perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan analisis, uji hipotesis, uji perbandingan berganda, dan keterbatasan penelitian. Data penelitian akan disajikan dalam bentuk histogram, pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas menggunakan Liliefors Significance Correction dari Kolmogorof-Smirnov dan uji homogenitas menggunakan
Uji
hipotesis menggunakan uji Anova 2 jalur (Two Way Anova). Uji perbandingan ganda menggunakan uji Tukey dari Post Hoc Test Multipel Comparisons. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program SPSS For Window series 17.00.
A. Deskripsi Hasil Penelitian Rekapitulasi data Kompetensi Asuhan Kebidanan I dapat dilihat pada table berikut ini:
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Tabel 1. Rekapitulasi Kompetensi Asuhan Kebidanan I
Y1
Y2
Total
X1
X2
X3
Total
N :5 Mean : 62.6 SD : 8.59 N :5 Mean : 74.2 SD : 4.494 N : 10 Mean : 136.8 SD : 13.084
N :5 Mean : 75.2 SD : 6.834 N :5 Mean : 85.40 SD : 4.67 N : 10 Mean : 160.6 SD : 11.504
N :5 Mean : 72.2 SD : 5.404 N :5 Mean : 70.80 SD : 7.85 N : 10 Mean : 143 SD : 13.254
N : 15 Mean : 210 SD : 20.828 N : 15 Mean : 230.4 SD : 17.014 N : 30 Mean : 440.4 SD : 37.842
Keterangan : X
: Metode Bimbingan Klinik
X1
: Konvensional
X2
: Bet Site Teaching
X3
: Mentorship
Y
: Prestasi BelajarPra Klinik II
Y1
: Prestasi Belajar Pra Klinik II Rata-rata Rendah
Y2
: Prestasi Belajar Pra Klinik II Rata-rata Tinggi
N
: Jumlah sampel
SD
: Standar deviasi
1. Prestasi belajar Asuhan Kebidanan 1
Pada Kelompok dengan
metode Konvensional Prestasi belajarasuhan kebidanan Iantara kelompok dengan metode konvensional dan Bed Site Teachingsecara keseluruhan diketahui bahwa N= 10, rentang (range) 15 dengan skor terendah 65 dan skor tertinggi 80. Prestasi belajar mahasiswa pada kelompok ini mempunyai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
skor rata-rata (mean) 68.40, dengan standar deviasi 8.897.Sehingga didapatkan nilai yang Sig (0,05) < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan nilai belajar antara metode konvensional dengan metode Bed Site Teaching. Distribusi frekuensi prestasi belajar asuhan kebidanan I pada kelompokkonvensional dapat dilihat pada histogram gambar 1.
Histogram
for Metode_Belajar= KONVENSIONAL 3
2
1
Mean =68.40 Std. Dev. = 8.897 N =10 0 50.00
55.00
60.00
65.00
70.00
75.00
80.00
NILAI
Gambar 1. Histogram Prestasi Belajar Pada kelompok Dengan Metode Konvensioanal
2. Prestasi belajar Asuhan Kebidanan I Pada Kelompok dengan metode Mentorship
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Prestasi belajarasuhan kebidanan Iantara kelompok dengan metode konvensional dan mentorshipsecara keseluruhan diketahui bahwa N= 10, rentang (range) 20 dengan skor terendah 60 dan skor tertinggi 80. Prestasi belajar mahasiswa pada kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) 71.50, dengan standar deviasi 6.399 (lihat lampiran 8). Sehingga didapatkan nilai yang Sig (0.543) > 0.05 yang artinya tidak terdapat perbedaan nilai belajar antara metode konvensional dengan metode mentorship.Distribusi frekuensi prestasi belajar asuhan kebidanan I pada kelompokmentorshipdapat dilihat pada histogram gambar 2.
Histogram
for Metode_Belajar= MENTOR 5
4
3
2
1
Mean =71.50 Std. Dev. =6.399 N =10 0 60.00
65.00
70.00
75.00
80.00
NILAI
Gambar 2. Histogram Prestasi Belajar Pada kelompok Dengan Metode Mentorship
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
3.
Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan 1
Pada Kelompok dengan
metode Bed Site Teaching Prestasi belajarasuhan kebidanan Iantara kelompok dengan metode Bed Site Teaching dan mentorshipsecara keseluruhan diketahui bahwa N= 10, rentang (range) 25 dengan skor terendah 65 dan skor tertinggi 90. Prestasi belajar pada kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) 80.30, dengan standar deviasi 7.704(lihat lampiran 8).Sehingga didapatkan nilai yang Sig (0.015) > 0.05 yang artinya terdapat perbedaan nilai belajar antara metode Bed Site Teaching dengan metode mentorship.Distribusi frekuensi prestasi belajar asuhan kebidanan I pada kelompokdengan metode Bed Site Teachingdapat dilihat pada histogram gambar 3.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
Histogram
for Metode_Belajar= BST 3
2
1
Mean =80.30 Std. Dev. =7.704 N =10 0 65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
NILAI
Gambar 3. Histogram Prestasi Belajar Pada kelompok Dengan Metode Bed SiteE Teaching
4. Prestasi Belajar Pra Klinik II Prestasi belajar pra klinik II secara keseluruhan diketahui bahwa N= 15, rentang (range) 20 dengan skor terendah 50 dan skor tertinggi 80. Prestasi belajar mahasiswa pada kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) 70.00, dengan standar deviasi 8.586 (lihat lampiran 8). Distribusi frekuensi prestasi belajar pra klinik II dapat dilihat pada histogram gambar 4.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
Histogram
for Mata_Kuliah= Prestasi Belajar Pra klinik II 5
4
3
2
1
Mean =70.00 Std. Dev. =8.586 N =15 0 50.00
60.00
70.00
80.00
NILAI
Gambar 4. Histogram Prestasi Belajar Pra Klinik II
5. Kompetensi Praktikasuhan Kebidanan I Kompetensipraktik asuhan kebidanan I secara keseluruhan diketahui bahwa N= 15, rentang (range) 20 dengan skor terendah 60 dan skor tertinggi 90. Kompetensipraktik asuhan kebidanan I mempunyai skor rata-rata (mean) 76.80 dengan standar deviasi 8.445 (lihat lampiran 8). Distribusi frekuensi Kompetensi praktik asuhan kebidanan I dapat dilihat pada histogram gambar 5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
Histogram
for Mata_Kuliah= Kompetensi Praktik Asuhan Kebidanan I 6
5
4
3
2
1 Mean =76.80 Std. Dev. =8.445 N =15 0 60.00
65.00
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
NILAI
Gambar 5. Histogram KompetensiPraktikAsuhan kebidanan I
B. Pengujian Persyaratan Hipotesis 1.
Uji Normalitas Data Pada penelitian ini, uji normalitas data menggunakan uji Liliefors Significance
Correction
dari
Kolmogorof-Smirnov
dengan
taraf
a. Prestasi Belajar Asuhan KebidananIPada KelompokDengan Metode Konvensional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
Tabel 2. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan I Pada Kelompok Dengan Metode Konvensioanal.
Tests of Normality
NILAI
METODE BELAJAR KONVENSIONAL BST MENTOR
Kolmogorov -Smirnov a Statistic df Sig. ,182 10 ,200* ,187 10 ,200* ,252 10 ,072
Statistic ,932 ,942 ,874
Shapiro-Wilk df 10 10 10
Sig. ,468 ,571 ,111
nilai
signifikasi
*. This is a lower bound of the true signif icance. a. Lillief ors Signif icance Correction
Berdasarkan
tabel
2.
Menunjukkan
Kolmogorov-Smirnov 0.200 > 0.05, dengan demikian prestasi belajar Asuhan Kebidanan I pada kelompokdengan metode konvensional berdistribusi normal. b. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan I Pada Kelompok Dengan Metode Bed Site Teaching. Tabel 3. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan I Pada Kelompok Dengan Metode Bed Site Teaching. Tests of Normality a
NILAI
METODE BELAJAR KONVENSIONAL BST MENTOR
Kolmogorov -Smirnov Statistic df Sig. ,182 10 ,200* ,187 10 ,200* ,252 10 ,072
Statistic ,932 ,942 ,874
Shapiro-Wilk df 10 10 10
Sig. ,468 ,571 ,111
nilai
signifikasi
*. This is a lower bound of the true signif icance. a. Lillief ors Signif icance Correction
Berdasarkan
tabel
3.
