39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah salah satu lembaga pendidikan yang diselenggarakan melalui jalur Pendidikan Nonformal, yang keberadaannya diharapkan dapat membantu masyarakat yang karena sesuatu dan lain hal kebutuhan pendidikannya tidak terlayani melalui jalur formal. Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Tirta Kencana merupakan lembaga pendidikan yang dibentuk sebagai salah satu tanggung jawab pemerintah dalam memberikan alternatif pendidikan bagi masyarakat yang termarginalkan dan kurang beruntung dalam memperoleh pendidikan di jalur formal. PKBM Tirta Kencana ini merupakan PKBM pertama dan satu-satunya yang menyelenggarakan berbagai program pengembangan masyarakat yang berada di Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato. PKBM Tirta Kencana ini dirintis pertama kali oleh pemerintah dan masyarakat pada tanggal 01 September tahun 2008. Sejak awal pendiriannya PKBM telah melaksanakan berbagai program diantaranya Program kejar Paket A dan B, PAUD, KF, TBM, dan Life Skill. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan terhadap masyarakat Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, diketahui pada umumnya bahwa masyarakat Kecamatan Dengilo memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan menyangkut pendidikan. Ditinjau dari aspek sosial, masyarakat Kecamatan Dengilo senantiasa menjaga suasana 39
40
keakraban dan kekeluargaan. Dari aspek ekonomi, sebagian besar masyarakat memiliki mata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan Pegawai Negeri Sipil. Dari aspek budaya, masyarakat Kecamatan Dengilo terdiri atas beberapa suku dintaranya Gorontalo, sangir dan tomini yang tentunya memiliki tradisi dan budaya yang berbeda-beda. Dari aspek ekonomi, masyarakat memiliki mata pencaharian sebagi petani, pedagang dan PNS. Ditinjau dari segi pendidikan, kelompok terbesar masyarakat adalah tamatan SD, kelompok kedua adalah yang tidak tamat SD, selanjutnya tamatan SMP, tamatan SLTA, dan perguruan tinggi. Berdasarkan pengamatan tersebut sangat relevan jika dibentuknya PKBM di Kecamatan Dengilo, karena melihat kondisi masyarakat yang sebagian besar masih merupakan sasaran dari Program-program PKBM. Hal ini sesuai dengan tujuan penyelenggaraan program PKBM Dengilo yaitu untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan,
dan
sikap
mental
yang
diperlukan
untuk
mengembangkan diri dan memiliki kecakapan hidup bagi masyarakat yang menjadi sasaran dari masing-masing program. Dalam penyelenggaraannya PKBM Permai memiliki Visi dan Misi Sebagai berikut : 1.
Visi Menghasilkan Sumber Daya Masyarakat yang berkompetensi, berbudi
pekerti luhur, mandiri dan berdaya saing tinggi serta mampu mengembangkan diri melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar dapat manjawab tantangan globalisasi.
41
2.
Misi a. Mewujudkan Program-Program Pendidikan Luar Sekolah yang dicanangkan oleh Pemerintah untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. b. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. c. Menghasilkan Output yang dapat diterima oleh Lapangan Kerja yang ada, baik Pemerintah maupun di Pihak Swasta. Dalam pelaksanaannya PKBM Tirta Kencana Kecamatan Dengilo memiliki
beberapa program yang saat ini sedang dilaksanakan. Tabel 1 : Program PKBM Tirta Kencana Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato No
Nama Program
1
Paket A dan B
2 3
PAUD KF
4
Life Skill
Tujuan Membantu masyarakat untuk menuntaskan pendidikan tiap jenjang Untuk pembelajaran bagi anak usia dini Memberantas buta aksara Memberikan keterampilan bagi warga belajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi keluarga
4.1.2 Profil Penyelenggaraan Program Paket B Keberadaan penyelenggaraan Program pendidikan kesetaraan Paket B di Desa Padengo Kecamatan Dengilo adalah dengan mempertimbangkan kenyataan bahwa masih banyak warga masyarakat yang ada di desa Padengo yang tidak mendapatkan pendidikan secara formal atau putus sekolah maka dengan semangat pengabdian dan berbakti pada masyarakat, dari oleh dan untuk masyarakat maka program pendidikan program Paket B ada di Desa Padengo.
