49
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 4.1.
Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Media Nusantara Citra Nusantara Tbk (MNC) adalah perusahaan media
terbesar dan terintegrasi di Indonesia.Berdiri sejak 17 Juni 1997, MNC bergerak pada sektor jasa, perdagangan, dan investasi.Bisnis inti dari MNC terdiri dari penyiaran TV nasional Free-To-Air (FTA) dan bisnis konten.Sementara binis pendukung yang dimiliki MNC meliputi media cetak, online, dan radio. MNC juga sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai perusaahn terbuka sejak 22 Juni 2007. Saham MNC ditransaksikan dengan kode symbol MNCN. Pada tahun 2011 dari sham MNC yang beredar dan ditransaksikan secara umum sebesar 5% dimiliki oleh Saban Capital Group (melalui perusahaan perwakilan), sebuah perusahaan private equity khusus untuk investasi di industri media yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat dan sebesar 70,02% dipegang oleh induk perusahaan MNC yang bernama PT Global Mediacom Tbk. Per akhir tahun 2011, MNC memiliki 13.846.723.000 lembar saham yang beredar. Harga penutupan per 31 Desember 2011 adalah Rp. 1.310 per lembar saham yang merupakan kenaikan sbesar 39% dari tahun sebelumnya. Karyawan MNC pada tahun 2011 berjumlah 6.096 orang. Untuk kegiatan bisnis perusahaan berpusat di MNC Tower lantai 27, Kebon Sirih, Jakarta Pusat dan MNC 49
50
juga memiliki website perusahaan www.MNCGroup.com dimana pada website tersebut terdapat segala jenis informasi mengenai perusahaan maupun informasi konten yang terkait. MNC Group merupakan salah satu perusahaan media terbesar dan berpengaruh di Indonesia.Perkembangannya dari tahun ke tahun membuat MNC menjadi salah satu televisi nasional pertama di Indonesia.Pada tahun 1998 RCTI mulai beroperasi menjadi bisnis utama televisi nasional FTA bagi MNC setelah diakuisisi oleh MNC pada tahun 2004. Gambar 4.1. logo PT. Media Nusantara Citra Tbk
Sumber : dokumen MNC Channels
Sesuai dengan sasaran kinerja perusahaan di tahun 2011, Direktorat Sumber Daya Manusia MNC telah melakukan banyak langkah strategis yang berhasil memperbaiki cara organisasi dalam melakukan rekruitmen, pelatihan, remunerasi dan manajemen kinerja. Integrasi Human Resources Information Systems dengan proses tersebut diatas memungkinkan perbaikan dan pengawasan serta perencanaan jangka panjang. Tiga tema utama Aktivitas Direktorat SDM pada tahun 2011 adalah standarisasi, integrasi, dan harmonisasi.
51
Gambar 4.2 Diagram Tenaga Kerja MNC Pada Tahun 2011
Sumber : dokumen MNC Channels
Gambar 4.3. Struktur MNC
52
Sumber : dokumen MNC Channels
Sebagai perusahaan media terbesar di Indonesia tentunya PT. Media Nusantara Citra Tbk mempunyai sejarah yang panjang, hingga menjadi seperti sekarang ini.Pada awal 1989, RCTI mulai beroperasi sebagai stasiun televisi swasta nasional pertama di Indonesia.Kemudian RCTI menjadi unit bisnis utama TV nasional FTA bagi MNC setelah diakuisisi oleh MNC pada tahun 2004. MNCTV kemudian beroperasi sebagai stasiun TV swasta nasional ketiga di Indonesia, yang sebelumnya adalah TPI pada tahun 1991 hingga akhirnya pada tahun 1997, MNC didirikan sebagai perusahaan induk media. Demi melebarkan bisnisnya di dunia media, MNC mengakuisisi saham Global TV pada tahun 2001.Setahun setelah itu tepatnya tahun 2002, MNC meluncurkan Global TV dengan format baru melalui
53
siaran eksklusif program- program MT Asia selama 24 jam. Kemudian pada tahun yang sama MNC juga akhirnya mengakuisisi RCTI. Pada tahun 2004, MNC melakukan strategi untuk fokus membangun pustaka konten melalui produksi sendiri (in- house) dan akuisisi program.Sehingga MNC berkomitmen untuk mengembangkan pustaka konten melalui investasi berkelanjutan. Pada tahun 2006, MNC memulai usaha di bidang Jasa Nilai Tambah untuk pemirsa TV (SMS Call TV).Setelah memperoleh kesepakatan dengan VH- 1, Global TV mulai menyiarkan program anak- anak Nickelodeon, selama delapan jam setiap hari. Kemudian MNC News dan MNC Entertaiment diluncurkan yang merupakan 2 channel baru yang berada di bawah asuhan MNC Channels yang merupakan anak perusahaan dari MNC Group. Produksi keseluruhannya oleh Bisnis Konten MNC untuk ditayangkan di pay TV. MNC Media merupakan perusahaan media terbesar se-Asia Tenggara yang berada dalam naungan MNC Group.Salah satu unit business MNC Media adalah MNC Channels yang bergerak sebagai konten channel dalam industri televisi berbayar di Indonesia. Kehadirannya dapat disaksikan melalui platform Indovision.Dalam upaya untuk mempersembahkan tayangan yang universal dan terbaik, MNC Channels senantiasa mengembangkan channel-channelnya dari waktu ke waktu.Secara spesifik beragam channel dihadirkan dimana menayangkan program-program yang sangat fokus terhadap segmentasi penonton.Hal ini juga untuk mengakomodir kepentingan pihak sponsor dalam memasarkan produk dan jasa sehingga lebih terarah pada target khalayak yang dituju.
54
Menyuguhkan One Stop Entertainment, MNC Channels berkomitmen untuk menjadi pilihan utama keluarga dalam memperoleh tayangan televisi yang seru dan bermanfaat.Saat ini channel-channel yang dapat disaksikan sepanjang waktu meliputi: 1. MNC News di Channel 84 Indovision yang diluncurkan pada 1 Maret 2006 2. MNC Entertainment di Channel 86 Indovision yang diluncurkan pada 13 Juni 2006 3. MNC Music di Channel 111 Indovision yang diluncurkan pada 17 Maret 2007 4. MNC International di Channel 122 Starhub dan Channel 123 Hypp TV yang diluncurkan pada 1 April 2007 5. Golf Channel di Channel 305 Indovision yang diluncurkan pada 16 April 2010 6. MNC Lifestyle di Channel 89 Indovision yang diluncurkan pada 3 Juli 2010 7. MNC Business di Channel 100 Indovision yang diluncurkan pada 9 Agustus 2010 8. MNC Muslim di Channel 92 Indovision yang diluncurkan pada 28 Februari 2011 9. MNC Sports 1 di Channel 101 dan MNC Sports 2 di Channel 102 Indovision yang diluncurkan pada 2 November 2011 10. MNC Comedy di Channel 104 Indovision yang diluncurkan pada 1 April 2012 11. MNC Drama di Channel 94 Indovision yang diluncurkan pada 15 April 2012 12. MNC Movie di Channel 99 Indovision yang diluncurkan pada 30 Mei 2012
55
13. MNC Infotainment di Channel 96 Indovision yang diluncurkan pada 3 Oktober 2012 14. MNC Fashion di Channel 95 Indovision yang diluncurkan pada 26 November 2012 15. MNC Food & Travel di Channel 98 Indovision yang diluncurkan pada 18 Februari 2013 16. MNC Kids di Channel 46 Indovision yang diluncurkan pada 22 Juni 2013 17. MNC Home & Living di Channel 91 Indovision yang diluncurkan pada 25 April 2014 18. MNC Health & Beauty di Channel 90 Indovision yang diluncurkan pada 6 September 2014 19. MNC Auto & Gadget di Channel 108 Indovision yang diluncurkan pada 1 Juni 2015 MNC Channels berkiprah dengan menerbitkan channel-channel baru yang variatif dan berkualitas. Dalam kurun waktu yang relatif singkat, secara umum MNC Channels berhasil meraih peringkat gemilang dalam kompetisi pertelevisian pay tv Indonesia berdasarkan survei AC Nielsen Media Research.Dengan langkah maju dan peningkatan kualitas, MNC Channels terus berupaya secara konsisten mewujudkan karya yang optimal, memenuhi kebutuhan penonton secara lebih spesifik dan mendalam serta menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia di mata dunia.