Menunjukkan
Kolmogorov-Smirnov 0.200 > 0.05, dengan demikian prestasi belajar Asuhan Kebidanan I pada kelompokdengan metode Bed Site Teachingberdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
c. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan I Pada Kelompok Dengan Metode Mentorship Tabel 4. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan I Pada Kelompok Dengan Metode Mentorship. Tests of Normality a
NILAI
METODE BELAJAR KONVENSIONAL BST MENTOR
Kolmogorov -Smirnov Statistic df Sig. ,182 10 ,200* ,187 10 ,200* ,252 10 ,072
Statistic ,932 ,942 ,874
Shapiro-Wilk df 10 10 10
Sig. ,468 ,571 ,111
nilai
signifikasi
*. This is a lower bound of the true signif icance. a. Lillief ors Signif icance Correction
Berdasarkan
tabel
4.
Menunjukkan
Kolmogorov-Smirnov 0.072> 0.05, dengan demikian prestasi belajar Asuhan
Kebidanan
I
pada
kelompokdengan
metode
mentorshipberdistribusi normal. d. Prestasi Belajar Pra Klinik II Tabel 5. Prestasi Belajar Pra Klinik II Tests of No rmality a
NILAI
KOMPETENSI Prestasi Belajar Pra klinik II
Kolmogorov -Smirnov Stat istic df Sig.
Kompetensi Praktik Asuhan Kebidanan I
Stat istic
Shapiro-W ilk df
Sig.
,167
15
,200*
,945
15
,444
,149
15
,200*
,967
15
,813
*. This is a lower bound of the true s ignif icanc e. a. Lillief ors Signif icance Correction
Berdasarkan
tabel
5.
Menunjukkan
nilai
signifikasi
Kolmogorov-Smirnov 0.200 > 0.05, dengan demikian prestasi belajar pra klinik II berdistribusi normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
e. Kompetensi Praktik Asuhan Kebidanan I Tabel 6. Kompetensi Praktik Asuhan Kebidanan I Tests of No rmality a
NILAI
KOMPETENSI Prestasi Belajar Pra klinik II Kompetensi Praktik Asuhan Kebidanan I
Kolmogorov -Smirnov Stat istic df Sig.
Stat istic
Shapiro-W ilk df
Sig.
,167
15
,200*
,945
15
,444
,149
15
,200*
,967
15
,813
*. This is a lower bound of the true s ignif icanc e. a. Lillief ors Signif icance Correction
Berdasarkan
tabel
6.
Menunjukkan
nilai
signifikasi
Kolmogorov-Smirnov 0.200 > 0.05, dengan demikian kompetensi praktik asuhan kebidanan I berdistribusi normal.
2.
Uji Homogenitas Dalam penelitian ini, uji homogenitas data menggunakan uji
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas NILAI a,b
Tukey HSD
METODE BELAJAR KONVENSI ONAL MENTOR BST Sig.
N 10 10 10
Subset 1 2 68,4000 71,5000 80,3000 ,543 1,000
Means f or groups in homogeneous subset s are display ed. Based on Ty pe III Sum of Squares The error t erm is Mean Square(Error) = 42,233. a. Uses Harm onic Mean Sample Size = 10,000. b. Alpha = ,05.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
Berdasarkan tabel 7. Menunjukkan nilai statistik
F=
1.000 dengan signifikasi 0.543> 0.05. Hal ini berarti varians dari variabel terikat adalah homogen. Artinya tidak ada perbedaan varians diantara grup (sama), sehingga syarat untuk uji ANOVA sudah terpenuhi.
C. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini, uji hipotesis menggunakan uji Two WayAnova
Tabel 8. Hasil Uji Two Way Anova Tests of Between -Subjects Effects Dependent Variable: NILAI Source Corrected Model Intercept Metode_Belajar Mata_Kuliah Metode_Belajar * Mat a_Kuliah Error Total Corrected Total
Ty pe I II Sum of Squares 1363,600a 161626,800 762,200 346,800
df 5 1 2 1
Mean Square 272,720 161626,800 381,100 346,800
F 6,457 3826,996 9,024 8,212
Sig. ,001 ,000 ,001 ,009
254,600
2
127,300
3,014
,068
1013,600
24
42,233
164004,000 2377,200
30 29
a. R Squared = , 574 (Adjusted R Squared = ,485)
1. Ada
pengaruh
pemberian
metodeBed
Site
Teachingterhadap
kompetensi praktik asuhan kebidanan I Pada Mahasiswa Prodi DIII Kebidanann Di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto Berdasarkan tabel 8. Menunjukkan nilai statistik Uji Two Way Anova pada metode bimbingan F= 9.024 dengan signifikansi 0.001<0,05. Hal ini berarti ada perbedaan yang sangat signifikan antara Kelompok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
mahasiswa dengan metodeBed Site Teaching dibanding mahasiswa dengan metode konvensional maupun mentorship terhadap nilai praktik asuhan kebidanan I. Berdasarkan gambar 1. Menunjukkankompetensi praktik asuhan kebidanan I pada mahasiswa dengan metode konvensional rerata (mean): 68.40. Gambar 2.Menunjukkan nilaikompetensi praktik asuhan kebidanan I
pada
mahasiswa
dengan
metode
Mentorship
rerata
(mean):
71.50.Sedangkan gambar 3.Menunjukkan nilai praktik asuhan kebidanan I pada mahasiswa dengan metode Bed Site Teaching rerata (mean): 80.30.Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai praktik asuhan kebidanan I pada mahasiswa dengan metode Bed Site Teaching lebih tinggi dari pada nilai praktik asuhan kebidanan I pada mahasiswa dengan metode konvensional maupun mentorship dengan nilai Sig (0.001) < 0.05 2. Ada
Pengaruh
Prestasi
Belajar
Pra
Klinik
II
terhadap
KompetensiPraktik Asuhan Kebidanan I Pada Mahasiswa Di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto Berdasarkan tabel 8. Menunjukkan nilai statistik Uji Two Way Anova pada prestasi belajar F= 8.212 dengan signifikansi 0.009< 0,05. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar pra klinik IIdengan kompetensi praktik asuhan kebidanan I. Prestasi belajar pra klinik II rerata (mean): 70.00. Dan berdasarkan gambar 5. Menunjukkan kompetensi praktik asuhan kebidanan I rerata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
(mean): 76.80. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kompetensi praktik asuhan kebidanan I lebih tinggi dari prestasi belajar pra klinik II . 3. Tidak Ada Interaksi Pengaruh Metode Bed Site Teaching Dan Prestasi Belajar Pra Klinik II TerhadapKompetensiPraktik Asuhan Kebidanan IPada Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto Berdasarkan tabel 8. Nilaimenujukkan statistik Uji Two Way Anova pada metodebed site teaching dan pretasi belajar pra klinik II F= 3.014 dengan signifikansi 0.068> 0.05. Hal ini berarti tidak ada interaksi metode bed site teachingdan perstasi belajar pra klinik II terhadap kompetensi praktik asuhan kebidanan Ipada mahasiswa prodi DIII Kebidanan di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto. Dengan demikian hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan pada kompetensi praktik asuhan kebidanan I dari metode bed site teaching. Untuk melihat perbedaan tersebut dilakukan uji perbandingan ganda menggunakan uji Tukey dari Post Hoc Test Multipel Comparisons sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
Tabel 9. Hasil Post Hoc Test Multiple Comparisons Dependent Variable: Nilai Mata Kuliah Tukey HSD
(I) Kelompok X1Y1
X1Y2
X2Y1
(J) Kelom pok X1Y2 X2Y1 X2Y2 X3Y1 X3Y2 X1Y1 X2Y1 X2Y2 X3Y1 X3Y2 X1Y1 X1Y2 X2Y2 X3Y1 X3Y2
X2Y2
X1Y1 X1Y2 X2Y1 X3Y1 X3Y2 X1Y1 X1Y2 X2Y1 X2Y2 X3Y2 X1Y1 X1Y2 X2Y1 X2Y2 X3Y1
X3Y1
X3Y2
Mean Diff erence (I-J) Std. Error -11,6000 4,11015 -12,6000 4,11015 -22,8000* 4,11015 -9,6000 4,11015 -8,2000 4,11015 11,6000 4,11015
Sig. ,088 ,053 ,000 ,219 ,374 ,088
95% Confidence Interv al Lower Bound Upper Bound -24,3083 1,1083 -25,3083 ,1083 -35,5083 -10,0917 -22,3083 3,1083 -20,9083 4,5083 -1,1083 24,3083
-1,0000 -11,2000 2,0000 3,4000
4,11015 4,11015 4,11015 4,11015
1,000 ,107 ,996 ,959
-13,7083 -23,9083 -10,7083 -9,3083
11,7083 1,5083 14,7083 16,1083
12,6000 1,0000 -10,2000 3,0000 4,4000 22,8000* 11,2000 10,2000 13,2000* 14,6000* 9,6000 -2,0000 -3,0000 -13,2000* 1,4000 8,2000
4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015 4,11015
,053 1,000 ,169 ,976 ,888 ,000 ,107 ,169 ,039 ,018 ,219 ,996 ,976 ,039 ,999 ,374
-,1083 -11,7083 -22,9083 -9,7083 -8,3083 10,0917 -1,5083 -2,5083 ,4917 1,8917 -3,1083 -14,7083 -15,7083 -25,9083 -11,3083 -4,5083
25,3083 13,7083 2,5083 15,7083 17,1083 35,5083 23,9083 22,9083 25,9083 27,3083 22,3083 10,7083 9,7083 -,4917 14,1083 20,9083
-3,4000 -4,4000 -14,6000* -1,4000
4,11015 4,11015 4,11015 4,11015
,959 ,888 ,018 ,999
-16,1083 -17,1083 -27,3083 -14,1083
9,3083 8,3083 -1,8917 11,3083
Based on observ ed means. *. The mean diff erence is signif icant at the ,05 lev el.