42
Penyelenggaraan Paket B di Desa Padengo Kecamaran Dengilo memiliki visi dan misi yang sesuai dengan visi dan misi PKBM Tirta Kencana, yiatu: Visi: Positif berpikir (P); Kreatif keterampilan (K); Bijak bertindak (B); Mandiri berkarya (M); Luhur, arif, insaiyah, luws dan yakin. Sementara misi yang dieman PKBM Tirta kencana adalah: (1) memberi semangat mencapai kondisi idel setiap anggota masyarakat; (2) menjaga dan meningkatkan keterapilan dan mutu warga belajar; (3) menjalin kerjasama yang berkesinambungan dan berdaya guna dengan semua pihak; (4) membantu peningkatan taraf hidup masyarakat; (5) membuka gerbang informasi positif kepada masyarakat Maksud dan tujuan dari penyelenggaraan program paket B di Desa Padengo sesuai dengan anggaran dasar PKBM Tirta Kencana adalah sebagai wahana guna meningkatkan potensi pemuda dan pemudi pada umumnya dan khususnya mereka yang putus sekolah dan berminat untuk di didik dalam bidang kejuruan/keterampilan untuk peningkatan kesejateraan serta taraf hidup dan penghidupannya. Sejak tahun 2009 hingga sekarang Paket B Desa Padengo telah menyelengarakan program pembelajaran pendidikan Kesetaraan Paket B. Jumlah peserta didik yang dibelajarkan saat ini berjumlah 75 orang yang terdiri dari 3 kelompok yaitu Paket B Cendrawasih, Paket B Damai dan Paket B Mawar. yang bertempat di SD Inpres Padengo. Layanan belajar ini diperuntukan bagi peserta didik putus lanjut SMP/MTs serta usia produktif yang meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup, dan warga masyarakat lain yang memerlukan layanan
43
khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut ini akan diuraikan profil penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket B di desa Paengo Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato : a. Tujuan program Salah satu bentuk layanan terhadap warga masyarakat Desa Padengo Kecamatan Dengilo untuk mendapatkan pendidikan serta mendapatkan ijazash setara SMP/MTs. Tujuan khusus, pelaksanaan program pendidikan kesetaraan Paket B di Desa Padengo Kecamatan Dengilo setelah warga belajar mengikuti program diharapkan dapat: (1) memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang handal setara dengan pendidikan formal SMP/MTs; (2) memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk dunia kerja; (3) memiliki sikap berwirausaha untuk meningkatkan taraf hidupnya. b. Jadwal pelaksanaan 1) Persiapan Persiapan pelaksanaan Program pendidikan kesetaraan Paket B di Desa Padengo Kecamatan Dengilo antara lain: (a) sosialisasi program pendidikan kesetaraan paket B di Desa Padengo kepada masyarakat setempat; (b) menyebarkan pamflet, (c) menganalisa data yang masuk; (d) rapat pengurus dan membentuk tim dengan masing-masing; (e) menyiapkan komponen yang diperlukan antara lain: menyiapkan tahap pelaksana, menyiapkan lokasi, menyiapkan sarana dan prasarana, menyiapkan program serta menyiapkan dana.