56
Pada penelitian ini, peneliti mengambil tempat penelitian di channel MNC Fashion. MNC Fashion merupakan sebuah channel pertama yang membahas seluk beluk dunia fashion. Seluruh konten yang disajikan, focus pada pembahasan fashion baik dari dalam negeri dan luar negeri. Sejak didirikannya MNC Fashion, MNC Channels mengokohkan MNC Fashion untuk menjadi pioneer channel fashion yang berbasis local. 4.1.1. Visi dan Misi PT. Media Nusantara Citra Tbk 1. Visi Menjadi grup media dan multimedia yangterintegrasi, dengan fokus pada penyiarantelevisi dan konten berkualitas yang disiarkanmelalui teknologi yang tepat untuk memenuhikebutuhan pasar. 2. Misi Memberikan konsep hiburan keluargaterlengkap dan menjadi sumber berita dan informasi terpercaya di Indonesia.
4.1.2. Kekuatan dan Strategi PT. Media Nusantara Citra Tbk 1. Kekuatan a. Perusahaan media massa terbesar di Indonesia dan salah satu penyedia media paling terintegrasi yang didukung oleh berbagai basis media. b. Pustaka konten yang luas dan berkembang yang dapat digunakan dan diadopsi di semua jenis basis media.
57
c. Memiliki reputasi yang sangat baik dalam menyiarkan program-program yang telah menghasilkan rating yang tinggi dan pangsa pemirsa yang tinggi. d. Manajemen yang tangguh dan terbukti sukses. e. Memiliki skala ekonomi dan sistem operasional yang efisien.
Saat ini merupakan pemimpin dalam pasar televisi Free-To-Air di Indonesia berdasarkan agregat pangsa pemirsa dan pangsa belanja iklan, yang memberikan basis kuat untuk mengambil manfaat secara menyeluruh dari ekspektasi tumbuh pesatnya pertumbuhan periklanan di Indonesia.
4.1.3. Unit Bisnis PT Media Nusantara Citra Tbk 1) Penyiaran Televisi Nasional FTA MNC juga merupakan jaringan penyiaran TV no 1 di Indonesia. Di tahun 2011 FTA perseroan RCTI, MNCTV, dan GLOBAL TV memiliki rata- rata pangsa pasar penonton lebih dari 38%. RCTI merupakan TV nasional terbesar dengan rata- rata pangsa pemirsa 22% pada waktu prime time.Segmentasi yang ditargetkan oleh RCTI dan GLOBAL TV ialah segmen ABC, sedangkan MNCTV mentargetkan semua status ekonomi sosial. Selain itu mnc juga menyiarkan televisi lokal di 21 kota melalui jaringan TV lokal FTA SINDOTV.
58
Gambar 4.4. Logo Stasiun Televisi FTA MNC
Sumber : dokumen MNC Channels 2) Bisnis Konten a. Bisnis Konten Televisi MNC memiliki pustaka konten televisi terbesar di Indonesia yang terdiri dari
110.000
jam
program.
MNC
juga
telah
sangat
sukses
mengkomersilkan pustaka medianya dengan penjualan konten kepada pihak ketiga stasiun televisi yang berada diluar negeri maupun lokal dan mnegemas ulang konten untuk didistribusikan melalui MNC Sky Vision (MSV), TV berbasis pelanggan yang menggunakan satelit atau TV prabayar.MSV mengoperasikan Indovision, TopTv, dan Okevision.Saat ini Bisnis Konten di MNC memproduksi 10 channel terpisah untuk disiarkan di pay-TV. b. Produksi Sendiri Media Televisi MNC Pictures, anak perusahaan MNC yang merupakan rumah produksi televisi milik MNC (in- house) dan merupakan salah satu unit bisnis MNC dengan pertumbuhan tercepat.Sejak diluncurkan pada bulan Juli 2009,
59
MNC Pictures dengan cepat mengembangkan kapasitasnya sebagai penyedia konten televisi berkualitas tinggi pada semua lapisan masyarakat.Pada tahun 2011, MNC Pictures menayangkan lebih dari 320 jam konten untuk disiarkan di stasiun televisi FTA milik perseroan. MNC Channels juga salah satu bisnis konten MNC yang terus mencapai pertumbuhan yang mengesankan baik dari segi jumlah channel maupun kinerja keuangan. Selama tahun 2012 MNC Channels meluncurkan 1 saluran baru setiap 2 bulan, sehingga jumlah seluruh saluran pada akhir tahun
menjadi
16
dibandingkan
dengan
11
saluran
di
tahun
sebelumnya.Disiarkan secara eksklusif melalui layanan Pay-TV milik MSV yaitu Indovision, Top TV dan Okevision, MNC Channels adalah realisasi komersialisasi pustaka konten milik MNC yang terdiri dari lebih dari 150.000 jam program yang terus berkembang dengan tingkat pertumbuhan 15.000 jam per tahun. Popularitas MNC Channels yang terus meningkat pada tahun 2012 dicerminkan oleh audience share yang bertumbuh menjadi 23,29% dari 14,67% di tahun 2011. Tiap genre yang ditayangkan MNC Channels mencapai posisi nomor 1 dalam pangsa pemirsa, kecuali film. Dan MNC Fashion merupakan salah satu channel fashion pertama yang dihadirkan oleh MNC. Channel ini memiliki konten berupa segala infromasi hingga seluk beluk dunia fashion baik dari dalam negeri maupun internasional.
60
Gambar 4.5. Logo MNC Fashion Channel
Sumber : dokumen MNC Channels
4.1.4.
Struktur Organisasi PT. Media Nusantara Citra Tbk Gambar 4.6. Struktur Organisasi PT. Media Nusantara Citra Tbk
BOARD OF COMMISSIONER
REMUNERATION COMMITTEE
AUDIT COMMITTEE
EMSOP COMMITTEE
PRESIDENT DIRECTOR
INVESTOR RELATIONS
INTERNAL AUDIT
61
CORPORATE SECRETARY & LEGAL
FINANCE & GROUP GROUP POLICIES & IT & TECHNIQUE PROGRAMMING/ HUMAN RESOURCES ACCOUNTING SALES & G MARKETING
Sumber : dokumen MNC Channels MNC Fashion sebagai bagian dari channel yang di bawahi oleh MNC Channel dan Pictures memiliki struktur organisasinya sendiri. Gambar 4.6. Struktur Redaksi MNC Fashion Managing Editor
Executive Produser Henry Junnifer MNC Lifestyle
Produser
MNC Health and Beauty
Produser
Creative
MNC Food & Travel
MNC Fashion
Produser
Production Assistant
Produser
Reporter
Sumber : dokumen MNC Channels
62
1.2.
