45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kompas TV Kompas Gramedia merupakan salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia, namun awalnya, Kompas Gramedia lebih mengarah ke print media,seperti koran Kompas, dan majalah-majalah hampir seratus majalah. Pada awalnya, Kompas memiliki tv yang bernama TV7, namun kemudian TV7 dibeli sahamnya oleh Trans Corp, yang berganti nama menjadi Trans 7. Jacob Utama selaku pemilik Kompas Gramedia ingin mempunyai sebuah stasiun televisi yang bisa mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Dengan tekad dan tujuan tersebut, beliau akhirnya mendirikan tv baru, yang contentnya lebih menginspirasi Indonesia serta memiliki nilai-nilai yang baik. Akhirnya muncullah Kompas TV. Kompas TV dibangun sebagai sebuah tv yang berbeda dengan stasiun tv lainnya. Konten yang ada di dalam Kompas TV tidak murni entertainment atau news saja,namun merupakan penggabungan yang seimbang antara news, features documentary (seperti BBC Knowledge atau Discovery Channel) dan program entertainment. Rencananya, Kompas TV akan launching segera, sekitar bulan September. Kompas TV akan muncul sebagai free to air terrestrial tv, yaitu siaran yang diterima antenaantena biasa yang banyak terdapat di rumah-rumah, 55 namun sistemnya berjaringan. Sistemnya berjaringan karena Kompas Gramedia TV bekerja sama 45
46
dengan tv-tv lokal di daerah, dan tv-tv lokal tersebut kemudian akan diperbarui pemancarnya. Kemudian station receiver Kompas Gramedia TV adalah stasiun tvtv lokal tersebut. Di luar Kompas Gramedia TV, Kompas Gramedia grup memiliki KG Production, dengan Indra Yudhistira sebagai direkturnya. KG Production dibagi menjadi tiga, dalam arti harus memproduksi tiga macam tayangan, yaitu :
- Program-program televisi Program-program tv adalah program yang nantinya akan ditayangkan di Kompas TV, program ini merupakan program rutin dengan beberapa paket episode untuk setiap programnya. - Film Tahun ini, KG Production akan membuat empat film, yaitu “Negri Lima Menara”, “Garuda di Dadaku” sequel kedua, “Lima Elang”, dan “The Dancer (sang penari)” yang berrtajuk “Rongeng Dukuh Paruh”.
47
4.1.2 Profil Kompas TV
gambar 4.1.2 logo kompas TV Kompas TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. Sesuai dengan visi misi yang diusung, Kompas TV mengemas program tayangan news, adventure & knowledge, entertainment yang mengedepankan kualitas. Konten program tayangan Kompas TV menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta seni berbakat Indonesia. Beberapa film layar lebar yang diproduksi adalah Lima Elang dan Garuda DI Dadaku 2 karya Rudi Soedjarwo.Sebagai content provider, Kompas TV akan tayang perdana pada tanggal 9 September 2011 di sepuluh kota di Indonesia: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah kota tersebut akan segera bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011 dan sepanjang tahun 2012. Dengan kerjasama operasi dan manajemen, Kompas TV memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal di berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses kerja sama. Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi Kompas TV dan 30% program tayangan lokal.
48
Dengan demikian, stasiun televisi lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan stasiun televisi nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah masing-masing. Kompas TV juga menyediakan kanal televisi berbayar pertama di Indonesia
yang
memiliki
kualitas High
Definition
(HD).
Kualitas High
Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih tajam. Kompas TV sebagai pionir kualitas High Definition juga tengah mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim digunakan secara internasional. Kompas TV tentu memperhatikan kualitas program tayangan yang ditampilkan. Tumbuh dalam indutri televisi komersial dengan persaingan yang sangat ketat, Kompas TV berusaha untuk tetap berada pada koridor visi misi sehingga dapat selalu menyajikan pogram tayangan inspiratif dan informatif dengan kemasan menarik bagi keluarga Indonesia. Karena merupakan tanggung jawab besar bagi sebuah stasiun televisi untuk turut membentuk moral bangsa.Menjawab tantangan dunia media di Indonesia, sebagai bagian dari Kompas Gramedia Group yang memiliki motto Enlightening People, Kompas TV didukung dengan komposisi karyawan berkualitas dan berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan informasi yang akan menjadi Inspirasi Indonesia.
49
4.1.3 Visi dan Misi Kompas TV To be the most creative organization in southeast asia to enlight people's live with programmes and services that inform, education and entertaint and to engage our audiences with an independent, distinctive and appealing mix of programming and content, delivered via multiplatform service. Yang artinya Untuk menjadi organisasi yang paling kreatif di asia tenggara untuk mengispirasi orang hidup dengan program dan layanan yang di informasikan, pendidikan dan hiburan dan mengajak pemirsa kami dengan campuran independen, khas dan menarik dari pemrograman dan konten, yang disampaikan melalui layanan multiplatform.
