49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Band “SEND” Nama SEND diambil dari bahasa inggris yang memiliki arti mengirim atau menyampaikan. Dan dengan makna SEND ini lah, mereka berharap dapat menyampaikan genre musik yang dibawakan kepada semua orang tanpa mengenal batasan. SEND dibentuk pada tanggal 10 Januari 2010 awalnya terdiri dari 4 orang personil Panji, Leo,Marvin dan Sammy. Tapi karena perbedaan prinsip dalam bermusik, akhirnya Marvin dan Sammy memutuskan untuk keluar dari SEND. Dan, pada akhir tahun 2011, Rizki masuk sebagai pengganti kedua personil tersebut. Walaupun sekarang hanya terdiri dari 3 orang saja, SEND kini lebih mantap mengusung genre Atmospheric Acoustic. Atmospheric Acoustic sendiri adalah suatu warna musik dan dinamika lagu yang diciptakan oleh SEND sendiri. Dimana sound dan nuansa dalam musik yang diciptakan SEND memiliki unsur ambience, delay, dan reverb yang tebal. Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia musik di Indonesia, membuat SEND ingin meramaikan belantika musik Indonesia dengan mengusung suatu warna musik yang mereka sebut Atmospheric Acoustic.
49
50
4.1.1 Definisi logo band SEND
1. Warna hitam bergaris tepi putih memiliki arti musik merupakan suatu yang universal yang dapat menyatukan dua hal yang berbeda yaitu hitam dan putih. 2. Huruf S diawal diberi unsur treble clef dimana memiliki arti musik memiliki dasar notasi. 4.1.2 Visi & Misi band SEND Dengan melihat perkembangan musik dalam negeri yang saat ini semakin luas dan beragam, membuat SEND semakin tergugah untuk memperkenalkan jenis musik barunya kepada seluruh penikmat musik ditanah air khususnya yang masih awam dengan warna musik yang akan diusung oleh SEND. 4.1.3 Prestasi Band SEND Sebagai band indie yang berdiri sejak lama, SEND juga memiliki beberapa prestasi selama mereka mengeluti industri musik, diantaranya yaitu :
51
1. Salah Satu Finalist Soundbreeze Acoustic Competition 2013 2. Menjadi Bintang tamu di acara Pentas Seni SMK 1 Tangerang tahun 2011 3. Menjadi Bintang Tamu di Acara Komunitas Speech Forum Corruption Youth tahun 2011 4. Menjadi salah satu Performer di acara Teater SANGGUL di Universitas Esa Unggul tahun 2010 5. Menjadi Bintang Tamu di acara STARCOUSTIC yang diadakan oleh Star Radio Tangerang pada tahun 2013 6. Menjadi Bintang Tamu acara Talkshow di Inspira Radio, Jakarta pada tahun 2011 7. Menjadi Bintang Tamu acara INDIECOUSTIC di Bandung pada tahun 2012 4.2 Sejarah Singkat Situs YouTube
Saat awal dirilisnya tahun 2005, Youtube merupakan situs penyedia konten dan tempat untuk berbagi foto. Namun, para pendiri YouTube memperhatikan ada sedikit masalah kecil yang tejadi disana, mereka terus berpikir
52
sebenarnya ada banyak cara mahal dan murah untuk membuat sebuah video, tapi mengapa tidak ada cara yang terbaik dan mudah untuk berbagi sebuah video.
Pada akhirnya, 3 orang pemuda Amerika ini memutuskan untuk membuat domain yang mereka beri nama Youtube. Chad Hurley yang pernah belajar desain di Indiana University di Pennsylvania, Steve Chen dan Jawed Karim yang samasama belajar ilmu komputer di University of Illinois di Urbana Champaign berkolaborasi untuk membuat situs ini. Dan setelah mereka lulus, keduanya mulai bekerja di PayPal di San Jose, California dimana mereka bertemu banyak karyawan masa depan mereka.
Setelah memutuskan mengundurkan diri dari PayPal, akhirnya Hurley mendaftarkan merek dagang, logo, dan domain YouTube. Dan tiga bulan kemudian, pada Mei 2005, sekelompok kecil karyawan awal meluncurkan www.youtube.com yang saat itu masih dalam bentuk situs beta test.