Hasil Penelitian Penelitian mengenai Implementasi program media relations dalam membangun
brand image MNC Fashion Channel, dilakukan di MNC Tower lt 22, yang berlokasi di Jl. Kebon Sirih. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada narasumber dan juga studi pustaka. Wawancara dilakukan dengan 1 key informan dan 2 informan, yakni :Hanny selaku Head Marcomm, Fajar Anggoro selaku Head Activation Marcomm, dan Irabilla selaku staff Marcomm. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada narasumber dimulai dari pertanyaan yang bersifat umum lalu bertahap kepada pertanyaan yang bersifat khusus. Dari pertanyaan yang telah menjadi acuan peneliti, selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan yang lebih kompleks dan tidak terpaku. Berikut hasil penelitian yang diperoleh peneliti mengenai implementasi media relations dalam membangun brand image MNC Fashion Channel yang mengacu pada empat langkah PR teori Glen M. Broom, Scott M. Cutlip dan Allen H. Center. Berikut adalah penjelasannya : 1.2.1. Fact Finding Tahap pertama dari kegiatan PR adalah fact finding. Tahap ini melibatkan pengetahuan dan penyelidikan mengenai pendapat, sikap, perilaku dari pihak terkait dengan terpengaruh oleh kebijakan dan tindakan dari suatu organisasi. Tahap ini juga
63
merupakan tahapan dalam pencarian fakta mengenai situasi dan pendapat public terhadap kegiatan suatu perusahaan. Untuk mengetahui fakta mengenai situasi dan pendapat publik terhadap suatu kegiatan suatu perusahaan diperlukan sebuah publikasi yang dilakukan melalui sebuah program media relations. Media relations sendiri merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh divisi public relations. Namun pada kenyataannya, MNC channel yang menaungi MNC Fashion tidak memiliki divisi ini, melainkan divis marketing communication yang melaksanakan kegiatan media relations tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Fajar Anggoro, selaku Activation Section Head MNC channels sebagai berikut : “Ya memang bener disini tidak ada divisi itu. Maka dari itu, pekerjaan public relations seluruhnya dikerjakan oleh divisi marketing communications mnc channel. Disini semua tim, ngerjain seluk beluk pekerjaan yang seharusnya dikerjain oleh public realtions, khususnya untuk media relations.” Pernyataan dari Bapak Fajar Anggoro tadi turut diperkuat oleh pernyataan dari Marcomm Manager, Ibu Hanny : “Nah iya betul sekali kalau kita itu tidak punya yang namanya public relations. Namun mengingat setiap perusahaan harus memiliki divisi yang mengerjakan kegiatan public relations, maka kerjaan mereka di kerjakan oleh divisi marketing communication khususnya di MNC Channel ini. focus kegiatan yang kita lakukan antara lain ialah media relations. Media relations ini sendiri memiliki divisi khususnya sendiri yang berada di bawah pimpinan saya sebagai
64
marcomm manager. Kalau dari urutan organisasai media relations berada di bawah saya langsung, jadi saya pantau serta terlibat juga didalamnya.” Media relations yang dilakukan oleh divisi marketing communications ini, tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh PR. Kegiatan yang dilakukan, samasama bertujuan untuk membangun sebuah brand image perusahaan yakni MNC Fashion. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan media relations yang terkait terdiri dari lima fokus hubungan, seperti yang dipaparkan oleh Hanny selaku Manager Marcomm : “Ini untuk internal, eksternalnya.. jadi ada lima ya yang kita fokus kerjakan di marcomm itu. Untuk hubungan kerja kita bagaimana bisa bekerja sama dengan sponsorship untuk mengadakan sebuah event terus dengan agency juga bagaimana bisa bekerjasama dengan tim sales dalam mencari klien yang bersedia menjadi sponsorship. Terus dalam marcomm ini juga terdapat media relations. Bagaimana bisa bekerjasama dengan media baik internal grup maupun non grup. Medianya berupa cetak, radio, online, dalam meningkatkan image mnc channels baik secara general dan maupun per program per channel juga ya. Terus pada umumnya kita juga kerja sama sama venue atau public area, itu untuk kebutuhan lokasi lokasi pemasangan brand presence, harus bekerjsama dengan event organizer.” Kegiatan media relations yang dijalankan oleh Marketing Communication ialah bagian dari rangkaian cara untuk membangun brand image MNC Channels khususnya MNC Fashion. MNC Fashion sendiri diciptakan untuk menjawab perkembangan gaya hidup yang ditandai dengan adanya ketertarikan akan fashion. Fajar Anggoro memberikan penjelasan terkait dengan hal tersebut sebagai berikut :
65
“Seperti yang kita ketahui, di Indonesia ini sendiri belum ada satu channel televisi yang fokus membahas masalah fashion. Terlebih lagi dengan gayahidup perkotaan yang dekat dengan dunia fashion. Karena melihat perkembangan fashion yang cukup pesat khususnya di kota Jakarta, grup MNC akhirnya memiliki ide untuk membuat platform channel berbasis fashion dan namanya adalah MNC Fashion, tapi sepertinya tidak bisa kalau dijadikan stasiun tv nasional karena membahas fashion itu memiliki segmentasinya tersendiri. Maka dari itu, MNC Fashion ini menempel dengan atau bekerjasama dengan tv berlangganan yaitu indovision. Dengan tujuan agar channel ini lebih bisa ditonton. Meski begitu, kerja kita belum selesai sampai disana saja, masih ada peer buat kita untuk bisa menaikkan nama MNC Fashion agar lebih dikenal banyak orang” Sehubungan dengan hal tersebut, maka strategi media relations harus lebih gencar dilakukan. MNC Fashion harus menjalankan suatu strategi dalam mengkomunikasikan informasi melalui media kepada masyarakat agar dapat membangun citranya. Media massa memiliki kekuatan besar dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap media massa. Untuk mendapatkan strategi yang tepat sasaran, maka harus dilakukan kegiatan monitoring. Apabila tahap ini dilakukan, maka gambaran akan apa yang sedang terjadi saat ini, dapat diperoleh dengan baik. Untuk mengetahuinya, Ibu Hanny selaku Marcomm Manager menuturkan penjelasannya : “Sebelum melakukan kegiatan media relations, kami memang melakukan monitoring survey terhadap media dengan cara mencari informasi melalui berita-berita, dokumentasi dan informan untuk mengetahui gambaran umum
66
pemberitaan mengenai perusahaan di media. Dalam hal ini, kami melakukan monitoring terhadap media grup MNC terlebih dahulu, baru kemudian monitoring atau survey pada media non grup.” Pernyataan tersebut, turut dikuatkan melalui pernyataan dari Bapak Fajar Anggoro, bahwa divisi marcomm melakukan monitoring untuk MNC Fashion : “Monitoring biasanya dilakukan oleh PR, namun untuk kasus MNC Channels, kegiatan tersebut dilakukan oleh kami. Ya kami melakukan survey terhadap media yang melakukan pemberitaan, terutama pada media-media intern yakni media yang menjadi bagian dari grup besar MNC. Tetapi selain itu, kita juga melakukan monitoring pada media non grup untuk melihat apakah exposure dari MNC Fashion sudah tercapai.” Agar dapat mendapatkan data-data yang akurat, monitoring atau survey diutamakan dilakukan pada media grup dan non grup. Monitoring dilakukan dengan cara memantau hingga menganalisa apa yang dibutuhkan oleh publik. Untuk survey pada media group, dilakukan pada media cetak seperti HighEnd, Koran Sindo, dan Tabloid Genie. Dari survey yang dilakukan pada media tersebut, terhitung baru terdapat satu hingga dua berita mengenai pemberitaan tentang MNC Fashion. Hal ini menjadi satu hal negatif, mengingat pihak Marketing Communication MNC Channel, telah beberapa kali mengadakan event off air yang mengundang media untuk meliput. Hal serupa juga ditemui saat melakukan survey pada media non grup. Media non grup tersebut diantaranya adalah media cetak yang memiliki segmentasi serupa dengan MNC Fashion seperti diantarnya tabloid nova dan majalah Dewi. Pemberitaan
67
