linux Android Android Android > Windows (X- (Qutecom) < > (3cxphone) < > (3cxphone ) < (3cxphone) < > Lite) Windows Linux (Ekiga) > Windows (X- Windows (SJphone) Lite) (SJphone)
Gambar 4.34 Grafik Rata-rata Delay Gambar 4.34 memperlihatkan rata-rata delay dari beberapa skenario pengujian VoIP client pada jaringan ad hoc peer-to-peer. Terlihat jelas bahwa delay terbesar terjadi pada saat menggunakan aplikasi Qutecom (sistem operasi Linux) dan Sjphone (sistem opersi Windows), yaitu sebesar 20,005 millidetik (ms).
Throughput (MBps) 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Linux (Ekiga) < Linux Android Android Android > Windows (X- (Qutecom) < > (3cxphone) < > (3cxphone ) < (3cxphone) < > Lite) Windows Linux (Ekiga) > Windows (X- Windows (SJphone) Lite) (SJphone)
Gambar 4.35 Grafik rata - rata Throughput Gambar 4.35 memperlihatkan rata-rata delay dari beberapa skenario pengujian VoIP client pada jaringan ad hoc peer-to-peer. Terlihat jelas bahwa throughput
51
terkecil terjadi pada saat menggunakan aplikasi Qutecom (sistem operasi Linux) dan Sjphone (sistem opersi Windows), yaitu sebesar 0,0395 Mega Byte/detik (MBps).
Average Bytes per-second (Bps) 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 Linux (Ekiga) < Linux Android Android Android > Windows (X- (Qutecom) < > (3cxphone) < > (3cxphone ) < (3cxphone) < > Lite) Windows Linux (Ekiga) > Windows (X- Windows (SJphone) Lite) (SJphone)
Gambar 4.36 Grafik rata-rata Bytes per-second Gambar 4.36 memperlihatkan rata-rata Bytes per-second dari beberapa skenario pengujian VoIP client pada jaringan ad hoc peer-to-peer. Terlihat jelas bahwa Bytes per-second terkecil terjadi pada saat menggunakan aplikasi Qutecom (sistem operasi Linux) dan Sjphone (sistem opersi Windows), yaitu sebesar 9936,085 (bps).
Average Packet per-second (Packet) 200 150 100 50 0 Linux (Ekiga) < Linux Android Android Android > Windows (X- (Qutecom) < > (3cxphone) < > (3cxphone ) < > (3cxphone) < > Lite) Windows Linux (Ekiga) Windows (XWindows (SJphone) Lite) (SJphone)
Gambar 4.37 Grafik rata-rata Packet per second
52
Gambar 4.37 memperlihatkan rata-rata Packet per-second dari beberapa skenario pengujian VoIP client pada jaringan ad hoc peer-to-peer. Terlihat jelas bahwa Packet per-second terkecil terjadi pada saat menggunakan aplikasi Qutecom (sistem operasi Linux) dan Sjphone (sistem opersi Windows), yaitu sebesar 46, 065 packet. 4.6 Analisis hasil pengukuran Analisa penggunaan bandwidth pada jaringan ad hoc peer-to-peer (dengan asumsi besar bandwidth adalah 11 MBps) adalah bandwidth dibagi dengan throughput. Dari hasil pengukuran dapat dianalisa bahwa rata-rata penggunaan bandwidth adalah 1,47% . secara umum dapat dilihat pada gambar 4.33 sampai gambar 4.35, througput, Average Bytes per-second, Average Packet per-second memiliki trend grafik yang sama atau serupa.