BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Keadaan Umum Tempat Penelitian
4.1.1 Lokasi Fisik Perusahaan PD. Grace Japanese Vegetable and Fruit Production and Supply terletak di Jalan Cibeunying Kaler No. 115 RT 03 RW 10, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Lahan produksi PD. Grace berada di daerah dengan ketinggian 1.250 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata harian mencapai 19-22°C, kelembaban 88% dan penyinaran 12-14 jam/hari serta ratarata curah hujan 175,3 km/tahun, yang menunjang pengembangan tanaman hotrikultura termasuk pengembangan edamame. Secara geografis PD. Grace terletak di kawasan pegunungan sebelah utara Kota Bandung dengan jarak ke pusat pemerintahan cukup strategis, dapat dilihat pada Tabel 4. dan Peta Desa Cibodas yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 4. Orbitasi Desa Cibodas ke Pusat Pemerintahan No.
Pusat Pemerintahan
Jarak Tempuh
1.
Pusat Pemerintahan Kecamatan
8 km
2.
Ibukota Kabupaten
50 km
3.
Ibukota Provinsi
25 km
4.
Ibukota Negara
300 km
Sumber : Monografi Desa Cibodas Tahun 2005
50
51
Aksesibilitas menuju PD. Grace dapat dikatakan mudah dan lancar karena dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum baik roda dua maupun roda empat dengan kondisi jalan yang cukup baik. Jalan menuju Desa Cibodas dapat diakses melalui Jalan Raya Maribaya yang melewati Objek Wisata Air Terjun Maribaya, dapat dilihat pada Denah Lokasi PD. Grace di Lampiran 2.
4.1.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Ide berdirinya PD. Grace telah dimulai sejak tahun 1994 seiring dengan ide pendirian usaha kemitraan antara Ridho Farm dengan perusahaan asing dari Negara Jepang. Ridho farm yang terletak di Jalan Cibeunying, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang merupakan suatu usaha perkebunan yang didirikan dan dikelola oleh Bapak Tjasmali (Alm.) pada tahun 1989 hingga sekarang yang diteruskan secara turun temurun oleh anak cucunya. Pada tahun 1994, seorang konsultan dari Jepang bernama Mr. Kawabe membawa ide usaha kemitraan dimana pihak Jepang sebagai pemberi teknologi produksi dan Ridho farm sebagai penyedia lahan untuk memproduksi sayuran dan buah-buahan. Hal ini dilatar belakangi oleh adanya permintaan konsumen asing terutama warga negara Jepang yang tinggal di Indonesia akan buah dan sayur segar berkualitas untuk dikonsumsi dengan jumlah yang meningkat setiap harinya. Bulan Oktober tahun 1997, resmi berdiri PD. Grace dengan nama awal PT. Omnibrain’s Indonesia dengan pemilik saham terbesar adalah PT. Nasional Gobel, namun tahun 1998 nama ini berubah menjadi PT. Omnitech Indonesia karena perubahan pemilik saham terbesar. Baru pada tahun 2001 seiring dengan berubahnya lagi pemilik saham terbesar ke tangan
52
perusahaan lisensi Jepang yaitu Grace, nama PD. Grace Japanese Vegetable and Fruit Production and Supply digunakan hingga sekarang. Luas lahan oleh PD. Grace yaitu 2,5 Ha dimana 1 Ha berada di Kampung Cibeunying digunakan untuk produksi sayuran dan 1,5 Ha berada di Kampung Cipanengah digunakan untuk pembibitan. Untuk memenuhi permintaan konsumen PD. Grace melakukan kemitraan dengan petani sekitar Desa Cibodas. Ada sekitar 31 komoditas yang diusahakan oleh PD. Grace termasuk edamame, dapat dilihat pada Lampiran 3. Dalam menunjang pemasaran komoditas yang diusahakan, PD. Grace memilki sarana prasaran sendiri, seperti ruang pengemasan, ruang pendingin, kantor, gudang, 2 mobil box untuk distribusi, tempat pencucian hasil panen, 5 buah hand wrapper atau alat pengemas, kontainer untuk tempat menyimpan produk selama pendistribusian, dan timbangan.
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan mekanisme format yang menunjukan hubungan antara tugas fungsi, tanggung jawab, kewenangan, dan pola hubungan yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi PD. Grace adalah struktur organisasi garis, dimana setiap bawahan akan bertanggung jawab langsung kepada atasan. Kegiatan perusahaan akan dipantau langsung oleh direktur utama dan bekerjasama dengan seorang konsultan dari Jepang, yang dibagi kedalam empat departemen, yaitu produksi, administrasi, pengemasan, dan pemasaran, dapat dilihat pada Gambar 7.
53
Direktur Utama
Departemen Produksi
Departemen Administrasi
Konsultan
Departemen Pengemasan
Departemen Pemasaran
Gambar 7. Struktur Organisasi PD. Grace
Hubungan antara departemen satu dengan departemen lainnya saling berkaitan dan dibatasi oleh tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dengan seluruh departemen dapat saling membantu sehingga tercipta kerjasama yang baik, sebagai berikut : 1. Direktur utama Direktur utama merupakan pucuk pimpinan tertinggi di perusahaan yang mempunyai kekuasaan penuh dan bertanggung jawab atas keberadaan perusahaan. Direktur utama PD. Grace bertindak sebagai pemilik lahan, penyandang dana dan sekaligus manajer pengemasan. Tugas direktur utama adalah menentukan kebijakan dalam perusahaan, mengarahkan kegiatan yang dilakukan pekerja dan staffnya serta melakukan koordinasi dengan seluruh manajer untuk menjamin kelancaran organisasi. Direktur Utama PD. Grace adalah Bapak Bobon Turbansyah.
54
2. Konsultan Konsultan PD. Grace adalah OISCA (Organization for Industrial Spiritual Advescestment) yang berasal dari Negara Jepang. Konsultan bertugas untuk mengevaluasi kinerja dan produktivitas perusahaan serta memberikan saran yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan yang dapat memajukan perusahan. 3. Departemen Produksi Departemen produksi bertanggung jawab atas produksi sayuran di lahan dengan tugas menjadwalkan penanaman hingga melakukan pengontrolan produktivitas sayuran di lahan dan bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam penjualan. Departemen produksi juga melakukan penelitian dan pengembangan komoditas yang memiliki prospek pemasaran yang baik serta mencari solusi atas permasalahan yang berkaitan dengan budidaya tanaman. Departemen Produksi dimanajeri oleh Bapak Wilarto. 4. Departemen Administrasi Departemen administrasi yang dipimpin oleh manajer administrasi, dimanajeri oleh Ibu Eli, bertugas dalam perencanaan dan pengawasan seluruh administrasi perusahaan termasuk keuangan dan akutansi perusahaan dengan diatur secara tertib sehingga tercipta pengawasan internal perusahaan. 5. Departemen Pengemasan Departemen pengemasan merupakan bagian terpenting pada perusahaan dimana pengawasan dan pengendalian mutu produk dilakukan di departemen ini, dengan dipimpin oleh seorang manajer pengemasan yang tentu bertugas mengawasi kinerja seluruh pekerja agar dihasilkan produk dengan terjaganya
55
kualitas yang baik. Manajer pengemasan sekaligus merangkap sebagai Direktur Utama yaitu Bapak Bobon Turbansyah. 6. Departemen Pemasaran Departemen pemasaran yang dipimpin oleh manajer pemasaran yaitu Bapak Rustam, bertugas menyelenggarakan perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan pengawasan, melakukan promosi yang meningkatkan jumlah pasar, merumuskan strategi dan program pemasaran, mengawasi pelaksanaan pemasaran serta memantau dan menganalisa ekonomi pasar. PD. Grace memiliki 25 orang pekerja yang terbagi dalam masing-masing posisi seperti dapat dilihat pada Tabel 5. Untuk gaji pekerja packing dan kebun dihitung per jam dalam sehari yaitu sebesar RP. 2.000,-/jam, dengan jam kerja mulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00. Sedangkan untuk gaji staff dihitung per bulan. Tabel 5. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Posisi. Pria
Wanita
Jumlah
(Orang)
(Orang)
(Orang)
Pimpinan dan Staff
7
1
8
2
Packing
4
4
8
3
Kebun
2
7
9
13
12
25
No.
Posisi
1
Total Tenaga Kerja
56
4.2.
Bauran Pemasaran Produk Segar Kedelai Edamame di PD. Grace. Bauran pemasaran merupakan suatu alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk dapat memasuki pasar sasaran dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan dengan memuaskan keinginan konsumen. Produk PD. Grace khususnya produk segar edamame yang dipasarkan melalui ritel modern dengan tingkat ekonomi konsumen menengah ke atas dan banyak disukai oleh konsumen. Ini merupakan bukti keberhasilan PD. Grace dalam menciptakan bauran pemasaran yang tepat dalam memasuki pasar sasaran. Bauran pemasaran PD. Grace dapat dilihat dalam empat elemen yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi.