44
2) Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan program pendidikan kesetaraan Paket B di Desa Padengo Kecamatan Dengilo dimulai dari bulan juli s/d juni pelaksanaan program paket B dilaksanakan selama 3-5 hari dalam seminggu sesuai dengan kesepakatan antara warga belajar dan penyelenggara pendidikan keseteraan paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo. c. Hasil yang ingin dicapai Hasil yang dicapai dalam program kesetaraan Paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo adalah: (1) memberikan layanan kesetaraan akademik warga belajar; (2) meningkatkan motivasi dan minat belajar layanan; (3) Terciptanya keikutsertaan warga belaja dalam meningkatkan pola berpikir, (4) meningkatkan kemampuan dan kemandirian peserta warga belajar. d. Pengurus program pendidikan Kesetaraan Paket B Desa Padengo Program kegiatan yan dilaksanakan pengurus PKBM Tirta kencana yang ditunjuk melalui pengarahan dan pembinaan dan pengembangan pendidikan nonformal Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato. Untuk memberikan gambaran tentang keadaan pengurus PKBM Tirta Kencana Kecamatan Dengilo berdaarkan jabatannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 2 : Keadaan pengurus program Paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo No 1 2 3 4 5
Nama Pengurus Fidya Busura, S.PdI Risna Mangga, S.Pd Yusra Samarang, S.PdI Risna Mangga, S.Pd Hasmin Husain, S.PdI
Jabatan Ketua Sekretaris Bendahara Penyelenggara Cendrawasih Penyelenggara Damai
45
6 Suratni Lahay Penyelenggara Mawar Sumber data:Penyelenggara Paket B Desa Padengo Kecamata Dengilo e) Sasaran Program sasaran program pendidikan kesetaraan Paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo adalah: (1) masyarakat putus sekolah; (2) masyarakat kurang mampu; (3) masyarakat pra sejatera; (4) masyarakat tertingal (dalam hal pendidikan) Warga belajar kesetaraan paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo adalah diutamakan dari keluarga yang kurang mampu dan berminat untuk mengikuti program pendidikan dan mendapatkan ijazah setara SMP/MTs. Warga belajar yang mengikuti program adalah yang benar-benar warga masyarakat yang membutuhkan/sesuai sasaran program dan berdomisili di Desa padengo Tabel 3. Data Nama Paket B di PKBM Tirta Kencana Desa Padengo No 1 2 3
Nama Paket B Cendrawasih Damai Mawar Jumlah
Laki-laki 12 8 14 34
Jumlah Perempuan 13 17 11 41
Jumlah 25 25 25 75
f) Tenaga Pendidik Dalam menunjang pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo, tenaga pendidik atau tutor merupakan salah satu kata kunci. Sampai saat ini, tenaga tutor yang tersedia membantu dalam membelajarkan warga belajar kesetaraan paket B di Desa Padengo Kecamatan Dengilo sebanyak 27 orang.
46
Tabel 4. Data Keadaan Pengajar/Tutor di Paket B Cendrawasih Desa Padengo No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama Risna Mangga, S.Pd Yusra Samarang, S.Pd Hasmin Husain, S.PdI Yulin Bawolye Suratni Lahay Zenab Ahmad Dama Wawan Mukhsin Hasna Uti
L/P P P L P P P L P
Pendidikan Terakhir S1 S1 S1 SMA SMA SMA SMA SMA
Tugas Penyelenggara Tutor Tutor Tutor Tutor Tutor Tutor Tutor
Tabel 5. Data Keadaan Pengajar/Tutor di Paket B Damai Desa Padengo No
Nama
1. Hasmin Husain, S.PdI 2. Yusra Samarang, S.PdI 3. Deli Abas 4. Musna Samarang, A.Md 5. Hasna Uti 6. Maryam Samarang 7. Risna Mangga 8. Indrawati Suleman Sumber : Penyelenggara Paket B
L/P L P P P P P P P
Pendidikan Terakhir S1 S1 S1 D2 SMA SMA SMA SMA
Tugas Penyelenggara Tutor Tutor Tutor Tutor Tutor Tutor Tutor
Tabel 6. Data Keadaan Pengajar/Tutor di Paket B Mawar Desa Padengo No
Nama
L/P
1. Suratni Lahay P 2. Hasna Samarang, S.Pd P 3. Sara Djailani, S.Pd P 4. Risna Mangga, S.Pd P 5. Asnin Basiru, S.Pd P 6. Ewin Halid P 7. Abdul Rahman Bago L 8. Abdullah Djafar L Sumber : Penyelenggara Paket B
Pendidikan Terakhir SMA S1 S1 S1 S1 SMA SMA SMA
Tugas Penyelenggara Tutor Tutor Tutor Tutor Tutor Tutor Tutor
47
