51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang pertama, yaitu bagaimana cara merancang dan mengembangkan media brosur Universitas Pendidikan Indonesia berbasis augmented reality, peneliti melakukan tahap-tahap penelitian dan pengembangan mulai dari studi pendahuluan, perancangan dan pengembangan, hingga uji coba terbatas. Hasil dari tiap tahapan tersebut diungkapkan sebagai berikut: 4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan a.
Analisis Umum Penelitian dimulai dari studi literatur mengenai media berbasis augmented
reality dan teori-teori pendukungnya. Sebagian dari hasil studi literatur tersebut telah dibahas pada BAB II dan dijadikan acuan teknis pengembangan media. Selain studi literatur, studi lapangan juga dilakukan untuk mengetahui gambaran keadaan sebenarnya dari tempat penelitian, dan melihat pandangan pengguna terhadap teknologi menggunakan berbasis augmented reality. Studi lapangan dilakukan dengan penyebaran angket survei terhadap pengguna. Selain studi literatur, studi lapangan juga dilakukan untuk mengetahui gambaran keadaan sebenarnya, dan melihat pandangan pengguna terhadap media informasi brosur dengan menggunakan teknologi augmented reality. Studi lapangan dilakukan dengan penyebaran angket survei, Sedangkan untuk melihat respon pengguna terhadap media yang akan dikembangkan, peneliti menunjukkan Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
video demo teknologi augmented reality dari media youtube. Berikut hasil pengumpulan angket survey yang diberikan kepada responden pengguna dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4. 1: Hasil angket survei No Pertanyaan 1 Apakah anda mengetahui jenis media informasi berbentuk brosur?
Pilihan Ya Tidak Σ Ada Tidak
f 59 1 60 57 3
% 98 2 100 95 5
Σ
60
100
55
92
5
8
60
100
menurut anda apakah menarik jika Ya gedung Fakultas UPI dijadikan sebuah Tidak gedung virtual objek 3D? Σ
58
97
2
3
60
100
5
Apakah anda mengetahui tentang teknologi augmented reality sebelumnya?
21 39 60
35 65 100
6
Menurut anda apakah menarik jika dikembangkan media informasi berbasis augmented reality dalam bentuk brosur?
Ya Tidak Σ Ya
58
97
Tidak
2
3
Σ
60
100
Web
50
83
Desktop
10
17
Σ
60
100
2
3
Adakah media informasi berbentuk brosur di Universitas Pendidikan Indonesia?
Pentingkah media brosur yang telah ada Ya sebelumnya? Tidak Σ
4
7
Bila dikembangkan , aplikasi jenis apa yang sesuai?
Dari tabel di atas dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut: 1) Menanggapi pertanyaan nomor 1,
seluruh responden pengguna
mengetahui brosur sebagai jenis media informasi. Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
2) Seluruh responden pengguna menyebutkan bahwa adanya bentuk media informasi berbentuk brosur dalam kegiatan promosi yang dilakukan Universitas Pendidikan Indonesia. 3) Seluruh responden menyebutkan bahwa media informasi berbentuk brosur sangat penting dalam penggunaan nya. 4) setengah responden tidak mengetahui teknologi augmented reality sebesar 65%. dan hanya hampir setengahnya mengetahui teknologi augmented reality sebesar 35%. 5) Setelah diberikan link video demo dan sedikit penjelasan mengenai augmented reality, sebagian besar responden tertarik dan memberikan respon yang antusias terhadap rencana pengembangan media informasi brosur berbasis augmented reality. 6) Dalam pengembangan aplikasi augmented reality, 83% responden menginginkan dalam bentuk aplikasi web, dan 17% responden menyebutkan dalam bentuk Desktop. Untuk pertanyaan poin 7, karena bentuknya sedikit berbeda maka dipisahkan dalam tabel berikut: Tabel 4. 2: Hasil kreteria angket survei No
1 2 3 4
kreteria media brosur
SP f
P f
T f
TS f
Σ
Media yang dikembangkan relevan dengan tujuan pokok sebuah brosur efisiensi penggunaan produk ditinjau dari segi waktu
16
41
3
0
60
16
42
2
0
60
Dapat mengatasi kekurangan brosur yg ada fleksibilitas penggunaan media
11 14
25 41
19 3
4 0
60 60
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
No
kreteria media brosur
SP
P
T
TS Σ
5 6
Praktis / mudah dalam penggunaan Tampilan menarik dan tampilan model 3D
f 19 29
f 39 30
f 2 1
f 0 0
60 60
Dari penjelasan diatas terlihat jawaban responden pada semua kriteria berkisar antara SP (sangat penting) dan penting (P). Oleh karena itu keenam kriteria di atas akan menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan produk. Mengacu pada hasil studi literatur, studi lapangan dan angket survei, maka peneliti merancang sebuah media informasi brosur dengan kriteria sebagai berikut: a) Media informasi brosur ini menyampaikan informasi gedung Fakultas yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia dan informasi Jurusan. b) Berdasarkan hasil survey oleh responden, maka media informasi brosur berbasis augmented reality yang akan dikembangkan dipilih yang berjenis web application dan menggunakan teknik marker based. c) Untuk aplikasi hanya dijalankan di server lokal sebagai simulasi kondisi sebenarnya. d) Karena media ini menggunakan teknik marker based, maka membutuhkan dua bagian yaitu media yang dicetak dan aplikasi Augmented reality.
