BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI VARIASI MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V DI MIS KERTIJAYAN A. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan merupakan tahap pengelompokan data yang dimasukkan ke dalam tabel dengan pengolahan seperlunya yaitu dari hasil observasi dengan hasil kuesioner. Dimana kuesioner diperoleh melalui kegiatan penskoran pada tiap-tiap item kuesioner responden. Adapun analisis yang dilakukan terdiri dari dua materi yaitu analisis hasil angket variasi mengajar dan analisis hasil wawancara hasil belajar siswa. 1. Analisis Tentang Variasi Mengajar Guru Setelah data dikumpulkan dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data mengenai hasil angket tentang Pengaruh Variasi Mengajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas V MIS Kertijayan Kabupaten Pekalongan, sehingga dapat ditafsirkan bahwa variabel X (variasi mengajar) yang disebarkan kepada sejumlah 69 responden yaitu siswa kelas V dengan jumlah 15 item pertanyaan. 58
58
58
58
57
57
57
57
57
56
56
56
56
56
55
55
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
53
53
53
53
53
53
53
52
52
52
51
51
51
51
71
72
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
50
50
50
50
50
50
49
49
48
47
47
46
45
45
43
42
41
40
38
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah skor angket tersebut adalah 3568 dan jumlah responden 69. Kemudian dari data tersebut dapat dianalisis dengan menentukan interval, mean, dan kualifikasi skor dengan rumus Sturges melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Mencari nilai rata-rata dari variabel (x) yaitu “Variasi Mengajar” dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi dengan jumlah responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk variabel (x) adalah sebagai berikut: M
fx
M
3568 69
M 51,71
Jadi nilai rata-rata untuk variabel variasi mengajar adalah adalah 51,71. b. Untuk menafsirkan nilai variasi mengajar dalam interval kategori tinggi, sedang, dan rendah maka menggunakan rumus sebagai berikut:
73
Keterangan : i
:
Interval kelas
R
:
Range
K
:
Jumlah kelas 4 (kelas berdasarkan multiple choice)
Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari nilai range dengan rumus sebagai berikut : R = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛 R=
58 - 38
R=
20
Menentukan interval jumlah kelas dengan rumus sebagai berikut: k
=
1 + 3,3 log n
k
=
1 + 3,3 log 69
k
=
1 + 3,3 . 1,84
k
=
7,07 dibulatkan menjadi 7
Mencari panjang kelas dengan rumus sebagai berikut: i
=
R K
i
=
20 7
i
=
2,8 dibulatkan menjadi 3
Dari perhitungan di atas, maka interval yang diperoleh adalah 5 dan kategorinya dapat dilihat sebagai berikut:
74
TABEL VI DISTRIBUSI FREKUENSI VARIASI MENGAJAR DI MIS KERTIJAYAN1 Interval
Kategori
Kode
58 – 56
Sangat baik
A
13
18,84%
55 – 53
Baik
B
20
28,99%
52 – 50
Cukup Baik
C
23
33,33%
49 – 47
Cukup
D
5
7,25%
46 – 44
Kurang baik
E
3
4,35%
43 – 41
Kurang
F
3
4,35%
40 – 38
Sangat kurang
G
2
2,90%
69
100%
Jumlah
Frekuensi Prosentase
Berdasarkan data tabel diatas, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak terdapat pada interval 52-50 yaitu sebanyak 23 responden dengan prosentase 33,33% yang termasuk dalam kategori cukup baik. Sedangkan frekuensi terendah terdapat pada kelas interval 40-38, yaitu sebanyak 2 responden dengan prosentase 2,90% yang termasuk dalam kategori sangat kurang. Adapun jika dilihat dari besarnya rata-rata perolehan skor pengisian angket, diperoleh rata-rata 51,71 dan terletak pada interval kelas 52-50. Sehingga variasi mengajar di MIS Kertijayan Kabupaten Pekalongan dapat dikategorikan cukup baik.
1
Yusuf Nalim dan Salafudin Turmudi, Statistika Deskriptif, (Pekalongan, STAIN Pekalongan Press, 2012). hlm. 14.
75
2. Data Tentang Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Hasil yang diperoleh dari data nilai ulangan harian siswa selanjutnya dimasukkan dalam tabel sebagai berikut : TABEL VII TABEL KERJA PENILAIAN VARIASI MENGAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA DI MIS KERTIJAYAN KABUPATEN PEKALONGAN
No.
