BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan 1.Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orangorang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Pada saat masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
49 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan UndangUndang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masingmasing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BRI”) didirikan dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1968.Pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) No. 21 Tahun 1992, bentuk badan hukum BRI diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pengalihan BRI menjadi Persero didokumentasikan dengan akta No. 133 tanggal 31 Juli 1992 Notaris Muhani Salim, S.H. dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C26584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, serta diumumkan dalam Berita
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
Negara Republik Indonesia No. 73, Tambahan No. 3A tanggal 11 September 1992. Anggaran Dasar BRI kemudian diubah dengan akta No. 7 tanggal 4 September 1998 Notaris Imas Fatimah, S.H., pasal 2 tentang “Jangka Waktu Berdirinya Perseroan” dan pasal 3 tentang “Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha” untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang “Perseroan Terbatas” dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C224930.HT.01.04.TH.98 tanggal 13 November 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86, Tambahan No. 7216 tanggal 26 Oktober 1999 dan akta No. 7 tanggal 3 Oktober 2003 Notaris Imas Fatimah, S.H., antara lain tentang status perusahaan dan penyesuaian dengan Undang-undang Pasar Modal dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-23726 HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Oktober 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 88, Tambahan No. 11053 tanggal 4 November 2003. Tahun 2007 BRI melakukan akuisisi Bank Jasa Artha yang kemudian dikonversi menjadi PT. Bank BRI Syariah. Berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/117/DPwB2/PWPwB24 tanggal 15 Oktober 2003, tentang “SK Penunjukan BRI sebagai bank umum devisa”, BRI telah ditetapkan sebagai bank devisa melalui Surat Dewan Moneter No. SEKR/BRI/328 tanggal 25 September 1956. Berdasarkan akta No. 51 tanggal
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
26 Mei 2008 Notaris Fathiah Helmi, S.H., telah dilakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar BRI, antara lain untuk penyesuaian dengan ketentuan Undangundang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang “Perseroan Terbatas” dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BapepamLK”) (fungsinya sejak 1 Januari 2013 dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)), No. IX.J.I tentang “Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-48353.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68, Tambahan No. 23079 tanggal 25 Agustus 2009. Tahun 2009 Interkoneksi w on line seluruh jaringan kerja yang pada saat itu berjumlah 6.480 unit kerja. Tahun 2011 tepatnya ditanggal 3 Maret 2011, penandatanganan Akta Akuisisi saham PT Bank Agroniaga Tbk. antara BRI dengan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun). Tanggal 16 Desember 2011, penandatanganan Instrument of Transfer dan Bought and Sold Notes antara BRI dengan PT Asuransi Jiwa BRIngin Jiwa Sejahtera atas saham BRIngin Remittance Co. Ltd. (Hong Kong).
Selain itu, meluncurkan BRI Hybrid Banking
yangmerupakan layanan self service banking yang pertama di Indonesia. Tahun 2014 Jaringan ATM BRI terus bertumbuh mencapai 20.792 unit ATM dan EDC menembus angka 131.204 unit, merupakan jaringan ATM dan EDC terbesar di Indonesia. BRI telah melakukan penandatanganan Kontrak Pengadaan Satelit dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
Peluncuran Satelit BRI (BRIsat) dengan
Space System/Loral (SSL) dan
Arianespace pada tanggal 28 April 2014. Selanjutnya, Anggaran Dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 1 April 2015, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan peraturan OJK yang berlaku, yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi S.H., dan telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.030054353 tanggal 8 April 2015.Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BRI, ruang lingkup kegiatan BRI adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. TABEL 4.1 IDENTITAS PERUSAHAAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama Perusahaan Pendirian perusahaan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Kepemilikan Bidang usaha Dasar Hukum Pendirian Pencatatan di Bursa
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 18 Desember 1968 Rp. 15.000.000.000.000,Rp. 6.167.290.500.000,Pemerintah Republik Indonesia 56,75% dan Publik 43,25% Perbankan Undang-Undang No.21 Tahun 1968 Saham perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 november 2003 dengan kode perdagangan BBRI
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
Kantor Pusat
Gedung BRI Jln Jend. Sudirman kav 44-46 Jakarta, 10210 No telp. : (62-21) 251-0244, 251-0254, 251-9264, 251-0269, 251-0279 No. Fax : (62-21) 250-007 Website : www.bri.co.id Divisi Sekretariat Perusahaan Gedung BRI 1, lt.20 Jl. Jend. Sudirman kav 44-46 Jakarta 10210 Email:
[email protected] Call center: 14017 / (62-21) 57987400
Alamat Kontak
Sumber :Annual report PT. Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tahun 2015 2. Visi dan Misi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Visi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Sedangkan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah sebagai berikut: 1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktik Good Corporate Governance (GCG) yang sangatbaik. 3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
55
3. Penawaran Umum Saham Perdana dan Pemecahan Saham (Stock Split) Dalam rangka penawaran umum saham perdana BRI, berdasarkan pernyataan pendaftarantanggal 31 Oktober 2003, Pemerintah, melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering (“IPO”))sebesar 3.811.765.000 lembar saham biasa BRI bersamaan dengan opsi pemesanan lebih danopsi penjatahan lebih.Penawaran umum saham perdana meliputi penawaran kepada masyarakat internasional(Peraturan 144A dari Perundang-undangan Sekuritas dan peraturan “S”) dan penawaran kepadamasyarakat Indonesia. BRI menyerahkan pendaftarannya kepada Badan Pengawas Pasar Modaldan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) dan pernyataan pendaftaran tersebut telah menjadiefektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-2646/PM/2003 tanggal 31 Oktober 2003(Catatan 28a).Penawaran umum saham perdana BRI meliputi 3.811.765.000 lembar saham dengan nilai nominalRp500 (Rupiah penuh) per lembar saham dengan harga jual Rp875 (Rupiah penuh) per lembarsaham.Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 lembar saham dan opsipenjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-masing dengan harga Rp875(Rupiah penuh) setiap lembar saham telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal10 November 2003 dan 3 Desember 2003. Setelah IPO BRI dan opsi pemesanan lebih dan opsipenjatahan lebih dilaksanakan oleh Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesiamemiliki 59,50% saham di BRI (Catatan 28a). Saham yang ditawarkan tersebut mulaidiperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia)pada tanggal 10 November 2003 dan pada saat yang bersamaan seluruh saham BRI jugadicatatkan.Berdasarkan akta No.
