BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum SMP Negeri 3 Tuntang, Kabupaten Semarang 4.1.1
Sejarah Berdirinya MP Negeri 3 Tuntang didirikan oleh masyarakat sekitar dengan
tujuan untuk tempat mendidik anak didik menjadi siswa yang berprestasi, beriman dan bertaqwa. Pada tahun 1997, SMP Negeri 3 Tuntang ini didirikan di atas tanah pemerintah seluas 6.475 m². Sekolah yang terletak di dusun Beran, Karangtengah, Kecamatan Tuntang, Kabupaten semarang ini mulai beroperasi pada tahun 1998. 4.1.2
Visi SMP N 3 Tuntang
a. “Unggul dalam prestasi, ImTaq,IPTek, berbudaya dan berbudi pekerti luhur serta berwawasan lingkungan”. Indikator Visi: Indikator ketercapaian visi (bagi guru dan staf Tata Usaha) : Unggul dalam :
1.
Gemar membaca.
Prestasi
2.
Komitmen untuk menambah ilmu
3.
Berusaha mengerjakan suatu tugas dengan sebaik mungkin.
4.
Berupaya mendapatkan prestasi yang baik.
5.
Senang dalam kegiatan yang bersifat kompetitif.
6.
Tidak cepat menyerah mengerjakan sesuatu yang mengandung tantangan.
Berwawasan Imtaq
:
7.
Memiliki komitmen kuat dalam berkarya.
1.
Berkata benar (tidak berbohong).
2.
Berbuat sesuai tugas pokok dan fungsinya serta peraturan yang berlaku.
3.
Menepati janji yang diucapkan.
4.
Bersedia menerima sesuatu atas dasar hak.
5.
Menolak sesuatu pemberian yang bukan haknya.
6.
Berpihak pada kebenaran.
43
44
Iptek
:
7.
Menyampaikan pesan orang lain.
8.
Satunya kata antara niat dengan perbuatan.
1.
Mampu mengerjakan suatu tugas secara benar.
2.
Menambah ilmu dengan berbagai jalan/cara.
3.
Mencari informasi baru melalui media yang ada dan mengikuti perkembangan ilmu.
4.
Menjadi tempat bertanya peserta didik, teman atau orang lain.
5.
Selalu berusaha memecahkan masalah dalam tugas berdasarkan konsep keilmuan.
6.
Rasional dalam berbicara dan bertindak.
7.
Mengerjakan suatu tugas berdasarkan pemikiran yang mendalam.
8.
Bersikap
efisien
dan
efektif
dalam
melaksanakan tugas. Berbudaya Dan
berbudi
:
1.
Sopan dan santun dalam pergaulan.
2.
Menghormati
orang
yang
menyayangi
yang
lebih
pekerti luhur
lebih
tua
muda
dan
secara
proporsional. 3.
Bertutur kata menurut norma yang berlaku.
4.
Menjunjung tinggi peraturan yang berlaku.
5.
Berpenampilan rapi dan sopan.
6.
Berpandangan positif terhadap orang lain.
7.
Merasa bahagia dapat melaksanakan tugasnya dan mampu bekerjasama dengan teman sejawat.
8.
Memiliki rasa kebersamaan terhadap rekan sejawat
Berwawasan
1. Adanya kesadaran kebersihyan itu sebagian iman 2. Adanya
Lingkungan
kesadaran
bahwa
besih
itu
sehat,indahMemiliki kesadaran akan kebersihan 3. Adanya kesadaran bersih itu indah 4. Selalu merapikan meja kerja 5. Selalu membuang sampah pada tempatnya
45
Indikator ketercapaian visi (bagi peserta didik) : Unggul
dalam :
prestasi
1.
Gemar membaca.
2.
Komitmen untuk belajar
3.
Berusaha
mengerjakan
suatu
tugas
yang
diberikan guru dengan sebaik mungkin. 4.
Berupaya mendapatkan prestasi belajar yang baik.
5.
Senang dalam kegiatan yang bersifat kompetitif.
6.
Tidak cepat menyerah bila mengalami kesulitan belajar.
Berwawasan
:
7.
Memiliki komitmen kuat dalam berprestasi.
1.
Mengerjakan setiap perintah Tuhan Yang Maha
imtaq
Esa dan menjauhi larangaNnya sesuai agama yang dianutnya. 2.
Mengikuti mata pelajaran agama sesuai agama yang dianutnya
3.
Bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan Tuhan.
4.
Mengucapkan
doa
setiap
memulai
dan
mengakhiri kegiatan belajar. 5.
Menyesal setiap membuat kesalahan dan segera mohon ampun kepada Tuhan, serta tidak mengulanginya.
6.
Menolak
setiap
ajakan
untuk
melakukan
perbuatan tercela. Berwawasan
:
1.
iptek
Mampu mengerjakan suatu tugas yang diberikan guru secara benar.
2.
Menambah ilmu dengan cara membaca dan aktif dalam pembelajaran.
3.
Mencari informasi baru melalui media yang ada.
4.
Menjadi tempat bertanya teman-temannya.
5.
Selalu berusaha memecahkan kesulitan belajar berdasarkan konsep keilmuan.
6.
Rasional dalam berbicara dan bertindak.
46
7.
Mengerjakan suatu tugas dalam belajar dengan penuh semangat.
8.
Bersikap efisien dan efektif dalam belajar.
Berbudaya dan :
1.
Sopan dan santun dalam pergaulan.
berbudipekerti
2.
Menghormati
luhur
orang
yang
lebih
tua
dan
menyayangi yang lebih muda. 3.
Bertutur kata menurut norma yang berlaku.
4.
Menjunjung tinggi peraturan yang berlaku di sekolah.
5.
Berpenampilan rapi dan sopan.
