37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jenis Kain Karawo Di Desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo terdapat empat kelompok pengrajin, kelompok pertama diketuai oleh Ibu Sarta Talib terdiri dari 100 orang pengrajin, sedangkan kelompok kedua diketuai oleh Ibu Nako terdiri dari 7 orang pengrajin kemudian kelompok ketiga diketuai oleh Ibu Weni Mantali terdiri dari 15 orang pengrajin dan kelompok keempat diketuai oleh ibu Ratna Suga terdiri dari 20 orang pengrajin. Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok pengrajin karawo di Desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo bahwa jenis kain yang digunakan oleh pengrajin untuk membuat sulaman karawo adalah jenis kain dengan tenunan polos. Adapun jenis kain yang dapat dibuat sulaman karawo pada kelompok pengrajin, yaitu terdiri dari kain tafeta, kain marfela, kain sifon, kain sutera, kain ero, kain pirapil, kain kenzo, (wawancara dengan ibu Sarta Talib, tanggal 21 juni 3013 di Desa Tabongo Barat). 4.1.1 Jenis Kain Tafeta
Gambar 16. Jenis Kain Tapeta Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
38
Jenis kain tafeta ini tekstur kainnya licin dan mengkilap. Menurut wawancara dengan ibu Sarta Talib tanggal 19 Juni 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa kain ini akan disulam dengan menggunakan motif bunga karena kain tersebut cocok untuk dijadikan busana pesta, dengan menggunakan motif bunga tersebut agar busana itu kelihatan lebih menarik bagi sipemakai. Jika dilihat dari jenis kain di atas baik dijadikan kain karawo karena jika dipadukan dengan benang yang berwarna-warni maka jenis kain tersebut kelihatan menarik. Jenis kain ini bagus jika disulam menggunakan benang emas karena kombinasi antara jenis kain yang mengkilap dengan benang emas menjadikan kain itu banyak diminati oleh konsumen, akan tetapi banyak dilihat orang yang menggunakan jenis kain tafeta dengan motif bunga ini sebagai busana kerja, mungkin saja orang yang memakai kain tersebut kurang memahami penetapan dari jenis kain tafeta. 4.1.2 Jenis Kain Marfela
Gambar 17. Jenis Kain Marpela Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
Jenis kain marfela ini serat kainnya kasar. Jika dilihat dari kain ini cocok untuk dijadikan jas karena jenis kainnya tebal dan berat dan banyak orang yang
39
meminta kelompok pengrajin untuk membuat sulaman karawo pada kain ini, karena jenis kain marfela ini termasuk jenis kain dengan tenunan polos. Menurut wawancara dengan Ibu Sarta Talib tanggal 19 Juni 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa kain tersebut banyak dijadikan sulaman karawo karena selain permintaan dari konsumen ada juga permintaan dari pimpinan koordinator karena dipasaran lebih banyak pegawai yang suka membeli jenis kain tersebut. 4.1.3 Jenis Kain Sifon
Gambar 18. Jenis Kain Sifon Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
Jenis kain sifon teksturnya lembut, licin dan tembus pandang. Kain ini diberikan oleh ketua koordinator kepada pengrajin karawo di Desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo untuk dibuat sulaman karawo, karena kain tersebut akan dijadikan busana terusan oleh kaum ibu yang akan berangkat Haji ke tanah suci, wawancara dengan Ibu Weni Mantali tanggal 19 Juni 2013 di Desa Tabongo Barat. Jika dilihat dari jenis kain tersebut sangat bagus dijadikan sulaman karawo karena jenis kainnya banyak diminati oleh konsumen.