Keterangan: X
: Metode Bimbingan Klinik.
X1
: Metode Konvensional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
X2
: Metode Bed Site Teaching.
X3
: Metode Mentorship.
Y
: Prestasi BelajarPra Klinik II.
Y1
: Prestasi Belajar Pra Klinik II Tinggi
Y2
: Prestasi Belajar Pra Klinik II Rendah
X1Y1 : Kompetensi Praktik Askeb I pada Prestasi Belajar Pra Klinik II rata-rata Tinggidengan metode Konvensional. X1Y2 :Kompetensi Praktik Askeb I pada Prestasi Belajar Pra Klinik II rata-rata Rendahdengan metode Konvensional X2Y1 :Kompetensi Praktik Askeb I pada Prestasi Belajar Pra Klinik II rata-rata Tinggidengan metode BST X2Y2 : Kompetensi Praktik Askeb I pada Prestasi Belajar Pra Klinik II rata-rata Rendahdengan metode BST X3Y1 :Kompetensi Praktik Askeb I pada Prestasi Belajar Pra Klinik II rata-rata Tinggidengan metode Mentorship X3Y2 : Kompetensi Praktik Askeb I pada Prestasi Belajar Pra Klinik II rata-rata Rendahdengan metode Mentorship
Berdasarkan Tabel 9. Menunjukkan perbedaan sebagai berikut: a. Terdapat pengaruh metode bed site teachingterhadapkompetensipraktik askeb I sebesar -22.800 dengan signifikasi (0.000)< 0.05. Hal ini berarti rata-rata nilaikompetensipraktikasuhan kebidanan I antara metode konvensionallebih rendah daripada metode Bed Site Teaching.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
b. Terdapat pengaruh nilai rata-rata kompetensiasuhan kebidanan Ipada nilai pra klinik II rendah dengan metode
Bed Site Teaching
terhadapkompetensi asuhan kebidanan I pada nilai pra klinik II tinggi dengan metode mentorshipsebesar 14.600 dengan signifikasi (0.018)< 0.05. Hal ini berarti rata-rata nilai kompetensipraktikasuhan kebidanan Ipada
kelompok
dengan
metode
BST
memiliki
kompetensi
praktikasuhan kebidanan I lebih tinggi dibandingkandengan kompetensi praktikasuhan kebidanan I pada kelompok dengan metode mentorship. c. Terdapat perbedaan nilai rata-rata kompetensi praktikasuhan kebidanan I pada nilai pra klinik II tinggi dengan metode mentorshipterhadapnilai rata-rata kompetensi praktik asuhan kebidanan I pada nilai pra klinik II tinggi dengan metode BSTsebesar -13.200 dengan signifikasi (0.039)< 0.05. Hal ini berarti rata-rata nilai kompetensi praktikasuhan kebidanan Ipada kelompok dengan metode Bed Site Teachinglebih tinggi dibandingkan kompetensi praktikasuhan kebidanan Ipada kelompok dengan metode mentorship.