6.
Berpandangan positif terhadap orang lain.
7.
Merasa bahagia memiliki komitmen untuk belajar.
8.
Memiliki rasa kebersamaan terhadap sesama teman
Berwawasan
1. Adanya kesadaran kebersihyan itu sebagian iman 2. Adanya
Lingkungan
kesadaran
bahwa
besih
itu
sehat,indahMemiliki kesadaran akan kebersihan 3. Adanya kesadaran bersih itu indah 4. Selalu merapikan meja kerja 5. Selalu membuang sampah pada tempatnya 6. Selalu mematian kran dan listrik setelah selesai di gunakan 7. Membedakan sampah organic dan non organik 8. Adanya pembagian piket 9. Adanya kegiatanJum at bersih
4.1.3 Misi SMP N 3 Tuntang 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara mandiri dan efektif sehingga setiap siswa memiliki kompetensi yang diharapkan. 2. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri secara mandiri dan efektif sehingga setiap siswa menemukan potensi dirinya.
47
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal. 4. Menumbuhkan perilaku warga SMP Negeri 3 Tuntang untuk dapat bersikap jujur 5. Menumbuhkan dan mendorong penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di lingkungan SMP Negeri 3. 6. Menumbuhkan perilaku warga SMP Negeri 3 Tuntang untuk bersikap santun dalam pergaulan 7. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut melalui pendidian agama dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang taqwa dan berakhlak mulia. 8. Menumbuhkan semangat warga SMP Negeri 3 Tuntang untuk memiliki budaya mutu. 9. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga SMP Negeri 3 Tuntang 10. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal. 11. Mendayagunakan potensi seluruh warga sekolah unuk menciptakan lingkungan yang bersih, tertib, aman, indah , dan rapi. 12. Meningkatkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah.
4.1.4
Struktur Organisasi
Kepala Sekolah
: Sigit Setyo Atmoko, S.Pd., M.Pd
Wakil Kepala Sekolah
: Drs. A.M. Amirudin
Kaur TU
: Siti Murbiyanti, S.Pd
Bendahara Rutin
: Muhammad Winarto, S.Pd
Pengurus Perpustakaan
: Sarini Masruroh
Pengurus Laboraturium
: Eko Setiyanto
Petugas Kebersihan
: Almam
Urusan Kurikulum
: Sri Utami, S.Pd
48
Urusan Kesiswaan
: Dwi Noor Aini, S.Pd
Wali kelas VII A
: Ghusniyar Susilowati, S.Pd.
Wali kelas VII B
: Yuni Tri Sumani, S.Pd.
Wali kelas VII C
: Hartanto, S.Pd.
Wali kelas VII D
: Asih Karuniyawati, S.Pd.
Wali kelas VIII A
: Agustinah Marfuah, S.Pd.
Wali kelas VIII B
: Maria Ambarwati, S.Pd.
Wali kelas VIII C
: Setiasih, S.Pd.
Wali kelas VIII D
: Yuni Tri Sumani, S.Pd.
Wali kelas IX A
: Sunaryo, S.Pd.
Wali kelas IX B
: Tri Handoko, S.Pd.
Wali kelas IX C
: Toto Budi Nurutomo, S.Pd.
Wali kelas IX D
: Elly Karuniati, S.Pd.
4.1.5 Keadaan Guru Dalam proses pembelajaran guru merupakan elemen penting untuk menentukan keberhasilan program pengajaran, maka dari itu guru dituntut memiliki kemampuan, baik dalam menguasai materi ataupun pengelolaan kelas. Adapun nama-nama pengajar atau guru pada SMP Negeri 3 Tuntang, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 yang pembagian tugas mengajar secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Pembagian Tugas Guru SMP Negeri 3 Tuntang Tahun Pelajaran 2012/2013 No
Nama/NIP Sigit Setyo Atmoko, S.Pd., M.Pd
Pangkat/Gol Pembina/
1
Bhs. Indonesia NIP. 19730929 199802 1 002
2
Tugas Mengajar
Prihandono, S.Pd.
IV a Pembina/
Matematika
49
NIP. 19591203 197903 1 001
Sunaryo, S.Pd.
IV a
Pembina/
IPS
3 NIP. 19600208 199103 1 007
Ghusniyar Susilowati, S.Pd.
IV a
Pembina/
Bhs. Inggris
4 NIP. 19640510 198501 2 002 Agustinah Marfuah, S.Pd.
IV a Pembina/
Matematika
5 NIP. 19670805 198803 2 021 Maria Ambarwati, S.Pd.
IV a Pembina/
Tata Busana
6 NIP. 19690523 198803 2 001 Drs. A.M. Amirudin
IV a Pembina/
PAI
7 NIP. 19650523 199802 1 001 Sri Utami, S.Pd.
IV a Pembina/
8
Bhs. Indonesia NIP. 19730308 199903 2 004 Sri Mulyani, S.Pd.
IV a Pembina/
IPA
9 NIP. 19730513 199903 2 011 Muh. Winarto, S.Pd.
IV a Pembina/
TIK
10 NIP. 19730520 199903 1 003 Ari Murdopo, S.Pd.
IV a Pnt. Tk I/
11
PKn &Bhs. Jawa NIP. 19641020 199003 1 003 Toto Budi Nurutomo, S.Pd.
III d Pnt. Tk I/
12
PKn NIP. 19690717 200012 1 003 Elly Karuniati, S.Pd.
III d Penata/
IPA
13 NIP. 19710213 200501 2 006 Tri Handoko, S.Pd.
III c Penata/
Penjas OR
14 NIP. 19690125 200501 1 002 Sri Haryanti, S.Pd.
III c Penata/
15 NIP. 19700406 200501 1 002
III c
Matematika
50
Hartanto, S.Pd.
