BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian Penelitian ini digunakan untuk
mengungkapkan tentang pengaruh
pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Data diambil dengan angket dan dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana. Sebelum dilakukan uji analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitasi dan reliabilitasi instrumen. 4.2
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen (X)
4.2.1 Pengujian Validitas Butir Instrumen Pemberian Penghargaan Uji validitas instrumen pemberian penghargaan berisi 20 butir pertanyaan berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban (option) diberikan kepada 84 pegawai Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Dari data yang diperoleh, kemudian dihitung validitas dari butir-butir instrument tersebut dengan menggunakan rumus korelasi produck moment dari pearson. Kriteria pengujian validitas butir instrument adalah jika rbutir ≥ rtabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat bebas(db) = n maka butir pertanyaan dinyatakan valid. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 20 butir instrumen yang valid atau semua butir instrument yang diberikan semuanya valid. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5.
51
52
4.2.2 Pengujian Reliabelitas Butir Instrumen Pemberian Penghargaan Penetapan keputusan reliabilitas instrument didasarkan pada klasifikasi besarnya koefisien reliabilitas sebagai berikut: 0,00 - 0,200
: tingkat reliabilitas sangat rendah
0,200 – 0,399
: tingkat reliabilitas rendah
0,400 – 0,599
: tingkat reliabilitas sedang
0,600 – 0,799
: tingkat reliabilitas tinggi
0,800 – 1,000
: tingkat reliabilitas sangat tinggi
Dari hasil perhitungan diperoleh realibilitas untuk variabel pemberian penghargaan sebesar 0,8228 (perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5). Hasil ini menunjukan bahwa instrumen pemberian penghargaan memliliki klasifikasi kepercayaan yang sangat tinggi. Dengan melihat hasil pengujian validitas dan realibitas dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrument dalam pengumpulan data penelitian. 4.3
Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen (Y)
4.3.1 Pengujian Validitas Butir Instrumen Disiplin Kerja Pegawai Uji validitas instrumen disiplin kerja pegawai berisi 20 butir pertanyaan berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban (option) diberikan kepada 84 pegawai Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Dari data yang diperoleh, kemudian dihitung validitas dari butir-butir instrument tersebut dengan menggunakan rumus korelasi produck moment dari pearson. Kriteria pengujian validitas butir instrument adalah jika rbutir ≥ rtabel pada
53
taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat bebas(db) = n maka butir pertanyaan dinyatakan valid. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 20 butir instrumen yang valid atau semua butir instrument yang diberikan semuanya valid. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5. 4.3.2 Pengujian Reliabelitas Butir Instrumen Disiplin Kerja Pegawai Penetapan keputusan reliabilitas instrument didasarkan pada klasifikasi besarnya koefisien reliabilitas sebagai berikut: 0,00 - 0,200
: tingkat reliabilitas sangat rendah
0,200 – 0,399
: tingkat reliabilitas rendah
0,400 – 0,599
: tingkat reliabilitas sedang
0,600 – 0,799
: tingkat reliabilitas tinggi
0,800 – 1,000
: tingkat reliabilitas sangat tinggi
Dari hasil perhitungan diperoleh realibilitas untuk variabel disiplin kerja pegawai sebesar 0,7592 (perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5). Hasil ini menunjukan bahwa instrumen pemberian penghargaan memliliki klasifikasi kepercayaan yang tinggi. Dengan melihat hasil pengujian validitas dan realibitas dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrument dalam pengumpulan data penelitian. 4.4
Uji Persyaratan Analisis Data Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan maka statistik uji berkenaan
untuk menguji pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo secara
54
regresi dan korelasi sederhana. Uji statistik ini diperkenankan apabila data hasil penelitian menunjukan (1) berdistribusi normal, (2) ada pengaruh yang bersifat linear (linearitas) antara variabel bebas dengan terikat. Oleh karena itu, kedua syarat ini harus diuji terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian normalitas data diuraikan terlebih dahulu, sedangkan pengujian linearitas regresi dilakukan bersama dengan pengujian hipotesis penelitian. 4.5
Pengujian Normalitas Data Penguian
normalitas
data
sampel
dilakukan
terhadap
pemberian
penghargaan (X) dan disiplin kerja pegawai (Y) dengan menggunakan uji Liliefors. Hipotesis statistik yang di uji dinyatakan sebagai berikut: Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : Data berasal dari popolasi tidak berdistribusi normal Terima Ho jika Lo = L hitung ≤ L
daftar
pada taraf signifikansi α yang dipilih
dengan banyak sampel penelitian n, dan pada keadaan lain Ho ditolak. Pada penelitian ini dipilih taraf signifikan α = 0,05; untuk n = 84. Karena nilai n lebih besar dari 30 atau n > 30, maka nilai Ldaftar = 4.5.1 Pengujian Normalitas Pemberian Penghargaan
,
√
= 0,0967.