MNC Fashion masih sangat minim dan belum mencapai target yang diinginkan oleh pihak marcomm. Maka dari itu, dengan kegiatan ini Marcomm dapat mengetahui langsung persepsi yang berkembang di masyarakat, khususnya mengenai perusahaan dalam perencanaan suatu kegiatan. Melalui kegiatan survey ini, MNC Channels melakukan perencanaan-perencanaan kegiatan media relations agar tercipta hubungan dengan media yang baik yang pada akhirnya dapat membangun citra merek atau brand image perusahaan di mata masyarakat. 1.2.2. Planning and Programming Apabila telah diperoleh fakta pada tahapan fact finding, maka pada tahapan selanjutnya dibuat perencanaan mengenai langkah-langkah, perumusan tujuan dan perincian waktu secara teratur yang dirangkum menjadi sebuah strategi. Berdasarkan monitoring dan survey yang telah dilakukan, terdapat fakta bahwa keberadaan MNC Fashion masih belum tertanam dibenak masyarakat. Hal tersebut memicu, MNC Channels untuk semakin gencar dalam menjalankan media relations. Sebelum itu, dari hasil dan pengumpulan data dari kegiatan monitoring, maka pihak marcomm membuat sebuah strategi dan perencanaan. Perencanaan sangat penting untuk membuat sebuah strategi agar memperoleh hasil yang sesuai derngan tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, MNC Channels menjalin hubungan yang saling bersinergi. Hal tersebut diungkapkan oleh ibu Hanny selaku Head Marcom Manager MNC Channels sebagai berikut:
68
“Pada dasarnya MNC Channels selalu ingin memiliki hubungan yang baik dengan media. Hal ini bertujuan agar pemberitaan yang muncul sesuai dengan apa yang kita jalankan, sesuai dengan fakta. Kalau pemberitaan yang muncul sesuai, berarti hal tersebut akan memberikan dampak yang positif dan meningkat citra yang baik di mata masyarakat. Selain itu, bagaimana bisa bekerjasama dengan media baik internal grup maupun non grup. Itu medianya berupa cetak, radio, online, dalam meningkatkan image mnc channels baik secara general dan maupun per program per channel juga ya.” Bapak Fajar Anggoro selaku Activation Section Head MNC Channels turut memparkan pentingnya media relations yang dilakukan di MNC Channels sebagai berikut : “Media bertugas memberikan informasi kepada masyarakat kluas. Dengan adanya media relations ini, maka akan meningkatkan citra reputasi peruisahaan. Tapi media relations ini tidak hanya semata sebagai sarana publikasi saja. Kami juga ingin membina hubungan yang baik. Sehingga kedepannya, kegiatan media relations MNC Channels akan berjalan dnegan lancar. oke.. misalnya, kita menjalin hubungannya yang sama-sama menguntungkan. Kalau sama grup, misalnya kita punya program, kita titip sama temen-temen grup dengan cara barter. Begitu juga dengan media non. Hanya saja kalau sama-sama temen group itu, kita bisa lakukan hanya dengan barter. Namun jika dilakukan pada media on grup, biasanya ada perjanjian kerjasama. Jadi ada perjanjian kerjasama, misalnya lo kerja di print, kita kan tv. Nah gue punya program, gue mau dong ditayang di majalah lo, nanti mereka akan tanya oke lo mau naik berapa kali. Tidak terkecuali paparan yang dituturkan oleh Irabilla Putri selaku staff marcomm yang juga terlibat dalam menanganimedia relations sebagai berikut :
69
“Media relations seharusnya tidak hanya digunakan untuk publikasi saja, tapi juga untuk menjalin kerja sama yang saling bersinergi dan juga menguntungkan.” Kegiatan media relations yang dilakukan, tentunya memerlukan taktik tersendiri guna mendukung strategi yang dijalankan. Tim media relations yang dibentuk pun memiliki peran besar. Ibu Hanny selaku Head Marcomm Manager pun memberikan penuturannya sebagai berikut : “Seperti yang sudah saya jabarkan sebelumnya. Kita juga ada media relations. Bagaimana bisa bekerjasama dengan media baik internal grup maupun non grup. Kita membentuk tim media relations dengan tugas-tugasnya masingmasing. Tim ini berfungsi untuk merumuskan strategi atau taktik untuk menyempurnakan kegiatan media relations.” Beliau juga menjabarkan taktik untuk mendukung strategi media relations yang dilakukan oleh MNC Channels, yakni dengan melakukan aktivitas secara intensif agar terjalin hubungan yang baik. “Strategi media relations yang dilakukan ialah selalu memberikan data yang akurat dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh media.” Bapak Fajar Anggoro, head activation marcomm menjelaskan juga mengenai strategi media relations yang dilakukan MNC Channels sebagai berikut : “Dari tim media relations yang sudah dibentuk, kami menjalankan strategi berupa konsep yang berbeda dari yang lainnya dan tidak monoton. Dan kami juga mempersiapkan tim media relations dengan SDM yang mumpuni dan berkualitas sehinga goal dari media relations itu sendiri tercapai.”
70
Strategi yang sudah dijabarkan tersebut, divisi marcomm MNC Channels menetapkan taktik yang harus dilakukan, diantaranya membina komunikasi baik dengan media massa yang dilakukan secara rutin, hingga memberikan kemudahan bagi para media untuk mencari informasi yang akurat. Melalui strategi serta taktik tersebut dalam kegiatan media relations tersebut, MNC Channels menerapkannya melalui sebuah penyelenggaraan special event yang dinilai sebagai cara dalam mengelola program media relations untuk membangun brand image MNC Fashion. Special event yang dijalankan oleh MNC Channel untuk MNC Fashion ialah I Fashion Festival. Acara ini merupakan salah satu bentuk konkrit dari pengelolaan program media relations untuk meningkatkan brand image MNC Fashion. Ibu Hanny selaku Head Marcomm Manager, menuturkan penjelasannya mengenai perencanaan acara ini sebagai berikut : “Ya untuk perencanaan awal kebetulan kalo untuk yang IFF 2014 lalu. Kita mengadakan tiga hari event. Satu hari itu di isi slot nya oleh high end masterpiece dengan tema star wars. Dan dua hari berikutnya baru diisi oleh slot IFF, dan slot tersebut kita semua yang kerjakan. Kemudian dari pelaksanannya kita juga bekerjsama dengan beberapa designer. Untuk tahun 2014, designer yang kita ajak kerjsama ialah designer local dan asia. Kemudian dari sisi sponsor juga, kita support apa yang dibutuhkan sponsor dari acara tsb. Seperti penyediaan booth atau keperluan lainnya. Terus tetap mencari venue juga. Yang kita kerjakan hampir semua. Mulai dari pencarian venue, koordinasi dengan berbagai pihak yang mensupport acara ini. kalau untuk produksi di bantu oleh tim RCTI. Bagaimana membuat kontenya supaya menarik.”
71
Proses perencanaan dari special event ini merupakan bagian yang sangat penting karena dalam proses ini ditentukan pula tentang rancangan program, siapa saja pihak-pihak yang terlibat. Untuk menjelaskan tersebut, Bapak Fajar Anggoro selaku Head Activation section memberikan penjelasan sebagai berikut : “okay, kita bedakan dulu antara on air. Produksi kan berarti temen-temen on air yang mengerjakan. Kalau marcomm terlibatnya lebih banyak di off air. Nah maksudnya seperti ini, kalau on air itu lebih nyiapin semua kebutuhan untuk kebutuhan tayangnya dia. Nah marcomm, menyiapkankeperluan untuk yang selain itu. Mulai dari undangan, dari desain dulu, terus treatment pengujungnya seperti apa. Dan treatment pengunjungnya kan macem-macem. Apakah kita kasih eksibisi di depan sebelum masuk ke ruangan actionnya. Ruang tunggunya dimana. Pokoknya buat senyaman mungkin peserta ingin berada lama dalam acara. Itu tugasnya marcomm.” Irabilla Putri selaku staff marcomm MNC Channels turut memperjelas pernyataan bahwa perencanaan, pihak-pihak yang terlibat, serta khalayak sasaran menjadi unsur yang sangat penting sebagai berikut : “Dalam mempersiapkan special event ini, marcomm membutuhkan setidaknya kurun waktu setahun. Waktu tersebut digunakan oleh marcomm untuk menentukan program apa saja yang akan dijalankan pada saat acara berlangsung. Acara IFF ini pun melibatkan banyak pihak seperti MNC Fashion untuk mengurus masalah desainer yang akan tampil, RCTI mengurus bagian teknik dan lain-lain, dan marcomm sendiri mengerjakan kegiatan media relations nya. Dan untuk khalayak sasarannya yang kita tuju ialah Selain para designer ternama dan baru dalam dunia fashion, kami juga mencari target audience yang memang merupakan penonton dari MNC Fashion serta para pelaku bisnis yang berhubungan dengan fashion.”
