BAB IV HASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a.
Kegiatan pra tindakan Hari itu, Kamis tanggal 09 April 2015, jam 9.30 saya pergi ke MI Roudlotul Ulum Jabalsari Tulungagung untuk menyerahkan surat dari kampus yang isinya meminta izin untuk bisa penelitian di MIN Roudlotul Ulum Jabalsari Tulungagung.
Dan pertamanya peneliti
bertemu dengan Bpk. Kepala sekolah, yang bernama Bpk, Achmmad Muzakki. dan beliaupun tidak berkeberatan atas apa yang peneliti minta. Peneliti juga menyampaikan bahwa subjek penelitian adalah kelas III untuk mata pelajaran IPS, dan beliaupun langsung mempersilahkan saya untuk bertemu langsung dengan wali kelas III yang peneliti akan gunakan untuk penelitian. Dan wali kelas juga membantu dengan baik untuk proses pembelajaran. Akan tetapi, Kepala Madrasah memberi pengarahan untuk menemui dan meminta izin dulu kepada Wali Kelas III yang digunakan sebgai subjek peneliti. Setelah peneliti menemui dan meminta izin kepada Wali Kelas III yang bernama Bu. Siti Zulaikah. Untuk itu peneliti membicarakan rencana proses dari apa yang ingin di teliti tersebut. Dan sekaligus menunjukan surat izin dari kampus IAIN
79
80
Tulungagung. Dan akhirnya setelah berhadapan langsung dengan Wali Kelas III Bu. Siti zulaikah. beliau menyambut dengan baik apa yang akan saya lakukan pada nantinya di kelas dalam proses pemnbelajaran dikelas dan seluruh perencanaanya. Hari Senin 13 April 2015 peneliti ingin bertemu langsung pada Bu. Siti Zulaikah. untuk membahas waktu dan meminjam buku untuk sarana penelitian berlangsung. Dan akhirnya jam dan hari sudah ditentukan oleh Wali Kelas itu, sebelum itu, peneliti menyampaikan pokok bahasan atau mata pelajaran IPS yang akan dijadikan subjek penelitian dan peneliti mengambil pokok bahasan jenis-jenis pekerjaan. Dan Bu. Siti Zulaikah menyarankan untuk membuat Instrumen penelitian yang terlebih dahulu dikoreksi langsung oleh beliau. Dan kebetulan pembimbing peneliti menyarankan untuk validasi instrumenya ke Wali kelas saja agar mudah untuk menangani prose pembelajaranya. Selain melakaukan diskusi yang berlangsung lumayan lama peneliti juga mengadakan wawancara dengan beliau mengenai kondisi kelas dan kondisi hasil belajar siswa serta mata pelajaran IPS dan latar belakang siswa. Wawancara antara peneliti dengan Wali Kelas III MI Roudlotul Ulum Jabalsari Tulungagung tanggal 24 agustus 2014 di ruang kelas III.
81
P
: “Assalamualaikum wr.wb. maaf mengganggu sebentar bu. Sebelumnya kedatangan saya kemari yang pertama silahturahmi bu. Karena sudah lama saya tidak ke Mi. Yang ke dua, saya ada perlu mengenai hal praktikum penelitian yang mana untuk menyelesaikan Skripsi saya.”
G
: “Wa’alaikum salam,” iya boleh saja mbak. Apa sudah bicara dengan Bapak Kepala Sekolah? Lantas, mbak menegambil B.study apa?
P
: “Iya bu. Saya sudah bicara dengn Bapak Kepala sekolah kemarin. Dan beliau tidak keberatan jika saya melakukan penelitian di kelas III saat ini. Saya mengambil mata pelajaran IPS yang mana pelajaranya menarik sekaligus asyik dengan menggunakan metode Kooperatif Tipe Jigsaw.”
G
: “Owh, sebelumnya bagaimana itu proses pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw itu?
P
: “ Dengan berkelompok bu, dan siswa dilatih untuk bekerja sama untuk menggali kemampuan berpendapat mengasah otak siswa caranya berkolaborasi dengan siswa lain. Tidak egois dalam mengerjakan tugas dan saling membantu dalam keaadaan sulit.”
G
: “ Owh, Iya saya sudah paham. Lantas kapan untuk mulai penelitiannya dan segera saja untuk melakukan penelitian tersebut. Karena anak kelas 6 akan ujian dan kelas 1-5 libur sampai semua sudah selesai.”
P
: “Iya, bu. Kapan waktu buat langsung penelitian saya siap bu.”
G
: “Ada waktu untuk saman itu minggu depan selama 2 hari kedepanaya. Apakah ada buku-buku yang saman perlu pinjam disini masih ada beberapa buku yang bisa dipakai untuk mengajar. Buku paket (bse) dan buku paket (bersinar) dan selebihnya di LKS
P
: “Owh iya bu,, nanti bisa saya pinjam untuk bahan mengajar saya dalam penelitian.” Trimakasih sebelumnya sudah dibantu dalam segalanya sampai pelajaran ini selesai.
G
: “Iyya mbak,. Sama-sama,.”
P
: “Sebelumnya dari mata pelajaran IPS ini berapa yang dicapai dalam segi KKM nya bu ?”
G
: “Dalam segi nilai KKM itu 75 KKM nya dari pihak sekolah sudah menentukanya.
