BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sekilas Tentang SMAN 2 Depok Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Depok, telah didirikan sejak tahun 1985 diatas tanah seluas kurang lebih 10.000 meter persegi, oleh Panitia Pendirian yaitu Guru-guru SMA Negeri 1 Depok. Pada saat itu sebagai SMA Filial SMA Negeri 1 Depok. Pada awal tahun ajaran telah menampung 160 siswa yang terbagi dalam 34 kelas. Seluruh siswa kelas satu belajar dengan menggunakan Gedung SMAN 1 Depok yang beralamat di : Jl. Nusantara Raya No. 317, Depok I. Saat itu proses pembangunan gedung SMAN 2 Depok sedang berlangsung. Proses pembangunan gedung sekolah dilakukan dalam beberapa tahap. Proses Pembangunan Tahap I telah terbangun 9 lokal kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata laksana, ruang BP, gudang, MCK, dan rumah (mess) penjaga sekolah yang semuanya terdapat di lantai dasar. Tepat pada awal semester genap tahun ajaran 1985/1986, gedung yang terletak di Jl. Gede no. 177, Depok Timur, Kota Depok – Jawa Barat ini sudah mulai dipakai. Sekolah yang menghadap kearah barat ini dipimpin oleh Kepala Sekolah yang bernama Bapak Drs. M. Dauddin. Beliau juga merangkap sebagai Pimpinan SMAN 1 Depok. Oleh karena kesibukannya itu, beliau menunjuk Bapak Idjil Z.A, B.A. sebagai Pelaksana Harian 68 .
68
www.sman2depok.com
52
53
Jika pada saat pembangunan gedung Tahap I dibiayai dengan anggaran dari Pemda DKI, lain halnya dengan pembangunan pada Tahap II, yaitu dengan anggaran dari Propinsi Jawa Barat. Pembangunan yang kedua ini dimulai bulan Agustus 1989, yaitu dengan terpusat pada penambahan bangunan lokal lantai atas dan sarana laboratorium IPA. Serta mulai dibuatnya lapangan upacara yang berlantai keramik. Besaran luas 10.000 meter persegi milik SMA Negeri 2 Depok, ternyata yang dimanfaatkan seluas 6.000 meter persegi. Sisanya 4.000 meter persegi akhirnya berubah bentuk menjadi komplek BTN. Gedung SMAN 2 Depok semakin hari semakin banyak peminatnya, sehingga pada tahun 1998. Sekolah ini mendapat bantuan dari Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat untuk membangun 2 lokal ruang kelas dan sarana laboratorium bahasa. Adanya lokal kantin dan gudang belakang serta Musholla menambah kelengkapan sarana di gedung sekolah SMAN 2 Depok. Tahap pembangunan selanjutnya, pada tahun 2003/2004 SMA Negeri 2 menambah berbagai fasilitas lainnya, diantaranya pembangunan lapangan bulu tangkis, ruang laboratorium komputer dan juga gedung multimedia 69 . Jika melihat tampak depan sekolah SMAN 2 Depok (SMADA) disambut dengan sebuah foto besar Menteri Pendidikan Muhammad Nuh bersama beberapa murid berprestasi dalam perlombaan robotic nasional. Kemudian memasuki gerbang sekolah, terlihat tempat parkir motor untuk tamu di sebelah kanan dan kiri. Masuk lebih dalam sedikit terdapat ruang administrasi dan ruang kepala sekolah di lorong sebelah kanan dan di sebelah kiri terdapat satu ruangan kaca 69
Ibid.
54
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lebih dari puluhan trophy-trophy dari berbagai macam kejuaraan yang diikuti siswa-siswi SMADA. Masuk ke sekolah SMADA lebih dalam lagi, akan terlihat lapangan olahraga yang cukup luas dan juga sebagian sisi dipegunakan untuk tempat parkir kendaraan siswa-siswinya. Lapangan olahraga dikelilingi oleh ruang-ruang kelas yang terbagi dalam tiga sisi dengan bangunan dua lantai ( lantai atas dan bawah). Saat ini SMAN 2 Depok telah memiliki 21 ruang kelas yang terdiri dari 8 ruang kelas X, 7 ruang kelas XI dan 6 ruang kelas XII. Terdapat ruang Wakil Kepala Sekolah tepat di sisi depan tiang bendera, yang ditempati oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Kesiswaan serta Sarana dan Prasarana. Ruangan untuk Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum ditempatkan berbeda, yaitu di lantai 2. Hal ini dikarenakan bagian kurikulum memiliki banyak berkas-berkas penting yang juga sengaja dipisahkan agar kerja dari bagian kurikulum lebih leluasa. Tidak hanya itu, SMAN 2 Depok juga memiliki ruang guru yang luas, laboratorium lengkap (biologi, fisika, kimia); laboratorium bahasa yang bisa digunakan untuk bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, laboratorium komputer, dua ruang multiguna yang biasa digunakan untuk mengadakan kegiatan seperti seminar, workshop, latihan ekstrakurikuler dan acara-acara indoor lainnya. Ruang perpustakaan, ruang TRRC (Teacher Research and Resource Center), ruang audiovisual di lantai bawah, kantin sekolah dan koperasi yang terletak di bagian belakang dan juga terdapat ruang klinik kesehatan di sisi kanan bagian belakang yang aktif dalam menjaga lingkungan sekolah yang sehat. Tahun 2012 ini SMAN 2 Depok memiliki sekitar 624 siswa yang masih aktif belajar di sekolah, 48 tenaga pengajar dengan lebih
55
dari 50 persen sudah menyelesaikan pendidikan S2, dan 18 orang tata usaha termasuk keamanan sekolah.
Hingga tahun 2012 ini Kepala Sekolah atau para Pejabat yang ditunjuk dan telah berjasa dalam memimpin Sekolah SMA Negeri 2 Depok, yaitu : 1.
Drs. M. Dauddin, selaku Kepala Sekolah menjabat dari tahun 1985/1986 tahun 1987/1988
2.
Idji Z.A., B.A., menjabat dari tahun 1985/1986 - tahun 1988/1989 dan 1900/1991
3.
Drs. Sugianta Soronto, menjabat dari tahun 1988/1989 - tahun 1990/1991
4.
Drs. Endang Suriat, menjabat dari tahun 1991/1992 - tahun 1994/1995
5.
Dra. Jasni Evawati, menjabat dari bulan November – bulan Maret tahun ajaran 1994/1995
6.
Drs. Wargono, selaku PJMT Kepala Sekolah, menjabat dari bulan Februari bulan Maret tahun ajaran 1994/1995
7.
Drs. Iding Wriasaputra, bertugas sejak bulan April tahun ajaran 1994/1995
8.
Drs. H. Irlan Sumadi, selaku Kepala Sekolah tahun ajaran 1999/2000 - tahun 2001/2002
9.
Dra. Hj Jasni Evawati, selaku Kepala Sekolah tahun 2002/2003 - tahun 2005/2006
10. Drs Amas Farmas, selaku Kepala Sekolah tahun 2006 - tahun 2008 11. Tahun 2008 hingga sekarang, Drs. H Sukandi Mustafa yang menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA N 2 Depok 70 . SMADA memiliki kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler aktif yaitu
paskibra,
kerohanian, basket, beladiri (taekwondo), tari saman, modern dance, teater kaca, perkusi, fotografi, Palang Merah Remaja (PMR), jurnalistik, klub bahasa Inggris, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Berbagai macam perlombaan sudah diikuti oleh 70
Ibid.
56
siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan tidak jarang pulang dengan
meraih
gelar
juara.
Ketertarikan,
kesungguhan
dan
aktifnya
ekstrakurikuler membawa SMADA menjadi juara dalam berbagai lomba, antara lain Juara III dalam Kejuaraan Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Wilayah Bogor tahun 2009, tim Tari Saman meraih Juara I Saman Colapsle Tingkat Jabodetabek, mendapat Best Performance Culture pada ajang 17th IEARN (International Education and Resource Network) And 15th IEARN Youth Summit di Taiwan, tim basket meraih Juara I kompetisi di SMA DWIWARNA Tingkat Jabodetabek, tim Sepak Bola SMA N 2 Depok meraih Juara III Liga Pendidikan Indonesia Tingkat Kota Depok, tim Jurnalistics Club SMAN 2 Depok meraih Juara I Lomba Mading Grup B antar SMA ( POLYCARE II ) di awal tahun lalu, tim basket putra dan putri meraih Juara I LIBALA VIII Tingkat Kota Depok, dan untuk perseorangan yang mewakili SMADA meraih Medali Perak Taekwondo Junior Telkom Cup 2 Tingkat Nasional dan Medali Perak Taekwondo Junior Open Tournament Tingkat Provinsi, Juara III Lomba Monolog Tingkat Provinsi, Juara II Lomba Karikatur Tingkat Kota Depok, Juara III Speech Contest Tingkat Jabodetabek. Ekstrakurikuler Paskibra menyumbang kebanggaan dengan selama 4 tahun berturut-turut SMADA berhasil mengikutsertakan putra-putrinya sebagai PASKIBRAKA untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia di Tingkat Kota, Provinsi hingga Tingkat Nasional pada tahun 2008. Pada tahun ini dua civitas SMADA kembali membuat kebanggan dengan berhasil ikut dalam tim PASKIBRAKA Tingkat Kota untuk memperingati HUT RI Ke-67. Tim KIR juga berhasil membuat pesawat ringan tanpa awak, dengan penggerak tiga baling-
57
baling. Pesawat tersebut dipamerkan dan didemonstrasikan pada pemeran Hari Pendidikan
Nasional
di
Kementerian
Pendidikan
Nasional
di
Jakarta.
Keberhasilan Tim Robotik SMA Negeri 2 Depok pada awal tahun ini meraih "Technical Award Medal" untuk kategori "Creative Robot" dalam ajang IRO (Internasional Robot Olimpiad) di Universitas Tarumanegara, yang diikuti 13 negara, 700 tim dan 2000 peserta pastinya akan memacu semangat SMAN 2 Depok untuk terus mengukir prestasi di dunia internasional. Prestasi yang sudah diraih oleh siswa-siswi SMADA tidak hanya dari sisi ekstrakuler saja, melainkan yang sudah juga pasti dari sisi akademik. Tahun lalu SMADA berhasil meraih medali perunggu dalam OSN Olimpiade Nasional di Medan, gelar Juara 2 dalam karya yang bertemakan ‘Paint Your Blueprint For Great Era’ yang diwakili oleh Fauziah Nasiha pada ajang 17th iEARN (International Education and Resource Network). Peserta yang mengikuti lomba ini adalah 600 peserta dari seluruh dunia dan yang berkesempatan diundang dari Indonesia hanya SMP Al Azhar dan SMA Negeri 2 Depok dan asih banyak lagi prestasi akademik lain yang membanggakan. SMA yang merupakan sekolah RSBI sejak 2006 ini memiliki masa pendidikan sekolah yang dapat ditempuh selama tiga tahun pelajaran. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 50 ayat (3) dinyatakan bahwa: “Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional”. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan “Sekolah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar
58
pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara maju yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional”. Dalam upaya melahirkan SBI, Direktorat Pembinaan SMA mulai tahun pelajaran 2006/2007 menetapkan 100 sekolah menengah atas (SMA) sebagai “Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional” (R-SMA-BI). Pada saat itu di Kota Depok yang ditetapkan adalah SMA Negeri 2 Depok, SMA Cakra Buana dan SMA Lazuardi. Pada Tahun Pelajaran 2007/2008, diverifikasi lagi beberapa SMA, kemudian sekitar 100 SMA dinyatakan sebagai RSBI . Demikian juga pada tahun pelajaran 2009/2010 sehinga saat ini di seluruh Indonesia lebih dari 300 sekolah R-SMABI. Tujuan Umum Pengembangan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional adalah meningkatkan kinerja sekolah dalam mewujudkan situasi belajar dan proses pembelajaran untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara optimal dalam mengembangkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, dan memiliki
daya
saing
pada
taraf
internasional.