Pada bulan November 2005, YouTube menerima dana dari Sequoia Capital. Barulah, pada bulan Desember ditahun yang sama, YouTube resmi menjadi sebuah perusahaan. Kantor pertama Youtube terletak di atas sebuah restoran Pizza di San Mateo, California. Dan seiring berjalannya waktu, jumlah karyawan yang meningkat, memaksa Youtube harus berpindah kantor ke tempat yang lebih luas dan bisa menampung karyawannya.
53
Pemilihan nama www.youtube.com mengakibatkan masalah bagi sebuah situs bernama mirip yaitu www.utube.com. Pemilik situs, Universal Tube & Rollform Equipment, mengajukan gugatan terhadap YouTube pada November 2006 setelah mengalami kelebihan beban secara teratur yang diakibatkan oleh orang yang mencari situs YouTube. Pada tanggal 9 Oktober 2006, Google datang membawa berita baik. YouTube yang saat itu memiliki sekitar 67 karyawan, bisa pindah ke bekas kantor GAP di San Bruno, California. Dan, pada saat itu juga, Youtube resmi dibeli oleh Google dengan harga 1.650.000 US$. Dan banyak kesepakatan diselesaikan satu bulan kemudian. November 2008, YouTube mencapai persetujuan dengan MGM, Lions Gate Entertainment dan CBS yang memungkinkan ketiga perusahaan tersebut memuat film-film dan acara televisi penuh di situs YouTube, asalkan disertakan iklan, sebagai langkah menyaingi situs-situs video lainnya seperti Hulu, yang menampilkan bahan-bahan terbitan NBC, Fox, dan Disney. Saat ini, YouTube adalah tujuan video online terbesar di dunia dan situs ketiga yang paling banyak dikunjungi dari keseluruhan situs website yang ada. Situs Youtube mendapat lebih dari dua miliar views per hari, hampir dua kali lipat waktu penonton utama dari semua tiga jaringan utama AS digabungkan. Menurut sebuah tinjauan pada 16 Juli 2006, 100 juta klip ditonton di YouTube pada setiap hari, dengan sebanyak 65.000 video baru di-upload setiap 24 jam. Menurut Nielsen / NetRatings, Youtube dikunjungi oleh hampir 20 juta pengguna setiap bulan, dengan sekitar 44% penontonnya adalah wanita, dan 56% pria. Grup
54
yang berumur antara 12 sampai 17 tahun merupakan penontonnya yang terutama. Keunggulan Youtube dalam pasar video online adalah sangat mengejutkan. Menurut situs Hitwise.com, YouTube menguasai 64% dari pasar video online di Inggris. Platform ini terdiri terbesar komunitas video-sharing di dunia dan termasuk pengguna, pengiklan, dan lebih dari 10.000 mitra. Setiap menit, ada 24 jam video diunggah ke situs Youtube. Ratusan juta pengguna di seluruh dunia, datang ke YouTube untuk menemukan dan membentuk dunia melalui video.43
4.3 Hasil Penelitian Pada bab ini, penulis akan menguraikan hasil penelitian mengenai motivasi musisi indie dalam menggunakan sosial media Youtube sebagai sarana promosi diri. Data-data tersebut didapat melalui wawancara mendalam dengan narasumber yaitu Leonhardt Ray-Ray (Gitaris sekaligus pendiri band SEND), Dwi Panji (vokalis band SEND), dan John Patrick (Manager band SEND), di kawasan Perumahan Ciledug, Tangerang. 4.3.1 Motivasi Musisi Indie Dalam Menggunakan Media Sosial Youtube 4.3.1.1 Motivasi Dari Luar Band SEND Berbagai motivasi muncul pada saat SEND memutuskan untuk menggunakan media sosial Youtube sebagai sarana promosi. Selain mereka ingin memperkenalkan genre musik mereka yang jarang didengar masyarakat awam, 43
A Brief Story of Youtube. https://sites.google.com/a/pressatgoogle.com /youtube5year /home/short‐story‐of‐youtube. Diakses pada 6 Juni 2013. Jam 19:48 WIB
55
SEND juga berkeinginan agar pendengar mereka juga memberikan feedback lewat request lagu yang dikirim oleh pendengarnya lewat media sosial itu. Dan Leonhardt sebagai salah satu personil SEND mengungkapkan :
“Sangat banyak yang memotivasi kami untuk memperkenalkan SEND lewat sosial media Youtube. Salah satunya karena adanya request dari beberapa pendengar. Pendengar meminta SEND untuk membawakan beberapa lagu favorit, yang mereka request untuk kami nyanyikan, jadi kami mencoba membawakannya secara cover ataupun live perform lalu setelah itu mengunggahnya ke Youtube”44 Biasanya setelah mendapat feedback dari pendengar, barulah SEND memberanikan diri untuk mengunggah video-video perform mereka ke Youtube. Karena mereka berharap dengan banyaknya feedback yang diberikan, semakin banyak pula masukan untuk SEND agar kedepannya bisa membuat musik mereka bisa lebih dinikmati oleh masyarakat awam. Selain itu, feedback dari pendengar juga bisa menjadi masukan yang positif, agar SEND bisa termotivasi membuat karya-karya yang lebih baik untuk kelangsungan band mereka.
