34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik Kepala Sekolah, guru-guru, Ketua Komite Sekolah, dan orang tua murid, maka diperoleh gambaran tentang Pengalokasian Pembiayaan Pendidikan di SDN 2 Botubilotahu Kecamatan Marisa yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1.
Pengalokasian pembiayaan pendidikan untuk pengembangan kegiatan guru
a.
Sumber Biaya Sumber biaya pengembangan kegiatan guru dipaparkan oleh kepala
sekolah bahwa : Pengembangan kegiatan guru di sekolah ini merupakan hal penting demi meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar yang baik. Untuk itu biaya pengembangan kegiatan guru telah dianggarkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah. Hal ini kami laksanakan berdasarkan juknis dari penggunaan dana BOS yang diberikan oleh pemerintah pusat. (1/W/NM/02-04-2012) Informasi yang senada diperoleh dari salah seorang bendahara bahwa : Di sekolah ini semua guru terus ditingkatkan kemampuan mengajarnya, sehingga pihak sekolah selalu mengadakan kegiatan-kegiatan pengembangan guru. Sumber pendanaan kegiatan pengembangan kegiatan guru ini sepenuhnya bersumber dari dana BOS. (1/W/SP/07-05-2012) Informasi itu kembali dikonfirmasikan dengan salah seorang guru yang menyatakan bahwa :
35
Pengembangan kegiatan guru merupakan hal penting untuk meningkatkan proses Kegiatn Belajar Mengajar (KBM) yang baik, sehingga setiap kami mengikuti pengembangan kegiatan guru, kami mendapat dana dari pihak sekolah yakni lewat dana Bantuan Operasional Sekolah. (1/W/AT/11-062012) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa pengembangan kegiatan guru merupakan hal penting untuk meningkatkan proses KBM yang baik, sehingga sekolah selalu mengadakan kegiatan-kegiatan pengembangan guru. Adapun sumber dana yang diperoleh dana BOS. Sumber biaya ini dapat dibuktikan dengan Pendanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah pada bulan Januari 2012. Sumber biaya pengembangan kegiatan guru sudah mencukupi berdasarkan hasil wawancara dengan informan diperoleh informasi bahwa : Sudah mencukupi sebab dana yang diterima melalui Bantuan Operasional Sekolah sudah lumayan besar. Sehingga semua pengembangan kegiatan guru yang diprogramkan di sekolah ini telah berjalan sesuai yang diharapkan. (1/W/NM/02-04-2012) Informasi yang senada diperoleh dari salah seorang bendahara bahwa : “Biaya pengembangan kegiatan guru di sekolah ini sudah cukup untuk membiaya berbagai pengembangan kegiatan guru. Sebab anggaran BOS yang kami terima mencapai Rp. 49.445.000 per triwulan”. (1/W/SP/07-05-2012) Informasi itu kembali dikonfirmasikan dengan salah seorang guru yang menyatakan bahwa : Sebagai seorang guru di sekolah ini kami merasa cukup dengan biaya pengembangan kegiatan guru yang diberikan oleh pihak sekolah. Sebab, dalam setiap mengikuti berbagai macam kegiatan pengembangan guru seperti workshop atau seminar baik itu dilaksanakan di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten maupun provinsi kami diberikan uang transfor oleh pihak sekolah . (1/W/AT/11-06-2012)
36
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa biaya pengembangan kegiatan guru sudah mencukupi, sebab dana yang diterima melalui Bantuan Operasional Sekolah sudah lumayan besar yakni mencapai Rp. 49.445.000 per triwulan. Sehingga semua pengembangan kegiatan guru yang di programkan oleh sekolah telah berjalan sesuai yang diharapkan. b.