4.2.1 Produk Produk segar edamame yang diusahakan oleh PD. Grace sejak tahun 2004 banyak diminati oleh konsumen, baik konsumen perantara yaitu ritel modern maupun konsumen akhir. Hal ini karena kualitasnya edamame yang baik dan dikemas dalam bentuk segar, yaitu edamame yang baru dipanen melalui proses pasca panen seperti pembersihan, sortasi, grading dan pengemasan langsung didistribusikan ke tangan konsumen. Konsumen akhir edamame yang pada umumnya adalah warga negara asing dari Jepang, China dan Korea membeli edamame sebagai barang kebutuhan sehari-hari karena edamame merupakan makanan camilan yang wajib ada setiap harinya. Konsumen akhir lebih menyukai edamame PD. Grace dibanding pesaingnya, karena PD. Grace yang menggunakan benih edamame dari Jepang sehingga kualitas produk terutama rasa cocok di lidah
57
konsumen serta menyerupai edamame yang dibudidayakan di Jepang. Edamame PD. Grace memiliki warna hijau, dengan ukuran besar, tidak banyak rambut, dan minimal satu edamame memiliki dua polong serta harus memiliki rasa manis yang merupakan hal utama yang ditawarkan produk segar edamame PD. Grace. Produk segar edamame PD. Grace dijual dalam kemasaan berdasarkan berat per satuan kilogram dalam dua jenis yaitu produk segar kedelai edamame per kemasan dengan berat ± 500 gram dan per kemasan dengan berat 200 gram sesuai pesanan ritel modern dari Bali. Untuk produk segar edamame dengan berat ± 500 gram, dikemas dengan tidak menimbang terlebih dahulu, karena banyaknya hasil panen edamame sehingga tidak efisien bila mengemas dengan menimbang sebelumnya yang akan banyak memakan waktu dan tenaga. Namun para pekerja memiliki estimasi sendiri untuk berat produk segar edamame ± 500 gram. Kemasaan produk segar edamame PD. Grace selain untuk menjaga isi kemasan juga untuk memberikan kemudahan bagi konsumen, menarik konsumen, mempercepat konsumen mengenali produk segar edamame PD. Grace serta prestige dari kemasan yang lebih baik sehingga secara tidak langsung meningkatkan laba bagi PD. Grace. Produk segar edamame PD. Grace dikemas pada seteroform sebagai kemasan dasar kemudian dilapisi oleh plastik untuk melindungi isi kemasan. Untuk edamame dengan berat ± 500 gram per kemasan dikemas pada seterofom dengan ukuran tray 4 sedangkan untuk edamame dengan berat ± 200 gram per kemasan dikemas pada seteroform ukuran tray 2. Setelah produk segar edamame PD. Grace ini dikemas maka selanjutnya diberi merek.
58
Merek PD. Grace dengan logo bergambar tomat dan strawberry berwarna merah, digunakan untuk mengidentifikasi produk dari suatu produsen dan membedakan dengan produk pesaing. Logo bergambar tomat dan strawberry karena pada awal berdirinya PD. Grace kedua komoditas ini merupakan primadona PD. Grace, sedangkan warna merah dimaksudkan untuk menarik konsumen dengan memberikan warna yang terang pada logo. Selain kemasan dan merek, desain produk pada kemasan pun berfungsi menjaga produk segar edamame dan menarik konsumen. Desain produk segar edamame pada kemasan yaitu disusun dengan tangkai mengarah ke tengah kemasan untuk menjaga plastik kemasan agar tidak sobek terkena tangkai. Edamame disusun rapi sejajar keatas sampai estimasi berat edamame ± 500 gram. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ritel, konsumen akhir lebih memilih produk edamame yang memiliki polong tiga dan berukuran besar, namun selama ini pihak PD. Grace tidak mengemas dengan meletakan edamame yang memiliki polong tiga dibagian atas sebagai daya tarik konsumen karena hal ini tidak mempengaruhi volume penjualan. Tidak seragamnya desain produk edamame pada kemasan yaitu tingginya susunan edamame pada kemasan yang berhubungan dengan berat produk segar edamame per kemasan dikeluhkan oleh salah satu pelanggan produk segar edamame PD. Grace karena mempengaruhi display produk di etalase ritel yaitu menjadi tidak seimbangnya susunan produk di etalase, meskipun pihak ritel membenarkan bahwa berat produk segar edamame ± 500 gram per kemasan. Pelayanan yang dilakukan PD. Grace meliputi kemudahan pemesanan dan pengiriman produk, bisa dikatakan cukup baik dan profesional. Pemesanan
59
produk dapat dilakukan via telpon, sms (short message service) dan email (electronic mail) kepada bagian pemasaran PD. Grace yang kemudian langsung diinformasikan banyaknya produk edamame yang diminta kepada bagian administrasi untuk selanjutnya diinformasikan kepada bagian produksi dan pengemasan, dapat dilihat pada Gambar 8.
Panen
Pasca Panen (Pembersihan, Sortasi dan Grading)
Bagian Pengemasan
Pengecekan Kualitas
Bagian Produksi Informasi Pemasaran Bagian Pemasaran
Informasi Permintaan Produk
Bagian Administrasi
Pembayaran
Ritel Modern
Gambar 8. Proses Distribusi Produk Segar Edamame PD. Grace
60
Produk akan dikirim sesuai jadwal pengiriman dengan banyaknya produk yang terkadang tidak sesuai dengan pemesanan karena jumlah produk segar edamame yang terbatas, maka dari itu bagian pemasaran PD. Grace sangat berhati-hati dan profesional dalam hal pemesanan produk segar edamame dengan sering terjadinya complain dari pihak ritel yang tidak terpenuhi semua permintaan mereka. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ritel, pemesanan produk edamame kini dilakukan sehari sebelum pengiriman barang padahal sebelumnya mereka melakukan pemesanan seminggu sekali dengan estimasi permintaan produk segar edamame untuk tiga kali kirim, namun seiring dengan terbatasnya produk maka mereka melakukan pemesanan sehari sebelum pengiriman. Untuk banyaknya pemesanan produk segar edamame masing-masing ritel memiliki estimasi persediaan yaitu rata-rata 10 kg hingga 30 kg untuk sekali pengiriman. Namun disamping itu, pemesanan produk segar edamame cukup mudah. Transaksi jual beli yang dilakukan PD. Grace dengan konsumen perantara yaitu ritel modern dengan sistem jual putus, dimana ketika produk yang dipesan lalu dikirim dan sampai di ritel kemudian pihak ritel menerima barang yang dipesan yaitu dengan penimbangan dan pengecekan terlebih dahulu, sehingga tidak ada garansi untuk produk rusak karena pengiriman barang. Bila terjadi kerusakan produk maka dilakukan tukar barang atau pembatalan pesanan. Namun bila terjadi produk rusak seperti kemasaan yang rusak maupun isi kemasaan yaitu edamame yang layu atau sakit, jarang terjadi pembatalan karena ketersediaan produk yang sedikit sedangkan permintaannya tinggi.