82
Keterangan: P : Peneliti G : Wali Kelas III sekaligus guru IPS Dari hasil wawancara diatas diperoleh beberapa informasi bahwa dalam pembelajaran IPS, siswa cenderung pasif hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak dilibatkan secara aktif untuk mencari dan berdiskusi bersama teman-temanya. Pelajaran yang seperti inilah yang membuat siswa itu menjadi tidak jenuh atau membosankan. Selanjutnya pada hari sabtu, 14 April 2015 peneliti kembali untuk melakukan penelitian yang disepakati oleh peneliti dan wali kelas III. Sebelum menuju ke ruang kelas III itu, peneliti menemui kepala Madrasah untuk silahturahim dan meminta izin untuk langsung ke ruang kelas III. Peneliti membawa semua perlengkapan yang telah dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Sebelum peneiliti melakukan penelitian langsung dikelas peneliti membawa teman yang akan menjadi observasi pada proses pembelajaran berlangsung. Pengamat bertugas
untuk
mengamati
kegiatan
peneliti
selama
proses
pembelajaran berlangsung dikelas. Pada pertemuan itu peneliti memberi arahan yang baik untuk peserta didik. Dan disamping memberi arahan yang baik, peneliti juga
83
memberi petunjuk siswa untuk memperjelas proses pemebelajaran yang
akan
dimulai.
Peneliti
menyampaikan
bahwa
sebelum
pembelajaran dimulai peneliti memberikan soal-soal pree tes pada siswa untuk mengetahui hasil kemampuan siswa dalam menyerap ilmu tentang jenis-jenis pekerjaan. Dan akhirnya pree test terlaksana pada jam 07.30 sampai selesai diawal pelajaran. Sesuai dengan rencana awal, pree test itu dilaksanakan pada hari rabu tanggal 14 April 2015 pada jam 07.30 sampai selesai. Dan semua siswa tertib mengikutinya meski ada beberapa yang tidak masuk. Puji syukur peneliti panjatkan, pree test berjalan dengan lancar dikerjakan sebisanya siswa tidak boleh menyontek pada waktu pree test dilaksanakan selama 25 menit waktu yang ditentukan, alhamdulilah prees tes dijalankan dengan tertib dan lancar. Selanjutnya peneliti mengoresi hasil pekerjaan siswa. Setelah pree test dijalankan, 10 menit kemudian memulai pelajaran yang akan disampaikan tentang jenis-jenis pekerjaan. Dan materipun sudah tersampaikan, post test pun akan dimulai setelah materi disampaikan oleh peneliti selama kurang lebih 25 menit, melakukan tanya jawab 15 menit. Keaktifan siswa alhamdulilah baik, dan responya tidak menjenuhkan. Setelah materi dan tanya jawab sudah berlangsung, peneliti akan memulai post test yang sudah disiapkan soal-soalnya, siswa menerima satu persatu dari soal tersebut. Dan post test pun dilaksankan dengan himat dan lancar.
84
Lagi-lagi siswa tidak boleh menyontek dan dikerjakan sendiri sebisanya sampai proses pembelajaran selesai, soal semuanya berjumlah 5 soal, setiap satu jawaban dai satu soal poin nilainya 20. Benar semua 100. Pada hari kamis tanggal 15 April 2015, peneliti datang kembali ke MI Roudlotul Ulum Jabalsari Tulungagung, untuk mengulas kembali penelitian di kelas III. Dan hari itu peneliti langsung menuju ke ruang kelas III untuk melaksanakan peleitian pertemuan yang ke 2. Sebelum peneliti memulai pelajaran peneliti memberi penegearahan bahwa hari ini akan diterapkan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 anak murid kelas 3 sebanyak 24 dan kelompokkelompok kecil itu sudah terbagi menurut acakan peneliti. Dan setelah beberapa menit kemudian soal-soal post test itu sudah terbagi rata dan peneliti segera menyuruh siswa untuk segera mengerjakan soal yang baru saja dibagikan, dan siswa pun mengerjakan dengan tertib dan lancar. Setelah, selesai peneliti mengajak siswa untuk saling mengomentari isi jawaban dari kelompok-kelompok lainya untuk bisa berpendapat dengan baik, dan menghargai pendapat temanya yang sedang mengomentari hasil jawaban teaman-temanya, begitupun seterusnya. Dan itu juga berjalan dengan baik meski pada awal pembagian kelompok ada sedikit keramaiyan tetapi setelah kelompok-kelompok kecil terbentuk semuanya duduk dengan tenang dan menunggu soal yang dibagikan oleh peneliti.
85
Tabel 3.3 Analisis Hasil Pre Test No.
Uraian
Keterangan
1.
Jumlah siswa seluruhnya
24 siswa
2.
Jumlah siswa peserta test
23 siswa
3.
Nilai rata-rata siswa
75 KKM
4.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
22 siswa
5.
Jumlah siswa yang tidak tuntas
2 siswa
6.
