BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1
Deskripsi Obyek Penelitian Nama Kondur diambil dari nama pulau yang berada di Selat Malaka, Provinsi
Riau, dimana pulau tersebut merupakan bagian dari lokasi kerja Kondur Petroleum S.A., yang luasnya mencapai 55.000 km2. Sedangkan istilah Petroleum pada umumnya digunakan untuk istilah liquid crude oil, yang artinya minyak mentah cair. Secara alamiah, petroleum merupakan senyawa hidrokarbon yang ditemukan dalam bebatuan, yang dapat berupa padatan atau gas. Kondur Petroleum S.A merupakan perusahaan yang didirikan oleh U.S Firm Ingram dan mitranya pada 17 Desember 1967, yang didaftarkan berdasarkan hukum Republik Panama. Kerjasama antara Kondur Petroleum S.A dengan pemerintah Republik Indonesia itu sendiri dimulai pada 5 Agustus 1970. Pada kesempatan ini, Pertamina sebagai wakil dari pemerintah Indonesia, dan Kondur Petroleum S.A menandatangani kesepakatan hak kelola
Blok Selat Malaka berupa Production
Sharing Contract (PSC) atau kontraktor kerjasama (KKKS). Pada pertengahan tahun 1995, sebuah perusahaan Indonesia, Far Eastern Hydrocarbon Ltd., mengakuisisi Resources Holding Company (RHI), yang merupakan pemilik saham Kondur Petroleum S.A. Sejak saat itulah Kondur Petroleum S.A dioperasikan oleh putra-putri terbaik Indonesia yang saling membantu untuk membangun industri perminyakan dan gas bumi di Indonesia, yang saat ini mencapai 360 karyawan tetap yang berkualitas.
42
Setelah beberapa kali terjadi pemindahan kepemilikan, maka pada Februari 2003 seluruh saham RHI di Kondur Petroleum S.A diakuisisi oleh PT. Energi Mega Persada Tbk (EMP). Dalam perusahaan ini bergabunglah perusahaan minyak dan gas bumi seperti Kondur Petroleum S.A dan Lapindo Brantas Inc. Pada pertengahan tahun 2004, PT. Energi Mega Persada Tbk. menjadi perusahaan publik. Dan pada awal tahun 2008, Bentu-Korinci, Gelam, Semberah, Gebang dan Kangen menjadi bagian dari PT. Energi Mega Persada Tbk. Saat ini perusahaan minyak dan gas bumi yang tergabung dalam grup Energi Mega Persada terdiri dari Kondur Petroleum S.A, PT. Semberani Persada Oil (SEMCO), PT. Insani Mitrasani Gelam (IMG), Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Costa International Group Ltd., Kalila (Bentu) Limited dan Kalila (Korinci Baru) Ltd. Dalam organisasi Energi Mega Persada Tbk., Kondur Petroleum S.A dikenal dengan nama EMP Malacca Strait S.A. Namun nama ini hanya dipergunakan dalam grup EMP Tbk. Daerah operasi Kondur Petroleum S.A adalah operator dari blok Malaka yang merupakan blok terbesar yang memproduksi minyak bagi Energi Mega Persada. Selat Malaka memproduksi minyak yang mengoperasikan 110 sumur pada sembilan lapangan minyak. Selat Malaka itu sendiri merupakan lapangan yang dianggap “matang” dengan penurunan produksi dari tahun ke tahun yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Kondur Petroleum saat ini melakukan program workovers, wellservices, optimalisasi cadangan dan pengeboran eksplorasi. Untuk meningkatkan produksi dalam jangka waktu menengah diharapkan ada pengembangan wilayah minyak baru. Saat ini juga telah ditemukan sumber daya gas yang memiliki potensi jumlah yang besar. Minyak ini diproses dan diserahkan melalui jaringan pipa kedalam tempat
42
penyimpanan yang mengapung di lepas pantai. Penjualan minyak dan gas ini dilakukan berdasarkan kontrak jangka pendek melalui proses pelelangan. Kondur Petroleum S.A saat ini tengah berusaha menerapkan strategi yang terfokus pada pertumbuhan sektor hulu minyak dan gas bumi di Selat Malaka. Strategi tersebut memadukan pengetahuan konsumen, pesaing, sumber daya dan pasar dengan kualitas aset-aset serta kemampuan yang dimiliki untuk menyediakan keunggulan kompetitif secara berkelanjutan. Hasil yang didapat adalah sumber penciptaan peningkatan nilai yang saat ini terus berlangsung dalam industri yang padat, namun tetap ditentukan oleh keahlian yang ada. EMP Malacca Strait S.A memiliki visi “To become the leading independent oil & gas exploration & production company in Asia. To implement safety, health, and environment excellence, to uphold good corporate governance, to contribute to the community development.” Yang berarti: “Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas independen terkemuka di Asia.” Menerapkan keunggulan dalam kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan, menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik, dan berkontribusi dalam pengembangan komunitas. Adapun elemen strategi perusahaan yang dilakukan oleh EMP adalah sebagai berikut: 1. Membentuk sumber daya manusia yang handal dan memiliki kinerja tinggi. 2. Mendorong pertumbuhan Perseroan secara organik melalui kegiatan eksplorasi dan pengembangan dari portofolio yang sudah ada. 3.
Mempercepat pertumbuhan melalui akuisisi strategis dengan mengakuisisi aset yang mempunyai harga kompetitif, berada di lokasi strategis serta memiliki prospek cadangan dan sumber daya yang baik.
4.
Meningkatkan keunggulan Operasi untuk semua kegiatan utama Perseroan.
42
5. Memproduksi sejumlah besar cadangan minyak dan gas. 6. Meningkatkan produksi minyak dan gas yang telah dimiliki. EMP Malacca Strait S.A mempunyai Tujuan dan Budaya Perusahaan yaitu: 1. Meneruskan untuk mengevaluasi potensi eksplorasi dan seluruh prospek pengeboran yang melebihi evaluasi komersial. 2. Mengevaluasi dan mengembangkan cadangan tambahan melalui eksplorasi intensif dan program-program pengembangan. 3. Membangun pengoperasian yang aman, dapat diandalkan dan efisien sesuai dengan norma industri yang berlaku. 4. Memastikan efektifitas biaya dalam pengoperasian dan pembelanjaan kapital. 5. Mengoptimalkan produksi minyak dan gas dengan pengelolaan cadangan yang tepat. 6. Mencari ide-ide dari mitra untuk meningkatkan dan memperkaya programprogram jangka pendek dan panjang untuk menghasilkan nilai tambah bagi KKS. 7. Memastikan jumlah dan struktur pekerja organisasi yang tepat dan melakukan perekrutan hanya untuk posisi-posisi kunci dan pergantian pekerja yang memenuhi persyaratan. 8. Meneruskan pelatihan dan pengembangan pekerja agar potensi optimal tercapai. Fokus Perorangan EMP Malacca Strait S.A yaitu setiap pekerja diharapkan untuk memperlihatkan kinerja terbaiknya, integritas di semua tingkatan, kerja kelompok melalui organisasi, proaktif serta berkomitmen untuk melaksanakan program kesehatan, keselamatan dan lingkungan, serta meningkatkan produktivitas operasi dan pekerja.