61
4.2.2 Harga Produk segar edamame PD. Grace dijual kepada konsumen dengan harga standard pada tahun 2012 saat dilakukannya penelitian ini yaitu Rp. 16.000.-/kg, dengan sasaran penetapan harga berorientasi laba yaitu mencapai target laba investasi dan memaksimalkan laba. Penetapan harga produk segar edamame dipengaruhi oleh biaya produksi, permintaan produk dan target pasar. Biaya produksi yang dikeluarkan PD. Grace yaitu biaya pembelian benih untuk diberikan kepada petani mitra dan harga beli hasil panen edamame dari para petani mitra dengan harga
Rp. 8.000-/kg. Faktor lain yang mempengaruhi
penetapan harga produk segar edamame lainnya yaitu berdasarkan permintaan produk dan target pasar. Penetapan harga berdasarkan permintaan produk dan target pasar ini dilihat dari besar kecilnya permintaan produk dengan rutin atau tidaknya pemesanan. Target pasar ritel tersebut apakah warga negara asing yang rutin membeli produk segar edamame atau tidak dengan tingkatan kelas ekonomi konsumen apakah menengah keatas atau kelas atas (highclass). PD. Grace memiliki harga berbeda-beda untuk masing-masing ritel yang telah disepakati dalam kontrak, dengan harga terendah RP. 15.000,- dan harga tertinggi RP. 18.000,-. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer pemasaran PD. Grace, penentuan harga produk segar edamame PD. Grace tidak melihat harga pesaingnya karena PD. Grace mengutamakan kualitas edamame yang dimilikinya. Namun penetapan harga ini sebenarnya tetap melihat pesaing karena PD. Grace menetapkan harga dengan membandingkan kualitas produk yang ia tawarkan
62
dengan kualitas produk para pesaingnya. Kualitas edamame yang baik sehingga disukai oleh konsumen tentu akan menaikkan volume penjualan dengan sendirinya. Produk segar edamame PD. Grace memang terbatas karena terbentur keterbatasan lahan dan proses budidaya yaitu pembenihan yang sulit dan tidak bisa terus menerus ditanam untuk menjaga kandungan unsur hara walaupun PD. Grace sudah bermitra dengan petani dengan penjadwalan tanam masing-masing. Produk yang terbatas dan kualitas yang baik membuat PD. Grace tidak akan kehilangan atau mengalami penurunan volume penjualan walaupun harga produk segar edamame cenderung tinggi. Pada tahun 2012 PD. Grace berencana untuk menaikan harga produk segar edamame namun hal ini terbentur jumlah produk yang sedikit karena pasti akan menyebabkan para pihak ritel complain dengan harga tinggi namun tidak diimbangi dengan terpenuhinya semua permintaan mereka. Produk segar edamame PD. Grace yang terbatas menyebabkan tidak adanya diskon maupun potongan harga khusus yang diberikan PD. Grace bagi para ritel modern sebagai konsumennya. Cara pembayaran produk segar edamame PD. Grace dengan semua pihak ritel yang menjadi konsumennya yaitu dengan cara cash sesuai dengan kontrak yang sama untuk masing-masing ritel modern. Kontrak tersebut yaitu setiap pengiriman produk segar edamame dan produk PD. Grace lainnya, pihak PD. Grace memberikan faktur untuk ditukar dengan tanda terima dari pihak ritel. Tanda terima ini merupakan bukti penerimaan banyaknya produk segar PD. Grace yang diterima pihak ritel per satuan kilogram, dimana tanda terima ini selanjutnya akan ditukarkan dengan giro setiap satu bulan sekali. Giro disesuaikan dengan
63
jumlah pengiriman barang yang dilakukan PD. Grace ke ritel modern selama satu bulan tersebut dan masing-masing volume produk dalam setiap pengiriman dikalikan dengan harga masing-masing produk per satuan kilogram. Tanda terima yang diberikan kepada PD. Grace ditukarkan dengan giro sesuai jadwal penukaran giro masing-masing ritel, dapat dilihat pada Gambar 9. Pembayaran giro ini ditangani langsung oleh manajer pemasaran yaitu Bapak Rustam. Giro tersebutlah yang kemudian dicairkan oleh pihak bank, dimana disini yang menjadi pihak bank yaitu Bank BCA. Dengan cara pembayaran tersebut yaitu pembayaran secara cash maka otomatis tidak ada syarat-syarat untuk pembayaran kredit produk segar edamame PD. Grace.
Barang dikirim Tukar Giro
Bank BCA
Ritel Modern Barang ditimbang
PD. Grace Tukar Faktur
Tanda Terima Setelah 1 bulan
Giro
Gambar 9. Proses Pembayaran Produk Segar Edamame PD. Grace.
64
4.2.3 Promosi Promosi dilakukan sebagai komunikasi informasi seorang penjual atas barang yang akan ditawarkan kepada pembeli sehingga pembeli tertarik untuk membeli. Promosi yang dilakukan PD. Grace khususnya untuk produk segar edamame dilakukan diawal PD. Grace mencoba untuk menjual produk segar edamame dan dilakukan hanya kepada pihak ritel modern bukan konsumen akhir. Promosi awal yang dilakukan oleh PD. Grace dalam menawarkan produk segar edamame yaitu dengan promosi langsung oleh manajer pemasaran dengan menawarkan kepada ritel-ritel modern yang sudah menjadi konsumen PD. Grace sebelumnya yaitu konsumen untuk produk tomat hidroponik PD. Grace, dengan cara menjelaskan kelebihan produk segar edamame PD. Grace dibanding dengan produk segar edamame lainnya yang telah ada di pasaran. Promosi ini yang merupakan pemasaran langsung yang dilakukan PD. Grace dengan cara pertama melakukan test market untuk selanjutnya dilihat volume penjualan ke masing-masing ritel modern. Sejak awal dilakukan test market hingga kini, volume permintaan akan produk segar edamame PD. Grace semakin meningkat. Hal ini karena kualitas produk segar edamame yang ditawarkan oleh PD. Grace disukai konsumen akhir dibanding para pesaingnya. Ini sebabnya kini tak lagi dilakukan kegiatan promosi baik promosi langsung maupun melalui iklan oleh PD. Grace khususnya untuk produk segar edamame kepada konsumen akhir maupun konsumen perantara, karena dengan sendirinya konsumen sudah memilih produk PD. Grace dengan kualitasnya yang baik.
65
Satu-satunya ajang promosi yang dilakukan PD. Grace yaitu dengan mengikuti pameran di Grand Melia, Jakarta pada tahun 2005 itu pun sebagai undangan dari pihak Departemen Pertanian. Untuk public relation dengan mengundang wartawan media massa yang bertujuan memberikan citra perusahaan kepada masyarakat pun tidak pernah dilakukkan oleh PD. Grace. Hal yang terjadi sebaliknya, banyak wartawan media massa baik cetak maupun elektronik yang mengunjungi PD. Grace untuk melakukan wawancara dengan isi berita yang mendukung pencitraan PD. Grace dan secara tidak langsung mempromosikan produk-produk PD. Grace, antara lain koran Kompas, Pikiran Rakyat, Majalah Sinartani, Agrina, serta media massa elektronik yaitu TVRI, City Channel, ANTV, Metro TV, TV One, dan Trans TV.
4.2.4 Distribusi Untuk memenuhi permintaan konsumen, PD. Grace melakukan kemitraan dengan petani sekitar, dimana PD. Grace memberikan benih edamame secara gratis kepada petani dan sebagai timbal baliknya semua hasil panen harus dijual kepada PD. Grace. Hasil panen petani mitra inilah yang kemudian langsung PD. Grace distribusikan kepada konsumen yaitu pihak ritel modern. Maka dari itu saluran pemasaran yang dilakukan PD. Grace dengan konsumen dimana disini adalah ritel modern yaitu dengan saluran pemasaran langsung, dengan pihak PD. Grace mengantarkan langsung produk segar edamame hasil produksi petani mitra yang telah dipesan kepada pihak ritel modern, dapat dilihat pada Gambar 10.
66
Petani Mitra PD. Grace
PD. Grace
Ritel Modern
Gambar 10. Saluran Pemasaran Produk Segar Edamame PD. Grace
Cakupan pemasaran produk segar edamame PD. Grace meliputi wilayah yaitu Pulau Jawa dan Bali dengan pengelompokan ritel modern berdasarkan kota yaitu Jakarta, Depok, Bandung, Surabaya, dan Bali. Saat ini ada sekitar 34 outlet yang menjadi konsumen produk segar edamame PD. Grace yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Daftar Lokasi Ritel Modern Konsumen PD. Grace Kota Jakarta
-
Nama dan Alamat Ritel Kamome Papaya Melawai Papaya Bumi Mas Sogo Plaza Indonesia Sogo Kelapa Gading Sogo Plaza Senayan Sogo Pondok Indah Mall Sogo Senayan City Sogo Grand Indonesia Sogo Kebon Jeruk Sogo Belieza Ranch Market Pondok Indah Ranch Market Darmawangsa Ranch Market Santmorist Ranch Market Pesanggrahan Ranch Market Kemang Ranch Market Grand Indonesia Farmer Market BSD City Farmer Market Kelapa Gading Farmer Market Kalibata Grand Lucky Sudirman FRKG (Toko Buah)
67
Tabel 6. Daftar Lokasi Ritel Modern Konsumen PD. Grace Kota Jakarta
Depok Bandung
Surabaya
Bali
-
Nama dan Alamat Ritel Maxim Ribbon PT. Paksen Margaret Sogo Depok Papaya Bandung Yogja Riau Junction Setiabudhi Market Papaya Darmo Papaya Margo Cosmo Surabaya Papaya Bali
Pengiriman dilakukan setelah adanya pemesanan dari pihak ritel kepada PD. Grace yang biasanya dilakukan sehari sebelum pengiriman. Untuk pengiriman wilayah Jakarta dan Depok dilakukan pada hari Senin, Rabu dan Jumat, wilayah Bandung dilakukan pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Untuk transportasi pengiriman produk segar edamame bersamaan dengan pengiriman produk-produk PD. Grace lainnya, yaitu dengan menggunakan mobil box merek ColtL300. Pemilihan mobil box ini bertujuan untuk melindungi produk-produk PD. Grace selama pengiriman, baik dari udara panas yang dapat mempengaruhi kesegaran serta debu yang akan mengotori kemasan produk. Pengiriman untuk wilayah Bandung hanya menggunakan satu mobil saja dengan jarak perjalanan sekitar ± 25 km, sedangkan untuk wilayah Jakarta dengan menggunakan dua mobil namun bila produk sedikit hanya menggunakan satu mobil saja dengan jarak perjalanan sekitar ±300 km. Biaya transportasi yang dikeluarkan PD. Grace untuk sekali pengiriman produk tujuan Jakarta dan Depok yaitu Rp. 550.000,- meliputi biaya untuk tol,
68
parkir dan konsumsi driver. Sedangkan biaya transportasi untuk sekali pengiriman produk tujuan Bandung yaitu Rp. 10.000,- hanya untuk biaya parkir saja. Pihak PD. Grace tidak mengalokasikan khusus untuk biaya pungli selama pengiriman, baik pengiriman ke Jakarta atau pengiriman ke Bandung. Sebagai gantinya pihak PD. Grace memberikan produk, maka dari itu pihak PD. Grace selalu membawa produk lebih dari jumlah produk yang dipesan untuk diberikan bila adanya pungli. Pengiriman untuk wilayah Jakarta dan Depok dilakukan pada malam hari agar produk dapat sampai di pihak ritel sebelum ritel tersebut buka. Selain itu ada beberapa ritel seperti Papaya yang mengharuskan produk sampai sebelum pukul 10 pagi, bila lewat dari itu maka produk tidak diterima. Untuk pengiriman wilayah Bandung dilakukan pagi hari sekitar pukul 8. Untuk pemesanan produk segar kedelai edamame dari wilayah Surabaya yaitu Cosmo, Papaya Margo dan Papaya Darmo pengiriman dilakukan dengan menggunakan transportasi kereta api melalui agen ekspedisi kereta api. Pengiriman dilakukan setiap hari selasa dengan biaya pengirimannya ditanggung oleh pihak PD. Grace yaitu sebesar Rp. 1.000/Kg. Untuk wilayah Bali, pengiriman dilakukan sendiri oleh pihak ritel yaitu Papaya. Produk yang dipesan oleh Papaya Bali dikirimkan oleh PD. Grace melalui Papaya Melawai Jakarta yang selanjutnya oleh pihak Papaya Melawai dikirimkan melalui transportasi kapal terbang dengan biaya transportasi ditanggung oleh pihak Papaya.