Pengembangan R-SMA-BI berdasarkan pedoman penjaminan mutu yang dikeluarkan Mendiknas tanggal 27 Juli 2007 terdiri dari dua fase, yaitu fase rintisan dan fase kemandirian. Fase rintisan terdiri dari dua tahap, yaitu:
59
1. Tahap Pengembangan, berlangsung selama 3 tahun, mencakup pengembangan kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) serta modernisasi manajemen dan kelembagaan 2. Tahap Konsolidasi, berlangsung selama 2 tahun, dimana diharapkan sekolah telah menemukan praktek-praktek yang baik (the best practise), inovasi serta kreasi keunggulan yang mendukung pengembangan tahap berikutnya 71 . Sekolah Bertaraf Internasional berbeda dengan Sekolah Internasional ataupun juga dengan Kelas Internasional, dimana mereka menerapkan kurikulum tersendiri. Tidak benar jika sekolah RSBI hanya untuk orang kaya atau orang mampu saja. Siswa berprestasi dan lulus seleksi yang dilakukan tersedia beasiswa berupa keringanan biaya atau pembebasan biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sebelumnya dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada tahun 2008, SMAN 2 Depok memperoleh akreditasi standard internasional ISO 9001:2000 yang diberikan oleh TÜV Rheinland. SMA Negeri 2 Depok telah dijamin SMM ISO ( Internasional Standard Organization ) 9001 : 2008 dari TUV Rheinland, Jerman dengan Nomor ID 9105051118_14074 dan telah diperbaharui kembali tahun lalu dan mendapat ISO 9001:2008. Di samping itu, SMA Negeri 2 Depok pada tahun 2009 telah menjalin hubungan Sister School dengan Narabundah College Canberra, Australia ( Luar Negeri ), SMA Negeri 3
71
www.mpkosis-sman2depok.com [online] diakses pada tanggal 3 September 2012 dari http://www.mpkosissman2depok.com/products/sejarah-rsbi-di-kota-depok/
60
Semarang – Jawa Tengah ( Dalam Negeri ) serta menjamin sertifikasi ICT yang diakui secara internasional melalui Lembaga Informatics Singapore. SMAN 2 Depok merupakan sekolah menengah atas yang ditetapkan pada tanggal 09 November 2010 mendapatkan akreditasi A (97, 53) tertinggi di Kota Depok hingga saat ini tahun 2012. Adapun penilaian tersebut dilakukan oleh Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Barat berdasarkan: Tabel 1.1 Komponen Penilaian Akreditasi SMAN 2 Depok Komponen Akreditasi
Nilai Komponen
Standar Isi
98.33
Standar Proses
97.00
Standar Kompetensi Lulusan
99.00
Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan
95.00
Standar Sarana dan Prasarana
94.17
Standard Pengelolaan
100.0
Standar Pembiayaan
100.0
Standar Penilaian Pendidikan
97.50
Sumber: http://www.ban-sm.or.id/provinsi/jawa-barat/akreditasi/view/163862 (Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Barat)
4.1.2 Visi dan Misi SMAN 2 Depok VISI UNGGUL dalam prestasi, INOVATIF dalam Iptek, Seni Budaya dan Olah Raga, BERBUDI LUHUR berdasarkan IMAN dan TAQWA yang berdaya saing Global. MISI 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, pengingkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.
61
2.
Mengembangkan proses pembelajaran bermutu melalui kegiatan belajar mengajar yang kreatif, interaktif, inovatif, menantang dan menyenangkan dengan dukungan sarana dan prasarana yang lengkap.
3. Mengembangkan wawasan keunggulan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Sosial, Seni Budaya dan Olah Raga melalui kegiatan pengembangan diri, penelitian dan cipta karya. 4.
Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan potensi diri dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber daya sekolah.
5.
Memberikan pelayanan yang terbaik dan profesional bagi kepuasan pelanggan,yang cepat, ramah, mudah, efektif dan efisien melalui penerapan sistem Paket Aplikasi Sekolah (PAS) sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar ISO serta RSBI/SBI.
6.
Membentuk insan-insan yang berakhlak mulia melalui komitmen akan kebersamaan dan keteladanan bagi warga sekolah yang harmonis dan religius.
4.1.3 Logo Sekolah Gambar 1.1 Logo SMAN 2 Depok Sumber: www.sman2depok.com
62
Keterangan: Secara garis besar logo SMADA (SMAN 2 Depok) melambangkan sebuah lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan. a. Bidang segilima menggambarkan alam kehidupan Pancasila. b. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup Pancasila). c. Sayap burung juga melambangkan Tut Wuri Handayani yang merupakan semboyan dalam dunia pendidikan dan memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: “Satu kata dengan perbuatan Pancasilais”. d. Buku berwarna kuning menggambarkan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. e. Api berwarna merah menggambarkan semangat yang menyala-nyala dan tak pernah padam.
63
4.1.4 Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 1.2 Struktur Organisasi SMAN 2 Depok Sumber: www.sman2depok.com
SMAN 2 Depok dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, yaitu Bapak Drs. H Sukandi Mustafa M.Pd. Dalam menjalankan tanggung jawabnya, pelaksanaan kerja SMAN 2 Depok diawasi oleh Komite Sekolah yang letaknya sejajar dengan Kepala Sekolah dan memiliki koordinasi langsung namun tidak masuk ke dalam hirarki komando secara formal. Wakil Manajemen Mutu terletak langsung dibawah garis komando dari Kepala Sekolah yang juga sejajar kedudukannya dalam struktur organisasi sekolah dengan Kepala Tata Usaha, yang dibawahnya dibantu oleh Staf Tata Uaha. Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat yang bertugas sebagai Humas dalam gambar diatas terletak dibawah Tata Usaha namun dengan
64
komando langsung dari Kepala Sekolah. Jabatan tersebut sejajar dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bidang Kesiswaan dan Bidang Sarana & Prasarana. Semua wakil kepala sekolah memiliki garis koordinasi dengan BK (Bimbingan Konseling) yang dalam proses kerjanya bekerja sama dengan Bidang Kesiswaan. Kemudian guru-guru yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah yang juga berkoordinasi dengan perangkat inti sekolah lain dalam struktur organisasi diatas. 4.2 Hasil Penelitian SMA Negeri 2 Depok sebagai salah satu Rintisan SMA Bertaraf Internasional, ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Manajeman Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 802.a/C4/MN/ 2006 Tanggal 10 Desember 2006. Berdasarkan level-ing R-SMA-BI tingkat nasional, SMA Negeri 2 Depok sudah berada pada 32 sekolah dengan level A dari 200 Rintisan SMA Bertaraf Internasional yang ada di Indonesia. Dalam perjalanan ditetapkannya sekolah RSBI dan SBI di Indonesia menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Hal ini dianggap sudah ‘mengkotak-kotakkan’ kesempatan anak-anak Indonesia dalam meraih pendidikan yang layak dan bermutu, dikarenakan biaya yang dibebankan kepada siswa cukup tinggi 72 . Namun Pemerintah sudah memutuskan bahwa RSBI wajib mengalokasikan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik warga negara Indonesia yang memiliki potensi akademik tinggi tetapi kurang 72
RSBI Mendiskriminasi Anak Bangsa (2012, 21 Maret). Edukasi Kompas [online]. Diakses pada tanggal 20 April 2012 dari http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/21/19482985 /RSBI.Mendiskriminasi.Anak.Bangsa.
65
mampu secara ekonomi paling sedikit 20% dari jumlah seluruh peserta didik seperti yang sudah ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah 73 . Key Informan Isti Tri Agustina menjelaskan bahwa: Tidak benar jika sekolah RSBI hanya untuk orang kaya atau orang mampu saja. Untuk siswa berprestasi dan lulus seleksi yang dilakukan tersedia beasiswa berupa keringanan biaya atau pembebasan biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 74 . SMADA salah satu sekolah R-SMA-BI yang ikut menerapkan kebijakan Permendiknas tersebut. Seleksi penerimaan murid baru SMADA kemudian disesuaikan dengan peraturan Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Nomor : 422.1/426-Setdistik sebagai berikut: A. Persyaratan calon peserta seleksi PPDB SMA/SMK RSBI 1. Memiliki surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter, untuk SMK ada tes khusus fisik 2. Memiliki surat keterangan bahwa siswa sedang duduk di kelas IX (sembilan) GMP atau sederajat 3. Memiliki keterangan kelakuan baik, tidak terlibat kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba dari sekolah asal
73
Permendiknas No 78 Tahun 2009 diakses pada tanggal 3 September 2012 dari http://www.pendidikandiy.go.id/file/mendiknas/permen7809.pdf 74 Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas SMAN 2 Depok), tanggal 26 Juli 2012.