4.3.1.2 Motivasi Dari Dalam Band SEND Motivasi dari dalam diri band SEND sendiri juga menjadi dorongan kuat yang membuat SEND memutuskan untuk menggunakan Youtube sebagai sarana promosi diri. Salah satunya yaitu karena mereka ingin masyarakat menaruh perhatian yang lebih untuk musisi indie seperti SEND, dan untuk hal ini, John Patrick selaku manager SEND mengatakan : 44
Wawancara dengan gitaris band SEND, Leonhardt Ray‐Ray, Rabu 09 Juli 2013.
56
“Sebenarnya motivasi kita yang utama menggunakan Youtube itu untuk
mendapatkan perhatian publik yang lebih besar lagi. Dan karena kita menggunakan media yang digunakan sebagian besar publik yaitu Youtube, SEND berharap kedepannya bisa mendapat perhatian yang lebih besar lagi dari masyarakat. Itu adalah motivasi yang utama dari dalam band SEND.” Motivasi lain yang muncul dari dalam SEND adalah ingin berapresiasi bersama-sama dengan musisi indie lain yang menggunakan Youtube sebagai sarana promosi, untuk hal ini Dwi Panji salah satu personil SEND mengungkapkan :
“SEND ingin membuat musik yang lebih baik dan membuat musik yang lebih menunjukkan seperti apa genre yang SEND punya. Jadi, karena semakin banyaknya musisi yang membuat lagu-lagu yang bagus, itu menjadi motivasi kami agar lebih membuat lagu yang “kita banget” maksudnya disini adalah kami membuat suatu lagu dengan gaya, karakter, dan jenis musik yang kami punya.”45
4.3.2 Sarana Promosi Menggunakan Sosial Media Youtube. 4.3.2.1 Musisi Indie Bertindak Langsung Dalam Proses Promosinya. Sedikitnya pihak yang terlibat dalam proses promosi menggunakan media sosial ini, mengharuskan SEND untuk turun tangan langsung dalam membuat video-video untuk mempromosikan band mereka.
Seperti yang
dijelaskan Leonhardt Ray-Ray, SEND tidak dibutuhkan banyak peralatan dalam setiap video dokumentasi pada saat mereka manggung. “Prosesnya sangat simple, karena kami hanya membutuhkan sebuah kamera dan bantuan beberapa teman. Pada saat kami perform, biasanya kami mengabadikan moment tersebut melalui video, meski tidak semua perform kami abadikan dengan video, kadang juga kami hanya memakai recorder atau perekam suara saja, yang penting SEND punya 45
Hasil Wawancara bersama gitaris Band SEND, Dwi Panji, tanggal 14 Juli 2013.
57
dokumentasi setiap perform. Dan juga beberapa video yang kami unggah itu, tanpa proses editing, jadi semua yang ada dalam video tersebut terjadi secara aktual”46
Walau terlihat simple, bukan berarti SEND tidak ada persiapan sama sekali dalam setiap perform mereka. Malah saat-saat latihan sebelum perform inilah bisa dibilang adalah saat yang cukup menentukan untuk keberhasilan saat mereka manggung. Karena keberhasilan dan kesuksesan mereka saat manggung itulah yang bisa menjadi salah satu faktor untuk menarik banyak pendengar mereka agar lebih menaruh perhatian kepada genre musik yang diusung oleh SEND sendiri. 4.3.2.2 Proses Promosi Dilakukan Secara Bersama-sama Kebersamaan dalam grup diperlukan untuk mempertahankan sebuah eksistensi, dan sama halnya dengan bersama-sama melakukan promosi agar sebuah band bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Di dalam SEND sendiri, proses promosi dilakukan oleh 2 anggota band, yaitu Dwi Panji dan Leonhardt Ray-Ray yang bertugas melakukan promosi ini. Leonhardt mengungkapkan bahwa dia dan Dwi Panji yang bertanggung jawab untuk proses ini, tetapi anggota yang lain juga turut menyumbang ide. “Saya (Leonhardt) bersama Panji yang menggagas ide untuk memperkenalkan SEND lewat sosial media Youtube, kami berdua juga bertanggung jawab untuk proses promosinya. Tapi kami tidak lupa melibatkan anggota SEND yang lain, anggota band yang lain juga sering menyumbang ide, konsep video, konsep lagu dan lain-lain. SEND sendiri 46
Wawancara dengan Gitaris band SEND, Leonhardt Ray‐Ray, tanggal 13 Juli 2013.