69
4.4.
Struktur Pasar Produk Segar Edamame. PD. Grace termasuk dalam pasar penjual atau pasar pedagang dimana PD.
Grace membeli produk dari petani untuk dijual kembali. PD. Grace memiliki struktur pasar yang berbeda khususnya untuk struktur pasar produk segar edamame. Struktur pasar atau yang lebih sering disebut bentuk pasar adalah karakteristik yang menentukan hubungan antara para penjual satu dengan penjual lain, hubungan antara pembeli satu dengan pembeli lain dan hubungan antara pembeli dengan penjual. Struktur pasar terbagi kedalam dua jenis yaitu pasar dengan persaingan sempurna dan pasar dengan tidak persaingan sempurna, dimana pada umumnya untuk komoditas pertanian termasuk kedalam pasar dengan persaingan sempurna. Struktur pasar produk segar edamame berbeda dengan struktur pasar pada umumnya komoditas pertanian, yang dapat digambarkan melalui beberapa hal berikut. 1. Jumlah Pelaku Pemasaran Pada struktur pasar komoditas pertanian pada umumnya yang termasuk ke dalam pasar persaingan sempurna, terdapat banyak penjual dan pembeli dalam pasar, namun pada pasar produk segar edamame, berdasarkan hasil wawancara dengan manajer pemasaran PD. Grace dan para pihak ritel, hanya ada 4 perusahaan sebagai penjual. Penjual pada pasar produk segar edamame yaitu PD. Grace dan 3 produsen lainnya. Ketiga produsen lain produk segar edamame selain PD. Grace yaitu Jaya Makmur, Momenta dan Higland Edamame. PD. Grace dan ketiga produsen lainya ini secara keseluruhan memasuki pasar sasaran yang sama dengan PD. Grace yaitu Papaya, Kamome, Sogo, Ranch Market, Fresh Market,
70
Setiabudhi Supermarket, dan Yogja Riau Junction. Banyaknya penjual yang hanya terdapat 4 penjual dalam pasar maka dari itu pasar produk segar edamame tidak termasuk kedalam pasar dengan persaingan sempurna seperti komoditas pertanian pada umumnya yang memiliki banyak penjual. 2. Keragaman Pelaku Pemasaran Pelaku pemasaran dalam pasar produk segar edamame terdapat 4 penjual, yaitu PD. Grace, Jaya Makmur, Momenta, dan Highland Edamame. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PD. Grace dan para pihak ritel, PD. Grace merupakan produsen terakhir yang masuk dalam pasar produk segar edamame hal ini berarti PD. Grace merupakan pesaing dari ketiga produsen produk segar edamame lainnya. Dalam pasar produk segar edamame cukup mudah masuk ke dalam pasar, namun tidak semudah memasuki pasar persaingan sempurna pada komoditas pertanian umumnya yang bebas keluar masuk. PD. Grace merupakan produsen terakhir daripada ketiga produsen lainnya dalam memasuki pasar produk segar edamame. PD. Grace dapat memasuki industri produk segar edamame dengan mudah karena ia memiliki modal yang cukup besar untuk mendirikan perusahaan seperti produsen-produsen yang telah ada dan dapat menciptakan edamame yang berbeda corak dengan edamame yang sudah ada di pasar yaitu produk segar edamame yang menggunakan benih edamame dari Jepang sehingga kualitas dari segi rasa yang manis. PD. Grace selain dapat menciptakan produk segar edamame yang berbeda corak juga dapat meyakinkan konsumen akhir akan kebaikan mutu akhir produk segar edamame sehingga pada akhirnya produk segar edamame PD. Grace yang
71
lebih disukai konsumen akhir dibanding ketiga produsen produk segar edamame lainnya yang terlebih dahulu memasuki industri produk segar edamame. Perbaikan mutu produk segar edamame yang dilakukan oleh PD. Grace dengan desain yang berbeda merupakan suatu persaingan bukan harga yang dilakukan oleh PD. Grace seperti pada ciri-ciri pasar dengan persaingan tidak sempurna. PD. Grace yang melakukan promosi diawal penjualan dengan produk segar edamame yang memiliki harga cenderung tinggi dibanding ketiga produsen produk segar edamame lainnya memiliki banyak konsumen. Hal ini karena harga bukan penentu utama dalam pasar dengan persaingan tidak sempurna. Pada pasar persaingan sempurna untuk komoditas pertanian pada umumnya, harga dibentuk oleh interaksi keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli yang menghasilkan harga keseimbangan pasar, sehingga produsen atau perusahaan tidak dapat menetukan harga. Namun untuk pasar produk segar edamame harga ditentukan oleh perusahaan bukan karena harga keseimbangan pasar. Hal ini tentu dipengaruhi faktor-faktor lain dalam struktur pasar yang menjadikan struktur pasar produk segar edamame berbeda dengan pasar komoditas pertanian pada umumnya seperti sedikitnya jumlah produsen. Faktor harga yang dipengaruhi oleh interaksi keseluruhan penjual dan keseluruhan pembeli bergantung pada banyaknya jumlah penjual dan pembeli dalam pasar. 3. Keragaman Produk yang Diperdagangkan PD. Grace dan ketiga produsen lainnya ini memang menjual produk yang sama yaitu produk segar edamame. Bila pada pasar persaingan sempurna, produk pertanian tidak bisa dibedakan satu sama lain namun untuk produk segar
72
edamame walaupun sama dari segi bentuk dapat dibedakan yaitu melalui pengemasan dan terutama kualitas dari segi rasa. Produk segar edamame PD. Grace dikemas dengan kemasan seteroform sebagai dasar meletakan edamame yang kemudian dilapisi plastik untuk menjaga isi kemasaan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pengemasan seperti ini juga serupa dengan kemasan Momenta yang hanya dibedakan oleh merek masing-masing perusahaan dan banyaknya isi edamame dalam kemasan, dimana produk segar edamame PD. Grace lebih banyak dari produk segar edamame Momenta. Untuk Jaya Makmur, produk segar edamame hanya dikemas dalam plastik sedangkan Highland Edamame dikemas dalam kemasan pack. Selain dari pengemasan yang berbeda, konsumen akhir juga dapat membedakan produk segar edamame dari segi rasa. Kualitas edamame dari segi rasa ini berdasarkan benih edamame yang digunakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PD. Grace dan pihak ritel, hanya PD. Grace yang menggunakan benih edamame dari Jepang sehingga memiliki rasa edamame yang manis seperti edamame yang ditanam di Jepang. Rasa yang sama inilah yang menjadikan konsumen akhir terutama konsumen warga negara asing dari Jepang, Korea dan China lebih menyukai produk segar edamame PD. Grace dibanding produsen edamame lainnya. Produsen lainya seperti Highland Edamame menggunakan benih edamame dari Australia sehingga tidak memiliki rasa manis seperti edamame dari benih edamame Jepang. Produk segar edamame PD. Grace dan produk segar edamame ketiga produsen lainnya memang sama walaupun berbeda corak, maka kondisi ini juga yang mengakibatkan barang produsen produk segar edamame lainnya
73
merupakan barang pengganti yang dekat (close substitute) dengan produk segar edamame PD. Grace. Walaupun produk segar edamame ketiga produsen lain bisa menggantikan produk segar edamame PD. Grace namun permintaan produk segar edamame PD. Grace tetap tinggi. 4. Teknologi Kualitas hasil produksi produk pertanian tentu erat hubungannya dengan teknologi yang digunakan, baik dari mulai proses budidaya hingga proses pasca panen yang nantinya akan menunjang pemasaran produk. Untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen akan produk segar edamame, PD. Grace melakukan kemitraan dengan petani sekitar, disamping PD. Grace juga bertujuan untuk ikut membantu petani dalam memasarkan hasil panennya dengan memberikan kepastian harga dan pasar. Kemitraan dengan petani ini diwujudkan dengan bentuk kontrak tertulis per periode dimana selain sudah tertera kepastian harga beli juga adanya jadwal tanam dan jadwal panen. Untuk harga beli edamame pada saat dilakukan penelitian ini yaitu tahun 2012 adalah Rp. 8.000,/kg. Harga beli ini merupakan suatu bentuk keterikatan PD. Grace dengan petani mitra, dimana pada awal penanaman PD. Grace memberikan benih edamame secara gratis kepada petani mitra dengan timbal balik semua hasil panen edamame petani mitra harus dijual kepada PD. Grace dengan harga tersebut. Adanya jadwal tanam dan jadwal panen yang dilakukan bergilir satu per satu untuk masingmasing petani mitra merupakan upaya PD. Grace menjaga ketersediaan produk setiap harinya.