Komponen Biaya Komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan
kegiatan guru berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah diperoleh informasi bahwa : Pihak sekolah sepenuhnya memberikan biaya terhadap pengembangan kegiatan guru. Adapun komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan kegiatan guru adalah kegiatan workshop penguatan silabus dan RPP yang dilaksanakan oleh sekolah pada awal semester. (1/W/NM/02-04-2012) Selanjutnya dikonfirmasikan dengan salah seorang informan diperoleh informasi bahwa : Komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan kegiatan guru yaitu pelaksanaan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang biasanya dilaksanakan oleh pihak sekolah kerja sama antar gugus. Disamping itu, kegiatan lain yang kami ikuti dan dibiaya oleh sekolah adalah Kegiatan pelatihan guru baik di daerah maupun diluar daerah. (1/W/SP/07-05-2012) Setelah dikonfirmasikan dengan salah seorang guru diperoleh informasi bahwa : Semua guru disekolah ini diberikan kesempatan untuk mengikuti pengembangan kegiatan guru yang dibiaya oleh sekolah. Pengembangan
37
kegiatan guru yang dibiaya oleh sekolah itu adalah yang sesuai dengan petunjuk penggunaan dana. Komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan kegiatan guru adalah seperti seminar peningkatan kompetensi guru atau pelatihan yang sering kami ikuti di provinsi”. (1/W/AT/11-06-2012) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan dapat disimpulkan bahwa komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan kegiatan guru adalah kegiatan workshop penguatan silabus dan RPP, kegiatan Kelompok Kerja Guru, kegiatan seminar peningkatan kompetensi guru atau pelatihan guru, dan pemberian insentif kepada guru abdi Hal ini dibuktikan dengan komponen pendanaan dana Bantuan Operasional Sekolah pada bulan Januari s/d Maret 2012. Transparansi dan akuntabilitas pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan guru berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari informan menyatakan bahwa : Kami pihak sekolah selalu berusaha menyampaikan pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan guru kepada warga sekolah. Hal ini kami sampaikan melalui papan informasi tentang penggunaan dana Bantuan Operasonal Sekolah. Ini dilakukan sebagai wujud tanggung jawab kami kepada seluruh warga sekolah sehubungan dengan pembiayaan pendidikan. (1/W/NM/02-04-2012) Selanjutnya dikonfirmasikan dengan salah seorang informan diperoleh informasi bahwa : Akuntabilitas penggunaan dana di sekolah ini dilakukan dengan cara pihak sekolah membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kepada pemerintah terkait dengan keadaan dana yang telah digunakan. Laporan Pertanggung Jawaban ini biasanya disampaikan kepada tim monitoring seperti dari KPK, Dinas Pendidikan Kabupaten dan ITDA ketika mereka turun ke sekolah untuk memerikasa keuangan. (1/W/SP/07-05-2012)
38
Setelah dikonfirmasikan dengan salah seorang guru diperoleh informasi bahwa : Terkait dengan transparansi dan akuntabilitas pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan guru di sekolah ini, selalu disampaikan melalui rapat staf dewan guru dan kepala sekolah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah. (1/W/AT/11-06-2012) Dari informasi yang di peroleh melalui beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa transparansi dan akuntabilitas pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan guru telah dilaksanakan dengan baik yakni dengan cara membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dan menyusun RAPBS secara bersama melalui rapat serta menyampaikan keadaan dana melalui papan informasi. Hal ini diperkuat dengan bukti kwitansi penggunaan dana.
2.
Pengalokasian pembiayaan pendidikan untuk pengembangan sarana dan prasarana
a.
Sumber Biaya Sumber biaya pengembangan sarana dan prasarana sekolah berdasarkan
hasil wawancara yang diperoleh dari kepala sekolah bahwa : Pihak sekolah terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembiayaan sarana dan prasarana ini berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah juga Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat dan provinsi seperti pengadaan Ruang Laboratorium Komputer. (2/W/NM/02-04-2012) Informasi itu dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan bahwa :
39
Masyarakat dalam hal ini orang tua murid juga merupakan salah satu komponen yang ada di sekolah. Sehingga sumber biaya pengembangan sarana dan prasarana di sekolah selain dibiaya oleh sekolah juga ada partisipasi masyarakat melaui komite sekolah. (2/W/FA/18-04-2012) Setelah dikonfirmasikan dengan salah seorang guru diperoleh informasi bahwa : “Sekolah akan berkembang jika ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Pihak sekolah berusaha melengkapi sarana dan prasarana yang kurang melalui dana BOS”. (2/W/SP/07-05-2012) Sementara itu, informasi yang diperoleh dari salah seorang informan bahwa : Masyarakat atau orang tua murid tentunya ingin anaknya memperoleh pendidikan yang lebih baik. Sehingga dalam proses pembelajaran keadaan sarana dan prasarana sekolah juga harus ditingkatkan. Sumber biaya pengembangan sarana prasarana disekolah ini disamping telah dianggarkan oleh sekolah melalui dana BOS juga ada sumbangsi dari masyarakat atau orang tua murid. (2/W/AR/22-05-2012) Informasi di atas dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan bahwa : Pengembangan sarana dan prasarana di sekolah ini mendapat perhatian serius dari pihak sekolah, sehingga pada saat rapat Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah (RABS) yang didanai oleh Bantuan Operasional Sekolah sarana dan prasarana telah dianggarkan melalui dana BOS tersebut. Disamping itu juga dalam hal pengadaan prasarana lainnya seperti Ruang Kegiatan Belajar mendapat anggaran dari pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan kabupaten. (2/W/AT/11-06-2012) Dari informasi yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa : Pihak sekolah terus mengembangkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar agar berjalan lebih efektif dan efisien. Sumber biaya pengembangan sarana dan prasarana sekolah berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah, Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat dan provinsi seperti