4.1.4 Kompas TV Sebagai Pelopor Seni dan Budaya Dari program-program Kompas TV dengan tagline inspirasi Indonesia banyak mengispirasi melalui tayangan program acaranya, seperti dari jenis program yang bersifat science, knowledge dan adventure yaitu world of wayang (WOW), explore Indonesia dan sebagainya. Disini banyak mengexplore mengenai seni dan budaya khususnya tentang kekayaan indonesia. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja didampingi Ketua Umum Persatuan Pedalangan Indonesia Eko Cipto dan Managing Director Kompas TV Bismo Setiawan mengamati wayang kulit saat peresmian edukasi berseri berjudul World of Wayang (WOW) di Gedung BCA Jakarta, Rabu 4 juli 2012. WOW merupakan
50
salah satu dari serangkaian kegiatan yang akan dijalankan dalam program “BCA untuk Wayang Indonesia” sebagai wujud pelestarian kebudayaan di Indonesia. 4.1.5 Jajaran Direksi
Jacob Oetama Pemilik Kompas TV
Bimo Setiawan
Taufik Hidayat M
Managing Director
Editor in Chief
Gambar 4.1.5 jajaran direksi
51
4.1.6 Program World of Wayang (WOW) Program Profile Judul
: Wayang Kancil (14 April 2014)
Jam tayang
: Minggu 11.30-12.00 WIB (GMT+7)
Durasi
: 30 menit (dengan iklan)
Target Penonton
: Semua umur
Program Description Secara garis besar “World Of Wayang adalah dokumenter terbaru Kompas TV yang membagi cerita tentang para pelaku wayang, jenis-jenisnya, sebarannya di seluruh Indonesia, pertunjukan, hingga modifikasinya”. Tim Production Executive Producer
: Yoga Nugraha
Producer
: Pratomo Kurniawan
Associate Producer
: Noval Adrianto
Team Creative
: Fauziyah
Assistant Producer
: Nurbaitie : Rina Hoyyaroh
52
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Pameran Seni dan Budaya
Dalam melestarikan seni dan budaya melalui media diwakili dengan suatu pameran seni dan budaya.
SIGN (Tanda)
gambar 4.1.2 OBJECT INTERPRETANT Medium shot dimaksudkan agar Secara visual Mbah ledjar Soebroto pengambilan gambarnya terlihat dekat melestarikan seni dan budaya wayang dan berkesan ingin menampilkan kancil dipameran tersebut sesuatu dengan cukup jelas Seni yang dikomunikasikan adalah Diwakili dengan Mbah Ledjar Soebroto karya wayang kancil dengan wayang kancilnya yang dipamerkan di acara seni dan budaya Budaya material yaitu overt material yogyakarta berupa wayang kancil sedangkan covert material berupa peran masing-masing Narasi mengatakan pameran ini dibuat tokoh wayang kancil untuk memamerkan karya-karya juga sebagai ajang “pesta ini memberikan Budaya nonmaterial seperti nilai kesempatan Mbah Ledjar Soebroto kegunaan wayang kancil sebagai sarana bertemu penggemar mudanya” pendidikan seni dan budaya wayang
Scene ini memceritakan dalam pameran seni dan budaya yang dibuat oleh para seniman dan seniwati yogyakarta untuk memberikan kesempatan Mbah Ledjar Soebroto, untuk bertemu penggemar mudanya juga ajang pelestarian seni
53
dan budaya wayang kancil yang diwakili visual Mbah Ledjar Soebroto yang sedang memegang karya seninya sebagai sarana pendidikan seni dan budaya wayang. Seperti kata produser world of wayang “Jadi sama aja dengan seluruh episode world of wayang jadi intinya bahwa memperhatikan wayang
pengennya anak muda lebih
paling tidak tahu wayang itu apa Mbah Ledjar
memodifikasi wayang kancil sedemikian rupa hingga muncul lebih atraktif dari warna dan bentuk”.33
4.2.2 Persiapan Pertunjukan Wayang Kancil Seni dan budaya diwakili oleh permainan gamelan untuk menggiringi pertunjukan wayang kancil.
SIGN (Tanda)
gambar 4.2.2 OBJECT
33
INTERPRETANT
Wawancara dengan Producer world of wayang Kompas TV Pratomo Kurniawan, kamis, 23 januari 2014
54
Medium shot dimaksudkan agar pengambilan gambarnya terlihat dekat dan berkesan ingin menampilkan sesuatu dengan cukup jelas.
Secara visual cucu dari Mbah Ledjar melestarikan alat musik tradisional jawa dengan memainkan gamelan tersebut untuk mengiringi pertunjukan wayang kancil.
Diwakili dengan cucu dari Mbah Ledjar yaitu Ananta yang sedang Seni yang dikomunikasikan adalah musik gamelan dalam memainkan gamelan (Gender barung) Iringan adalah alat musik tradisional sebagai pertunjukan wayang kancil. pengiring seni dan budaya wayang. Budaya material yaitu overt material berupa alat musik gamelan sedangkan covert material berupa fungsi setiap alat musik gamelan yang menghasilkan nada. Budaya nonmaterial seperti nilai kegunaan gamelan sebagai sarana pendidikan seni dan budaya pertunjukan wayang.
Scene ini menceritakan saat pertunjukan wayang kancil di iringi dengan musik gamelan diwakili dengan permainal gamelan oleh cucu dari Mbah Ledjar sebagai wujud pelestarian seni dan budaya alat musik tradisional digabungkan dengan pertunjukan seni dan budya wayang kancil.
4.2.3 Pembukaan Pertunjukan Wayang Kancil Seni dan budaya diwakili dengan wayang kancil dengan tokoh menyerupai orang sebagai pembuka cerita wayng kancil.
55
SIGN (Tanda)
gambar 4.2.3 OBJECT
INTERPRETANT
Medium shot dimaksudkan agar Secara visual salah satu tokoh wayang pengambilan gambarnya terlihat dekat kancil yang menyerupai bentuk orang dan berkesan ingin menampilkan dan tokoh tersebut adalah Mbah Ledjar. sesuatu dengan cukup jelas. Narasi yang dibangun adalah dengan Diwakili dengan wayang yang bahasa jawa seperti kancel nyolong menyerupai Mbah Ledjar untuk timun,kancelkancil,nyolongmencuri membuka pertunjukan seni dan budaya dan timontimun wayang kancil. Seni yang dikomunikasikan adalah Mbah Ledjar “mau cerita lewat Tokoh wayang Mbah Ledjar dengan wayang kancil dengan cerita kancel karya menyerupai bentuk orang. nyolong timon” Budaya material yaitu overt material berupa wayang dalam bentuk Mbah Ledjar sedangkan covert material berupa tokoh wayang tersebut sebagai dalang Budaya nonmaterial seperti nilai kegunaan wayang sebagai sarana pendidikan seni dan budaya wayang.