66
4. Memiliki nilai rapor SMP atau sederajat kelas VII sampai dengan kelas IX semester 1 dengan nilai rata-rata rapor minimal 7,5, dengan nilai rata-rata tiap mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA minimal 7,0 5. Memiliki sertifikat Bahasa Inggris dan Komputer (jika ada) 6. Memiliki prestasi kejuaraan akademik minimal tingkat kabupaten/kota dibuktikan dengan sertifikat, piagam, surat keterangan (jika ada) 7. Memiliki surat pernyataan orang tua/wali bersedia mengikuti Program RSBI B. Prosedur mekanisme seleksi a. Seleksi Administrasi, mencakup: 1. Nilai rapor SMP Kelas VII s.d. IX 2. Penghargaan prestasi akademik (jika ada) 3. Sertifikat dari Lembaga Kursus Bahasa Inggris (jika ada) b. Tes Kemampuan Akademik (achievement test) untuk mata pelajaran Matematika, IPA dan IPS c. Tes Kemampuan Bahasa Inggris yang mencakup: structure, reading, listening, writing dan speaking d. Tes Psikologi (psycho test) e. Wawancara dengan calon siswa dan orang tua/wali calon siswa f. Khusus SMK, disamping tes tersebut diatas, dapat dilakukan tes khusus sesuai program keahlian pada SMK yang bersangkutan. Seleksi calon siswa/peserta didik kelas 1 SMK dilakukan untuk mendapatkan
67
kesesuaian kemampuan dan minat siswa/peserta didik dengan bidang keahlian/program keahlian yang dipilihnya dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan oleh sekolah bersama majelis sekolah dan institusi pasangan/asosiasi profesi. Seleksi melalui tes khusus minat dan bakat sesuai dengan program keahlian masing-masing 75 . Perekrutan siswa baru oleh SMADA dilaksanakan lebih dahulu dimana tahuntahun sebelumnya bersamaan dengan SMAN 1 Depok dan tidak dibagi dalam glombang satu ataupun dua. Tahun ini jumlah siswa yang diterima SMADA lebih sedikit karena seluruh kelas sudah RSBI. Key informan Isti Tri Agustina menjelaskan: Perekrekrutan siswa baru, pertama seleksi nilai raport dan setelah itu seleksi administrasi. Lalu tes akademik, kemampuan psikotest kemudian bahasa inggris dan dilanjutkan wawancara dengan orang tua. Pada saat daftar seleksi administrasi yang nilainya tidak 75 tidak bisa ikut tes. Pada penerimaan tahun ajaran 2012/2013 ini, setelah kira-kira tersaring dapat sekitar 480-an siswa, kita minta tes sampai terakhir masih tetap bertahan sekitar 450-an kemudian dijurnal keseluruhan akhir 243 yang unggul dan diterima siswa yang diambil 76 . SMADA sudah terdaftar sebagai sekolah RSBI yang memiliki sertifikat ISO (International Standard Organization) dari dalam dan luar negeri. SMADA mendapatkan
nilai
akreditasi
97,53
dari
BAN-SM
Badan
Akreditasi
Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Barat dengan tanggal penetapan 9 November 2010. Kemudian ISO 9001:2008 yang tahun lalu diperbaharui dari TUV 75
Permendiknas No 78 Tahun 2009 diakses pada tanggal 3 September 2012 dari http://www.pendidikandiy.go.id/file/mendiknas/permen7809.pdf 76 Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas SMAN 2 Depok), tanggal 26 Juli 2012.
68
Rheinland Jerman yang sudah diakui secara internasional dan merupakan SMA pertama dan satu-satunya yang mendapatkan ISO tersebut di Depok sampai saat ini. Sertifikat ISO merupakan syarat terpenting bagi sekolah untuk menjadi SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Selain itu, sejumlah persyaratan lain juga harus dipenuhi, seperti standar training workshop, penataan lingkungan, memiliki partner asing, lulusan bekerja di luar negeri, serta mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Syarat-syarat tersebut harus dipenuhi oleh sekolah yang ingin menjadi SBI. ISO 9001:2008 dari TUV Rheinland Jerman membawa banyak perubahan positif didalam kinerja organisasi SMAN 2 Depok terutama masalah administrasi. Peningkatan mutu manajemen kearah yang lebih baik membuat proses kerja organisasi lebih tertata dan terarah. Pengaturan sistem data dan berkas menjadi terorganisir ke dalam filing system. Perubahan tersebut dimulai dari penyimpanan berkas dan arsip penting di komputer, tata cara menerima telepon masuk, mengirim pesan singkat atau SMS ke orang lain baik internal maupun eksternal sekolah dibiasakan untuk tidak menggunakan kata yang disingkat-singkat, dan juga penggunaan lembar tanda terima bila membagikan selembaran pengumuman atau pemberitahuan kepada internal organisasi. Informan Anni Siti Syahidah menambahkan: Berhasilnya SMADA meraih ISO 9001:2008 dari TUV Jerman dapat membawa ‘angin segar’ untuk sekolah, khususnya dalam segi administrasi. Sistem administrasi di sekolah menjadi lebih terorganisir. Manajemen lebih tertata rapi dan tersimpan dengan baik di sistem komputer yang sudah
69
dibuat. Semua ini sangat mempermudah untuk pencarian arsip-arsip yang sudah lalu 77 . Informan Yeni Rufiani menambahkan: ISO yang sudah diakui secara internasional ini menjadikan SMADA lebih bertekad lagi untuk mempertahankan prestasi tersebut. Ini merupakan sebuah bentuk pengakuan bahwa sekolah kami telah menjadi salah satu yang terbaik tidak hanya nasional tetapi juga internasional. Semua yang berhubungan dengan administrasi berupa surat menyurat, berkas-berkas penting, bahkan sampai pada umpan balik di dalam sekolah sendiri jauh lebih teratur dan tersampaikan dengan baik 78 . Perubahan setelah mendapat ISO 9001:2008 TUV Rheinland Jerman benarbenar dirasakan banyak membawa pengaruh positif dalam kinerja manajemen sekolah khususnya dari sisi sistem dan administrasi. SMADA merasa semakin percaya diri sebagai salah satu sekolah RSBI yang terbaik. 4.2.1 Humas atau Public Relations SMAN 2 Depok Kehadiran Public Relations atau Humas di dalam suatu organisasi memang sangat dibutuhkan. Saat ini baik organisasi komersil atau non-komersil, organisasi yang bergerak di bidang produk maupun jasa sudah merasa membutuhkan kehadiran Humas didalam manajemen mereka. Tidak terkecuali SMA Negeri 2 Depok yang merupakan sekolah rintisan bertaraf internasional. Key informan Isti Tri Agustina menjelaskan bahwa: Humas di sekolah kami adalah penghubung organisasi seperti sekolah kepada masyarakatnya. Humas yang baik dapat membina hubungan yang baik juga dengan orang-orang di sekitar sekolah, terutama yang berkepentingan terhadap sekolah. Humas harus mampu mengelola setiap kegiatannya agar orgaisasi dikenal oleh orang banyak dan terlihat memiliki etika. Sikap seperti ini seharusnya dilakukan tidak hanya oleh orang-orang 77
Hasil wawancara dengan Anni Siti Syahidah (Wakasek Sarana dan Prasarana), tanggal 6 Agustus 2012. Hasil wawancara dengan Yani Rufiani (Wakasek Kurikulum), tanggal 6 Agustus 2012.
78
70
Humas saja tetapi seluruh staf dan warga sekolah. karena dengan begitu reputasi yang sudah baik bisa tetap terjaga jika dipelihara 79 . Informan Yeni Rufiani menjelaskan sebagai berikut: Humas di sekolah ini berfungsi sebagai jembatan untuk sekolah kepada murid, orang tua murid, pemerintah dan publik di dalam sekolah itu sendiri. Humas dituntut untuk menjaga keseimbangan hubungan yang baik agar timbal balik dari dan untuk sekolah tidak merugikan pihak manapun. Karena pada dasarnya Humas merupakan gerbang yang dapat menuntun sekolah agar dapat menciptakan nama yang baik di mata masyarakat dengan memberikan program-program terbaiknya 80 . Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Humas merupakan bagian yang vital dalam tubuh sebuah organisasi seperti sekolah RSMA-BI 2 Depok. Humas sebagai ujung tombak yang juga ikut mengatur alur apa lagi yang harus dilakukan agar sekolah bisa selalu menjadi pilihan utama dalam memilih lembaga pendidikan normal. Peneliti berpendapat bahwa Humas SMAN 2 Depok sudah baik dalam mengartikan dan mengaplikasikan Humas di sekolah. Humas SMAN 2 Depok berpegang teguh terhadap aturan yang sudah ada dengan kepala sekolah. Hal ini terlihat pada saat Humas menerima tamu, dengan segera merespon kepentingan tamu tersebut. 4.2.2 Tugas dan Fungsi Humas SMAN 2 Depok Humas merupakan perangkat bagian dari manajemen organisasi yang memiliki tugas dan fungsi yang penting dalam berjalannya sebuah organisasi. Humas sekolah dalam hal ini memiliki tugas utama untuk membantu terciptanya komunikasi yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua murid, guru dengan murid dan publik sekolah lain baik internal maupun eksternal (luar sekolah). 79
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas SMAN 2 Depok), tanggal 26 Juli 2012. Hasil wawancara dengan Yani Rufiani (Wakasek Kurikulum), tanggal 6 Agustus 2012
80
71
Begitu juga sama halnya dengan Humas SMAN 2 Depok, disini Humas membangun, menjaga dan memfasilitasi komunikasi sekolah dengan publiknya. Humas SMADA dijabat oleh Ibu Isti Tri Agustina S.Pd yang juga mengajar sebagai guru mata pelajaran sejarah. Keberadaan Humas SMAN 2 Depok telah diakui sejak awal sekolah tersebut berdiri yaitu tahun 1986. Namun dalam pelaksanaannya pada saat itu tugas dan fungsi Humas masih bersifat tumpang tindih dengan bagian lain seperti kesiswaan, kurikulum maupun sarana dan prasarana, dalam artian belum berdiri sendiri sebagai bagian Humas. Saat ini Humas SMAN 2 Depok dalam menjalankan tugas khususnya untuk mengelola website sekolah dibantu oleh seorang tenaga kerja honorer dan tidak memiliki staf kerja. Dalam perjalanannya, semakin bertambah siswa peserta didik yang dimiliki SMADA (SMAN 2 Depok) keberadaan Humas semakin jelas dan terarah. Pentingnya fungsi Humas sangat dirasakan oleh kepala sekolah-kepala sekolah yang pernah menjabat SMADA, terlebih beberapa tahun belakangan ini dan terutama sejak SMADA ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sebagai sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Berbasis Internasional) pada tahun 2006. Key informan Isti Tri Agustina menjelaskan sebagai berikut: Humas ibaratnya seperti ‘bemper mobil’ yang menjadi muka depan dalam hal ini di sekolah menjadi orang pertama yang dicari dalam berbagai permasalahan. Humas menjadi sumber utama yang digunakan sekolah untuk memberikan atau menyebarkan informasi ke dalam maupun ke luar lingkungan sekolah. Jika ada pengumuman dari pihak kurikulum mengenai kapan waktu untuk pekan ulangan, masukan dari siswa-siswi tentang web sekolah yang tidak sesuai, dan sebagainya. Kepala sekolah akan langsung meminta tanggung jawab Humas jika mendengar ada hal-hal yang kurang
72