72
Khalayak sasaran memang menjadi bagian penting dalam menentukan konsep kegiatan, karena setiap kegiatan memiliki tema yang berbeda-beda dan sasaran kegiatan yang berbeda. Beberapa khalayak sasaran lainnya yang diketahui juga oleh Ibu Hanny, Head Marcomm Manager, dijelaskan dalam penuturannya berikut ini: “Event fashion seperti fashion ini merupakan event yang sangat segmented. Sehingga sasaran utama kami yaitu sosialita dan para fashionista yang ada di Jakarta khususnya.” Setelah menentukan strategi, taktik hingga khalayak sasaran yang dituju, maka pesan yang ingin disampaikan melalui kegiatan tersebut harus jelas. Ibu Hanny, Head Marcomm Manager, memberikan penuturannya sebagai berikut : “Ya.. melalui acara IFF ini, kami ingin memberikan pesan bahwa MNC Fashion merupakan satu-satunya channel televisi yang begitu menghargai industri fashion Indonesia dan sangat memperhatikan perkembangan fashion saat ini, karena acara ini menampilkan sebuah fashion show dari para desainer lokal. Pesan tersebut pun, akan disampaikan oleh para media yang kami undang dan agar pesan tersebut sampai di masyarakat.” Perencanaan dinilai menjadi proses yang krusial dalam penyelenggaraan special event I Fashion Festival. Seperti yang telah dikatakan Ibu Irabilla Putri, perencanaan gelaran I Fashion Festival khususnya tahun 2014 lalu, memakan waktu hingga satu tahun. Perencanaan tersebut meliputi pihak siapa saja yang terlibat, target audience hingga aktivitas media relations yang akan diterapkan. Setelah perencanaan ditentukan, pihak marcomm MNC Channel menetapkan bahwa pihak yang terlibat
73
diantaranya pihak marcomm seperti head manager, head activation section sebagai person in charge, tim media relations yang dibentuk oleh marcomm dan RCTI untuk mengurus bagian off air. Perencanaan yang dilakukan selama satu tahun ini juga meliputi tentang konsep acara apa saja yang akan diaplikasikan. Konsep ini dirumuskan secara matang oleh pihak marcomm, agar target audience dapat menikmati berlangsungnya acara. Audience yang menjadi target dalam acara ini ialah A+, A, B+ female. Berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dalam melaksanakan media relations, maka langkah selanjutnya yang diambil tim media relations dari Marketing Communication MNC Channels adalah mengambil tindakan dan berkomunikasi.
1.2.3. Taking Action and Communication Tahap selanjutnya ialah taking action and communication, dimana Tahap ini merupakan tahap pengaplikasian program aksi dan komunikasi yang didesain untuk mencapai tujuan yang spesifik untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan program. Dalam penyelenggaraan I Fashion Festival ini, kegiatan media relations yang dilakukan sangat kompleks. Pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai dengan menyelenggarakan kegiatan bernama Pre-Event. Pre-Event ini bertujuan untuk
74
memberikan atensi yang lebih terhadap penyelenggaraan I Fashion Festival. Ibu Hanny selaku Head Marcomm Manager memberikan penuturannya akan kegaitan pre-event sebagai berikut : “Kita mempersiapkan segala keperluan untuk event ini, mulai dari, ya mulai pra event, sampai post event. Untuk pra event, tentunya kita banyak kerjasama sama media-media, terus ada. Saat acara kita juga mengundang media juga untuk peliputan. Kemudian untuk exposure, kita juga melakukan banyak promo di media media. All media ya mulai dari print, on air, sosmed, radio, kita juga ada webnya. Bisa di lihat acara ini seperti apa melalui web tersebut.” Bapak Fajar Anggoro, Head Activation Marcomm, turut memperkuat penjelasan tersebut bahwa pre-event berfungsi juga untuk menjalin kerja sama dengan media, sebagai berikut : “iya khususnya untuk IFF ini. Pre event itu kita sudah jalin kerjasama sama media media. Kalo group pasti. Itu sudah wajib. Kalo lebih. Kan lebih oke juga kalo misalnya exposure nya lebih bisa sampe keluar, nggak Cuma itu aja. Makanya sebisa mungkin, sebanyak mungkin kita kerjasama sama media di luar.” Kegiatan pre-event yang dilakukan oleh MNC Channels terdiri beberapa rangkaian acara yang berkaitan dengan media relations dan dilakukan pada dua bulan sebelumnya berlangsungnya acara yaitu pada bulan Oktober dan November. Setidaknya terdiri enam kegiatan seperti TV Commercial, website, print ad, online, flyers, invitation dan radio talkshow. TV Commercial, print ad, online, dan radio
75
talkshow merupakan empat kegiatan yang berhubungan langsung dengan media yang diajak untuk bekerjasama. Untuk TV commercial, tim media relations bekerjasama dengan RCTI, Global TV dan MNC TV untuk memutarkan commercial dari event I Fashion Festival di waktu primetime. Pemilihan tiga media ini, dinilai menjadi media yang efektif karena mencakup ruang lingkup nasional. Untuk print ad, tim media relations bekerjasama dengan tabloid Wanita Indonesia, tabloid Genie, dan Koran Sindo. Iklan cetak diperlukan karena mampu memuat lebih banyak dan informasi yang lebih terperinci dan detail. Selain itu iklan dalam iklan cetak juga memiliki “umur” yang lebih lama dibandingkan dengan iklan di media lain. Sedangkan lingkup online, tim melakukan kerjasama dengan www.ghiboo.com, www.liputan6.com, www.actualstyle.com, dan www.okezone.com, untuk penempatan promo acara yang berukuran 8x6 cm pada sisi kanan website. Untuk radio talk show, radio Lite FM merupakan radio yang tepat untuk diajak bekerjasama, karena audience dari Lite FM adalah wanita kelas A+, A, B+, sesuai dengan target audience yang dituju oleh pihak marcomm MNC Channel. Dalam radio talkshow ini berlangsung, sebuah program bincang-bincang oleh pihak Lite FM dengan pihak MNC Channel yang turut menyertakan dua desainer Asia. Penjelasan tersebut pun diperkuat oleh pernyataan Ibu Hanny, Head Marcomm Manager, berikut ini : “Sebelum event berlangsung, kita mengajukan kerjasama dnegan beberapa media untuk menjadi media partner di acara ini. untuk non grup, biasanya kita pilih memang yang related dengan acara. Artinya misalkan online, kita
76
undangan online yang membahas fashion atau online yang memiliki segmen fashion seperti okezone.com, ghiboo.com dan actualstyle. kalau untuk radio, kita bikin talk show di radio dnegan mendatangkan beberapa designer atau pihak-pihak yang terlibat di acara tersebut. Dalam hal ini radio Lite FM. Kalau di media cetak, kita biasanya bikin sebuah artikel yang membahas trend fashion yang dikaitkan dengan acara tersebut. Terus. Selebihnya print ad, billboard, buat exposure event ini sih kita udah lumayan banyak yang dilakukan.” Irabilla Putri, staff marcomm, menyatakan hal yang serupa terkait dengan kegiatan pre-event yang berhubungan dengan media : “Ya agar exposure dari acara ini semakin besar, kami memulainya dengan menggelar kegiatan pre-event. Dari kegiatan ini, kami bekerjasama dengan media seperti radio, online, website.” Setelah melaksanakan kegiatan pre-event, tim media relations kemudian menjalankan kegiatan event dan post event. Dalam kegiatan event, berlangsung sebuah press conference, dimana para media diundang untuk meliput acara tersebut. Selama press conference berlangsung, tim media relations bertugas mengakomodir para awak media dengan press kit yang berisi press release. Selain itu, tim media relations juga mengakomodir para awak media dengan snack and beverages agar awak media tidak merasa jenuh atas jalannya press conference tersebut. Dalam penyelenggaraan event I Fashion Festival ini, press conference
setidaknya dilaksanakan selama dua hari
berturut-turut sebelum acara dimulai. Media yang hadir diantaranya liputan6.com, actualstyle.com, okezone.com, tabloid Wanita Indonesia, tabloid Genie.