42
Adapun budaya EMP Malacca Strait S.A adalah sebagai berikut: 1.
Pekerja adalah bagian penting dan tak terpisahkan dari perusahaan, dimana kreatifitas dan kontribusi mereka diakui sedemikian rupa dan perusahaan akan mendukung pengembangan mereka agar potensi optimal mereka tercapai.
2.
Pekerja diwajibkan bekerja secara aman, mematuhi standar teknis sesuai etika bisnis yang benar dan etika profesi.
3.
Pekerja didorong untuk menunjukkan inisiatif, inovasi dan kreatifitas, serta kontribusi dan kinerja mereka akan dinilai, diakui dan dihargai secara adil.
4.
Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan program kualitas, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan demi kepentingan pekerja.
5.
Perusahaan menganut manajemen partisipatif dan terarah dengan komunikasi terbuka disegala tingkat.
6.
Bisnis akan dijalankan sesuai dengan norma dan landasan hukum.
Segi kualitas dan keselamatan sama pentingnya dengan penghematan biaya. PT Energi Mega Persada memiliki struktur organisasi yang jelas dan sesuai dengan tugasnya. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi perusahaan PT Energi Mega Persada
42
Gambar 4.1 Struktur Organisasi EMP Sumber: Laporan Tahunan PT Energi Mega Persada, 2011
Dari
gambar
struktur
organisasi
diatas,
nampaklah
tiga
tingkat
kepemimpinan, yakni Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Pimpinan Divisi:
1.
Dewan Komisaris (Board of Commissioners)
Anggota Dewan Komisaris yang diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) haruslah terdiri dari orang-orang yang patut dan layak (fit and PROPER) bagi Perseroan. Anggota Dewan harus memenuhi sejumlah syarat kemampuan dan integritas agar dapat melaksanakan dengan baik fungsi pengawasan dan pemberian nasihat untuk kepentingan Perseroan. Anggota Dewan juga harus memiliki integritas, tidak akan memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi, keluarga, kelompok, usahanya atau pihak lain. Anggota Dewan haruslah orang yang memahami dan
42
mematuhi anggaran dasar, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugasnya, serta memahami dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. Jumlah anggota dan susunan Dewan Komisaris disesuaikan dengan kebutuhan dan ketetapan Anggaran Dasar Perseroan, serta diangkat untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat diberhentikan oleh RUPS. Dewan Komisaris yang bertugas saat ini diangkat pada tahun 2009 dan akan memangku jabatan hingga RUPS Tahunan tahun 2014. Saat ini Dewan Komisaris terdiri dari lima orang dengan dua orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris melaksanakan tugas pengawasan operasional Perseroan untuk memastikan Perseroan dikelola dan dijalankan sesuai dengan tujuan pendiriannya. Selain wewenang pengawasan atas pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh Direksi, Dewan Direksi juga memberikan rekomendasi untuk persetujuan Laporan Tahunan dalam RUPS Tahunan, memberikan persetujuan atas transaksi material seperti digariskan dalam Anggaran Dasar Perseroan, mengawasi pelaksanaan manajemen risiko, audit, dan penyampaian informasi secara akurat dan tepat waktu sebagaimana disyaratkan oleh peraturan perundangan. Dewan Komisaris juga bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dalam memberi nasihat kepada Dewan Direksi untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu. Dalam rangka menanggulangi berbagai risiko, Dewan Komisaris membentuk lima komite yang akan membantu pelaksanaan tugasnya, yaitu Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Komite Benturan Kepentingan, Komite Remunerasi, dan Komite Pengawasan dan Kepatuhan.
42
a. Komite Audit (Audit Committee) Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam hal mengawasi setiap hal yang berkaitan dengan integritas laporan tahunan, membuat rekomendasi penunjukkan Auditor Eksternal Perusahaan, mengelola risiko dan menjaga agar perusahaan benar-benar mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku, memberikan masukan serta menyampaikan laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Dewan Komisaris. Komite ini bertugas selama 5 tahun sejak penunjukkan kembali pada tahun 2009 dan saat ini beranggotakan tiga orang yang terdiri dari Bapak A. Qoyum Tjandanegara selaku Ketua Komite Audit. Bapak Hertanto dan Bapak Toha abidin selaku anggota Anggota Komite Audit.
b. Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee) Perseroan menjadikan manajemen risiko sebagai salah satu hal yang sangat penting dalam proses pencapaian visi dan misi Perseroan. Hal itu juga tercermin dari Komite dan dua Sub-Komite manajemen risiko yang dibentuk terkait dengan pengelolaan risiko. Sub-Komite ini dibentuk secara khusus membahas manajemen risiko terkait bidang dalam Perseroan. Tugas dan tanggung jawab utama Komite Manajemen Risiko adalah memastikan risiko bisnis penting telah teridentifikasi dan memastikan implementasi Sistem Manajemen Risiko di seluruh Perseroan. Selama tahun 2011, Komite dan Sub-Komite Manajemen Risiko telah mengadakan delapan kali pertemuan untuk membahas berbagai risiko strategis dari berbagai entitas di dalam Perseroan, merumuskan ‘7 Tantangan Besar’ (EMP Seven
42
Great Challenges) yang harus menjadi perhatian, dan dimonitor secara berkala untuk memastikan tercapainya visi dan misi Perseroan. Komite Manajemen Risiko terdiri dari: 1.
Ketua
:
Chief Executive Officer (CEO).
2.
Anggota
:
Chief Financial Officer (CFO), Chief Operational &
Technical Officer (COO), Director, Chief Business Development, Chief Investor Relations, dan Vice President (VP) Legal. 3.
Sekretaris
:
Unit Manajemen Risiko
c. Komite Benturan Kepentingan (Conflict of Interest Committee) Tugas dan tanggung jawab Komite Benturan Kepentingan adalah membantu Dewan Komisaris dalam hal mengatur transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan yang dikecualikan. Perseroan selalu memastikan transaksi yang dapat berpotensi menimbulkan benturan kepentingan yang diajukan dan disetujui oleh pemegang saham sebelum transaksi semacam ini dilaksanakan. Komite ini terdiri dari Komisaris selaku Ketua dan CEO, VP Legal, VP Business Service serta Head of Financial Control selaku Anggota.
d. Komite Remunerasi (Remuneration Committee) Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi adalah membantu Dewan Komisaris dalam hal memastikan bahwa remunerasi untuk Dewan Komisaris, manajemen Perusahaan maupun pejabat pelaksana sudah sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan.