baik yang menyangkut nama baik sekolah. Humas juga berfungsi sebagai penanggung jawab dalam hal memelihara image positif yang juga akan mempengaruhi reputasi nantinya 81 . Informan Anni Siti Syahidah menjelaskan sebagai berikut: Humas memiliki tugas untuk menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dari sekolah kepada publiknya. Humas di sekolah diminta untuk bisa berbagi informasi, masukan juga bimbingan untuk semua pihak terutama internal sekolah agar jangan sampai internal sekolah sendiri tidak tahu apa-apa. Oleh karena itu Humas menjadi gerbang masuknya informasi dari dan ke sekolah 82 . Informan Agus Suhendi menjelaskan sebagai berikut: Humas di sekolah berfungsi sebagai penghubung. Humas menghubungkan sekolah dengan orang tua siswa, siswa, masyarakat sekitar, media, pemerintah dan juga guru-guru serta warga sekolah yang lain. Selain itu Humas juga bisa menempatkan dirinya sebagai penasihat dan penengah dalam berbagai keperluan untuk mengambil keputusan, dalam hal ini sekolah 83 . Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti menyimpulkan bahwa Humas SMAN 2 Depok memiliki peranan yang mutlak sebagai sumber informasi yang aktif, baik bagi publik internal (dalam) dan eksternal (luar) sekolah. Kemudian Humas juga sebagai penyalur dan penyampai opini publik ke sekolah dan organisasi serta penghubung berbagai pihak yang berkaitan dengan sekolah. Tidak hanya itu, di sekolah Humas juga memiliki fungsi sebagai pihak penting yang ikut andil dalam pengambilan keputusan di sekolah. Meskipun apa yang dikatakan Humas tidak sepenuhnya disetujui, tetap Humas mempunyai hak untuk dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan dibanyak permasalahan, Humas adalah orang pertama yang akan menanggapi umpan balik dari hasil keputusan tersebut. Lebih dari itu, sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang 81
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 26 Juli 2012 Hasil wawancara dengan Anni Siti Syahidah (Wakasek Sarana dan Prasarana), tanggal 6 Agustus 2012 83 Hasil wawancara dengan Agus Suhendi (Wakasek Kesiswaan), tanggal 6 Agustus 2012 82
73
dituntut untuk memberikan jaminan mutu pendidikan yang lebih dari sekedar baik untuk peserta didiknya. Terlebih SMADA sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional diperlukan keterbukaan informasi dalam menjalankan alur proses kerjanya sebagai lembaga pendidikan. Sebagai communicator dalam kegiatan komunikasi di sekolah, Humas harus dapat menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik. 4.2.3 Khalayak Humas SMAN 2 Depok a. Khalayak Internal 1. Siswa Siswa-siswi SMAN 2 Depok terdiri dari kelas X berjumlah 8 kelas, kelas XI 7 kelas dan kelas XII 6 kelas. Siswa memiliki hak untuk mendapatkan ilmu akademik maupun non-akademik dari sekolah, dimulai dari jam 07.00 pagi sampai dengan 15.00 siang. Siswa di SMADA juga diberi hak untuk mengembangkan potensi di dalam dirinya dengan menyalurkannya melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang berjalan aktif. Selain itu siswa-siswi berhak untuk secara demokrasi mengemukakan pendapatnya mengenai ketidakpuasan terhadap pelayanan sekolah, yang bisa disampaikan melalui Humas ataupun langsung kepada Kepala Sekolah. Key Informan Isti Tri Agustina menjelaskan bahwa: Seperti kejadian tahun lalu anak-anak bersama-sama manghadap Kepala Sekolah untuk meminta gurunya diganti. Oleh karena permintaan anak apalagi kelas XII, pelajarannya menyenangkan tetapi
74
gurunya sulit dimengerti penjelasannya. Mungkin bahkan SMS ke Kepala Sekolah, penggunaan handphone sudah menjadi hal yang biasa. Beliau selalu menanggapi jika memang memperkenalkan diri lebih dulu. Kadang-kadang juga orang administrasi tata usaha mengenai bayaran sekolah lalu tidak dikasih kartu untuk tes. Saya harus mengingatkan bahwa tidak perlu seperti itu lebih baik berikan saja dengan satu catatan kapan akan menyanggupinya, jika perlu cantumkan nomer telepon orang tuanya 84 . 2. Guru dan staf sekolah Guru dan staf sekolah merupakan sumber daya manusia yang juga aset untuk sekolah. Guru dan staf perlu untuk diberi pelatihan dan penyuluhan agar segala tugas yang dikerjakan bisa selalu sesuai dengan visi dan misi sekolah. Guru dan staf sekolah adalah faktor penting dalam berjalannya sebuah sekolah, dalam hal ini sekolah R-SMA-BI 2 Depok sebagai sekolah
yang
sudah
memperoleh
sertifikasi
internasional
atas
manajemennya. Hubungan yang baik dengan para guru dan staf harus tetap terjalin dengan baik dan rutin. Key informan Isti Tri Agustina menjelaskan: Seperti acara buka puasa bersama tapi dilaksanakannya di sekolah. Nanti pada saat halal bihalal setelah Lebaran di rumah kepala sekolah, bagitu sehari masuk sekolah hari berikutnya kami hampir seluruh guru dan staf sekolah kesana. Dan ada guru yang sakit kita menengok, ada yang melahirkan, ada yang punya hajatan juga kita datang. Jadi istilahnya tidak ada jarak, dibilang sangat akrab ya bisa. Malah sampe kadang-kadang lama gak kita pergi bareng dengan sekolahan kita iuran sendiri-sendiri kita nyewa bis, jalan-jalan. Ini di luar kegiatan sekolah. Kami juga pernah mengadakan pertemuan rumah ke rumah semacam arisan padahal intinya bukan arisan melainkan hanya
84
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 26 Juli 2012
75
pertemuan saja. Tapi sekarang karena kesibukan masing-masing tidak terlaksana 85 . 3. Komite sekolah dan orang tua siswa Humas sekolah SMAN 2 Depok berusaha menjalin hubungan baik dengan pihak komite sekolah yang kepengurusannya juga terdiri dari beberapa orang tua siswa. Pada awal penerimaan murid baru, pihak sekolah berkesempatan untuk mewawancarai orang tua siswa. Kesempatan ini digunakan sebagai awal pendekatan hubungan antara sekolah dengan pihak orang tua siswa. Baik komite sekolah maupun orang tua siswa sendiri memang tidak selalu ada di sekolah, namun menjadi pihak internal yang sangat berpengaruh untuk sekolah. Humas juga akan mengundang perwakilan orang tua siswa pada saat sekolah mengadakan acara workshop, terutama dari Dinas Pendidikan yang berhubungan dengan kepentingan siswa dan sekolah agar tercipta keterbukaan dan transparansi. Key informan Isti Tri Agustina menambahkan: Seperti pada perekrutan siswa yang kemarin, banyak orang tua siswa yang mengira sekolah kami akan membuka dua gelombang ujian masuk padahal hanya sekali saja. Ini digunakan sekolah khususnya Humas untuk menginformasikan yang sejelas-jelasnya kepada orang tua calon siswa sekaligus untuk menunjukkan bahwa sekolah kami sekolah yang terorganisir dan memiliki kebijakan sendiri. Komite sekolah juga banyak memberikan masukan bahwa Humas harus betulbetul bisa mengawasi pengelolaan web sekolah 86 . b. Khalayak Eksternal 1. Masyarakat sekitar 85
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 6 Agustus 2012 Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 26 Juli 2012
86
76
Masyarakat sekitar sekolah SMADA dirasakan oleh Humas sekolah sangat mempengaruhi kehidupan sekolah. Humas menjunjung tinggi hubungan yang baik dengan masyarakat, karena sekolah berada di lingkungan masyarakat perumahan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mempererat hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah, misalnya acaraacara sosial dan kesehatan. Key informan Isti Tri Agustina menjelaskan: Hubungan dengan masyarakat disini baik-biak saja, contoh di depan sekolah ada mesjid, mereka sering mengadakan acara sosial, kami juga sering diundang. Contoh lagi, kami mengadakan santunan untuk anak yatim, diikutkan juga warga sekitar yang diatur oleh kesiswaan dan OSIS. Kemarin juga ada “Sahur on the Road” bisa terlaksana. Kegiatan yang juga menjadi agenda setiap tahun kami mengadakan donor darah dengan kerja sama PMI Bogor- Depok, lalu khitanan massal pernah tahun lalu, kemudian pengobatan gratis karena kami ada kerja sama dengan klinik, sediakan sarana dan prasarana masyarakat sekitar dipersilakan ikutan 87 . 2. Lembaga komersil dan non-komersil Lembaga-lembaga di luar sekolah baik komersil maupun noon-komersil yang berkaitan dan peduli terhadap pendidikan merupakan khalayak eksternal sekolah yang penting. Karena berguna mendukung serta menyokong kemajuan mutu sekolah. SMADA sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional dituntut untuk banyak menjalin kerja sama dengan pihak dalam dan luar negeri untuk kepentingan sekolah. lembaga-lembaga yang bekerja sama dengan SMAN 2 Depok, yaitu: a. Dalam negeri 87
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 6 Agustus 2012
77
1) Sekolah Menengah Atas SMADA bekerja sama dengan beberapa sekolah menengah atas unggulan yang juga sekolah RSBI dalam hal kunjungan dan pertukaran guru ataupun siswa. Sekolah-sekolah tersebut antara lain, SMA Negeri 3 Bandung, SMA Negeri 3 Semarang, SMA Negeri 3 Malang, dan SMA Negeri 70 Jakarta. Hal ini dimaksudkan agar guru-guru dan siswa SMADA bisa belajar dari sekolah-sekolah unggulan tersebut. 2) ILP ILP (International Language Program) adalah sebuah lembaga pendidikan bahasa yang difokuskan ke bahasa Inggris. SMADA sudah cukup lama menjalin kerja sama dengan ILP Depok, terlebih sejak SMADA menjadi sekolah RSBI pada tahun 2006. Kerja sama tersebut dalam hal menguji kompetensi siswa dalam bentuk tes TOEFL. Tes TOEFL diadakan setiap kenaikan kelas untuk mengukur seberapa besar peningkatan kemampuan berbahasa Inggris siswa. Sebelumnya setiap minggu guru-guru mata pelajaran bahasa Inggris memberikan preparing TOEFL sebagai langkap persiapan tes. 3) Zyrex SMADA menjalin kerja sama dalam bidang IT dengan sebuah vendor besar asal Indonesia, yaitu Zyrex. Kerja sama tersebut berupa electronic learning class atau e-learning, dimana pihak
78
Zyrex menyediakan perangkat-perangkat laptop untuk siswa-siswa SMADA dan juga aplikasi khusus untuk metode pembelajaran elearning. 4) PMI (Palang Merah Indonesia) Agenda tahunan SMAN 2 Depok ialah kegiatan sosial berupa donor darah. Kegiatan donor darah dilaksanakan dengan kerja sama pihak sekolah, masyarakat sekitar sekolah dengan dibantu PMI Depok dan Bogor. SMADA mengusung tema “Our Blood for Life, for Indonesia Unite” untuk kegiatan sosial kemanusian tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan untuk sosialisasi dan berpartisipasi dalam rangka mendonorkan darah kepada mayarakat Indonesia yang memerlukannya. Selain itu, menumbuhkan rasa kepedulian guru serta siswa pengetahuan tentang manfaat kesehatan dari donor darah. Kemudian juga menimbulkan kesadaran akan rasa kemanusiaan bahwa satu kantong darah bahkan setetes darah sekalipun sangat berguna bagi yang membutuhkan.
