BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN DATA CHECKING
4.1 ANALISIS IMPLEMENTASI Dari hasil implementasi pedoman penetapan dan penegasan batas daerah pada penetapan dan penegasan Kabupaten Bandung didapat beberapa analisis tentang penetapan dan penegasan batas daerah Kabupaten Bandung. Analisis dilakukan sesuai dengan setiap tahapan penetapan dan penegasan batas daerah sesuai dengan PPBD.
4.1.1 Analisis Penetapan Batas Daerah Pada proses analisis penetapan batas daerah sesusai dengan pedoman penetapan dan penegasan batas daerah di Kabupaten Bandung ada tiga tahapan yaitu: 1. Penelitian dokumen batas Dokumen batas adalah dasar hukum dalam melakukan penetapan dan penegasan posisi batas. Pada penentuan posisi batas kabupaten Bandung dasar hukum berdasarkan undang-undang yang jelas sehingga dalam pelaksanaan penetapan dan penegasan batas daerah dapat dilaksanakan. Undang-undang No.14 tahun 1950 tentang pembentukan daerah di propinsi jawa barat. Pada undang-undang ini tidak diberikan list koordinat titik-titik garis batas Kabupaten Bandung. Peta batas Kabupaten Bandung ini dideliniasi secara kartometrik di atas peta skala 1:25000 berdasarkan Undang-Undang no.14 tahun 1950 dimana Undang-undang ini tidak menyebutkan secara pasti dengan berupa koordinat batas. Deliniasi ini berdasarkan kecamatan, kelurahan/desa yang berbeda pemerintahannya. Pada peta rupabumi ini ditetapkan secara-bersama-sama dengan kedua belah pihak. Pada tahap penelitian dokumen batas Kabupaten Bandung ini sesuai dengan Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Daerah(PPBD).
2. Penentuan peta dasar Dalam penetapan peta dasar untuk penetapan dan penegasan batas daerah kabupaten Bandung menggunakan peta dasar rupabumi digital dengan skala 1:25.000 sehingga
59
peta dasar yang dipilih sesuai dengan Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Daerah(PPBD).
3. Pembuatan peta batas kartometrik Pada tahap pembuatan peta batas kartometrik ini, titik-titik pilar batas dibuat di peta rupabumi skala 1:25.000 dan proses pembuatan peta batas dapat menurunkan dari peta yang sudah ada. Pada pembuatan peta batas kartometrik Kabupaten Bandung ini menurunkan dari Undang-Undang Pembentukan Daerah dimana pada UndangUndang itu cakupan daerahnya dari Propinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Pada batas Kabupaten Bandung ini proses deliniasi pada peta rupabumi skala 1:25.000 dan deliniasi batas ini dibuktikan dengan rencana pemasangan pilar batas dengan koordinat pendekatan dari peta rupabumi tersebut. Jadi pada pembuatan peta batas kartometrik ini sesuai dengan spesifikasi teknis dalam pembuatan peta batas secara kartometrik.
60
4.1.2 Analisis Penegasan Batas Daerah Dalam penegasan batas suatu daerah, peran geodesi sangat dibutuhkan karena menyangkut soal penentuan posisi pilar batas di permukaan bumi.gambar 4.1 dibawah ini merupakan alur untuk melakukan penegasan batas.
Ada
Dasar Hukum
- Staatblad - Nota Residen - UU Pembentukan Daerah - Peraturan Perundangan Kesepakatan yang ada dan peta kesepakatan batas wilayah.
Tanda batas wilayah: - Batas alam - Batas buatan manusia
Pelacakan
Pemasangan dan Pengukuran Tanda Batas
Pemetaan Batas Wilayah
Tidak Ada / Belum Jelas
Mencari kesepakatan mengenai batas wilayah yang bersangkutan
Ratifikasi Batas Wilayah
Gambar 4.1 Alur Penegasan Batas Daerah Dalam implementasi penetapan dan penegasan batas daerah sesuai dengan diagram diatas alur penegasan batas daerah adalah adanya dasar hukum yang pasti untuk melakukan penetapan dan penegasan batas daerah. Dan bila tidak adanya dasar hukum maka akan ada kesepakatan batas dari pihak daerah yang berbatasan. Analisis tahap penegasan batas daerah Kabupaten Bandung yaitu : 1. Tahap Penelitian Dokumen Batas Dokumen batas pada kabupaten Bandung ini berupa Undang-undang dan peraturan perundangan sehingga pelaksanaan penegasan ini mempunyai dasar hukum. Berita Acara penelitian dokumen batas tidak ada tapi dokumen batas sudah dengan jelas yaitu Undang-undang No 14 tahun 1950. Pelaksanaan penelitian dokumen batas kabupaten Bandung sesuai dengan Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Daerah(PPBD) seperti tahap penelitian dokumen pada tahap penetapan batas daerah.
