BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi dua bagian yaitu analisis deskriptif serta uji hipotesis penelitian yaitu analisis regresi variabel penelitian dan pengujian proporsi varian masing-masing variabel independen. IV.1
Gambaran Subjek Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah 276 siswa-siswi kelas XI IPA SMA Negeri di
kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Pada penelitian ini, sampel merupakan siswasiswi SMA Negeri yang tersebar di 11 sekolah di kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Pada sub bab yang pertama dideskripsikan tentang subjek penelitian yang berjumlah 276 orang berdasarkan jenis kelamin. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah aspek tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap dependent variable yang ingin diteliti. Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin
Jumlah
Persentase
Laki-laki
84
30.43%
Perempuan
192
69.56%
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa subjek penelitian perempuan jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki yaitu 192 orang atau 69.56% sedangkan subjek penelitian laki-laki berjumlah 84 orang atau 30.43%. 90 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
91
Tabel 4.2 Gambaran prosentase perilaku seks siswa-siswi SMAN di Kabupaten Gunungkidul Jenis perilaku seks
Jumlah
Persentase
Eye to eye
276
100%
Hand to hand
276
100%
Hand to Body
276
100%
Arm to Shoulder
218
78,98%
Arm to Waist
241
87,31%
Mencium dan dicium
276
100%
Mount to mount
247
89,49%
Berpelukan yang
87
31,53%
Cumbuan ringan
66
23,91%
Cumbuan berat
79
28,62%
Hand to genital
65
23,55%
Genital to genital
112
40,57%
didahului dengan mencium
Berdasarkan table 4.2 dari hasil penelitian dapat dilihat perilaku seks dari siswa-siswi di SMAN di Kabupaten Gunungkidul dapat gambaran prosentase tahapan tahapan perilaku seks pada siswa-siswi, pada tahapan Eye to eye sebanyak 276 orang
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
92
atau 100%, Hand to Body sebanyak 276 orang atau 100%, Arm to body sebanyak 218 orang atau78,98%,Mencium dan dicium sebanyak 276 orang atau 100%, Mount to mount sebanyak 247 atau 89,49%, Berpelukan yang didaluhui dengan mencium sebanyak 87 orang atau 31,53%, Cumbuan ringan sebanyak 66 atau 23,91%, Cumbuan berat sebanyak 79 orang atau 28,62%, Hand to genital sebanyak 65 orang atau 23,55% dan Genital dan genital sebanyak 112 orang atau 40,57% yang terdiri dari siswa dan siswi sehingga dapat dilihat tingat dan seberapa jauh tingkt perilaku seks pranikah pada siwa-siswi SMAN Negeri Di Kabupaten GunungKidul.
Sekolah
Tabel 4.3 Gambaran sampel berdasarkan asal sekolah Jumlah Persentase
SMAN 1 Wonosari
46
16,66%
SMAN 2 Wonosari
31
11,23%
SMAN 1 Playen
20
7,24%
SMAN 2 Playen
28
10,14%
SMAN 1 Karangmojo
30
10,86%
SMAN 1 Panggang
18
6,52%
SMAN 1 Tanjungsari
20
7,24%
SMAN 1 Rongkop
11
3,98%
SMAN 1 Semin
31
11,23%
SMAN 1 Patuk
20
7,24%
SMAN 1 Semanu
21
7,60%
Jumlah
276
100%
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
93
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, responden dalam penelitian ini peneliti klasifikasikan menjadi sebelas sekolah , yaitu SMAN 1 Wonosari
sebanyak 46
sampel (16,66%), SMAN 2 Wonosari sebanyak 31 sampel (11,23%), SMAN 1 Playen sebanyak 20 sampel (7,24%), SMAN 2 Playen sebanyak 28 sampel (10,14%), SMAN 1 Karangmojo sebanyak 30 sampel (10,86%), SMAN 1 Panggang sebanyak 18 sampel (6,52%), SMAN 1 Tanjungsari sebanyak 20 sampel (7,24%), SMAN 1 Rongkop sebanyak 11 sampel (3,98%), SMAN 1 Semin sebanyak 31 sampel (11,23%), SMAN 1 Patuk sebanyak 20 sampel (7,24%), dan SMAN 1 Semanu sebanyak 21 sampel (7,60%). IV.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum diuraikan secara lebih detail tentang beberapa sub bab selanjutnya, perlu
