BAB IV IDENTIFIKASI TUMBUHAN Hal yang pertama mesti dilakukan untuk kepentingan ilmiah dari suatu tumbuhan adalah nama ilmiah. Identifikasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan nama ilmiah yang merupakan bahagian integral untuk keseluruhan kerja taksonomi. Proses identifikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut: 1. Memperlihatkan dan menanyakan langsung nama ilmiah spesimen yang belum diketahui kepada pakar taksonomi (taksonomist). Metode ini merupakan cara yang termudah dan cepat 2. Membandingkan karakteristik spesimen yang belum teridentifikasi dengan ilustrasi ataupun foto-foto yang terdapat literatur taksonomi (buku, Journal dan monograf) atau publikasi resmi lainnya 3. Mencocokkan karakteristik spesimen yang belum diketahui namanya dengan karakteristik spesimen herbarium yang telah teridentifikasi. Bagi yang belum terbiasa cara seperti ini cukup sulit, karena yang bersangkutan haruslah mengetahui nama famili tumbuhan tersebut dan mengetahui posisi spesimen dalam rak herbarium. 4. Menggunakan
Kunci
identifikasi/determinasi,
yaitu
dengan
mencocokan karakter dari spesimen yang akan belum diketahui namanya dengan pernyataan karakter yang terdapat dalam urutan kunci tersebut. Cara ini relatif sulit karena dibutuhkan : 1. Pengetahuan tentang metode-metode dalam taksonomi, karakter dan istilah-istilahnya. 2. Pengetahuan tentang manual dan sumber-sumber lainnya seperti herbarium. 3. Pengalaman dalam mengidentifikasi tumbuhan.
Identifikasi Tumbuhan
Pengantar sebelum identifikasi Pemeriksaan
spesimen
secara
hati-hati
sebelum
memulai
identifikasi adalah sangat penting. Pemula harus mengkoleksi tumbuhan dengan akarnya (untuk herba), batang, daun, bunga, buah dan biji. Suatu spesimen yang lengkap akan memudahkan kita dalam melakukan identifikasi tumbuhan.
Dalam mengidentifikasi tumbuhan, sebaiknya
disediakan lensa tangan (perbesaran 10x), pinset yang tajam kedua ujungnya dan silet. Untuk memudahkan kita dalam melakukan identifikasi, langkahlangkah berikut dapat membantu kita: 1. Tentukan, apakah tumbuhan tersebut berkayu atau herba, jika herba apakah annual atau perenial. 2. Tentukan bunga serta bagian-bagiannya. 3. hitung jumlah lembaran calix (sepal) dan corolla (petal). 4. Tentukan apakah sepal atau petal bersatu atau terpisah. 5. hitung jumlah stamen, amati letaknya, catat gabungan-gabungan dari filamen atau anther, catat pula susunannya. 6. Hitung jumlah pistil, stylus dan stigma 7. Bukalah perianthium dan stamen, buatlah penampang melintang dari ovarium, hitung jumlah lokulus (ruang), amati jumlah ovulum dan tipe placentanya. 8. Buat penampang longitudinal dari bunga, catat posisi ovarium dari model perlekatannyadengan perianthium. 9. Catat tipe-tipe daun, susunan, pertulangan daunnya. 10. Catat juga penyebarannya dan model pengelompokannya pada permukaan seperti berumpun dan lain-lain. Jika karakter tersebut sudah ditentukan maka identifikasi akan lebih mudah dilakukan dengan melihat kunci. Mengidentifikasi tumbuhan dengan kunci akan lebih efisien dari pada membalik-balik spesimen herbarium. Penggunaan kunci secara modern dalam mengidentifikasi tumbuhan dipelopori oleh Lamarck (1778) dalam bukunya “Flore francoise”. 27
BAB IV
Kunci disusun dengan menggunakan karakter yang berbeda menyolok (bertentangan) untuk membagi tumbuhan menjadi kelompokkelompok yang lebih kecil dalam suatu kunci tersebut, melalui membuat pilihan-pilihan (dikurangi).