58
juga kadang melakukan brainstorming dengan komunitas musisi-musisi indie lain agar kami tidak buntu ide dalam berkarya. Pada intinya, saling berbagi ide sesama musisi indie.”47 Kebersamaan sesama anggota band merupakan kunci utama dalam proses promosi ini. Setiap anggota memegang peranan penting, mulai dari ide sampai eksekusi pembuatan video. Dan tidak hanya terpaku dengan ide dari dalam band sendiri, SEND juga menampung ide-ide lain yang berasal dari luar band. Saling bertukar ide sesama musisi indie juga membantu SEND agar bisa lebih lebih berkembang. 4.3.2.3 Keterlibatan Media Sosial Lain Dalam Berpromosi Ternyata, selain memakai Youtube sebagai sarana promosi, SEND masih harus melibatkan media sosial lain untuk berpromosi. Hal ini dikarenakan, jika hanya mengandalkan Youtube, setiap video baru yang diunggah SEND, tidak bisa langsung diketahui oleh publik. Berkaitan dengan hal ini, Dwi Panji mengungkapkan bahwa SEND menggunakan media sosial lain untuk berbagi link tautan video yang diunggah. ” Kita juga butuh media sosial lain untuk sarana pendukung proses promosinya. Karena jika hanya mengandalkan Youtube, Hambatan yang sering muncul adalah waktu kita meng-upload video baru, video tersebut tidak bisa diliat langsung oleh orang-orang yang bukan subscriber dari channel kita. Jadi, kita tetap harus berpromosi di media sosial lain seperti Twitter dan Facebook, di media sosial itu baru kita share link tautan ke video kita di Youtube, baru setelahnya video itu bisa ditonton. Oleh karena itu, kita harus punya media sosial lain selain Youtube untuk mempromosikan video kami ke non-user Youtube.” 48 47 48
Ibid. Wawancara dengan vokalis band SEND, Dwi Panji, tanggal 14 Juli 2013.
59
Penggunaan media sosial lain ini merupakan media pendukung agar proses penyebaran video bisa meluas dan lebih cepat. Karena dengan menggunakan media sosial lain seperti Facebook dan Twitter, para pendengar SEND yang non-user Youtube bisa tahu dan terhubung langsung ke video walaupun mereka bukan subscriber dari channel Youtube SEND
4.3.3 Penggunaan Media Youtube Sebagai Sarana Promosi Diri 4.3.3.1 Peran Youtube Sebagai Sarana Promosi Diri untuk SEND Peranan Youtube untuk sarana promosi diri bagi band SEND sangat besar, mereka melihat ada potensi besar dalam penggunaan Youtube sebagai sarana promosi, seperti yang diungkapkan oleh John Patrick, manager band SEND “Peran Youtube sangat besar sekali untuk SEND, dan SEND berharap eksposure yang Youtube dapat berikan untuk SEND itu besar. Ekspektasi saya sebagai yang mengarahkan mereka untuk sementara, saya melihat potensial sekali media seperti Youtube ini untuk berpromosi, apalagi konten yang di upload ke Youtube itu video, dan biasanya orang-orang lebih senang melihat video dibanding hanya audio saja.”49 Peranan Youtube untuk sarana promosi selain memberikan eksposure yang besar untuk musisi indie, ternyata ada peranan lain yang dirasakan oleh band SEND sendiri sebagai musisi indie, menyangkut hal ini Dwi Panji mengungkapkan “Saya juga menyadari bahwa peran Youtube untuk SEND sendiri itu sangat besar. Karena dengan media sosial inilah akhirnya SEND bisa berapresiasi dengan karya-karyanya. Jika kita lihat, sebelum Youtube 49
Wawancara dengan Manager band SEND, John Patrick, tanggal 13 Juli 2013.