Scene ini menceritakan saat pembukaan pertunjukan wayang kancil dengan menghadirkan tokoh wayang kancil yang menyerupai orang untuk memulai cerita kancel nyolong timon. Jadi seni dan budaya yang diwakili tokoh wayang dan bahasa jawa membuat menarik penonton yang ingin menyaksikan
56
karena juga sebagai sarana hiburan yang bersifat pendidikan tentang wayang melalui ceitanya dan bentuk wayang itu sendiri. Dari cerita yang ada seperti kata Mbah Ledjar Soebroto ”Jadi saya masih merasa kurang mantapnya kancil itu dibuat cerita yang ditulis dan dibuat dongengnya kok hanya sebatas mencuri ketimun dan menipu ini sayangnya tidak diamati dalam sumber-sumber pada tulisan yang ditulis padahal serat kancil itu ditulis dengan tulisan jawa digunakan untuk membacanya supaya dengan nembang, sumber ceritanya ditulis oleh pujangga itu sebagai penggembangan agama islam, sebagai sindiran perjalanan hidup mengapa hanya diambil sepihak saja atau negativenya saja sampai mencuri ketimun saja padahal penulisan serat kancil dari kenakalan dan keberhasilan tokoh kancil disitu sudah ditulis semua karena sebagai tokoh serbaguna”.34
4.2.4 Perjalanan Kancil Seni dan budaya diwakili dengan wayang kancil dan buaya dalam perjalanan kancil melaui pertunjukannya.
34
Wawancara dengan Ki Ledjar Soebroto, Yogyakarta, rabu, 23 April 2014
57
SIGN (Tanda)
gambar 4.2.4 OBJECT
INTERPRETANT
Medium shot dimaksudkan agar pengambilan gambarnya terlihat dekat dan berkesan ingin menampilkan sesuatu dengan cukup jelas.
Secara visual salah satu tokoh wayang kancil yaitu kancil yang sedang minum dan ingin menyebrangi sungai, lalu di sungai terganggu oleh buaya lalu dengan kecerdikannya kancil dapat Diwakili dengan perjalanan kancil menyebrangi sungai. untuk mengatasi masalahnya saat dalah Narasi yang dibangun adalah seni dan bahaya. budaya cerita (dongeng) wayang kancil Mbah Ledjar “tokoh kancil bisa menjadi media pendidikan karena menjadi contoh atau media pendidikan, bukan hanya sebatas cerita kancil pengetahuan atau cerita (dongeng) mencuri ketimun. Karena banyak orang supaya tidak sebatas cerita mencuri berpendapat bahwa kancil itu licik. saja” Seni yang dikomunikasikan adalah Tokoh kancil dan buaya dalam perjalanan kancil. Budaya material yaitu overt material berupa wayang kancil dan buaya sedangkan covert material berupa tokoh wayang kancil yang cerdik dan buaya yang mudah dimanfaatkan. Budaya
nonmaterial
seperti
nilai
kegunaan wayang kancil sebagai sarana pendidikan seni dan budaya wayang
58
Scene ini menceritakan saat kancil melakukan perjalanan tokoh kancil yang sedang minum dan ingin menyebrangi sungai dengan kecerdikannya kacil dapat menyebrang dengan memanfaatkan buaya. Melalui seni dan budaya cerita (dogeng) diwakili oleh pertunjukan wayang kancil
pembukaan pertunjukan
wayang kancil.
Seni dan budaya diwakili dengan wayang kancil dan macan dalam perjalanan kancil melaui pertunjukannya.
SIGN (Tanda)
gambar 4.2.4 OBJECT Medium shot dimaksudkan agar pengambilan gambarnya terlihat dekat dan berkesan ingin menampilkan sesuatu dengan cukup jelas.
INTERPRETANT Secara visual tokoh wayang kacil yaitu kancil dalam perjalanannya bertemu macan kancil merasa terancam karena ingin dimakan oleh si macan, si kancil pun menggunakan akalnya untuk bisa Diwakili dengan wayang kancil dan lolos dari sang macan macan (harimau) dan kancil sedang terancam keselamatannya oleh si Narasi yang dibangun adalah dengan macan. bahasa jawa untuk membangun interaksi seni dan budaya dengan Mbah Ledjar “hayo putu-putuku kewan penontonnya opo iki jenenge?” Seni yang dikomunikasikan adalah
59
Penonton “macan”
Tokoh wayang kancil dan macan dalam perjalanan si kancil.
Mbah Ledjar “opo?” Budaya material yaitu overt material Penonton “macan” berupa wayang kancil dan macan sedangkan covert material berupa Mbah Ledjar “macan, kok ora muni berupa tokoh wayang kancil yang harimau, macan bener boso jowone cerdik dan macan yang seram juga jenenge macan nek bahasa inggrise sedang kelaparan. harimau, seratus tapi tetep dipotong pajek” Budaya nonmaterial seperti nilai kegunaan wayang kancil sebagai sarana Penonton pun tertawa pendidikan seni dan budaya wayang
Scene ini menceritakan saat kancil melakukan perjalanan tokoh kancil yang dalam perjalanannya bertemu dengan macan yang seram dan kelaparan ingin memakan si kancil lalu tokoh kancil pun menggunakan akalnya untuk bisa lolos disini dalang membangun interaksi seni dan budaya dengan penonton menggunakan bahasa jawa lalu penonton pun ikut berkomunikasi langsung dengan pertunjukan wayang kancil. Seperti kata Mbah Ledjar Soebroto bahwa “Tokoh-tokoh dari wayang kancil menurut dari dongeng atau serat kancil yang ada termasuk dari binatang yang terkecil sampai yang terbesar semut saja saya buat wayangnya. Dalam cerita yang ada juga ada tokoh petani termasuk dalam cerita wayang kancil supaya nanti dipentaskan itu lengkap juga termasuk tokoh-tokoh kehidupan seperti tumbuhtumbuhan, pohon dan rumput jadi semuanya itu ditambah manusia sebagai peraga desa seperti petani-petani semua jumlahnya kurang lebih ada 100 wayang”.35
35
Wawancara dengan Ki Ledjar Soebroto, Yogyakarta, rabu, 23 April 2014
60
4.2.5 Sejarah Seni dan Budaya Wayang Kancil Seni dan budaya diwakili dengan wayang kancil dan dalang dari FIB UGM dalam sejarah wayang kancil dalam buku R.M. Said dengan judul bawarno wayang.