40
pengadaan Ruang Laboratorium Komputer, Disamping itu juga dalam hal pengadaan prasarana lainnya seperti Ruang Kegiatan Belajar mendapat anggaran dari pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan kabupaten. Namun karena masyarakat dalam hal ini orang tua murid juga sangat mendukung pengembangan sarana dan prasarana, sehingga diperoleh pula sumbangsi dari mereka. Sumber biaya pengembangan sarana dan prasarana yang dibiaya oleh sekolah dapat dibuktikan dengan Pendanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah pada bulan Januari s/d Maret 2012, serta nota dan kwitansi. Pemerintah, masyarakat dan orang tua murid turut berkontribusi dalam pembiayaan pendidikan pengembangan sarana dan prasarana berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari kepala sekolah bahwa : Dalam mengembangkan sarana dan prasarana pihak pemerintah, masyarakat dan orang tua turut berkontribusi. Kontribusi pemerintah pusat melalui pemberian dana Bantuan Opersional Sekolah Dana Alokasi Khusus. Terkait dengan kontribusi masyarakat dan orang tua, kami pihak sekolah tidak memungut dari mereka, namun jika mereka ingin menyumbangkan dalam bentuk apapun kami terima. (2/W/NM/02-042012) Informasi itu dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan bahwa : “Masyarakat, orang tua dan pemerintah turut berkontribusi dalam mengembangkan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan untuk menunjang proses kegiatan pemebelajaran yang baik”.(2/W/FA/18-04-2012) Informasi yang diperoleh dari salah seorang informan bahwa : “Pemerintah,
masyarakat
dan
orang
tua
berkontibusi
penuh
dalam
mengembangkan sarana dan prasarana. Hal ini terlihat dari kelengkapan sarana
41
prasarana yang sudah cukup memadai yang dimiliki oleh sekolah” . (2/W/SP/0705-2012) Hal itu dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang informan yang menyatakan bahwa : “Sarana dan prasarana di sekolah sudah cukup menunjang kegiatan proses pembelajaran. Ini semua berkat kontribusi dari pemerintah, masyarakat dan orang tua”. (2/W/AR/22-05-2012) Informasi senada disampaikan oleh salah seorang informan yang mengatakan bahwa : Pihak pemerintah, masyarakat dan orang tua turut berkontribusi dalam mengembangkan sarana dan prasarana. Kontribusi pemerintah melalui pemberian dana BOS sedangkan kontribusi masyarakat dan orang tua tidak mengikat. (2/W/AT/11-06-2012) Bedasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa : Dalam mengembangkan sarana dan prasarana pihak pemerintah, masyarakat dan orang tua turut berkontribusi. Hal ini dilakukan untuk menunjang proses kegiatan pemebelajaran yang baik. Kontribusi pemerintah pusat melalui pemberian dana Bantuan Opersional Sekolah, Dana Alokasi Khusus. Terkait dengan kontribusi masyarakat dan orang tua, pihak sekolah tidak memungut dari mereka, namun jika mereka ingin menyumbangkan dalam bentuk apapun sekolah akan menerima, sehingga kontribusi masyarakat dan orang tua tidak mengikat.
42
b.
Komponen Biaya Komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan
sarana dan prasarana berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh melalui salah seorang informan bahwa : Pada dasarnya di sekolah ini sarana dan prasarana telah cukup memadai. Sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar terus dikemabangkan oleh sekolah. Adapun komponen yang dibiaya oleh sekolah sehubungan dengan pengembangan sarana dan prasarana yakni berupa biaya perawatan dan pemeliharaan kelas, perbaikan perabot (bangku, meja, pintu dll), serta biaya perbaikan media cetak (computer/printer). (2/W/NM/02-04-2012) Informasi di atas dikonfirmasikan dengan salah seorang informan yang mengatakan bahwa : “Komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan sarana dan prasarana adalah berupa perawatan lapangan olahraga, pengecatan halaman, pengecatan pagar, dan perawatan ruang ibadah”. (2/W/SP/18-04-2012) Informasi yang diperoleh dari salah seorang informan bahwa : Proses pembelajaran di kelas tentunya membutuhkan sarana sebagai pendukung. Olehnya pihak sekolah memprogramkan pengembangan pembiayaan sarana yaitu perawatan kamar mandi/WC, pengadaan alat elektronik (sound system), pengadaan printer, pengadaan tenda pramuka, pengadaan lemari pakaian, dan pengadaan buku-buku. (2/W/AT/11-062012) Berdasarkan informasi yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa : Sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar terus dikembangkan oleh sekolah. Adapun komponen yang dibiaya oleh sekolah sehubungan dengan pengembangan sarana dan prasarana yakni berupa biaya perawatan dan pemeliharaan kelas, perbaikan perabot (bangku, meja, pintu dll),
43
perawatan lapangan olahraga, pengecatan halaman, pengecatan pagar, perawatan ruang ibadah, perawatan kamar mandi/WC, pengadaan alat elektronik (sound system), pengadaan printer, pengadaan tenda pramuka, pengadaan lemari pakaian, dan pengadaan buku-buku. Kecukupan setiap pembiayaan program pengembangan sarana dan prasarana dipaparkan oleh kepala sekolah bahwa : “Pembiayaan sarana dan prasarana di sekolah ini telah cukup untuk membiayai berbagai komponen sarana dan prasarana sekolah”. (2/W/NM/02-04-2012) Informasi yang senada diperoleh dari salah seorang bendahara bahwa : Biaya sarana dan prasarana yang diperoleh dari dana Bantuan Opersional sekolah dan Dana Alokasi Khusus telah cukup, sebab sarana di sekolah ini sudah cukup memadai. Begitupun dengan prasarana sekolah telah memadai, seperti keadaan lapangan olahraga dan alat-alat seni serta ruang belajar yang ada. (2/W/SP/07-05-2012) Informasi itu kembali dikonfirmasikan dengan salah seorang guru yang menyatakan bahwa : “Sudah mencukupi, biaya sarana dan prasarana sekolah sudah cukup untuk membiayai kegiatan pengembangan sarana dan prasarana di sekolah ini. Pembiayaan itu telah direncanakan dalam penyusunan Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RABS). (2/W/AT/11-06-2012) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan sarana dan prasarana sekolah telah cukup untuk membiayai berbagai komponen sarana dan prasarana sekolah. Pembiayaan itu telah direncanakan dalam penyusunan Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RABS).