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Ada
PengaruhMetode
Praktik
Asuhan
Bed
Kebidanan
SiteTeachingterhadap IPada
Mahasiswa
Kompetensi Prodi
DIII
Kebidanann Di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan nilai statistik Uji Two Way Anova pada metode bimbingan F= 9.024 dengan signifikansi 0.001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
<0,05. Hal ini berarti ada perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok dengan metode Bed Site Teaching dibandingkanpada kelompok dengan metode konvensional maupun mentorship terhadap nilai kompetensi praktik asuhan kebidanan I. Berdasarkan gambar 1. Menunjukkannilai praktik asuhan kebidanan I pada mahasiswa dengan metode konvensional rerata (mean): 68.40. Pada gambar 2. Nilai praktik asuhan kebidanan I pada mahasiswa dengan metode mentorshiprerata (mean): 71.50.Sedangkan pada gambar 3. Nilai praktik asuhan kebidanan I pada mahasiswa dengan metode Bed Site Teaching rerata (mean): 80.30.Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilaipraktik asuhan kebidanan I pada mahasiswa dengan metode Bed Site Teaching lebih tinggi dari pada nilaipraktik asuhan kebidanan I pada mahasiswa dengan metode konvensional maupun mentorship dengan nilai Sig (0.001) < 0.05. Hal tersebut dikarenakan metode bimbingan klinik bed side teaching dapat menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai hasil latihan dan pengalaman yang bersifat relatif permanen.Keadaan tersebut sesuai dengan teori Nursalam (2010,) bahwa bimbingan praktik merupakan upaya
menumbuhkan
kemampuan
profesional
yang
mencakup
intelektual, tehnikal dan interpersonal mahasiswa melalui upaya integrasi berbagai konsep, teori dan prinsip kebidanan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar secara komprehensif. Bimbingan diharapkan dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
menimbulkan motivasi dan kreatifitas peserta didik guna mencapai tujuan praktik yang diharapkan. (Priyatno, 2002) Sesuai dengan teori menurut Nursalam (2002) bahwa Bed side teaching memungkinkan pembimbing mengajarkan secara langsung kepada peserta
didik
supaya
bisa
menguasai
keterampilan
prosedural,
menumbuhkan sikap profesional, mempelajari perkembangan klien serta komunikasi melalui pengamatan langsung disamping tempat tidur klien. Keterampilan psikomotor merupakan bagian integral dari praktik kebidanan. Pembelajaran keterampilan psikomotorik membutuhkan kesempatan untuk praktik atau kesempatan mencoba keterampilan tertentu secara berulang-ulang atau sering disebut sebagaia latihan (Reilly, 2002). Pembelajaran psikomotorik juga
merupakan proses
egosentris dan menuntut peserta didik merasa nyaman terhadap dirinya (Reilly, 2002) . Perasaan tidak nyaman seperti kecemasan dan ketakutan akan berbuat kesalahan yang berakibat fatal bagi pasien menghalangi peserta didik pembimbing
untuk mencoba keterampilan tertentu. Kehadiran dalam metode bimbingan bed side teaching dapat
mengurangi kecemasan dan ketakutan peserta didik , peserta didik merasa percaya diri dan lebih berani untuk mencoba keterampilan tertentu dalam memberikan perawatan pada pasien. Metode Bed site teachinglebih bisa menumbuhkan keaktifan dan kreatifitas mahasiswa, melalui diskusi kelompok yang dilaksanakan selama konferensi memungkinkan mahasiswa bertukar fikiran dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
mendapat masukan baik dari pembimbing atau teman sekelompok sehingga pengetahuan mahasiswa meningkat. Bed Side teaching memungkinkan
mahasiswa
mengetahui
cara
melakukan
suatu
ketrampilan prosedural yang benar melalui bimbingan yang diberikan langsung disamping tempat tidur pasien. Metode bed side teaching memungkinkan pembimbing mendampingi dan memberikan bimbingan serta memberikan umpan balik secara langsung kepada peserta didik dalam melaksanakan tindakan kebidanan. Dengan demikian proses pembelajaran psikomotor dapat berlangsung dengan optimal dan target pencapaian kompetensi atau tujuan praktik kebidanan medikal bedah dapat terpenuhi.Metode bimbingan konvensional dan mentorship yang dilaksanakan dua kali seminggu pada kelompok kontrol memungkinkan
pembimbing
mendampingi
mahasiswa
kurang setiap
melaksanakan tindakan perawatan. Hal tersebut menjadikan peserta didik enggan untuk mencoba setiap kali ada kesempatan karena merasa cemas dan takut melakukan kesalahan yang bisa berakibat fatal bagi pasien. Sedangkan pembimbing klinik yang berada di rumah sakit seringkali disibukkan dengan tugas-tugas yang berkenaan dengan perawatan pada pasien sehingga kurang mempunyai kesempatan untuk memberikan bimbingan
pada peserta didik. Hal tersebut tentunya berpengaruh
terhadap pencapaian kompetensi khususnya pada domain psikomotor tidak dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitianTitik Puji Lestari.2009. Efektifitas metode bimbingan bed side teaching terhadap kemampuan psikomotorik mahasiwa DIII Kebidanan Bakti Husada pada asuhan kebidanan ibu nifas.Dalam hal ini menurut peneliti dikarenakan bahwa metode bed side teachinglebih baik daripada metode bimbingan konvensional dan mentorship. Prestasi belajar pada metode Bed Site Teachinglebih tinggi daripada prestasi belajar dengan metode konvensional maupun mentorship hal ini disebabkan disebabkan karena faktor lingkungan belajar pada lingkungan luar karena jika mahasiswa dibiarkan tanpa ada bimbingan dan arahanmaka akan menurunkan kemandirian mereka untuk melakukan perasat dalam praktik kebidanan I. 2.