38
tanggal
24
November
2010,
Notaris
Fathiah
Helmi,
S.H.
dilakukanpemecahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp250 (Rupiahpenuh) per saham. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem AdministrasiBadan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnyaNo. AHU.AH.01.10-33481 tanggal 29 Desember 2010. Pemecahan Saham dilakukan pada tahun2011 dan BRI menjadwalkan bahwa akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama atauRp500 (Rupiah penuh) per lembar saham di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi adalah tanggal10 Januari 2011 dan tanggal dimulainya perdagangan sah dengan nilai nominal baru atau Rp250(Rupiah penuh) per lembar saham adalah tanggal 11 Januari 2011. 4.Entitas Anak Perusahaan A. PT Bank BRISyariah Pada tanggal 29 Juni 2007, BRI telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Sahamdengan pemegang saham PT Bank Jasa Arta (“BJA”) untuk mengakuisisi 100% saham BJAdengan harga pembelian sebesar Rp61 miliar. Berdasarkan RUPS Luar Biasa BRI sesuai denganakta No. 3 tanggal 5 September 2007 Notaris Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham telahmenyetujui akuisisi terhadap BJA tersebut dan juga telah mendapat persetujuan dariBank Indonesia melalui surat No. 9/188/GBI/DPIP/Rahasia
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
tanggal 18 Desember 2007 danNo. 9/1326/DPIP/Prz tanggal 28 Desember 2007. Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal19 Desember 2007 berdasarkan akta Akuisisi No. 61 Notaris Imas Fatimah, S.H., dimana BRI memiliki 99,99875% dari total saham yang dikeluarkan BJA dan sebesar 0,00125% diserahkankepada Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI.BJA berdasarkan akta No. 45 tanggal 22 April 2008 Notaris Fathiah Helmi, S.H., telah berubah menjadi PT Bank Syariah BRI (“BSB”).Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank IndonesiaNo. 10/67/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 16 Oktober 2008,
BSB
memperoleh
izin
perubahankegiatan
usaha
bank
umum
konvensional menjadi bank umum yang melaksanakan kegiatanusaha berdasarkan prinsip syariah. Kantor pusat BRISyariah berlokasi di Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat, dan memiliki 52 kantorcabang dan 208 kantor cabang pembantu. B. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) Pada tanggal 19 Agustus 2010, BRI telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)Saham dengan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) selaku pemegang 95,96% saham BRIAgro untuk mengakuisisi saham BRI Agro dengan total nominal sebesar Rp330.296 untuk3.030.239.023 lembar
saham
dengan
harga
Rp109
(Rupiah
penuh)
per
lembar.
Komposisikepemilikan saham BRI Agro nantinya adalah BRI akan memiliki 76%, Dapenbun 14% dan public 10%. Hasil dari PUT V menyebabkan Anggaran Dasar BRI Agro mengalami perubahan sebagaimanadituangkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 68tanggal 14 Juli 2015, Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga kepemilikan saham BRI di BRI Agro menjadi 87,23%, Dapenbun 9,10% dan publik 3,67%. Perubahan ini telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiadalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Rakyat IndonesiaAgroniaga Tbk No.AHU-AH.01.03-0951264 tanggal 14 Juli 2015. Kantor pusat BRI Agro berlokasi di Agro Plaza, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X2 No. 1, Jakarta, danmemilki 16 kantor cabang dan 17 kantor cabang pembantu. 5. Kinerja Perbankan Pada tanggal 4 Agustus 2015 BRI resmi meluncurkan Teras BRI Kapal untuk menjangkau masyarakat pesisir kepulauan yang selama ini belum dapat menikmati layanan perbankan. BRI juga meresmikan BRI Corporate University sebagai sarana penunjang yang komprehensif bagi pendidikan pekerja.Dalam rangka memperluas dan memperkuat jaringan bisnis perbankan di Asia, BRI membuka unit kerja luar negeri di Singapura.BRI juga mengakuisi PT Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera (Bringin Life) untuk memperkuat konsolidasi bisnis mikro perseroan. Posisi akhir tahun 2015 ada sebanyak 10.612 unit kerja operasional tersebar,
BRI juga
memperluas jaringan ATM sebanyak 2.000 ATM baru, sehingga total jaringan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
ATM BRI di akhir tahun 2015 menjadi 22.792 ATM. Hal ini mempertahankan BRI sebagai bank yang memiliki jaringan ATM terbesar di Indonesia yang penempatannya tersebar luas hingga ke seluruh pelosok Indonesia. BRI juga menambah jaringan e-channel lainnya meliputi 500 CDM, 56.554 EDC, dan 10 Hybrid Machine. Dengan penambahan tersebut hingga akhir Desember 2015, BRI telah memiliki total 892 CDM, 187.758 EDC, 100 SSB (Self-Service Banking), dan
10
Hybrid
Machine.
Jumlah
Agen
BRILINK:
50.259
agen
BRILINK.(www.idx.co.id) Di tengah berbagai tantangan eksternal tersebut, BRI mampu menunjukkan kinerja yang baik di tahun 2015 dimana aset tumbuh 8,7% (yoy), kredit yang disalurkan tumbuh 13,9% (yoy), dana pihak ketiga tumbuh 7,1% (yoy), dan pendapatan bunga bersih tumbuh 12,8% (yoy), sementara non performing loan tetap terjaga pada kisaran 2,02%. Kinerja tersebut berdampak pada perolehan laba dimana laba setelah pajak mencapai Rp 25,20 triliun dan merupakan perolehan laba terbesar untuk sektor usaha perbankan nasional. Di sisi lain, BRI mencatat Return on Equity (ROE) sebesar 29,89% dan Return on Asset (ROA) sebesar 4,19%. BRI juga mampu menjaga rasio efisiensi biaya (CER) dan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) masing-masing sebesar 43,81% dan 67,96%. (Laporan tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
60
B. Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini variable yang akan dibahas adalah variabel bebas (independen) yaitu Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA) dan Capital Adequacy Ratio (CAR), serta variabel terikat (dependen) yaitu harga saham. Data mengenai NPL, LDR, ROA, dan CAR dalam bentuk persentase, sedangkan harga saham berupa nominal dalam rupiah. Sumber data dari penilitian ini adalah data publikasi dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang dijadikan sampel penelitian dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 (data triwulanan). Adapun data daftar sampel yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan
seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham. Nilai atau harga dari saham tersebut perlu dipahami investor karena akan sangat membantu para investor dalam mempertimbangkan melakukan investasi saham di pasar modal. Data mengenai harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
61
TABEL 4.2 NILAI HARGA SAHAM PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PERIODE 2011-2015 (DALAM RUPIAH) TAHUN TRIWULAN 2011 2012 2013 2014 2015 1
5.765
6.950
8.750
9.575
13.275
2
6.500
6.350
7.750
10.325
10.350
3
5.850
7.450
7.250
10.425
8.650
4
6.750
6.950
7.250
11.650
11.425
RATA – RATA
6.216
6.925
7.750
10.493
10.925
Sumber: Laporan keuangan BRI (2011-2015), data diolah Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, setiap triwulan cenderung tidak stabil, hanya di tahun 2014 yang terus naik di setiap triwulannya. Harga saham terendah terjadi pada tahun 2011 triwulan 1 yaitu sebesar 5.765 rupiah, sedangkan harga saham tertinggi terjadi pada tahun 2014 triwulan 4 yaitu sebesar 11.650 rupiah.Dan jika kita lihat angka rata- rata tiap tahun, harga saham terus meningkat.Pergerakan harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dapat dilihat pada grafik 4.1 berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
62
GRAFIK 4.1 PERGERAKAN HARGA SAHAM PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PER TRIWULAN PERIODE 2011-2015 (DALAM RUPIAH)
Sumber: Laporan keuangan BRI (2011-2015), data diolah Pada grafik 4.1 dapat dilihat pergerakan harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dari tahun 2011 sampai tahun 2015 cenderung mangalami peningkatan pada setiap tahunnya namun cenderung fluktatif di setiap triwulannya. 2.