g. Kurikulum Kurikulum untuk program pendidikan kesetaraa Paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo disusun berdasarkan hasil analisa di lapangan dengan mengacu pada kurikulum baku dari dinas pendidikan provinsi Gorontalo. Begitu pua dengan strategi dan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pendidikan kesetaraan paket B pada masing-masing kelompok. h. Sumber belajar Sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo, sumber-sumber belajar yang digunakan adalah buku-buku paket atau buku-buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. i. Manajemen penyelenggaraan Penyelenggaraan program pendidikan Kesetaraan Paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo dipergunakan sesuai dengan anggaran yang diberikan alam proposal yang diajukan atau disetujui oleh pimpinan proyek yang tujuannya untuk mengembangkan pendidikan kesetaraan Paket B di Desa Padengo Kecamatan Dengilo ini agar dapat berjalan dengan semestinya maka dilaksanakan: (1) memenitoring seluruh rangkaian kegiatan; (2) melakukan pembinaan dan pengawasan secara berkala; (3) membuat laporan hasil kegiatan. j. Penggunaan Dana Penggunaan dana pendidikan kesetaraan paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo dipergunakan sesuai dengan anggaran yang diberikan dalam proposal yang diajukan untuk disetujui oleh pimpinan proyek yang tujuannya
48
untuk mengembangkan pendidikan kesetaraan Paket B di Desa Padengo Kecamatan Dengilo. Bentuk pembiayaan dana yang dikeluarkan untuk pendidikan kesetaraan paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo meliputi: (1) pembuatan administrasi pengelola program pendidikan kesetaraan paket B Desa Padengo Kecamatan Dengilo (2) pengadaan sarana dan prasarana; (3) insentif pengelolaan; (4) kegiatan sosialisasi. k. Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana pada penyelenggaraan pendidikan kesetaraan Paket B adalah suatu usaha yang diadakan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenankan dengan didukung kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada. Adapun fasilitas sarana dan prasarana penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket B di desa PKBM Tirta Kencana Desa padengo sampai saat ini belum ada dan untuk kegiatan yang menyangkut proses administrasi masih dilakukan dilakukan di kantor PKBM Tirta Kencana Kecamatan Dengilo. Untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket B masih menggunakan gedung Sekolah Dasar Padengo. 4.2.
Deskripsi Temuan Penelitian Deskripsi terhadap penyelenggaraan program kesetaraan paket B
merupakan gambaran pendapat atau respon dari warga belajar terhadap penyelenggaraan program tersebut. Oleh karena itu berhasil atau tidaknya penyelenggaraan suatu program tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi dari
49
semua pihak yang terkait. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, bahwa masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Deskripsi tentang penyelenggaraan Program Paket B di PKBM Tirta Kencana Kecamatan Dengilo Adapun subjek penelitian ini adalah Ketua PKBM, penyelenggara Paket B, Tutor, warga belajar dan tokoh masyarakat. Untuk menunjang penelitian yang dilaksanakan, maka peneliti melakukan wawancara dengan para informan dengan memberikan 8 pertanyaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan program Paket B yang berintikan tentang keterpaduan, berkelanjutan, keserasian, kemampuan sendiri, dan kaderisasi. 1. Keterpaduan Keterpaduan artinya program yang diselenggarakan disusun bersama masyarakat atas dasar kebutuhan bersama dalam berbagai aspek kehidupan. Perencanaan program menggabungkan perencanaan dari masyarakat dan perencanaan dari pemerintah, sehingga program yang dilaksanakan dapat berintegrasi dengan pembangunan nasional dan daerah. Pelaksanaan dan evaluasi program dilakukan oleh masyarakat dengan dibantu oleh pihak lain baik dari pemerintah, para ahli maupun dari lembaga-lembanga terkait. (Sudjana. 2004:274) Untuk itu dalam hal penyelenggaraan Paket B mengenai keterpaduan program peneliti menanyakan kepada Fidya Busura, S.PdI selaku ketua PKBM tentang “Apakah program paket B diselenggarakan disusun bersama masyarakat? Diperoleh jawaban:
50
“Dalam penyelengaraan Paket B kami susun bersama penilik PNFI dan atas bantuan pemerintah setempat, masyarakat hanya kami jadikan sebagai sasaran program yaitu menjadi warga belajar”. (WW/FB/05/07/2012) Selanjutnya penyelenggara Hasmin Husain, S.PdI selaku penyelenggara Paket B Damai di PKBM Tirta Kencana Desa Padengo menambahkan : “Iya saya selaku penyelenggara sering minta bantuan kepada masyarakat untuk mencari warga belajar dan dalam menyusun program sering konfirmasi dengan warga belajar sesuai dengan kebutuhan.” (WW/HH/08/07/2012). Selanjutnya