74
PD. Grace memiliki target produksi yaitu ± 5000 kg per bulan untuk memenuhi permintaan konsumen. PD. Grace membagi jadwal penanaman komoditas edamame dalam 4 periode per tahun, dimana setiap periode selama 3 bulan, hal ini karena edamame dapat dipanen setelah ± 3 bulan penanaman. Petani mitra dalam setiap periode penanaman khususnya komoditas edamame tidak tetap dan jumlahnya berbeda, ini bergantung pada kemauan petani mitra dalam menanam edamame yang tidak bisa dipaksakan oleh PD. Grace. Untuk menjadi petani mitra edamame biasanya petani langsung mengajukan diri kepada bagian produksi PD. Grace, untuk selanjutnya dianalisis kelayakannya dari segi luas lahan, letak lahan, legalitas lahan serta sistem irigrasi. Bila petani mitra layak maka selanjutnya petani menandatangani kontrak dan diberi benih edamame oleh PD. Grace serta selama penanaman dipantau oleh manajer produksi PD. Grace. Satu liter benih edamame akan menghasilkan maksimal ± 30 kg edamame, maka untuk mencapai target produksi ± 5000 kg per bulan atau sekitar ± 15.000 kg per satu periode, PD. Grace harus mengeluarkan ± 35 liter benih edamame per minggu atau ± 140 liter per bulan. Bila dalam satu minggu 35 liter benih edamame ini tidak keluar maka PD. Grace akan mencari petani mitra lainnya yang mau menanam edamame atau PD. Grace menanam sendiri di lahan miliknya, namun hal ini jarang terjadi. Ada 13 kali penanaman edamame dalam satu periodenya atau dalam 3 bulan penanaman. Untuk lahan ± 500 m2 dibutuhkan 5 liter benih edamame, maka bila dalam satu minggu harus dikeluarkan benih sebanyak 35 liter, ada sekitar 3500 m2 lahan yang harus ditanam edamame setiap minggunya.
75
Untuk pemberian benih, masing-masing mitra berbeda. Benih edamame F1 yaitu benih yang diimpor dari Jepang, hanya diberikan kepada petani mitra yang merupakan keluarga besar Rido Farm, sedangkan petani mitra lainnya diberikan benih edamame F2 yang merupakan benih perbanyakan dari benih edamame F1, yang dibudidayakan sendiri oleh PD. Grace dilahan perbenihan di Cipanengah. Berdasarkan wawancara dengan manajer produksi hanya ada 5% dari petani mitra yang diberikan benih edamame F1. Budidaya edamame memang mudah dan tak banyak diserang hama penyakit, hanya hama kutu putih dan penyakit karat daun yang biasa menyerang. Untuk mengendalikan hama penyakit ini masih menggunakan teknologi budidaya sederhana yaitu dengan penggunaan mulsa. Edamame yang harus cukup penyiramannya, bila musim kemarau dilakukan dengan penyiraman langsung di tanaman. Untuk pemberian pupuk digunakan pupuk organik yaitu pupuk kandang pada lahan dan pupuk cair yang disemprotkan terus menerus selama 2 minggu dari sebelum panen. Hasil panen edamame dari penanaman periode 4 tahun 2011 yaitu yang dipanen selama bulan Januari hingga bulan Maret 2012 adalah 8.584,5 kg, dapat dilihat pada Gambar 11. Jumlah hasil panen edamame ini didapat dari 25 petani yang menjadi mitra PD. Grace pada periode 4 tahun 2011 dengan jumlah panen masing-masing mitra berbeda berdasarkan luas lahan, dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6.
76
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
3799.5 2870 1915 Jumlah Produksi Edamame (Kg)
Januari
Febuari
Maret
Gambar 11. Jumlah Produksi Edamame Bulan Januari-Maret Tahun 2012
Pada Gambar 11. dapat dilihat hasil produksi edamame paling banyak yaitu 3.799,5 kg terjadi pada bulan Januari, dan terus menurun pada bulan Febuari yaitu 2.870 kg dan bulan Maret dengan produksi paling sedikit yaitu 1.915 kg. Hasil produksi ini memang hanya memenuhi setengah dari target produksi edamame PD. Grace yaitu ± 5000 kg perbulan atau ± 15.000 kg dalam satu periode. Hal ini disebabkan karena faktor cuaca sehingga tidak bisa mencapai target produksi, walaupun sudah diantisipasi dengan pembagian jadwal tanam. Pada periode 4 ini juga PD. Grace mencoba membudidayakan edamame di lahan dengan ketinggian rendah sekitar ± 100 mdpl yaitu di daerah Indramayu dengan mengajak bermitra salah satu petani disana. Namun hasil uji coba ini menghasilkan edamame yang kualitasnya berbeda dengan kualitas edamame yang ditanam di Desa Cibodas dengan ketinggian lahan tinggi yaitu 1250 mdpl, terutama dari segi rasa yaitu edamame tidak manis. Kualitas edamame yang ditanam di Indramayu selain tidak memiliki rasa yang manis, edamame tidak besar dan cenderung kisut serta warnanya yang tidak hijau segar. Hasil panen ini tetap dijual oleh PD. Grace karena hasilnya yang
77
lumayan banyak dan untuk mengetahui respon konsumen. Selama penelitian ini berlangsung, penjualan hasil edamame yang ditanam di lahan dengan ketinggian rendah ini tidak menimbulkan complain dari konsumen akhir. Karena percobaan dianggap gagal walaupun hasilnya cukup banyak, PD. Grace tidak melanjutkan penanaman edamame di lahan dengan ketinggian rendah ini karena yang diutamakan oleh PD. Grace adalah rasa manis dari edamame. Pada periode 4 penanaman edamame tahun 2011 juga terdapat mahasiswa yang belajar untuk membudidayakan edamame namun hasilnya tidak maksimal dikarenakan tidak menguasainya teknik budidaya edamame, ini menunjukan bahwa lamanya berusaha tani akan mempengaruhi kemantapan dalam bertindak. Hasil panen edamame petani mitra yang harus dijual seluruhnya kepada PD. Grace, biasanya langsung diambil oleh PD. Grace sesuai jadwal panen. Pengambilan hasil panen ini merupakan bentuk pelayanan PD. Grace kepada petani mitra yang membantu mitra untuk tidak mengeluarkan lagi biaya transportasi untuk penjualan hasil panen. Terkadang ada satu atau dua petani yang menjual hasil panen edamame kepada PD. Grace dengan inisiatif sendiri mengantarnya langsung ke PD. Grace. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu petani mitra, kemitraan ini menguntungkan untuk segi petani, dengan kepastian harga dan pasar juga harga beli yang cukup tinggi. Untuk periode pembayaran hasil panen dilakukan 2 kali dalam satu bulan, dimana bila panen selama kurung waktu mulai tanggal 1 hingga 15 akan dibayarkan pada tanggal 25 di bulan yang sama dengan jumlah uang berdasarkan banyaknya hasil edamame yang dipanen dalam kurung waktu tersebut dengan harag beli yaitu Rp. 8.000,-
78
/kg. Periode pembayaran panen kedua yaitu untuk kurung waktu panen mulai tanggal 16 hingga 30 akan dibayarkan pada tanggal 10 bulan berikutnya. Pembayaran dilakukan pada pukul 13.00 hingga pukul 15.30 WIB di kantor PD. Grace. Periode pembayaran ini bertujuan untuk memudahkan PD. Grace dalam administrasi pembayaran panen sehingga teratur. Saat ini jumlah benih yang dikeluarkan dengan perkiraan hasil produksi terkadang tidak tepat karena faktor cuaca yang kini tidak menentu lagi. Perkiraan hasil produksi juga membuat PD. Grace dapat mendeteksi apabila terjadi kecurangan yang dilakukan petani mitra yaitu dengan tidak menjual seluruh hasil panen edamame kepada PD. Grace. Hal ini dapat dideteksi dari jumlah benih yang diberikan dengan patokan jumlah hasil panen yang dihasilkan yaitu satu liter benih menghasilkan maksimal ±30 kg edamame. Bila petani mitra melakukan kecurangan, PD. Grace hanya mengingatkan saja tidak memberikan sanski atau denda apapun, namun berdasarkan wawancara dengan manajer produksi PD. Grace, kecurangan ini jarang sekali terjadi karena kepastian harga dan kepastian pasar yang diberikan PD. Grace membuat mereka terikat dengan PD. Grace. Selain kepastian harga dan kepastian pasar, ikatan sosial juga menjadikan petani mitra terikat dengan PD. Grace. Ada ikatan sosial petani dengan PD. Grace yang terjalin dalam kemitraan yaitu hubunga keluarga atau sahabat dengan keluarga besar Bapak Bobon sebagai Direktur Utama PD. Grace. Hubungan kekeluargaan ini mempengaruhi keterikatan dalam penjualan, walaupun memang semua hasil panen edamame para