SIGN (Tanda)
gambar 4.2.5 OBJECT Medium shot dimaksudkan agar pengambilan gambarnya terlihat dekat dan berkesan ingin menampilkan sesuatu dengan cukup jelas.
INTERPRETANT Secara visual tokoh wayang kancil dipegang oleh dalang yang sedang menjelaskan sejarah seni dan budaya wayang kancil.
Diwakili dengan wayang kancil dan dalang/dosen dari fakultas ilmu budaya UGM sedang memegang tokoh wayang kacil dan menjelaskan sejarah wayang kancil.
Narasi yang dibangun adalah melalui sejarah seni dan budaya dapat menjadi pendidikan seperti wayang kancil.
Seni yang dikomunikasikan adalah Tokoh wayang kancil yang dipegang Narasi “jauh sebelum Mbah Ledjar dari karya Mbah Ledjar. wayang kancil sudah dipentaskan” Budaya material yaitu overt material Eddy P “sebuah buku tulisan raden Mas berupa wayang kancil yang dipegang Said itu judulnya bawarno wayang itu dan dalang dari FIB UGM sedangkan mengatakan bahwa pertunjukan wayang covert material berupa karakter tokoh si kancil itu sudah ada sejak tahun 1920- kancil dan narasi sejarah seni dan an, ketika R.M. Said mengaku budaya wayang kancil yang dijelaskan mementaskan pertunjukan wayang oleh dalang tersebut. kancil itu dia menggunakan wayangwayang kotak dari wayang purwo. Budaya nonmaterial seperti nilai
61
Kemudian Mbah Ledjar tahun 1980-an sejarah wayang kancil sebagai sarana itu beliau menciptakan wayangnya pendidikan seni dan budaya wayang sendiri salah satunya seperti ini (yang dipegang) tokoh kancil mesti tokoh kancil yang diciptakan Mbah Ledjar itu bentuknya macem-macem”.
Scene ini menceritakan sejarah seni dan budaya wayang kancil yang diceritakan oleh dalang/dosen FIB UGM melalui buku R.M. Said yang berjudul bawarno wayang disini nilai sejarah seni dan budaya wayang kancil dapat menjadi sarana pendidikan tentang bagaimana asal-usul wanyang kancil serta pelestarian wayang kancil ditahun yang sekarang. Dari sumber yang ada dalam lapangan bahwa Mbah Ledjar Soebroto “Dulu pernah ada wayang kancil tapi bentuknya sendiri tapi bentuknya sendiri saya tidak tahu menurut salah seorang budayawan mendokumentasikan yang bernama suryanto sastra atmojo menulis tentang saya menulis generasi ketiga wayang kancil dari sunan giri, raden masayid dan saya itu apa maksudnya saya juga tidak tahu menurut dia yang sudah almarhum di citra jogja generasi ketiga wayang kancil itu ceritanya sudah pernah ada tapi ide membuat bentuk wayang kancil ya itu saya” itulah yang dikatakan beliau.36
36
Wawancara dengan Ki Ledjar Soebroto, Yogyakarta, rabu, 23 April 2014
62
4.2.6
Pertunjukan Wayang Kancil Selesai Seni dan budaya diwakili dengan wayang dan komponen wayang lainnya
dalam pertunjukan wayang kancil beserta iringan gamelan. SIGN (Tanda)
gambar 4.2.6 OBJECT INTERPRETANT Long shot dimaksudkan agar Secara visual wayang dan komponen pengambilan gambar terlihat semua pertunjukan wayang serta iringan musik aktifitasnya dan berkesan ingin gamelan menjelaskan bahwa menampilkan sesuatu dengan cukup pertunjukan seni dan budaya wayang jelas dengan berakhirnya suatu kancil sudah selesai. pertunjukan. Narasi yang dibangun adalah Diwakili dengan wayang dan seluruh pertunjukan sudah selesai tetapi seni komponen pertunjukan wayang kancil dan budaya wayang kancil dapat beserta pengiring musiknya (gamelan) memberi kesan pada penonton untuk bertanda bahwa pertunjukan wayang mencintai seni dan budaya sendiri. kancil sudah selesai. Seni yang dikomunikasikan adalah Narasi “pertunjukan memang boleh wayang dan komponen pertunjukannya berakhir,namun para penonton tidak beserta gamelan. pulang dengan tangan kosong karena hati mereka telah tercuri oleh sang Budaya material yaitu overt material kancil yang cerdik” lalu tepuk tangan berupa wayang dan perangkat penonton pun mengakhirinya pertunjukan wayang juga gamelan sedangkan covert material berupa karakter wayang dan komponen pertunjukannya beserta nada-nada iringan gamelan yang mempunyai ciri has masing-masing. Budaya nonmaterial seperti nilai wayang dan gamelan sebagai sarana pendidikan seni dan budaya wayang
63
Scene ini menceritakan berakhirnya pertunjukan seni dan budaya wayang kancil yang wakili dengan wayang yang besar ditancapkan ditengah beserta komponen wayng lainnya beserta iringan gamelan lalu diakhiri dengan tepuk tangan penonton yang meriah. Pertunjukan boleh selesai tetapi hat para penonton merasa senang dengan hadirnya seni dn budaya wayang kancil kerana selain untuk hiburan juga untuk sarana pendidikan seni dan budaya wayang di Indonesia.