e) Media cetak yang akan dibuat berbentuk brosur dan peneliti beri nama ARbrosur (singkatan dari Augmented Reality Brosur).
f)
Media aplikasi Augmented reality yang akan dibuat peneliti beri nama ARUPI (singkatan dari Augmented Reality Universitas Pendidikan Indonesia).
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
g) Diharapkan media ini dapat menunjang kegiatan promosi Universitas Pendidikan Indonesia dengan mengatasi masalah kekurangan media brosur yang ada.
b.
Analisis Pengguna Sesuai dengan hasil studi lapangan, penggunaan media brosur ini ditujukan
kepada pengguna (mahasiswa) Universitas Pendidikan Indonesia. Selain itu tidak tertutup kemungkinan Aplikasi ini dapat digunakan oleh user lain disamping objek penelitian diatas. c.
Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk mengembangkan Aplikasi berbasis augmented reality ini, diperlukan
setidaknya tiga jenis perangkat lunak. Yang pertama yaitu perangkat lunak untuk mengolah objek 3 dimensi, selanjutnya perangkat lunak pengolah gambar (untuk keperluan layout dan texturing), dan yang terakhir perangkat lunak pembangun aplikasi
augmented
reality
itu
sendiri.
Setelah
mempelajari
dan
mempertimbangkan beberapa hal maka dipilihlah perangkat lunak sebagai berikut: 1)
FLARManager FLARManager adalah sebuah framework sederhana yang memudahkan untuk membuat aplikasi AR dengan Flash terutama yang menggunakan library FLARToolKit.
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
2)
Autodesk 3DS MAX (versi 2011 32-bit) 3DS MAX merupakan program utama untuk membuat objek 3 dimensi pada penelitian ini. Sebagian besar proses mulai tahap modeling, texturing.
3)
Adobe Flash Builder ( versi4.5 ) Sebagai aplikasi utama yang digunakan untuk membangun aplikasi berbasis Augmented reality. Karena Bahasa script yang digunakan adalah ActionScript yang merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek. ActionScript mendukung event driven programming (Pemrograman berbasis event). event-driven programming merupakan paradigma pemrogaman yang alur program ditentukan dari event, input sensor atau pesan dari program lain.
4)
Paper Vision 3D Salah satu library 3D (biasa disebut juga dengan engine 3D) untuk platform Flash adalah Papervision3D, Papervison3D merupakan library 3D yang bersifat open source. Dengan Papervision 3D, model 3D bisa dibuat di platform Flash menggunakan kelas-kelas dalam ActionScript ataupun juga dengan meng-import model yang dibuat dari software pemodelan 3D. Model yang telah dibuat atau di-import, bisa dikendalikan dengan ActionScript.
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
5)
Corel Draw Corel Draw adalah perangkat lunak pengolah gambar berbasis vector. Pada penelitian ini, Corel Draw digunakan untuk membuat layout AR Brosur.
d.
Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Untuk menjalankan perangkat lunak di atas, tentunya dibutuhkan perangkat
keras dengan spesifikasi yang cukup. Adapun spesifikasi minimum perangkat keras untuk menjalankan 5 perangkat lunak diatas adalah: 1) CPU 2.0 GHz 2) RAM 1 Gb 3) HDD 20 Gb 4) VGA 128 Mb 5) Monitor 1024 x 768 pixel 6) Webcam (1,3 Mega pixel) 7) Printer berwarna Sedangkan spesifikasi hardware yang digunakan saat pengembangan: a. Laptop Processor Intel Core i3 2.53GHz b. Random Access Memory (RAM) 3 GB c. Harddisk dengan space 320GB d. VGA Intel HD Graphics Integrated Share memory architecture up to 1 GB e. Web cam 2.0 MP f. Printer Cannon ip2770
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
Sedangkan aplikasi ini dapat berjalan pada spesifikasi komputer dibawah Pentium IV. Spesifikasi komputer yang ada tidak terlalu berpengaruh karena aplikasi ini tidak membutuhkan instalasi untuk dapat menjalankanya. Perangkat keras yang paling berpengaruh adalah kualitas webcam yang ada. Semakin baik tingkat penangkapan gambar oleh webcam, maka aplikasi ini dapat berjalan dengan baik. 4.1.2 Perancangan dan Pengembangan Media augmented reality Mengacu pada tahap analisis yang telah dilakukan, peneliti melanjutkan ke tahap perancangan dan pengembangan. Tahap perancangan dimulai dengan pembuatan aplikasi berbasis augmented reality yang akan dikembangkan. Untuk penerapan dalam bentuk brosur augmented reality, media marker dalam hal ini sebagai penanda harus dicetak dan ditambahkan ke dalam brosur. Berikut pembuatan skema pengembangan media brosur augmented reality.
Video Input
Marker
ARbrosur
Pattern
Video output
Objek 3 dimensi Aplikasi augmented reality
Gambar 4. 1: Skema Media brosur berbasis Augmented Reality
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
Dari skema diatas terlihat struktur media yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu dalam bentuk fisik (media cetak berupa brosur), dan aplikasi Augmented Reality dimana keduanya saling melengkapi. Penjelasan tentang cara kerja media dilihat dari skema diatas yaitu: 1) Marker dalam ARbrosur dibaca oleh kamera sebagai video input 2) Video marker yang masuk akan dibaca oleh aplikasi dan diidentifikasi sebagai pattern dengan ID tertentu 3) aplikasi akan memanggil objek 3 dimensi sesuai dengan ID pattern yang terbaca 4) objek 3 dimensi tersebut kemudian ditampilkan diatas marker melalui video output. 5) Proses nomor 1 akan diulang terhadap marker-marker berikutnya, sehingga satu marker berkorespondensi dengan satu pattern dan satu pattern berkorespondensi dengan satu objek 3 dimensi. Setelah perancangan dan kebutuhan perangkat selesai disiapkan, proses penelitian berlanjut ke tahap pengembangan. Berikut tahapan-tahapan yang dilakukan dan penjelasannya. a.
Pembuatan Konten Arbrosur Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa bentuk akhir dari media
informasi yang akan dibuat berbentuk brosur, maka pembuatan brosur harus memuat informasi yang berguna bagi pengguna. Maka brosur harus memiliki konten – konten yang disebut naskah konten, konten merupakan tahap yang penting. Adapun konten yang disusun oleh peneliti mengacu pada informasi profil Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
Fakultas dan memuat objek gambar dari gedung Fakultas tersebut. Berikut naskah yang peneliti rancang. Tabel 4. 3: Daftar isi konten brosur No 1 2 3 4 5 6
Isi Konten Memuat riwayat singkat dari setiap Fakultas Visi dan Misi tiap Fakultas Tugas pokok dan fungsi Jurusan dan program studi tiap Fakultas Jumlah tenaga Pendidik Memuat objek gambar
Dengan mengacu pada naskah konten yang telah dibuat, peneliti kemudian menentukan berbagai gedung yang akan dijadikan model 3 dimensi yang akan dibuat. Agar model yang dibuat mendekati bentuk objek yang sebenarnya, peneliti menggunakan photo references dari objek nyata. Berikut objek-objek yang akan dibuat model 3 dimensi. Tabel 4. 4: Daftar perencanaan model 3 dimensi No 1 2 3 4 5 6 7
b.
Nama Gedung FPMIPA FPOK FPEB FPIPS FPTK FPBS FPIP
Modelling Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Texturing Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Animating Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Hasil Modeling Model 3D Setelah model telah selesai dibuat maka model 3D dapat digunakan dalam
aplikasi augemnted reality Universitas Pendidikan Indonesia. pemodelan yang peneliti buat yaitu pemodelan Gedung Fakultas yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut hasil dari Modeling Model 3D: Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
1. Hasil Modeling Gedung Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ( FPMIPA ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPMIPA.
Gambar 4. 2 : Model 3D Gedung FPMIPA 2. Hasil Modeling Gedung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan ( FPOK ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPOK.
Gambar 4. 3 : Model 3D Gedung FPOK
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
3. Hasil Modelling Gedung Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni ( FPBS ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPBS.
Gambar 4. 4 : Model 3D Gedung FPBS
4. Hasil Modelling Gedung Fakultas Ilmu Pendidikan ( FIP ).Berikut gambar dari hasil modeling gedung FIP.
Gambar 4. 5 : Model 3D Gedung FIP
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
5. Hasil Modelling Gedung Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( FPIPS ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPIPS.