Pada saat penerimaan siswa baru tahun ini, SMADA menjalin kerja sama dengan pihak KOSTRAD Cilodong. Kegiatan camp tersebut berlangsung selama dua hari dan baru SMADA, SMA di Depok yang mengadakannya. Ini ditujukan untuk melihat anak-anak lebih disiplin dan lebih bisa menghormati.
Informan Agus Suhendi menjelaskan:
79
Ini baru kami dari SMA seluruh Kota Depok yang baru melaksanakan ini, bersyukur sambutannya positif dan anak-anak juga merasakan demikian. Bukan berarti kami membuat mereka menjadi ABRI tapi dengan disiplin, sopan santun, dan berkeinginan menegur mereka harus betul-betul menerapkannya. Jangan sampai misalnya guru tidak mengajar kelas X kemudian tidak kenal sama sekali dan tidak mau menegur 88 . b. Luar negeri 1) Informatics Academy of Singapore SMA N 2 DEPOK telah berkerja sama dengan lembaga luar negeri di bidang informasi dan teknologi, yaitu Informatics Academy Of Singapore selama 4 sampai dengan 5 tahun dan baru saja memperbarui MOU. Kerja sama ini siswa-siswi dapat belajar lebih mendalam pengetahuan tentang dunia computer. Di Sini siswasiswi SMADA belajar materi Microsoft Office yang digunakan untuk keperluan dalam dunia kerja, membuat website profesional dengan menggunakan program bahasa PHP (Professional Home Page-Hypertext Preprocessor), membuat program dengan Visual Basic. Kemudian belajar Adobe Photoshop terbaru untuk membuat iklan yang menarik. Setiap akhir semester diadakan ujian materi dan penguasaan, setelah itu siswa-siswi mendapatkan sertifikat Informatic yang dapat digunakan untuk melamar kerja dan sertifikat ini diakui di dunia internasional. Informatics Academy of Singapore ini baru berkerjasama dengan dua sekolah di Indonesia, yaitu sekolah Bunda Mulia dan SMAN 2 Depok. 88
Hasil wawancara dengan Agus Suhendi (Wakaeek Kesiswaan), tanggal 6 Agustus 2012
80
2) AMINEF AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation) merupakan lembaga non-profit bi-national yang memberikan kesempatan bagi warga Amerika dan Indonesia untuk memperoleh bantuan berupa beasiswa dan bantuan pendidikan lain. SMADA menjalin kerja sama dengan AMINEF dalam hal mendatangkan native speakers sebagai pendamping guru bahasa Inggris dan siswa. Proposal yang dikirimkan SMADA kepada pihak AMINEF berhasil membuat sekolah tersebut memperoleh native speakers tanpa membayar selama dua tahun. Saat ini SMADA masih menggunakan seorang native tetapi dengan biaya pribadi dari sekolah. Informan Yeni Rufiani menjelaskan: Waktu itu kami hanya menyiapkan tempat tinggal untuk native speaker tersebut sedangkan gajinya dibayar oleh pihak AMINEF. Sekarang, kami menggunakan native yang berbayar. Kami melanjutkan lagi untuk mendatangkan native karena memang kehadirannya cukup dirasakan manfaatnya 89 . Key informan Isti Tri Agustina menambahkan: Kami dan kepala sekolah inginnya guru-guru bisa belajar bahasa Inggris langsung dari ahlinya. Tetapi pada kenyataannya justru native ini yang ingin banyak belajar tentang Indonesia. Karena kami ada di tanah Sunda dia jadi belajar bahasa Sunda. Tetapi mungkin dengan begitu bisa dijadikan sebagai pertukaran kebudayaan sekaligus memperkenalkan Indonesia khususnya Jawa Barat ke mancanegara melalui hal tersebut 90 . 3) ICAS 89
Hasil wawancara dengan Yeni Rufiani (Wakasek Kurikulum), tanggal 6 Agustus 2012 Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 26 Juli 2012
90
81
SMADA menjalin kerja sama dengan ICAS (The International Competitions and Assessment for Schools) Australia sudah berjalan sekitar 4 tahun. Kerja sama yang terjalin berupa tes kompetensi siswa bertaraf internasional di bidang bahasa Inggris, matematika dan sains. Kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai indikator penguji kemampuan siswa SMAN 2 Depok di level internasional. Selain itu kegiatan yag dilaksanakan setiap tahun ini, juga digunakan untuk melihat posisi sekolah diperingkat dunia internasional. 4) Lembaga John Robert Power Tahun lalu, SMAN 2 DEPOK mendatangkan lembaga John Robert Power yang perpusat di USA, Amerika Serikat. Lembaga ini adalah lembaga bertaraf internasional di bidang pengembangan pribadi
(personality
development)
dan
komunikasi
(communication) untuk mengembangkan kepribadian yang baik bagi siswa-siswi baru SMAN 2 Depok pada saat masa orientasi peserta didik agar mereka percaya diri dalam bergaul dengan orang banyak dan mempunyai daya saing internasional. SMADA adalah SMA pertama di Indonesia yang mendatangkan John Robert Power untuk anak didiknya dan setelah itu diikuti oleh DKI Jakarta yang langsung dibiayai oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. SMADA menggunakan biaya pribadi anggaran sekolah dan tidak dari DSP (Dana Sumbangan Pendidikan).
82
Informan Agus Suhendi menambahkan: Sebagai siswa-siswi baru yang berasal dari berbagai latar belakang kepribadian dan beragam sekolah diperlukan pelatihan pengembangan kepribadian. Salah satunya dengan mendatangkan lembaga John Robert Power yang juga bisa dimanfaatkan untuk siswa-siswi beradaptasi dengan temanteman baru. Sekaligus juga melihat potensi awal dimana minat siswa untuk kemudian bisa disalurkan ke kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler 91 .
Sumber: www.mpkosis-sman2depok.com/products/smada-depok-mendatangkan-johnrobert-power/
3. Pemerintah Banyak hal yang menghubungkan pihak sekolah SMAN 2 Depok dengan pihak pemerintah, terutama di bidang pendidikan seperti Dinas Pendidikan Kota Depok misalnya dalam hal penyuluhan mengenai mata pelajaran di sekolah atau pelatihan bagi guru-guru yang ditunjuk atau kepala sekolah untuk peningkatan mutu sekolah. Lalu dengan Walikota Depok seperti diadakannya doa bersama dengan sekolah-sekolah lain setiap kali menjelang ujian nasional. Direktorat Pembinaan SMA dan Direktorat Pendidikan Nasional seringkali diundang untuk menjadi pembicara dalam kegiatan-kegiatan seminar ataupun workshop di SMAN 2 Depok dan juga 91
Hasil wawancara dengan Agus Suhendi (Wakasek Kesiswaan), tanggal 6 Agustus 2012
83
pemberian bantuan dana untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah termasuk pembangunan ruang kelas baru. Key informan Isti Tri Agustina menambahkan: Sebenarnya itu antara sekolah sebagai lembaga bukan saya sebagai Humas. Hubungannya baik juga hanya kadang ada beberapa hal yang disesalkan. Karena kadang Pemerintah memberi bantuan berupa uang untuk anak-anak bukan untuk guru agar anak-anak tidak terlalu berat dalam membayar biaya sekolah. Kadang hal-hal seperti itu tidak terlaksana padahal kami sudah menyusun rencana anggaran92 .
4. Media Pada acara-acara seperti pentas seni, SMADA mengundang beberapa media lokal antaranya media cetak Monitor Depok, Radar Depok dan beberapa stasiun radio lokal. Media nasional seperti Media Indonesia, Kompas, ANTEVE, TV One dan Indosiar biasanya datang untuk mencari informasi untuk ditulis sebagai berita mengenai keberhasilan siswa-siswi SMADA dalam memenangkan beragam perlombaan nasional maupun internasional. Contohnya seperti SMADA yang akhir tahun lalu meraih "Technical Award Medal" untuk kategori "Creative Robot" dalam ajang IRO (Internasional Robot Olimpiade) di Universitas Tarumanegara yang diikuti 13 negara, 700 tim dan 2000 peserta dan Juara II Kejuaraan Robotic Tingkat Nasional di SMAN 8 Jakarta. Kemudian juga siswa SMA Negeri 2 Kota Depok menarik perhatian media dengan keberhasilannya membuat pesawat ringan tanpa awak dengan penggerak tiga baling-baling. 92
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 6 Agustus 2012
84
Pesawat tersebut dapat difungsikan untuk mendeteksi korban bencana alam dengan dilengkapi kamera video dan GPS, pesawat ini dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan korban di lokasi bencana. Informan Agus Suhendi menambahkan sebagai berikut: Pesawat ini mampu terbang hingga jarak dua kilometer. Keunikan lainnya, pesawat karya pelajar itu dibuat dari bahan-bahan sederhana, seperti rangka dari aluminium dan pelindung baling-baling dari baskom plastik yang dipotong. Pesawat tersebut dipamerkan dan didemonstrasikan pada pemeran Hari Pendidikan Nasional di Kementerian Pendidikan Nasional di Jakarta. Keberhasilan pesawat sederhana tersebut menunjukkan bahwa pelajar SMA telah mampu mengaplikasikan teknologi untuk membantu kehidupan manusia 93 .
Sumber: www.sman2depok.com
4.2.4 Program Kerja Humas SMAN 2 Depok Humas SMAN 2 Depok (SMADA) dalam menjalankan tugasnya diwujudkan ke dalam berbagai program kerja. Program-program kerja Humas SMADA merupakan rancangan dari hasil cetusan dan kerja sama antara pihakpihak internal sekolah dan juga dukungan pihak luar sekolah. Program Humas ini
93
Hasil wawancara dengan Agus Suhendi (Wakasek Kesiswaan), tanggal 6 Agustus 2012
85
didasarkan atas pola pikir yang sama akan kepentingan untuk menjaga serta meningkatkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki SMADA. A. Program Sekolah 1. Sistem Manajemen Mutu Sekolah Penjamin mutu manajemen ISO 9001:2008 yang diterima SMAN 2 Depok diperoleh dari lembaga penjamin mutu TUV Rheinland, Jerman. ISO (International Standard Organizations) adalah standar kerja nasional yang bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di masing-masing Negara menjadi satu standar internasional yang sama 94 . Sertifikat ISO merupakan syarat terpenting bagi sekolah untuk menjadi SBI. Selain itu, sejumlah persyaratan lain juga harus dipenuhi, seperti standar training workshop, penataan lingkungan, memiliki partner asing, lulusan bekerja di luar negeri, serta mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Syarat-syarat tersebut harus dipenuhi oleh sekolah yang ingin menjadi SBI. 2. Sister School Pelaksanaan sister school (sekolah kembaran) seperti yang tertera dalam Permendiknas No 78 Tahun 2009 asal 20 ayat 1-3. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa penyelenggaraan sekolah RSBI dan SBI dilaksanakan dengan menjalin kerja sama bidang akademik dan non-akademik dengan satuan pendidikan setara yang diselenggarakan 94
Blog Jurnal SDM 2009, 23 Juli [online] diakses pada tanggal 8 September 2012 dari jurnalsdm.blogspot.com/2009/07/iso-international-organization-for.html?m=1
86
oleh lembaga pendidikan asing yang terakreditasi atau diakui di negaranya 95 .