Ketuntasan belajar siswa (55% )
55%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa secara umum ada beberapa siswa yang belum memiliki kemampuan lebih menyerap semua pelajaran yang diberikan dan ada juga yang mempunyai kemampuan yang lebih bisa menyerap pelajaran dengan sempurna. Kriteria nilai dalam ketuntasan KKM adalah 75, selain itu dari 24 siswa yang mengikuti pre test ada 23 anak, siswa yang tuntas belajar masih ada 51,52% siswa yang tidak tuntas belajar, dengan presentasi ketuntasan adalah 3.81%. Selain itu jawaban hasil pre test juga masih banyak yang salah. Kebanyakan peserta pre test yang tidak bisa menjawab dengan soal no 2. Macam soalnya itu adalah? 1. Mengapa kerjasama tidak boleh dikerjakan hal-hal yang tidak baik? Hanya beberapa siswa saja yang bisa menjawab soal-soal tersebut, selebihnya masih banyak siswa yang menjawab asalasalan bahkan ada yang tidak dikerjakan, padahal nilai soal uraian atau isian itu cenderung mempunyai bobot nilai yang banyak.
86
B. Kegiatan Pelaksanaan Tindakan 1). Siklus 1 a. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus 1 dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan kegiatan pembelajaran langkah-langkah sebagai berikut: (1)
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa jam 9.30 jam ke 2 dengan alokasi waktu ( 2 x 40 ) menit. Memulai pelajaran dengan pokok bahasan tentang Jenis-Jenis Pekerjaan. Menjelaskan tentang pengertian
pekerjaan.
Menyebutkan
macam-macam
jenis-jenis
pekerjaan. Menjelaskan pengertian tentang pentingnya semangat kerja. (2) Pertemuan kedua dengan berbeda kondisi pelajaran yang diawal pertemuan pertama, kondisi pertemuan kedua ini peneliti mencoba nenerapkan metode jigsaw dalm proses pembelajaran berlangsung. Melaksanakan pelajaran dengan soal berjumlah 10 soal waktu mengerjakan sekitar 30 menit kedepanya. Kriteria soal yang pertama dikerjakan itu soal yang ada dalam bentuk kolom, soal pertama jawablah soal yang ada di dalam kolom ini dengan teman sekelompokmu. Soal kedua soal uraian yang jumlahnya ada 5 soal untuk soal kedua itu semuanya dikerjakan secara berkelompok. Siswa tidak boleh mengerjakan sendiri-sendiri bertukar pendapat dengan kelompoknya. Pada tahap perencaan siklus 1 ini peneliti terlebih dahulu menyerahkan instrumen-instrumen soal. A. Renacana Pelaksaan
87
Pembelajaran (RPP) yang telah di buat oeleh peneliti. B. Membuat soal kuis jigsaw. C. Membuat soal untuk post test yang akan dilaksanakan di pertemuan kedua. D. Menyusun lembar observasi teman sejawat untuk pertemuan kedua. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada hari selasa, 13 April 2015 dilaksanakan pada pukul 08.20 s/d jam 09.40 WIB di MI Roudlotul Ulum Jabalsari Tulungagung. Peneliti memulai kegiatan awal pembelajaran dengan memberikan salam dan memulai pelajaran dengan berdo’a dan membaca surat-surat sepeti biasanya yang dialkukan sebelum memulai pelajaran. Peneliti memerikasa absensi siswa untuk mengetahui siapa saja yang hadir pada rai itu, dan memberkan informasi tujuan prosepmbajaran yang akan dimulai, sekaligus peneliti motivasi siswa untuk aktif disaat proses belajar didalam kelas berlangsung selama kurang lebih (5 menit). Memasuki menit ke 70 kegiatan inti dari awal pelajaran penelti memberi pertanyaan untuk mengulas mata pelajaran kemarin untuk mengetahui siswa seberapa besar hasil kemampuan siswa dan memancing rasa ingin tahu sisswa lebih dalam. Ketika, diberi beberapa pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya mampu memancing siswa untuk menjawab, dan ternyata, dari salah satu siswa ada yang menjawab dengan benar, dan siswa yang kedua menjawab dengan
88
cara melihat buku. Kemudian peneliti memberikan arahan,tujuan untuk pertemuan pertama, dan setelah itu peneliti memberikan pre test selama kurang lebih 20 menit, untuk mengetahui seberapa beasar kemampuan siswa. Kemudian peneliti memulai mata pelajaran yang tentang jenis-jenis pekerjaan. Untuk sekedar mengetahui seberapa besar siswa menyerap pelajaran yang di berikan peneliti memberikan beberapa pertanyaan untuk mengasah otak siswa seberapa besar siswa menangkap
materi
yang
diberikan.
Setelah
mata
pelajaran
disampaikan, dan tanya jawab sudah disampaikan peneliti memberi tes atau post test untuk pertemuan dikahir pelajaran untuk mengetahui seberapa besar kemampuan yang diberikan oleh peneliti yang diserap siswa. Setelah post test dilaksanakan dengan baik siswa diajak untuk mengorekasi hasil dari pekerjaanya, siswa menukar jawaban yang bukan miliknya, sedangkan jawaban milikinya dipegang oleh teman lainya. Siswa disini dalam proses pembelajaranya dilatih untuk saling bekerja sama dengan teman sekelompoknya masing-masing. Dengan demikian siswa tidak merasa jenuh ataupun ramai sendiri saat pelajaran berlangsung. Dan disini peneitli juga memberi arahan yang baik pada siswa agar proses belajar mengajar menjadi baik.