pernyataan
sehingga
jumlah
Pernyataan-pernyataan
dari
takson kunci
akan
dieliminir
tersebut
adalah
berdasarkan karakter-karakter tumbuhan tersebut, contoh: Suatu kunci akan memisahkan takson dengan menggunakan pilihan-pilihan sebagai berikut: 1. Herbaseus lawan berkayu (woody), jika herbaseus benar maka tumbuhan berkayu akan tereliminasi. 2. Pilihan
selanjutnya:
tumbuhan
tersebut
zigomorphus actinomorphus
lawan
actinomorphus,
maka
zigomorpus
jika akan
tersisihkan. Demikian seterusnya, julah takson yang tersisa terus dieliminir dengan menggunakan karakter-karakter yang kontras. Penggunaan kunci analog dengan penggunaan jalan-jalan yang bercabang-cabang,
berkali-kali.
Masing-masing
cabang
mempunyai
petunjuk-petunjuk atau arah jalan, jika perjalanan mengikuti petunjuk tersebut, maka tujuan akan tercapai, tetapi jika pejalan kehilangan informasi atau petunjuk atau arah jalannya salah maka tujuan tidaka akan tercapai kecuali kebetulan saja (mencoba-coba). Pada kebanyakan manual (buku-buku petunjuk) langkah pertama dalam identifikasi tumbuhan yang tidak dikenal adalah pengenalan famili, kemudian
dengan
menggunakan
kunci
genera
nama
genus
akan
didapatkan, selanjutnya ditentukan spesiesnya. Dengan mengacu pada deskripsi, kesalahan yang terjadi pada obsevasi atau penyeleksian pernyataan akan dapat dihindari. Deskripsi biasanya terdapat dalam manual baik untuk famili, genus maupun spesies. Kadangkala sejumlah manual menggunakan kunci dengan banyak karakter untuk masing-masing pernyataan dan tidak menggunakan deskripsi. Dalam hal ini penggunaan ilustrasi akan bermanfaat.
28
Identifikasi Tumbuhan
Anjuran dalam penggunaan kunci: 1. Dapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari karakter yang mungkin sebelum
memulai
kunci,
usahakan
menggunakan
kunci
yang
memungkinkan jika spesimen terdiri dari organ yang tidak lengkap (daun atau bunga atau buah saja). 2. Seleksi kunci yang pantas atau cocok untuk naterial tumbuhan yang didapatkan. 3. Baca pendahuluan kunci, singkatan-singakatan, istilah-istilah secara terperinci. 4. Hati-hatilah selalu dalam menbaca kedua pilihan. 5. Pastikan bahwa anda telah mengenal semua istilah-istilah pada masing-masing pilihan. Gunakan Glossary (daftar kata-kat sulit) untuk mengeceknya. 6. jika spesimen kelihatannya tidak pas dengan kunci dan semua pilihan tidak memungkinkan, kemungkinan anda telah membuat kesalahan. Ulangi lagi penelusurannya. 7. Jika kedua pilihan kelihatannya mungkin, teruskan kedua-duanya. 8. Konfirmasikan (pertegas) pilihan-pilihan tersebut dengan membaca deskripsi. 9. Periksa hasil yang didapat dengan membandingkan dengan gambargambar atau spesimen-spesimen herbarium. Tipe Kunci Kebanyakan kunci adalah dichotomy yang menampilkan dua pilihan yang kontras untuk masing-masing langkah. Pilihan-pilihan tersebut berpasangan yang disebut dengan “couplet” . kunci dirancang sedemikian rupa, yang satu bahagian dari couplet tersebut diterima sedangkan yang lainnya ditolak (dua hal yang saling bertentangan). Karakter yang saling bertentangan tersebut, pada suatu couplet disebut dengan “lead”. Dengan demikian 2 lead membentuk satu Couplet. Karakter
yang
mengikuti
lead
disebut
kunci
karakter
sekunder
(“secondary key character”) 29
BAB IV