masih
pada
tahap
keterpaduan
peneliti
memberikan
pertanyaan kepada Fidya Busura, S.PdI selaku ketua PKBM tentang “Apakah pelaksanaan dan evaluasi program dilakukan oleh masyarakat dibantu penilik PNFI ?” Diperoleh jawaban : “Dalam pelaksanaan dan evaluasi program telah dilakukan oleh masyarakat dan penilik PNFI hanya memonitoring pelaksanaan program” (WW/AB/12/07/2012) Selanjutnya terkait dengan pertanyaan tersebut Risna Mangga, S.Pd penyelenggara Cendrawasih menambahkan : “Dalam pelaksanaan program dilakukan oleh masyarakat contohnya pada saat proses pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat penilik PNFI hanya mengevaluasi program”(WW/RM/06/07/2012) Dari jawaban-jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa program Paket B di PKBM Tirta Kencana Desa Padengo diselenggarakan disusun atas dasar kebutuhan . 2. Berkelanjutan Berkelanjutan artinya memberi arah bahwa penyelenggaraan program pendidikan nonformal tidak dilakukan sekaligus akan tetapi diselenggarakan
51
secara bertahap, terus menerus menuju kearah yang lebih baik. Program yang telah berhasil merupakan titik awal untuk program berikutnya sedangkan suatu program yang perlu diperbaiki dan dikembangkan menuntut adanya kegiatan lanjutan. Untuk itu dalam hal penyelenggaraan Paket B mengenai berkelanjutan program peneliti menanyakan kepada Hasana Samarang, S.Pd selaku Tutor Paket B Cendrawasih tentang “Apakah program Paket B diselenggarakan secara bertahap ?” Diperoleh jawaban : “Penyelenggaraan paket B diselenggarakan secara bertahap dalam satu kelompok belum sebab dalam satu kelompok hanya ada satu kelas jumlahnya 25 orang” (WW/HS/07/07/2012). Selanjutnya terkait dengan pertanyaan tersebut Abdurahman Bakari selaku warga belajar paket B menambahkan : “Belum dilaksanakan secara bertahap padahal masih banyak temanteman saya belum melanjutkan ke SMP dan ada juga yang putus SMP (WW/AB/07/07/2012). Selanjutnya masih pada tahap berkelanjutan peneliti memberikan pertanyaan kepada Yusra Samarang, S.PdI selaku Tutor Paket B Damai tentang “Apakah program paket B sudah berkembang dengan adanya kegiatan lanjutan ?” Diperoleh jawaban : “Iya, program Paket B sudah berkembang dengan adanya kegiatan lanjutan karena biasanya pada pembelajaran kami juga membelajarkan tentang keterampilan misalnya membuat kue jadi mereka bisa mengembangkan keterampilan itu di rumah” (WW/AB/08/07/2012) Selanjutnya terkait dengan pertanyaan tersebut Martin Usman selaku warga belajar menambahkan :
52
“Iya program paket B telah berkembang dengan adanya kegiatan lanjutan sebab saya telah rasakan manfaatnya dengan belajar di paket B mengenai keterampilan tetapi tidak berkesinambungan” (WW/MU/09/07/2012) Dari jawaban-jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa program Paket B di PKBM Tirta Kencana Desa Padengo diselenggarakan secara bertahap dalam satu kelompok belum sebab dalam satu kelompok hanya ada satu kelas dan program paket B telah berkembang dengan adanya kegiatan berkesinambungan. 3. Keserasian Prinsip
keserasian
artinya
bahwa
program
yang
dilaksanakan
memperhatikan keserasian antara kebutuhan masyarakat, lembaga-lembaga dan pemerintah. Keserasian ini tercermin dalam kegiatan yang bertumpu pada kebutuhan masyarakat banyak dan pemerintah (Sudjana.2004). Untuk itu dalam hal penyelenggaraan Paket B mengenai keserasian peneliti menanyakan kepada Sara Djailani, S.Pd selaku Tutor Paket B Mawar tentang “Apakah pembelajaran pada paket B memperhatikan keserasian kebutuhan masyarakat” Diperoleh jawaban : “Iya pembelajaran pada Paket B selalu memperhatikan keserasian kebutuhan masyarakat tetapi terkadang dalam pelaksanaan pembelajaran kami bingung menyerasikan kebutuhan masyarakat karena masingmasing-warga belajar mempunyai keinginan yang berbeda. ” (WW/SD/10/07/2012). Selanjutnya terkait dengan pertanyaan tersebut Wiwin Mangga selaku warga belajar Paket B menambahkan : “Iya pembelajaran pada Paket B sering memperhatikan keserasian kebutuhan masyarakat tetapi jika keinginan kami sudah berbeda tutor memilih keinginan mana yang paling banyak. (WW/WM/11/07/2012).