40
4.1.4 Jenis Kain Ero
Gambar 19. Jenis Kain Ero Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
Jika dilihat dari jenis kain ero ini tekstur kainnya lembut dan tidak terlalu tebal, jenis kain ini akan di sulam oleh kelompok pengrajin untuk dijadikan kemeja pria dan akan disulam dengan menggunakan motif bunga, karena motif tersebut merupakan permintaan dari ketua koordinator, wawancara dengan Ibu Weni Mantali tanggal 19 Juni 2013 di Desa Tabongo Barat. 4.1.5 Jenis Kain Kenzo
Gambar 20. Jenis Kain Kenzo Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
41
Jenis kain kenzo tekstur kainnya sama dengan jenis kain marfela, namun pada jenis kain kenzo ini serat benang mudah dilihat dan pada waktu proses pengirisan dan pencabutan serat benang sangat mudah. Oleh pengrajin karawo bahwa kain tersebut akan disulam kemudian jenis kain tersebut akan dijadikan jas maupun semi jas, bisa juga dijadikan busana kerja, (wawancara dengan Ibu Nako tanggal 19 Juni 2013 di Desa Tabongo Barat). 4.1.6 Jenis Kain Pirapil
Gambar 21. Jenis Kain Pirapil Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
Jenis kain pirapil ini tekstur kainnya lembut dan tebal, menurut wawancara dengan ibu Ratna Suga tanggal 19 Juni 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa kain tersebut akan dijadikan busana kerja pria dan juga busana kerja wanita. Jika dilihat dari jenis kain yang digunakan oleh kelompok pengrajin untuk dibuat sulaman karawo yaitu Dapat didefinisikan bahwa semua jenis kain yang dapat dibuat sulaman karawo pada kelompok pengrajin karawo di Desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo yaitu jenis kain tidak bercorak
42
dan ada juga yang bercorak, akan tetapi
kain tersebut adalah tenunannya
menggunakan silang polos. 4.1 Desain Motif dan Penerapan Desain Motif Karawo Pada Kelompok Pengrajin Karawo di Desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo Sesuai dengan hasil penelitian pada beberapa kelompok pengrajin karawo di Desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo bahwa desain motif karawo yang digunakan oleh kelompok pengrajin karawo dalam proses pembuatan sulaman karawo pada jenis kain dengan tenunan polos diantaranya motif bunga, dan motif geometris dengan penempatan asimetris dan simetris, namun motif tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda. Jika dilihat dari motif bunga tersebut mempunyai kombinasi antara bunga, daun serta tangkainya sedangkan pada motif geometris menggunakan bentuk dan ukuran yang sama dengan penempatan asimetris dan simetris, (wawancara dengan ibu Mery Suga, tanggal 10 November 2013 di Desa Tabongo Barat). Sesuai dengan hasil penelitian di lapangan yaitu penerapan desain motif karawo yang dikerjakan oleh kelompok pengrajin karawo di Desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo adalah penerapan desain motif karawo ini terdapat pada pakaian atau busana seperti busana kerja wanita dan pria, baju terusan, kemeja kokoh, busana pesta, busana muslim, sarung selimut karawo, jilbab/kerudung dan lenan rumah tangga seperti taplak meja. Adapun desain motif karawo dan penerapan pada jenis kain dengan tenunan polos yang dikerjakan oleh kelompok pengrajin karawo di Desa Tabongo Barat
43
Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo yaitu dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 22. Desain Motif Bunga. Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 27 November 2013)
Gambar 23. Penerapan Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 27 November 2013)
Menurut wawancara dengan ibu Ratna Mantali tanggal 27 November 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa desain tersebut merupakan desain motif bunga, motif ini diambil dari bentuk bunga matahari, motif tersebut di ambil hanya pada
44
bagian bunganya tanpa menggunakan motif tangkainya ataupun motif daun bunga matahari, jika dilihat pada penerapannya pada kain, yaitu motif tersebut disulam dengan menggunakan benang jahit dan tidak menggunakan benang emas dan jenis kain tersebut akan dibuat taplak meja. Jika dilihat dari desain motif dan penerapannya pada jenis kain yaitu tidak begitu menarik karena desain motif yang diterapkan dengan menggunakan benang yang berwarna hijau, warna putih dengan benang dasar warna biru sesuai dengan waran akainnya sehingga bentuk motif tersebut tidak nampak pad kain tersebut. Jika kain tersebut diterapkan dengan menggunakan motif bunga dengan kombinasi bunga, daun dan tangkainya kemudian menggunakan warna-warni, maka penerapan desain motif tersebut akan terlihat lebih menarik.