dijelaskan bahwa skor yang digunakan dalam analisis statistik adalah skor faktor yang dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Jadi, penghitungan skor faktor pada tiap variabel tidak menjumlahkan item-item seperti pada umumnya, tetapi menghitung true score pada tiap item. Setelah didapatkan faktor skor, peneliti mentransformasikan faktor skor menjadi T skor. Penggunaan T skor ini bertujuan untuk menyamakan skala pengukuran yang berbeda-beda dan untuk menghindari nilai minus pada faktor skor agar pembaca mudah memahami interpretasi hasil penelitian. Adapun pada faktor skor agar pembaca mudah memahami interpretasi hasil penelitian. Adapun T skor tersebut telah ditetapkan dengan nilai mean = 50 dan standar deviasi = 10. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses transformasi melalui formula T-Score =(10 * F- score) + 50.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
94
Tabel 4.4 Deskripsi statistik variabel penelitian Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PERILAKU_SEX_PRANIKAH
276
20.00
70.54
50.0000
9.41801
NEORITICM
276
25.26
65.93
50.0000
7.85924
EXTRAVERSION
276
11.41
74.14
50.0000
7.58032
OPENNESS
276
24.33
73.75
50.0000
10.00000
AGREEABLEANESS
276
29.23
72.97
50.0000
6.87611
CONSCIENTIOUSNESS
276
36.34
74.45
50.0000
7.54985
JK
276
0
1
.30
.461
Valid N (listwise)
276
Dari tabel 4.4 dapat diketahui skor terendah dari Perilaku seks pranikah 20.00 dan skor tertinggi 70.53. Setelah itu. Skor terendah Neoriticm 25.26 dan skor tertinggi 65.93, skor terendah Extraversion 11.41 dan skor tertinggi 74.14. Skor terendah Openness 24.33 dan skor tertinggi 73.75. Skor terendah Agreeableaness 29.23 dan skor tertinggi 72.97. Skor terendah Conscientionsness 36.34 dan skor tertinggi 74.45. Kemudian yang terakhir skor Jenis kelamin terendah 0 dan skor tertinggi 1. Kemudian kategorisasi variabel bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok-kelompok yang terpisah. Pada penelitian ini, peneliti membagi klasifikasi dependen variabel menjadi dua kategori yaitu, rendah dan tinggi. Kemudian untuk variabel independen menjadi dua kategori juga, yaitu kategori rendah dan tinggi. Kategorisasi dependen variabel dan independen variabel didapat berdasarkan rumus pada tabel 4.5 dan 4.6
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
95
Tabel 4.5 Rumus Kategorisasi Perilaku seks pranikah Kategorisasi
Rumus
Rendah
X<M
Tinggi
X>M
Tabel 4.6 Rumus Kategorisasi Independen variable Kategorisasi
Rumus
Rendah
X<M
Tinggi
X>M
Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel dependen berdasarkan tinggi, dan rendah disajikan pada tabel 4.7, gambaran kategori skor variabel Big Five personality disajikan pada tabel 4.8. Tabel 4.7 Kategorisasi Skor Perilaku seks pranikah Rendah
Tinggi
Total
Frequency
105
171
205
Presentase
38.04%
61.95%
100%
Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari 276 jumlah subjek penelitian, terlihat bahwa subjek penelitian dengan skor variabel perilaku seks pranikah rendah sebanyak 105 subjek penelitian (38.04%), sedangkan subjek penelitian dengan skor variabel perilaku seks pranikah tinggi sebanyak 171 subjek penelitian (61.95%).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
96
Tabel 4.8 Kategorisasi Skor Big five personality
Variabel Neuroticsm Extraversion
Openness Agreableaness Openness
Kategorisasi Skor Variabel Frekuensi Rendah Tinggi 96 180 183 93 172 104 130 146 164 112
Persentase (%) Rendah Tinggi 34,78% 65,21 % 66,30% 33,69% 62,31% 37,68% 47,10% 52,89% 59,42% 40,57%
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 276 jumlah subjek penelitian, terlihat bahwa subjek penelitian dengan skor pada variabel Neuroticm 96 orang ( 34.78%) berada pada kategori rendah dan 180 orang (62.21%) berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, dari hasil sebaran variabel neuroticm berada pada kategori tinggi. variabel Extraversion sebanyak 183 orang (66.30%) berada pada kategori rendah dan 93 orang (33.69%) berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, dari hasil sebaran variabel Extraversion berada pada kategori rendah. pada variabel Opennes 172 orang (62.31%) berada pada kategori rendah dan 104 orang (37.68%) berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, dari hasil sebaran variabel protective function Opennes berada pada kategori rendah. Pada variabel Agrebleanees 130 orang (47.10%) berada pada kategori rendah dan 146 orang (52.89%) berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, dari hasil sebaran variabel Agrebleanees berada pada kategori tinggi. Sedangkan pada variabel Conscientiousness 164 orang (59.42%) berada pada kategori rendah dan 112 orang (40.57%) berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, dari hasil sebaran variabel Conscientiousness berada pada kategori rendah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