Pengujian normalitas untuk variabel pemberian penghargaan dengan menggunakan bantuan program exel for windows 2007. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Lo = Lhitung = 0,0913 (hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 6). Karena nilai Lo = 0,0913 < dari nilai Ltabel = 0,0967 maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pemberian penghargaan
55
bedistribusi normal. Ini berarti bahwa data hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistibusi normal. Ini menunjukan bahwa persyaratan normalitas data untuk regresi linear sederhana dipenuhi dalam penelitian ini. 4.5.2 Pengujian Normalitas Disiplin Kerja Pegawai Pengujian normalitas untuk variabel disiplin kerja pegawai dengan menggunakan bantuan program exel for windows 2007. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Lo = Lhitung = 0,0721 (hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 6). Karena nilai Lo = 0,0721 < dari nilai Ltabel = 0,0967 maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pemberian penghargaan bedistribusi normal. Ini berarti bahwa data hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistibusi normal. Ini menunjukan bahwa persyaratan normalitas data untuk regresi linear sederhana dipenuhi dalam penelitian ini. 4.6
Uji Homogenitas Data Pada pengujian homogenitas data ini, dilakukan perhitungan dengan
menggunakan uji F dimana Fhitung harus lebih kecil dari Ftabel. Apabila Fhitung lebih besar nilainya dari Ftabel, berarti data instrument yang digunakan tidak homogen. Setelah melakukan perhitungan homogenitas data instrument (perhitungan bisa dilihat pada lampiran 6), diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,215 dan dari grafik daftar distribusi F dengan dk pembilang = 84-1 = 83. Dk penyebut = 84-1 = 83. Dan α = 0.05 maka diperoleh harga F tabel = 1,35. Dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa Fhitung < Ftabel atau 1,215 < 1,35. Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen.
56
4.7
Pengujian Hipotesis Pada penelitian ini selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis untuk melihat
pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai. Berdasarkan hasil perhitungan normalitas data menunjukan bahwa uji persyaratan analisis regresi dan kolerasi terpenuhi. Berikut ini diuraikan hasil pengujian hipotesis penelitian. 4.7.1 Uji Linearitas Data Setelah melakukan pengujian tentang kenormalitasan data penelitian, selajutnya dilakukan uji untuk linearitas pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai. Pada penelitian ini menggunakan rumusan hipotesis untuk uji linearitas. Rumusan hipotesisnya sebagai berikut: Ho= regresi penghargaan atas disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo adalah linear H1 ≠ regresi penghargaan atas disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo adalah linear adalah tidak linear Kriteria pengujian adalah terima Ho jika F tolak Ho jika Fhitung > F(1-a),
(k-2,
n-k).