44
3.
Pengalokasian pembiayaan pendidikan untuk pengembangan kegiatan siswa
a.
Sumber Biaya Bersumber dari mana pembiayaan pengembangan kegiatan siswa
berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh melalui salah seorang informan bahwa : “Berbagai macam pengembangan kegiatan siswa yang yang dilaksanakan oleh sekolah. Adapun sumber pembiayaan itu sebagian besar melalui dana BOS”. (3/W/NM/02-04-2012) Informasi di atas dikonfirmasikan dengan salah seorang informan yang mengatakan bahwa : “Sumber pembiayaan pengembangan kegiatan siswa di sekolah ini adalah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah dan juga bersumber dari dana Semua Bisa Sekolah (SBS). (3/W/SP/18-04-2012) Informasi yang diperoleh dari salah seorang informan bahwa : “Bakat dan minat siswa di sekolah ini terus dikembangkan. Sumber biaya pengembangan kegiatan siswa itu adalah dari dinas pendidikan kabupaten yakni melalui dana bantuan operasional”. (3/W/AT/11-06-2012) Berdasarkan
informasi yang diperoleh dari informan di atas dapat
disimpulkan bahwa : Sumber pembiayaan pengembangan kegiatan siswa sebagian besar bersumber dari dana BOS yang diberikan oleh pemerintah pusat. Selain dari dana BOS sumber lain juga diterima melalui dana Semua Bisa Sekolah (SBS) dan dana Operasional dari dinas pendidikan kabupaten. Hal ini diperkuat dengan Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah (RABS) dan komponen pendanaan dana
45
Bantuan Operasinal Sekolah, laporan pemanfaatan dana SBS, dan laporan pemanfaatan dana Bantuan Operasional. Sumber biaya itu dapat memenuhi pembiayaan pengembangan kegiatan siswa berdasarkan informasi yang diperoleh dari kepala sekolah bahwa : “Sumber biaya yang kami terima itu telah memenuhi pengembangan kegiatan siswa”. (3/W/NM/02-04-2012) Informasi senada juga disampaikan oleh salah seorang informan yang mengatakan bahwa : Sumber pembiayaan pengembangan kegiatan siswa di sekolah ini telah memenuhi berbagai macam kegiatan yang diikuti oleh siswa. Sebab, pembiayaan pengembangan kegiatan siswa bukan hanya dari satu sumber saja, namun terdiri dari berbagai sumber seperti dana BOS, dana SBS dan dana Operasional”. (3/W/SP/18-04-2012) Informasi di atas kembali dikonfirmasikan kepada salah seorang guru yang mengatakan bahwa : Sumber biaya yang di terima oleh sekolah sudah memenuhi untuk kebutuhan pengembangan kegiatan siswa. Karena setiap pelaksanaan lomba baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi siswa selalu diikutsertakan. (3/W/AT/11-06-2012) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa : Sumber pembiayaan pengembangan kegiatan siswa di sekolah ini telah memenuhi berbagai macam kegiatan yang diikuti oleh siswa. Sebab, pembiayaan pengembangan kegiatan siswa bukan hanya dari satu sumber saja, namun terdiri dari berbagai sumber seperti dana BOS, dana SBS dan dana Operasional. Setiap pelaksanaan lomba baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi siswa selalu diikutsertakan.
46
b.