Gambar 4. 6 : Model 3D Gedung FPIPS 6. Hasil Modelling Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis ( FPEB ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPEB.
Gambar 4. 7 : Model 3D Gedung FPEB
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
64
7. Hasil Modelling Gedung Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ( FPTK ). Berikut gambar dari hasil modeling gedung FPTK.
Gambar 4. 8 : Model 3D Gedung FPTK c.
Perancangan layout ARbrosur Pada tahap ini materi yang terdapat dalam naskah di-layout ke bentuk brosur
dengan program CorelDraw. Tidak lupa gambar-gambar marker juga dimasukkan ke dalam layout sesuai dengan bahasannya. Berikut gambar hasil perangangan layout dengan corel draw.
Gambar 4. 9: Hasil perancangan Arbrosur dengan corel draw Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
65
d.
Packaging dan uji coba prototype ketiga komponen yang telah dilakukan diatas yaitu aplikasi augmented
reality, model 3 dimensi dan layout brosur yang telah dibuat. Selanjutnya adalah menggabungkan ketiga komponen tersebut dan mengujinya. Sebelumnya layout Arbrosur dicetak terlebih dahulu. Proses pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibuat sesuai dengan kebutuhan. Bentuk pengujian yang dilakukan menggunakan metode black box. Menurut Pressman (2002, h.551), pengujian black box dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi seperti fungsi tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan kinerja, atau kesalahan inisialisasi dan terminasi. Dalam pengujian aplikasi ini, dilakukan dengan PC notebook yang dilengkapi webcam internal Untuk menjalankan aplikasi ini, diperlukan web browser yang sudah terintegrasi plug-in flash player. Spesifikasi sistem yang peneliti gunakan dalam pengujian prototype ini adalah sebagai berikut.
Processor Intel Core i3 2.53GHz
Random Access Memory (RAM) 3 GB
standar usb 2.0 webcam
web browser Mozilla Firefox versi 4.0.1
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
66
Berikut hasil pengujian prototype yang dilakukan peneliti sebagai user dalam penelitian ini. Tabel 4. 5:Hasil Pengujian Kode Uji ARUPI-UJI001
Deskripsi User menjalankan dan melakukan pendeteksian model FPMIPA UPI
Hasil yang Diharapkan Hasil user mengarahkan pola marker OK ke arah kamera sistem melakukan pengecekan berdasarkan pola marker sistem menampilkan model 3D FPMIPA UPI
ARUPI-UJI002
User menjalankan dan melakukan pendeteksian model FPOK UPI
user mengarahkan pola marker OK ke arah kamera sistem melakukan pengecekan berdasarkan pola marker sistem menampilkan model 3D FPOK UPI
ARUPI-UJI003
User menjalankan dan melakukan pendeteksian model FPIPS UPI
user mengarahkan pola marker OK ke arah kamera sistem melakukan pengecekan berdasarkan pola marker sistem menampilkan model 3D FPIPS UPI
ARUPI-UJI004
User menjalankan dan melakukan pendeteksian model FPBS UPI
user mengarahkan pola marker OK ke arah kamera sistem melakukan pengecekan berdasarkan pola marker sistem menampilkan model 3D FPBS UPI
ARUPI-UJI005
User menjalankan dan melakukan pendeteksian model FPIP UPI
user mengarahkan pola marker OK ke arah kamera sistem melakukan pengecekan berdasarkan pola marker sistem menampilkan model 3D
ARUPI-UJI006
User menjalankan dan melakukan pendeteksian model FPEB UPI
user mengarahkan pola marker OK ke arah kamera sistem melakukan pengecekan berdasarkan pola marker sistem menampilkan model 3D FPEB UPI
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
67
Kode Uji ARUPI-UJI007
ARUPI-UJI008
Deskripsi User menjalankan dan melakukan pendeteksian model FPTK UPI
Hasil yang Diharapkan Hasil user mengarahkan pola marker OK ke arah kamera sistem melakukan pengecekan berdasarkan pola marker sistem menampilkan model 3D FPTK UPI
User melakukan download pola marker
user dapat mendownload pola OK marker
4.1.3 Validasi Produk oleh pakar dan Pengguna Validasi diperlukan untuk mengetahui apakah produk sudah layak untuk diujikan secara terbatas atau belum. Langkah ini juga dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kedua, yaitu bagaimana kelayakan media informasi brosur berbasis augmented reality yang dikembangkan untuk diujicobakan secara terbatas. Proses validasi produk ini dibagi menjadi dua yaitu validasi oleh pakar (disebut expert judgement), yang kedua validasi oleh pengguna. a.