61
2. Tahap Pelacakan Batas Tahap pelacakan ini dibuktikan dengan adanya berita acara pelacakan pilar batas kabupaten yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada daerah yang berbatasan dan Sekretaris daerah Kabuten Bandung telah
mengundang untuk melakukan
pelacakan berdasar surat No surat 005/294/Binpenum dengan rencana kerja untuk melakukan pelacakan pilar batas Kabupaten Bandung. Proses pelacakan pilar batas Kabupaten Bandung sesuai dengan tahap pelacakan yang terdapat pada Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Daerah(PPBD).
3. Tahap Pemasangan Pilar Batas Daerah Setelah melakukan pelacakan, tim penegasan batas daerah dari kabupaten Bandung melakukan sosialisasi terhadap pemasangan patok sementara untuk pilar batas kabupaten Bandung pada pemerintah setempat. Untuk setiap patok batas sementara kabupaten Bandung selanjutnya dilakukan pemasangan pilar batas dengan spesifikasi pilar( bentuk dan ukuran) tipe B yaitu untuk tipe pilar batas kabupaten. Pemasangan pilar batas daerah Kabupaten Bandung dibuktikan dengan berita acara pemasangan pilar batas yang disetujui dan ditandatangi oleh pemerintah daerah setempat(kepala desa dan camat). Tahap pemasangan pilar batas Kabupaten Bandung sesuai dengan tahap pemasangan yang terdapat pada Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Daerah(PPBD).
4. Tahap Penentuan Posisi Pilar Batas dan Pengukuran Garis Batas Penggunaan Alat Untuk mendapat ketelitian PBU/PABU
+15 cm dan PBA/PABA + 25
cm,penggunaan alat harus menggunakan GPS tipe geodetik . Penggunaan alat pada penentuan posisi Pilar Batas Utama(PBU) pada Kabupaten Bandung ini sesuai dengan Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Derah(PPBD). Lama pengamatan dan panjang baseline Pada tahap penentuan posisi pilar batas peralatan yang dipergunakan adalah receiver GPS type Geodetik merk Leica 500,dengan menggunakan sinyal dua frekwensi.
62
Lamanya pengamatan satelit dilaksanakan 6 jam di base station dan 1 jam yang dipasang di pilar batas sebagai rover dengan epoch data 30 detik, dimana menurut Pedoman Penetapan dan Penegasan batas Daerah(PPBD) untuk panjang baseline 1020 km, lama pengamatan GPS 1 jam Dengan lama pengamatan dan panjang baseline GPS untuk setiap titik pilar batas Kabupaten Bandung ke titik base yang dilakukan oleh tim batas daerah Kabupaten Bandung sesuai dengan spesifikasi lama pengamatan dan panjang baseline Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Derah(PPBD).Baseline-baseline yang terbentuk seperti gambar 4.2 dibawah ini.
Gambar 4.2 Baseline-baseline yang terbentuk pada kabupaten Bandung
63
Metode Penentuan Posisi Titik Pilar Batas Metode penentuan posisi titik pilar batas Kabupaten Bandung dengan menggunakan metode radial dimana titik yang akan diketahui koordinat ialah titik pilar batas daerah dengan diikatkan pada titik ikat yang telah diketahui koordinatnya. Metode penentuan posisi titik pilar batas Kabupaten Bandung ini sesuai dengan spesifikasi penentuan posisi pada Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Derah(PPBD) Software Pengolahan Data Pengolahan data pengamatan GPS yang dilakukan oleh tim batas daerah Kabupaten Bandung menggunakan software komersial Ski-Pro 3.0 dimana pada PPBD pengolahan data GPS dapat menggunakan software komersial sehingga pada teknis pengolahan data sesuai dengan PPBD. Sistem Koordinat Hasil Pengolahan Data Sistem koordinat hasil pengolahan sesuai dengan Pedoman Penetapan dan Penegasan batas Daerah(PPBD) berupa koordinat geodetik(Lintang,Bujur,tinggi) dan koordinat proyeksi UTM(Easting,Northing,tinggi). Standar Deviasi Koordinat Pengolahan Data Pada hasil pengolahan data GPS, hasil berupa koordinat geodetik(Lintang,Bujur, tinggi) dan UTM(E,N,tinggi) dengan memberikan nilai standar deviasi untuk setiap komponen koordinatnya tetapi pada pengolahan data GPS yang dilakukan oleh tim batas daerah Kabupaten Bandung tidak memberikan nilai standar deviasi untuk setiap komponen koordinatnya sehingga tidak bisa diketahui nilai ketelitian dari setiap komponennya dan tidak sesuai dengan Pedoman Penetapan dan Penegasan batas Daerah(PPBD).