hitung
< F (1-a) , (k-2, n-k) sebaliknya
Rumusan hipotesis untuk uji
keberartian/independen. Dari hasil perhitungan linearitas diperoleh harga a = 28,76 dan b = 0,51, maka kecenderungan regresi linear pemberian penghargaan (X) atas disiplin kerja pegawai (Y) adalah Ŷ = a + bX atau Ŷ = 28,76 + 0,51X, dinyatakan berbentuk
57
linear. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (Pemberian Penghargaan) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel sebesar 0,51 unit pada variabel Y (Disiplin Kerja). Hasil perhitungan uji signifikansi linearitas regresi dapat dilihat pada lampiran 7. Rekapitulasi hasil pengujian signifikansi dan linearitas regresi ditampilkan pada daftar anava dalam tabel di bawah ini. Tabel 3. Daftar anava untuk uji signifikansi dan regresi Ŷ= 28,76 + 0,51X F tabel
Sumber Variasi
Dk
JK
RJK
F Hitung
total
84
257467
-
-
0,05
Regresi (a)
1
253110,96
s2reg = 1367,49
Regresi (b/a)
1
1367,49
s2reg = 36,45
37,52
3,84
sisa
84-2=82
2988,54
-
Tuna cocok
29-2=27
1384,70
s2TC = 51,29
Galat
84-29=55
1603,84
s2G = 29,16
1,76
1,99
0,05
Keterangan: dk
: Derajat kebebasan
JK
: Jumlah kuadrat
RJK
: Rata-rata jumlah kuadrat Hasil pengujian signifikansi (keberartian) dan linearitas regresi di atas
menunjukan bahwa model regresi sederhana Ŷ= 28,76 + 0,51X berbentuk linear dan signifikan (berarti). Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05, untuk uji hipoteisis 1 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 27 maka Ftabel = 3,84. Berdasarkan kriteria yang digunakan, 37,52 ˃ 3,84 atau Fhitung ˃ Ftabel, maka H0 ditolak.
58
Dengan demikian pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai memiliki arah yang signifikan. Untuk uji Hipotesis 2 dengan dk pembilang k-2 = 29-2 = 27 dan dk penyebut n-k = 84-29 = 55 diperoleh Ftabel = 1,99. Berdasarkan kriteria yang digunakan, 1,76 < 1,99 atau Fhitung < Ftabel. H0 diterima atau pengaruh pemberian penghargaan dan disiplin kerja pegawai berbentuk regresi linear. 4.7.2 Koefisien Korelasi Dari hasil analisis korelasi sederhana antara pemberian penghargaan (X) dengan disiplin kerja pegawai (Y) diperoleh koefisien korelasi rxy = 0,558. Nilai koefisien korelasi ini menunjukan bahwa pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai adalah sedang. Dengan kata lain, semakin tinggi pemberian penghargaan, semakin tinggi kedisiplinan para pegawai. Pengaruh ini ternyata merupakan pengaruh yang sangat berarti. Hal ini sesuai dengan pengujian signifikansi (keberatian) koefisien korelasi antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai melalui uji-t. Hasil pengujian diperoleh nilai thitung sebesar 6,09. Dengan taraf nyata 0,05 dan dk = 82, dari daftar tabel distribusi t untuk uji dua pihak adalah t( 1 - ½ α ) atau t(0,995) = 2,637. Berarti 6,09 > 2,637 atau thitung ˃ ttabel, ini menunjukan perbedaan yang mencolok yaitu harga thitung berada jauh di luar harga ttabel , maka dapat dinyatakan hipotesis nol ditolak atau H1 diterima, dimana H1 menyatakan bahwa koefisien korelasi antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai signifikan.