77
Usai acara selesai diselenggarakan, tim media relations menutup acara ini dengan kegiatan post event. Dalam kegiatan ini, berlangsung proses monitoring kepada media-media yang bekerjasama dan mempublikasikan acara ini melalui artikel. Bapak Fajar Anggoro, Head Activation Manager memperkuat pernyataan tersebut, sebagai berikut : “Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, biasanya di pre event itu kita ada kayak semacam press conference. Press conference kita buat, kita undang si media untuk datang, untuk meliput. Setelah di liput, dinaikkin ke medianya mereka masing-masing” Dari kerjasama yang dilakukan oleh tim media relations MNC Channel, exposure dari acara ini sudah bisa dibilang sangat luas. Ibu Hanny selaku Head Marcomm Manager memberikan penjelasannya berikut ini : “Dari media yang kami ajak untuk bekerjasama, media luar atau non grupmemberikan dampak exposure yang paling besar. Kalau kamu coba googling I Fashion Festival, pasti langsung kelaur artikel dari portal mereka.” Dalam pelaksanaan kegiatan, tidak menutup kemungkinan terjadinya kendala. Kendala tersebut timbul dari internal perusahaan. Hal tersebut dijelaskan oleh Ibu Hanny berikut ini : “Jadi gini, ada beberapa kendala yang kita lakukan di luar grup itu dimana media yang di ajak kerja sama itu meminta atau menuntut exposure yang lebih besar daripada yang grup berikan, benefit yang kita dapatkan lebih kecil, tapi benefit yang kita berikan lebih banyak lagi ke mereka. Kadang-kadang mentok
78
di situ sih. Dan terlebih lagi, media group sendiri kita sudah memiliki majalah HighEnd dengan segmentasi highclass. Nah untuk media relations di luar grup, kita nggak akan mungkin mengadakan kerja sama dnegan media yang segmentasinya sama. Kita akan cari media dengan segmentasi yang berbeda. Untuk media di luar grup itu hanya sebagai tambahan aja.” Pernyataan dari Ibu Hanny tersebut, mendapat dukungan dari pernyataan Irabilla Putri selaku staff marcomm berikut ini : “Terkadang terdapat beberapa media yang sukar diajak kerjasama untuk pemberitaan maupun barter promosi”
1.2.4. Evaluating Langkah terakhir dalam proses kerja Marcomm MNC Channels adalah mengevaluasi program. Dalam langkah ini, dilakukan evaluasi yang mencakup hasil dari kegiatan media relations dan strategi yang dilakukan. Apakah sudah mencapat tujuan atau belum. Pada tahapan terakhir ini, dilakukan pula perbaikan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara media dengan MNC Channels. Setelah proses pengelolaan media relations pada special event dilaksanakan, tim media relations MNC Channels melihat bahwa strategi dan acara tersebut berjalan dengan baik dan telah mencapai tujuan media relations yang ingin dicapai. Hal ini dijelaskan oleh Ibu Hanny selaku Head Marcomm Manager MNC Channels sebagai berikut :
79
“Jika dilihat dari exposure yang hadir pada saat acara berlangsung dan pemberitaan mengenai event sangat banyak serta brand image MNC Fashion yang sudah mulai terlihat dari banyaknya tamu undangan yang hadir, baik para sosialita, artis, ataupun fashion blogger, kami sudah bisa bilang kalau target yang diinginkan sudah mencapai hasil yang memuaskan.” Irabilla Putri memberikan pernyataan yang mendukung pernyataan yang berkaitan dengan implementasi media relations yang berjalan dengan baik seperti berikut ini : “Sudah, terbukti banyaknya pemberitaan di media. Serta tanggapan positif dari masyarakat. Kami juga sudah merasakan dampaknya dari banyaknya pemberitaan yang baik mengenai acara ini” Hal ini dibuktikan melalui monitoring media mengenai pemberitaan yang dilakukan satu hingga dua bulan setelah penyelenggaraan acara. Pada media online, komposisi berita sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh MNC Channels. Begitu juga dengan media cetak. Pemberitaan event I Fashion Festival sangat sesuai. Beberapa diantaranya merangkum event ini kedalam setengah halaman koran, bahkan Wanita Indonesia memuat hingga satu halaman dengan layout foto. Dari keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan oleh MNC Channels untuk MNC Fashion, terdapat kegiatan yang dinilai paling efektif di lakukan untuk melakukan media relations yang bertujuan untuk membangun hubungan yang baik. Menurut hasil wawancara yang diperoleh, kegiatan yang dinilai paling efektif adalah radio talk show
80
dan print ad. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Hanny selaku Head Marcomm manager sebagai berikut : “Dari kegiatan media relations yang dijalankan, kami merasa bahwa acara talk show dan print ad dinilai yang paling efektif. Dari dua kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa exposure yang didapat sangat tinggi. Terlebih lagi kami melakukan kerjasama dengan media non grup.”
1.3.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi program media relations
dalam membangun brand imager MNC Fashion Channel, perusahaan menggunakan strategi, baik yang bersifat formal atau secara informal.
Melalui
pembahasan,
peneliti peneliti ingin menguraikan hasil penelitian yang diperoleh oleh wawancara mendalam dan data-data lain yang dapat memberikan gambaran mengenai strategi media relations yang terdapat dalam tahapan kegiatan yang dilakukan oleh tim media relations MNC Fashion Channels. Berdasarkan hasil penelitian, diketahuin bahwa tugas Public Relations MNC Fashion Channel yang berada di bawah naungan MNC Channels, dikerjakan oleh divisi Marketing and Communications. Hal tersebut dikarenakan MNC Channels tidak memiliki divisi public relations. Ruang lingkup kerja divisi Marketing & Communication di MNC Channels, selain mengutamakan melakukan kegiatan promosi dan penjualan, divisi ini juga melaksanakan tanggung jawab menjalankan tugas PR
81
yang sesungguhnya seperti yang terdapat dalam buku Primarni. Tugas PR MNC Channels adalah menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis, atau visual kepada publiknya, sehingga masyarakat memperoleh pengertian yang benar. Kemudian tugas PR MNC Channels lainnya ialah untuk membina relasi dan kerja sama baik dengan media cetak, online, dan media televisi serupa dengan teori bahwa PR diharapkan dapat membina hubungan yang baik dan positif yang saling menguntungkan dengan media-media terebut. Membina hubungan baik tersebut dilakukan dengan cara aktivitas-aktivitas PR yang berkaitan dengan media relations. Aktivitas ini berkaitan pula dengan tugas PR yang ingin membangun citra perusahaan dimata publik. Dalam pelaksanaannya, divisi Marketing and Communication MNC Channels, membuat tim media relations guna membuat strategi serta taktik yang mendukung strategi itu sendiri. Agar kegiatan media relations berjalan dengan baik dengan mengimplementasikan strategi dan taktik yang ada, maka diperlukan perencanaan aktivitas public relations yang baik agar dapat menjangkau khalayak sasarannya. Untuk itu, mereka menerapkan empat langkah proses kerja PR yang didasarkan pada teori empat langkah pemecahan problem oleh Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom.