89
Tabel 4.1 Daftar nilai Mata Pelajaran Ips kelas3/semester2 No. Urut Siswa 1.
Nama siswa Aina Tasa Nihayatus Surur
Test unit/Test Sumatif 97
2.
Kharisma Maghfiroh
75
3.
Adivai Nur Azizah
87
4.
Angelina Latifatul Azahroq
87
5.
Annisa Kurrotul Ayun
6.
Alfin Haikal
7.
Ahmad Nur S.A.P
8.
Dias May Azrimaisma
9.
Kharisma Nurul Insani
10.
Lailil Fitriyah
11.
Muh. Rozaqul Fahmi I.
12.
Muh. Abdul Hakim
13.
Muh. Faizzul khobir Al Alif
14.
Muh. Saiful Nizam
15.
Muh. Wildan Alif Irdiansyah
16.
Nayla Salsabila
17.
Putri Dwi Cahyani
18.
Retno Dewi Purwati
19.
Rizki Fathurrofiq
20.
Sirojul Ihsan
21.
Indy Himmatul Ulya
22.
Kunaifi Aqila Kunaifi
23.
Muh. Fahmi Alwi
24.
Nesa Aulia Rahmawati
76 Sakit 90 100 97 97 79.5 93 93 90 100 97 90.5 100 93 90.5 94 97 83 100
90
Di akhir pembelajaran kurang lebih (10 menit), peneliti bersama siswa membuat satu keimpulan yang dipetik dari pelajaran yang diberikan, bsebelum pelajaran berakhir peneliti mencoba memberi motivasi siswa untuk lebih giat belajar. Dan kemudian peneliti mengajak siswa untuk berdo’a bersama-sama diakhir proses belajar. Tabel 4.2 Analisis Siklus 1 sebagai berikut: No.
Uraian
Keterangan
1.
Jumlah siswa seluruhnya
24 Siswa
2.
Jumlah peserta test
23 Siswa
3.
Nilai rata-rata siswa
75 KKM
4.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
19,20 %
5.
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar
6.
Ketuntasan belajar ( 19,20%)
2%
19,20%
2). Pertemuan kedua Pertemuan kedua ini, peneliti mencoba melaksanakan kembali penelitian pada hari Rabu, tanggal 14 April 2015, pukul 10.15 WIB. Ditempat yang sama. Kegiatan awal dimulai pelajaran peneliti memulai dengan mengucapkan salam terlebih dahulu, mengecek absensi siswa dan sekaligus mengabsensisiwa, kemudian penelti sebelum memulai pembelajaran mengajak siswa untuk berdo’a bersama-sama, kemudian dilanjutkan untuk memeberikan informasi
91
tentang bagaimana proses pemebelajaran pada hari ini akan berlangsung. Kegiatan masuk pelajaran sekitar menit ke 80 awalnya peneliti mengajak siswa untuk mengulas mata pelajaran kemarin dengan mengajukan
beberapa
pertanyaan-pertanyaan
yang
sekiraya
merangsang rasa ingin tahu siswa seberapa besar siswa dapat menyerap dari beberapa inti pelajaran yang telah disampaikan. Setelah itu, peneliti membagi kelompok-kelompok kecil yang mana pada hari itu, konsep metode pelajaranya menggunakan metode jigsaw. Dari semua siswa ada 24 anak jadi, kelompok kelopmpok kecil itu dibagi menjadi beberapa 4-5 anak. Sebelum peneliti membagikan semua tugas unuk dikerjakan secara berkelompok itu, penelti memberikan intruksi pada siswa untuk saling bekerja sama dengan teman kelompoknya dan tidak boleh dikerjakan sendiri. Gunanya, dibagi kelompok kecil itu, untuk melatih siswa untuk bsaling berpendapat dengan teman sekelomoknya bertukar jawaban yang mana yang tepat pada jawaban itu. Kemudian peneliti, mengajak siswa memberikan tugas yang telah diberikan pada satu kelompok mendapatkan soal masing-masing satu soal. Selama kurang lebih sekitar 30 menit berlangsung, pekerjaan semua siswa telah selesai dengan baik. Peneliti menyuruh perwakilan anak untuk mengumpulkannya. Kemudian penelti mengajak siwa untuk mengoreksi jawaban yang telah dikerjakan, ditukarkan pada
92
teman sekelmopoknya. Setelah kurang lebih 15 menit selesai mengoreksi jawaban tersebut peneliti mengajak siswa untuk bertanya jawab dari pelajaran yang berlangsung cukup lama. Kemudian, pelajaran kuis tanya jawab itu beralangsung cukup dengan waktu 10 menit. Beberapa siswa telah menjawab pertanyaan dengan baik untuk mengetahui seberapa besar siswa menyerap pelajaran yang telah diberikan. Tabel 4.3 daftar nama kelompok untuk pertemuan siklus 2: No. Kel.
Nama kelompok
Jenis
Hasil
kelamin
kelompok awal
1.
2.
3.
Aina tasa nihayatus s.
P
81
Nesa aulia rahmawati
P
81
Adivia nur azizah
P
81
Muh. Fahmi alwi
L
81
Kharisma maghfiroh
P
81
Angelina latifatul azahroq
P
81
Annisa kuratul ayu
P
81
Indy himmatul ulya
P
81
Kuni aqila kunaifi
P
81
Muh. Abdul hakim
L
81
Alfin haikal
L
100
Sirojul ihsan
L
100
Dias may azarima
P
100
nilai
93
4.