Non Performing Loan (NPL) Non Performing Loan (NPL) merupakan persentase jumlah kredit bermasalah
(kriteria kurang lancar, diragukan, macet) terhadap total kredit yang disalurkan bank. Risiko kredit (default risk) juga dapat terjadi akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah dalam mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank serta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan.Data angka ratio Non performing Loan ini sudah disajikan di Laporan keuangan perusahaan.Data mengenai NPL pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk periode 2011-2014 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
63
TABEL 4.3 NILAI NON PERFORMING LOAN (NPL) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PERIODE 2011-2015 (DALAM PERSEN(%)) TAHUN TRIWULAN 2011 2012 2013 2014 2015 1
3,05
2,75
2,03
1,86
2,26
2
3,64
2,35
1,85
2,04
2,42
3
3,34
2,36
1,81
1,98
2,32
4
2,49
1,83
1,63
1,78
2,10
RATA - RATA
3,13
2,32
1,83
1,91
2,02
Sumber: Laporan keuangan BRI (2011-2015), data diolah Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Non Performing Loan (NPL) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, setiap triwulan cenderung turun dan ini berarti kondisi bank tersebut semakin baik dalam hal pengelolaan kredit bermasalahnya. Nilai NPL terendah terjadi pada tahun 2013 triwulan 4 yaitu sebesar 1,63. Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2011 triwulan 2 yaitu sebesar 3,64 rupiah.Dan jika dilihat dari angka rata-rata pertahun terdapat kenaikan nilai NPL di tahun 2014 dan 2015.Namun semua angka NPL yang dimiliki oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Masih termasuk angka yang disarankan sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 yaitu < 5 %. Pergerakan nilai NPL pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dapat dilihat pada grafik 4.2 berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
64
GRAFIK 4.2 NILAI NON PERFORMING LOAN (NPL) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PERIODE 2011-2015 (DALAM PERSEN (%))
Sumber: Laporan keuangan BRI (2011-2015), data diolah Pada grafik 4.2 dapat dilihat bahwa nilai NPL dari tahun 2011 sampai 2013 mengalami tren menurun, namun setelahnya mengalami peningkatan namun masih diposisi yang aman yaitu tidak sampai di angka 3 persen. 3. Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Berikut perhitungan angka ratio LDR pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. periode 2011-2015 : LDR TAHUN 2011 TRIWULAN 1
=
JUMLAH KREDIT DANA PIHAK KETIGA
X 100 %
=
251.841.417 X 10 6
X 100 %
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
=
86,67 %
65
290.574.966 X 10 6
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
267.741.220 X 10 6 303.419.323 X 10 6 278.174.873 X 10 6 320.292.573 X 10 6 285.406.257 X 10 6 384.264.345 X 10 6
X 100 %
=
88,24 %
X 100 %
=
86,65 %
X 100 %
=
74,27 %
TAHUN 2012 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
284.837.178 X 10 6 347.538.808 X 10 6 306.570.809 X 10 6 382.046.810 X 10 6 320.196.200 X 10 6 385.113.845 X 10 6 350.758.262 X 10 6 450.166.383 X 10 6
X 100 %
=
81,95 %
X 100 %
=
80,24 %
X 100 %
=
83,14 %
X 100 %
=
77,91 %
TAHUN 2013 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
363.965.288 X 10 6 418.049.654 X 10 6 394.844.006 X 10 6 455.051.200 X 10 6 416.641.974 X 10 6 471.154.442 X 10 6
X 100 %
=
87,06 %
X 100 %
=
86,76 %
X 100 %
=
88,43 %
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
66
TRIWULAN 4
=
434.316.466 X 10 6 504.281.382 X 10 6
X 100 %
=
86,12 %
TAHUN 2014 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
436.295.987 X 10 6 487.668.664 X 10 6 463.202.104 X 10 6 508.141.713 X 10 6 468.729.113 X 10 6 564.678.254 X 10 6 564.480.538 X 10 6 668.995.379 X 10 6
X 100 %
=
89,46 %
X 100 %
=
91,15 %
X 100 %
=
83,01 %
X 100 %
=
84,37 %
X 100 %
=
80,75 %
X 100 %
=
88,03 %
X 100 %
=
85,06 %
X 100 %
=
86,86 %
TAHUN 2015 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
493.371.319 X 10 6 610.936.876 X 10 6 524.963.558 X 10 6 596.303.853 X 10 6 540.988.949 X 10 6 635.948.475 X 10 6 581.094.544 X 10 6 668.995.379 X 10 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
67
Data mengenai LDR pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.periode 2011-2015 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini : TABEL 4.4 NILAI LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PERIODE 2011-2015 (DALAM PERSEN(%)) TAHUN TRIWULAN 2011 2012 2013 2014 2015 1
86,67
82,95
87,06
89,46
80,75
2
88,24
80,24
86,76
91,15
88,03
3
86,65
83,14
88,43
83,01
85,06
4
74,27
77,91
86,12
84,37
86,86
RATA - RATA
83,95
81,06
87,09
86,99
85,17
Sumber: Laporan keuangan BRI (2011-2015), data diolah Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, baik dari angka rata-rata per tahun maupun seetiap triwulan, fluktuatif kadang naik namun kadang turun. Nilai LDR terendah terjadi pada tahun 2011 triwulan 4 yaitu sebesar 76,64 persen. Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2011 triwulan 2 yaitu sebesar 92,94 persen. Dan semua rata-rata LDR pertahun berada diangka 80% - 90% angka LDR tersebut masih tergolong cukup sehat dan tidak jauh dari angka yang disarankan menurut Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 yaitu rentang 85% s/d < 110%.Pergerakan nilai LDR pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