SMADA
menjalin
school
partnership
dengan
Narrabundah College di Canberra-Australia atas rekomendasi dati Atase Dikbud Republik Indonesia di Australia. Narrabundah College dipilih karena merupakan sekolah terbaik dan terfavorit di Canberra. Selain itu SMADA juga menjalin hubungan sekolah dengan sekolah menengah atas di Turki yang ditunjuk oleh Departemen Pendidikan Nasional Turki berdasarkan hasil kerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan itu, di dalam negeri SMADA juga menjalin sister school dengan SMA Negeri 3 Semarang. Sister school sendiri merupakan program tuntunan yang digunakan untuk memperkaya content dalam mata pelajaran MIPA (matematika dan IPA) dan bahasa Inggris dari negara OECD (Organization for Economic Co-operation and Development). Selain itu dalam program ini juga diadakan pertukaran guru dan siswa, dimana beberapa siswa dan guru mengunjungi sekolah-sekolah yang menjadi sister school. Hal ini dimanfaatkan untuk mengamati, memahami dan menemukan alasan mengapa sekolah-sekolah tersebut ditunjuk untuk menjadi percontohan. Hubungan yang terjalin dengan SMAN 3 Semarang selain pertukaran content yang sesuai dengan standar nasional pendidikan Republik Indonesia, juga digunakan sebagai ajang untuk pertukaran budaya. Dimana SMADA yang berbudaya Sunda 95
Op. cit.
87
dikarenakan letaknya di Provinsi Jawa Barat, sedangkan SMAN 3 Semarang erat dengan budaya Jawa yang letaknya di Jawa Tengah. 3. Kompetensi Siswa Setiap sekolah memiliki standar masing-masing untuk meningkatkan dan menguji kemampuan akademik siswa-siswinya, begitu juga dengan SMADA. Program sekolah yang digunakan SMADA dalam hal peningkatan kompetensi siswa, yaitu e-learning class, bilingual language,
tes
kompetensi
dan
pembekalan.
E-learning
class
merupakan sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran. Program yang di luncurkan sejak April 2010 di SMA N 2 Depok ini merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan dengan kerja sama SMA N 2 DEPOK dan Zyrex berbasis E-Learning Class. Zyrex merupakan sebuah vendor Indonesia yang memproduksi komputer dan sudah memperoleh beberapa ISO sebagai pengakuan standar keamanan produk.
E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. E-learning ada admin atau pengelolanya dari tenaga honorer dan guru-guru yang memasukkan materi pelajarannya. Adanya e-learning para guru atau instruktur memberikan manfaat, yaitu:
88
a. melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung
jawabnya
sesuai
dengan
tuntutan
perkembangan
keilmuan yang mutakhir b. mengembangkan
diri
atau
melakukan
penelitian
guna
meningkatkan wawasannya c. mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Program sekolah yang biasa dilakukan dan diusahakan semaksimal mungkin untuk sehari-hari oleh para siswa ialah bilingual. Dimana siswa dibiasakan untuk menggunakan bahasa Inggris, walaupun hanya sekedar menyapa atau memberi salam kepada guru dan sesama siswa. Hal ini dimaksudkan agar para siswa semakin mudah untuk mempelajari bahasa internasional, seperti bahasa Inggris. Key Informan Isti Tri Agustina menjelaskan: Sebenarnya tidak dituntut paksa namun diusahakan semaksimal mungkin untuk bilingual walaupun hanya sekedar menyapa. Tetap tidak meninggalkan Bahasa Indonesia karena bahasa utama kita. Mungkin agak sulit kalau pelajaran seperti fisika, kimia untuk dipaksakan berbahasa inggris 96 . Selain itu, SMADA menggunakan beberapa bentuk tes kompetensi untuk menguji kemampuan siswa-siswinya dalam mata pelajaran bahasa Inggris dan MIPA. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan pihak luar negeri, yaitu ICAS Australia. SMADA menguji kompetensi siswanya untuk mata pelajaran bahasa Inggris, matematika dan sains sebagai indikator kemampuan siswa SMADA di level internasional. Di 96
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 26 Juli 2012
89
samping itu, SMADA juga mengadakan tes khusus untuk kemampuan bahasa Inggris, yaitu dengan tes TOEFL. Tes ini diperuntukkan kepada siswa-siswi dan guru-guru SMADA, yang dilaksanakan setiap kenaikan kelas. Di samping itu, guru memberikan preparing TOEFL setiap minggunya. Hal ini selain untuk menguji kemampuan siswa, juga untuk melatih kompetensi guru berbahasa Inggris. Sedangkan untuk program pembekalan, pihak kurikulum memberikan jam tambahan bagi siswa dan pembekalan untuk perlombaan sains. Pembekalan untuk mengikuti perlombaan berupa bimbingan untuk olimpiade sains nasional. SMADA memberikan bimbingan dengan mendatangkan pelatih dari ITB (Institut Teknologi Bandung). Jam tambahan diberikan lebih intensif beberapa bulan awal menjelang ujian akhir sekolah dan nasional. Informan Yeni Rufiani menjelaskan bahwa: SMADA mengadakan jam tambahan untuk para siswa. Jika standarnya 38 jam mata pelajaran, maka SMADA menambahkan +4 atau 4 jam tambahan. Hal ini karena memang ketentuan maksimumnya demikian. Di luar itu kami juga mengadakan pengayaan untuk mata pelajaran untuk ujian nasional (UN) 97 . SMADA juga memiliki program beasiswa siswa berprestasi. Bagi siswa atau siswi yang berprestasi di bidang akademik tetapi tidak mampu, maka disediakan beasiswa atau potongan biaya SOP (Sumbangan Opersional Pembangunan). Key informan Isti Tri Agustina menambahkan: 97
Hasil wawancara dengan Yeni Rufiani (Humas), tanggal 6 Agustus 2012
90
Seperti tahun lalu, kami memiliki satu murid yang sangat berprestasi di bidang akademik dan keseharian di kelas, namun tidak mampu untuk membayar uang sekolah dan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi negeri. Padahal anak tersebut mendapatkan SNMPTN Undangan dari ITB. Atas kerja sama yang baik dan juga menjalankan program sekolah yang ada kami berhasil mengantarkan anak tersebut hingga masuk ke perguruan tinggi negeri itu 98 .
4. PAS PAS (Paket Aplikasi Sekolah) merupakan program aplikasi berupa perangkat lunak untuk sekolah, yang diberikan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Program aplikasi tersebut digunakan untuk membantu menjalankan manajemen sekolah yang berbasis ICT (Information and Communication Technology). PAS di SMA Negeri 2 Depok terdiri dari: 1. Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). 2. Manajemen untuk kurikulum 3. Manajemen untuk siswa 4. Manajemen sumber daya manusia 5. Manajemen keuangan 6. SMS Gateway Management (SMA Negeri 2 Depok 4555) 5. Generasi Sehat SMADA memilii program untuk meningkatkan kesehatan warga sekolah yang diberi nama Gesit. Gesit merupakan gerakan sehat untuk sehat yang bekerja sama dengan yayasan kesehatan sekolah. SMADA 98
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 26 Juli 2012
91
memiliki sebuah ruang klinik sekolah yang disediakan tenaga kesehatan, seperti dokter dan perawat dari yayasan. Gerakan sehat ini terdiri dari pemeriksaan, pengobatan, pemeliharaan, penyuluhan kesehatan oleh dokter dna perawat professional. Salah satu keinginan SMADA ingin menerapkan sistem SKS (satuan kredit semester). SMADA belajar dari SMA Negeri 3 Bandung, SMA Negeri 3 Semarang dan SMA Negeri 3 Malang yang sudah menerapkan sistem SKS. Sekolah-sekolah tersebut merupakan sekolah di Pulau Jawa dan di luar Jakarta yang dianggap bagus oleh SMADA dan juga sudah RSBI. SMADA berharap hal tersebut akan memberi inspirasi dan masukkan. B. Program Guru 1. Kompetensi Guru Beberapa hal dilakukan SMADA yang juga menjadi program kerja Humas
untuk
meningkatkan
kompetensi
guru-gurunya.
Guru
merupakan sumber daya manusia yang harus terus diberikan pelatihan dan pengetahuan untuk meningkatkan kemampuannya sebagai sumber penyampai ilmu yang baik dan kompeten. SMADA tidak jarang mengirimkan guru-gurunya ke sekolah-sekolah RSBI unggulan di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, misalnya seperti SMAN 3 Bandung, SMAN 3 Semarang, dan SMAN 3 Malang. Kunjugan seperti itu dimaksudkan agar guru-guru bisa memepelajari kelebihankelebihan dari sekolah unggulan tersebut untuk kemudian dapat diaplikasikan di SMAN 2 Depok.