Penata/
Seni Budaya
16 NIP. 19690914 200501 1 016 Yuni Tri Sumani, S.Pd. 17
III c Pnt.Md.Tk. I/ III b
Bhs. Jawa
NIP. 19710602 200710 2 001 Setiasih, S.Pd. 18
Pnt.Md.Tk. I/ III b
IPS
Penata Md./
Bhs. Indonesia
NIP. 19621120 200701 2 001
19
Asih Karuniyawati, S.Pd.
III a
NIP. 19810925 201001 2 001 Dwi Noor Aini, S.Pd.
Penata Md./
BP
20 NIP. 19790223 201001 2 013
III a
Herwanti Pancaningsih, S.Pd.
-
Bhs. Inggris
-
PAI
-
Bhs. Inggris
-
PAK
Pnt.Md.Tk. I/ III b
PAB
21 NIP. Salbani, S.Ag. 22 NIP. Daryati, S.Pd. 23 NIP. Sukaeri 24 NIP. -
25
Miharti, S.Ag. NIP. 19790614 200501 2 002
4.2
Hasil Penelitian 4.2.1
Pra Penelitian/Pra Siklus Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di kelas VII A SMP
Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, pada waktu guru PKn mengajar dengan materi “Proklamasi dan Konstitusi Pertama” , dengan
Standar
Kompetensi:
Mendiskripsikan
makna
proklamasi
51
kemerdekaan dan konstitusi pertama, Kompetensi Dasar : Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan, ditemukan atau nampak bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang. Hal itu ditunjukan dari 25 siswa, 17 siswa atau 68 % masih kurang serius karena sebagian besar siswa ada yang melakukan aktifitas sendiri, seperti : berbicara sendiri dengan teman sebelahnya, bermain HP, bermain pengaris dan pergi ke toilet tanpa ijin. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa yang memperhatikan penjelasan guru, yang aktif menanggapi pertanyaan dari guru atau mengajukan pertanyaan kepada guru hanya sebanyak 8 siswa atau 32% . Selain keaktifan siswa yang kurang, dari observasi tersebut peneliti juga memperoleh data hasil pembelajaran setelah dilakukan evaluasi atau post tes. Hasil evaluasi siswa pada materi pelajaran makna proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama, nampak bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥ 75, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Materi Mendiskripsikan Makna Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 3 Tuntang Tahap Pra Siklus No
Kategori
Interval Nilai 86-96 75-85 64-74 53-63 0-52
Jumlah
Prosentase
Keterangan
1. Sangat Baik 2. Baik 8 32 % Tuntas 3. Cukup 10 40 % Belum Tuntas 4. Kurang 7 28 % Belum Tuntas 5. Sangat Kurang Jumlah Siswa 25 100 % Nilai Rata-rata 69,70 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 55 Sumber : Nilai post test siswa pada materi”Mendiskripsikan makna proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama”
Dilihat dari tabel 4.2 nampak bahwa pembelajaran yang dilakukan belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas atau belum
52
mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu ≥75. Diketahui siswa yang mendapat nilai antara 75-85 sebanyak 8 siswa dengan prosentase 32 %, siswa yang mendapat nilai antara 64-74 sebanyak 10 siswa dengan prosentase 40 %, siswa yang mendapat nilai antara 53-63 sebanyak 7 siswa dengan prosentase 28 %, sedangkan siswa yang mendapat nilai antara 0-52 tidak ada dengan prosentase 0 %. Dari penjelasan diatas dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini :
Diagram 1 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus Diagram 1 di atas mendiskripsikan distribusi frekuensi hasil belajar siswa pada pra siklus yaitu dari 25 siswa yang mendapat nilai rentang 53-63 terdapat 7 siswa, kemudian rentang 64-74 terdapat 10 siswa, rentang 75-85 terdapat 8 siswa. Berdasarkan data hasil belajar dan keaktifan siswa yang masih rendah, akan dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa sesuai dengan rancangan penelitin yang telah diuraikan pada BAB III. Dalam penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah), untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang akan dilakukan dalam dua siklus.
53
4.2.2
Tindakan Perbaikan Tindakan perbaikan pembelajaran melalui pembelajaran dengan
strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dilakukan sebanyak 2 x pertemuan (4 x 40 menit) dan siklus II dilakukan 2 x pertemuan (4 x 40 menit). Penjelasan tiap siklus akan dijabarkan dibawah ini. 4.2.2.1 Siklus I Pertemuan 1 Tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dilakukan dengan menerapkan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) yang dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2014 (pertemuan 1) dan tanggal 10 Februari 2014 (pertemuan 2). Pada siklus ini dilakukan beberapa langkah untuk memperbaiki kondisi siswa yang kurang aktif dalam proses belajar serta membuat komunikasi dalam proses pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada guru, selain itu juga untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang masih rendah. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dengan materi pokok “ pengertian pelanggaran HAM dan upaya penegakannya”, dengan standar kompetensi : ”Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakan HAM” dan kompetensi dasar “Mendiskripsikkan kasus pelanggaran HAM dan upaya penegakan HAM ”. Dalam siklus I pelaksanaan pembelajaran difokuskan dengan penggunaan strategi pembelajan Problem Solving (pemecahan masalah) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut : 4.2.2.1.a Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi atau pra siklus, maka dilakukan diskusi dengan guru PKn kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang yaitu Bpk Ari untuk menentukan materi yang akan digunakan dalam siklus I ini, serta alat penunjang lainnya yang akan digunakan. Pada siklus I persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok “Kasus pelanggaran HAM dan upaya penegakannya”
54
2) Menyiapkan materi pokok “Kasus pelanggaran HAM dan upaya penegakannya” yang akan disajikan pada Siklus I yaitu dengan menggunakan power point. 3) Menyiapkan lembar observasi (tabel 4.3, tabel 4.4 dan tabel 4.5) 4) Menyiapkan soal tes yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah).