68
GRAFIK 4.3 NILAI LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PERIODE 2011-2015 (DALAM PERSEN(%))
Sumber: Laporan keuangan BRI (2011-2015), data diolah Pada grafik 4.3 dapat dilihat bahwa LDR pada Bank BRI periode 2011 - 2015 mengalami pergerakan fluktuatif, angkanya tidak stabil. 4. Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Data mengenai ROA pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. periode 2011-2015 sebagai berikut : ROA
=
LABA SEBELU PAJAK RATA - RATA TOTAL ASET
X 100 %
TAHUN 2011 TRIWULAN 1
TRIWULAN 2
=
=
((3.985.279/3)X12) X 10 6 ( 376.079.636 X 10 6 + 404.285.602 X10 6 )/2 ((8.041.363/6)X12) X 10 6 ( 379.836.159 X 10 6 + 376.079.636 X10 6 )/2
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
X 100 %
=
4,23 %
X 100 %
=
4,25 %
69
TRIWULAN 3
TRIWULAN 4
((12.869.538/9)X12) X 10 6
=
( 402.029.494 X 10 6 + 379.836.159 X10 6 )/2 ((3.985.279/12)X12) X 10 6
=
( 469.899.284 X 10 6 + 402.029.494 X10 6 )/2
X 100 %
=
4,38 %
X 100 %
=
4,64 %
TAHUN 2012 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
((5.449.811/3)X12) X 10 6 ( 439.339.323 X 10 6 + 469.899.284 X10 6 )/2 ((10.762.586/6)X12) X 10 6 ( 474.046.553 X 10 6 + 439.339.323 X10 6 )/2 ((16.465.995/9)X12) X 10 6 ( 482.786.635 X 10 6 + 474.046.553 X10 6 )/2 ((23.859.572/12)X12) X 10 6 ( 551.336.790 X 10 6 + 482.786.635 X10 6 )/2
X 100 %
=
4,79 %
X 100 %
=
4,71 %
X 100 %
=
4,58 %
X 100 %
=
4,61 %
X 100 %
=
4,79 %
X 100 %
=
4,71 %
X 100 %
=
4,58 %
X 100 %
=
4,61 %
TAHUN 2012 TRIWULAN 1
TRIWULAN 2
=
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
((5.449.811/3)X12) X 10 6 ( 439.339.323 X 10 6 + 469.899.284 X10 6 )/2 ((10.762.586/6)X12) X 10 6 ( 474.046.553 X 10 6 + 439.339.323 X10 6 )/2 ((16.465.995/9)X12) X 10 6 ( 482.786.635 X 10 6 + 474.046.553 X10 6 )/2 ((23.859.572/12)X12) X 10 6 ( 551.336.790 X 10 6 + 482.786.635 X10 6 )/2
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
70
TAHUN 2013 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
TRIWULAN 4
((6.215.845/3)X12) X 10 6 ( 529.509.252 X 10 6 + 551.336.790 X10 6 )/2 ((12.304.766/6)X12) X 10 6 ( 556.458.879 X 10 6 + 529.509.252 X10 6 )/2 ((18.967.856/9)X12) X 10 6
=
( 587.706.340 X 10 6 + 556.458.879 X10 6 )/2 ((18.967.856/12)X12) X 10 6
=
( 626.182.926 X 10 6 + 587.706.340 X10 6 )/2
X 100 %
=
4,60 %
X 100 %
=
4,53 %
X 100 %
=
4,42 %
X 100 %
=
4,59 %
TAHUN 2014 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
((7.412.027/3)X12) X 10 6 ( 615.718.605 X 10 6 + 626.182.926 X10 6 )/2 ((14.838.741/6)X12) X 10 6 ( 643.484.287 X 10 6 + 615.718.605 X10 6 )/2 ((22.553.970/9)X12) X 10 6 ( 709.287.365 X 10 6 + 642.484.287 X10 6 )/2 ((30.859.073/12)X12) X 10 6 ( 801.955.021 X 10 6 + 709.287.365 X10 6 )/2
X 100 %
=
4,77 %
X 100 %
=
4,71 %
X 100 %
=
4,44 %
X 100 %
=
4,08 %
TAHUN 2015 TRIWULAN 1
TRIWULAN 2
=
=
((7.630.931/3)X12) X 10 6 ( 806.005.078 X 10 6 + 801.955.021 X10 6 )/2 ((14.802.025/6)X12) X 10 6 ( 773.313.935 X 10 6 + 806.005.078 X10 6 )/2
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
X 100 %
=
3,79 %
X 100 %
=
3,74 %
71
TRIWULAN 3
TRIWULAN 4
=
=
((22.620.686/9)X12) X 10 6 ( 802.299.134 X 10 6 + 773.313.935 X10 6 )/2 ((32.494.018/12)X12 X 10 6 ( 878.426.312 X 10 6 + 802.299.134 X10 6 )/2
X 100 %
=
3,82 %
X 100 %
=
3,86 %
Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : TABEL 4.5 NILAI RETURN ON ASSET (ROA) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PERIODE 2011-2015 (DALAM PERSEN (%)) TAHUN TRIWULAN 2011 2012 2013 2014 2015 1
4,23
4,79
4,60
4,77
3,79
2
4,25
4,71
4,53
4,71
3,74
3
4,38
4,58
4,42
4,44
3,82
4
4,30
4,61
4,59
4,08
3,86
RATA-RATA
4,29
4,67
4,53
4,50
3,80
Sumber: Laporan keuangan BRI (2011-2015), data diolah Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, setiap triwulan stabil di sekitar angka 4 persen dari tahun 2011 sampai 2014, namun mengalami penurunan di sekitar angka 3 di setiap triwulan tahun 2015. Dan semua nilai ROA tersebut sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 yang mensyaratkan nilai minimal 1,5%. Pergerakan nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
72
ROA pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dapat dilihat pada grafik 4.4 berikut ini : GRAFIK 4.4 NILAI RETURN ON ASSET (ROA) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PERIODE 2011-2015 (DALAM PERSEN(%))
Sumber :www.idx.co.id (2011-2015), data diolah
Pada grafik 4.4 dapat dilihat bahwa Nilai ROA terendah terjadi pada tahun 2015 triwulan 4 yaitu sebesar 3,86 persen. Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2012 triwulan 1 yaitu sebesar 4,79 persen. 5. Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal bank dalam menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalkan risiko kredit, risiko operasional, dan risiko pasar. Data mengenai CAR pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. periode 2011-2015 sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
73
CAR
=
MODAL BANK AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO (ATMR)
X 100 %
TAHUN 2011 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
37.841.417 X 10 6 242.499.366 X 10 6 37.889.058 X 10 6 256.226.396 X 10 6 39.631.224 X 10 6 267.071.941 X 10 6 41.815.988 X 10 6 279.602.642 X 10 6
X 100 %
=