X
Y
𝐗𝟐
𝐘𝟐
XY
𝑿−𝑿 ²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
53 56 58 51 54 47 58 56 43 50 55 46 53 50 41 54 57 56 56 42 45 54 53 53
87 97 98 88 85 76 90 92 84 88 88 85 90 87 88 90 94 98 95 85 90 98 92 90
2809 3136 3364 2601 2916 2209 3364 3136 1849 2500 3025 2116 2809 2500 1681 2916 3249 3136 3136 1764 2025 2916 2809 2809
7569 9409 9604 7744 7225 5776 8100 8464 7056 7744 7744 7225 8100 7569 7744 8100 8836 9604 9025 7225 8100 9604 8464 8100
4611 5432 5684 4488 4590 3572 5220 5152 3612 4400 4840 3910 4770 4350 3608 4860 5358 5488 5320 3570 4050 5292 4876 4770
1,66 18,40 39,56 0,50 5,24 22,18 39,56 18,40 75,86 2,92 10,82 32,60 1,66 2,92 114,70 5,24 27,98 18,40 18,40 94,28 45,02 5,24 1,66 1,66
76
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
54 51 54 54 48 49 54 51 57 54 51 51 47 49 40 50 51 53 58 55 54 53 52 51 51 52 53 50 52 51 51 45 50 51 58 56 50 57 51
89 89 88 87 85 88 86 85 94 92 82 90 82 82 74 76 78 98 96 94 96 90 84 85 87 88 98 86 82 90 85 90 90 85 98 98 82 97 94
2916 2601 2916 2916 2304 2401 2916 2601 3249 2916 2601 2601 2209 2401 1600 2500 2601 2809 3364 3025 2916 2809 2704 2601 2601 2704 2809 2500 2704 2601 2601 2025 2500 2601 3364 3136 2500 3249 2601
7921 7921 7744 7569 7225 7744 7396 7225 8836 8464 6724 8100 6724 6724 5476 5776 6084 9604 9216 8836 9216 8100 7056 7225 7569 7744 9604 7396 6724 8100 7225 8100 8100 7225 9604 9604 6724 9409 8836
4806 4539 4752 4698 4080 4312 4644 4335 5358 4968 4182 4590 3854 4018 2960 3800 3978 5194 5568 5170 5184 4770 4368 4335 4437 4576 5194 4300 4264 4590 4335 4050 4500 4335 5684 5488 4100 5529 4794
5,24 0,50 5,24 5,24 13,76 7,34 5,24 0,50 27,98 5,24 0,50 0,50 22,18 7,34 137,12 2,92 0,50 1,66 39,56 10,82 5,24 1,66 0,08 0,50 0,50 0,08 1,66 2,92 0,08 0,50 0,50 45,02 2,92 0,50 39,56 18,40 2,92 27,98 0,50
77
64 65 66 67 68 69
51 38 51 57 54 57
88 73 95 98 90 97
2601 1444 2601 3249 2916 3249
7744 5329 9025 9604 8100 9409
4488 2774 4845 5586 4860 5529
0,50 187,96 0,50 27,98 5,24 27,98
Jml
3568
6136
185808
548212
318544
1305,92
Dari tabel diatas maka peneliti memperoleh data sebagai berikut: N
= 69
X2
= 185808
∑X
= 3568
Y2
= 548212
∑Y
= 6136
XY
= 318544
𝑋
=
𝑌
=
3568 69
= 51,71
6136 69
= 88,93
TABEL VIII DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KERTIJAYAN 2 Interval
Kategori
Kode
Frekuensi
Prosentase
91-100
Sangat baik
A
22
31,88
81-90
Baik
B
42
60,87
71-80
Cukup Baik
C
5
7,25
61-70
Cukup
D
0
0
10-60
Kurang
E
0
0
Berdasarkan data tabel diatas, dapat diketahui bahwa frekuensi terbanyak terdapat pada interval 81-90 yaitu sebanyak 42 responden dengan prosentase 60,87% yang termasuk dalam kategori baik. Sedangkan
2
Dokumen dari buku KTSP MIS Kertijayan, dikutip pada tanggal 11 Mei 2015.