92
Guru-guru
SMADA
juga
diberikan
kesempatan
untuk
mengembangkan kompetensi dalam bidang bahasa, yaitu bahasa Inggris. SMADA mendatangkan seorang native speaker atau ETA (English Teacher Assistant) dari Amerika. Native speaker tersebut mendampingi guru mata pelajaran bahasa Inggris dan sekaligus membantu guru-guru lain yang ingin belajar. Sedangkan untuk menguji seberapa batas kompetensi guru-guru secara nasional, Humas menghimbau untuk semua guru mrngikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) yang baru-baru ini diadakan bulan Agustus lalu secara online dan serentak. UKG ini bisa dijadikan sebagai alat tolak ukur kemampuan masing-masing guru baik dari segi ilmu pendidikan dan kepribadian. Humas SMADA juga menyebarkan kuesioner kepada siswa-siswi dan orang tua siswa di akhir semester ganjil sebagai alat untuk mengukur kepuasan terhadap kinerja para guru. 2. Pengembangan Sistem Pengembangan sistem merupakan program pengembangan sistem pembelajaran untuk para guru. Khususnya guru mata pelajaran yang sesuai penjurusan kelas IPA dan IPS, yaiu MIPA, ekonomi, sosiologi dan geografi. Dalam hal ini guru pata pelajaran tersebut didampingi oleh orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing, yang berasal dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
93
Selain itu sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional, SMA Negeri 2 Depok memiliki ruang TRRC yang dikhususkan bagi guru dan tata usaha yang digunakan untuk kepentingan penelitian dan pusat sumber belajar. Ruang TRRC adalah ruang Teacher Research and Resource Center yang berisi beberapa unit komputer serta buku-buku untuk mengembangkan diri sebagai tenaga pendidik. C. Program OSIS 1. Festival Budaya Festival budaya merupakan program OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dan guru-guru mata pelajaran kesenian. Kegiatan siswa tersebut dilaksanakan setiap akhir semester atau kenaikan kelas dan juga sebuah metode bagi guru kesenian untuk pengambilan nilai. Tahun lalu OSIS berhasil mengadakan festival budaya dengan tema kebudayaan dunia yang diberi judul "Smada International Tour". Siswa-siswi kelas X, XI dan XII menampilkan kebudayaan dari berbagai Negara di dunia. Tahun ini SMADA menampilkan Festival Seni dan Budaya Nusantara "Indonesian Culture" kreasi unik gabungan dari seluruh siswa-siswi SMADA. Sama seperti tahun lalu, yang ditampilkan di booth mulai dari pameran pakaian tradisional, masakan, tarian, musik dan lagu, pertunjukan, serta menampilkan kriya, maket rumah adat dan bangunan bersejarah serta lokasi geografis. Festival tersebut didukung oleh live performance, seperti art body painting, musik akustik, band, modern dance, dan lain-lain.
94
2. AKAR (Ajang Kreasi Anak) Ajang tersebut adalah ajang pentas seni yang diperuntukkan bagi anakanak sekolah, tidak hanya siswa SMADA tetapi juga siswa dari sekolah lain yang ingin menonton. Acara dimulai dari pagi sampai malam hari. Pagi hari biasanya acara formal, kesempatan untuk guruguru seni budaya untuk mengambil nilai. Biasanya itu juga sebagai puncak acara ulang tahun sekolah tanggal 8 Agustus. Pada acara tersebut biasanya pihak OSIS dengan tembusan dari sekolah mengundang media-media lokal di kota Depok. 4.2.5 Strategi Humas SMAN 2 Depok Strategi merupakan perencanaan secara keseluruhan tentang apa yang hendak dicapai perusahaan. Stategi juga merupakan salah satu unsur yang ada di perencanaan dalam penyusunan sebuah proses Public Relations atau Humas. Strategi ini disusun untuk mendukung program atau kegiatan Humas dan sejalan dengan visi dan misi agar hasil dan tujuan yang ingin dicapai dapat maksimal. Berikut ini key informan Isti Tri Agustina menjelaskan tentang strategi Humas SMAN 2 Depok, yaitu: Strategi itu merupakan cara untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan Humas. Begitu pula tentunya dibutuhkan strategi untuk mencapai tujuan SMAN 2 Depok menjadi sekolah yag unggul dalam prestasi baik nasional maupun internasional. Strategi kami tentunya berusaha untuk menjadi lebih bagus lagi. Kami terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sains khususnya dan bidang lain melalui kegiatan ekstrakuriler kami yang aktif. Kami guru-guru selalu memberitahu ke anak-anak kelas 3 kalau bisa harus selalu menjadi yang pertama dan tentunya harus belajar lebih keras lagi. Karena kurikulum adalah bagian yang cukup vital di sekolah maka dari itu jika kurikulumterlihat mulai melemah harus segera
95
kami evaluasi lagi agar terus bisa mempertahankan prestasi nasional dan internasional kami 99 . Informan Yeni Rufiani menambahkan sebagai berikut: Strategi adalah cara bagaimana sesuatu yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan tepat pada sasaran. Strategi yang digunakan SMADA antara lain dengan penambahan jam pelajaran secara maksimal, mengadakan pengayaan untuk mata pelajaran UN. Kemudian juga berusaha memperkenalkan SMA Negeri 2 Depok kepada sekolah SMP unggulan dengan mendatangi sekolah tersebut dan memberikan pengetahuan tambahan sebagai wujud pengenalan sekolah menengah atas kepada siswasiswi sekolah menengah pertama 100 . Penjelasan hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa strategi adalah caracara untuk mencapai tujuan yang tepat sasaran. Misalnya dalam penelitian ini adalah SMAN 2 Depok yang menyusun program-program unggulan untuk siswa, guru dan sekolah itu sendiri guna mencapai tujuannya yaitu, mempertahankan prestasi dan reputasi sekolah. terlebih setelah mendapatkan ISO 9001:2008 dari penjamin mutu TUV Rheinland Jerman yang diakui secara inernasional. 4.2.6
Implementasi Strategi Humas Mempertahankan Reputasi
SMAN
2
Depok
dalam
Implementasi merupakan sebuah bentuk penerapan dari apa yang sudah disusun dalam perencanaan. Implementasi berupa tindakan atau aktifitas sebagai wujud untuk menjalankan strategi yang ada guna mencapai goals atau tujuan akhir. Key informan Isti Tri Agustina menjelaskan: Implementasi adalah bagian dari perencanaan dan strategi. Strategi kami yaitu terus update terhadap perkembangan teknologi dan informasi, memajukan kemampuan siswa dan guru, terus mengontrol kompetensi siswa juga guru di 99
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 26 Juli 2012 Hasil wawancara dengan Yeni Rufiani (Wakasek Kurikulum), tanggal 26 Agustus 2012
100
96
setiap tahunnya dan mengefektifkan staf-staf sekolah. Kemudian kami mengimplementasikannya, yaitu dengan mengikutkan siswa-siswi kami ke berbagai lomba khususnya bidang sains dan bidang lain di ajang nasional dan internasional. Lalu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak baik di dalam maupun luar negeri khususnya untuk meningkatkan kompetensi siswa dan guru dalam mata pelajaran bahasa Inggris dan MIPA sekaligus terus untuk mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Walaupun di awal setiap kali ingin memulai muncul keraguan dengan tekad ingin maju bersama semua bisa terlaksana 101 . Berdasarkan penjelasan dari wawancara tersebut, peneliti berpendapat bahwa implementasi adalah cara bagaimana sebuah strategi yang sudah terprogram dapat diwujudkan. Secara singkat, implementasi merupakan penerapan dari strategi. Peneliti berpendapat bahwa implementasi yang dilakukan SMADA untuk mempertahankan reputasi sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah untuk dapat bersaing secara global dalam dunia pendidikan, yaitu sekolah.. 4.2.7 Reputasi SMAN 2 Depok Reputasi merupakan kumpulan dari penilaian dan citra perusahaan di mata publik. Reputasi adalah harga yang diperoleh seseorang atau organisasi . Reputasi baik merupakan tujuan dari seluruh organisasi. Guna mencapai reputasi baik tersebut tentu Humas dalam hal ini dari sekolah harus mampu mengelola aktivitas yang dapat membuat khalayak puas dan percaya terhadap sekolah sebagai lembaga pendidikan. Berikut ini penjelasan dari key informan dan informan mengenai reputasi SMAN 2 Depok. Key informan Isti Tri Agustina memberikan penjelasan: Reputasi adalah bagaimana kita dilihat dari luar, dalam artian khalayak menilai seberapa positif atau negatifnya kami. Reputasi merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai Humas melalui segala aktivitas yang dilakukan. 101
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 26 Juli 2012
97
Kegiatan dan program-program yang dibentuk tidak terlepas dari tujuan mencapai reputasi yang baik di mata masyarakat luas. Reputasi itu terbentuk dari apa-apa saja yang sudah kami kerjakan, yang kami peroleh dan sejauh mana kami dapat mempertahankan semua yang kami peroleh tersebut 102 . Informan Agus Suhendi memberikan pendapat sebagai berikut: Reputasi diperoleh dari penilaian masyarakat dan sangat berpegaruh terhadap maju atau mundurnya organisasi seperti sekolah. Menurut saya, image yang dibangun oleh SMADA ini terutama setelah menjadi sekolah R-SMA-BI dan kemudian disusul ISO 9001:2008 TUV Rheinland. Tanggapan yang positif bisa dilihat dari banyaknya peminat atau calon siswa yang ingin masuk sini. Tidak hanya itu, banyak juga pihak-pihak yang mau menjalin kerja sama dengan kami. Tidak mungkin kalau reputasi kami tidak baik mereka mau bekerja sama dan membantu kemajuan sekolah kami 103 . Informan Ni Putu Suryani memberikan pendapat sebagai berikut: Saya yang awalnya sebagai pihak luar sekolah melihat penilaian yang positif di masyarakat tentang SMAN 2 Depok. Setelah melihat profil sekolah melalui websitenya menurut saya bagus, karena banyak prestasiprestasi dan kerja sama yang dibuat sekolah. oleh karena itu, saya merasa reputasi sekolah tersebut baik, apalagi sudah RSBI 104 . Informan Bagus Dwi memberikan pendapat sebagai berikut: SMADA adalah sekolah yang bagus dan berkualitas. Ilmu dan pelatihan yang diberikan sekolah sesuai sebagai sekolah yang sudah RSBI. Sebelumnya saya melihat dari website sekolah, lulusan dari SMAN 2 Depok banyak yang diterima di perguruan tinggi negeri. Itu salah satu alasan saya untuk memilih sekolah di SMAN 2 Depok 105 . Berdasarkan penjelasan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa reputasi yang posistif merupakan tujuan dari Humas SMAN 2 Depok. Setiap program yang disusun dan kegiatan-kegiatan yang diterapkan oleh Humas SMAN 2 Depok menjadi jalan untuk mencapai reputasi yang baik di mata msyarakat. Hal ini juga 102 103
Hasil wawancara dengan Isti Tri Agustina (Humas), tanggal 26 Juli 2012
Hasil wawancara dengan Agus Suhendi (Wakasek Kesiswaan), tanggal 6 Agustus 2012. Hasil wawancara dengan NI Putu Suryani (Orang tua siswa), tanggal 7 Agustus 2012. 105 Hasil wawancara dengan Bagus Dwi Saputra (wakil siswa), tanggal 7 Agustus 2012. 104
98