79
petani mitra akan dijual semua kepada PD. Grace. Hubungan kekeluargaan ini juga mempengaruhi perilaku petani mitra dalam memproduksi edamame. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani mitra yang masih memiliki hubungan kekeluargaan, mengakui bahwa hubungan kekeluargaan memotivasi untuk memproduksi (membudidayakan) edamame dengan baik sehingga menghasilkan edamame yang baik dari segi kuantitas dan kualitas yang tentu akan membantu perkembangan PD. Grace. Sedangkan mitra petani yang tidak memiliki hubungan kekeluargaan yang pada umumnya memproduksi edamame hanya semata untuk menghasilkan keuntungan memproduksi edamame dengan perlakuan yang tidak intensive seperti tidak melakukan penyiraman dengan rajin. Hasil panen edamame para petani mitra ini kemudian dijual kepada PD. Grace untuk selanjutnya langsung disalurkan kepada ritel modern sebagai konsumen perantara dengan konsumen akhir. Seperti yang telah dijelaskan diawal PD. Grace merupakan supplier atau penyalur produk segar edamame dari daerah produksi hingga sampai ke daerah konsumsi, sedangkan yang memproduksi adalah petani mitra. Tidak tercapainya target produksi edamame karena kurang baiknya petani dalam memproduksi edamame merupakan salah satu kendala yang dialami PD. Grace selain faktor cuaca. Edamame PD. Grace dikemas dalam keadaan segar dimana edamame yang baru panen melalui pasca panen, dapat dilihat pada Gambar 12., untuk selanjutnya dipasarkan di sejumlah ritel modern yang menjadi konsumen PD. Grace. Teknologi pengemasan yang dilakukan PD. Grace untuk produk segar edamame yaitu dengan dilapisi plastik kedap udara setelah sebelumnya edamame disusun pada kemasan dasar berbahan seteroform.
80
Persiapan Lahan Penanaman Benih Petani Mitra Pemeliharaan Tanaman
Pemanenan
Penerimaan di PD. Grace (penimbangan dan pendataan)
Pembersihan dan Pencucian
Sortasi (busuk atau layu)
Grading (edamame berpolong 1 dan edamame berpolong 2 atau3)
Pengemasan (Penyusunan, wrapping, pemberian logo)
PD. Grace
Persiapan pengiriman (penimbangan sesuai pesanan, pemisahan berdasarkan ritel dengan menggunakan kontainer)
Transportasi
Ritel Modern
Gambar 12. Alur Produksi dan Distribusi Produk Segar Edamame PD. Grace.
81
5. Kendala-kendala yang Ada Proses produksi produk segar edamame PD. Grace tentu menemui beberapa kendala mulai dari proses penanaman hingga pemasaran. Pada proses penanaman di petani mitra, berdasarkan hasil wawancara, petani merasa terbantu dengan adanya kemitraan ini karena mereka mendapatkan kepastian harga dan kepastian pasar untuk hasil panen mereka. Petani juga mengaku benih yang diberikan gratis membantu mereka. Petani pada umumnya memang terkendala dengan modal, dengan diberikannya benih gratis ini setidaknya membantu para petani. Untuk proses penanaman edamame sendiri tidak ada kendala. Budidaya edamame yang mudah dan tak banyak diserang hama penyakit menjadikan penanaman edamame tidak menemui kendala. Namun petani mitra mengakui mereka ingin hasil panen edamame maksimal dengan kondisi cuaca yang tidak menentu sekarang ini sehingga mereka membutuhkan penyuluhan mengenai caracara budidaya edamame agar hasil panen maksimal yang selama ini hanya dilakukan pihak PD. Grace dan itupun hanya merupakan pengontrolan penanaman. Untuk pembayaran hasil panen oleh PD. Grace sendiri tidak ada masalah. Dari pihak PD. Grace sendiri, kendala yang terjadi menyangkut dengan pihak petani mitra dan pihak ritel. Kendala dari pihak petani yaitu tidak maksimalnya hasil panen para petani mitra sehingga tidak tercapainya target produksi edamame yang telah ditetapkan oleh PD. Grace. Hal ini karena faktor cuaca dan perilaku petani itu sendiri dalam proses budidaya. Karena hal ini juga maka terjadi kendala yaitu tidak terpenuhinya semua permintaan pihak ritel yang
82
sering kali terjadi complain dari mereka. Walaupun sudah diantisipasi dengan kemitraan dengan petani sekitar dan penjadwalan masa tanam. Tidak terpenuhinya semua permintaan pihak ritel, berdasarkan hasil wawancara, memang menjadi hambatan bagi ritel dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan karena banyaknya permintaan dari konsumen akhir namun tidak dapat dipenuhi seluruhnya dengan jumlah produk segar edamame PD. Grace yang terbatas. Untuk pemesanan, pengiriman dan kualitas produk, pihak ritel mengakui tidak ada masalah. 6. Ukuran Distribusi Distribusi produk segar edamame dari petani langsung didistribusikan kepada PD. Grace dengan seluruh hasil panen dijual oleh petani kepada PD. Grace sesuai kesepakatan kontrak. Seluruh hasil panen edamame petani ini seluruhnya dijual oleh PD. Grace kepada ritel modern yang menjadi konsumennya, dapat dilihat pada Gambar 13., karena tingginya permintaan akan produk segar edamame PD. Grace, dan ini belum mencukupi semua permintaan konsumen akan produk segar edamame PD. Grace. Petani Mitra 100%
Daerah Produksi
PD. Grace 100%
Ritel Modern 100%
Konsumen Akhir
Daerah Konsumsi
Gambar 13. Ukuran Distribusi Produk Segar Edamame
83
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer produksi dan manajer pemasaran PD. Grace, produk segar edamame dijual dengan keuntungan 30-40% dari biaya produksi. Biaya produksi edamame yaitu meliputi biaya pembelian benih, gaji staff PD. Grace, harga beli dari petani, biaya pengemasan dan biaya transportasi, bila dihitung mencapai Rp. 12.000 untuk satu kilogram edamame. Produk segar edamame PD. Grace yang disukai konsumen akhir ini membuat konsumen akhir bersifat memilih dalam membeli edamame yang ia suka dan tidak membeli edamame yang tidak ia suka. Hal ini menyebabkan PD. Grace memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi harga, yang berbeda pada pasar persaingan sempurna untuk komoditas pertanian pada umunya yaitu perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga sama sekali (price taker) karena harga ditentukan oleh keseimbangan pasar. Sehingga apabila PD. Grace akan menaikan harga produk segar edamame, ia akan tetap bisa menarik pembeli. Namun pembentukan harga ini merupakan suatu kelemahan karena tidak terjadinya keseimbangan pasar dimana terjadi interaksi antara keseluruhan penjual dengan keseluruhan pembeli, dengan masing-masing penjual memiliki harga tersendiri untuk produk segar edamame. Produk segar edamame PD. Grace memiliki harga tertinggi kedua dalam pasar setelah produk segar edamame dari Highland Edamame. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ritel, rata-rata mereka mengambil keuntungan 6% sampai 7% dari harga beli produk segar edamame, hal ini disesuaikan dengan target keuntungan yang sudah ditentukan oleh masingmasing ritel. Selain menentukan besarnya keuntungan, masing-masing ritel juga memiliki ketentuan dalam penerimaan produk segar, dimana rata-rata ritel
84