4.2.7 Belajar Seni dan Budaya Wayang Kancil Seni dan budaya diwakili dengan dalang muda yang belajar dengan Mbah Ledjar dan beberapa tokoh wayang kancil yang digunakan untuk belajar. SIGN (Tanda)
gambar 4.2.7 OBJECT INTERPRETANT Medium shot dimaksudkan agar Secara visual dalang muda dan Mbah pengambilan gambarnya terlihat dekat ledjar mereka sedang berdiskusi dan berkesan ingin menampilkan bagaimana memainkan pertunjukan sesuatu dengan cukup jelas. seni dan budaya wayang kancil. Dalang muda sangat senang memperhatikan Diwakili dengan dalang muda bernama intruksi dari Mbah Ledjar. Anggara Sri Wisnu yang sedang belajar dengan Mbah Ledjar dan tokoh-tokoh Narasi yang dibangun adalah belajar wayang kancil yang sedang dimainkan. seni dan budaya merupakan hal yang Mereka berdiskusi tentang bagaiman penting agar dapat terus dilestarikan melestarikan wayang kancil melalui oleh generasi muda. pertunjukannya. Seni yang dikomunikasikan adalah Beberapa tokoh wayang kancil yang
64
Narasi sedang dimainkan untuk belajar dalang Anggara S.W “kita berdiskusi saling muda. sharing, bagaimana sih kalo seperti ini” Budaya material yaitu overt material dalang dan beberapa tokoh wayang kancil sedangkan covert material berupa dalang adalah orang yang menarasi permainan seni dan budaya wayang dan peran masing-masing tokoh wayang kancil. Budaya nonmaterial seperti nilai belajar seni dan budaya wayang sebagai identitas bangsa yang harus dikedepankan oleh negara dan kegunaan wayang kancil sebagai sarana pendidikan seni dan budaya wayang.
Scene ini menceritakan seorang dalang muda yang belajar memainkan seni dan budaya wayang kancil dan beberapa tokoh wayang kancil yang digunakan untuk belajar. Belajar seni dan budaya merupakan hal yang harus dikedepankan oleh negara untuk menjaga identitas bangsanya.
4.2.8
Animasi Wayang Kancil Seni dan budaya diwakili dengan kemajuan teknologi yang berupa animasi
wayang kancil. SIGN (Tanda)
65
gambar 4.2.8 OBJECT INTERPRETANT Long shot dimaksudkan agar Secara visual wayang kancil yang pengambilan gambar terlihat semua dianimasikan oleh dalang muda yaitu aktifitasnya dan berkesan ingin anak dari Mbah Ledjar yang bernama menampilkan sesuatu dengan cukup Ananta W dan sudah tampil dinegeri jelas dengan berakhirnya suatu kincir angin Belanda. pertunjukan Narasi yang dibangun adalah kreativitas Narasi dalam seni dan budaya yang terus Ananta W “Selain di pedalangan itu dikomunikasikan lewat teknologi juga saya mencoba untuk membuat animasi himbauan agar seni dan budaya kita tapi konsepnya tidak pada umumnya terus dilestarikan lewat media massa yang bermain wayang dilayarnya saja dan sebagainya. itu supaya lebih menarik lagi visualnya wayang kancil saya gabungkan dengan Seni yang dikomunikasikan adalah animasi” Animasi wayang kancil ciptaan dalang muda. Mbah Ledjar “Mengapa budaya kita tidak dianimasikan, bisa diputar di TV- Budaya material yaitu overt material TV kita yang selama ini memang isinya animasi wayang kancil sedangkan hanya untuk pertunjukan anak-anak covert material berupa teknologi yang juga prihatin sampai anak-anak dikembangkan untuk seni dan budaya.. sekarang dengan budaya kita agak jauh”. Animasi ini sudah diputar di Budaya nonmaterial seperti nilai negeri Belanda animasi yang kembangkan untuk pelestarian seni dan budaya. Scene
ini
menceritakan
bahwa
kreativitas
seni
dan
budaya
dikomunikasikan lewat teknologi yang berupa animasi wayang kancil. Dengan memodifikasi seni dan budaya yang dikomunikasikan lewat teknologi maka seluruh dunia tahu akan kekayaan seni dan budaya kita. Mbah Ledjar juga memberikan pendapatnya tetang animasi wayang kancil yang dibuat oleh anaknya yaitu bagaimana kalo seni dan budaya kita dianimasikan agar anak-anak bisa tahu kekayaan seni dan budaya yang kita miliki karena anak-anak sekarang sudah jauh dengan kebudayaan kita.
66
4.2.9 Wayang Kancil Milik Bangsa Indonesia Seni dan budaya diwakili dengan Mbah Ledjar yang mengungkapkan gagasannya untuk terus mencintai sen dan budaya yang kita miliki. SIGN (Tanda)
gambar 4.2.9 OBJECT INTERPRETANT Medium shot dimaksudkan agar Secara visual Mbah Ledjar yang pengambilan gambarnya terlihat dekat berbusana ala dalang dengan cirihas dan berkesan ingin menampilkan blangkon yang dikenakan dengan background wayang kancil ciptaannya. sesuatu dengan cukup jelas. Narasi Mbah Ledjar “semua seni dan budaya adalah milik bangsa perlu dicintai, disenangi, dikembangkan juga diamankan agar tetap menjadi kebudayaan kita, karena ini termasuk mengangkat kepribadian bangsa itu adalah lewat seni dan budaya yang kita miliki ini”
Narasi yang dibangun adalah seni dan budaya ini milik kita karena termasuk mengangkat kepribadian bangsa. Seni yang dikomunikasikan adalah selain wayang kancil di sebelah Mbah Ledjar yaitu bagaimana rasa membagun gagasan atau ide untuk rasa memiliki dan melestarikan seni dan budaya ini. Budaya material yaitu overt material wayang kancil sedangkan covert material berupa pesan dari pencipta wayang kancil. Budaya nonmaterial seperti nilai pesan yang disampaikan demi berkembangnya seni dan budaya wayang kancil.