sebagai wujud pembuktian bahwa mutu pendidikan yang ditawarkan serta diberikan oleh SMAN 2 Depok tidak biasa. Adanya image positif yang terbentuk di masyarakat haruslah dapat dipertanggungjawabkan dan dipertahankan dengan maksimal sebagai R-SMA-BI yang sidah disertifikasi penjamin mutu di level internasional. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Keberadaan Humas di SMA Negeri 2 Depok Berdasarkan hasil wawancara dan pengumpulan data, diperoleh bahwa Humas sebagai salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari citra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama yaitu organisasi dan publiknya. Humas bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan reputasi sekolah. Humas harus mengembangkan komunikasi antara organisasi sekolah dan publik sekolah untuk mencapai pengertian bersama. Karena Humas harus mampu meciptakan dan melakukan komunikasi timbal balik atau dua arah antara sekolah ke publiknya dan begitupun sebaliknya, itu dilakukan agar memperoleh goodwill dari publiknya. Dengan demikian benar adanya jika Humas di SMAN 2 Depok merupakan ‘pintu’ bagi organisasi sekolah. Jika dilihat berdasarkan struktur organisasi, Humas terletak di bawah tata usaha sejajar dengan wakil kepala sekolah lainnya. Padahal jika dilihat fungsi dan perannya, Humas merupakan bagian vital yang sangat membawa pengaruh terhadap keberadaan organisasi dalam hal ini sekolah. Humas akan lebih mudah untuk membantu kinerja Kepala Sekolah dalam hal membantu mengambil keputusan serta mempertahankan dan
99
meningkatkan reputasi sekolah, jika posisinya ada pada leher organisasi puncak langsung di bawah Kepala Sekolah. Humas SMAN 2 Depok memiliki banyak khalayak yang dalam kepentingannya menduduki tempat-tempat tersendiri. Khalayak Humas SMADA sangat mempengaruhi aktifitas berjalannya kehidupan sekolah. Oleh karena itu Humas berperan penting untuk menjaga keharmonisan antar sekolah dengan khalayakkhalayaknya. SMADA sebagai lembaga pendidikan formal yang sudah RSBI dapat dikatakan menjadi sumber kehidupan sekolah. Segala macam masukan dan bantuan dalam bentuk apapun dari khalayaknya dapat menjadikan sekolah lebih maju atau bahkan mengalami kemunduran. Hal ini yang menjadi tanggung jawab seorang Humas. Tidak hanya itu, ternyata Kepala Sekolah SMADA cukup concern terhadap keberadaan khalayak sekolah yang juga khalayak dari Humas SMADA. Tata cara dan tata krama dalam menerima tamu merupakan hal yang biasa, namun Humas SMADA dan Kepala Sekolah sangat memperhatikan benar bahwa setiap guru dan staf sekolah siapapun itu harus ramah dan segera merespon tamu. Yaitu dengan cara menanyakan langsung keperluannya apa dan ingin bertemu dengan siapa, tidak memandang tamu tersebut ingin bertemu dengannya atau tidak. Humas dituntut pandai untuk mengolah dan mengelola segala macam sumber daya yang telah dimiliki sekolah dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti melihat bahwa kegiatan- kegiatan atau berbagai hal yang sudah dilakukan Humas SMADA dapat diberi nilai positif. Keberhasilan Humas membuat program-program yang ada dengan dukungan dari berbagai
100
pihak di sekolah sampai dengan saat ini dapat dinilai sudah membawa hasil. Program kerja Humas merupakan bukti nyata akan kerja Humas. Program kerja Humas banyak yang menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri. Mulai dari sister school hingga menguji ada pada peringkat berapa SMADA di dunia internasional, semuanya banyak yang mengedepankan untuk peningkatan kompetensi siswa dan guru dalam bidang bahasa Inggris. Program kerja Humas SMADA merupakan acuan bagi sekolah untuk tetap berada di jalur yang benar dan sesuai dengan visi dan misi sekolah. 4.3.2 Analisis Strategi Humas SMAN 2 Depok Strategi disusun untuk mendukung program atau kegiatan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Secara garis besar key informan Isti Tri Agustina mengemukakan bahwa strategi perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Strategi adalah suatu hal yang tidak bisa disepelekan karena hasil akhir juga bergantung dari strategi. Dari hasil penelitian, jika melihat macam strategi yang telah dikemukakan Smith pada bab II halaman 31, SMAN 2 Depok menggunakan strategi proaktif. Strategi proaktif, organisasi dapat merencanakan program komunikasi sesuai kondisi dan berdasarkan pada perencanaan waktu yang dapat disesuaikan dengan kepentingan yang ingin dicapai organisasi. Kemudian digunakan strategi aksi, yaitu segala sesuatu yang dilakukan dapat diperhitungkan dampaknya untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi aksi yang dilakukan Humas SMADA ialah dengan mendekatkan siswa-siswinya kepada ilmu pengetahuan melalui banyak jalan. Strategi proaktif
101
yang dilakukan SMADA ialah dengan ‘jemput bola’ dan berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti, strategi yang dilakukan sudah sejalan dengan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan yang terkait. Banyak menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan di bidang pendidikan tidak hanya di dalam tapi juga luar negeri. Hal tersebut merupakan bagian strategi bagi SMADA untuk mengenalkan dan menguji sekolah di level internasional dan sejurus dengan visi dan misi sekolah guna memiliki daya saing global. Media sendiri menjadi bagia penting dari strategi SMADA sebagai media publikasi. Pada saat SMADA menorehkan prestasinya yang tidak biasa, maka di saat itu media lokal maupun nasional degan sendirinya mencari sekolah untuk dijadikan bahan pemberitaan. Di saat itu pula SMADA memanfaatkan kesempatan dengan baik untuk membuat publikasi mengenai sekolahnya, sehingga
tidak
lagi
diperlukan
waktu
khusus
untuk
SMADA
mempublikasikannya. Kinerja manajemen administrasi SMADA menjadi lebih terorganisir dan memberi dampak positif intern organisasi sekolah. Selain itu, dengan terus memperbaiki pengelolaan website sekolah sebagai tampilan sekolah secara online juga salah satu bentuk strategi SMADA. Karena semakin pesatnya teknologi canggih dan kritisnya publik, kehadiran website dirasakan cukup penting oleh sekolah. peneliti berpendapat bahwa strategi proaktif yang dijalankan Humas membawa pengaruh baik bagi kemajuan sekolah, terlihat dari eksistensi sekolah yang bisa dikatakan membanggakan. Selain itu, peneliti melihat dari hasil pengumpulan data bahwa lulusan SMADA lebih dari 75% diterima di perguruan tinggi negeri.
102
4.3.3 Implementasi Strategi Humas SMAN 2 Depok dalam Mempertahankan Reputasi sekolah Berdasarkan hasil pengumpulan data, implementasi merupakan penerapan dari strategi yang sudah direncanakan. Seperti yang dilakukan SMADA, strategi yang dibentuk kemudian diimplementasikan ke dalam program-program. Program-program tersebut dirancang Humas dengan kerja sama para Wakasek (wakil kepala sekolah) yang kemudian disesuaikan dengan kurikulum sekolah dan disetuji oleh Kepala Sekolah SMAN 2 Depok. Program Humas yang terdiri dari program sekolah, program guru dan program OSIS merupakan serangkaian bentuk penerapan strategi Humas SMADA. Program sekolah yang juga tercantum dalam Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) yaitu menjalin sister school baik dengan sekolah unggulan dalam negeri sendiri juga luar negeri. Kerja sama dalam bidang IT dengan lembaga Informatics Academy of Singapore dan perusahaan komputer Zyrex dijadikan cara untuk pembekalan siswa-siswi dalam hal informasi dan komunikasi. SMADA menerapkan strategi yang juga sejalan dengan visi ‘Unggul dalam Prestasi’ yakni dengan meningkatkan kemampuan siswa dan guru dalam bidang bahasa Inggris dengan mendatangkan native speaker dan uji kompetensi. Kegiatan seperti itu terselenggara dengan kerja sama bersama ICAS Australia, AMINEF Amerika dan dalam negeri dengan ILP (Internasional Language Program) cabang Depok. Kemudian dengan maintenance yang baik pada website akan dapat juga mempermudah jalan masuk publik untuk mengetahui lebih jauh tentang sekolah SMAN 2 Depok.
103
Humas SMADA sebisa mungkin terus berusaha mengikutkan siswa-siswinya ke berbagai perlombaan baik itu MIPA, bahasa Inggris dan juga kegiatan ekstrakurikuler lain. Peneliti berpendapat bahwa Humas SMADA cukup baik dalam menerapkan strategi-strateginya untuk mempertahankan keberadaan SMADA di tingkat nasional dan internasional. Terlebih setelah mendapatkan ISO 9001:2008 yang sudah tersertifikasi secara internasional, pengelolaan manajemen yang sudah baik sudah sepantasnya dipelihara oleh warga sekolah SMA Negeri 2 Depok dengan tuntunan Humas sebagai ‘pintu’ organisasi. 4.3.4 Reputasi SMA Negeri 2 Depok Reputasi merupakan penilaian terhadap segala sisi, dalam hal ini organisasi baik itu positif atau negatif. Reputasi adalah harga dari seseorang atau lembaga juga seberapa baik kualitas yang dimiliki untuk kemudian dilihat dan dinilai pihak luar. Berdasarkan hasil pengumpulan data,
reputasi ditentukan dari seberapa
besar kepercayaan khalayak atau publik. SMAN 2 Depok sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional menarik minat para calon siswa dan orang tua siswa dengan membuat banyak prestasi. Kepercayaan dan respon publik terhadap SMADA dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk melihat apakah sekolah masih bisa dikatakan baik atau tidak.. Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan Isti Tri Agustina dapat dinilai bahwa setelah mendapatkan ISO dari TUV Rheinland Jerman, semangat, niat
dan
tindakan
yang
diambil
SMADA
semakin
terpacu
untuk
mempertahankannya. Meskipun pada setiap permulaan Humas, wakasek lain dan
104
staf sekolah merasa ragu dalam menjalankan progam-program yang sudah dibuat, mereka tetap yakin dan terus maju mewujudkannya. Bagi sebuah sekolah reputasi adalah hal yang sangat penting. Mutu pendidikan yang diberikan harus dapat direalisasikan dengan tepat agar kepercayaan publik bisa membawa sekolah ke arah reputasi yang lebih baik. Halhal tersebut yang sampai dengan saat ini dilakukan Humas SMADA untuk tetap bisa mempertahankan reputasinya sebagai salah satu R-SMA-BI yang unggul di kota Depok. Peneliti berpendapat bahwa program-program Humas untuk sekolah sudah sesuai dengan tujuan sekolah untuk menciptakan reputasi yang baik. Kegiatankegiatan yang diberikan kepada siswa dan guru pun sudah cukup untuk jalan mempertahankan reputasi sekolah, khususnya setelah mendapat ISO 9001:2008 dari TUV Rheinland. Sertifikasi penjamin mutu tersebut memberikan penilaian yang baik untuk manajemen sekolah, oleh sebab itu Humas dan Kepala Sekolah SMAN 2 Depok bekerja sama untuk semakin mendisiplinkan kinerja manajemen sekolah dimulai dari segi proses administrasi yang dibuat tidak kaku dan lebih mempermudah namun tetap sesuai aturan sampai kepada mutu sumber daya manusia, dimana lebih dari 50 persen staf pengajar sedang menyelesaikan pendidikan S2.