Komponen Biaya Komponen yang dibiaya oleh sekolah sehubungan dengan kegiatan
pengembangan siswa berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah bahwa: Berbagai komponen yang dibiaya oleh sekolah sehubungan dengan kegiatan pengembangan siswa adalah kegiatan penambahan jam belajar siswa, kegiatan PMR tingkat kecamatan dan kabupaten, serta kegiatan pramuka tingkat kecamatan. (3/W/NM/02-04-2012) Informasi lain disampaikan oleh salah seorang informan yang mengatakan bahwa : Pembiayaan pengembangan kegiatan siswa di sekolah ini sudah baik. Adapun komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan kegiatan siswa itu antara lain kegiatan O2SN tingkat gugus, kecamatan dan kabupaten, kegiatan FLS2N tingkat gugus, kecamatan dan kabupaten, (3/W/SP/18-04-2012) Informasi di atas kembali dikonfirmasikan kepada salah seorang guru yang mengatakan bahwa : Komponen yang dibiaya oleh sekolah sehubungan dengan pengembangan kegiatan siswa adalah kegiatan pesantren ramadhan, kegiatan keagamaan (dzikir), kegiatan peringatan hari besar islam, kegiatan olimpiade MIPA dan kegiatan meeting class. (3/W/AT/11-06-2012) Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa : Berbagai komponen yang dibiaya oleh sekolah sehubungan dengan kegiatan pengembangan siswa adalah kegiatan penambahan jam belajar siswa, kegiatan PMR tingkat kecamatan dan kabupaten, serta kegiatan pramuka tingkat kecamatan, kegiatan O2SN tingkat gugus, kecamatan dan kabupaten, kegiatan FLS2N tingkat gugus, kecamatan dan kabupaten,
kegiatan
pesantren ramadhan, kegiatan keagamaan (dzikir), kegiatan peringatan hari besar
47
islam, kegiatan olimpiade MIPA dan kegiatan meeting class. Hal ini diperkuat dengan bukti RABS, komponen Pendanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah bulan Februari dan Maret 2012, daftar penerima dana transfor kegiatan pramuka, dan laporan pemanfaatan dana SBS. Dampak yang diperoleh dalam pembiayaan komponen itu berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah bahwa : “Dari berbagai komponen pengembangan kegiatan siswa yang dibiaya oleh sekolah itu membuat siswa termotivasi untuk mengembangkan bakat yang mereka miliki. (3/W/NM/02-042012) Informasi yang diperoleh dari salah seorang informan bahwa : sebagai orang tua, ketika anak kami mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah kami akan merasa bangga. Selain itu, anak kami juga akan merasa lebih percaya diri dan memiliki keberanian serta bersemangat untuk bersekolah.(3/W/FA/18-042012) Informasi lain disampaikan oleh salah seorang informan yang mengatakan bahwa : Dampak yang diperoleh dari pembiayaan komponen pengembangan kegiatan siswa itu adalah ketika mereka mengikuti kegiatan dalam bentuk lomba dan berhasil meraih prestasi maka akan mengharumkan nama baik sekolah , (3/W/SP/18-04-2012) Informasi di atas kembali dikonfirmasikan kepada salah seorang guru yang mengatakan bahwa : “Sekolah akan semakin maju dan berkembang saat siswa mengikuti kegiatan baik dalam bidang seni maupun olahraga. (3/W/AT/11-062012)
48
Berdasarkan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa : Dampak yang diperoleh dalam pembiayaan komponen pengembangan kegiatan siswa yang dibiaya oleh sekolah itu membuat siswa termotivasi untuk mengembangkan bakat yang mereka miliki, sehingga sekolah akan semakin maju dan berkembang. Selain itu, siswa akan merasa lebih percaya diri dan memiliki keberanian serta bersemangat untuk lebih giat bersekolah. Akan mengharumkan nama baik sekolah ketika meraih prestasi saat siswa mengikuti kegiatan baik dalam bidang seni maupun olahraga, serta orang tua akan merasa bangga dengan kegiatan yang di ikuti oleh anaknya.
B. Temuan penelitian Aspek-aspek temuan penelitian ini dapat dikemukakan berikut ini : 1.
Pengalokasian pembiayaan pendidikan untuk pengembangan kegiatan guru
a.
Pengembangan kegiatan guru merupakan hal penting untuk meningkatkan proses KBM yang baik, sehingga sekolah selalu mengadakan kegiatankegiatan pengembangan guru. Adapun sumber dana yang diperoleh dana BOS. Sumber biaya ini dapat dibuktikan dengan Pendanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah pada bulan Januari 2012.
b.
Biaya pengembangan kegiatan guru sudah mencukupi, sebab dana yang diterima melalui Bantuan Operasional Sekolah sudah lumayan besar yakni mencapai Rp. 49.445.000 per triwulan. Sehingga semua pengembangan
49
kegiatan guru yang di programkan oleh sekolah telah berjalan sesuai yang diharapkan. c.
Komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan kegiatan guru adalah kegiatan workshop penguatan silabus dan RPP, kegiatan Kelompok Kerja Guru, kegiatan seminar peningkatan kompetensi guru atau pelatihan guru, dan pemberian insentif kepada guru abdi. Hal ini dibuktikan dengan komponen pendanaan dana Bantuan Operasional Sekolah pada bulan Januari s/d Maret 2012.
d.