Gambar 24. Desain Motif Geometris. Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
45
Gambar 25. Penerapan Desain Motif Geometris Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
Desain geometris atau simetris yaitu pola yang dibuat antara motif bagian kiri maupun motif bagian kanan, bagian bawah maupun bagian atas sama. Jika dilihat bahwa desain motif pada gambar tersebut merupakan desain motif geometris karena bentuk gambar motif ini sama, bentuk desain motif ini belah ketupat. Kemudian jenis kain yang digunakan yaitu kain bercorak, akan tetapi jenis kain tersebut masih tergolong kain dengan tenunan polos. Menurut wawancara dengan Ibu Sarta Talib tanggal 19 Juni 2013 di Desa Tabongo Barat bahwa kain tersebut dijadikan sarung karawo. Jika dilihat dari penerapan desain motif pada kain tersebut yaitu kombinasi antara benang yang digunakan pada sulaman ini membuat hasil penerapan desain motif pada sulaman sangat baik dilihat karena pengrajin menggunakan benang emas yang berwarna-warni dengan jenis kain yang bercorak sehingga desain motif yang diterapkan pada kain tersebut nampak.
46
Gambar 26. Desain Motif Bunga dan Motif Geometris Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 27 November 2013)
Gambar 27. Penerapan Desain Motif Bunga dan motif Geometris Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 27 November 2013)
Hasil wawancara dengan Ibu Weni Mantali tanggal 27 november 2013 di Desa Tabongo Barat bahwa desain motif di atas adalah desain motif bunga dan motif geometris. Pada bagian tenggah motif bunga sedangkan pada bagian pinggiran motif geometris, kemudian kain ini akan dijadikan kerudung/jilbab. Jika dilihat dari desain motif yang diterapkan pada kain ini kurang bagus penempatanya karena dilihat dari hasil sulaman pada kain ini motifnya berada
47
pada bagian tengah, sebaiknya motif tersebut disulam pada pinggiran kain sehingga hasilnya bagus dilihat. Jika dilihat dari hasil penerapan desain motif pada kain stelah disulam, yaitu jenis benang yang digunakan adalah benang jahit dan juga benang bordir. Dengan kombinasi antara benang yang berwarna warni membuat hasil penerapan desain motif pada kain terlihat sangat indah.
Gambar 28. Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 1 November 2013)
48
Gambar 29. Penerapan Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 1 November 2013)
Desain motif ini yaitu desain motif bunga, pada kelompok pengrajin karawo di Desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo bahwa desain motif bunga ini diterapkan pada busana muslim, wawancara Ibu Meri Suga tanggal 1 November 2013 di Desa Tabongo Barat. Kemudian dalam proses pembuatan sulaman karawo ini pengrajin menggunakan benang jahit dan juga benang bordir. Jika dilihat dari desain motif dan juga hasil penerapan pada jenis kain ini yaitu hasilnya bagus dan rapi karena penempatan desain motif pada kain dan kombinasi antara benang yang digunakan yaitu berwana warni sehingga hasil penerapan motif nampak pada kain tersebut.
49
Gambar 30. Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 1 November 2013)
Gambar 31. Penerapan Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 1 November 2013)
50
Sesuai hasil wawancara dengan ibu Meri Suga tanggal 1 november 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa desain tersebut desain motif bunga, motif ini diambil dari bentuk bunga kembang sepatu kemudian dijadikan dasar untuk desain motif karawo, pada penerapan desain motif ini yaitu diterapkan pada selendang. Proses pembuatan sangat cepat karena desain motifnya kecil. Jika dilihat dari desain motif dan juga hasil penerapan pada kain, bahwa motif karawo tersebut bentuknya hanya sederhana karena motifnya hanya kecil, sehingga hasilnya pun tidak begitu menarik, akan tetapi motif tersebut nampak pada kain karena warna benang yang beragam.