97
IV.3
Hasil Uji Hipotesis
Inteprestasi output SPSS Pada tabel 4.9 correlation, di peroleh harga koefisian korelasi antara kepribadian terhadap perilaku seks, pada dimensi Extraversion didapatkorelasi sebesar 0.077 dengan signifikansi 0,202 yang berarti hubungan antara perilaku seks pranikah terhadap Extraversion sangat rendah serta tidak signifikan. pada dimensi Agreableaness di dapat korelasi sebesar 0,176, dengan signifikansi sebesar 0,003 yang berarti hubungan antara perilaku seks pranikah terhadap Agreableaness sangat rendah akan tetapi memiliki nilai yang signifikan, pada dimensi Conscientiousness didapat korelasi sebesar 0.215 dengan signifikansi 0,000, yang berarti hubungan antara perilaku seks pranikah terhadap Conscientiousness rendah akan tetapi memiliki nilai yang signifikan. pada dimensi Neuroticsm didapat korelasi -0,050 dengan signifikansi sebesar 0.409 yang berarti hubungan antara perilaku seks pranikah terhadap Neuroticsm sangat rendah serta tidak signifikan dan pada dimensi Openness di dapat korelasi sebesar 0,110 dengan nilai signifikansi 0,068 yang berarti hubungan antara perilaku seks pranikah terhadap Openness sangat rendah serta tidak signifikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
98 Table 4.9 Correlations
PERILAKU_SEX_PRA
Pearson
NIKAH
Correlation
PERILAKU_SEX
EXTRAVER
AGREEABLE
CONSCIENTI
NEORITIC
_PRANIKAH
SION
ANESS
OUSNESS
M
.077
.176**
.215**
-.050
.110
.202
.003
.000
.409
.068
276
276
276
276
276
276
.077
1
.085
.108
-.098
-.053
.160
.074
.104
.382
1
Sig. (2tailed) N EXTRAVERSION
Pearson Correlation Sig. (2-
.202
tailed) N AGREEABLEANESS
Pearson Correlation
276
276
276
276
276
276
.176**
.085
1
.145*
-.005
.015
.003
.160
.016
.929
.800
276
276
276
276
276
276
.215**
.108
.145*
1
-.039
.046
.000
.074
.016
.514
.443
276
276
276
276
276
276
-.050
-.098
-.005
-.039
1
-.023
.409
.104
.929
.514
276
276
276
276
.110
-.053
.015
.046
.068
.382
.800
.443
.702
276
276
276
276
276
Sig. (2tailed) N CONSCIENTIOUSNESS Pearson Correlation Sig. (2tailed) N NEORITICM
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
OPENNESS
OPENNESS
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
.702 276 -.023
276 1
276
99
Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi (p-value) dengan galatnya. Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak Pada kasus ini terlihat bahwa koefisian korelasi pada dimensi Agreableaness di dapat korelasi sebesar 0,176, dengan signifikansi sebesar 0,003 yang berarti signifikan, pada dimensi Conscientiousness didapat korelasi sebesar 0.215 dengan signifikansi 0,000, yang berarti signifikan. Karena signifikansi < 0,05, maka Ho di tolak, berarti Ha di terima. Artinya ada hubungan yang signifikansi antara Kepribadian (Agreableaness dan Conscientiousness) terhadap perilaku seks pranikah pada siswa-siswi SMAN di Kabupaten Gunungkidul. Uji Regresi Pada tahapan uji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan teknik analisis regresi dengan software SPSS 22 seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3. Dalam regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R square (R2) untuk mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent variable, yang kedua apakah keseluruhan independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent variable. Hal pertama yang dilihat dalam pengujian hipotesis yaitu peneliti melihat besaran R2 untuk mengetahui berapa persen varians dependent variable yang dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
100
dijelaskan oleh independent variable. Tabel yang menunjukan R2 adalah tabel berikut ini. Tabel 4.10 Tabel R Square Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.285a
.082
.061
9.12616
a.