53
Selanjutnya masih pada tahap keserasian peneliti memberikan pertanyaan kepada
Fidya
Busura,
S.PdI
selaku
ketua
PKBM
tentang
“Apakah
penyelenggaraan program paket B memperhatikan keserasian kebutuhan lembaga?” Diperoleh jawaban : “Iya, penyelenggaraan program paket B tetap memperhatikan kebutuhan lembaga tetapi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat karena itu tujuan utama penyelenggaraa program” (WW/FB/12/07/2012) Dari jawaban-jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa program Paket B di PKBM Tirta Kencana Desa Padengo penyelenggaraan program paket B tetap memperhatikan kebutuhan lembaga tetapi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat karena itu tujuan utama penyelenggaraa program. 4. Kemampuan sendiri Prinsip kemampuan sendiri artinya bahwa program yang disusun dan dilaksanakan dengan berangkat dari kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat. Keikutsertaan pihak-pihak luar ialah untuk memberi dorongan sehingga masyarakat dapat mendayagunakan sumber-sumber yang mereka miliki secara efisien dan efektif. Untuk itu dalam hal penyelenggaraan Paket B mengenai kemampuan sendiri peneliti menanyakan kepada Tuu Kiraman selaku Tokoh masyarakat tentang “Apakah program yang disusun dan dilaksanakan berdasarkan kemampuan yang dimiliki masyarakat ?” Diperoleh jawaban : “Menurut pengamatan saya program yang disusun sudah berdasarkan kebutuhan masyarakat dan dalam pelaksanaan program sudah berdasarkan kemampuan yang dimiliki masyarakat.” (WW/TK/13/07/2012).
54
Selanjutnya terkait dengan pertanyaan tersebut Hasmin Husain, S.PdI selaku penyelenggara Paket B Damai menambahkan : “Program yang disusun sudah berdasarkan kebutuhan masyarakat tetapi dalam pelaksanaan program masih ada yang belum sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masyarakat .” (WW/HH/14/07/2012). Dari jawaban-jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa program Paket B di PKBM Tirta Kencana Desa Padengo Penyelenggaraan paket B Program yang disusun sudah berdasarkan kebutuhan masyarakat tetapi dalam pelaksanaan program masih ada yang belum sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masyarakat. 5. Kaderisasi Prinsip kaderisasi memberi isyarat bahwa pengelolaan dan kelanjutan program pembangunan masyarakat hanya akan terlaksana dengan baik dan berkelanjutan apabila di masyarakat tersebut terdapat kader-kader yang berasal dari masyarakat yang mempunyai sikap, pengetahuan, keterampilan dan aspirasi membangun untuk memenuhi kepentingan bersama dan untuk mempersiapkan hari depan masyarakat yang lebih baik. (Sudjana 2004:275) Untuk itu dalam hal penyelenggaraan Paket B mengenai kaderisasi peneliti menanyakan kepada Risna Mangga, S.Pd selaku penyelenggara paket B Cendrawasih tentang “Apakah program paket B sudah ada kaderisasi ?” Diperoleh jawaban : “Belum ada karena kami warga belajar pada kelompok kami baru satu kelompok tetapi kami akan berusaha untuk menambah warga belajar lagi dalam satu kelompok .” (WW/RM/14/07/2012).