42
Komite ini terdiri dari Bapak A. Qoyum Tjandanegara selaku Ketua Komite Remunerasi dan Bapak Hertanto, Bapak Toha Abidin, Bapak L. Raphael Warsito serta Bapak Budi Susanto selaku anggota Komite Remunerasi.
e. Komite Pengawasan dan Kepatuhan (Monitoring and Complaince Committee) Tugas Komite Pengawasan dan Kepatuhan adalah membantu Dewan Komisaris dalam hal memastikan agar semua peraturan Perusahaan, kebijakan serta kualitas dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Tanggung jawab dalam hal menentukan agar tidak terjadinya situasi tertentu, baik situasi tersebut masih merupakan potensi ataupun pada kenyataannya, akan menyebabkan terjadinya benturan kepentingan, di mana situasi tersebut bertentangan dengan Perseroan. Komite ini terdiri dari :
1.
Ketua
:
Direktur Utama.
2.
Anggota
:
General Manager (GM) EMP Malacca Strait, GM
EMP Bentu
& Korinci Baru, GM EMP Gelam, GM EMP Semberah, VP
Legal/Corporate Secretary, dan VP Human Resources & General Affairs. 3.
Sekretaris
:
Senior Manager Internal Control.
2.
Dewan Direksi (Board of Directors) Dewan Direksi bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan operasional
Perseroan sehari-hari. Seluruh anggota Dewan Direksi memiliki tanggung jawab dan kedudukan hukum yang sama atas penyelenggaraan kegiatan Perseroan.
42
Wewenang dan tugas-tugas Dewan Direksi antara lain adalah menangani administrasi dan pengelolaan rekening-rekening perusahaan; bersama-bersama dengan Dewan Komisaris menyiapkan serta menandatangani laporan tahunan Perseroan dan mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham; mengelola, meninjau serta menyetujui strategi pengelolaan risiko Perseroan, melakukan pemantauan terhadap efektivitas strategi tersebut dan menyelenggarakan dialog secara terus-menerus dengan para auditor Perseroan dan para pengawas Perseroan; melaksanakan implementasi strategi korporasi dan rekomendasi tentang inisiatif strategi korporasi yang dianggap signifikan; melakukan pengembangan dan memberikan rekomendasi tentang anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris serta pemegang saham untuk mendapatkan persetujuan dan manajemen kegiatan operasi harian berdasarkan anggaran yang disediakan; menetapkan standar etika dan perilaku (code of conduct) menetapkan nilai-nilai Perseroan dan mengarahkan tumbuh dan berkembangnya budaya perusahaan yang tidak bertentangan dengan norma-norma kemasyarakatan; dan mewakili Perseroan dalam setiap aspek kegiatan dan persoalan hukum. Jumlah anggota dan susunan Dewan Direksi disesuaikan dengan kebutuhan dan ketetapan Anggaran Dasar Perseroan. Anggota Dewan Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 tahun sejak tanggal RUPS yang mengangkat mereka dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Dewan Direksi yang bertugas saat ini terdiri dari empat anggota. Tiga diantaranya diangkat RUPS tanggal 28 Mei 2009 dan satu diangkat dalam RUPS tanggal 31 Mei 2011. Susunan Dewan Direksi terdiri atas Presiden Direktur/CEO, Direktur Keuangan/CFO, Direktur Operasional/COO, dan Direktur Perseroan.
42
a. Presiden Direktur/Chief Executive Officer (CEO) Sejak tahun 2009, Bapak Imam P. Agustino menjabat sebagai Presiden Direktur atau CEO di PT Energi Mega Persada. Presiden Direktur/CEO bertanggung jawab untuk: 1) Menetapkan dan mengimplementasikan visi dan misi Perseroan, termasuk menetapkan nilai dan keyakinan Perseroan, tipe bisnis serta menentukan waktu dan cara menyosialisasikan dan melekatkan wawasan nilai dan keyakinan di seluruh Perseroan untuk memastikan terbentuknya profil karyawan dan perilaku yang sesuai dengan nilai Perseroan, 2) Mengarahkan dan mengintegrasikan operasional seluruh fungsi bisnis dalam Perseroan untuk memastikan bahwa semua sumber daya yang digunakan, disesuaikan, dan digerakkan telah memenuhi tingkat hasil keuangan dan sasaran jangka panjang yang disetujui, 3) Menetapkan falsafah operasional dan standar tata kelola perusahaan dalam memimpin kepatuhan terhadap Standar Good Corporate Governance (GCG) dan pelaporan untuk memastikan risiko bagi pemegang saham yang telah dimitigasi, 4) Mengawasi pengembangan dan implementasi sistem manajemen bisnis yang diwajibkan yang memungkinkan Perseroan mengelola, mengendalikan, dan melaporkan pencapaian strategi bisnis Perseroan, 5) Mengidentifikasi potensi bisnis baru yang terkait atau tidak terkait dengan bisnis saat ini melalui kemitraan strategis dengan pihak terkait dan dilaksanakan oleh direktur terkait sehingga Perseroan dapat mengajikan usulan bisnis baru untuk dijalankan dalam menjaga kesinambungan Perseroan,
42
6) Menetapkan arah masa depan dan memastikan semua kepemimpinan manajerial, mekanisme penghargaan, kemampuan masa depan, dan kumpulan talenta yang tersedia untuk mendukung pencapaian strategi sumber daya manusia dan jalur kepemimpinan dapat dikembangkan, 7) Memandu
pengembangan
dan
implementasi
strategi
dan
infrastruktur
Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) serta Kualitas untuk mendukung pencapaian kinerja bisnis Perseroan dan memastikan kesesuaian Safety, Health, and Environment (SHE) dengan persyaratan pemerintah, 8) Memimpin, mengembangkan, dan mengelola seluruh bawahan langsung dan lingkungan kerjanya serta memungkinkan seluruh staf secara perorangan dan bersama-sama mencapai hasil kinerja yang disepakati. b. Direktur Keuangan/Chief Finance Officer (CFO) Bapak Didit Hidayat A. Ratam diangkat sebagai Direktur Keuangan sejak tahun 2009. Direktur Keuangan/CFO bertanggung jawab untuk: 1)
Mengarahkan dan mengevaluasi program keuangan dan sistem informasi pendukung Perseroan termasuk anggaran, memastikan semua persiapan laporan keuangan, analisis khusus, dan laporan informasi lainnya dilakukan secara tepat
waktu dan memenuhi aturan akuntansi serta keuangan yang
diterapkan Pemerintah, 2)
Mengembangkan dan mengarahkan implementasi proyek, program dan sistem untuk memastikan bahwa semua sistem, pelaporan, dan akuntansi sesuai dengan ketentuan dan persyaratan legal termasuk perpajakan, dividen, laporan tahunan, dan rekening dipelihara sesuai dengan standar audit yang berlaku,
42
3) Mengawasi persetujuan dan pemrosesan pendapatan, pengeluaran, dan dokumen kendali posisi, anggaran departemen, buku besar, pemeliharaan rekening, dan entri data untuk membangun serta memelihara keamanan kendali internal yang memadai, 4) Mengarahkan dan mengintegrasikan strategi yang terkait dengan pasar modal dan tekanan bisnis untuk memastikan ketersediaan dana dan kas operasional yang berkesinambungan untuk aktivitas sehari-hari dan masa depan, 5) Memberikan dukungan konsultatif pada inisiatif perencanaan melalui analisis strategis, pelaporan serta rekomendasi informasi manajemen dan keuangan untuk memastikan rekomendasi keuangan strategis bagi bisnis baru dan pendanaan tersedia yang dibahas dengan benar, 6) Memimpin dan menganalisis arus kas, kendali biaya, dan pelaporan pengeluaran di seluruh Perseroan untuk memandu para pemimpin bisnis mengenali potensi area yang lemah sehingga manajemen dapat mengarahkan dan mengembangkan implementasi serta rencana dalam atau rencana operasional, proyek, program, dan sistem untuk mencapai target, 7) Memimpin, mengembangkan, dan mengelola seluruh bawahan langsung serta lingkungan kerjanya sehingga memungkinkan seluruh staf secara perorangan dan bersama-sama mencapai hasil kinerja yang disepakati.