78
frekuensi terendah terdapat pada kelas interval 71-80, yaitu sebanyak 5 responden dengan prosentase 7,25% yang termasuk dalam kategori cukup baik. Adapun jika dilihat dari besarnya rata-rata perolehan skor pengisian angket, diperoleh rata-rata 88,92 dan terletak pada interval kelas 81-90. Sehingga hasil belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas V di MIS Kertijayan Kabupaten Pekalongan dapat dikategorikan baik. B. Analisis Lanjut 1. Persamaan regresi linear Dari hasil data diatas maka persamaan regresi linearnya adalah Ŷ = a + bX, dimana: Ŷ = nilai estimasi Y a = intersep kurva estimasi / konstanta b = gradien / kemiringan kurva estimasi disebut juga sebagai koefisien regresi X = nilai X Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan nilai a dan b. Nilai a dan b ditentukan dengan metode kuadrat terkecil (least square methode). Nilai a dan b didapat dengan rumus: Nilai b =
b=
b= b=
𝑛∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(𝑌) 𝑛 ∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 69 .318544 −3568 .6136 69 .185808 −(3568)2 21979536 −21893248 12820752 −12730624 86288 90128
= 0,96
79
Nilai a = a=
∑𝑌 𝑛
−𝑏
6136 69
∑𝑋 𝑛
− 0,96
3568 69
a = 88,93 – 0,96 . 51,71 a = 88,93 – 49,64 a = 39,29 2. Pengujian terhadap koefisien regresi Persamaan regresi
yang diperoleh dalam
suatu proses
perhitungan tidak selalu tepat. Untuk itu perlu dilakukan analisis persamaan regresi. Dalam analisis ini dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung kesalahan baku Kesalahan baku atau selisih taksir standar merupakan indeks yang digunakan untuk
mengukur
tingkat
ketepatan regresi
(pendugaan) dan koefisien regresi (penduga) atau mengukur variasi titik-titik observasi disekitar garis regresi. Dengan kesalahan baku, batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan kita dalam meramal data dapat diketahui.
80
Kesalahan baku didapat dengan rumus:
𝑆𝑒 =
∑Y 2 − a∑Y − b∑XY N−2
𝑆𝑒 =
548212 − 39,29 . 6136 − 0,96 . 318544 69 − 2
Se =
548212 − 241083,44 − 305802,24 67
𝑆𝑒 =
1326,32 67
Se =
19,796
Se = 4,449 Se = 4,45 b. Untuk kesalahan baku penduga b : 𝑆𝑏 =
𝑆𝑒 ∑𝑋 2 −
Sb =
(𝑋)2 𝑁
4,45 185808 −
Sb =
Sb =
69
4,45 185808 −
Sb =
3568 2
12730624 69
4,45 185808 − 184501,797 4,45 1306,20
81
Sb =
4,45 36,14
Sb = 0,12 c. Pengujian hipotesis dengan parameter B dengan uji statistik F 1) Formulasi hipotesisnya H0 : B = B0 (tidak ada pengaruh X terhadap Y) H1 : B > B0 (ada pengaruh positif X terhadap Y) 2) Taraf nyata (α) dan nilai F tabel Pada tingkat signifikan 1% α = 1% = 0,01 → α/2 = 0,005 dengan v1 = 1 dan v2 = 69 – 2 = 67 Ft (1,67) = 7,03 Pada tingkat signifikan 5% α = 5% = 0,05 → α/2 = 0,025 dengan v1 = 1 dan v2 = 69 – 2 = 67 Ft (1,67) = 3,98 3) Kriteria pengujian H0 diterima apabila F0 ≤ 13,74 H0 ditolak apabila F0 > 13,74 4) Nilai uji statistik 𝐹0 =
𝑏2 . Σ(X − X)² 𝑆𝑒2
(0,96)2 . (1305,92) 𝐹0 = (4,45)2 𝐹0 =
1203,54 19,80
𝐹0 = 60,78
82
Pada taraf 1%, hasil perhitungan didapatkan : F0 = 60,78 > Ft
(1,67)
= 7,03, maka H0 ditolak. Jadi, ada
pengaruh positif antara variasi mengajar terhadap hasil belajar siswa. Pada taraf 5%, hasil perhitungan didapatkan : F0 = 60,78 > Ft
(1,67)
= 3,98, maka H0 ditolak. Jadi, ada
pengaruh positif antara variasi mengajar terhadap hasil belajar siswa. Penelitian di atas, hipotesis yang penulis ajukan “Variasi mengajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas V di MIS Kertijayan Kabupaten Pekalongan” diterima, karena setelah diadakan penelitian ada pengaruh antara variasi mengajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas V di MIS Kertijayan Kabupaten Pekalongan, dapat diterima kebenarannya.