60
dikenal sebagai sarana berpromosi, banyak musisi indie kesulitan untuk menunjukkan karya-karya mereka. Alhasil, pada akhirnya mereka berusaha menonjolkan diri mereka dengan cara ikut beberapa festival band yang pada umumnya mengharuskan pesertanya membayar uang pendaftaran. Jadi, menurut saya dengan munculnya Youtube sebagai media promosi tidak berbayar atau gratis, sangat membuka ruang kreatifitas kami sebagai musisi indie untuk lebih bisa menunjukkan diri kami, seperti apa karakter lagu kami, dan juga bisa menghemat biaya promosi”50 Peranan Youtube lain yang dirasakan adalah sosial media ini bisa menjadi sarana aktualisasi diri. Jadi, musisi indie tidak melulu harus tampil di atas panggung
untuk
menunjukkan
kualitas
musik
mereka.
Hanya
dengan
bermodalkan video-video cover lagu, mereka sudah bisa menunjukkan bagaimana karakter musik mereka. 4.3.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Youtube Sebagai Sarana Promosi Sebagai sarana berpromosi, pasti ada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Youtube sebagai situs video hosting terbesar, dan SEND sebagai user dari Youtube yang memanfaatkan situs ini untuk berpromosi pun merasakan adanya kelebihan dan kekurangan, untuk kelebihan sendiri ada beberapa fitur dari Youtube yang bisa dibilang menjadi nilai plus dari Youtube, seperti yang diungkapkan John Patrick : “Kalau ditanya kelebihan, ada beberapa sisi seru dari Youtube, yaitu seperti fitur subscribe yang disediakan. SEND yang mempunyai sebuah channel, bisa di subscribe oleh user Youtube yang lain. Jadi, dari situ kita bisa melihat seberapa banyak subscriber atau user yang mendukung SEND dan seberapa sering mereka melihat video-video dari SEND. Oleh karena itu, fitur subscribe ini juga sangat membantu 50
Wawancara dengan vokalis band SEND, Dwi Panji, tanggal 14 Juli 2013.
61
SEND untuk tahu seberapa besar antusiasme para pendengar. Dan dengan fitur subscribe ini, SEND dan sesama musisi indie lain yang ada di Youtube saling men-subscribe satu sama lain agar sesama musisi dapat bertukar karya.”51 Selain fitur subscribe yang dinilai sebagai kelebihan Youtube, personil SEND lain, Leonhardt, menegaskan bahwa kelebihan Youtube lainnya adalah biaya operasionalnya yang gratis dan mudahnya kita mengerti interface atau tampilan dari Youtube “Jika kita berbicara lebih kepada kelebihannya. Kelebihan Youtube yaitu kita sebagai user dimudahkan dan digratiskan untuk berpromosi. Dan itu menurut saya sangat luar biasa sekali. Karena dijaman sekarang, mencari sarana promosi yang gratis itu kan jarang. Jadi, selama ada yang media yang mudah dan gratis, semaksimal mungkin kita memanfaatkan media tersebut untuk sarana berpromosi. Selain itu, interface Youtube yang mudah dimengerti juga menjadi nilai tambah. Kita tidak perlu belajar banyak untuk mengetahui cara kerja Youtube seperti apa.”52 Faktor biaya operasional yang gratis dan cara mengoperasikan yang mudah menjadi kelebihan media Youtube sebagai sarana promosi, karena kemudahan yang diberikan Youtube, maka banyak musisi indie yang beralih ke media ini untuk keperluan promosi. 4.3.3.3 Keunggulan Youtube Sebagai Sarana Promosi Dibanding Situs Video Hosting lain Selain Youtube, sebenarnya ada banyak situs-situs video hosting lain seperti Vimeo, Dailymotion dan lain sebagainya. Tapi musisi indie tetap lebih 51 52
Wawancara dengan Manager Band SEND, John Patrick, tanggal 13 Juli 2013. Wawancara dengan Gitaris Band SEND, Leonhardt Ray‐Ray, tanggal 14 Juli 2013.