67
Scene ini menceritakan bahwa perlunya mencintai, menyenangi, mengembangkan
agar tetap menjadi kebudayaan kita, karena ini termasuk
mengangkat kepribadian bangsa itu adalah lewat seni dan budaya yang kita miliki ini merupakan aset bangsa yang perlu kita jaga dan dilestarikan.
4.2.10 Seniwati Jepang Seni dan budaya diwakili dengan seniwati dari jepang yang sedang belajar seni dan budaya wayang kancil. SIGN (Tanda)
gambar 4.2.10 OBJECT INTERPRETANT Medium shot dimaksudkan agar Secara visual seniwati yang sedang pengambilan gambarnya terlihat dekat belajar wayang kancil dengan cucu dari dan berkesan ingin menampilkan Mbah Ledjar mereka kompak dalam sesuatu dengan cukup jelas. memainkan seni dan budaya bermain gamelan juga sniwati yang bernyanyi Diwakili dengan seniwati dari jepang nyinden. yang bernyanyi jawa dengan cengkok has jawa (nyinden) juga bermain Narasi yang dibangun adalah seni dan gamelan dan sang guru cucu dari Mbah budaya yang kita miliki ternyata disukai Ledjar yang sedang bermain kendang. dengan orang asing. Narasi “kini kesenian jawa bukan menjadi hal baru bagi yuri (seniwati yang belajar wayang kancil) kecintaannya pada kesenian wayang wayang kancil terjadi begitu saja”
Seni yang dikomunikasikan adalah permainan seni dan budaya gamelan dan nyinden bernyanyi ala khas jawa.. Budaya material yaitu overt material
68
gamelan dan nyanyian jawa sedangkan covert material setiap gamelan punya perannya masing-masing dan nyinden. Budaya nonmaterial seperti nilai dari nyinden dan gamelan yang harus dikembangkan melalui pendidikan seni dan budaya kita. Scene ini menceritakan bahwa ketertarikan seniwati Jepang terhadap seni dan budaya wayang kancil patuh dicontoh bagi kita diusianya yang muda dan rasa ingin mempelajari seni dan budaya kita. Seniwati Jepang dengan cekatan memainkan gamelan dan bernyanyi nyinden yang dipandu dengan cucu Mbah Ledjar yang memainkan kendang. Hal ini menandakan bahwa betapa dikenalnya seni dan budaya kita oleh orang asing. Seni dan budaya diwakili dengan seniwati dari jepang yang sedang belajar seni dan budaya wayang kancil. SIGN (Tanda)
gambar 4.2.10 OBJECT Medium shot dimaksudkan agar pengambilan gambarnya terlihat dekat dan berkesan ingin menampilkan sesuatu dengan cukup jelas.
INTERPRETANT Secara visual seniwati yang sedang belajar wayang kancil dengan cucu dari Mbah Ledjar mereka kompak dalam memainkan seni dan budaya bermain gamelan juga seniwati yang bernyanyi Diwakili dengan seniwati dari jepang nyinden. yang bernyanyi jawa dengan cengkok
69
has jawa (nyinden) lagunya kancil lucu Narasi yang dibangun adalah seni dan dan sang guru cucu dari Mbah Ledjar budaya yang kita miliki ternyata disukai yang sedang bermain gamelan. dengan orang asing dan dikembangkan dinegaranya hal ini suatu kebanggaan Narasi “Dan sang kancil telah mencuri bagi kita semua. hati yuri, yuri memiliki mimpi untuk mengembangkan wayang binatang ini Seni yang dikomunikasikan adalah dinegaranya” permainan seni dan budaya gamelan dan nyinden bernyanyi ala khas jawa.. Seniwati Jepang “Cita-cita saya mau membuat workshop sebelum pentas Budaya material yaitu overt material terus mau buat cerita wayang sama gamelan dan nyanyian jawa sedangkan anak-anak.” covert material setiap gamelan punya perannya masing-masing dan nyinden. Narasi “Tak tanggung-tanggung lagu berbahasa jepang yang berjudul kancil Budaya nonmaterial seperti nilai dari kawai (kancil lucu) ia ciptakan untuk nyinden dan gamelan yang harus pementasan di jepang. dikembangkan melalui pendidikan seni dan budaya kita. Scene ini menceritakan bahwa ketertarikan seniwati Jepang ingin mengembangkan wayang kancil dinegaranya dia juga menciptakan lagu untuk pertunjukan wayang kancilnya. Kita merasa bangga seni dan budaya kita dikembangkan diluarsana dengan hal ini maka kita harus lebih aktif dalam melestarikan seni dan budaya kita agar tetap jaya.
4.2.11 Belajar Wayang Kancil Seni dan budaya diwakili dengan Mbah Ledjar yang membimbing anakanak untuk belajar memainkan wayang kancil dan melestarikan wayang kancil sejak usia dini.
70
SIGN (Tanda)
gambar 4.2.11 OBJECT INTERPRETANT Long shot dimaksudkan agar Secara visual kegiatan belajar mengajar pengambilan gambar terlihat semua wayang kancil yang dipandu oleh Mbah aktifitasnya dan berkesan ingin Ledjar sangat membuat para anak-anak menampilkan sesuatu dengan cukup senang ceria dengan kehadiran seni dan jelas dengan menampilkan kegiatan budaya wayang kancil,mereka begitu belajar seni dan budaya wayang kancil. semangat untuk mempelajari seni dan budaya yang kita miliki. Diwakili dengan Mbah Ledjar yang sedang memberi pengetahuan (belajar) Narasi yang dibangun adalah seni dan budaya yang kita miliki memang harus wayang kancil kepada anak-anak. dikenalkan oleh anak-anak sejak dini Narasi “Wajah-wajah kecil ini sering karena demi eksistensi seni dan budaya menghiasi kediaman Mbah Ledjar pintu wayang kancil untuk terus dilestarikan rumah pria bersahaja ini selalu terbuka oleh generasi berikutnya. untuk anak-anak baginya anak-anak ini bukan sekedar melanjutkan eksistensi Seni yang dikomunikasikan adalah wayang kancil cerita wayang kancil permainan seni dan budaya wayang mengandung banyak nilai moral yang kancil yang digunakan untuk belajar bermanfaat untuk anak-anak” anak-anak. Budaya material yaitu overt material tokoh-tokoh wayang kancil dan komponen pertunjukan wayang kancil covert material setiap tokoh-tokoh wayang kancil mempunyai perannya masing-masing. Budaya nonmaterial seperti nilai dari pertunjukan wayang kancil sebagai sarana belajar anak-anak untuk mengenalkan seni dan budaya yang kita miliki.