4.2.2.1.b Pelaksanaan dan Pengamatan 1) Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan dengan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) sesuai dengan RPP yang disusun, adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut : kegiatan awal yang dilakukan adalah absensi dan apersepsi yang dilakukan dengan tanya jawab antara guru dan siswa, selanjutnya dibagikan hand out yang berisi materi tentang pengertian pelanggaran HAM dan upaya penegakannya untuk mempermudah siswa dalam memahami materi /bahan ajar. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Selanjutnya siswa diminta agar bergabung dengan kelompoknya masingmasing. Setiap kelompok diberi tugas untuk mencari satu kasus pelanggaran HAM baik yang pernah ada di media masa maupun yang ada di lingkungan sekitar, setelah itu masing-masing kelompok berdiskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kasus tersebut serta mencari solusinya. Disaat siswa melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing, guru menbantu dan mengarahkan jika ada kelompok yang mengalami kesulitan dalam berdiskusi. Sebelum pembelajaran diakhiri guru memberikan tugas pada masing-masing kelompok untuk memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan dan mempresentasikannya didepan kelas.
55
2) Pengamatan a. Aktivitas Siswa Mulai pelajaran dibuka sampai pelajaran ditutup guru mengamati apa saja yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil pengamatan tersebut disajikan pada lembar pengamatan atau lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Adapun hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 No.
Aspek yang Diamati
Jumlah siswa
Prosentase
1
Siswa menempati tempat duduk masing-masing
20
80%
2
Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
22
88%
3
Keseriusan siswa memperhatikan informasi dari guru
20
80%
4
Kemampuan siswa menjelaskan kembali materi terdahulu
15
60%
5
Inisiatif siswa untuk bertanya saat pembelajaran berlangsung
16
64%
6
Siswa memberikan pendapatnya saat diberi kesempatan oleh guru
18
72%
7
Siswa memahami penjelasan guru mengenai pembelajaran yang akan dilakukan
20
80%
8
Siswa mampu memahami tugas yang diberikan guru
20
80%
9
Siswa mengelompokkan diri sesuai arahan guru
18
72%
10
Siswa mendiskusikan materi (tugas) yang telah diberikan bersama teman kelompoknya
19
76%
11
Siswa menyaampaikan kesimpulan materi (tugas) secara bergantian
20
80%
12
Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
18
72%
13
Siswa mampu menjawab pernyataan dengan baik
17
68%
14
Siswa aktif dalam membuat rangkuman
20
80%
Rata-rata aktivitas pembelajaran siswa
75,14%
56
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan rata-rata aktivitas siswa dalam proses pembalajaran pada siklus I pertemuan I sudah ada peningkatan dibandingkan pada saat pra siklus. Hal itu ditunjukan dengan rata-rata prosentase aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran siklus I pertemuan I telah mencapai 75,14%. Tetapi pada siklus I ini keaktifan siswa untuk menjelaskan kembali materi sebelumnya juga kemampuan siswa untuk bertanya masih kurang. Hal itu ditunjukan dari 25 siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang hanya 15 siswa atau sebesar 60 % siswa yang dapat menjelaskan kembali materi sebelumnya dan 16 siswa atau sebesar 64 % siswa yang berinisiatif bertanya saat pembelajaran berlangsung. b. Aktivitas Guru Selanjutnya hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.4 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 Petujuk pengisian : Berilah tanda () pada kolom yang tersedia terhadap aktivitas yang telah dilakukan atau tidak oleh guru untuk mengetahui aktivitas guru saat proses pembelajaran berlangsung ! No.
Aspek yang Diamati
1
Persiapan guru dalam membuat bahan ajar (membuat RPP) Memberitahu siswa tentang pendekatan pembelajaran yang akan digunakan Kesiapan guru untuk mengukur kemampuan awal siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan motivasi kepada siswa Memberikan apersepsi kepada siswa sebelum memasuki materi pembelajaran Menjelaskan secara singkat tentang pembelajaran yang akan dibahas Kejelasan dalam menyampaikan langkah-langkah pembelajaran problem solving Membentuk kelompok secara hiterogen dan adil Membimbing siswa dalam mencari permasalahan yang akan dibahas Memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Telah dilakukan Ya Tidak
57
12 13 14 15 16 17 18 19
Meyakinkan siswa agar berperan aktif dan bekerja sama dalam kelompok Membimbing siswa dalam melakukan diskusi Menanggapi pertanyaan siswa Merefleksi ulang hasil kegiatan pembelajaran Menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya Memberikan evaluasi atau tindak lanjut Guru dalam mengamati siswa saat melakukan tes Menutup kegiatan pembelajaran
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan aktivitas guru pada siklus I pertemuan I sudah cukup baik dalam proses pembelajaran. Hal itu ditunjukan dengan hampir semua aspek akitivitas guru telah dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung .
4.2.2.1.c Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Siklus I Pertemuan I, kemudian peneliti bersama guru PKn kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang, melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan pada siklus II. Hasil refleksi menunjukan bahwa masih banyak kekurangan pada Siklus I Pertemuan I, kekurangan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Masih ada beberapa aspek yang belum dilakukan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung. 2) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan juga masih rendah. Hal itu terlihat dari masih banyak siswa yang cenderung diam pada saat guru memberikan kesempatan pada saat guru memberikan kesempatan bertanya serta kemampuan siswa untuk menjelaskan kembali materi sebelumnyapun masih kurang.