15,60 %
X 100 %
=
14,79 %
X 100 %
=
14,84 %
X 100 %
=
14,96 %
TAHUN 2012 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
50.961.440 X 10 6 293.525.383 X 10 6 50.096.678 X 10 6 312.861.632 X 10 6 52.341.349 X 10 6 328.168.214 X 10 6 55.133.677 X 10 6 325.352.028 X 10 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
X 100 %
=
17,36 %
X 100 %
=
16,00 %
X 100 %
=
15,95 %
X 100 %
=
16,95 %
74
TAHUN 2013 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
61.715.441 X 10 6 344.533.731 X 10 6 64.050.231 X 10 6 368.978.990 X 10 6 66.383.632 X 10 6 387.610.782 X 10 6 69.472.036 X 10 6 408.858.393 X 10 6
X 100 %
=
17,91%
X 100 %
=
17,36 %
X 100 %
=
17,13 %
X 100 %
=
16,99 %
X 100 %
=
18,27 %
X 100 %
=
18,10 %
X 100 %
=
18,57 %
X 100 %
=
18,31 %
TAHUN 2014 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
76.271.702 X 10 6 417.462.559 X 10 6 79.300.031 X 10 6 438.168.624 X 10 6 82.459.202 X 10 6 444.071.227 X 10 6 85.706.551 X 10 6 468.182.076 X 10 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
75
TAHUN 2015 TRIWULAN 1
=
TRIWULAN 2
=
TRIWULAN 3
=
TRIWULAN 4
=
97.331.617 X 10 6 484.662.818 X 10 6 103.005.243 X 10 6 504.609.310 X 10 6 107.058.594 X 10 6 519.899.239 X 10 6 110.580.617 X 10 6 537.074.938 X 10 6
X 100 %
=
20,08 %
X 100 %
=
20,41 %
X 100 %
=
20,59 %
X 100 %
=
20,59 %
Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini : TABEL 4.6NILAICAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PERIODE 2011-2015 (DALAM PERSEN (%)) TAHUN TRIWULAN 2011 2012 2013 2014 2015 1
15,60
17,36
17,91
18,27
20,08
2
14,79
16,00
17,36
18,10
20,41
3
14,84
15,95
17,13
18,57
20,59
4
14,96
16,95
16,99
18,31
20,59
RATA – RATA
15,04
16,56
17.34
18,31
20,41
Sumber: Laporan keuangan BRI (2011-2015), data diolah Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, setiap triwulan fluktuatif kadang naik namun kadang turun di setiap triwulannya.Namun selalu naik jika dilihat dari angka
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
76
rata-rata setiap tahunnya. Dan semua nilai CAR tersebut tergolong aman dengan nilai diatas 15%, sesuai peraturan Peraturan Bank Indonesia No. 6/9/PBI/2004 yang menyatakan bahwa nilai CAR minimal 8%. Nilai CAR terendah terjadi pada tahun 2011 triwulan 2 yaitu sebesar 14,79 persen. Sedangkan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2015 triwulan 3 dan 4 yaitu sebesar 20,59 persen. Pergerakan nilai CAR pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dapat dilihat pada grafik 4.5 berikut ini : GRAFIK 4.5 NILAI CAR ADEQUACY RATIO (CAR) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. PERIODE 2011-2015 (DALAM PERSEN (%))
Sumber: Laporan keuangan BRI (2011-2015), data diolah Pada grafik 4.5 dapat dilihat bahwa Nilai cenderung naik terus dari tahun ke tahun, hal ini menginformasikan bahwa perusahaan memiliki kondisi yang semakin baik dari sisi capital.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
77
Dan data statistik deskriptif dari semua variable dapat dilihat pada tabel berikut ini : TABEL 4.7 STATISTIK DESKRIPTIF Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
SAHAM NPL 8462 0.022945 7600 0.0218 13275 0.0364 5765 0.0163 2161.042 0.005409 0.646212 1.101068 2.329284 3.43245
LDR 0.848065 0.86385 0.9115 0.7427 0.041626 -0.87847 3.315896
ROA CAR 0.04393 0.17538 0.04485 0.1736 0.0479 0.2059 0.0374 0.1479 0.003453 0.018777 -0.771119 0.214202 2.302866 2.075679
Jarque-Bera Probability
1.766851 4.197015 0.413364 0.122639
2.655525 0.26507
2.387079 0.864917 0.303146 0.648912
0.4589
16.9613
88731970 0.000556
0.032922
20 20 Observations Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0
20
Sum Sum Sq. Dev.
169240
0.8786
3.5076
0.000226 0.006699 20
20
Berdasarkan hasil pengujian deskripsi data pada tabel 4.6 didapat bahwa dari 20 observasi terhadap sampel dapat diketahui bahwa nilai terkecil dari harga saham adalah 5.765 dan nilai tertinggi di anagka 13.275 dimana memiliki rentang yang cukup tinggi yaitu 8 ribuan. Pada variable Non Performing Loan (NPL).Nilai mean yang dimiliki oleh variable NPL artinya nilaiperbandingan antara jumlah kredit bermasalah dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
78
jumlah kredit sebesar 0.022945 (2,29 %). standardeviasi menunjukkan sebesar nilai penyimpangan dari rata-rata yang terjadi padavariable NPL sebesar 0.005409. Pada variabel LDR (Loan To Deposit Ratio). Nilai mean yang dimiliki oleh variable LDR artinya nilai perbandingan antara seluruh penempatan/kredit dengan seluruh dan pihak ketiga sebesar 0,848065 atau 84,80 %. Standar deviasi menunjukkan sebesar nilai penyimpangan dari rata-rata yang terjadi pada variable LDR sebesar 0,041626. Pada variabel ROA (Return on Asset).Nilai mean yang dimiliki oleh variable ROA artinya nilai perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total aktiva sebesar 0,043930 atau 4,3 %. Standar deviasi menunjukkan sebesar nilai penyimpangan dari rata-rata yang terjadi pada variable ROA sebesar 0,003453. Pada variabel CAR (Capital Adequacy Ratio).Nilai mean yang dimiliki oleh variable CAR artinya nilai perbandingan antara Modal bank dengan aktiva tertimbang menurut resiko sebesar 0,175380 atau 17,538 %. Standar deviasi menunjukkan sebesar nilai penyimpangan dari rata-rata yang terjadi pada variable CAR sebesar 0,0018777.