menerima barang sebelum pukul 10. Proses penerimaan produk segar khususnya produk segar edamame untuk semua ritel sama yaitu setelah produk segar edamame sampai di ritel, produk segar edamame akan dicek oleh pihak buyer ritel dengan mencocokan order barang dari pihak ritel itu sendiri dengan faktur dari pihak PD. Grace kemudian keseluruhan produk segar edamame ditimbang beratnya untuk mengecek banyaknya barang sama atau tidak dengan order pihak ritel. Setelah produk segar edamame ditimbang kemudian produk segar edamame masuk ke dalam ritel untuk selanjutnya dilakukan pengecekan seperti pengecekan isi kemasan yaitu edamame, kemasan maupun logo. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ritel, yaitu Papaya Melawai, selama ini saat pengecekan sering terjadi plastik kemasan produk segar edamame yang robek dan hilang atau lepasnya stiker logo PD. Grace, sehingga pihak Papaya harus melakukan wrapping ulang. Untuk stiker logo PD. Grace yang hilang terpaksa pihak Papaya menjual tanpa stiker logo PD. Grace walaupun tanpa stiker logo PD. Grace konsumen tetap tahu produk segar edamame yang dijual tersebut adalah produk segar edamame PD. Grace. Karena sering terjadinya logo PD. Grace yang hilang, pihak Papaya menyarankan PD. Grace untuk memberikan beberapa stiker logo PD. Grace pada pihak Papaya untuk mengantisipasi hilang atau lepasnya stiker logo PD. Grace saat pengiriman barang. Pihak PD. Grace sendiri mengakui masalah robeknya plastik kemasan dan hilang atau lepasnya stiker logo PD. Grace sering terjadi, ini karena banyaknya produk-produk segar PD. Grace termasuk produk segar edamame dalam satu kali pengiriman sehingga produk-produk tersebut berhimpitan satu sama lain yang
85
menyebabkan robeknya plastik kemasan dan hilang atau lepasnya stiker logo PD. Grace. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ritel Sogo Seibu, masalah yang sering terjadi adalah ada beberapa produk segar edamame yang layu atau sakit pada kemasan sehingga terkadang pihak Sogo Seibu membatalkan produk segar edamame yang sudah dikirim. Pihak PD. Grace mengatakan hal ini terjadi karena banyaknya hasil panen edamame yang harus cepat dikemas untuk memenuhi permintaan konsumen namun tidak sebanding dengan tenaga kerja yang ada dan mengakibatkan pekerja harus hingga larut malam sehingga para pekerja kurang teliti lagi dalam mengemas produk segar edamame untuk memilih edamame yang segar dan edamame yang sudah layu atau sakit. Untuk pihak ritel lain yang dipilih sebagai informan mengatakan produk segar edamame sudah baik tidak ada masalah apapun. Bila pengecekan ini sudah dilakukan selanjutnya pihak ritel menimbang masing-masing kemasaan produk segar edamame untuk kemudian diberi label harga sesuai harga yang ditentukan masing-masing ritel per satuan berat edamame. Setelah pemberian label harga ini selesai dilakukan maka selanjutnya produk segar edamame PD. Grace disimpan (display) di etalase ritel bagian produk-poduk segar, dapat dilihat pada Gambar 14. Untuk semua ritel, produk segar edamame PD. Grace ditempatkan satu kelompok yaitu khusus edamame dengan produk segar edamame dari ketiga produsen lainnya. Hal ini dilakukan pihak ritel untuk memudahkan konsumen produk segar edamame yang umumnya warga negara asing dari Jepang, China dan Korea, memilih produk segar edamame yang diinginkan.
86
Penerimaan di Pihak Ritel (pengecekan faktur order dan penimbangan)
Pengecekan (Isi Kemasan, Kemasan dan Logo atau Merek Perusahaan)
Pemberian Label Harga
Display di etalase Ritel
Konsumen Akhir
Gambar 14. Alur Penerimaan Produk Segar Edamame PD. Grace di Pihak Ritel
7. Konsentrasi Pasar Permintaan konsumen perantara yaitu pihak ritel untuk memenuhi permintaan konsumen akhir, berdasarkan selama ini tidak semua terpenuhi. Banyaknya produk segar edamame yang diminta oleh mereka tidak sesuai dengan jumlah banyaknya produk segar edamame yang dikirim oleh pihak PD. Grace, terutama pada saat dilakukannya penelitian ini yaitu selama bulan Januari hingga Maret tahun 2012, yang dapat dilihat pada Gambar 15. yang memuat permintaan ritel wilayah Jakarta, Depok dan Bali serta Gambar 16. yang memuat permintaan ritel wilayah Bandung dan Surabaya akan produk segar edamame PD. Grace.
87
6000
5374
5000
4104
4000 3000
2763
Jumlah Permintaan Edamame (Kg)
2000 1000 0 Januari
Febuari
Maret
Gambar 15. Permintaan Produk Segar Edamame PD. Grace Ritel Wilayah Jakarta, Depok dan Bali.
Pada Gambar 15. memperlihatkan banyaknya jumlah produk segar edamame PD. Grace dalam satuan kilogram, yang diminta oleh pihak ritel pada setiap jadwal pengiriman produk segar edamame PD. Grace. Pada bulan Januari produk segar edamame PD. Grace yang diminta sebanyak 2.763 kg dan meningkat pada bulan Febuari yaitu 5.374 kg serta sedikit menurun pada bulan Maret yaitu 4.104 kg. Berdasarkan wawancara dengan salah satu pihak ritel yaitu Papaya Melawai, pada bulan Januari permintaan produk segar edamame PD. Grace sedikit karena konsumen akhir yang merupakan warga negara asing banyak yang pulang ke negara asalnya dalam rangka liburan tahun baru dan kemudian pada bulan Febuari dan Maret permintaan kembali normal. Selama bulan Januari hingga bulan Maret 2012 permintaan ritel wilayah Jakarta, Depok dan Bali akan produk segar edamame PD. Grace
sebanyak 12.241 kg. Jumlah ini belum
ditambah dengan permintaan ritel wilayah Bandung dan Surabaya akan produk segar edamame PD. Grace, dapat dilihat pada Gambar 16. Padahal seperti yang
88
telah dijelaskan sebelumnya produksi edamame dari para petani mitra PD. Grace selama bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2012 hanya 8.584,5 kg.
400
357
350
309 260
300 250
Jumlah Permintaan Edamame (Kg)
200 150 100 50 0 Januari
Febuari
Maret
Gambar 16. Permintaan Produk Segar Edamame PD. Grace Ritel Wilayah Bandung dan Surabaya.
Gambar 16. memperlihatkan banyaknya jumlah produk segar edamame PD. Grace dalam satuan kilogram, yang diminta oleh pihak ritel Bandung dan Surabaya pada setiap jadwal pengiriman produk segar edamame PD. Grace yaitu hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Pada bulan Januari produk segar edamame PD. Grace yang diminta sebanyak 357 kg, bulan Febuari yaitu 260 kg serta pada bulan Maret yaitu 309 kg. Jumlah permintaan produk segar edamame untuk wilayah ritel Bandung dan Surabaya rata-rata 300 kg perbulan dan memang lebih sedikit dengan jumlah permintaan produk segar edamame untuk wilayah Jakarta, Depok dan Bali, karena jumlah ritel yang menjadi konsumen PD. Grace di Bandung dan Surabaya lebih sedikit dibanding wilayah Jakarta, Depok dan Bali. Selain itu konsumen produk segar edamame PD. Grace untuk wilayah Bandung dan Surabaya umumnya merupakan warga negara Indonesia yang mengkonsumsi edamame tidak sesering warga negara asing yang menjadikan edamame sebagai
89
makanan camilan wajib. Jadi selama bulan Januari hingga bulan Maret 2012 permintaan ritel wilayah Bandung dan Surabaya akan produk segar edamame PD. Grace sebanyak 926 kg. Maka keseluruhan permintaan produk segar edamame PD. Grace dari semua ritel yang menjadi konsumennya adalah 13.167 kg sedangkan jumlah seluruh produksi edamame PD. Grace selama bulan Januari hingga Maret 2012 hanya 8.584,5 kg. Ukuran distribusi produk segar edamame PD. Grace kepada pihak ritel yaitu 100% seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka artinya hanya sekitar 65,2% permintaan pihak ritel akan produk segar edamame PD. Grace yang sanggup dipenuhi oleh PD. Grace. Permintaan produk segar edamame PD. Grace wilayah Jakarta, Depok dan Bali selama bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2012 hanya mampu dipenuhi sekitar 54,4% dari seluruh jumlah yang diminta. Permintaan pada bulan Januari yairu sebanyak 2.763 kg hanya dipenuhi PD. Grace dengan mengirim produk segar edamame PD. Grace sebanyak 2.295,2 kg, sedangkan permintaan bulan Febuari 5.374 kg hanya dipenuhi setengahnya yaitu 2.697 kg. Permintaan bulan Maret sebanyak 4.104 kg dipenuhi oleh PD. Grace sebanyak 1.672,9 kg, dapat dilihat pada Gambar 17.