1.3.1.
Fact Finding
82
Langkah pertama yaitu analisis situasi merupakan langkah awal yang dilakukan oleh MNC Channels dalam proses kerja tersebut. Langkah pertama Ini termasuk penyelidikan, pemeriksaan dan mengawasi pengetahuan, opini, tingkah laku, dan perilaku pihak-pihak terkait dengan dipengaruhi oleh tindakan dan kebijakan organisasi. Menurut hasil penelitian dalam menganalisis situasi yang terjadi, divisi Marketing and Communications MNC Channels melakukan monitoring dengan cara mencari informasi melalui bahan-bahan pemberitaan mengenai perusahaannya di media. Dilakukannya monitoring ini juga memudahkan perusahaan dalam melihat kebutuhan masyarakat saat ini. selain itu juga berfungsi untuk menentukan tujuan agar lebih fokus dan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Langkah pertama yang diambil ini sudah sesuai dengan teori proses kerja PR dari CUtlip, Center dan Broom. Hasil dari analisis situasi tersebut, MNC Channels yakin bahwa MNC Fashion merupakan channel yang bisa menjadi pioneer sumber informasi tentang fashion yang ada di Indonesia. MNC Channels juga ingin mengokohkan teori Passion for Fashion yang menjadi dasar MNC Fashion di benak publik, sebagai penanda bahwa MNC Fashion merupakan channels utama yang bisa menjadi tolok ukur atas perkembangan fashion yang ada di dunia, karena MNC Fashion menyajikan rangkaian program yang membahas perkembangan industry fashion tanah air dan internasional. Selain itu, MNC Channels kerap melakukan kerja sama dengan media dalam barter promosi, serta menjadi bagian dari sebuah event dengan sistem media partner, dimana MNC Channels mengambil bagian dari berbagai event-event
83
tersebut yang disesuaikan dnegan channel-channel yang ada. dalam hal ini, contoh yang dapat diangkat ialah MNC Fashion menjadi media partner dari penyelenggaraan Jakarta Fashion Week 2015. Dari hasil penelitian ini, terungkap bahwa, banyak publik dan media yang mengetahuin adanya channel MNC Fashion dan berbagai kegiatan perusahaan melalui pemberitaan media. Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan, peneliti melihat pemberitaan mengenai MNC Fashion di media sudah baik, namun masih belum bisa menjadi faktor yang kuat untuk membangun brand image dari MNC Fashion itu sendiri.
1.3.2.
Planning and Programming Langkah kedua yaitu membuat rencana dan program (strategi) dengan membuat
keputusan mengenai tujuan program, public, tindakan, strategi dan taktik. Perencanaan merupakan bagian penting dalam menyusun strategi, oleh karena itu perencanaan harus dilakukan dengan matang agar memperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut hasil penelitian, tujuan kegiatan media relations MNC Channels adalah untuk mendistribusikan informasi kepada media agar pemberitaan yang muncul sesuai dengan fakta yang ada, berdampak positif pada perusahaan, serta membangun image MNC Fashion yang baik di mata masyarakat. Namun tidak hanya itu saja, kegiatan media relations yang dilakukan juga bertujuan untuk menghasilkan hubungan yang saling bersinergi. Tujuan ini selaran dengan teori Cutlip, Center, dan
84
Broom yang menyatakan bahwa tujuan dari perencanaan aktivitas PR yaitu memberikan informasi kepada internal dan eksternal untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Tujuan yang telah ditetapkan oleh MNC Channels kemudian di terjemahkan ke dalam strategi media relations beserta taktik-taktik yang mendukung strategi tersebut. Setelah dirumuskan, maka tugas tim media relations perusahan ialah mempelajari stategi tersebut. Melalui strategi serta taktik tersebut dalam kegiatan media relations tersebut, MNC Channels menerapkannya melalui sebuah penyelenggaraan special event yang dinilai sebagai implementasi program media relations untuk membangun brand image MNC Fashion. Special event yang dijalankan oleh MNC Channel untuk MNC Fashion ialah I Fashion Festival. Acara ini merupakan salah satu bentuk konkrit dari implementasi program media relations untuk meningkatkan brand image MNC Fashion. Special event ini selaras dengan teori bentuk kegiatan media relations yang dikemukakan oleh Soemirat dan Ardianto yakni menyelenggarakan ajang khusus yang membutuhkan peliputan media. Selain itu, membuat press release untuk menjadi acuan media dalam menulis berita juga merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh tim media relations MNC Channels. Berdasarkan penelitian tersebut, pembuatan press release sesuai dengan teori dari Rini Darrnastuti yang menyimpulkan bahwa press release merupakan bentuk komunikasi yang diterima antara institusi dan reporter sebagai bentuk saluran fakta dan pandangan dari sebuah organisasi.
85
Dari penyelenggaraan acara tersebut, terbentuklah strategi media relations. Menurut Yosal Iriantara strategi media relations terdiri dari mengelola relasi, mengembangkan strategi, dan mengembangkan jaringan. Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa strategi yang dilakukan oleh tim media relations MNC Channels dalam penyelenggaraan event I Fashion Festival mencakup ketiga hal yang dijabarkan IRiantara, dengan detail sebagai berikut : 1. Mengelola Relasi Di tahap ini, MNC Channels menjelaskan bahwa mereka membangun, memelihara kontak dengan media serta memposisikan diri sebagai sumber informasi serta untuk menjalin hubungan baik. Menjalin hubungan yang baik ini menjadi fokus utama, agar pemberitaan media sesuai dengan yang diinginkan sehingga dapat membangun citra MNC Fashion. 2. Mengembangkan Strategi Hal ini diimplementasikan tim media relations MNC Channels dengan melakukan kerjasama dengan berbagia media dalam barter promosi, mengadakan berbagi kegiatan event untuk lebih mengenalkan channel2 yang ada di MNC Channels. Dalam konteks ini, MNC Channels juga melakukan rangkaian kegiatan media relations untuk mempromosikan special event I Fashion Festival. 3. Mengembangkan jaringan
86
MNC Channels menjalin kerja sama yang banyak dengan media baik media cetak, media online, dan media tv untuk menyampaikan pesannya kepada publik. Pengembangan ini dimaksudkan agar target audience yang dituju tepat sasaran. Dalam penyelenggaraan special event I Fashion Festival, tim media relations bekerja sama dengan media cetak seperti Koran Sindo, Majalah Highend, media online www.ghiboo.com, www.actualstyle.com, dan media tv yaitu liputan 6. Di tahap kedua dari teori Cutlip, Center, dan Broom ini, MNC Channels mempersiapkan segala proses kegiatan dengan matang, mulai dari perencanaan, target audience yang dituju, hingga pihak siapa saja yang terlibat. Dari Hasil penelitian yang diperoleh, bahwa proses perencanaan special event ini membutuhkan kurun waktu satu tahun dan dimantapkandi dua bulan sebelum penyelenggaraan acara, dimana pihak MNC Channels juga menentukan pihak yang terlibat seperti RCTI untuk membantu di segmen on air, staff marcomm baik activation & media relation, produksi, sales, dan marketing, hingga designer siapa saja yang terlibat. Selain itu, MNC Channels juga merumuskan tujuan diselenggrakannya I Fashion Festival ini yakni sebagai salah satu wujud
dukungan
MNC
Media
bagi
perkembangan
industri
kreatif
dan
kemajuan fashion Indonesia, channel MNC Fashion memberikan kesempatan dan sarana untuk para designer mempresentasikan karya terbaiknya agar bisa dilihat dunia International melalui suatu perhelatan fashion tahunan bernama I Fashion Festival.
87
Berdasarkan hasil penelitian, perencanaan yang dijalan oleh tim media relations MNC Channels sudah sangat tepat. Hal ini disebabkan karena peneliti melihat tim media relations sudah menjalankan strategi dan taktik yang direncanakan sudah mencakup seluruh aspek kegiatan media relations, sehingga media dapat melakukan pemberitaan yang sesuai dengan apa yang diterapkan oleh perusahaan.