Ada Pengaruh Prestasi Belajar Pra Klinik II Terhadap Kompetensi Praktik Asuhan Kebidanan I Pada Mahasiswa Di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan nilai statistik Uji Two Way Anova pada prestasi belajar pra klinik II F= 8.212 dengan signifikansi 0.009 < 0,05. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar pra klinik II dengan kompetensi praktik asuhan kebidanan I.Prestasi belajar pra klinik II rerata (mean): 70.00. Kompetensi praktik asuhan kebidanan I rerata (mean): 76.80. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai kompetensi praktik asuhan kebidanan I lebih tinggi dari pada prestasi belajar pra klinik II .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
Menurut. Mulyana (2001) prestasi belajar mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang terutam
pada aspek
pembentukan domain afektif, kognitif dan psikomotori. Tidak ada prestasi belajar pra klinik berarti tidak ada pencapaian ketrampilan belajar yang optimal. Menurut SK.Mendiknas no:045/U/2002ada beberapa prinsip dalam membentuk pencapaian kompetensi seperti: 1). Pengetahuan ketrampilan ; 2). Pengetahuan nilai dan sikap (measurable) ; 3). Pengetetahuan untuk dinilai ; 4). Pengetahuan untuk ditunjukkan (demonstrable) ; 5). Pengetahuan untuk ditunjukkan (observable). Menurut Buku Panduan Pra Klinik IIStikes Bina ehat PPNI (2012) untuk mempersiapkan tenaga bidan yang mampu melaksanakan pelayanan kepada masyarakat secara profesional maka peran pendidikan D-III kebidanan dalam penyelenggaraan managemen pembelajaran di kelas sampai di klinik merupakan kunci dari keberhasilannya. Untuk itu, pra klinik II ini dilaksanakan merupakan sarana untuk standarisasi mutu pendidikan kesehatan terutama program studi DIII Kebidanan, agar di masa yang akan datang, diharapkan lulusan dapat menerapkan ketrampilan yang dimilikinya secara optimal dalam memberikan pelayanan
kebidanan
sehingga
akan
mampu
menyumbangkan
kemampuan bagi perkembangan kebutuhan profesionalismenya. Dalam kaitannya dengan itu perlu diketahui ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar pra klinik belajar, yaitu: 1). Kurikulum ;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
2). Pembimbing ; 3). Sarana dan fasiitas; 4). Managemem yang berlaku ; 5). Fisioilogis seseorang (kondisi fisik) ; 6). Psikologis seseorang. Menurut Slamento (2010 )faktor eksternal berperan penting dalam prestasi belajar yaitu pembimbing yang memberikan pengajaran
dan
managemen yang berlaku dalam suatu institusi. Kondisi lingkungan belajar sendiri juga mempengaruhi artinya jika kondi;KFBsi lingkungan kurang mendukung maka peserta didik atau anak didik kita akan lebih mudah terpengaruh di dalam pergaulan. Oleh karena itu perhatian pembimbing sangat penting guna untuk memantau peserta didik didalam proses belajar selama menempuh jenjang pendidikan. Pembimbingdan managemen juga bisa menjadi pengaruh utama untuk menurunkan prestasi belajar pra klinik II belajar sehingga peserta didik dorongan untuk melakukan aktivitas belajar, dan belajar jika ada ujian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Usahaning Dwi, Saputri, 2008 mengatakan : bahwa hal ini terbukti dari hasil analisis regresi yang memperoleh Fhitung> Ftabel , yaitu 239,507 > 3,92 pada taraf signifikansi 5%. Selanjutnya hasil uji memperoleh nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar = 0,603.Tinggi rendahnya prestasi belajar pra klinik bisa dijadikan sebagai indikator baik buruknya pencapaian kompetensi anak didik. Karena adanya prestasi belajar pra klinik II belajar berarti adanya dorongan untuk meningkatkan pencapaian kompetensi. Sehingga prestasi belajar pra klinik II belajar sangat penting guna untuk menggerakkan
anak
didik
untuk
commit to user
lebih
aktif
dalam
proses
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
pencapaiankompetensi pada praktik asuhan kebidanan I.Pada akhirnya mahasiswa dapat lebih aktif dan mudah untuk menyerap materi yang telah diberikan. Oleh sebab itu prestasi belajar pra klinik II menjadi sangat penting dalam meningkatkan pencapaian kompetensikhususnya pada asuhan kebidanan I. 3.