Beberapa kunci ada juga yang tidak dichotomy dan mempunyai 3 atau 4 pilihan, tetapi sepasang dari pilihan tersebut diistimewakan. Untuk menyusun couplet dalam identifikasi tumbuhan digunakan beberapa pola yang berbeda Kunci paling umum digunakan untuk identifikasi tumbuhan tingkat tinggi adalah “identified” atau “Yoked key” . Pada kunci ini masing-masing couplet dijorokkan dari pinggir halaman sebelah kiri dengan jarak tertentu. Sebagai contoh untuk kunci ini adalah sbb (Porter, 1982): Indented (Yoked) Key 1. Buah dalam bentuk akene; bunga tidak bertaji 2. Petal tidak ada 3. Sepal biasanya 4; tanpa involucrum .....................................Clematis 3. Sepal biasanya 5; punya involucrum ...................................Anemone 2. Petal ada ..........................................................................Ranunculus 1. Buah dalam bentuk folikel; bunga bertaji 4. Bunga beraturan; taji 5 .........................................................Aquilegia 4. Bunga tidak beraturan; taji 1 ..............................................Delphinium
Tipe kunci yang kedua adalah parallel /bracket key. Dua couplet selalu dalam garis yang berurutan/sejajar, pada masing-masing dijumpai suatu nama atau nomor yang berhubungan dengan suatu couplet selanjutnya dalam kunci. Bracket (Paralel) Key 1. Buah dalam bentuk akene; bunga tidak bertaji ........................................2 1. Buah dalam bentuk folikel; bunga bertaji ................................................4 2. Petal tidak ada ................................................................................3 2. Petal ada .........................................................................Ranunculus 3. Sepal biasanya 4; tanpa involucrum ............................................Clematis 3. Sepal biasanya 5; punya involucrum ..........................................Anemone 4. Bunga beraturan; taji 5 ........................................................Aquilegia 4. Bunga tidak beraturan; taji 1 ..............................................Delphinium
30
Identifikasi Tumbuhan
Kedua kunci tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian. Jika “identified key” digunakan, baris-baris menjadi lebih menjorok untuk masing-masing couplet. Hal ini jelas tidak efisien, dibutuhkan tambahan halaman. Lain halnya dengan “Bracket key” yang hemat akan ruang dan halaman.
Pada
“identified
key”,
elemen-elemen
yang
sama
dikelompokkan sedemikian rupa sehingga lebih jelas dan lebih mudah. Sebagai contoh Clematis dan Anemone dikelompokkan berdasarkan adanya petal. Aquilegia dan Delphinium dikelompokkan berdasarkan tipe buahnya folikel. Kunci dichotomy moderen, dipublikasi baik dengan “identified key” maupun “Bracket key”. Meskipun berbagai kunci format penyajiannya berbeda-beda tetapi secara umum dapat diterima. Dalam membuat
kunci,
susunannya
harusalah
mudah,
tepat
dan
cepat
dimengerti, untuk itu dalam membuat kunci ikuti beberapa anjuran berikut ini: 1. Gunakan karakter yang konstan 2. Gunakan pengukuran yang akurat, hindari istilah yang bersifat kualitatif seperti besar dan kecil 3. Jika mungkin kelompokkan dalam kelompok yang berdekatan 4. Kunci harus dichotomy 5. Upayakan menggunakan Kata-kata yang sama untuk masingmasing lead dari suatu couplet. Contoh : jika lead 1 dimulai dengan kata stamen, maka lead II juga harus dengan kata stamen. 6. Buatlah matrik perbandingan karakter sebelum membuat kunci sebenarnya. Sebagai contoh untuk kunci di atas maka matrik perbandingan karakternya adalah sebagai berikut.
31
BAB IV
Tabel 3. Matrik perbandingan karakter dan lima genus dalam famili Ranunculaceae Clematis Tipe buah Bunga beraturan atau tidak beraturan Jumlah taji Bunga dengan atau tanpa petal Jumlah sepal Keberadaan Involucrum
Anemone
Ranunculus
Aquilegia
Delphinium
akene
akene
akene
folikel
folikel
beraturan
beraturan
beraturan
beraturan
tidak beraturan
tanpa taji
tanpa taji
tanpa taji
5
1
tanpa petal
tanpa petal
punya petal
punya petal
punya petal
4
5
5
5
5
tidak ada
ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
32