3000 2500
2697 2295.2
2000
1672.9 Jumalah Edamame yang dikirim (Kg)
1500 1000 500 0 Januari
Febuari
Maret
Tabel 17. Jumlah Produk Segar Edamame yang Dikirim Untuk Wilayah Jakarta, Depok dan Bali.
90
Untuk permintaan produk segar edamame PD. Grace wilayah Bandung dan Surabaya selama bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2012 hanya mampu dipenuhi sekitar 39,4% dari seluruh jumlah yang diminta, dapat dilihat pada Gambar 18. Permintaan pada bulan Januari yairu sebanyak 357 kg hanya dipenuhi PD. Grace dengan mengirim produk segar edamame PD. Grace sebanyak 211 kg, sedangkan permintaan bulan Febuari 260 kg hanya dipenuhi setengahnya yaitu 98 kg. Permintaan bulan Maret sebanyak 309 kg dipenuhi oleh PD. Grace sebanyak 56 kg. Bila dibandingkan dengan pemenuhan permintaan antara permintaan ritel Jakarta, Depok dan Bali dengan permintaan ritel Bandung dan Surabaya, PD. Grace lebih mengutamakan pemenuhan permintaan ritel Jakarta, Depok dan Bali karena memiliki konsumen yang lebih banyak dan merupakan warga negara asing yang rutin membeli produk segar edamame PD. Grace.
250
211
200 150 Jumlah Edamame yang dikirim (Kg)
98 100
56
50 0 Januari
Febuari
Maret
Gambar 18. Jumlah Produk Segar Edamame yang Dikirim Untuk Wilayah Bandung dan Surabaya.
91
Tidak terpenuhi semuanya permintaan konsumen akan produk segar edamame PD. Grace, membuat PD. Grace harus bijak dalam mengelola pengiriman produk segar edamame agar permintaan konsumen terpenuhi walau tidak sepenuhnya terpenuhi, untuk menjaga loyalitas pada konsumen sehingga tidak kehilangan konsumen. Untuk memenuhi permintaan pihak ritel namun ketersediaan produk segar edamame yang tidak seimbang dengan permintaan, berdasarkan analisis data, membuat pihak PD. Grace mengutamakan memenuhi permintaan pihak ritel yang menjadi konsumen PD. Grace pertama dan rutin memesan produk segar edamame PD. Grace.
6000 5254 5000 3984
4000
Jakarta 3000
2637
Depok
2000
Bali
1000 0
0 126 Januari
20 100 Febuari
0 120 Maret
Gambar 19. Jumlah Permintaan Produk Segar Edamame Per Bulan Berdasarkan Ritel Wilayah Jakarta, Depok dan Bali.
Pada Gambar 19., dapat dilihat jumlah permintaan produk segar edamame PD. Grace masing-masing ritel wilayah Jakarta, Depok dan Bali selama bulan Januari hingga bulan Maret. Jumlah permintaan produk segar edamame tiap ritel berbeda dengan periode pemesanan berbeda. Ritel yang rutin memesan produk segar edamame kepada PD. Grace yaitu Kamome, Papaya Melawai, Papaya Bumi
92
Mas, Papaya Bali, Sogo Plaza Indonesia, Sogo Kelapa Gading, Sogo Plaza Senayan, Sogo Pondoh Indah Mall, Sogo Grand Indonesia, Ranch Market Pondok Indah dan Ribbon, karena para ritel ini memiliki konsumen warga negara asing yang rutin membeli produk segar edamame. Sogo Plaza Indonesia dan Ranch Market Pondok Indah merupakan dua ritel yang paling tinggi permintaan akan produk segar edamame, karena banyaknya konsume akhir produk segar edamame yang menjadi pelanggannya. Jumlah permintaan seluruh ritel mencapai 12.241 kg namun tidak semua permintaan produk segar edamame ini dipenuhi oleh PD. Grace. Jumlah produk segar edamame yang dikirim untuk memenuhi semua permintaan ritel akan produk segar edamame hanya 665,1 kg atau sekitar 54,4%, dapat dilihat pada Gambar 20.
3000 2599 2500
2189.2
2000 1622.9
Jakarta
1500
Depok
1000
Bali
500 0
0 106 Januari
18 80 Febuari
0
50
Maret
Gambar 20. Jumlah Produk Segar Edamame yang Dikirim Per Bulan Berdasarkan Ritel Wilayah Jakarta, Depok dan Bali.
Pemenuhan permintaan akan produk segar edamame, PD. Grace mengutamakan ritel yang menjadi konsumen pertamanya dan rutin memesan produk segar edamame seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan
93
persediaan produk segar edamame PD. Grace. Ada beberapa ritel yang terpenuhi permintaannya mencapai 80% yaitu Kamome, Papaya Melawai, Papaya Bunga Mas, Papaya Bali, Margaret, Sogo Pondok Indah Mall, PT. Ribbon, dan FKRG Toko Buah. Sedangkan ritel lainnya pemenuhan permintaan akan produk segar edamame hanya mencapai kurang dari 50%. Untuk pemenuhan produk segar edamame pihak ritel wilayah Bandung dan Bali selama bulan Januari hingga bulan Maret jumlah permintaan seluruh ritel mencapai 926 kg, dapat dilihat pada Gambar 21., sedangkan jumlah produk segar edamame yang dikirim hanya 365 kg atau sekitar 39,4%, dapat dilihat pada Tabel 14. Pada Gambar 21. permintaan ritel di wilayah Bandung dan Surabaya rata-rata stabil.
300
287
250 200
199
180
Bandung
150 110 100
70
80
Surabaya
50 0 Januari
Febuari
Maret
Gambar 21. Jumlah Permintaan Produk Segar Edamame Per Bulan Berdasarkan Ritel Wilayah Bandung dan Surabaya.
Pada Gambar 21., dan Gambar 22., untuk ritel wilayah Bandung dan Surabaya, PD. Grace mengutamakan ritel yang berada di Bandung dengan pemenuhan permintaan produk segar edamame mencapai diatas 50%, sedangkan
94
untuk wilayah Surabaya hanya kurang dari 30%. PD. Grace memang lebih memusatkan pendistribusian produk segar edamame di wilayah Jakarta kemudian Bandung dan terakhir Surabaya, dengan mempertimbangkan jumlah konsumen yang lebih banyak dan merupakan warga negara asing yang rutin membeli produk segar edamame PD. Grace.
200
186
150 100 50
Bandung
78
Surabaya 49
25
20
7
0 Januari
Febuari
Maret
Gambar 22. Jumlah Produk Segar Edamame Per Bulan yang Dikirim Per Bulan Berdasarkan Ritel Wilayah Bandung dan Surabaya.
Struktur pasar produk segar edamame yang mempengaruhi perilaku para pelaku pemasaran dalam penentuan harga maupun ketersediaan produk akan tercermin melalui kinerja pasar tersebut secara keseluruhan. Kinerja pasar produk segar edamame bila dilihat dari informasi harga, cukup mudah dan adanya kepastian harga. Selain itu pemesanan produk segar edamame cukup mudah. Perilaku mitra tani yang tidak seluruhnya memproduksi dengan baik sehingga belum terpenuhinya semua permintaan pasar, walaupun ada beberapa petani yang memiliki ikatan sosial dengan PD. Grace berusaha dengan baik memproduksi edamame. Sehingga dapat dikatakan kinerja pasar produk segar edamame
95
terintegrasi dengan baik. Berdasarkan pemaparan diatas, struktur pasar produk segar edamame masuk kedalam struktur pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar monopolistis dengan jumlah pelaku pemasaran produk segar edamame khususnya penjual yang hanya terdapat penjual yaitu 4 penjual produk segar edamame dengan masuk ke dalam industri relatif mudah dengan mendirikan perusahaan. Berbeda dengan pasar komoditas pertanian pada umumnya yang terdapat banyak penjual. Penentuan harga oleh masing-masing penjual sehingga tidak terjadinya keseimbangan harga seperti pada pasar persaingan sempurna untuk komoditas pertanian pada umumnya yang mengakibatkan kekuasaan menentukan harga lemah serta mengakibatkan pembeli bersifat memilih dalam membeli produk yang ia sukai. Produk segar edamame yang diperjualbelikan pun sama namun berbeda corak yang dapat dibedakan dari segi pengemasan. Pada pasar persaingan tidak sempurna produk segar edamame PD. Grace ini promosi dilakukan dengan persaingan bukan harga yaitu dengan mempromosikan perbaikan mutu dan desain dari produk segar edamame yang telah ada sebelumnya dalam pasar.