5.
Lailil fitryah
P
100
Ahmad nur syafi’i a.p
L
100
Kharisma nurul insani
P
100
Rizki fathurrofiq
L
100
Retno dewi purwati
P
100
Muh. Faizul khobir
L
81
Putri dwi cahyani
P
81
Muh. Wildan alif
L
81
Nayla salsabila
P
81
Muh. Saiful nizam
L
81
Pada tabel diatas ada beberapa siswa yang tidak mendapatkan poin, karena dia tidak masuk sekolah alasanya karena sakit. Kemuadian mata pelajaran pada hari itu telah selesai denagan baik. Peneliti memberikan siswa motivasi kecil untuk menambah giatnya belajar siswa di kemudian hari. Sebelum pelajaran berakhir peneliti membagikan sebuah penghargaan kecil guna untuk memotivasi siswa untuk menjadi lebih baik lagi belajar mereka. Tim hebat ada 2 kelompok, yaitu kelompok 4 dan kelompok 3. Sedangngkan yang lainya lumayan baik hasilnya. Kemudian, peneliti memberikan sedikit nasehat kepada siswa untuk lebih giat belajar. Sebelum pelajaran berakhir peneliti mengajak siswanya untuk berdo’a bersama-sama. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
94
Tabel 4.4 Analisis Hasil Siklus 2 sebagai berikut No.
Uraian
Keterangan
1.
Jumlah skor kelompok 1
Rata-rata 81
2.
Jumlah skor kelompok 2
Rata-rata 81
3.
Jumlah skor kelompok 3
Rata-rata 100
4.
Jumlah skor kelompok 4
Rata-rata 100
5.
Jumlah skor kelompok 5
Rata-rata 81
Keterangan tabel: Nilai rata-rata kelompok itu semuanya disamakan karena itu hasil pemikiran dari masing-masing kelompok. Karena sifatnya soal berupa uraian maka, masing-masing tiap no itu mendapat 9 poin, dan apabila tidak disisi itu diberikan nilai 0. Benar = ... x 9=100, misalnya (benar 9x9=81) nilai rata-rata IPS itu KKM nya 75 yang diberi warna hijau itu adalah kelompok tim super hebat.
C. Tahap Pengamatan Tindakan 1. Data Hasil Tes Akhir (Post test) Siklus 1
Soal post test siklus 1 terdiri dari 2 romawi. Romawi 1 berjumlah 10 soal dan itu soal pilihan ganda. Sedangkan romawi kedia itu, jenis soalnya uraian yang berjumlah 10 soal, jawaban dari masing-masing soal romawi 1 benar dikalikan 3, sedangkan romawi II yang sifat soalnya dalam bentuk uraian yang nilai poinya lebih banyak dari soal pertama benar dikalikan 7. Benar semuanya hasilnya 100. Tetapi,
95
apabila jawabanya kurang dari atau tidak sesuai yang diharapkan oleh peneliti maka, nilai tersebut akan disesuaikan dengan peneliti. Rumus yang digunakan oleh penelti untuk mengngetahui tingkat kemampuan siswa atau hasil nilai siswa prestasi belajar.
Skor = R x 100 N
Keterangan: S
: Nilai yang dicari atau diharapkan
R
: Jumlah skor dari item atau soal yang di jawab benar
N
: Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100
: Bilangan tetap
Pertama peneliti belum bisa menerapkan proses pembelajaran metode jigsaw di dalam kelas. Peneliti masih menerapakan pree test dan post test serta mencari poin-poin di pertemuan pertama dari permainan kuis jigsaw.
Peneliti dan siswa bersama-sama mencari
kesimpulan dari pelajaran hari ini. Sebelum peneliti itu membuat kesimpulan, peneliti mengajak siswa untuk tanya jawab pelajaran tentang apa yang sulit bagi mereka. Kemudian peneliti mengumumkan hasil nilai yang bagus pada hari itu, dan setelah itu peneliti memberitahu pelajaran berikutnya dan menyuruh siswa belajar lebih
96
giat lagi. Pelajaran berakhir, peneliti dan siswa membaca doa bersama-sama dan diakhiri dengan salam. Tabel 4.5 Data Hasil Tes Akhir (Post test) Siklus 1 No. 1. 2.
Rincian Jumlah siswa yang mengikuti test Jumlah siswa yang tidak mengikuti pos tet
Keterangan 23 siswa 1 siswa
3.
Jumlah nilai rata-rata
75 KKM
4.
Ketuntasan siswa 87,5 %
87,5 %
5.
Data hasil jumlah nilai seluruh siswa
85,65 %
secara umum kegiatan siswa juga mengalami peningkatan hasil observasi kegiatan pembelajaran dai siklus 1 hingga siklus 2. Hasil nilai tersebut siklus 1 pree test 51,52%. Sedangkan post test 85, 65% nilai tersebut sudah dinyatakan ada titik baiknya dalam perubahannya. Kegiatan yang seperti ini merupakan hasil temuan dari test yang dilakukan oleh peneliti untuk memngetahui tingkat kemapuan siswanya. 2.