4.2.2.2 Siklus I Pertemuan 2 Pada pertemuan kedua, saat masuk kelas keadaan siswa sudah tenang dan siswa sudah siap untuk presentasi. Hal itu terlihat para siswa sudah siap ditempat duduknya bersama kelompoknya.
58
Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan langkah-langkah presentasi. Kemudian kelompok 1 presentasi, sementara kelompok 1 presentasi, kelompok yang lain mendengarkan hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi. Setelah kelompok yang selesai mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian kelompok yang lain diberi kesempatan untuk memberikan tangggapan mengenai hasil diskusi yang telah dipresentasikan. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi mereka, kemudian siswa dan guru bersama-sama memberikan kesimpulan. Mulai pembelajaran sampai pada penutup, guru mengamati apa saja yang dilakukan siswa dalam proses presentasi kelompok tersebut. Hasil pengamatan tersebut diisikan pada lembar pengamatan atau lembar observasi terhadap aktivitas siswa dalam kelompok yang dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.5 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Kelompok Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang
No. 1. 2. 3.
4. 5. 6.
7. 8.
Aspek Yang Diamati Minat dan motivasi belajar Siswa trampil mengatur aktivitas kelompok Memahami dan mengusai materi / konsep dari masing-masing subtopik yang dimiliki dalam kelompok Aktif mencari banyak informasi Trampil membina kerjasama kelompok Mengkomunikasikan dan mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan subtopik masingmasing, saling memberikan tanggapan atau pendapat Keberanian dan kebebasan siswa dalam kegiatan pembelajaran Tanya jawab atau diskusi dalam kegiatan pembelajaran
Kel.1 3/60% 3/60%
Jumlah siswa tiap kelmpok Kel.2 Kel.3 Kel.4 3/60% 3/60% 3/60% 2/40% 3/60% 3/60%
Kel.5 2/40% 3/60%
2/40%
2/40%
3/60%
3/60%
3/60%
2/40% 3/60%
3/60% 3/60%
3/60% 3/60%
3/60% 3/60%
2/40% 3/60%
2/40%
3/60%
2/40%
2/40%
3/60%
2/40%
3/60%
2/40%
3/60%
3/60%
2/40%
3/60%
2/40%
2/40%
3/60%
59
9. 10.
Sanggahan dan komentar 2/40% Dapat memberikan kesimpulan dari 3/60% masing-msing subtopik yang didiskusikan Rata-rata prosentase aktivitas siswa 48% dalam kelompok Keterangan : Tiap kelompok berjumlah 5 siswa
2/40% 3/60%
2/40% 3/60%
3/60% 3/60%
3/60% 3/60%
54%
54%
56%
56%
Berdasarkan dari tabel 4.5 tersebut di atas dapat diketahui bahwa ratarata prosentase aktivitas siswa mulai kerja kelompok sampai dengan mempresentasikan hasil diskusi
masih dibawah 60% sehingga dapat
dikatakan bahwa aktivitas siswa masih kurang aktif. Sedangkan hasil nilai pos test siswa pada siklus I dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.6 Daftar Nilai Post Tes Hasil Belajar Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Nama Siswa AGS AHD AMD ARDH BGS CLNZ DJND FZL FTM IRM IRMR IST ISTR JN KK MFT NNG PTR RFK RZK SND ST TR WYR YYK Jumlah Rata-rata
Nilai Tes 80 76 68 76 60 76 80 76 80 80 80 60 68 76 72 80 80 72 80 72 80 80 80 72 76 1884 = 75,36
Keterangan Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas
60
Tabel 4.6 memaparkan mengenai nilai post test hasil belajar siswa pada siklus I. Dari tabel tersebut dapat kita lihat telah ada peningkatan daripada saat pra siklus, pada Siklus I siswa yang tuntas atau telah mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau 68% dari 25 siswa, dan siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM sebanyak 8 siswa atau 32 % dari 25 siswa. Berikut ini disajikan distribusi frekuensi ketuntasan nilai post tes hasil belajar siswa pada siklus I pada materi pokok : Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM).
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Tahap Siklus I No
Kategori
1. Sangat Baik 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang 5. Sangat Kurang Jumlah Siswa Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Interval Nilai 86-96 75-85 64-74 53-63 0-52
Jumlah 17 6 2 25 75,36 80 60
Prosentase 68 % 24 % 8% 100 %
Keterangan Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas -
Dari penjelasan diatas dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini : Diagram 2 Distribusi Frekuensi Post Tes Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
61
Diagram 2 di atas mendiskripsikan distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa pada siklus I yaitu dari 25 siswa yang mendapat nilai antara 53-63 terdapat 2 siswa atau 8%, kemudian antara 64-74 terdapat 6 siswa atau 24%, sedangkan yang mendapat nilai antara 75-85 terdapat 17 siswa atau 68%. 4.2.2.2. a Refleksi Siklus I Pertemuan II Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I Pertemuan II, kemudian peneliti bersama guru mata pelajaran PKn kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang, melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan pada siklus II. Hasil refleksi menunjukan bahwa masih banyak kekurangan pada siklus I pertemuan II, kekurangan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pada saat guru memanggil salah satu nomor kelompok dan meminta siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerjanya, ada beberapa siswa yang menolak untuk mewakili kelompoknya. 2) Pada saat salah satu kelompok menyampaikan hasil diskusinya, siswa yang lain cenderung ramai atau tidak memperhatikan. 3) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan juga masih rendah. Hal itu terlihat dari masih banyak siswa yang cenderung diam pada saat kelompok lain memberikan kesempatan untuk bertanya. 4) Kurangnya kerjasama antar anggota kelompok. Banyaknya kekurangan pada Siklus I tersebut harus diperbaiki agar pembelajaran bisa berhasil. Dengan demikian perlu dilaksanakan pembelajaran berikutnya untuk memperbaiki kekurangan pada Siklus I yaitu Siklus II.