62
memilih Youtube dibanding situs-situs video hosting lainnya. Alasannya beragam, dan menyangkut hal ini, John Patrick menegaskan bahwa dalam hal memilih, itu semua tergantung dari segi segmentasi “Kalo dari saya sendiri menilai dari segi segmentasi penontonnya. Jika kita telaah, Vimeo merupakan salah satu situs sharing video yang lebih sering diakses oleh para user yang bergerak di bidang seni video, seperti videographer, video editor dan orang-orang yang memang mengakses Vimeo untuk kebutuhan pencarian angle yang bagus seperti apa, sedangkan Dailymotion tidak semua orang tahu tentang adanya situs sharing video seperti Dailymotion, mungkin hanya kalangan tertentu saja yang tahu Dailymotion. Berbeda sekali dengan Youtube. Kalau Youtube itu, hampir semua orang tahu bahwa situs video hosting no.1 versi website dunia itu Youtube, jadi hampir tidak mungkin orang tidak tahu adanya keberadaan Youtube”53 Segmentasi yang dipunyai Youtube sangat luas dibanding dengan situs video hosting lain. Youtube bisa diakses oleh hampir seluruh kalangan sedangkan situs lain seperti Vimeo, hanya bisa diakses dan dimengerti oleh kalangan videographer. Ini jadi pertimbangan SEND juga mengapa lebih memilih Youtube dibanding situs video hosting lain. 4.4 Analisis dan Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti memfokuskan diri pada motivasi sang musisi indie yang terdiri dari motivasi dari dalam dan luar. Motivasi dari dalam yang menjadi dorongan kuat untuk sang musisi adalah keinginan untuk berkembang dan menciptakan musik yang lebih memiliki karakter dari sang musisi. Selain daripada itu, sang musisi juga ingin menarik 53
Wawancara dengan Manager Band SEND, John Patrick, tanggal 13 Juli 2013
63
perhatian publik dengan musik-musik yang mereka bawakan. Dan keputusan mereka memakai Youtube sebagai sarana promosi didukung banyak faktor-faktor kemudahan yang ditawarkan oleh sosial media Youtube. Melalui kemudahan yang ditawarkan inilah, SEND sebagai musisi indie tidak menyia-yiakan kesempatan yang ada untuk berpromosi secara gratis melalui Youtube. Dan motivasi dari luar yang muncul kebanyakan datang dari para pendengar yang meminta SEND untuk membawakan lagu orang lain tapi diaransemen ulang sehingga lebih menunjukkan seperti apa karakter musik dari SEND. Karena banyak permintaan seperti itulah, akhirnya SEND memutuskan untuk mengupload nya ke Youtube agar para pendengar mereka bisa melihat lebih leluasa. Motivasi dari luar yang lain yaitu karena semakin banyaknya musisi indie yang memakai Youtube sebagai sarana promosi, SEND juga ingin turut serta meramaikan industri musik indie dengan karya-karya mereka. Banyaknya komunitas-komunitas indie yang ada di Youtube menjadi motivasi untuk SEND agar bisa bertukar karya sesama musisi indie. Jika dikaitkan dengan Teori Motivasi Komunikasi McClelland, hasil penelitian sangat berkaitan erat dengan 3 kebutuhan dasar yang disebutkan McClelland dalam teorinya yaitu Kebutuhan akan Prestasi, Kebutuhan akan afiliasi, dan Kebutuhan akan Kekuasaan. Karena disini terlihat bahwa musisi indie memanfaatkan media sosial untuk ketiga kebutuhan tersebut. Pertama, Kebutuhan akan prestasi terlihat pada SEND memiliki keinginan kuat untuk memperkenalkan genre musik mereka kepada publik sehingga mereka
64
bisa mencapai tujuan mereka yaitu mendapat apresiasi dari khalayak. Kedua, Kebutuhan akan Afiliasi terlihat pada usaha SEND untuk memelihara hubungan yang baik antara SEND dan para pendengarnya dengan cara memenuhi permintaan para pendengar dengan membuat video cover lagu yang di request langsung oleh pendengar. Ketiga, Kebutuhan akan Kekuasaan terletak pada besarnya keinginan SEND untuk bisa mempengaruhi publik agar menaruh perhatian lebih pada genre musik yang SEND punya. Teori ini sangat mendukung hasil penelitian diatas karena 3 hal yang disebutkan McClelland dalam teorinya, terlihat jelas pada setiap motivasi dari dalam dan dari luar band SEND dalam menggunakan Youtube sebagai sarana promosi. Oleh karena itu, peneliti melihat bahwa teori motivasi komunikasi milik McClelland merupakan teori yang cocok jika dipakai untuk penelitian ini.