Validasi Oleh Ahli Media Validasi ahli media dilakukan oleh dosen yang kompeten di bidang rekayasa
perangkat lunak dan pengembangan media khususnya multimedia. Adapun aspek yang dinilai yaitu aspek umum, aspek media, dan aspek komunikasi visual. Hasil validasi oleh ahli media yaitu sebagai berikut: Tabel 4. 6: Hasil Validasi Ahli Media No
Aspek
Jumlah Skor Jumlah Perolehan Persentase soal Kriterium Penguji Skor
1
Umum
5
20
2
28
70
2
Media
9
36
2
57
79.16
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
68
No
3
Aspek
Komunikasi Visual
Jumlah Skor Jumlah Perolehan Persentase soal Kriterium Penguji Skor 7
28
2
Rata-rata
37
66.07
71.74
Untuk judgement yang dilakukan oleh ahli media, rata-rata yang didapatkan dari ketiga aspek adalah 71.74 %. Aspek media menempati nilai tertinggi dengan 79.16% dan untuk nilai terendah didapat oleh aspek komunikasi visual yaitu sebesar 66.07 %. Secara keseluruhan dapat disimpulkan media yang dikembangkan mendapat penilaian Baik.
Selain itu, terdapat komentar, saran dan masukkan dari ahli media yang akan dibahas dalam poin 4.4. yaitu revisi produk. b.
Validasi Oleh Pengguna Selain validasi ahli dilakukan juga validasi oleh pengguna sebelum produk
diujicobakan di lapangan. Karakteristik penguji dicari yang sama atau diusahakan mirip dengan karakteristik pengguna (mahasiswa) yang dijadikan objek penelitian. Aspek penilaian yang dipakai juga sama dengan aspek yang dipakai untuk ujicoba terbatas. Hasil dari validasi pengguna dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
69
Tabel 4. 7: Hasil Validasi Pengguna No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SS
S
TS
STS
f 5
f
f
f
5 5 1
4
1
2
2
5
5 2 1
3 4
2 3
1 2
1 1
2
1
3 1 3
4 3 4 3 5 5 2
1 1
3 4
Total Skor
Perolehan Persentase Skor 20 15 20 16 14 15 15 12 16 12 15 17 16 15 14 17 15 15 12 16 307
100 75 100 80 70 75 75 60 80 60 75 85 80 75 70 85 75 75 60 80 76,75
Dari tabel diatas didapatkan total skor 307. Dengan 4 adalah skor tertinggi, 5 adalah jumlah responden, dan 20 adalah jumlah soal, maka skor kriteriumnya adalah 4x5x20= 400. Sehingga perolehan persentasenya sebesar (307/400) x100% = 76.75%, atau dapat dikategorikan sangat baik.
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
70
Untuk bagian pendapat (kelebihan, kekurangan, kritik dan saran) dari validasi pengguna, akan dijadikan acuan revisi digabung dengan pendapat dari ahli media. 4.1.4 Revisi Produk Dari hasil validasi, didapat berbagai masukkan dan saran untuk keperluan perbaikan sebagai berikut: 1) Sebisa mungkin media berbasis augmented reality yang dikembangkan ini dikondisikan mudah untuk diperbaharui oleh end user sekalipun. Untuk mengatasi hal ini peneliti membuat user guide yang setidaknya dapat membantu pengguna kedepannya jika terdapat pembaharuan yang dilakukan peneliti terhadap media brosur berbasis augmented reality yang telah dikembangkan ini. 2) Beberapa objek 3 dimensi ukurannya kecil sehingga menyulitkan untuk melihat objek 3 dimensi, untuk itu beberapa objek 3 dimensi diperbesar lagi agar terlihat lebih jelas.