62
4.2.2.3 Siklus II pertemuan I 4.2.2.3.a Perencanaan Tindakan perbaikan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 17 Februar 2014 (pertemuan 1), dan 24 Februari 2014 (pertemuan II). Hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Dalam siklus II pelaksanaan pembelajaran difokuskan dengan penggunaan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) dalam pembelajarannya, juga untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I sebagai upaya meningkatkan keaktifan hasil hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pada pertemuan pertama siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, sebelum pelaksanaan pertemuan pertama, maka guru terlebih dahulu merencanakan segala sesuatu yang nantinya digunakan diantaranya
dalam adalah
pertemuan
pertama.
mendiskusikan
Perencanaan
bersama
observer
tersebut untuk
menentukan waktu pelaksanaan pertemuan pertama, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, merancang kegiatan belajar yang lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dan membuat lembar observasi atau lembar pengamatan. 1. Bersama guru PKn mendiskusikan RPP perbaikan pada siklus II, Materi Pokok : Lembaga perlindungan HAM dan perannya di Indonesia ,dengan Standar Kompetensi : Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM), Kompetensi Dasar : Menghargai upaya perlindungan HAM, serta Tujuan Pembelajaran : Setelah melakukan diskusi siswa diharapkan dapat menunjukkan sikap positif terhadap upaya perlindungan HAM yang dilakukan lembaga perlindungan HAM dengan baik. 2. Menyusun lembar observasi atau pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran (tabel 4.10 dan tabel 4.11)
63
3. Lembar kerja siswa.
4.2.2.3.b Pelakasanaan dan Pengamatan 1) Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan dengan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) sesuai dengan RPP yang disusun, adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut : kegiatan awal yang dilakukan adalah absensi dan apersepsi yang dilakukan dengan tanya jawab antara guru dan siswa, selanjutnya guru membagi hand out yang berisi materi tentang Lembaga perlindingan HAM dan perannya di Indonesia untuk mempermudah siswa dalam memahami materi /bahan ajar. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Selanjutnya siswa diberi tugas untuk bergabung dengan kelompoknya yang sudah dibentuk. Setiap kelompok disuruh
mendiskusikan
kasus
pelangaran HAM yang ada di Indonesia sesuai dengan gambar yang telah diberikan oleh guru selama 40 menit. Kelompok 1 mendiskusikan tentang pelanggaran
HAM
yang
berhubungan
dengan
HP,
kelompok
2
mendiskusikan tentang pelanggaran HAM yang berhubungan dengan anak, kelompok 3 mendiskusikan tentang pelanggaran HAM yang berhubungan dengan razia polisi , kelompok 4 mendiskusikan tentang pelanggaran HAM yang berhubungan dengan tempat ibadah dan kelompok 5 mendiskusikan tentang pelanggaraan HAM yang yang terjadi dalam pengadilan . Waktu siswa melakukan diskusi dengan kelompok masing-masing, guru menbantu dan mengarahkan jika ada kelompok yang mengalami kesulitan dalam berdiskusi. Sebelum pembelajaran diakhiri guru memberikan tugas pada masing-masing kelompok untuk memberikan kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan dan mempresentasikan didepan kelas.
2) Pengamatan a. Aktivitas Siswa Mulai
pelajaran dibuka sampai pelajaran
ditutup peneliti
mengamati apa saja yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil
64
pengamatan tersebut disajikan pada lembar pengamatan atau lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Adapun hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.8 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 No.
Aspek yang Diamati
Jumlah siswa
Prosentase
1
Siswa menempati tempat duduk masing-masing
23
92%
2
Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
22
88%
3
Keseriusan siswa memperhatikan informasi dari guru
22
88%
4
Kemampuan siswa menjelaskan kembali materi terdahulu
20
80%
5
Inisiatif siswa untuk bertanya saat pembelajaran berlangsung
22
88%
6
Siswa memberikan pendapatnya saat diberi kesempatan oleh guru
22
88%
7
Siswa memahami penjelasan guru mengenai pembelajaran yang akan dilakukan
20
80%
8
Siswa mampu memahami tugas yang diberikan guru
23
92%
9
Siswa mengelompokkan diri sesuai arahan guru
22
88%
10
Siswa mendiskusikan materi (tugas) yang telah diberikan bersama teman kelompoknya
20
80%
11
Siswa menyampaikan kasimpulan materi (tugas) secara bergantian
22
88%
12
Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
22
88%
13
Siswa mampu menjawab pernyataan dengan baik
20
80%
14
Siswa aktif dalam membuat rangkuman
21
84%
Rata-rata aktivitas pembelajaran siswa
86%
65
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan rata-rata aktivitas siswa dalam proses pembalajaran pada siklus II pertemuan I sudah meningkat dari Siklus I. Hal itu ditunjukan dengan rata-rata prosentase aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran siklus II pertemuan I telah mencapai 86%. b. Aktivitas Guru Selanjutnya hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.9 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus I IPertemuan 1
Petujuk pengisian : Berilah tanda ()
pada kolom yang tersedia terhadap aktivitas yang telah
dilakukan atau tidak oleh guru untuk mengetahui aktivitas guru saat proses pembelajaran berlangsung ! No.