c. Direktur Operasional/Chief Operation Officer (COO) Bapak Amir Balfas bergabung dengan PT Energi Mega Persada pada tahun 2001 dan diangkat menjadi General Manager SA pada tahun 2007. Pada tahun 2009, Bapak Amir Balfas diangkat direktur operasional/COO. Beliau bertanggung jawab untuk:
42
1) Turut memimpin pengembangan, implementasi strategi, dan rencana bisnis Perseroan, anggaran dan arus kas, pengawasan dan pelaporan kinerja terhadap rencana serta mengevaluasi hasil terhadap rencana, 2) Memberikan konteks dan arahan strategis pada seluruh fungsi Perseroan untuk memastikan operasional Perseroan sebagai organisasi yang terintegrasi dalam mewujudkan sasaran bisnis, 3) Mengarahkan dan mengintegrasikan operasional seluruh fungsi dalam Perseroan untuk menghasilkan tingkat hasil keuangan dan target uplifting minyak yang disepakati, 4) Mengawasi pengembangan dan implementasi sistem yang memungkinkan dilakukannya pengelolaan, pengawasan, dan pelaporan operasional Perseroan dalam mendukung pencapaian strategi bisnis Perseroan, 5) Memandu pengembangan dan implementasi model operasional, struktur organisasi serta kebijakan, prosedur, dan program sumber daya manusia untuk strategi bisnis Perseroan.
d. Direktur Perseroan (Director) Bapak Syailendra S. Bakrie menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2009. Direktur Perseroan bertanggung jawab untuk: 1) Memimpin dan memberikan pengarahan strategi komersial serta bertindak sebagai pengendali pengembangan dan pelaksanaan strategi pengembangan bisnis, 2) Mengembangkan dan menjaga target Perseroan, kemitraan strategis, kegiatan komersial Perseroan untuk memastikan target dan tujuan Perseroan tercapai, mempersiapkan rencana perkembangan bisnis, dan mengawasi seluruh elemen
42
kegiatan pemasaran serta pengembangan perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya dengan pencapaian tujuan itu sendiri, 3) Berkomunikasi secara berkesinambungan dengan klien atau mitra Perseroan serta menindaklanjuti hubungan Perseroan yang telah ada, 4) Mengindentifikasi potensi bisnis baru yang terkait atau tidak terkait dengan bisnis saat ini melalui kemitraan strategis dengan pihak terkait dan dilaksanakan oleh direktur terkait sehingga Perseroan dapat mengajukan usulan bisnis baru untuk dijalankan dalam menjaga kesinambungan Perseroan dan menggunakan pengetahuan hukum bisnis untuk memerika, mengawasi atau menyetujui, dan dokumentasi pemasaran serta akuisisi/divertasi Perseroan.
e. VP Legal & Coorporate Secretary Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.1.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A, Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab atas komunikasi
antara Perseroan dengan berbagai
pemangku kepentingan – Bapepam-LK, BEI; pemegang saham dan publik. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi. Sejak tahun 2005, Ibu Riri Hosniari Harahap menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan mencakup tugas eksternal dan internal. Tugas eksternalnya adalah mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, dan memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksananya, Peraturan Bapepam-LK dan ketentuan
42
Bursa Efek Indonesia dan secara aktif menjalankan peran penghubung (contact person) antara Perseroan dengan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, dan masyarakat. Sedangkan tugas internal Sekretaris Perusahaan adalah sebagai penanggung jawab persiapan dan pelaksanaan RUPS dan tindakan yang dilakukan oleh Perseroan (corporate action) memberikan dukungan administratif kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris dalam hal-hal yang berhubungan serta tidak terbatas pada persiapan dan pencatatan segala keputusan-keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Selain itu, Sekretaris Perusahaan bertugas mengkoordinasi segala hal yang berkaitan dengan implementasi keputusankeputusan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan departemen/unit operasi yang terkait. Bertindak selaku penanggung jawab atas persiapan dan pelaksanaan tindakan-tindakan dengan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, dan lembaga serta profesi penunjang pasar modal serta berkoordinasi dengan departemen/unit operasi Perseroan mengenai segala hal yang berkaitan dengan keputusan terhadap hukum yang berlaku (Legal Compliance) sehingga tercipta tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
f. Assets GM Assets GM merupakan seorang manajer level puncak yang berada di setiap unit bisnis PT Energi Mega Persada. Para manajer puncak ini bertanggung jawab atas segala keputusan yang terkait dengan masing-masing unit bisnis yang mereka kelola. Mereka menyampaikan setiap laporan yang berkaitan dengan perkembangan perusahaan kepada COO.