Transparansi dan akuntabilitas pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan guru telah dilaksanakan dengan baik yakni dengan cara membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dan menyusun RAPBS secara bersama melalui rapat serta menyampaikan keadaan dana melalui papan informasi. Hal ini diperkuat dengan bukti kwitansi penggunaan dana. Temuan-temuan
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
sumber
dana
pengembangan kegiatan guru diperoleh dari dana BOS. Sumber biaya ini dapat dibuktikan dengan Pendanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah pada bulan Januari 2012. Biaya pengembangan kegiatan guru sudah mencukupi, sebab dana yang diterima melalui Bantuan Operasional Sekolah sudah lumayan besar yakni mencapai Rp. 49.445.000 per triwulan. Komponen yang dibiaya oleh sekolah terkait dengan pengembangan kegiatan guru adalah kegiatan workshop penguatan silabus dan RPP, kegiatan Kelompok Kerja Guru, kegiatan seminar peningkatan kompetensi guru atau pelatihan guru, dan pemberian insentif kepada guru abdi. Hal ini dibuktikan dengan komponen pendanaan dana Bantuan Operasional
50
Sekolah pada bulan Januari s/d Maret 2012. Adapun transparansi dan akuntabilitas pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan guru telah dilaksanakan dengan baik yakni dengan cara membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dan menyusun RAPBS secara bersama melalui rapat serta menyampaikan keadaan dana melalui papan informasi. Hal ini diperkuat dengan bukti kwitansi penggunaan dana. Diagram pengalokasian pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan guru :
Sumber Biaya
Pengalokasian pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan guru
Tenaga Profesional
Komponen Biaya
2.
Pengalokasian pembiayaan pendidikan untuk pengembangan sarana dan prasarana
a.
Pihak sekolah terus mengembangkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar agar berjalan lebih efektif dan efisien. Sumber biaya pengembangan sarana dan prasarana sekolah berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah, Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat dan provinsi
51
seperti pengadaan Ruang Laboratorium Komputer, Disamping itu juga dalam hal pengadaan prasarana lainnya seperti Ruang Kegiatan Belajar mendapat anggaran dari pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan kabupaten. Namun karena masyarakat dalam hal ini orang tua murid juga sangat mendukung pengembangan sarana dan prasarana, sehingga diperoleh pula sumbangsi dari mereka. Sumber biaya pengembangan sarana dan prasarana yang dibiaya oleh sekolah dapat dibuktikan dengan Pendanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah pada bulan Januari s/d Maret 2012, serta nota dan kwitansi. b.
Dalam mengembangkan sarana dan prasarana pihak pemerintah, masyarakat dan orang tua turut berkontribusi. Hal ini dilakukan untuk menunjang proses kegiatan pemebelajaran yang baik. Kontribusi pemerintah pusat melalui pemberian dana Bantuan Opersional Sekolah, Dana Alokasi Khusus. Terkait dengan kontribusi masyarakat dan orang tua, pihak sekolah tidak memungut dari mereka, namun jika mereka ingin menyumbangkan dalam bentuk apapun sekolah akan menerima, sehingga kontribusi masyarakat dan orang tua tidak mengikat.
c.
Sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar terus dikembangkan oleh sekolah. Adapun komponen yang dibiaya oleh sekolah sehubungan dengan pengembangan sarana dan prasarana yakni berupa biaya perawatan dan pemeliharaan kelas, perbaikan perabot (bangku, meja, pintu dll), perawatan lapangan olahraga, pengecatan halaman, pengecatan pagar, perawatan ruang ibadah, perawatan kamar mandi/WC, pengadaan alat
52
elektronik (sound system), pengadaan printer, pengadaan tenda pramuka, pengadaan lemari pakaian, dan pengadaan buku-buku. d.