71
Scene ini menceritakan bahwa memberikan pengetahun tentang seni dan budaya yang kita miliki sangat penting demi eksistensi wayang kancil oleh generasi berikutnya agar mereka tetap melestarikan warisan seni dan budaya kita sejak dini maka identitas bangsa ini dapat terjaga dengan baik. Memang cerita wayang kancil itu di tunjukan kepada anak-anak “Isi ceritanya itu macam-macam antara lain tokoh-tokohnya untuk mengangkat lingkungan. Cerita awalnya untuk umun dalam serat kancil tapi setelah menjadi dongeng jadi untuk anak-anak itu saja diangkat dongeng kancil untuk budi pekerti anak-anak karena perjalanan kancil itu bermacam-macam posisi maka keberhasilan kancil itu menjadi suatu tokoh yang bias menolong sesama di alam bumi, itu untuk ank-anak dogengnya” begitulah kata beliau.37
4.2.12 Penonton Pertunjukan Wayang Kancil Seni dan budaya diwakili dengan Para penonton yang antusias menikmati pertunjukan seni dan budaya wayang kancil. SIGN (Tanda)
gambar 4.2.12 OBJECT 37
INTERPRETANT
Wawancara dengan Ki Ledjar Soebroto, Yogyakarta, rabu, 23 April 2014
72
Long shot dimaksudkan agar pengambilan gambar terlihat semua aktifitasnya dan berkesan ingin menampilkan sesuatu dengan cukup jelas dengan menampilkan para penonton yang serius juga senang melihat pertunjukan wayang kancil.
Secara visual para penonton pertunjukan seni dan budaya wayang kancil tampak antusias dan semua tempat duduk penonton penuh ini menandakan bahwa mereka sangat mengapresiasi seni dan budaya yang kita miliki.
Diwakili dengan Semua penonton yang Narasi yang dibangun adalah senang melihat pertunjukan wayang bagaimana para penonton menikmati kancil. pertunjukan seni dan budaya juga menambah wawasan mereka tetang seni Narasi “Yahh sang kancil sudah dan budaya yang kita miliki untuk merebut hati penikmatnya tak ingin ia diinovasikan lagi kedunia luar sana. hilang meski tak laju inovasi-inovasi coba dilahirkan bagi penerus kesenian Wujud dari seni dan budaya sebagai ini” suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dan masyarakat adalah bagaimana kita menonton seni dan budaya sebagai wujud apresiasi dari interaksi juga langsung berhubungan dengan pertunjukan wanyang kancil. Scene ini menceritakan bahwa bagaimana para penonton menikmati pertunjukan seni dan budaya juga menambah wawasan mereka tetang seni dan budaya yang kita miliki untuk diinovasikan lagi kedunia luar sana.Wujud dari seni dan budaya sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dan masyarakat adalah bagaimana kita menonton seni dan budaya sebagai wujud apresiasi dari interaksi juga langsung berhubungan dengan pertunjukan wanyang kancil.
4.2.13 Kolektor Wayang Seni dan budaya diwakili dengan kolektor wayang yang senang dengan seni dan budaya kita.
73
SIGN (Tanda)
gambar 4.2.13 OBJECT Medium shot dimaksudkan agar pengambilan gambarnya terlihat dekat dan berkesan ingin menampilkan sesuatu dengan cukup jelas.
INTERPRETANT Secara visual seorang kolektor wayang yang begitu sangat kagum dengan seni dan budaya kita sampai-sampai dia menggungkapkan betapa ia ingin memahami hidup seperti orang jawa Diwakili dengan Robert Levitt dan bajunya juga menandakan bahwa (kolektor wayang) yang memakai baju dia sangat mencintai seni dan budaya bergambar tokoh wayang purwo wayang. (semar) dengan background beberapa wayang yang sedang menggungkapkan Narasi yang dibangun adalah orang luar betapa kagumnya dengan seni dan yang begitu kagum dengan seni dan budaya wayang. budaya yang kita miliki. Narasi Robert Levitt “Saya harap anak-anak yang lebih muda di Indonesia belajar untuk menghargainya karena banyak orang dari barat seperti saya ingin memahami dan hidup seperti orang jawa. Saya harap mereka bisa menghargai warisan budaya yang ada disini”
Wujud dari seni dan budaya sebagai suatu kompleks dari suatu nilai dan norma bahwa seni dan budaya kita yang kita miliki itu sangat luar biasa karena dapat menjadi identitas suatu bangsa juga hidup seperti orang jawa (adat istiadat) yang orang luar ingin ketahui oleh masyarakat barat.
Scene ini menceritakan kolektor wayang yang begitu sangat kagum dengan seni dan budaya kita sampai-sampai dia menggungkapkan betapa ia ingin memahami hidup seperti orang jawa dan bajunya juga menandakan bahwa dia sangat mencintai seni dan budaya wayang karena salah satu tokoh wayang purwo yang ada digambar bajunya.Wujud dari seni dan budaya sebagai identitas suatu
74
bangsa juga hidup seperti orang jawa (adat istiadat) yang orang luar ingin ketahui oleh masyarakat barat.