1.3.3.
Taking Action and Communication Langkah ini merupakan langkah ketiga dari teori Cutlip, Center, dan Broom
yang berupa mengambil tindakan dan berkomunikasi (penerapan). Setelah merumuskan perencanaan strategi media relations untuk membangun citra MNC Fashion Channels, tim media relations menerapkannya ke dalam pelaksanaan kegiatan untuk media massa untuk melakukan publisitas. Hal ini selaras dengan penjabaran Lesly bahwa media relations merupakan kegiatan yang berhubungan dengan mediakomunikasi untuk melakukan publisitas atau merespons kepentingan media terhadap organisasi. Dari hasil penelitian, diperoleh informan bahwa Kegiatan media relations yang dijalankan oleh MNC Channels sangat kompleks. Pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai dari rangkaian Pre-Event. Pre event ini sendiri dimaksudkan untuk memberikan aternsi yang lebih terhadap penyelenggaraann I Fashion Festival. Dalam kegiatan ini, dilaksanakan sebuah aktivitas media relations seperti TV Commercial,
88
website, print ad, online, radio talkshow, flyers, dan invitation.Aktivitas ini setidaknya selaras dengan teori kegiatan media relations dalam bentuk acara-acara media relations yang dijabarkan oleh Rini Darmastuti seperti diantaranya radio talkshows, online, dan website. Teori tersebut menjabarkan bahwa radio talkshows merupakan diskusi interaktif yang diadakan antara pihak radio dengan narasumber dari perusahaan atau organisasi tertentu. Untuk penyelenggaraan I Fashion Festival ini, radio talkshow dilakukan dengan bekerja sama dengan LITE FM. Talk show dilakukan dengan mendatangkan beberapa desainer local dan international serta pihak-pihak yang terlibat dalam special event tersebut. Untuk website, teori yang dijabarkan oleh Rini Darmastuti mengartikan bahwa website adalah salah satu media komunikasi tulis yang paling efektif yang dapar digunakan oleh praktisi public relations dalam menyampaikan informasi tentang perusahaan. Websites yang menarik akan membuat pengunjung web untuk semakin dalam mengakses informasi yang disajikan oleh perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, penyelenggaraan I Fashion Festival ini, tim media relations membuat sebuah website www.ifashionfestival.com yang berisikan tentang latar belakang acara hingga jadwal acara dan foto-foto hasil dari rangkaian acara. Selain membuat website sendiri,
tim
media
relations
juga
bekerjasama
dengan
website
seperti
www.ghiboo.com, www.liputan6.com, www.actualstyle.com, sebagai media untuk membangun brand image dengan melakukan pemberitaan mengenai rangkaian acara pada website tersebut.
89
Setelah melaksanakan kegiatan pre-event, tim media relations kemudian menjalankan kegiatan eventdimana pada kegiatan ini rangkaian acara seperti fashion show berlangsung. Dalam kegiatan event, berlangsung sebuah press conference, dimana para media diundang untuk meliput acara tersebut. Sesuai dengan teori Soemirat dan Ardianto, konferensi pers merupakan sebuah pertemuan yang diselenggarakan individu atau organisasi/perusahaan dengan mengundang pekerja media untuk menyampaikan pesan tertentu. Pesan yang disampaikan dalam konferensi pers dapat berupa berita baru, klarifikasi kasus, penemuan/peluncuran produk atau jasa baru. Dalam konteks ini, event I Fashion Festival adalah berita baru yang berupa special eventi. Selama press conference berlangsung, tim media relationsbertugas mengakomodir para awak media dengan press kit yang berisi press release. Dalam penyelenggaraan event I Fashion Festival ini, press conference
setidaknya
dilaksanakan selama dua hari berturut-turut sebelum acara dimulai.Berbagai media diundang untuk mengadakan peliputan mengenai acara ini. Saat fashion show berlangsung, tim media relations juga mempersiapkan dua tempat untuk mengakomodir media yang diundang berupa wall of fame dan media pit, dimana kedua tempat ini digunakan untuk meliput jalannya acara serta dapat mewawancara tamu undangan yang sesuai dengan kriteria pemberitaan media tersebut. Usai acara selesai diselenggarakan, tim media relations menutup acara ini dengan kegiatan post event. Dalam kegiatan ini, berlangsung proses monitoring yang dilakukan oleh tim media relations, kepada media-media yang bekerjasama dan
90
mempublikasikan acara ini melalui pemberitaan. Hal ini selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Diah Wardhani yang menjabarkan bahwa monitoring merupakan kegiatan dari untuk mengukur keberhasilan program apakah sesuai dengan media dan target sasaran yang diinginkan hingga pemberitaan yang baik mengenai jalannya acara. Dalam langkah ketiga proses kerja PR ini, tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kendala. Kendala yang dihadapi oleh tim media relations ialah berasal dari eksternal. Kendala tersebut berupa media yang di ajak kerja sama meminta atau menuntut exposure yang lebih besar daripada yang grup MNC berikan, benefit yang didapatkan oleh MNC Channels lebih kecil, sedangkan benefit yang diberikan oleh MNC Channels lebih banyak ke media-media tersebut.
1.3.4.
Evaluation Evaluasi merupakan langkah terakhir yang dilakukan dalam proses kerja PR
dari teori Cutlip, Center dan Broom. Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa kerja PR yang dilakukan oleh divisi Marketing and Communications MNC Channels terhadap evaluasi dilakukan dalam jangka waktu sekitar satu hingga dua bulan dari usainya penyelenggaraan event I Fashion Festival dengan memonitoring pemberitaan di media-media yang diundang untuk meliput. Menurut hasil penelitian, yang didasarkan pada wawancara dengan Head Marcomm Manager, Ibu Hanny, target penyebaran berita dan tujuan yang diinginkan
91
dianggap sudah tercapai berdasarkan hasil evaluasi program yang dilihat dari jumlah exposure dan kualitas liputan yang di muat di beberapa media seperti Koran Sindo, Majalah HighEnd, dan media online seperti ghiboo.com, liputan6.com, dan actualstyle.com. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber pembanding, yakni Bapak Fajar Anggoro selaku Head Activation Marcomm dan Irabilla Putri selaku staff Marcomm yang terlibat dalam penyelenggaraan special event sebagai tim media relations, aktivitas media relations yang telah dilaksanakan oleh MNC Channels telah mencapat target yakni membangun brand image MNC Fashion dan sudah berjalan dengan baik dan sukses. Hal ini dibuktikan dengan tingkat pengetahuan masyarakat, respon positif masyarakat berdasarkan dari undangan yang terlibat hadir pada saat pelaksanaan
event
tersebut
terhitung
banyak
jika
dibandingkan
dengan
penyelenggaraannya tahun sebelumnya, maupun melalui media massa yang memuat publikasi tentang acara. Selain itu, mereka pada umumnya memahami maksud diadakannya acara dalam rangka menyampaikan pesan bahwa MNC Fashion memiliki slogan passion for Fashion yang diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan fashion show sebagai bentuk apresiasi terhadap industry fashion tanah air. Hal tersebut, sesuai dengan teori Laswell bahwa penyampaian pesakan akan menimbulkan akibat atau efek atau tindakan dari si penerima pesan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa pesan kunci yang ingin disampaikan oleh MNC Channels dapat sampai kepada khalayak sasaran program dengan baik. Berdasarkan hasil evaluasi,
92
penliti juga dapat melihat bahwa media yang berpartisipasi dalam kegiatan media relations MNC Channels sudah cukup banyak, tetapi untuk media cetak masih sangat sedikit. Padahal media cetak memiliki sifat bacaan yang jangka panjang, dalam artian, jika event ini di expose oleh media cetak yang diajak bekerjsama, maka exposure dari MNC fashion bisa lebih besar lagi.