42
g. Pimpinan Divisi Ada 4 divisi yang mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Dewan Direksi, yakni VP HR & General Affairs, VP Investor Relations, VP Internal Audit, dan VP Business Dev. Advisory Board :
a. VP Human Resources & General Affairs Sejak tahun 2009, Divisi Human Resource (HR) & General Services berubah nama menjadi Human Resouces & General Affairs. Sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas terkemuka di kawasan Asia, manajemen PT Energi Mega Persada memiliki komitmen tinggi untuk memberikan prioritas utama bagi pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Pengelolaan SDM berbasis kompetensi menjadi pilihan strategi dalam mendukung serta mewujudkan pencapain visi Perseroan tersebut. Divisi ini memiliki tanggung
jawab
mengkoordinasikan,
untuk
merencanakan,
mengembangkan,
mengarahkan,
dan melaksanakan pengembangan SDM dan program
Coorporate Social Responsibility (CSR). Tugas Divisi HR adalah sebagai berikut: 1) Menyediakan kepemimpinan dalam pengembangan rencana jangka pendek dan jangka panjang terhadap SDM dan kebijakan yang sejalan dengan bisnis PT Energi Mega Persada serta kebijakan SDM dan strategi perusahaan dalam rangka memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana fungsi SDM secara efektif dan efisien mendukung tujuan perusahaan dan strategi, 2) Secara aktif berpartisipasi dalam menetapkan dan mendukung unit bisnis untuk mencapai suatu struktur organisasi yang efektif yang mengarah ke kegiatan bisnis yang lebih efektif dan produktif untuk mencapai tujuan perusahaan dan strategi,
42
3) Memimpin dan mengendalikan pengembangan pelaksanaan pelatihan karyawan serta program pembangunan dalam rangka untuk menghasilkan tingkat yang dibutuhkan dan jumlah karyawan yang mampu untuk melaksanakan strategi bisnis Perusahaan dan operasi secara tepat waktu dan efisien, 4) Mengembangkan dan mengelola kompensasi karyawan, kebijakan tunjangan, dan program untuk memastikan ekuitas internal dan daya saing eksternal yang dicapai dalam anggaran Perusahaan serta konteks kebijakan SDM PT Energi Mega Persada, 5) Mengelola pelaksanaan program kerja terkait untuk meramalkan dan mengurangi kemungkinan kerusuhan industri secara efektif dan efisien, 6) Memimpin perekrutan posisi kunci dan berpartisipasi dalam mengembangkan rencana sukses untuk posisi manajemen kunci serta memastikan tingkat keahlian yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan organisasi, 7) Memonitor secara langsung dan maintainance data karyawan secara personal untuk memastikan data mereka telah diperbarui dalam format yang lebih mudah dan mudah digunakan untuk berbagai tujuan oleh anggota lain dari tim manajemen dan unit usaha atas permintaan, 8) Menyiapkan dan mengendalikan anggaran tahunan dan rencana untuk departemen SDM sehingga memiliki sumber daya yang cukup untuk mencapai tujuan yang disepakati, 9) Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi jangka pendek dan jangka panjang CSR serta intervensi untuk memastikan bahwa citra positif bagi kelangsungan perusahaan telah tercapai, 10) Mengkoordinasikan dan memberikan saran mengenai pelaksanaan sistem SDM untuk memastikan praktik yang adil dan konsisten.
42
b. VP Hubungan Investor (Investor Relations) Sebagai sebuah perusahaan terbuka, Perseroan terus memelihara hubungan dengan para investor, calon investor, dan para analis melalui divisi Hubungan Investor. Divisi ini bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dan mempunyai tanggung jawab antara lain memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat investasi dalam jangka waktu yang diperlukan, mengungkapkan informasi yang relevan kepada khalayak yang ditargetkan (komunitas investasi), dan menjaga hubungan baik dengan Analisis Ekuitas, Manajer Investasi, Regulator Pasar Modal, dan Media serta melakukan penilaian ekuitas oleh analisis berdasarkan nilai kunci yang akurat.
c. VP Audit Internal (Internal Audit) Sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam industri minyak dan gas serta makin meningkatnya pencapaian-pencapaian Perseroan, elemen kontrol menjadi elemen yang sangat penting. Oleh karena itu, peran Audit Internal semakin tidak dapat diabaikan bahkan menjadi perhatian utama. Program kerja Audit Internal sepanjang tahun 2011 adalah melakukan tindak lanjut atas review dari temuan-temuan audit 2010, melakukan monitoring, memberi saran untuk penyelesaian implementasi seluruh Policy and Procedure Manuals (PPM) Unit Finance Service, dan melanjutkan implementasi Control Self Assessment yang telah diluncurkan pada tahun sebelumnya. Selain itu, Audit Internal juga menyelesaikan audit atas operasi keuangan KKS Kangean untuk operasional tahun buku 2008-2009. Setiap awal tahun, Audit Internal menyampaikan rencana audit tahun berjalan kepada manajemen serta Komite Audit. Pada waktu yang relatif sama, Audit Internal 42
melaporkan kepada manajemen serta Komite Audit pelaksanaan program tahun lalu, temuan-temuan yang dianggap potensial, dan mengemukakan kendala-kendala yang dihadapi serta merekomendasikan tindakan-tindakan ke depan untuk menghindari kendala-kendala yang dihadapi di waktu yang lalu. Selama tahun 2011, Audit Internal bersama dengan Komite Audit melakukan review atas laporan-laporan keuangan yang akan dikeluarkan kepada publik dalam menilai kelayakan laporan tersebut. Sebelum audit dilaksanakan, Audit Internal selalu menjelaskan tujuan pelaksanaan audit kepada calon auditee. Sedangkan dalam proyek-proyek yang melibatkan Audit Internal sebagai sumber informasi ataupun pemberi saran yang bertanggung jawab atas proyek adalah unit operasi yang terkait langsung. Fungsi Audit Internal dalam proyek tersebut adalah memberikan masukan-masukan terkait dengan pelaksanaan kontrol pada waktu proyek yang diimplementasikan. Dalam pelaksanaan tugas, Audit Internal selalu memperhatikan staf yang ditugaskan tidak mempunyai hubungan kerja langsung dengan pihak yang diaudit agar dapat menghindar staf yang ditugaskan tidak mempunyai hubungan kerja langsung dengan pihak yang diaudit agar dapat menghindari benturan kepentingan.
d. VP Businesss Development Advisory Board Sesuai dengan visi Perseroan, VP Business Development Advisory Board memiliki tugas sebagai berikut: merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol bisnis kegiatan pengembangan langsung yang mendukung pencapaian PT Energi Mega Persada telah relevan untuk melanjutkan operasi dan mengusulkan peluang bisnis dalam hal barang baru dan/atau nilai tambah dari bisnis yang ada untuk
42
memenuhi target pertumbuhan perusahaan (Pangsa Pasar, Volum Penjualan, dan lain-lain). Divisi ini bertanggung jawab untuk: 1) Melakukan kegiatan analisis langsung, mengevaluasi, dan menentukan peluang bisnis untuk mendukung PT Energi Mega Persada dalam mencapai perluasan produksi dan target bertumbuh, 2) Menetapkan
Pengembangan
Rencana
Induk
Perusahaan
(CDP)
dan
berkoordinasi dengan para Pemerintah Daerah, pendapat, dan pemimpin informal di masyarakat dalam mengembangkan program-program pengembangan perusahaan untuk menjadi proaktif dan reaktif terhadap masyarakat sebagai hasil dari basis operasi PT Energi Mega Persada yang memperluas analisis nilai ekonomi, 3) Mengelola dan melindungi sumber daya yang meliputi mengembangkan manusia, mempromosikan lingkungan kerja yang aman, melindungi aset informasi rahasia serta sifat perusahaan lain untuk menjamin kehandalan dari potensi bisnis yang akan ditindaklanjuti dan dieksekusi oleh manajemen dan/atau pemegang saham, 4) Mengembangkan sektor bisnis gas dengan meninjau dan mengembangkan strategi untuk memperluas peluang bisnis gas sektor, aliansi dengan Badan-Badan Pemerintahan yang relevan dalam melakukan analisis bisnis untuk mencari dan menerapkan peluang baru. Divisi Public Relations berada di bawah naungan Human Resources and General Public and Affairs Shared Service. Itu artinya divisi ini menangani fungsi Public Relations pada seluruh operating unit yang tergabung dalam grup EMP Tbk. Akan tetapi, kegiatan Public Relations yang dilaksanakan oleh EMP Tbk. berpusat di EMP Malacca Strait S.A. Sentralisasi fungsi Public Relations ini telah terhitung sejak 15 Januari 2008.