Aspek yang Diamati
1
Persiapan guru dalam membuat bahan ajar (membuat RPP) Memberitahu siswa tentang pendekatan pembelajaran yang akan digunakan Kesiapan guru untuk mengukur kemampuan awal siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan motivasi kepada siswa Memberikan apersepsi kepada siswa sebelum memasuki materi pembelajaran Menjelaskan secara singkat tentang pembelajaran yang akan dibahas Kejelasan dalam menyampaikan langkah-langkah pembelajaran problem solving Membentuk kelompok secara hiterogen dan adil Membimbing siswa dalam mencari permasalahan yang akan dibahas Memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya Meyakinkan siswa agar berperan aktif dan bekerja sama dalam kelompok Membimbing siswa dalam melakukan diskusi Menanggapi pertanyaan siswa Merefleksi ulang hasil kegiatan pembelajaran Menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Telah dilakukan Ya Tidak
66
17 18 19
Memberikan evaluasi atau tindak lanjut Guru dalam mengamati siswa saat melakukan tes Menutup kegiatan pembelajaran
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan aktivitas guru pada siklus II pertemuan I sudah sangat baik dalam proses pembelajaran karena semua aspek aktivitas guru telah dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
4.2.2.3.d Refleksi Semua siswa sudah aktif mulai dari kegiatan awal pada siklus II ini. Kegiatan dalam pembelajaran dilakukan oleh siswa dengan baik dan sesuai petunjuk guru. Siswa lebih memperhatikan pembelajaran tidak kebelakang saat pembelajaran berlangsung, mereka juga sudah tidak bermalas-malasan untuk menggungkapkan pendapatnya. Pendapat siswa tidak harus benar, yang penting mereka sudah berani menggungkapkan pendapatnya.
4.2.2.4 Siklus II pertemuan II 4.2.2.4.a Perencanaan 1.
Mempersiapkan soal post test.
2.
Mempersiapkan lembar jawaban siswa.
4.2.2.4.b Pelaksanaan dan Pengamatan 1) Pelaksanaan Kegiatan awal dimulai dengan absensi kemudian guru mengatur tempat duduk, selanjutnya guru membagikan soal post test siklus II, setelah semua siswa mendapatkan soal test siswa mengerjakan soal tersebut, setelah selesai mengerjakan siswa menggumpulkan lembar jawaban yang sudah diisi. 2) Pengamatan Pengamatan dilakukan pada saat siswa mengerjakan soal post test. Siswa yang duduk di belakang sudah tidak ada yang bertanya teman lainya. Mereka mencari jawaban soal sendiri (mandiri). Guru dalam menuliskan pertanyaan kepada siswa sudah tidak ada bahasa
67
yang sulit dipahami siswa sehingga siswa lebih konsentrasi mengerjakan soal.
4.2.2.4.c Evaluasi Dari hasil evalusi nampak bahwa nilai hasil belajar sesuai KKM dapat dicapai oleh 100 % siswa (25 siswa). Distribusi nilai post tes hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Daftar Nilai Post Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Tuntang Pada Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Nama Siswa AGS AHD AMD ARDH BGS CLNZ DJND FZL FTM IRM IRMR IST ISTR JN KK MFT NNG PTR RFK RZK SND ST TR WYR YYK Jumlah Rata-rata
Nilai Tes 80 82 80 88 82 80 80 76 80 76 80 80 88 82 76 82 80 80 88 80 88 88 80 76 82 2030 = 81,36
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Ttuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
68
Tabel 4.10 memaparkan mengenai nilai post tes hasil belajar siswa siklus II. Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa pada Siklus II semua siswa tuntas atau telah mencapai KKM dalam belajarnya. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan nilai tes belajar siswa pada siklus II pada materi pokok : Lembaga perlindungan HAM dan perannya di Indonesia. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Tahap Siklus II N o 1. 2. 3. 4. 5.
Kategori
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah Siswa Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Interval Nilai 86-96 75-85 64-74 53-63 0-52
Jumlah
Prosentase
Keterangan
5 20 -
20% 80 % -
Tuntas Tuntas -
25 81,36 88 76
100 %
Dari penjelasan diatas dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini : Diagram 3 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Diagram 3 di atas mendiskripsikan distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa pada siklus II yaitu dari 25 siswa yang mendapat nilai antara
69
86-96 terdapat 5 siswa atau 20%, kemudian antara 75-85 terdapat 20 siswa atau 80%.
Analisis data dari observasi siswa, dapat diketahui bahwa dari aktivitas siswa mulai pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 2 mencapai sekitar 85 % dari jumlah siswa. Demikian juga dengan rata-rata aktivitas guru mulai pertemuan I sampai pertemuan II sudah sangat baik.
4.2.2.4.d Refleksi Pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai presentasi dan tes
siswa
dengan indikator kinerja (85%) telah sesuai
dengan KKM yaitu ≥ 75. Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 pra siklus sebanyak 8 siswadari 25 siswa , setelah dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I yang mendapat nilai ≥ 75 sebanyak 12 siswa dari 25 siswa , dan setelah dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II sebanyak 25 siswa atau semua jumlah siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes siswa pada tes pra siklus, siklus I dan siklus II. Siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran PKn sudah sebagian besar dari jumlah siswa. Jika pada pembelajaran PKn tanpa menggunakan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) yang aktif hanya sedikit sekitar 10 % dari jumlah siswa, maka pada pembelajaran siklus I makin bertambah yaitu sekitar 60 % dari jumlah siswa karena setelah wawancara dengan siswa mereka
lebih
tertarik
dengan
pembelajaran
menggunakan
strategi
pembelejaran Problem Solving (pemecahan masalah) daripada ceramah, dan pada pembelajaran siklus II siswa yang aktif sudah sebagian besar siswa atau sekitar 85 % dari jumlah siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang yang dapat dilihat hasil observasi siswa dan guru.
70
4.3 Respon Siswa terhadap Penggunaan Strategi Pembelajaran Problem Solving
(Pemecahan
masalah)
pada
Pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan Adapun respon/tanggapan
siswa terhadap penggunaan strategi
pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 4.12
Respon Siswa Terhadap Penggunaan Strategi Pembelajaran Problem Solving Pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berilah tanda (√) pada jawaban yang menurut anada cocok ! Pilihan No.