55
Selanjutnya terkait dengan pertanyaan tersebut Hamid Dunggio selaku warga belajar menambahkan : “Iya kami belum dikaderkan padahal teman-teman yang sama dengan kami yang putus sekolah dan yang tidak melanjutkan ke SMP ingin masuk pada Paket B tetapi untuk sekarang belum di rekrut.” (WW/HH/14/07/2012). Dari jawaban-jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa program Paket B di PKBM Tirta Kencana Desa Padengo Penyelenggaraan paket B belum ada kaderisasi karena dalam satu kelompok hanya ada satu kelompok warga belajar. B.
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan program Paket B di
PKBM Tirta Kencana Desa Padengo Kecamatan Dengilo sangat besar pengaruhnya terhadap masyarakat. Hal ini disebabkan karena pada tahap keterpaduan tersebutlah terjalin kerjasama antara masyarakat dan penyelenggara program. Hal yang tidak kalah penting juga dalam pelaksanaan program yaitu perekrutan pengurus, tutor, dan warga belajar. Dalam proses pembelajaran pada program Paket B pusat perhatian warga belajar tertuju pada objek kerja atau keterampilan yang sedang dilakukan, oleh karena itu maka pembelajaran yang diajarakan harus dirancang dengan model yang menarik dan berdasarkan dengan keinginan warga belajar, disajikan dengan kondisi yang tepat, serta tutor yang mengajar harus memiliki kompetensi yang maksimal sebagaimana yang diharapkan.
56
Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa, penyelenggaraan program Paket B di PKBM Tirta Kencana masih jauh dari apa yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena beberapa hal yaitu : perencanaan yang dilakukan kurang matang hal ini dapat dilihat dari keadaan warga belajar yang sudah di rekrut sebanyak 25 orang pada masing-masing kelompok tetapi pada saat waktu pembelajaran hanya ada 10 orang yang hadir. Selanjutnya tutor-tutor yang mengajar pada masing-masing Paket B kurang melaksanakan tugas dengan maksimal karena ada kesibukan lain. Adapun modul pelajaran yang digunakan masih kurang karena hanya menggunakan satu buku pada masing-masing pelajaran. Kondisi ini tentunya memerlukan kerja keras dari semua pihak yang terlibat di dalam penyelenggaraan untuk mencari langsung, menawarkan, dan memotivasi warga belajar serta tutor untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan program. 1.
Keterpaduan Program yang diselenggarakan disusun bersama masyarakat atas dasar
kebutuhan bersama dalam berbagai aspek kehidupan. Perencanaan program menggabungkan perencanaan dari masyarakat dan perencanaan dari pemerintah, sehingga program yang dilaksanakan dapat berintegrasi dengan pembangunan nasional dan daerah. Pelaksanaan dan evaluasi program dilakukan oleh masyarakat dengan dibantu oleh pihak lain baik dari pemerintah, para ahli maupun dari lembaga-lembanga terkait. Program Paket B yang dilaksanakan di PKBM Tirta Kencana Desa Padengo Kecamatan Dengilo bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan
57
kepada warga belajar dalam rangka menyiapkan warga belajar yang unggul, terampil dan memiliki daya saing dalam menjaga kelangsungan hidup dimasa yang akan datang, serta dampaknya dapat meningkatkan relevasi pendidikan dengan nilai-nilai kehidupan nyata secara preservatif dan progresif. Berdasarkan deskripsi temuan penelitian dan hasil wawancara dari para responden Program Paket B di PKBM Tirta Kencana, dapat disimpulkan bahwa dalam penyelengaraan Paket B penyelenggara bersama penilik PNFI dan atas bantuan pemerintah setempat saling bekerjasama, masyarakat hanya dijadikan sebagai sasaran program yaitu menjadi warga belajar, Penyelenggara juga sering minta bantuan kepada masyarakat untuk mencari warga belajar dan dalam menyusun program sering konfirmasi dengan warga belajar sesuai dengan kebutuhan. Dalam pelaksanaan dan evaluasi program telah dilakukan oleh masyarakat dan penilik PNFI hanya memonitoring, adapun pelaksanaan program dilakukan oleh masyarakat contohnya pada saat proses pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat penilik PNFI hanya mengevaluasi program. 2.