42
efektif
Dibawah pimpinan Senior Vice President Human Resources and General Public and Afffairs terdapat divisi Communications and Security yang dipimpin oleh seorang Senior Manager, yang masih menjadi bagian dari EMP Tbk. Di bawah Senior Manager ada Communications CSR and Land Matters Manager. Beliau adalah Communication Manager yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Public Relations yang dilaksanakan oleh EMP Malacca Strait S.A atau EMP Tbk. Struktur divisi Communications pada EMP Malacca Strait S.A adalah sebagai berikut.
Divisi
ini
dipimpin
oleh
seorang
Communications
Manager.
Communications Manager ini dibantu oleh seorang General Administration yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan Manager. Communications Divisions terbagi atas empat bagian yaitu Public Relations Services, Media Relations, Community Social Responsibility and Land Matters untuk urusan pertanahan. Masing-masing bagian ini memiliki koordinator ataupun officer yang bertanggung jawab atas kegiatan terkait, sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing. Public Relations Services bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan seperti multimedia service, sponsorship and donation, events and exhibition, community assistances dan budget administration. Media Relations bertanggung jawab untuk membina hubungan baik dengan para insan media. Kegiatan media relations yang dimaksud mencakup releases and events, magazine and bulletin, media analysis and monitoring, dan e-media clipping. Sedangkan bagian CSR atau Community Development mencakup planning, monitoring, and evaluation beserta dengan budget administration. Land Matters bertanggung jawab atas seluruh urusan perusahaan. Kegiatannya mencakup migation
42
and conflict resolutions, bila terjadi konflik yang berkaitan dengan pertanahan, dan permit atau approvals, yaitu perijinan. Struktur Organisasi untuk divisi public relations adalah sebagai berikut :
Comunnications, CSR & Land matter
General Administrations
Public Relation Service
Media Relations
CSR / Community Developmen
Land Matters
Gambar 4.2 Struktur divisi public relations
Keberadaan public relations di EMP Malacca Straits S.A memiliki tugas untuk menjaga citra dan kinerja usaha hulu minyak dan gas bumi. Hal ini bertujuan untuk mencapai koordinasi yang maksimal sesuai dengan pertumbuhan organisasi maupun
tuntutan
penyempurnaan
perkembangan
pedoman
teknologi
program
yang
pengembangan
perlu
dilakukan
masyarakat
melalui
(community
development). atau pedoman public relations. Ruang lingkup public relations di EMP Malacca Strait S.A. terbagi atas dua bagian yaitu hubungan internal dan eksternal. Publik internal terdiri dari stakeholders, manager, karyawan, juga keluarga karyawan. Sedangkan untuk eksternal yaitu bertanggung jawab untuk membina hubungan dengan media, pemerintah, community, dan general. Pada intinya, public relations dari EMP Malacca Strait S.A bertanggung jawab untuk memberikan informasi dan keterangan, serta penjelasan kepada
42
masyarakat internal maupun eksternal perusahaan mengenai kebijakan, langkahlangkah dan tindakan. Selain itu praktisi public relations juga bertanggung jawab untuk membina hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya,baik internal maupun eksternal, serta memberikan pengertian kepada masyarakat tersebut mengenai apa yang dilakukan oleh pihak perusahaan agar terjalin pemahaman antara publik dengan perusahaan. Adapun tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan oleh public relations pada umumnya adalah sama, yaitu untuk membantu perusahaan dalam menyampaikan pesan kepada publiknya, baik internal maupun eksternal, yang berupa kebijaksanaan dengan melaksanakan kegiatan manajemen secara terus menerus. Selain itu, agar perusahaan juga dapat melakukan koordinasi dalam menjalankan program public relations untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan perusahaan. Peran public relations dalam menjalankan kegiatannya adalah membantu manajemen mengetahui dan lebih tanggap terhadap opini publik, memberikan masukan dan saran kepada manajemen tentang isu-isu yang berhubungan dengan bisnis perusahaan, serta turut mewakili manajemen dalam melakukan hubungan dengan stakeholders. Semua aktivitas usaha hulu minyak dan gas bumi berada di bawah pengawasan pemerintah atau yang biasa dikenal sebagai Badan Pengawas kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS). Karena itu, semua aktivitas atau kegiatan public relations pada perusahaan minyak dan gas bumi pun dilaksanakan berdasarkan panduan yang telah diberikan oleh BPMIGAS mengenai kegiatan public relations. Selain itu, seluruh kegiatan public relations yang dilaksanakan juga atas sepengetahuan dan persetujuan dari BPMIGAS.
42
4.2
Karakteristik Informan Dalam penelitian ini terdapat tiga informan. Pertama adalah Manager General
and Public Affairs di EMP Malacca Strait S.A yang bernama Bapak Heru Hardono. Kedua adalah Bapak Ade Abdurachman yang bekerja sebagai CSR Officer juga seluruh bisnis unit yang berhubungan dengan CSR di Energi Mega Persada Tbk. Ketiga adalah Ibu Hani yang berprofesi sebagai Wirausaha Toko Kue Anyelir di Purwakarta.