4.1.5 Uji Coba terbatas a.
Hasil Uji Coba Untuk mengetahui penilaian dan tanggapan pengguna terhadap media brosur
berbasis augmented reality yang dikembangkan (pertanyaan penelitian ke tiga), dilakukan ujicoba terbatas dan penyebaran angket penilaian media. Uji coba Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
71
secara terbatas dilakukan kepada Pengguna di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Proses ujicoba diawali dengan demonstrasi media AR secara singkat dan penjelasan mengenai cara kerja program. Setelah semua Pengguna mencoba, kemudian diberikan angket penilaian dan masing- masing pengguna (mahasiswa) memberikan pendapatnya. Data hasil pengumpulan angket dijabarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4. 8: Rekapitulasi Hasil Angket No
SS
S
TS
STS
f
f
f
f
72 70 78 79 63 78 53 53 78 71 61 77 85 82 73 48 73 80 74 68
13 24 5 17 12 9 6 32 19 25 25 13 10 6 4 2 21 14 21 12
1 1 4 0 0 0 0 3 1 2 2 0 0 0 4 0 1 0 3 4
1 14 2 5 3 13 4 4 5 25 6 13 7 41 8 12 9 2 10 2 11 12 12 10 13 5 14 12 15 19 16 50 17 5 18 6 19 2 20 16 TOTAL
Perolehan Skor
Skor Kriterium
Persentase
299 279 300 287 313 304 335 274 281 273 283 297 295 306 307 348 282 292 275 296 5926
400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 8000
74,75 69,75 75 71,75 78,25 76 83,75 68,5 70,25 68,25 70,75 74,25 73,75 76,5 76,75 87 70,5 73 68,75 74 74,075
Untuk memudahkan analisis dari tabel diatas, data dikelompokan lagi berdasarkan indikator-indikator berikut:
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
72
Tabel 4. 9: Rekapitulasi Hasil Angket Berdasarkan Indikator No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
Indikator Relevansi dengan tujuan tugas pokok sebuah brosur efisiensi penggunaan produk ditinjau dari segi waktu efektifitas mengatasi kekurangan brosur yang ada fleksibilitas penggunaan media Tampilan media Tampilan model 3 dimensi Meningkatkan Daya tarik Pengguna Kemampuan mendorong pengguna untuk menegtahui isi konten dari brosur Tingkat user friendly Prospek pengembangan media lain yang sejenis
Nomor soal 4,17
Perolehan Skor
Presentase
569
71,125
6,18
596
74,5
11,19
558
69,75
10,8
547
68,375
2,9 7,15 3,20
560 642 579
70 80,25 72,375
1,12
576
72
13,14 16,5
601 661
75,125 82,625
Dari tabel sebelumnya, dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Terhadap relevansi dengan tujuan tugas pokok sebuah brosur, para responden memberikan skor sebesar 569 atau persentase sebesar 71,125%. Dengan kata lain, dari segi relevansi dengan tujuan tugas pokok media yang dikembangkan ini dapat dikategorikan baik. b) Terhadap efisiensi penggunaan produk ditinjau dari segi waktu, para responden memberikan skor sebesar 596 atau persentase sebesar 74,5%. Dengan kata lain, dari segi efisiensi penggunaan produk ditinjau dari segi waktu. Media yang dikembangkan ini dapat dikategorikan baik.
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
73
c) Dilihat dari efektifitas mengatasi kekurangan brosur yang ada., para responden memberikan skor sebesar 558 atau presentase sebesar 69,75%. dengan kata lain, media yang dikembangkan ini dapat dikategorikan baik. d) Terhadap fleksibilitas penggunaan media, para responden memberikan skor sebesar 547 atau presentase 68,375%. dengan kata lain, media yang dikembangkan ini dikategorikan baik. Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan indikator lain memang indikator ini mendapat penilaian paling rendah e) Terhadap tampilan media, para responden memberikan skor sebesar 560 atau presentase 70%. dengan kata lain, media yang dikembangkan ini dikategorikan baik. f) Terhadap tampilan model 3D, para responden memberikan skor sebesar 642 atau presentase 80,25%. dengan kata lain, media yang dikembangkan
ini dikategorikan sangat baik. g) Dapat meningkatkan daya tarik pengguna merupakan hal yang penting dalam sebuah media brosur. Dan para responden memberikan skor sebesar 579 atau presentase 72,375%. dengan demikian, media dapat dikategorikan
baik. h) Terhadap Kemampuan mendorong pengguna untuk menegtahui isi konten dari brosur, para responden memberikan skor sebesar 576 atau presentase 72%. dengan demikian, media dapat dikategorikan baik.
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
74
i) Dilihat dari tingkat user friendly, para responden memberikan skor sebesar 601 atau presentase 75,125%. dengan demikian, media yang dikembangkan
dapat dikategorikan sangat baik. j) Indikator terakhir yaitu prospek pengembangan media lain yang sejenis, mendapat penilaian sebesar 661 atau persentase 82,625%. Dari skor tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengembangan media brosur berbasis augmented reality kedepannya memiliki prospek yang sangat baik. Dari hasil analisis tiap indikator di atas jika dijumlahkan secara keseluruhan, tujuan media brosur berbasis augmented reality dalam menunjang promosi ini mendapat penilaian baik, dengan skor total sebesar 5926 untuk skor kriterium 8000, sehingga didapat persentase sebesar 74,075%.