Predictors:(Constant) Neuroticsm,Extraversion,Openness, Agreableaness ,Conscientiousness, Jenis kelamin ,Bigfive personality.
Berdasarkan tabel 4.11 dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.082 atau 8,2%. Artinya proporsi varians dari perilaku seks pranikah yang dijelaskan oleh ) Neuroticsm,Extraversion,Openness, Agreableaness ,Conscientiousness, Jenis kelamin ,dan Bigfive personality dalam penelitian adalah sebesar 8,2% sedangkan 91.8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Langkah berikutnya peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent variable terhadap Kepribadian Big five. Adapun hasil uji T dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Anova Regression Residual Total
Sum of Squares 1988.057 22404.165 24392.221
Df 6 269 275
Dependent variable: Perilaku seks pranikah. Predictors: (Constant), Neuroticsm, ,Conscientiousness, Jenis kelamin ,Bigfive personality.
Mean Square 331.341 83.287
F 3.978
Sig. .001b
a.
Extraversion,Openness,
Agreableaness
Jika dilihat dari kolom paling kanan (.Sig) pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih kecil (p < 0.05). Maka hipotesis nihil yang menyatakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
101
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independent variable terhadap dependen variable, yaitu Perilaku seks pranikah ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan ) Neuroticsm,Extraversion,Openness, Agreableaness ,Conscientiousness, Jenis kelamin , Bigfive personality terhadap perilaku seks pranikah. Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing independen variabel terhadap Kepribadian BigFive dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Koefisien Unstandardized Coefficients B
Standardized Coefficient Beta
Sig.
(Constant)
23.104
Neuroticsm
-.142
-.035
.553
Extraversion
.059
.048
.423
Opennness
.094
.100
.090
Agreableaness
.194
.142
.017
Conscientiousness
.230
.184
.002
Jenis kelamin
.442
-.022
.713
.003
a. Dependen Variabel : Perilaku seks pranikah
Berdasarkan pada tabel 4.12, dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Perilaku seks pranikah = 23.104 - 0.042 Neuroticm + 0.059 Extraversion + 0.094 Openness + 0.194 Agreableaness* + 0.230 Conscientiousness* + 0.442 Jenis kelamin. Keterangan : Tanda (*) = Variabel Signifikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
102
Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan dari 6 independent variable hanya Agreableaness dan Conscientiosness yang signifikan pengaruhnya terhadap perilaku seks pranikah. Adapun penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh dari masing-masing independent variable adalah sebagai berikut: 1. Variabel Neuroticm memiliki nilai signifikansi sebesar 0.553. Karena nilai sig.>0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan Neuroticm terhadap perilaku seks pranikah diterima. Hal ini berarti Neuroticm tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku seks pranikah 2. Variabel Extraversion memiliki nilai signifikansi sebesar 0.0. Karena nilai sig.>0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan Extraversion terhadap Perilaku seksual pranikah diterima. Hal ini berarti Extraversion tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku seksual pranikah . 3. Variabel Opennes memiliki nilai signifikansi sebesar 0.090. Karena nilai sig.>0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan Opennes terhadap perilaku seks pranikah diterima. Hal ini berarti Opennes tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku pranikah. 4. Variabel Agreableness memiliki nilai signifikansi sebesar 0.017. Karena nilai sig.<0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Agreableness terhadap perilaku seks pranikah ditolak. Hal ini berarti Agreableness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku seksual pranikah. Selain itu, tanda positif dalam koefisien regresi ini menyatakan jika Agreableness tinggi, semakin tinggi pula perilaku seks pranikah
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
103
5. Variabel Conscientiosness memiliki nilai signifikansi sebesar 0.002. Karena nilai sig.<0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Conscientiosness terhadap perilaku seks pranikah ditolak. Hal ini berarti Conscientiosness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku seksual pranikah. Selain itu, tanda positif dalam koefisien regresi ini menyatakan jika Conscientiosness tinggi, semakin tinggi pula perilaku seks pranikah 6. Variabel Jenis kelamin memiliki nilai signifikansi sebesar 0.713. Karena nilai sig.>0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan JK terhadap perilaku seks remaja. Hal ini berarti tidak ada perbedaan antara perilaku seks remaja perempuan dengan remaja laki-laki.