Gambar 32. Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
51
Gambar 33. Penerapan Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 19 Juni 2013)
Sesuai dengan hasil wawancara dengan ibu Nako tanggal 19 Juni 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa desain motif yang digunakan yaitu desain motif bunga, kemudian penerapannya diterapkan pada busana kerja, pada proses pembuatan sulaman karawo ini pengrajin menggunakan benang jahit dan juga benang bordir. Pengrajin membuat sulaman karawo ini karena permintaan dari pemesan kain tersebut. Jika dilihat dari hasil penerapan desain motif pada kain ini terlihat begitu menarik karena kombinasi antara benang yang dipakai menggunakan benang jahit yaitu benang berwarna merah muda dan dan warna hijau dan tidak menggunakan benang emas, sehingga desain motif nampak pada bagian kain yang sudah selesai dikarawo.
52
Gambar 34. Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 23 November 2013)
Gambar 35. Penerapan Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 23 November 2013)
53
Sesuai dengan hasil wawancara dengan ibu Meri Suga tanggal 23 November 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa desain motif yang digunakan, yaitu desain motif bunga, kemudian penerapannya diterapkan pada kemeja koko. Jika dilihat dari hasil penerapan desain motif pada kain ini terlihat tidak begitu menarik karena kombinasi antara benang yang dipakai hanya menggunakan benang jahit yaitu benang berwarna coklat dan warna hijau dan tidak menggunakan benang emas, sehingga desain motif tidak nampak pada bagian kain yang sudah selesai dikarawo.
Gambar 36. Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 23 November 2013)
54
Gambar 37. Penerapan Desain Motif Bunga Sumber : Pengrajin Karawo (Foto : Dok. Penulis, 23 November 2013)
Sesuai hasil wawancara dengan Ibu Mery Suga tanggal 23 November 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa desain motif ini yaitu desain motif bunga, kemudian pada penerapannya oleh pengrajin karawo, diterapkan pada busana terusan yang dipakai oleh kaum ibu ketika mau berangkat ketanah suci untuk berhaji. Jika dilihat pada proses penyulaman kain karawo ini pengrajin menggunakan benang jahit dan juga benang emas, sehingga penerapan desain motif karawo pada kain terlihat sangat menarik dari pemakainya. Dengan kombinasi antara benang yang dipakai akan membuat hasil sulaman terlihat lebih menarik dan desain motif yang diterapkan pada kain nampak begitu indah. Dari hasil data yang ditemukan di lapangan, ternyata desain motif karawo yang digunakan dan diterapkan pada jenis kain dengan tenunan polos oleh kelompok pengrajin karawo di Desa Tabongo Barat Kecamatan Tabongo
55
Kabupaten Gorontalo menggunakan motif bunga dan motif geometris dengan penempatan asimetris dan simetris. Jika dilihat dari beberapa kelompok pengrajin karawo ini, mereka lebih banyak menggunakan motif bunga, akan tetapi dari tiaptiap kelompok pengrajin karawo ini menggunakan motif bunga, ukuran dan juga warna benang yang berbeda-beda. Dari hasil wawancara dengan kelompok dari ibu Weni Mantali tanggal 27 November 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa kelompoknya hanya menggunakan motif bunga karena sesuai dengan penjelasannya bahwa motif bunga yang diterapkan pada selembar kain dengan tenunan polos itu telah diberikan oleh ketua koordinator dan mereka hanya menerapkan sesuai dengan permintaan koordinator tersebut. Sedangkan hasil wawancara pada kelompoknya ibu Sarta Talib tanggal 1 Juni 2013 di Desa Tabongo Barat, mereka menggunakan motif bunga, dan motif geometris dengan penempatan asimetris dan simetris kemudian penerapan desain motif tersebut disulam sesuai dengan permintaan dari ketua pimpinan mereka. Dan hasil wawancara dengan kelompoknya ibu Mery Suga tanggal 23 November 2013 di Desa Tabongo Barat, bahwa mereka juga menggunakan motif bunga, karena menurut penjelasannya bahwa banyak konsumen lebih menyukai kain karawo dengan motif bunga, terutama dari kaum ibu-ibu lebih tertarik dengan motif bunga dengan kombinasi benang berwarna warni.