Data Hasil Observasi Peneliti dan Siswa dalam Pemebelajaran Pada kali ini yaitu tahap observsi yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Sedang peneliti membutuhkan observer yang diambil dari teman sejawat. Observasi perteemuan pertama dilakukan oleh 1 orang dari teman sejawat (Mahasiswa) dari prodi
97
PAI, IAIN Tulungagung, yaitu: Kritina Oktafiani (Observer kegiatan peneliti dalam pembelajaran), dan (Observer kegiatan guru dalam pembelajaran) dengan Bu. Siti Zulaikah selaku guru IPS. Hasil observasi kegiatan peneliti dan siswa dalam pembelajaran dicari dengan presentase nilai rata-rata denagan rumus:
Presentase Nilai Rata-rata (NR)= Jumlah Skor x 100 Skor Maksimal
Tabel 4.6 Analisis Hasil Observasi Kegiatan Peneliti siswa siklus 2: keterangan
Keg. Penelitian
Keg. siswa
Jumlah skor yang didapat
70
65
Skor masimal
75
55
Tingkat keberhasilan
90%
90%
Kriteria keberhasilan
Baik sekali
Baik sekali
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa secara umum kegiatan peneliti sudah mengalami peningkatan daripada siklus sebelumnya peneliti sudah meengalami perubahan dari pada siklus sebelumnya. Selian itu, secara umum kegiatan siswa juga mengalami peningkatan hasil observasi kegiatan pembelajaran dai siklus 1 hingga siklus 2. Hasil nilai tersebut siklus 1 pree test 51,52%. Sedangkan post test 85, 65% nilai tersebut sudah dinyatakan ada titik baiknya dalam perubahannya.
98
3. Hasil Catatan Lapangan Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang tidak ada dalam format observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Ada beberapa hal yang dicatat oleh peneliti sebagai berikut: a) Media pembelajaranya sudah diterapkan dalam siklus 2 dalam keadaan berkelompok meski belum bisa terkondisikan dengan baik. b) Suasana kelas agak rami disaat pembagian kelompok kecil secara acak dan ketika siswa diberi soal mereka langsung terkondusif diam dan sailing bekerja sama dengan teman sekelompoknya. c) Kegiatan diskusi yang mengutarakan hasil kerja kelompoknya itu untuk dipresentasikan ke kelompok lain lumayan sulit di kondisikan siswa terkadang masih juga ada yang malu untuk mengutarakan hasil kerja kelompoknya. d) Akan tetapi lama kelaman siswa mulai terbiasa dalam keadaan yang sudah di tentuka oleh peneliti dalam belajar kelompok agar siswa tidak cenderung bosan. e) Siswa mulai senang dengan diterapkanya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk pembelajaran IPS kelas 3.
D. Temuan Penelitian 1. Temuan Umum
99
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan,
akhirnya
peneliti
menyimpulkan beberapa hasil temuan penelitian yang terjadi selama penelitian berlangsung, yakni sebagai berikut: 1. Siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran ketika penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan guru tentang materi koperasi. 2. Dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, semakin meningkatkan prestasi belajar dan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran IPS pokok bahasan Jenis-jenis pekerjaan dan Pentingnya semangat kerja, hal ini dapat dibuktikan dengan prestasi belajar siswa. Saat pra tindakan atau belum menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe jigaw nilai tes siswa (pre tes) secara keseluruhan berjumlah 1185 dengan rata-rata 75 dengan hsil nilai seluruh siswa 51,52%. Sedangkan setelah penerapan strategi pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada siklus I prestasi belajar siswa sedikit meningkat yaitu secara keseluruhan berjumlah 1972,5 dengan rata-rata 85,65, hal ini sudah baik sekali tingakt kemajuan dalam post test 1, sedangkan pada siklus II berjumlah 1443 dengan rata-rata 81,5. Jadi dapat diketahui bahwa prestasi siswa dari pre tes sampai dengan post tes siklus II mengalami peningkatan. 3. Dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, siswa lebih termotivasi dalam membaca materi, hal ini dibuktikan dengan
100
keantusiasan siswa dalam mengutarakan hasil kerja merka ke tim kelompok lain. 4. Keaktifan siswa muncul ketika pembelajaran dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab dan siswa belajar bertanggungjawab, hal ini dibuktikan pada saat siswa melakukan kuis yaitu dengan saling memberi pertanyaan dan menjawabnya.
2. Temuan Khusus Temuan khusus yang dimaksudkan peneliti disini adalah hal yang tidak terduga sebelumnya oleh peneliti. Adapun temuan khusus tersebut adalah sebagai berikut: 1) Siswa yang berinisial (K,M) adalah siswa-siswa yang dari pre tes sampai post tes siklus II prestasi belajarnya belum tuntas atau masih dibawah KKM. Untuk mengatasi tersebut peneliti memberikan nilai tambahan untuk mengatrol nilai yang masih dibawah KKM. 2) Ada beberapa siswa yang pada saat pembelajaran sering membuat gaduh ternyata hasil pre tes yang dia dapatkan sangat baik, contohnya saja siswa yang berinisial (S,I). E. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III MI Roudlotul Ulum Jabalsarari Tulungagung dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran
101
Kooperatif
Tipe
Jigsaw.
Dengan
menggunakan
tersebut
dalam
pembelajaran IPS, siswa dituntut tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru atau ceramah saja, melainkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Suyatno mengatakan bahwa pembelajaran aktif (active learning) merupakan salah satu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan. Dan melatih siswa untuk bisa melakukan interaski kepada teman sekelompok ataupun saat melakukan kolaborasi dengan kelompok lain. Mengutarakan pendapat dari hasil kerja peserta didik sangatlah sulit dilakukan oleh kelas III, akan tetapi peneliti membimbing agar proses penggunaan strategi Kooperatif Tipe Jigsaw ini berlajan dengan baik sesuai
yang
diharapkan.
Pembelajaran
aktif
(active
learning)
dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, disini siswa dituntut untuk mengunakan otak dalam berfikir sehingga semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Pembelajaran Kooperatif Cooperatif Learning Tipe Jigsaw merupakan sistem pengajaran yang memeberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Tetapi, belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga bisa terjadi interaksi secara terbuka antar kelompok lain dan
102
hubungan yang bersifat interdependensi efektif diantara anggota kelompok masing-masing.1 Dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, yaitu siklus I dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 3 dan 5 April 2015, sedangkan siklus II dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 15 dan 16 April 2015. Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi yang akan disampaikan saat penelitian siklus I. Dan dari analisa hasil tes awal, memang diperlukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar mereka dalam pelajaran IPS, terutama dalam pemahaman pokok bahasan jenisjenis pekerjaan. Secara garis besar, dalam kegiatan penelitian ini dibagi menjadi 3 kegiatan utama, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam kegiatan pendahulan peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi, serta memberikan motivasi. Sedangkan untuk kegiatan inti, peneliti mulai mengeksplorasikan model yang ditawarkan sebagi obat untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Roudlotul Ulum Jabalsari tulungagung. a. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 1. Persiapan pembelajaran 1
Tukiran Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung:2014), halm. 55-56
103
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang). 2. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi sub bab. 3. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggungjawab untuk mempelajarinya. Tiap anggota kelompok ahli setelah kembali kekelompoknya bertugas mengajar temantemannya. 4.
Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikan.
5. Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu. 6.
Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari subbab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikan sub. Kegiatan peneliti selanjutnya yaitu mengoreksi hasil tes awal siswa
yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 April 2015. Hasil tes awal tersebut dijadikan skor dasar untuk melihat tingkat perkembangan siswa pada setiap akhir tindakan. Dan hasiln nilai yang terbaik akan diberikan suatu penghargaan kecil untuk memotivasi siswa untuk lebih giat belajar untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik.
a. Penyajian materi
104
Setelah mempersiapkan materi serta skor dasar siswa, kegiatan peneliti selanjutnya yaitu menyajikan materi jenis-jenis pekerjaan. Pada pertemuan
pertama,
peneliti
menjelaskan
materi
macam-macam
pekerjaan dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Disini siswa terlihat sangat antusias mengikuti pembelajaran dan mulai aktif terutama dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru tentang materi. Pada pertemuan ketiga atau tindakan siklus II, peneliti memberikan penguatan tentang materi serta mengajak siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. b. Kegiatan belajar kelompok Kegiatan peneliti selanjutnya yaitu membentuk kelas menjadi 5 kelompok belajar. Dengan kelompok-kelompok kecil 4-5 anak. Pada awalnya ada sebagian siswa yang protes dengan pembentukan kelompok tersebut, namun peneliti menjelaskan bahwa pembagian kelompok tersebut sudah dipertimbangkan berdasarkan nilai tes awal agar terbentuk kelompok yang heterogen dari segi kemampuan serta jenis kelaminnya. Akhirnya
siswa
menerima
kelompoknya
dan
berusaha
saling
bekerjasama dalam kelompok agar sama-sama saling mengerti materi yang diajarkan dan bisa memperebutkan predikat kelompok yang terbaik. Peneliti memberikan saran agar masing-masing kelompok membagi tugasnya dalam kelompok agar tercipta kelompok kerja yang efektif dan efisien. Sesuai yang diungkapkan oleh Wina Sanjaya bahwa “ Untuk
105
terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing-masing
perlu
membagi
tugas
sesuai
dengan
tujuan
kelompoknya”2. Setelah benar-benar dibagi tugas maka terciptalah kerjasama yang positif antar siswa dalam kelompok. Dalam model pembelajaran Kooperati Tipe Jigsaw ini, guru mengajak siswa melakukan kuis tim yang mana setiap kelompok diberi tugas membuat menjawab semua soal yang berjumlah 10 soal uraian dan didiskusikan dengan teman sekelompoknya. Untuk pembahasanya salah satu siswa itu bertamu ke kelompok lain untuk mengutarakan hasil kerja kelompoknya dan kelompok yang di tempati untuk bertamu itu memberikan komentar-komentar sekilas dengan pekerjaan teman kelompoknya tersebut. Sehingga dengan begitu siswa bisa saling bekerja kelompok untuk melatih siswa saling bekkerja sama antar teman sekelompoknya tersebut. c. Pemeriksaan terhadap hasil kerja kelompok Setelah mengerjakan lembar kerja kelompok, langkah peneliti selanjutnya yaitu memeriksa hasil kerja kelompok. Pemeriksaan dilakukan dengan cara 1 siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dikelompok lain untuk mendapatkan komentarkomentar dari teman-teman kelompok yang ditempati tersebut. Dengan cara melaksanakan Kooperatif Tipe Jigsaw yaitu memberikan komentar 2
Trianto , Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), hal. 246
106
yang baik tim kelompok yang ditempati itu akan mendapatkan poin yang baik pula. Pada siklus I, beberapa siswa sudah berani aktif dalam menjawab soal-soal, meskipun hanya ada 2 tim yang terlihat sangat aktif sedangkan salah satu tim yang lain masih pasif dalam memperebutkan untuk memberikan komentar pada jawaban soal. Peneliti membimbing siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran. Semua siswa diberikan kesempatan untuk memerikan pendapatnya pada temanya yang ketika bertamu tersebut. Peneliti memberikan pembenaran jika semua jawaban siswa tidak sesuai dengan jawaban atau pendapat yang seharusnya. Dengan adanya presentasi hasil kerja kelompok dengan cara kuis tim ini, siswa belajar untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya sedangkan siswa yang lain belajar untuk memberikan jawaban pendapat terhadap soal-soal yang diberikan temannya yang ada ketika bertamu dengan kelompok lain. Siswa secara tidak langsung akan belajar mengungkapkan pendapatnya sebisa mereka meskipun kadang ada yang kurang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah aktif dalam kegiatan pembelajaran. Saat pelaksanaan penelitian peneliti teman sejawat dan guru untuk mengamati serta mendokumentasikan aktifitas peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan format observasi yang sudah disiapkan peneliti yang berguna untuk menganalisis data dan merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.
107
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, aktifitas peneliti dan siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Peningkatan Aktifitas Peneliti dan Siswa Jenis Aktifitas Aktifitas peneliti Aktifitas siswa
Siklus I (%) 78, 18% 80%
Siklus II (%) 90,90% 79%
Dibawah ini juga disajikan peningkatan keaktifan siswa dalam melaksanakan Kooperatif Tipe Jigsaw dengan mendapatkan poin dengan nilai rata, peningkatan keaktifan tersebut sebagai berikut: Tabel 4.8 Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Kooperatif Tipe Jigsaw Nama Tim
Siklus I
Tim A Tim B Tim C Tim D Tim E
81 81 100 100 81
Tabel diatas sudah dianalis oleh peneliti tentang temuan hasil pembelajaran kelompok nilai tertinggi diperoleh oleh tim C dan D. Nilai ini, diperopleh dengan poin-poin yaitu, rasa ingin tahu siswa,keaktifan siswa,
kekompakan dalam belajar kelompok, serta cara berdiskusi
dengan siswa lain dengan baik, dan memaparkan hasil kelompoknya dengan kelompok lain.
108
d. Peserta didik mengerjakan soal tes individu Setelah kegiatan presentasi kelompok selesai, langkah selanjutnya yaitu mengkondisikan siswa untuk kembali ke tempat duduknya masingmasing dan memberikan lembar kuis individu kepada siswa agar dikerjakan secara individu tanpa saling mencontek atau memberikan jawaban kepada teman. Peneliti dibantu teman sejawat mengawasi jalannya kuis dan mengawasi agar tidak terjadi kecurangan dalam mengerjakan kuis. Kuis individu dilaksanakan sebagai tes akhir tindakan dan bertujuan untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa setelah dikenai tindakan pada setiap siklusnya. Pada siklus I dan II, siswa sudah tertib mengerjakan tes sesuai dengan ketentuan yang diberikan, waktu yang disediakan penelitipun sudah cukup untuk mengerjakan semua soal yang diberikan. e. Pemeriksaan hasil pos test 1 dan post test II Setelah melaksanakan tes, peneliti dibantu teman sejawat memeriksa hasil tes siswa. Dari hasil tes yang telah dilaksanakan yaitu mulai dari pre tes sampai tindakan pos tes siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Jenis Tes Pre tes (tes awal) Post tes (tes akhir siklus I) post tes (tes akhir siklus II)
Ketuntasan (%) 30% 50% 80%
109
Berdasarkan tabel diatas bahwa prestasi belajar siswa meningkat. Hal ini dilihat dari penilaian tes individu selama proses pembelajaran terjadi peningkatan mulai dari pre tes prosentase kelulusannya sebesar 30 %. Pada pre tes ini ada 1 siswa yang belum lulus dan 23 siswa yang lulus. Pada post tes siklus I dilihat dari nilai peserta didik sungguh sangat terjadi peningkatan yang sangat pesat sekitar 70 %. Dan rata-rata nilainya 75 keatas. Sedangkan pada post tes siklus II, prosentase kelulusannya 80% dengan 4 siswa yang belum lulus tetapi mendapatkan nilai yang meningkat dan 16 siswa dinyatakan lulus dengan nilai yang sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa secara tidak langsung penerapan model pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw dalam pelajaran IPS pada pokok bahasan jenis-jenis pekerjaan terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Sehingga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS ini. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kelas III MI Roudlotul Ulum Jabalsari Tulungagung pokok bahasan jenis-jenis pekerjaan dan pentingnya semangat kerja mengalami peningkatan. Dengan kata lain penggunaan model pembelajaran yang sesuai akan membantu meningkatkan proses dan prestasi belajar siswa menjadi meningkat.
110