4.3
Pengolahan Data Pada informan pertama yang bernama Pak Heru mengatakan, bahwa CSR itu
masih memiliki arti sangat luas, dapat berbentuk charity, philanthropy, dan Sustainable. Di EMP CSR sudah Sustainable atau berkelanjutan dan bukan hanya memberikan zakat secara sukarela namun juga memberikan pelatihan-pelatihan agar masyarakat dapat berkembang seterusnya dan tidak terputus seperti jika hanya diberikan zakat dan zakat tersebut habis setelah digunakan. Setelah diberikan pelatihan tetap di monitor dan sistemnya berkelanjutan. Pada informan kedua yang bernama Pak Ade mengatakan, bahwa Program Kegiatan CSR di EMP Malacca Strait yaitu Pelatihan Pembuatan Olahan Pangan dari sagu sejak 2007, Di Kecamatan Belitung dan bekerjasama dengan ibu-ibu PKK dan didatangkan pelatih dari Purwakarta bernama Ibu Hani. Pelatihan Pembuatan Olahan Pangan dari Sagu yang dilakukan Bu Hani berupa pembuatan kue paket lebaran. Namun tidak banyak yang bersungguh-sungguh untuk berbisnis kue, padahal sudah mendapatkan pelatih kue yang ahli, alat-alat pembuatan kue yang diberikan sudah menunjang, dan menghasilkan rasa kue yang enak. Kaum perempuan atau ibu lebih banyak kendala karena mereka hanya sebagai pekerjaan kedua setelah pekerjaan
42
rumah tangga selesai. Tahun 2008-2009 dari kegagalan tahun 2007 diadakan strategi baru yaitu didatangkan pelatih kue, ahli dalam membuat kue walaupun tidak sangat ahli seperti Ibu Hani dan ditempatkan di Kurau tetapi selama setahun tidak juga menumbuhkan pelaku usaha baru. Pada tahun 2010 dibuatkan lagi strategi dengan target pelatihan pembuatan olahan pangan sagu hanya untuk kaum pria di Desa Lukit dan lebih berkembang karena tekad para pria lebih kuat untuk mencari nafkah dan ditemukan tiga pelaku usaha baru Pelatihan Pembuatan olahan Pangan Sagu menjadi cendol kering karena produksi ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan peralatan yang rumit. Salah satu pelaku usaha baru itu adalah Pak Edy. Awalnya Pak Edy hanya berjualan cendol kering di rumahnya. Setelah itu dilakukan program pelatihan lanjutan dimana kembali pada tahun 2007 dengan pembuatan kue brownies dari sagu. Konsepnya berbeda dengan tahun 2007, dimana Peserta mendatangi Ibu Hani. Oleh karena itu peserta magang atau dilatih di tempat Bu Hani di Purwakarta agar lebih mudah terjangkau dari sisi waktu dengan Ibu Hani dan peralatan lebih memadai, dengan tinggal di sana para peserta bisa merasakan aura seperti apa berbisnis, bisa merasakan irama produksi,pemasaran, dan juga administrasi karena Ibu Hani adalah pengusaha Toko Kue Anyelir kue yang sukses di Purwakarta yang bisa mendapatkan omset puluhan juta perbulan. Seiring berjalannya waktu dan diamati ternyata terpilih Edy yang menjadi satu-satunya dari tiga kandidat yang termotivasi dan komitmen untuk menjadi pengusaha. Ketiga kandidat lainnya hanya sekedar senang mengikuti pelatihan pembuatan kue, jalan-jalan, dan mendapatkan makanan. Setelah evaluasi Pak Edy magang oleh Ibu Hany, ia mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga dia dapat berbisnis di Kurau dan diakui oleh Pemerintah Daerah setempat.
42
Selain Pelatihan Pangan Olahan sagu juga terdapat PMT yaitu Pemberian Makanan Tambahan kepada balita dan ibu hamil.
Tujuan harus ada Generasi
Penerus yang sehat dari Pelaku Usaha yang sudah sukses seperti Pak Edy, dan mendapatkan IQ tinggi sehingga dapat melanjutkan sebagai Pelaku Usaha yang meneruskan Generasi sebelumnya. Selain PMT, POSYANDU juga memberikan pelatihan senam pada ibu hamil, sehingga menurunkan angka kematian bayi dengan ibu hamil rajin datang mengontrol kesehatan pada kandungan. Sebelum itu perusahaan mencari Kader POSYANDU dari masyarakat dan dilatih untuk mengetahui tentang meningkatkan kesehatan masyarakat dan menjadi ahli menangani kesehatan masyarakat. Pada Informan Ketiga yaitu Bu Hani mengatakan peralatan dan bahan-bahan diberikan EMP untuk pelatihan pangan pengolahan sagu. Respon masyarakat saat dilatih senang dan Ibu Hani juga sangat senang. Hambatannya hanya susah mendapatkan bahan cokelat di Kurau tapi dikirim dari EMP. Menurut Cutlip,&Kelly, yang menggambarkan bagaimana proses manajerial yang biasa dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan aktivitas program CSR. Proses ini terdiri dari: 1.
Pengumpulan Fakta Pada Tahap ini PR diarahkan untuk meneliti masalah atau fakta-fakta yang
menyangkut CSR yang timbul di Masyarakat. Seperti sulit menemukan pelaku usaha baru di dalam program kegiatan CSR pelatihan pengolahan pangan sagu dan tidak dapat mengetahui perkembangan anak dan ibu yang dulunya pernah menjadi anggota POSYANDU.
42
2.
Perencanaan Tahap ini EMP Malacca Strait S.A membuat keputusan tentang penetapan
visi dan misi,tujuan, mempertimbangkan kebijakan, menetapkan target, strategi tujuan serta struktur organisasi untuk program CSR yang dilakukan. Visi CSR EMP Malacca Strait yaitu terwujudnya masyarakat yang mandiri, secara ekonomi dan sosial, untuk memenuhi tantangan kesempatan masa depan, baik daerah maupun secara nasional. Misi CSR EMP Malacca Strait bertekad untuk berperan sebagai katalisator pengembangan bagi masyarakat sekitarnya, guna mencapai sasaran pembangunan baik daerah maupun nasional. Tujuan dan target CSR EMP Malacca Strit adalah meningkatkan kualitas kesejahteraan melalui beberapa aspek yang telah menjadi harapan masyarakat di sekitar lapangan migas terhadap perusahaan yaitu: tumbuhnya daya saing masyarakat tempatan melalui peningkatan pendapatan, peningkatan kondisi fasilitas dan layanan kesehatan, peningkatan kualitas SDM pendidikan atau pelatihan. Strategi yang dilakukan membangun kemandirian masyarakat dan membangun hubungan yang saling mendukung melalui kemitraan dengan stakeholder. Landasan kebijakan sesuai dengan PP NO.47 Tahun 2012 tentang “ Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas”. Malacca Strait memiliki tim CSR yang bertugas khusus sebagai pendamping teknis di lapangan untuk mengawal target dan pencapaian tujuan sasaran program agar berjalan sesuai dengan harapan perusahaan dan masyarakat. Adapun tim CSR yang terlibat meliputi CSR Officer (5 orang), Micro Finance Specialist (2 orang) dan Creative Business Specialist (2 orang). 3.
Tindakan dan Mengkomunikasikan Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Daya Saing Daerah untuk
menentukan Tema Program Pengembangan Ekonomi Lokal dan Program Kerja
42
Kolaboratif yang disepakati bersama oleh para stakeholder. Selain itu Pembentukan Kelompok Kerja (POKJA) sebagai Lembaga Kolaborasi yang terdiri dari para stakeholder dan Perusahaan, yang akan mengawal pelaksanaan program kerja kolaboratif yang telah disepakati bersama. 4.