4.2.14 Harapan Mbah Ledjar Soebroto Seni dan budaya diwakili dengan Mbah Ledjar dengan harapannya yang ingin seni dan budaya wayang kancil terus dilestarikan. SIGN (Tanda)
gambar 4.2.14 OBJECT INTERPRETANT Medium shot dimaksudkan agar Secara visual seorang pencipta dari pengambilan gambarnya terlihat dekat wayang kancil sedang menuturkan dan berkesan ingin menampilkan bagaimana rasa cintanya kepada seni dan budaya ini. sesuatu dengan cukup jelas. Diwakili dengan Mbah Ledjar dengan disebelahnya wayang kancil ciptaannya yang sedang menggungkapkan pengembangan seni dan budaya wayang kancil. Narasi Mbah Ledjar “Biarpun ini saya sudah ke mancanegara di undang untuk mengembangkan seni dan budaya kita tapi ini tetap milik bangsa jangan sampai diakui oleh bangsa lain biar dia itu belajar kesini tapi ini adalah milik kita bersama”
Narasi yang dibangun adalah walaupun melestarikan wayang kancil di negeri luar sana dan orang luar tertarik belajar seni dan kebudayaan kita tetapi tetap bahwa seni dan budaya ini milik kita jangan sampai diakui bangsa lain. Wujud dari seni dan budaya sebagai suatu kompleks dari suatu nilai dan ide untuk membangun visi maupun misi bahwa seni dan budaya ini milik kita jangan sampai diakui oleh bangsa lain.
75
. Scene ini menceritakan seorang pencipta dari wayang kancil sedang menuturkan bagaimana rasa cintanya kepada seni dan budaya ini. Walaupun melestarikan wayang kancil di negeri luar sana dan orang luar tertarik belajar seni dan kebudayaan kita tetapi tetap bahwa seni dan budaya ini milik kita jangan sampai diakui bangsa lain. Hal ini merupakan wujud dari seni dan budaya sebagai suatu nilai dan ide untuk membangun gagasan bahwa seni dan budaya ini milik kita jangan sampai diakui oleh bangsa lain.
4.3
Pembahasan Penelitian ini memfokuskan pada seni dan budaya wayang kancil yang
ditampilkan melalui program documenter world of wayang Kompas TV. Bahwa seni dan budaya yang ditampilkan di iringi pesan verbal maupun nonvernal yang membuat unsur seni dan budaya wayang kancil kuat dalam program tersebut. Program documenter world of wayang merupakan suatu trobosan kompas TV dalam menyampaikan pesan seni dan budaya melalui setiap episodenya. Disini pada tanggal 14 april 2013 world of wayang menampilkan episode wayang kancil, pada episode wayang kancil sendiri disetiap segmentnya banyak mengandung pesan seni dan budaya tentang wayang kancil seperti pada 4.2.1 Pameran seni dan budaya ditampilkan disuatu tempat kemudian Mbah Ledjar memperlihatkan karyanya yang berbentuk wayang orang atau juga disebut wayang pop. 4.2.2 Persiapan pertunjukan wayang kancil mas Nanang cucu dari Mbah Ledjar sedang memainkan gamelannya untuk mengiringi pertunjukan
76
wayang kancil. 4.2.3 Pembukaan pertunjukan wayang kancil yang ditampilkan terlebih dahulu wayang berbentuk Mbah Ledjar sedang membuka pertunjukannya. 4.2.4 Perjalanan kancil menampilkan pertunjukan wayang kancil dengan dekorasi wayang alam dengan tumbuh-tumbuhan dan binatang dan sebagainya, tanpa menggunakan layar tujuannya agar menarik para penonton. 4.2.5 Sejarah seni ddan budaya wayang kancil adanya dosen sekaligus dalang wayang bernama Eddy Pursubaryanto sedang menjelaskan sejarah wayang kancil dengan memegang karya wayang kancil dari Mbah Ledjar. 4.2.6 Pertunjukan wayang kancil selesai menutup dengan gunungan wayang kancil bahwa pertunjukan telah usai dengan agle long shoot memperlihatkan semua dekorasi dari wayang kancil. 4.2.7 Belajar seni dan budaya wayang kancil Seorang dalang muda yang belajar dengan Mbah Ledjar demi terus dilestarikannya seni dan budaya wayang kancil karena ini milik bangsa. 4.2.8 Animasi wayang kancil seiring perkembangan jaman wayang kancil di buat animasi oleh cucu Mbah Ledjar yaitu Mas Nanang untuk menjaga kepopuleran wayang kancil lewat perkembangan teknologi, animasi ini juga sudah diputar dibelanda. 4.2.9 Wayang kancil milik bangsa ungkapan hati dari maestro wayang kancil bahwa seni dan budaya ini milik bangsa karena ini termasuk mengangkat kepribadian bangsa adalah lewat seni dan budaya. 4.2.10 Seniwati jepang banyak seniman yang datang kesini untuk belajar wayang kancil seperti seniwati dari jepang bernama yuri dengan tujuan untuk mengembangkan wayang kancil dinegaranya. 4.2.11 Belajar wayang kancil Mbah Ledjar memberikan pendidikan wayang kancil kepada anak-anak disekitar rumahnya demi mencetak generasi muda selanjutnya agar dapat terus
77
dikembangkan oleh generasi berikutnya. 4.2.12 Penonton pertunjukan wayang kancil melalui pertunjukan wayang kancil membuat penonton senang dengan seni dan budaya ini karena Mbah Ledjar mengharapkan para masyarakat untuk senang dulu dan sang kancil telah mencuri hati para penikmatnya. 4.2.13 Kolektor wayang seorang kolektor wayang dari mancanegara datang untuk pesan wayang buatan Mbah Ledjar untuk dikoleksi juga memberikan pendapatnya mengenai seni dan budaya wayang kita, karena orang asing saja tertarik tetapi dinegara sendiri malah kurang perhatiannya. 4.2.14 Harapan Mbah Ledjar Harapan seorang maestro wayang kancil untuk dapat melestarikan seni dan budaya wayang kancil walaupun orang luar belajar kesini ini tetap milik bangsa.