Perrtanyaan
Ya
Biasa Saja
Tidak
Siswa
Persentase
siswa
Presentase
siswa
Presentase
1
Apakah penggunaan strategi pembelajaran Problem Solving itu menyenangkan?
23
92%
2
8%
-
-
2
Apakakah kalian tertarik dengan penggunaan strategi pembelajaran Problem Solving pada pelajaran PKn?
24
96%
1
4%
-
-
3
Apakah startegi pembelajaran Problem Solving itu sulit dipahami?
-
-
2
8%
23
92%
4
Apakah waktu yang diperlukan cukup lama dalam penerapan strategi Problem Solving ?
10
40%
10
40%
5
20%
5
Apakah strategi ini cocok diterapkan pada pelajaran PKn?
24
96%
1
4%
-
-
6
Apakah setelah menggunakan strategi pembelajaran ini kalian lebih bersemangat saat mengikuti pembelajaran PKn?
20
80%
5
20%
-
-
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penerapan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat diterima dengan baik oleh siswa kelas VII A SMP 3 Tuntang. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil angket yang
71
diberikan menunjukkan sebagian besar siswa tersebut menyukai strategi pembelajaran ini.
4.4
Pembahasan Hasil Penelitian Pembelajaran Menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) Tabel 4.13 Ketuntasan Siswa pada Tiap Siklus Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Dari 25 siswa,
Siswa yang tuntas :
Siswa yang tuntas :
Siswa yang tuntas :
17 siswa / 68%
25siswa / 100%
8 siswa / 32%
Belum tuntas :
Belum tuntas :
8 siswa / 32%
17 siswa / 68%
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah menggunakan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) pada mata pelajaran PKn. Sebelum dilakukan tindakan perbaikan hasil belajar siswa rendah. Hal itu dapat di lihat pada saat Pra Siklus dari 25 siswa yang tuntas KKM hanya sebesar 8 siswa dan yang belum tuntas sebesar 17 siswa. Hal tersebut dikarenakan strategi pembelajaran yang digunakan guru PKn masih menggunakan metode ceramah yang menyebabkan kemalasan dan pasif saat proses pembelajaran berlangsung. Hal itu membuat siswa tidak suka terhadap mata pelajaran PKn karena materi materi PKn sangat banyak. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang. Setelah
dilakukan
tindakan
perbaikan
melalui
pembelajaran
menggunakan strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) pada siklus I nilai hasil belajar siswa yang belum tuntas ada 8 siswa dan siswa yang sudah tuntas sebanyak 17 siswa dan pada siklus II semua siswa dapat mencapai ketuntasan.
72
Dari penjelasan diatas dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini : Diagram 4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan Nilai Tes Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Dari diagram diatas terlihat bahwadari 25 siswa pada pra siklus siswa yang tuntas atau telah mencapai KKM dalam belajarnya sebanyak 8 siswa dengan prosentase 32%, pada tahap siklus I siswa yang tuntas atau telah mencapai KKM sebanyak 17 siswa dengan prosentase 68%, sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas atau telah mencapai KKM dalam belajarnya sebanyak 25 siswa atau 100%. Hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menerapkan strategi pembelajaran ProblemSsolving (pemecahan masalah). Dalam strategi pembelajaran ini pembelajaran tidak terpusat pada guru seperti saat pembelajaran menggunakan metode ceramah. Peran guru sudah berubah dari sumber ilmu menjadi fasilitator yang bertugas membimbing dan mengarahkan. Di dalam strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) siswa dituntut untuk aktif agar siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat tertarik terhadap materi yang disampaikan . Dalam strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) ini guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dimana setip kelompok diberi tugas untuk mencari satu kasus pelanggaran HAM baik yang pernah ada di media masa maupun yang ada di lingkungan sekitar atau guru dapat memberikan suatu gambar yang berhubungan dengan kkasus pelanggaran HAM, setelah
itu masing-masing kelompok berdiskusi
73
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kasus tersebut serta mencari solusinya. Disaat
siswa melakukan diskusi dengan kelompok masing-
masing, guru menbantu dan mengarahkan jika ada kelompok yang mengalami kesulitan dalam berdiskusi. Sebelum pembelajaran diakhiri guru memberikan tugas pada masing-masing kelompok untuk memberikan kesimpulan
dari
hasil
diskusi
yang
telah
dilakukan
dengan
mempresentasikan didepan kelas. Setelah itu guru dan siswa bersama-sama menyampaikan kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Ahmad Sabri (2007: 58) bahwa strategi pembelajaran Problem solving (pemecahan masalah) merupakan suatu cara dalam pembelajaran yang tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga merupakan suatu cara berfikir dalam memecahkan suatu masalah. Jadi, pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan sehingga siswa akan lebih aktif dan tertarik dalam mengikuti pelajaran yang berdampak pada hasil belajaranya dapat meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asti Tahaphari (2010), dengan penelitiannya yang berjudul “Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Kewarganegaraan melalui Strategi pembelajaran Problem Solving bagi siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Randublatung semester II Kabupaten Blora Tahun 2009-2010 ” juga penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Purwanto (2011), dengan judul “Peningkatan hasil belajar IPS melalui Model Pembelajaran Problem Solving bagi siswa kelas VII semester II SMP Negeri Ronggo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012”
yang mana dalam
penelitian itu diketahui bahwa strategi pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran PKn seperti yang terjadi di Kelas VII A SMP Negeri 3Tuntang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Dari
analisis
data
dapat
disimpulkan
bahwa
strategi
pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) sangat efektif
74
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di Kelas VII A SMP Negeri 3 Tuntang Tahun Pelajaran 2013/2014.