IV.4 Analisis Proporsi Varians pada Masing-masing Independen Variabel Peneliti ingin mengetahui bagaimana sumbangan proporsi varians dari masing-masing independent variable terhadap perilaku seks pranikah. Untuk itu peneliti melakukan analisis regresi beranda secara stepwise yaitu dengan menambahkan satu variabel independen setiap melakukan analisis regresi. Dalam hal ini penulis dapat menghitung pertambahan dari R2 (disebut R2-changed). Adapun R2changed dapat dilihat pada tabel 4.13.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
104
Tabel 4.13 Proporsi Varian Sumbangan Masing-Masing Independent Variable Model Summary Change Statistics Mode R l
Square
Adjusted R
Std. Error of
R Square
F
Square
the Estimate
Change
Change
Sig. F df1
df2
Change
1
.006
.002
9.40720
.006
1.632
1
274
.202
2
.035
.028
9.28698
.029
8.140
1
273
.005
3
.070
.059
9.13477
.035
10.173
1
272
.002
4
.071
.057
9.14468
.001
.411
1
271
.522
5
.081
.064
9.11154
.010
2.975
1
270
.086
6
.082
.061
9.12616
.000
.136
1
269
.713
Predictors: (Constant), Neuroticsm, Extraversion,Openness, Agreableaness ,Conscientiousness, Jenis kelamin ,Bigfive personality.
Berdasarkan tabel 4.13 didapatkan informasi sebagai berikut: 1. Variabel Extraversion memberikan sumbangan sebesar 0.6% terhadap varians perilaku seks pranikah. 2. Variabel Agreableness memberikan sumbangan sebesar 2.9% terhadap varians perilaku seks pranikah. 3. Variabel Conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 3,5% terhadap varians perilaku seks pranikah. 4. Variabel Neuroticm memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap varians perilaku seks pranikah. 5. Variabel Opennes memberikan sumbangan sebesar 1.0% terhadap varians Perilaku seks pranikah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
105
6. Variabel Jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap varians perilaku seks pranikah. 7. Variabel Jenis kelamin memiliki nilai signifikansi sebesar 0.713. Karena nilai sig.>0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan JK terhadap perilaku seks remaja. Hal ini berarti tidak ada perbedaan antara perilaku seks remaja perempuan dengan remaja laki-laki. Dengan demikian, sumbangan atau pengaruh varians yang signifikan terhadap perilaku seks pranikah pada siswa-siswi SMA Negeri kelas XI IPA di Kabupaten Gunungkidul adalah variabel Agreableaness dan Conscientiousness.yang di hitung mengunakan regresi dengan melihat pengaruh, sebagai perbandigan dilakukan juga penghitungan dengan korelasi antar IV dengan DV yang menghasilkan nilai yang sama. Sedangkan IV lainnya Extraversion,Neuroticsm,Openness, dan jenis kelamin tidak signifikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z