Meskipun telah dikategorikan baik, namun peneliti sendiri menyadari masih banyak kekurangan dalam media yang dikembangkan ini. Catatan mengenai hal tersebut akan dibahas di poin selanjutnya. b.
Kelebihan, Kekurangan, Hambatan dan Rekomendasi Berikut beberapa kelebihan, kekurangan, hambatan dan rekomendasi
terhadap media brosur berbasis augmented reality yang penulis dapatkan mulai
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
75
dari proses pengembangan sampai proses ujicoba terbatas, baik ungkapan dari responden, para pakar, maupun dari peneliti sendiri: 1) Kelebihan
Media brosur mendapat penilaian kreatif, unik, dan inovatif
Memberikan pengalaman baru bagi pengguna
Aman dengan risiko kerugian akibat kesalahan penggunaan relatif kecil.
2) Kekurangan
Tingkat interaktifitas masih kurang
Tidak dilengkapi audio.
Fleksibilitas media perlu ditingkatkan
3) Hambatan
Belum banyaknya bahan referensi terhadap penelitian sejenis di Indonesia
Alat penunjang media yang masih terbatas
4) Rekomendasi
Interaktifitas pada media lebih ditingkatkan lagi
Dikembangkan lagi dari sisi efektifitas penggunaan aplikasi AR
Visualisasi 3D lebih menarik dan memuat informasi
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
76
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Perancangan Aplikasi Augmented Reality Aplikasi AR Universitas Pendidikan Indonesia dibangun menggunakan FLARManager, seperti telah dijelaskan FLARManager dapat mempermudah dan mempercepat pengembangan aplikasi yang menggunakan library FLARToolKit. Library FLARToolKit merupakan salah satu tracking library AR di lingkungan Flash. Di dalam FLARManager sudah termasuk pengaturan kamera untuk masukan video, kelas untuk mengatur pola marker yang digunakan, dan juga kelas untuk memudahkan interaksi dengan library engine 3D, dengan demikian aplikasi yang dibangun tidak perlu berhubungan langsung dengan library FLARToolKit. Berikut gambar diagram alir aplikasi secara umum.
Gambar 4. 10: Diagram alir aplikasi secara umum Secara keseluruhan, aplikasi dapat digambarkan dengan diagram alir pada gambar 4.10. Aplikasi melakukan inisialisasi terlebih dahulu sebelum melakukan
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
77
tracking marker, marker dideteksi dari masukan video webcam, jika marker terdeteksi maka objek 3D di-render. Secara garis besarnya, dalam perancangan aplikasi ini ada tiga bagian utama yaitu sebagai berikut: a.
Inisialisasi Pada tahap ini ditentukan marker yang akan digunakan, sumber input video
nya, objek 3D yang akan digunakan serta engine 3D yang digunakan untuk merender objek 3D. Pada bagian inisialisasi ini, objek 3D diinisialisasi terlebih dahulu karena loading objek 3D memerlukan waktu yang cukup lama. Setelah objek 3D di-load, kemudian FLARManager dan engine 3D diinisialisasi. Untuk pada tahapan Inisialisasi peneliti buat beberapa bagian antara lain. 1.
Inisialisasi Model 3D Model 3D yang akan ditampilkan di-load terlebih dahulu. Agar aplikasi
dapat menampilkan objek 3D tertentu tanpa merubah atau membangun ulang aplikasi, diperlukan sebuah file konfigurasi untuk menentukan objek 3D yang akan di-load sesuai dengan pola marker yang dideteksi. File konfigurasi itu berisi informasi format file objek 3D yang digunakan, skala objek 3D dan juga rotasi terhadap koordinat xyz sehingga penampilan objek 3D bisa lebih proporsional. Dengan adanya file kofigurasi tersebut, objek 3D dan marker yang digunakan dapat diatur dengan mudah. Method untuk inisialisasi model 3D ini adalah initModels. Method ini akan membuat objek baru ARUPIModelContainer, yang akan me-load objek- objek 3D sesuai konfigurasi file xml nya, seperti ditunjukkan pada listing 4.1.