Berkelanjutan Berkelanjutan artinya memberi arah bahwa penyelenggaraan program
pendidikan nonformal tidak dilakukan sekaligus akan tetapi diselenggarakan secara bertahap, terus menerus menuju kearah yang lebih baik. Program yang telah berhasil merupakan titik awal untuk program berikutnya sedangkan suatu program yang perlu diperbaiki dan dikembangkan menuntut adanya kegiatan lanjutan.
58
Berdasarkan temuan penelitian Program Paket B di PKBM Tirta Kencana Penyelenggaraan paket B belum diselenggarakan secara bertahap sebab dalam satu kelompok satu kelompok hanya ada satu kelas jumlahnya 25 orang padahal masih banyak teman-teman saya belum melanjutkan ke SMP dan ada juga yang putus SMP tetapi program Paket B selama ini sudah berkembang dengan adanya kegiatan lanjutan karena biasanya pada pembelajaran kami juga membelajarkan tentang keterampilan misalnya membuat kue jadi mereka bisa mengembangkan keterampilan itu di rumah dan itu telah warga belajar rasakan manfaatnya dengan belajar di paket B. 3.
Keserasian Keserasian artinya bahwa program yang dilaksanakan memperhatikan
keserasian antara kebutuhan masyarakat, lembaga-lembaga dan pemerintah. Keserasian ini tercermin dalam kegiatan yang bertumpu pada
kebutuhan
masyarakat banyak dan pemerintah Berdasarkan deskripsi temuan penelitian dan memperhatikan jawabanjawaban dari responden terkait dengan keserasian yaitu program bertumpu pada kebutuhan masyarakat dan pembelajaran pada Paket B selalu memperhatikan keserasian
kebutuhan
masyarakat
tetapi
terkadang
dalam
pelaksanaan
pembelajaran pihak penyelenggara dan tutor bingung menyerasikan kebutuhan masyarakat karena masing-masing-warga belajar mempunyai keinginan yang berbeda. Mengenai kebutuhan lembaga penyelenggaraan program paket B tetap memperhatikan kebutuhan lembaga tetapi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat karena itu tujuan utama penyelenggaraa program.
59
4.
Kamamuan sendiri Kemampuan
sendiri
artinya
bahwa
program
yang
disusun
dan
dilaksanakan dengan berangkat dari kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat. Keikutsertaan pihak-pihak luar ialah untuk memberi dorongan sehingga masyarakat dapat mendayagunakan sumber-sumber yang mereka miliki secara efisien dan efektif. Berdasarkan jawaban-jawaban yang disampaikan oleh responden pada tahap kemampuan sendiri dalam program Paket B dapat disimpulkan bahwa program yang disusun sudah berdasarkan kebutuhan masyarakat dan dalam pelaksanaan program sudah berdasarkan kemampuan yang dimiliki masyarakat tetapi dalam pelaksanaan program masih ada yang belum sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masyarakat. 5.
Kaderisasi Kaderisasi memberi isyarat bahwa pengelolaan dan kelanjutan program
pembangunan masyarakat hanya akan terlaksana dengan baik dan berkelanjutan apabila di masyarakat tersebut terdapat kader-kader yang berasal dari masyarakat yang mempunyai sikap, pengetahuan, keterampilan dan aspirasi membangun untuk memenuhi kepentingan bersama dan untuk mempersiapkan hari depan masyarakat yang lebih baik. (Sudjana 2004:275) Menurut pengertian tersebut menunjukkan bahwa dalam melakukan kaderisasi, penyelenggara maupun tutor-tutor paket B mengkaderkan warga belajar agar tetap berlajut dan berkesinambungan.
60
Berdasarkan jawaban-jawaban dari responden tentang kaderisasi Paket B di PKBM Tirta kencana selama ini Belum ada kaderisasi karena warga belajar pada setiap kelompok hanya ada satu kelompok tetapi penyelenggara akan berusaha untuk menambah warga belajar lagi dalam satu kelompok. Penyelenggara Paket B belum melaksanakan kaderisasi karena tidak dilakukan tindak lanjut terhadap program tersebut, Hal ini dilakukan karena masyarakat sulit direkrut untuk dijadikan warga belajar karena mereka memahami betul betapa pentingnya pembeajaran yang ada di Paket B dan dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.