Tidak Ada Interaksi Pengaruh Metode Bed Site Teaching Dan Prestasi Belajar Pra Klinik II Terhadap Kompetensi Praktik Asuhan Kebidanan I Pada Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto Hasil uji hipotesis ketigamenunjukkan nilai statistik Uji Two Way Anovapada metode bed site teaching dan pretasi belajar pra klinik II F= 3.014 dengan signifikansi 0.068> 0.05. Hal ini berarti tidak ada interaksi metode bimbingan dan prestasi belajar pra klinik II terhadap kompetensi praktik asuhan kebidanan Ipada mahasiswa prodi DIII Kebidanan di STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto. Menurut Slameto (2010) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar dapat dikelompokkan atas : faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari; 1).Faktor jasmaniah yang meliputi : faktor kesehatan dan cacat tubuh; 2). Faktor psikologis yang
mencakup: perhatian,
minat,
kecerdasan/intelegensi,
bakat,
motivasi, kematangan dan kesiapan; dan 3). Faktor kelelahan. Dan faktor eksternal terdiri dari ; 1). Faktor lingkungan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu: lingkungan alami dan lingkungan sosial(guru yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
memberikan pengajaran) dan faktor instrumental serta managemen yang berlaku di institusi yang bersangkutan. Dalam penelitian ini managemen yang berlaku di institusi yang bersangkutan(metode bimbingan klinik) dan nilai pra klinik II dapat mempengaruhi terhadap pencapaian kompetensiasuhan kebidanan I akan tetapi pengaruhnya tidak terlalu besar masih banyak faktor-faktor yang lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa terutama pada faktor jasmaniah (kesehatan seseorang) dan faktor psikologis (IQ). Kesehatan
seseorangakan
sangat
mempengaruhi
proses
belajar.
Dikatakan seseorang secara fisik sehat maka orang tersebut akan mampu untuk melaksanakaan kegiatan belajar. Begitu juga
sebaliknya jika
seseorang sakit tidak akan mampu untuk berfikir yanh optimal dalam proses pembelajaran. Intelegensi/kecerdasan merupakan kemampuan seseorang didalam memecahkan suatu permasalahan. Jika intelegensi seseorang rendah, bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar memerlukan bantuan orang lain / pendidik dan tanpa adanya bantuan orang lain pendidik seseorang tersebut tidak dapat memecahkan suatu permasalahan sehingga seseorang tersebut dikatakan tidak berhasil. Dengan demikian, untuk mengetahui pencapaiankompetensi mahasiswa tidak hanya melihat dari managemen yang berlaku dalam institusi (metode bimbingan klinik) dan nilai pra klinik, akan tetapi masihbanyak faktor yang mempengaruhi kompetensipraktik. Dalam penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
metode
bimbingan
klinikdapat
mempengaruhi
pencapaian
kompetensipraktik tanpa melihat nilai pra klinik II.
4.
Keterbatasan Penelitian 1.
Pertama, Sampel yang digunakan terbatas baik dari sisi jumlah maupun cakupan responden, sehingga belum dapat dilakukan generalisasi hasil.
2.
Kedua, Faktor bias dalam penelitian ini tidak diikutsertakan, sehingga dimungkinkan dapat berubah dalam signifikasinya akibat faktor bias.
3.
Ketiga, Waktu penelitian terbatas, sehingga pelaksanaan penelitian tidak bisa optimal.
commit to user