Mengevaluasi Program Pemberdayaan ekonomi masyarakat sudah sangat baik dengan mendapatkan
gold dan silver GKPM Award 2009. Sulitnya mencari pelaku usaha baru karena mindset masyarakat yang ingin menjadi karyawan EMP dan mendapatkan gajih, dan diberikan modal sepenuhnya. Seharusnya termotivasi sungguh-sungguh menjadi pengusaha sesuai tujuan awal CSR EMP yaitu menjadikan masyarakat yang mandiri dengan memberikan pelatihan pengolahan pangan sagu dan jika ingin mendapatkan modal melalui LKM yang sudah disediakan dan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan bersama. Selain itu Peningkatan gizi balita/PMT juga sudah cukup baik meraih silver KSN Award 2009 program kesehatan masyarakat dari Menteri Sosial Republik Indonesia. Program Kesehatan Masyarakat ini sudah dapat mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan kematian pada bayi. Namun kurangnya sistem pendataan seperti bagaimana perkembangan anak ketika sudah dewasa dan bukan hanya data ketika masih kecil mengikuti POSYANDU untuk menjalin relationship berkelanjutan.
4.4
Hasil Penelitian
4.4.1 Kegiatan CSR di EMP Malacca Strait S.A Program kegiatan yang diadakan EMP diantaranya yaitu Pemberian Makanan tambahan sebagai program Kesehatan dan pembuatan pangan pengolahan sagu sebagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program kesehatan berbasis
42
masyarakat tak bisa dilepaskan dari peran Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu. Upaya peningkatan kesehatan berbasis masyarakat ini memang awalnya diinisiasi oleh Pemerintah dan dalam banyak tempat bekerjasama dengan instansi swasta atau perusahaan, namun secara operasional sepenuhnya dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri secara mandiri.Sebelumnya juga diadakan pelatihan bagi Kader Posyandu sebagai unjung tombak program kesehatan ibu dan anak dari pemerintah. Dalam pembangunan kesehatan, peran Posyandu menjadi sangat penting guna memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh informasi dan pelayanan kesehatan dasar, khususnya bagi bayi dan ibu hamil. Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap peningkatan gizi anak balita dan ibu hamil, EMP Malacca Strait S.A turut membantu Pemerintah dengan menghidupkan kegiatan Posyandu melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). PMT merupakan salah satu komponen penting dalam program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang dirancang oleh pemerintah. Adapun makanan tambahan yang diberikan antara lain vitamin C, susu, kue, bubur kacang hijau,
serta
produk
olahan
sagu.
Program PMT ini merupakan salah satu instrumen dalam pemberdayaan masyarakat menuju manusia berkualitas. Bentuk aplikasi program dibidang ini, selain berupa pemeriksaan perkembangan balita dan didata kesehatannya setiap sebulan sekali, juga pemberian makanan tambahan bagi para balita yang ada di wilayah operasional EMP Malacca Strait S.A.
42
Gambar 4.3 Kegiatan Pemberian Makanan tambahan
Gambar 4.4 Pelatihan kader posyandu
42
Gambar 4.5 Rumah Produksi dan Mesin Olahan pangan Sagu
Kegiatan pembuatan pangan olahan sagu pertama meliputi, pelatihan yang diadakan perusahaan dengan berkumpul antar peserta binaan, mendatangkan pelatih professional dan diberikan fasilitas pembuatan kue. Selanjutnya untuk pemasaran, jika pemula menjual di rumah sendiri atau door to door menawarkan ke rumahrumah tetangga. Pelaku usaha baru mendapatkan modal dari LKM yang telah disediakan. Jika sudah berkembang dan mempunyai modal lebih dapat dipasarkan melalui minimarket-minimarket,kedai-kedai, outlet atau toko oleh-oleh. Selain itu produk aneka kue sagu untuk memenuhi permintaan lokal sebagai pesanan beberapa instansi pemerintah, masyarakat di kecamatan, dan Karyawan EMP, baik di kurau maupun di Jakarta. Pelaku usaha binaan untuk produk pangan olahan sagu membantu pihak Pemda untuk memasok produk makanan untuk kebutuhan pameran di seluruh Wilayah Indonesia dan diberikan hak paten merk. Pemasaran juga dilakukan dengan bergabungnya Produsen seperti Chocodot dari Garut dan Anyelir Cake&Bakery dari Purwakarta. Produksi Samerasa di Kel. Teluk Belitung yang saat ini menjadi produsen satu-satunya yang rutin berproduksi makanan olahan sagu setiap harinya.
42
Gambar 4.6 Pelatihan Pembuatan Sagu di Riau
Gambar 4.7 Foto bersama Pelatihan
42
Gambar 4.8 Outlet Selat Panjang
4.4.2 Kategori Kegiatan CSR di EMP Malacca Strait S.A Menurut Kotler dan Lee, kegiatan CSR yang dijalankan EMP termasuk Social Responsible Business Practice karena perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui yang diwajibkan oleh hukum dan bukan hanya melakukan tanggung jawab sosial tapi berkelanjutan dan menumbuhkan pelaku usaha baru di luar perusahaan serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup seperti menurunkan angka kematian pada ibu hamil dan balita dengan pemberian makanan tambahan sehingga meningkatkan kunjungan kepada balita, dan ibu hamil.ke Posyandu.
42
4.4.3 Faktor Yang Dapat meningkatkan Citra Faktor yang dapat meningkatkan citra dari kegiatan CSR di EMP Malacca Strait menurut Spector yaitu: 1.
Dinamis Program CSR EMP menarik perhatian masyarakat dengan mengajak
masyarakat yang ingin menjadi pelaku usaha baru untuk mendapatkan pelatihan kue dari pelatih professional seperti Ibu Hani pemilik Anyelir Cake&Bakery di Purwakarta dan mendapatkan pelatihan dengan peralatan yang modern di tempat Ibu Hani dan dibiayai perjalanan Ke Purwakarta oleh perusahaan untuk melakukan pelatihan di tempat Ibu Hani. Tujuan program juga diberitahukan kepada peserta binaan untuk mensejahterakan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi dan menciptakan masyarakat mandiri. Selain itu Program PMT menggerakan keinginan masyarakat untuk datang ke Posyandu, dan jelas memberikan tujuan kesehatan masyarakat dapat terkontrol dan mengurangi angka kematian. 2.
Kerjasama Pelatih yang dipilih perusahaan sangat sabar dan antusias membagikan
ilmunya kepada calon pelaku usaha baru, Sehingga membuat peserta binaan sangat senang ketika dilatih dan menjalin kerjasama yang baik dalam pembuatan olahan pangan sagu. Dalam memberikan pelayanan
pemeriksaan kesehatan, Kader
posyandu yang di bina perusahaan juga ramah karena selalu tersenyum menyambut kedatangan pasien dan dengan senang hati memberikan informasi mengenai kesehatan dan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat.
42
3.
Karakter Bisnis Perusahaan pintar mencari peluang bisnis seperti mengajak bekerjasama
dengan produsen Chocodot dari Garut yang sudah terkenal, sehingga dapat mengangkat nama produk sagu (Samerasa) di pasaran.
42