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
78
Listing 4.1 inisialisasi model private function initModels(configFile:String):void{ // load model source dan konfigurasinya this.arupiContainer = new ARUPIModelContainer(configFile); this.arupiContainer.addEventListener(ARUPIModelContainer.CONFIG_FILE_PARSED,this.onModels Loaded); }
Objek baru ARUPIModelContainer dibuat dan disimpan dalam variabel arupiContainer. ARUPIModelContainer memerlukan file konfigurasi (arupi.xml) yang berisi informasi lokasi file 3D, format file, rotasi xyz dan skala objek 3D. Pertama kali dibentuk, objek aupiContainer akan meload file konfigurasi tersebut menggunakan URLLoader, seperti ditunjukkan listing 4.2. Listing 4.2 Load Config ARUPI public function ARUPIModelContainer(url:String) { _configFileLoader = new URLLoader(); _configFileLoader.addEventListener(IOErrorEvent.IO_ERROR,this.onConfigLoaded); _configFileLoader.addEventListener(SecurityErrorEvent.SECURITY_ERROR,this.onConfigLoaded); _configFileLoader.addEventListener(Event.COMPLETE,this.onConfigLoaded); _configFileLoader.load(new URLRequest(url)); }
Sebuah listener ditambahkan ke objek configLoader, sehingga setelah file selesai di-load, method onConfigLoaded dapat dijalankan dan file xml dapat diproses oleh method parseConfigFile, seperti yang ditunjukkan oleh listing 4.3. Listing 4.3 Proses Config File private function parseConfigFile(data:XML):void{ var modelList:XMLList = data.models; _containerByPatternId = new Array(); _modelARUPIContainer = new Array(); for each (var elem:XML in modelList.model) { if (elem.@enable=="true"){ var modelARUPI:ARUPIModel = new ARUPIModel(elem.@name,elem.@source_dir,elem.@source,elem.@pattern,elem.@type); modelARUPI.addEventListener(ARUPIModelEvent.LOADED,this.onModelLoaded );
Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
79
modelARUPI.addEventListener(ARUPIModelEvent.FAILED,this.onModelFailedLo aded); if(elem.rotation!=undefined){ modelARUPI.setRotationXYZ(elem.rotation.@x,elem.rotation.@y,elem.rotation.@z ); } if(elem.position!=undefined){ modelARUPI.setPositionXYZ(elem.position.@x,elem.position.@y,elem.position.@z ); } modelARUPI.scale = Number(elem.@scale);
this.debug("load model : "+elem.@name); modelARUPI.load(); _modelARUPIContainer[elem.@pattern] = modelARUPI; } } }
Method parseConfigFile akan me-load objek 3D dengan bantuan objek modelARUPI yang merupakan objek dari kelas ARUPIModel. Objek model disimpan dalam array dengan key index -nya berupa nomor pola marker yang ditentukan di file konfigurasi model (arupi.xml). 2.
Inisialisasi FLARManager FLARManager merupakan inti dari aplikasi ini. FLARManager akan
mengatur semua hal yang berkaitan dengan AR, mulai dari marker, video masukan dari kamera, dan pengenalan marker dengan bantuan library FLARToolKit. FLARManager diinisialisasi dengan membuat objek baru FLARManager yang memerlukan file konfigurasi berupa file berformat xml dan objek tracker (dalam hal ini FLARToolKit), kelas tracker yang digunakan untuk objek tracker adalah FLARToolkitManager yang juga telah tersedia dalam Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
80
framework FLARManager. Inisialisasi FLARManager terdapat pada method initAR, setelah FLARManager selesai di inisialisasi, method onFlarManagerLoad dijalankan. Seperti ditunjukkan pada potongan listing method initAR 4.4. Listing 4.4 : Init FLARManager /* Inisialisasi AR */ private function initAR():void { /* Inisiliasasi FLARManager */ this.fm = new FLARManager("resources/flar/flarConfig.xml", new FLARToolkitManager(), this.stage);
FLARManager diinisialisasi dengan membuat objek baru FLARManager yang disimpan dalam variabel fm. FLARManager memerlukan file konfigurasi (arConfig.xml) dan objek tracker (dalam hal ini FLARToolkitManager). Konfigurasi FLARManager menggunakan file xml (arConfig.xml, isi file konfigurasi dapat dilihat secara lengkap pada lampiran), ada empat hal utama dalam konfigurasi ini, yaitu sebagai berikut: 1. video source Terdiri dari konfigurasi dimensi video yang di-capture ([sourceWidth] dan [sourceHeight]), dimensi video yang ditampilkan ([displayWidth] dan [displayHeight]), frame rate dari video yang di-capture, dan jumlah downsampling (scaling down) yang di-capture sebelum diproses. 2. FLARManager Tracker konfigurasi
yang
menyatakan
video
ditampilkan
mirrored
[mirrorDisplay], pengaturan pergerakan AR [smoothing], kelas yang digunakan untuk smoothing [smoother], dan akurasi dari deteksi marker terhadap perubahan cahaya (thresholding) [thresholdAdapter]. Riki Amalia Suryana, 2012 Pengembangan Media Brosur Berbasis Augmented Reality Pada Pembuatan Gedung Fakultas Virtual Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bentuk Objek 3D Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu