BAB IV BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian General
electric
merupakan
sebuah
perusahaan
konglomerasi
multinational Amerika di New York yang berkantor pusat di Fairfield, Connecticut. Pada tahun 2015, perusahaan ini telah mempunya beberapa segmentasi industri yaitu power and water, minyak dan gas bumi, energy management, penerbangan, kesehatan, transportasi dan finansial. Pada tahun 2011, General Electric merupakan perusahaan yang berada di peringkat ke 26 berdasarkan laba kotor. Namun demikian, perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan ke 4 terbesar di dunia dalam Forbes Global 2000. Peringkat lainnya yang di peroleh perusahaan ini adalah sebagai perusahaan nomor 7 sebagai company for leaders, nomor 5 sebagai perusahaan dengan global brand terbaik, serta berada pada nomor 19 sebagai perusahaan paling inovatif. 4.1.1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PT General Eletric Indonesia. PT General Electric Indonesia merupakan perusahaan Amerika yang bergerak di bidang pengembangan teknologi dengan produk-produknya yang mendukung industri-industri pesawat, perkeretaapian, minyak dan gas bumi, kesehatan, energi dan kelistrikan serta industri manufaktur di tanah air.
48
49
Sebagai perusahaan yang selalu pengembangkan teknologi, PT General Electric selalu mengedepankan inovasi. Sehingga produk-produk yang dihasilkan selalu mengarah pada perbaikan yang terus menerus yang betujuan untuk memudahkan hidup manusia. Produk-produk yang dihasilkan dan ditawarkan oleh PT General Electric Indonesia tidak jauh berbeda dengan perusahaan-perusahaan kompetitor yang menawarkan produk berbasis teknologi yang sama, dalam hal ini seperti Siemens and Phllips. PT General Electric sendiri di Indonesia, berkantor pusat di BRI 2, Jalan Jendral Sudirman. Selain di Jakarta, PT General Electric Indonesia mempunya beberapa kantor di beberapa wilayah seperti Batam, Yogjakarta, Bandung, Surabaya dan Balikpapan untuk menunjang kebutuhan dan pemberian pelayanan terhadap pelanggannya. 4.1.2. Visi dan Misi PT General Electric Indonesia digerakkan oleh visi dan misi bersama yang ditanamkan dan dimiliki oleh karyawannya. Menurut Handry, visi PT General Electric Indonesia adalah menjadi perusahaan yang berkontribusi kepada Tanah Air tercinta. Untuk mencapainya, perusahaan harus menyediakan solusi berupa teknologi yang bernilai dan dapat memajukan Indonesia. Di sisi lain, PT General Electric Indonesia juga aktif mengembangkan sumber daya manusia asli Indonesia, melakukan lokalisasi dalam hal produk, jasa dan aktivitas perusahaan.
50
Memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia adalah salah satu misi penting PT General Electric Indonesia. Perwujudan dari misi ini adalah aktivitas pengabdian masyarakat seperti General Electric ScholarLeader yang memberikan dukungan bagi mahasiswa Indonesia. Tak hanya berhenti
di edukasi formal, PT General Electric Indonesia juga
mendukung penuh program-program seperti Early Learning Development dan pemberdayaan guru. Di bidang kesehatan, PT General Electric Indonesia mendonasikan peralatan medis sebagai bagian dari program Developing Health Globally. Di bidang industri, PT General Electric Indonesia memberi kesempatan bagi perusahaan di industri manufaktur Indonesia untuk menjadi pemasok dan perusahaan bertaraf world class dengan program global sourcing yang PT General Electric Indonesia adakan.
Visi Visi PT General Electric Indonesia adalah “We Bring good things life” menjadi “imagination at work”. Visi tersebut mempunyai tujuh program inti yang dinamakan dengan: “Welch’s Seven-Point Program for Management by Leadership” yaitu: 1. Mengembangkan visi untuk bisnis 2. Mengubah kultur untuk mencapai visi 3. Memendekkan atau meratakan struktur organisasi 4. Menghilangkan birokrasi 5. Memberdayakan individu 6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi
51
7. Menghilangkan hambatan
Misi GE menggunakan cara tersendiri dalam membuat pernyataan misi dan tujuan jangka panjang. Tidak seperti perusahaan lain, GE menyatakan misi dan tujuan jangka panjangnya dalam Filosopi GE. 1.
Imagine: GE menggunakan imajinasi pada pekerjaan untuk pelanggan, orang-orang, dan masyarakat kami
2.
Solve: GE membantu menyelesaikan beberpa masalah berat dunia
3.
Build: GE Kami adalah suatu kultur berkinerja yang membangun pasar, orang-orang, dan nilai pemegang saham
4. Lead: GE adalah meritrocacy yang memimpin melalui pembelajaran, inklusif, dan perubahan Untuk mendukung empat filosofi dasar GE, diciptakan 8 nilai yang dinamakan dengan GE Values; yang meliputi carious, passionate, resourceful, accountable, teamwork, committed, open, energizing.
4.1.3. Sejarah Perusahaan General Electric (GE) dirintis sejak tahun 1878 oleh Thomas Alva Edison yang dikagumi karena kejeniusannya sebagai penemu.Namun tak banyak yang mengetahui kepiawaiannya sebagai pionir di bidang usaha. Dengan menyelaraskan berbagai usaha untuk membawa suatu inovasi ke pasar, dia merintis jalur bagi GE sekarang.Kenali lebih jauh inspirasi dan kerja keras tokoh yang memulai semua ini.
52
Sejak tahun 1940 GE telah menjadi bagian dari hidup jutaan warga Indonesia dengan produk dan jasanya termasuk lokomotif kereta api, elektronika rumahtangga, lampu sampai pembiayaan bagi nasabah perorangan. Di tahun 70an GE merintis berbagai kerjasama di bidang teknologi dan bisnis dengan berbagai institusi Indonesia, dan sejak itu kehadiran GE tumbuh berkembang dengan dibentuknya PT GENERAL ELECTRICFinance
Indonesia,
PT GENERAL ELECTRICLighting
Indonesia, juga perusahaan patungan PT Astra Sedaya Finance dan PT GENERAL ELECTRICTechnology Indonesia yang kemudian melahirkan PT GENERAL ELECTRICNusantara Turbine Services. Beberapa tahun yang lalu PT General Electric Indonesia memutuskan untuk menjual GE Finance, yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan, sehingga PT General Electric dapat lebih fokus untuk menghasilkan produk-produk yang berbasis teknologi. 4.1.4. Struktur Perusahaan PT. General Electric Indonesia (GE) merupakan bagian dari General Electric secara global dengan Indonesia menjadi bagian regional Asia Pasifik. PT. General Electric Indonesia menganut struktur organisasi secara matriks sehingga beberapa dari personil yang berada di Indonesia tidak menganut sistem pelaporan secara vertikal namun bisa secara horizontal dengan beberapa departemen yang berada di Indonesia menjadi sebuah dotted line atau melakukan supervisi tanpa penentuan secara keseluruhan operasional yang terjadi di Indonesia. Dengan organisasi
53
secara matriks ini dapat memberikan keuntungan dalam operasional secara struktural. Dibawah ini tergambar struktur organisasi yang penulis dapatkan dan dijelaskan secara detail.
CEO – GE Indonesia
EM Business Leader
OG Business Leader
PW Bsuiness Leader
LI Business Leader
Rail Business Leader
HC Business Leader
Aviation Business Leader
Country HR Leader
Country Cirp Comm Leader
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. GE Indonesia
PT GENERAL ELECTRICIndonesia memiliki beberapa bagian, yang akan dijelaskan dibawah ini menurut fungsi struktural dan lingkup pekerjaan yang dilakukan. CEO – GE Indonesia
EM Business Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan dan menghasilkan laba dari bisnis Energy Management di Indonesia.
OG Business Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan dan menghasilkan laba dari bisnis Oil and Gas di Indonesia.
PW Business Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan dan menghasilkan laba dari bisnis Power and Water di Indonesia.
54
Li Business Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan dan menghasilkan laba dari bisnis Lighting di Indonesia.
Rail Business Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan
dan
menghasilkan
laba
dari
bisnis
transportation/locomotif di Indonesia.
HC Business Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan dan menghasilkan laba dari bisnis Healthcare di Indonesia.
Aviation Business Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan dan menghasilkan laba dari bisnis Aviation atau penerbangan di Indonesia.
Country HR Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab memimpin departemen sumber daya manusia, yang di dalamnya termasuk recruitment.
Country Corporate
Communication
mempunyai
tugas
dan
tanggung jawab terhadap setiap komunikasi yang dilakukan oleh General Electric Indonesia baik kepada media cetak, sosial, ataupun kepada masyarakat dan karyawan. 4.2. Hasil Penelitian
Dalam melakukan penelitan aktivitas kegiatan corporate brandingnya pada media sosial Linkedin, PT General Electric Indonesia sebelumnya
55
melakukan beberapa hal yang berhubungan dengan penentuan dari tujuan corporate branding tersebut, menentukan siapa yang akan menjadi sasaran corporate branding serta menentukan bagaimana isi dari corporate branding.
4.2.1 Objectives Sebelum melaksanakan kegiatan corporate branding di media sosial Linkedin, departemen corporate communication yang dipimpin oleh Ibu Ariavita Purnamasari, melakukan pendekatan kepada para user dan business leader tentang apa yang menjadi kebutuhan mereka selama ini yang dapat menunjang dan menguntungkan kegiatan bisnis dan pekerjaannya masingmasing. Seperti yang dijelaskan dalam kesempatan wawancara dengan beliau berikut ini: “PT General Electric Indonesia mempunyai tujuan spesifik dalam melakukan marketing communication di media sosial. Untuk aktivitas corporate branding di media sosial Linkedin, kami melakukan pendekatan dengan para business leader dan user mengenai tujuan apa yang ingin dicapai”. Lebih lanjut Ibu Araivita melanjutkan “Dalam hal aktivitas corporate branding di Linkedin, meskipun dari setiap business leader dan user mempunyai tujuan yang berbeda, namun setelah didiskusikan dan dianalisa lebih jauh, tujuan utama dari semuanya adalah untuk meningkatkan brand awareness”.
Lebih lanjut Ibu Ariavita menambahkan “Dari tujuan tersebut diharapkan akan mendapatkan awareness mengenai eksistensi PT General Electric Indonesia baik secara korporat, brand maupun aktivitas operasionalnya. Walaupun dari segi aktivitas penjualan produk secara retail, PT General Electric Indonesia tidak melakukannya secara dominan”.
56
Selajutnya Ibu Ariavita menambahkan “Di beberapa negara berkembang terutama di kawasan Asia, Awareness semacam semacam ini memang akan sulit dijaga bila sebuah korposasi tidak memiliki produk yang dijual secara retail. Hal ini tentunya akancukup challenging terutama bila tenaga kerja yang ada didominasi oleh Gen-Y yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap produk-produk General Electric. Ketertarikan generasi ini untuk memilih bekerja di suata perusahaan sangat didasarkan kepada brand awareness”
Dalam kesempatan terpisah, hasil wawancara dengan Bapak Henri, selaku Talent Recruitment Leader PT General Electric Indonesia, beliau mengungkapkan beberapa tujuan dari corporate branding yang dilakukan PT General Electric. “Tujuan secara umum dari corporate branding di Linkedin adalah untuk meningkatkan brand awareness PT General Electric Indonesia, namun secara khusus bagi kami sebagai talent recruitment yang senantiasa membutuhkan talent yang bagus di pasar, maka tujuan utama bagi kami adalah untuk lebih meningkatkan nama GE atau employer branding di mata para pencari kerja ataupun para professional yang menjadi anggota Linkedin”.
Lebih lanjut beliau juga menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang bisa dikatakan tidak mempunyai produk retail, PT General Electric Indonesia, harus memperkuat employer brandingnya. “PT General Electric Indonesia, bisa dikatakan tidak mempunyai produk retail, sehingga kami tidak mempunyai iklan komersial yang ditayangkan di Televisi ataupun radio. Namun dengan adanya media sosial kami bisa lebih mengekspor kebutuhan aktivitas corporate branding, sehingga khalayak tahu perusahaan seperti apa PT General Electric Indonesia tersebut”.
Dari hasil wawancara dengan dua narasumber tersebut di atas, jelas bahwa tujuan paling utama PT General Electric Indonesia melakukan aktivitas
57
corporate branding di media sosial LinkedIn adalah untuk meningkatkan brand awareness. Namun di sisi lain, terdapat tujuan yang berkaitan dengan bagaimana menarik pencari kerja kalangan Generasi-Y. Hal ini ditegaskan oleh Bapak Henri sebagai orang yang bertanggung jawab dalam melakukan perekrutan karyawan PT General Electric Indonesia. Semakin banyak aktiftas yang dilakukan di dalam media Likedin maka akan semakin meningkatkan brand awareness dan dapat meningkatkan minat para pencari kerja Generasi-Y untuk bekerja di perusahaan PT General Electric Indonesia.
4.2.2 Implementasi
4.2.2.1 Menetukan Audiens
Dalam menentukan target audiencenya, departemen corporate communication, mengumpulkan informasi dan data dari para users, sehingga dalam setiap postingan yang akan dikeluarkan disesuaikan dengan target audience masing-masing. Namun karena dalam hal ini Linkedin merupakan sosial yang anggotanya merupakan para professional sehingga target audience untuk semua users sama, baik untuk keperluan promosi produk, berita akan adanya inovasi baru serta job posting. Berbicara mengenai target audience ini, Ibu Ariavita berkomentar “Secara umum interaksi maupun aktivitas komunikasi antar individu secara online melalui internet berkembang sangat pesat dewasa ini, dimulai dari aplikasi chatting, Yahoo Messanger, kemudian berkembang kearah pertemanan seperti Friendster, MySpace, Facebook dan lainnya. Dimana pada gilirannya media ini bermetamorfosa menjadi yang
58
sekarang kita sebut media sosial yang lebih tersegmentasi dan spesifik seperti Twitter untuk micro-blogging, Linkedin untuk komunitas professional, tentunya progres positif ini disikapi oleh dunia usaha sebagai “peluang” dengan memanfaatkan setiap segmen media sosial tersebut sebagai bagian terintegrasi dengan cetak biru aktivitas komunikasi perusahaan dengan publik baik secara online maupun offline. Secara umum dapat disimpulkan bahwa aktivitas komunikasi perusahaan dengan publik secara online jauh lebih cepat dan lebih baik dalam menjaring respon secara langsung dengan publik. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi korporat dengan masyarakat melalui media online memiliki dampak yang labih positif, lebih cepat, dan menjangkau lebih banyak audiens”
Pada kesempatan terpisah, Talent Recuitment Leader PT General Electric Indonesai, menerangkan bahwa media sosial Linkedin merupakan media sosial yang paling sesuai untuk mencari tenaga kerja profesional. Beliau mengutarakan “Linkedin merupakan media sosial yang sangat sesuai bagi kami untuk mencari dan menyeleksi tenaga kerja terutama angkatan kerja Generation-Y”.
Selanjutanya beliau menambahkan “Kami banyak melakukan postingan lowongan pekerjaan di LinkedIn, sehingga diharapkan setiap anggota Linkedin yang melihat lowongan pekerjaan yang kami tempatkan di Linkedin dapat tertarik untuk melihat lebih detail lowongan tersebut yang pada akhirnya mereka akan mengunjungi career site kami. Selain kami juga percaya bahwa target audience kami adalah para anggota LinkedIn, maka secara berkala kami dari department human resources melakukan job posting di LinkedIn”.
PT General Electric Indonesia sangat memperhatikan bagaimana memilih target audience sehingga corporate branding pada media sosial Linkedin ini dapat efektif sesuai dengan yang diharapkan.
59
4.2.2.2 Menentukan Konten Konten yang akan dikeluarkan dalam pelaksanaan corporate branding di Linkedin, harus disesuaikan dengan target audience serta standar yang dimiliki PT General Electric Indonesia yang mengacu pada standar dari General Electric global. Ibu Ariavita menjelaskan… “Setiap isi dari aktivitas corporate branding yang dikeluarkan harus mengacu pada standar dari global, baik itu isi, bahasa maupun gambar yang akan dikeluarkan. Selain itu konten juga harus disesuaikan dengan target audience yang akan dituju”.
Hal ini diperkuat oleh Bapak Henri yang juga menjelaskan bahwa isi merupakan bagian yang penting dalam melakukan aktivitas corporate branding di media sosial Linkedin. Beliau berpendapat: “Cara berkomunikasi di media sosial harus disesuaikan dengan audience yang akan kita tuju. Karena kita menggunakan media sosial Linkedin, maka bahasa dan isi yang digunakan harus menggunakan bahasa yang formal dan sederhana”.
Selanjutnya beliau menambahkan “Untuk setiap lowongan pekerjaan yang kita tempatkan di LinkedIn, judul atau job titile dari perkerjaan tersebut harus dibuat semenarik mungkin. Selain itu detail dari pekerjaan yang ditempatkan di LinkedIn.”
Bagi PT General Electric Indonesia, penentuan konten dalam melakukan aktivitas corporate branding di media sosial merupakan bagian
60
yang sangat penting, baik itu dalam hal bahasa, isi, maupun gambar yang akan ditampilkan dalam postingan tersebut. PT General Electric Indonesia terus meningkatkan aktitifas corporate brandingnya di media sosial LinkedIn untuk lebih menarik minat Generasi-Y bekerja di PT General Electric Indonesia.Aktivitas corporate branding yang ditujuan untuk menarik minat Generasi-Y ini, lebih banyak dilakukan dengan menempatkan job postiing di LinkedIn secara terus menerus setiap ada lowongan pekerjaan yang baru baik itu secara lokal maupun regional. Dalam setiap penempatan job posting yang dilakukan, job title atau jabatan pekerjaan dibuat semenarik mungkin, namun dapat dimengerti dengan mudah sehingga menarik minat para pencari kerja untuk melamar. Pada kesempatan yang berbeda penulis juga mewawancai seorang karyawan dari generasi Y yang baru saja bergabung dengan PT General Electric Indonesia. Seperti yang dituturkan oleh Andhika, “Media Sosial Profesional seperti Linkedin sangatlah berguna bagi kami yang gemar berselancar mencari informasi mengenai kesempatan kerja di internet, melalui Linkedin GE Indonesia kami mendapatkan informasi yang sangat jelas serta mudah dipahami mengenai detail lowongan pekerjaan yang kami inginkan, dan GE Indonesia terlihat sangat mengoptimalkan penempatan informasi mengenai lowongan pekerjaan tersebut di jejaring Linkedin”.
61
Bila penulis menganalisa pernyataan tersebut, dapat ditarik benang merah bahwa akan sangat efektif bila korporasi dalam hal ini GE Indonesia
4.2.3 Kontrol Tahapan terakhir dalam melakukan sebuah program komunikasi terutama dalam corporate branding dan juga penempatan informasi sehubungan dengan informasi pembukaan lowongan pekerjaan yang menjadi tujuan komunikasi pada PT. GE Indonesia adalah dengan melakukan evaluasi. Ariavita selaku country corporate communication menyebutkan bahwa evaluasi yang dilakukan oleh PT General Electric Indonesia adalah dengan melakukan sebuah perhitungan akan banyaknya share dan juga like dari sebuah posting yang dilakukan di sosial media. “Memonitor berapa banyak yang share dan like postingan tersebut. dan berapa banyak yang melamar setelah melihat linkedin in particular tentang job posting.” Hal ini dikuatkan oleh Andhika sebagai pegawai baru yang jatuh pada rentang usia yang dituju sebagai target khalayak dari PT. GE Indonesia dalam melakukan program komunikasi. “saya mengetahuinya dari sebuah job vacany yang di posting dari linkedin” Evaluasi dilakukan dalam rentang periode tertentu dengan semua program komunikasi yang dilaksanakan dengan menempatkan jumlah banyaknya
62
share dan juga like. Terlihat dari setiap posting informasi yang dilakukan dengan banyaknya share dikarenakan secara internal PT. GE Indonesia mengharuskan para karyawannya untuk membagikan informasi melalui akun pribadi mereka sehingga menambah banyaknya anggota – anggota baru sehingga informasi yang disampaikan dapat tercapai oleh khalayak yang ingin dituju.
4.3. Pembahasan Dalam melakukan aktivitascorporate branding yang dilakukan di media sosial Linkedin, PT General Electric Indonesia melakukan beberapa tahap persiapan, sehingga kegiatan yang dilakukan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Tahapan-tahapan persiapan ini dilakukan mulai dari menyimpulkan tujuan utama yang dari corporate branding tersebut, menentukan audiens yang akan menjadi sasaran branding, konten dari corporate branding serta bagaimana kontrol yang tepat sehingga keberhasilan akan kegiatan tersebut dapat diukur. Tahap pertama, divisi corporate communication meminta masukan dari para business leaders, user, mengenai kebutuhan mereka dalam hal promosi di media sosial dalam hal ini Linkedin. Dari situ akan ditemukan tujuan utama melakukan corporate branding, apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa tujuan utama dari corporate branding PT General Electric Indonesia di media sosial
63
Linkedin adalah untuk meningkatkan brand awareness dari General Electric secara umum. Meskipun dalam pelaksanaanya kegiatan corporate branding yang dilakukan tersebut, terdapat tujuan-tujuan lain sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan users yang ingin tuju. Dari pengamatan yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa General Electric mempunyai merek yang kuat secara global, namun sayangnya di Indonesia sendiri General Electric sebagai brand dan sebagai perusahaan General Electric kurang dikenal terutama di kalangan Generation-Y. Kebanyakan masyarakat mengetahui General Electic hanya sebagai perusahaan produsen lampu yang dibandingkan dengan kompetitornya jauh tertinggal. Hal ini yang menjadi keprihatinan para business leaders di PT General Elctric Indonesia, sehingga dalam menentukan tujuan utama dari kegiatan corporate branding tersebut, disimpulkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan brand awarenss. Selain tujuan utama yang telah disebutkan di atas, ada beberapa tujuantujuan lainnya sesuai dengan kebutuhan bisnis dan para user. Selama melakukan pengamatan terhadap kegiatan corporate branding ini, diketahui juga bahwa tujuan utama divisi recruitment dalam melakukan kegiatan corporate branding di media sosial Linkedin adalah untuk menarik minat para pencari kerja khususnya Generation-Y untuk bekerja di PT General Electric. Selain untuk memperkenalkan lebih jauh bisnis PT General Electric di Indonesia.
64
Dengan mengenal General Electric lebih dalam, maka diharapkan para pencari kerja dapat lebih tertarik untuk bekerja di PT General Electric Indonesia. Dari pengamatan yang telah dilakukan selama dalam penilitian ini, banyak para pencari kerja usia antara 20 – 30 tahun yang tidak mengetahui bergerak dalam bidang apa sebetulnya PT General Electric Indonesia. Hal ini sangat disayangkan karena begitu banyak kesempatan yang dapat diraih dengan bekerja di PT General Electric Indonesia. Tahap kedua, merupakan tahap eksekusi dari pada corporate branding tersebut.
Dalam tahap eksekusi ini terdapat beberapa hal yang harus
dilakukan yang dilakukan oleh departemen marketing communications. Departemen ini bertugas untuk merancang keseluruhan program yang akan dilakukan berdasarkan dengan tujuan yang telah ditentukan lebih awal. i.
Hal pertama dalam tahap eksekusi adalah menentukan media yang digunakan untuk melakukan program tersebut. Mengingat bahwa GE Indonesia memiliki beberapa platform akan media sosial yang mereka miliki sehingga hal ini perlu dilakukan. Tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan media dapat dilakukan pada media – media konvensional yang dapat digunakan bersamaan dengan media sosial. Hingga saat ini dari pengamatan peneliti untuk beberapa tujuan program komunikasi yang dilakukan PT General Electric Indonesia menggunakan mayoritas media sosial dalam menyampaikan
65
informasi.PT. GE Indonesia selain memiliki Linkedin, mereka juga mempunyai Facebook dan Twitter. Dalam tujuannya untuk mencari dan juga meningkatkan minat dari para pencari kerja terutama di Gen-Y maka diperlukan sebuah media sosial yang memang dikhususkan untuk mereka dikalangan ini.Miletsky menjelaskan bahwa sebuah media sosial bisnis dapat meningkatkan jaringan bisnis secara online dan juga rekomendasi dan juga referral atau tunjukan ketika mencari vendor, klien baru ataupun karyawan. Apabila hal ini dilakukan secara online maka akan menciptakan sebuah jaringan kontak yang berkembang.52 ii.
Setelah ditentukannya media yang akan digunakan PT. Geeral Electric Indonesia menentukan departemen terkait yang akan bertanggung jawab terhadapat konten atau posting yang akan dilakukan. Konten dan posting harus sesuai dengan acuan yang didapatkan dari departemen marketing communications. Hal ini untuk menghindari adanya ketidak sesuaian dengan nilai – nilai yang dianut oleh PT. General Electric Indonesia. Konten yang akan dikeluarkan biasanya akan menggunakan template bahasa tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan template ini dapat dirubah sesuai kebutuhan.Template yang digunakan kebanyakan menggunakan kreatif yang juga digunakan
52
Jason Miletsky. Principles of Internet Marketing: New Tools & Methods for Web Developers. Boston: Cengage Learning, 2010, hal 100.
66
oleh General Electric secara global dalam menyampaikan informasi yang dikeluarkan. Tata bahasa dan penempatan juga sesuai dengan template sehingga apabila departemen terkait yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan konten dan posting informasi ingin merubah harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pada departemen marketing communications. Pada kenyataannya semua posting yang berhubungan dengan penempatan informasi lowongan kerja tidak merubah template karena biasanya hanya berhubungan dengan informasi pekerjaan tersebut yang akan dikeluarkan. Namun ada beberapa informasi yang seperti branding General Electric dapat disesuaikan dengan khalayak pasar dan juga jenis informasi yang dikeluarkan di negara atau daerah tertentu. Dalam hal penentuan konten dan informasi yang dikeluarkan oleh PT. General Electric Indonesia biasanya menyangkut akan beberapa hal seperti; a) Inovasi yang dilakukan oleh General Electric General Electric terkenal didunia sebagai perusahaan yang mengedepankan inovasi – inovasi. Beberapa hal seperti energi terbarukan, dan juga sebuah proses baru dapat di
67
informasikan
di
media
sosial
maupun
di
media
konvensional. b) Informasi Produk Baru Seperti yang telah dijelaskan di awal tulisan ini bahwa produk – produk yang dikeluarkan oleh General Electric beragam dari peralatan penerangan, kesehatan dan juga di bidang energi. Sehingga pada kenyataannya ada beberapa produk dari General Electric yang juga pada akhirnya digunakan oleh konsumen baik secara segmentasi Business to Business maupun Business to Consumer. Hal ini menjadikan infomasi mengenai produk baru harus diketahui oleh khalayak. c) Informasi lowongan pekerjaan Selain dari dua hal tersebut diatas tentunya ada hal lain yang menurut General Electric penting yaitu adanya sumber daya manusia yang kompeten dan juga loyal akan pekerjaannya sehingga lowongan yang dikeluarkan dapat dilakukan di media sosial. Informasi selain dari posting mengenai lowongan terkadang informasi semacam branding mengenai General Electric sebagai tempat kerja yang kondusif dan juga dapat menjadi tempat berkembangnya seorang individu.
68
iii.
Setelah diketahui departemen yang akan bertanggung jawab akan posting dan konten yang akan dikeluarkan maka departemen marketing communications akan memberikan akses kepada departemen tersebut untuk mem-posting informasi tersebut beserta konten yang telah disetujui sebelumnya. Dalam hal ini selain dari akses akan media sosial diberikan juga sebuah timeline atau rentang waktu akan informasi yang akan diretain dalam sosial media yang bersangkutan. Hal ini perlu dilakukan mengingat salah satu sifat daripada sosial media adalah interaktif sehingga posting yang dikeluarkan akan mungkin mendapatkan respon. Respon yang diterima dalam sosial media tersebut perlu ditanggapi ataupun diawasi sehingga rentang waktu yang diberikan biasanya merupakan waktu dimana pembicaraan interaktif di sosial media tersebut diawasi. Dibawah ini merupakan tabel timeline akan setiap posting yang dikeluarkan berdasarkan dari jenis informasi yang dikeluarkan. Type of Posting
Timeline (from Posting Date)
Inovation
1 Week
New Invention/New Product
1 Week
Job Posting
Until Closing Date of job posting
69
Tahap terakhir adalah Evaluasi dari informasi atau posting dikeluarkan. Dalam tahap ini departemen Marketing Communications akan mengeluarkan laporan mengenai informasi yang dikeluarkan dalam rentang waktu tertentu. Evaluasi dilihat dari banyaknya komentar mengenai sebuah posting, banyaknya suka atau like dari posting tersebut dan juga banyaknya orang yang men-share atau membagikan informasi tersebut ke teman dari anggota tersebut. Terlihat bahwa dari laporan yang diketahui oleh peneliti bahwa hampir semua yang merespon adalah mereka yang terdapat pada rentang – rentang usia yang ingin dituju oleh PT. General Electric Indonesia. Seperti yang sudah disebutkan mengenai target khalayak terutama dalam rentang usia para pencari kerja produktif yang juga sangat aktif dalam sosial media sehingga PT. General Electric mengadopsi akan pelepasan informasi melalui media – media yang banyak ditangkap oleh khalayak ini. Melihat kembali akan judul penelitian ini bahwa yang ingin dicapai oleh PT. General Electric Indonesia adalah mereka dengan minat kerja sehingga ingin bekerja di PT. General Electric Indonesia. Dan dari hasil wawancara dengan salah satu karyawan baru yang bergabung di perusahaan ini memang benar bahwa media sosial menjadi salah satu media yang mereka baca dan menjadi sebuah acuan dan juga referensi ketika mereka mencari sebuah informasi.
70
Dari hasil waawancara yang didapatkan dan obserbasi serta data yang diperlihatkan, maka konsep corporate branding PT General Electric Indonesia telah sesuai dengan konsep-konsep yang dijelaskan di dalam teoriteori Jean-Noel Kappferer mengenai brand management yang di dalamnya menjelaskan bahwa reputasi dan brand awareness sebuah perusahaan tidak cukup hanya dengan membangun sebuah product brand. Dalam hal ini membangun sebuah corporate branding untuk meningkakan brand awareness sangatlah diperlukan.
Corporate branding PT General Electric Indonesia, dari pengamatan penulis juga telah sesuai dengan konsep Broderick, yang sebelumnya telah dijelaskan di dalam tinjauan pustaka bahwa startegi dari corporate branding salah satunya adalah dengan family umbrella branding, dalam hal ini General Electric sebagai sebuah perusahaan yang multi product sadar betul bahwa branding
perusahaan
merupakan
sesuatu
hal
yang penting untuk
meningkatkan brand awareness serta kelangsungan brand dari setiap produk yang PT General Electric Indonesia punya.