Pembiayaan sarana dan prasarana sekolah telah cukup untuk membiayai berbagai komponen sarana dan prasarana sekolah. Pembiayaan itu telah direncanakan dalam penyusunan Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RABS). Temuan-temuan
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
Sumber
biaya
pengembangan sarana dan prasarana sekolah berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah, Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat dan provinsi seperti pengadaan Ruang Laboratorium Komputer, Disamping itu juga dalam hal pengadaan prasarana lainnya seperti Ruang Kegiatan Belajar mendapat anggaran dari pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan kabupaten. Sumber biaya pengembangan sarana dan prasarana yang dibiaya oleh sekolah dapat dibuktikan dengan Pendanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah pada bulan Januari s/d Maret 2012, serta nota dan kwitansi. Pihak pemerintah, masyarakat dan orang tua turut berkontribusi. Hal ini dilakukan untuk menunjang proses kegiatan pembelajaran yang baik. Kontribusi pemerintah pusat melalui pemberian dana Bantuan Opersional Sekolah, Dana Alokasi Khusus. Terkait dengan kontribusi masyarakat dan orang tua, pihak sekolah tidak memungut dari mereka, namun jika mereka ingin menyumbangkan dalam bentuk apapun sekolah akan menerima, sehingga kontribusi masyarakat dan orang tua tidak mengikat. Komponen yang dibiaya oleh sekolah sehubungan dengan pengembangan sarana dan prasarana yakni berupa biaya perawatan dan pemeliharaan kelas, perbaikan perabot
53
(bangku, meja, pintu), perawatan lapangan olahraga, pengecatan halaman, pengecatan pagar, perawatan ruang ibadah, perawatan kamar mandi/WC, pengadaan alat elektronik (sound system), pengadaan printer, pengadaan tenda pramuka, pengadaan lemari pakaian, dan pengadaan buku-buku. Pembiayaan sarana dan prasarana sekolah telah cukup untuk membiayai berbagai komponen sarana dan prasarana sekolah. Diagram pengalokasian pembiayaan pendidikan pengembangan sarana dan prasarana :
Sumber Biaya Pengalokasian pembiayaan pendidikan pengembangan sarana dan prasarana
Fasilitas Terpenuhi
Komponen Biaya
54
3.
Pengalokasian pembiayaan pendidikan untuk pengembangan kegiatan siswa
a.
Sumber pembiayaan pengembangan kegiatan siswa sebagian besar bersumber dari dana BOS yang diberikan oleh pemerintah pusat. Selain dari dana BOS sumber lain juga diterima melalui dana Semua Bisa Sekolah (SBS) dan dana Operasional dari dinas pendidikan kabupaten. Hal ini diperkuat dengan Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah (RABS) dan komponen pendanaan dana Bantuan Operasinal Sekolah, laporan pemanfaatan dana SBS, dan laporan pemanfaatan dana Bantuan Operasional.
b.
Sumber pembiayaan pengembangan kegiatan siswa di sekolah ini telah memenuhi berbagai macam kegiatan yang diikuti oleh siswa. Sebab, pembiayaan pengembangan kegiatan siswa bukan hanya dari satu sumber saja, namun terdiri dari berbagai sumber seperti dana BOS, dana SBS dan dana Operasional. Setiap pelaksanaan lomba baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi siswa selalu diikutsertakan.
c.
Berbagai komponen yang dibiaya oleh sekolah sehubungan dengan kegiatan pengembangan siswa adalah kegiatan penambahan jam belajar siswa, kegiatan PMR tingkat kecamatan dan kabupaten, serta kegiatan pramuka tingkat kecamatan, kegiatan O2SN tingkat gugus, kecamatan dan kabupaten, kegiatan FLS2N tingkat gugus, kecamatan dan kabupaten,
kegiatan
pesantren ramadhan, kegiatan keagamaan (dzikir), kegiatan peringatan hari besar islam, kegiatan olimpiade MIPA dan kegiatan meeting class. Hal ini diperkuat dengan bukti RABS, komponen Pendanaan Dana Bantuan
55
Operasional Sekolah bulan Februari dan Maret 2012, daftar penerima dana transfor kegiatan pramuka, dan laporan pemanfaatan dana SBS. d.
Dampak yang diperoleh dalam pembiayaan komponen pengembangan kegiatan siswa yang dibiaya oleh sekolah itu membuat siswa termotivasi untuk mengembangkan bakat yang mereka miliki, sehingga sekolah akan semakin maju dan berkembang. Selain itu, siswa akan merasa lebih percaya diri dan memiliki keberanian serta bersemangat untuk lebih giat bersekolah. Akan mengharumkan nama baik sekolah ketika meraih prestasi saat siswa mengikuti kegiatan baik dalam bidang seni maupun olahraga, serta orang tua akan merasa bangga dengan kegiatan yang di ikuti oleh anaknya. Temuan-temuan diatas dapat disimpulkan bahwa Sumber pembiayaan
pengembangan kegiatan siswa bersumber dari dana BOS yang diberikan oleh pemerintah pusat. Sumber lain juga diterima melalui dana SBS dan dana Operasional dari dinas pendidikan kabupaten. Hal ini diperkuat dengan Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah (RABS) dan komponen pendanaan dana Bantuan Operasinal Sekolah, laporan pemanfaatan dana SBS, dan laporan pemanfaatan dana Bantuan Operasional. Sumber ini telah memenuhi berbagai macam kegiatan yang diikuti oleh siswa. Komponen yang dibiaya oleh sekolah adalah kegiatan penambahan jam belajar siswa, kegiatan PMR tingkat kecamatan dan kabupaten, serta kegiatan pramuka tingkat kecamatan, kegiatan O2SN tingkat gugus, kecamatan dan kabupaten, kegiatan FLS2N tingkat gugus, kecamatan dan kabupaten, kegiatan pesantren ramadhan, kegiatan keagamaan (dzikir), kegiatan peringatan hari besar islam, kegiatan olimpiade MIPA dan kegiatan meeting class.