59
4.8
Pembahasan Disiplin adalah kondisi kendali diri pegawai atau karyawan dan perilaku
tertib yang menunjukkan tingkat kerja sama yang sesungguhnya dalam suatu organisasi (Mondy. 2008: 162). Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin kerja sangat penting untuk dikembangkan karena tidak hanya bermanfaat bagi kantor, tetapi juga bagi pagawai itu sendiri. Dengan adanya disiplin kerja dapat dilaksanakan dengan tertib dan lancar. Hal tersebut berpengaruh terhadap suasana kerja. Siswanto (2001: 278) disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankan untuk menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan. Disiplin kerja yang baik dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif. Para pagawai akan saling menghormati dan saling percaya. Tidak ada permasalahan-permasalahan, seperti cemburu, marah, dan rendahnya moral kerja. Suasana kerja yang demikian dapat menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan semangat kerja. Dengan adanya disiplin kerja ini, para pegawai diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik dalam perilaku maupun dalam bidang keahliannya itu. Untuk itulah, agar kinerja para pegawai tidak menurun perlu diberikan dorongan berupa penghargaan. Surya (2009: 88) Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan
60
secara resmi sebagai pengakuan dan penghormatan atas prestasi kinerja yang telah diwujudkannya secara cemerlang baik secara pribadi, anggota masyarakat, maupun kinerja profesionalnya dalam pedidikan. Sistem penghargaan berkaitan dengan cara organisasi memberikan pengakuan dan imbalan kepada pegawai dengan dalam kerangka menjaga keselarasan antara kebutuhan individu dengan tujuan organisasi. Siagian (2002:126 ) imbalan disini yang diterima oleh seseorang berdasarkan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik menyangkut pelaksanaan kegiatan atas dorongan yang timbul dari dalam diri pegawai sendiri untuk memperoleh imbalan tertentu, sedangkan motivasi ekstrinsik ialah berbagai dorongan yang datang dari dari luar diri yang bersangkutan. Penghargaan ini diharapkan untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya setiap hari bukan untuk menurunkannya. Untuk itulah peneliti telah melakukan penelitian unutk melihat bagaimana pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mulai dari pembuatan angket yang berisikan 20 pertanyaan untuk variabel pemberian penghargaan dan 20 pertanyaan untuk variabel disiplin kerja pegawai didapat kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai. Ini dibuktikan dengan adanya pengujian hipotesis untuk melihat linearitas instrument yang diberikan peneliti kepada sampel. Pengujian hipotesisnya sebagai berikut: Ho= regresi penghargaan atas disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo adalah linear
61
H1 ≠ regresi penghargaan atas disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo adalah linear adalah tidak linear Kriteria pengujian adalah terima Ho jika F tolak Ho jika Fhitung > F(1-a),
(k-2,
n-k).
hitung
< F (1-a) , (k-2, n-k) sebaliknya
Rumusan hipotesis untuk uji
keberartian/independen. Dari perhitungan yang dilakukan didapat persamaan regresi yaitu Ŷ = a + bX atau Ŷ = 28,76 + 0,51X. Hasil pengujian signifikansi (keberartian) dan linearitas regresi menunjukan bahwa model regresi sederhana Ŷ= 28,76 + 0,51X berbentuk linear dan signifikan (berarti). Dari pengujian ini didapat hipotesis 1 yang menandakan bahwa H0 ditolak atau pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai memiliki arah yang signifikan dengan kriteria yang digunakan yaitu 37,52 ˃ 3,84 atau Fhitung ˃ Ftabel. Untuk uji Hipotesis 2 dengan H0 diterima atau pengaruh pemberian penghargaan dan disiplin kerja pegawai berbentuk regresi linear. Berdasarkan kriteria yang digunakan, 1,76 < 1,99 atau Fhitung < Ftabel. Setelah dilakukan pengujian linearitas instrument, selanjutnya dilakukan analisis korelasi sederhna untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan merupakan pengaruh yang sangat berarti atau signifikan. Dari hasil analisis korelasi sederhana antara pemberian penghargaan (X) dengan disiplin kerja pegawai (Y) diperoleh koefisien korelasi rxy = 0,558. Nilai koefisien korelasi ini menunjukan bahwa pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai adalah sedang. Dengan kata lain, semakin tinggi pemberian penghargaan,
62
semakin tinggi pula kedisiplinan para pegawai. Hal ini sesuai dengan pengujian signifikansi (keberatian) koefisien korelasi antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai melalui uji-t. Hasil pengujian diperoleh nilai thitung sebesar 6,09 dan ttabel = 2,637. Berarti 6,09 > 2,637 atau thitung ˃ ttabel, ini menunjukan perbedaan yang mencolok yaitu harga thitung berada jauh di luar harga ttabel , maka dapat dinyatakan hipotesis nol ditolak atau H1 diterima, dimana H1 menyatakan bahwa koefisien korelasi antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai signifikan.