C. Uji Asumsi dan kualitas Instrumen Penelitian 1. Pengujian Asumsi Klasik Analisis regresi data panel harus memenuhi syarat BLUE (Best Linear Linear Unbiased Estimator) yaitu suatu regresi data panel harus terbebas dari pelanggaran asumsi-asumsi dasar atau asumsi klasik (Widarjono, 2015:59). Pengujian asumsi klasik dapat dilakukan dengan melakukan empat uji, yaitu Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Multikolinearitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
79
1.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel tak bebas mempunyai distribusi normal. Uji normalitas melihat hasil probabilitas data apabila probabilitas> dari derajat kesalahan (α) 5% yaitu 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal. GRAFIK 4.6 GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS Series: Residuals Sample 2011Q1 2015Q4 Observations 20 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability
9.99e-16 0.000236 0.227110 -0.246620 0.130437 -0.082152 2.199379 0.556658 0.757048
Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0 Dari grafik 4.6 didapatkan hasil probabilitas sebesar 0, 757048 Oleh karena hasil probabilitas sebesar 0,757048> dari derajat kesalahan (α) 5% yaitu 0,05, maka data tersebut dapat dinyatakan terdistribusi normal sehingga dapat dilanjutkan untuk pengujian selanjutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
80
1.2 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan residual antar waktu pada model penelitian yang digunakan sehingga estimasi menjadi bias. TABEL 4.8 HASIL UJI AUTOKORELASI DENGAN UJI BREUSCH-GODFREY Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic Obs*R-squared
0.391720 1.136784
Prob. F(2,13) Prob. Chi-Square(2)
0.6836 0.5664
Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0 Berdasarkan data Tabel 4.8 tersebut dapat dilihat bahwa nilai prob ChiSquare (X2) adalah sebesar 0,5664. Oleh karena nilai prob Chi-Square lebih besar dibandingkan derajat kesalahan α yaitu 0,5664 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini terbebas dari masalah autokorelasi. 1.3 Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hipotesis dalam uji heterokedastisitas yaitu: H0: Tidak terdapat heterokedastisitas H1: Terdapat Heterokedastisitas Jika didapat hasil probabilitas > dari derajat kesalahan (α) 5% maka dapat dikatakan bahwa H0 dapat diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
81
TABEL 4.9 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS
1.601509 5.985260 2.018979
Prob. F(5,18) Prob. Chi-Square(5) Prob. Chi-Square(5)
0.2253 0.2003 0.7323
Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0 Berdasarkan hasil dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa didapatkan hasil probabilitas sebesar 0,2003 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa H0 dapat diterima dimana data tersebut tidak terdapat masalah heterokedastisitas. 1.4 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier yang pasti antara peubah-peubah bebasnya.Menurut Effendi dan Setiawan (2014:58) salah satu cara mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan korelasi sederhana diantara variabel independen dimana jika korelasi antarvariabel independen nilainya diatas 0,8 maka patut dicurigai adanya masalah multikolinearitas. TABEL 4.10 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS NPL LDR ROA CAR NPL
1.00000
0.015119
LDR
0.015119
1.00000
ROA -0.255599 0.018574
-0.2599
-0.485390
-0.018574 -0.218419 1.00000
CAR -0.485390 0.218419 -0.493514 Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
-0.493514 1.000000
82
Dari hasil uji diatas tidak ada nilai lebih dari 0,8 korelasi antar variabel, jadi dapat dikatakan tidak terjadi masalah multikolinearitas. Selain itu untuk mengetahui ada tidaknya masalah multikolinearitas dapat
menggunakan
nilai
VIF
(Variance
Inflation
Factory).Wahyuni
(2009:127), jika nilai VIF masih kurang dari nilai 10 pada maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. TABEL 4.11 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS DENGAN NILAI VIF
Variable
Coefficient Variance
Uncentered VIF
Centered VIF
C NPL LDR ROA CAR
11.92615 0.056332 0.501920 0.404481 0.297917
11067.95 7656.6312 13.95077 3675.705 846.0619
NA 2.366474 1.118352 2.359555 2.996256
Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tidak ada variable independen yang memiliki nilai VIF pada kolom Centered VIF yang lebih besar dari 10.Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari masalah multikolineartitas. 2. Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS) Berdasarkan hasil dari pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan didalam penelitian ini layak untuk digunakan karena model regresi terdistribusi normal, terbebas dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
83
masalah autokorelasi, terbebas dari masalah heterokedastisitas dan terbebas dari masalah multikolinearitas. TABEL 4.12 HASIL OLAH DATA DENGAN METODE OLS Dependent Variable: SAHAM Method: Least Squares Date: 08/03/17 Time: 17:32 Sample: 2011Q1 2015Q4 Included observations: 20 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C NPL LDR ROA CAR
12.97747 -0.047020 -0.095728 0.218590 1.989609
3.453426 0.237344 0.708463 0.635988 0.545817
3.757853 -0.198109 -0.135120 0.343701 3.645193
0.0019 0.8456 0.8943 0.7358 0.0024
0.719924 0.645237 0.146802 0.323262 12.87148 9.639226 0.000458
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
9.013853 0.246469 -0.787148 -0.538215 -0.738554 1.529219
Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : HS
=
12,97747–0,047020NPL
–
0,095728LDR
+1,989609CAR Keterangan: HS = Harga Saham NPL = Noan Performing Loan LDR = Loan Deposit Ratio ROA = Return On Asset CAR = Capital Adequacy Ratio
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
+
0,218590ROA
84
Berdasarkan persamaa diatas, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut: 1. Model OLS diatas menunjukkan bahwa variabel NPL dan LDR memiliki arah hubungan yang negatif terhadap variabel Harga Saham. Sedangkan variabel ROA dan CAR memiliki arah hubungan yang positif terhadap variabel Harga Saham. 2.Konstanta nilainya adalah 12,97747, artinya jika tidak ada NPL, LDR, ROA dan CAR maka Harga Saham adalah sebesar 12,97747. 3. Koefisien regresi Non Performing Loan (NPL) sebesar -0,047020 yang berarti jikaLDR, ROA dan CAR konstan, maka setiap penurunan NPL sebesar satu satuan akan meningkatkan Harga Saham sebesar 0,047020. 4. Koefisien regresi Loan Deposit Ratio (LDR) yaitu sebesar -0,095728 yang berarti jika NPL, ROA dan CAR konstan, maka setiap peningkatan LDR sebesar satuan satuan akan menurunkan Harga Saham sebesar 0,095728. 5. Koefisien regresi Return on Asset (ROA) sebesar 0,218590 yang berarti jika NPL, LDR dan CAR konstan, maka setiap peningkatan ROA sebesar satu satuan akan meningkatkan Harga Saham sebesar 0,218590. 6. Koefisien regresi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 1,989609 yang berarti bahwa jika NPL, LDR, ROA dan konstan, maka setiap peningkatan CAR sebesar satu satuan akan meningkatkan Harga Saham sebesar 1,989609.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
85
D. Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikasi parsial ( Uji T ) Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan apabila nilai dari probabilitas variabel independen (p-value) < α. Hipotesis yang diujikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Non Performing Loan (NPL) Ho1 :Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh signifikanterhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Ha1 :Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. b. Loan to Deposit Ratio (LDR) Ho2 :Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikanterhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Ha2 :Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikanterhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. c. Return On Asset (ROA) H03: Return On Asset (ROA) tidak berpengaruhsignifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Ha3:Return On Asset (ROA) berpengaruhsignifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
86
d. Capital Adequacy Ratio (CAR) H04: Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Ha4: Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. TABEL 4.13 HASIL UJI T-STATISTIK Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C NPL LDR ROA CAR
12.97747 -0.047020 -0.095728 0.218590 1.989609
3.453426 0.237344 0.708463 0.635988 0.545817
3.757853 -0.198109 -0.135120 0.343701 3.645193
0.0019 0.8456 0.8943 0.7358 0.0024
Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0 Berdasarkan tabel 4.13 maka didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Untuk variabel NPL diperoleh nilai t hitung sebesar -0,198109lebih kecil dari t tabel sebesar 2,13145 dan nilai probabilitas sebesar 0,8456 lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05, maka H01 diterima dan Ha1 ditolak atau dengan kata lain variabel Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 2. Untuk variabel LDR diperoleh nilai t hitung sebesar -0,135120 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,13145 dan nilai probabilitas sebesar 0,8943 lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05, maka H02 diterima dan Ha2 ditolak atau dengan kata lain
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
87
variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 3. Untuk variabel ROA diperoleh nilai t hitung sebesar 0,405024 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,13145 dan nilai probabilitas sebesar 0,7358 lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05, maka H03 diterima dan Ha3 ditolak atau dengan kata lain variabel Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 4. Untuk variabel CAR diperoleh nilai t hitung sebesar 3,645193 lebih besar dari t tabel sebesar 2,13145 dan nilai probabilitas sebesar 0,0024 lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05, maka H05 ditolak dan Ha5 diterima atau dengan kata lain variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 2. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F-Statistik ) Uji F yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah suatu model regresi layak atau tidak untuk diestimasi dalam menggambarkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas F-statistic yang dibandingkan dengan nilai α atau nilai signifikansinya sebesar 0,05 (5 persen). Apabila nilai probabilitas (F-statistic) lebih kecil dari nilai α (0,05), maka model regresi tersebut layak untuk diestimasi, sedangkan jika sebaliknya menandakan bahwa model tersebut tidak layak untuk diestimasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
88
TABEL 4.14 HASIL UJI F-Statistik R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.719924 0.645237 0.146802 0.323262 12.87148 9.639226 0.000458
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
9.013853 0.246469 -0.787148 -0.538215 -0.738554 1.529219
Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0 Dari hasil uji F yang terdapat pada Tabel 4.13 didapatkan hasil dari nilai probabilitas (F-statistik) adalah sebesar 0,000458. Dengan menggunakan derajat kesalahan α 5% yaitu sebesar 0,05 menunjukkan bahwa probabilitas (F-statistik) lebih kecil dari 0,05, maka Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. periode 2011-2015. Dan model penelitian ini layak diestimasi untuk menjelaskan pengaruh variable - variabel independen terhadap variable dependen. 3. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji Koefisien determinasi atau R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
89
TABEL 4.15 HASIL KOEFISIEN DETERMINASI (R2) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.719924 0.645237 0.146802 0.323262 12.87148 9.639226 0.000458
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
9.013853 0.246469 -0.787148 -0.538215 -0.738554 1.529219
Sumber: Hasil pengolahan dengan Eviews 9.0 Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.15 dapat diketahui nilai dari Adjusted R-square yaitu sebesar 0,645237. Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel-variabel independen didalam penelitian ini yaitu Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA)dan Capital Adequacy Ratio (CAR)memiliki pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham sebesar 64,5237persen dan sisanya 35,4763 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak masuk kedalam model penelitian ini, contohnya inflasi, nilai tukar, tingkat suku bunga. E. Pembahasan 1. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Harga Saham padaPT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan pengujian yang dilakukan diatas, didapatkan hasil bahwa NPL mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan dengan nilai signifikansi 0,8456 terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dilihat dari persamaan regresi, NPL memiliki koefisien negatif sebesar -0,047020 yang berarti bahwa setiap penurunan NPL sebesar 1 satuan akan menaikan harga saham sebesar
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
90
0,047020. Hasil ini didukung Ike rini sumarningsih mengenai “ Pengaruh rasio indikator tingkat kesehatan bank terhadap harga saham perusahaan perbankan go public yang terdaftar di bursa efek indonesia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa car, npl, npm tidak berpengaruh signifikan karena nilai signifikan lebih dari 0,05 terhadap harga saham pada perusahaan perbankan. Dan juga didukung oleh Sandro heston sambul, Sri murni, Johan r. tumiwa mengenai “ Pengaruh kinerja keuangan perbankan terhadap harga saham yang di tawarkan di bursa efek indonesia (studi kasus 10 bank dengan asset terbesar). Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai npl sebesar 0,833.Masing-masing variable menyatakan bahwa car dan npl tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Salah satu aktiva produktif dari bank adalah dalam bentuk kredit.Oleh karena itu, jika suatu bank memiliki rasio NPL yang tinggi menandakan jumlah kredit bermasalah pada bank tersebut tinggi. Hal ini akan membuat para investor tidak ada ketertarikan untuk membeli saham pada bank tersebut sehingga berdampak buruk terhadap harga sahamnya. 2. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Harga Saham padaPT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan pengujian diatas, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dilihat dari persamaan regresi, LDR memiliki koefisien negatif sebesar -0,095728 yang berarti bahwa setiap peningkatan LDR sebesar 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
91
satuan akan menurunkan harga saham sebesar 0,095728. Hasil pengujian menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan nilai signifikasi 0,8943. Hasil ini didukung oleh Made dimas sanjaya
pengaruh
kinerja keuangan terhadap harga saham perbankan yang listing di bursa efek indonesia (bei). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel return on asset (roa) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perbankan, sedangkan capital adequacy ratio (car), non performing loan (npl), loan to deposit ratio (ldr) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan.hasil uji secara simultan menunjukkan terdapat pengaruh antara car, npl, roa dan ldr secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan perbankan yang go public di bursa efek indonesia. besarnya pengaruh tersebut adalah 38,00 %, sedangkan sisanya sebesar 62,00 % dipengaruhi faktor lain di luar penelitian atau di luar persamaan regresi. Dan juga didukung oleh Setyaningsih sri utami mengenai “ Pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham(studi pada perusahaan perbankan di bursa efek jakarta). Penelitian ini mengetahui signifikansi pengaruh perubahan rasio keuangan terhadap harga saham. rasio keuangan diukur dengan loan to deposit ratio, capital ratio, return on asset, return on equity, net profit margin, earning per share, dividend per share, debt to equity ratio, studi pada perusahaan perbankan di bursa efek jakarta. hasil analisis regresi menunjukkan bahwa loan to deposit ratio berpengaruh negatif terhadap perubahan harga saham, artinya dengan peningkatan loan to deposit ratio berpengaruh terhadap penurunan harga saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
92
LDR merupakan rasio likuiditas bagi bank yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank. Suatu bank yang memiliki tingkat likuiditas yang baik menunjukkan bahwa bank tersebut memiliki kemampuan untuk menutupi hutang yang harus segera dibayarkan. Namun Nilai LDR yang baik adalah < 100 %. LDR yang tinggi tidak baik karena ada resiko kerugian kegagalan pengembalian kredit. Bank yang mampu mempertahankan nilai LDR yang aman sesuai peraturan Bank Indonesia maka hal ini tentunya membuat para investor tertarik untuk membeli saham pada bank tersebut dan akan berdampak pada kenaikan harga sahamnya. 3.
Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan pengujian diatas, didapatkan hasil yang menujukkan bahwa ROA
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai signifikan 0,7358. Dilihat dari persamaan regresi, ROA memiliki koefisien positif sebesar 0,218590 yang berarti bahwa setiap peningkatan ROA sebesar 1 satuan akan meningkatkan harga saham sebesar 0,218590. Hasil ini didukung oleh penelitian Maria ulfa dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat rasio yang diuji, terdapat satu rasio yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham yaitu rasio net profit marjin.sedangkan tiga rasio lainnya yaitu loan to deposit ratio, return on assets dan capital adequacy ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Koenta adji koerniawan “ Pengaruh variabel fundamental terhadap harga saham perusahaan perbankan di bursa efek Jakarta. Hasil penelitian mengindikasikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
93
faktor fundamental yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan di bursa efek jakarta adalah roe dan book value equity per share, sedangkan variabel roa, dan der teruji tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham . Perusahaan yang memiliki ROA yang tinggi dalam jangka waktu lama mencerminkan perusahaan telah mampu mengelola assetnya dengan seefisien dan seefektif mungkin untuk memperolehlaba. Hal ini akan memberikan jaminan pada investor untuk memperoleh returnyang tinggi sehingga minat investor untuk berinvestasi saham cenderung akanmeningkat dan mendorong kenaikan harga sahamnya. 4. Pengaruh Capital Adecuacy Ratio (CAR) terhadap Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan pengujian yang dilakukan diatas, didapatkan hasil bahwa CAR berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dilihat dari hasil persamaan regresi, didapatkan koefisien positif sebesar 1,989609 yang dapat diartikan apabila CAR meningkat sebesar 1 satuan, maka harga saham akan meningkat sebesar 1,989609. Hasil pengujian menunjukkan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan nilai signifikan 0,0024. Hasil ini didukung oleh Fariz Abdullah dan L.Suryantodengan judul“ Analisis pengaruh rasio-rasio camel sebagai penilaian tingkat kesehatan bank terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Jakarta”.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif variable CAR, ALR dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
94
NPM terhadap harga saham, sedangkan LDR berpengaruh signifikan dan negatif terhadap harga saham. Dan juga didukung oleh penelitian Widya Novita Devi dengan judul “Analisis pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham Bank bumn di bursa efek indonesia (periode 2006-2015)”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return On Equity (ROE),Loan to Deposit Ratio (LDR) danCapital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikanterhadap harga saham, sedangkan Return On Assets (ROA), Non Performing Loan (NPL), danEarning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan. Secara simultan variabel Return OnAssets (ROA), Return On Equity (ROE), Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital AdequacyRatio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruhterhadap harga saham. Permodalan bank dinilai bedasarkan rumusan kewajiban penyediaan modalminimum (CAR).Penilaian aspekpermodalan suatu bank lebihdimaksudkan untuk mengetahuibagaimana atau berapa modal banktersebut telah memadai untukmengetahui
kemampuan
permodalan
yang
ada
untuk
menutup
kemungkinankerugian di dalam kegiatan. Maka hal ini akan membuat investor tertarik untuk membeli saham yang pada akhirnya akan meningkatan harga saham. 5.Pengaruh NPL, LDR, ROA dan CAR terhadap Harga Saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan pengujian diatas, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa NPL, LDR, ROA dan CAR secara bersama - sama berpengaruh secara signifikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
95
terhadap harga saham dengan nilai probabilitas sebesar 0,000458, dimana angka ini dibawah angka signifikasi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan model ini layak diestimasi untuk menjelaskan pengaruh variabel – variabel independen terhadap variable dependen. Dan dilihat dari nilai Adjusted R-square yaitu sebesar 0,645237. Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel-variabel independen didalam penelitian ini yaitu Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA) dan Capital Adequacy Ratio (CAR)memiliki pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham sebesar 64,5237 persen dan sisanya 35,4763 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak masuk kedalam model penelitian ini, contohnya inflasi, nilai tukar, tingkat suku bunga.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z