56
Hal ini diperkuat dengan bukti RABS, komponen Pendanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah bulan Februari dan Maret 2012, daftar penerima dana transfor kegiatan pramuka, dan laporan pemanfaatan dana SBS. Dampak yang diperoleh adalah membuat siswa termotivasi untuk mengembangkan bakat yang mereka miliki, sehingga sekolah akan semakin maju dan berkembang. Selain itu, siswa akan merasa lebih percaya diri dan memiliki keberanian serta bersemangat untuk lebih giat bersekolah. Akan mengharumkan nama baik sekolah ketika meraih prestasi saat siswa mengikuti kegiatan baik dalam bidang seni maupun olahraga, serta orang tua akan merasa bangga dengan kegiatan yang di ikuti oleh anaknya. Diagram pengalokasian pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan siswa :
Sumber Biaya Pengalokasian pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan siswa
Pembelajaran yang kondusif
Komponen Biaya
57
C. Pembahasan Temuan
penelitian
yang
telah
dipaparkan
menunjukkan
bahwa
pembiayaan pendidikan merupakan faktor utama dalam menunjang mutu pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada pembiayaan pendidikan pengembangan kegiatan guru. Pembiayaan kegiatan pengembangan guru berupa workshop penguatan silabus dan RPP merupakan hal penting untuk meningkatkan kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, sehingga guru tersebut akan menjadi professional. Pembiayaan kegiatan yang diikuti oleh guru diperoleh dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berdasarkan juknis atau sesuai dengan petunjuk penggunaan dana. Pembiayaan kegiatan pengembangan kegiatan guru perlu dilaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada guna meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas. Pendidikan pun akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, sebab disaat guru sudah memiliki kemampuan dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, namun sarana prasarana tidak mendukung maka peningkatan mutu pendidikan pun akan terhambat. Oleh sebab itu pembiayaan pendidikan dalam bidang sarana prasarana menjadi hal yang penting pula. Dipertegas dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana disusun untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu : Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
58
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Standar sarana dan prasarana ini mencakup : 1. Kriteria minimum sarana yang terdiri dari prabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh sekolah/madrasah. 2. Kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruangruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/ madrasah. Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan dasar merupakan bagian penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama dikaitkan dengan tuntutan era globalisasi. Sumber daya manusia dalam hal ini siswa yang menjadi input pendidikan perlu dip proses dengan efektif dan efisen agar output yang di harapkan akan tercapai. Peningkatan mutu pendidikan ini tidak luput dari pembiayaan yang diharapkan menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat.
Lembaga pendidikan dalam melaksanakan tugasnya menerima dana dari berbagai sumber. Penerimaan dari berbagai sumber tersebut perlu dikelola dengan baik dan benar. Banyak pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan penerimaan keuangan pendidikan, namun dalam pelaksanaannya pendekatanpendekatan tersebut memiliki berbagai persamaan. Sumber-sumber dana pendidikan antara lain meliputi: Anggaran rutin (DIK); Anggaran pembangunan
59
(DIP); Dana Penunjang Pendidikan (DPP); Dana BP3; Donatur; dan lain-lain yang dianggap sah oleh semua pihak yang terkait. Pendanaan pendidikan pada dasarnya bersumber dari pemerintah, orang tua dan masyarakat (pasal 33 No. 2 tahun 1989).
Sejalan dengan adanya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), sekolah dapat menggali dan mencari sumber-sumber dana dari pihak masyarakat, baik secara perorangan maupun secara melembaga, baik di dalam maupun di luar negeri, sejalan dengan semangat globalisasi. Dana yang diperoleh dari berbagai sumber itu perlu digunakan untuk kepentingan sekolah, khususnya kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu, setiap perolehan dana, pengeluarannya harus didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan yang telah disesuaikan dengan rencana anggaran pembiayaan sekolah (RAPBS).
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk miningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam UUD 1945 pasal 31 “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.” Hal ini membuktikan adanya langkah pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia. Kenyataannya, tidak semua orang dapat memperoleh pendidikan yang selayaknya, dikarenakan berbagai faktor termasuk mahalnya biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Kondisi inilah kemudian mendorong dimasukannya klausal tentang pendidikan dalam amandemen UUD 1945. Konstitusi mengamanatkan kewajiban pemerintah untuk mengalokasikan biaya pendidikan 20% dari APBN maupun APBD agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan pendidikan. Ketentuan ini
60
memberikan jaminan bahwa ada alokasi dana yang secara pasti digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan. Namun, dalam pelaksanaanya pemerintah belum punya kapasitas finansial yang memadai, sehingga alokasi dana tersebut dicicil dengan komitmen peningatan alokasi tiap tahunnya. Peningkatan kualitas pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manfaat berupa peningkatan kualitas SDM. Disisi lain, prioritas alokasi pembiayaan pendidikan seyogianya diorientasikan untuk mengatasi permasalahan dalam hal aksebilitas dan daya tampung.