5. Tahap Pembuatan Peta Batas Pada tahap pembuatan peta batas kabupaten Bandung ini dilakukan dengan beberapa tahap pengerjaan yaitu:
64
1.Persiapan 2. Proses Validasi Kartografi •
Pemilihan Layer dan Penggabungan Data dalam Data Digital
•
Proses Cropping data dan Editing
•
Pembuatan Frame Peta dan Overlay Ke Peta Batas Wilayah
•
Cekplot dan pengecekan
•
Kontrol Qualitas Data Dalam Format Data Frehand
Tahap pembuatan peta batas Kabupaten Bandung dalam format digital sehingga mempermudah pengerjaan pembuatan peta batas dengan menggunakan peta rupabumi digital 1:25000. Peta batas Kabupaten Bandung yang dihasilkan menggunakan peta rupabumi digital dimana datum yang digunakan DGN95 , ellipsoid referensi WGS84 dengan sistem proyeksi Transverse Mercator dengan skala 1:100000 dengan ukuran standar peta A0. Peta batas yang dihasil oleh tim batas daerah Kabupaten Bandung sesuai dengan spesifikasi peta batas daerah pada Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Derah(PPBD). Secara keseluruhan proses implementasi penetapan dan penegasan batas daerah Kabupaten Bandung dalam tabel 4.1 dibawah ini.
65
Tabel 4.1 Rangkuman kesesuaian implementasi penetapan dan penegasan pada Kabupaten Bandung dengan PPBD Spesifikasi Pada Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Daerah(PPBD)
Implementasi Pada Kabupaten Bandung Sesuai Tidak Sesuai
Penetapan Batas Daerah 1.Penelitian Dokumen Batas Peraturan pembentukan daerah
Undang-Undang No.14 tahun 1950 tentang Pembentukan daerah tidak ada berita acara penelitian dokumen batas
Berita Acara Penelitian dokumen batas 2.Penentuan Peta Dasar skala tipikal datum sistem proyeksi peta sistem grid 3.Pembuatan Peta Batas daerah Kartometrik Peta dasar yang digunakan Proses pembuatan(digital/grafis) Detail yang digambarkan(lokasi pilar batas,jaringan jalan,perairan dan detail yang menonjol lainnya Digitasi batas pada peta dasar
skala yg digunakan skala 1:25000, pada PPBD skala 1:100000 datum DGN 95(WGS 84) Transverse Mercator UTM (Universal Transverse Mercator)
Peta Rupabumi Digital Digital dengan mendigit garis pada peta dasar Skala peta 1 :25000 dapat menggambarkan unsur yang detail Digitasi pada peta Rupabumi skala 1:25000 dengan layer-layer
66
Penegasan Batas Daerah 1.Penelitian Dokumen Batas Dasar hukum :staatsblad, nota residen,Undang-Undang pembetukan daerah
Undang-Undang No.14 tahun 1950 tentang Pembentukan daerah Tidak ada berita acara penelitian dokumen batas
Berita acara penelitian dokumen batas 2.Pelacakan Dokumen Batas Pelaksanaan pelacakan Penentuan garis batas sementara
Penentuan garis batas di lapangan Berita Acara
BAKOSURTANAL Dengan kesepakatan yang dilakukan pada tahap sosialisasi antara kabupaten yang berbatasan berdasarkan penentuan garis batas sementara dilacak di lapangan, penentuan posisi pilar batas ditetapkan bersama-sama antar pemerintah kecamatan Berita acara yang ditandatangi oleh pemerintah daerah yang berbatasan
3.Pemasangan Pilar Titik Batas Bentuk dan ukuran pilar Kerapatan pilar
jenis pilar untuk pilar kabupaten yitu pilar tipe B 3 km Pada beberapa titik kurang sesuai dengan kriteria pemasangan pilar batas karena masih ada yang berada di bawah pohon, sangat sekali dengan tembok rumah.
Kriteria pemasangan pilar Berita Acara Pemasangan
Berita acara yang ditandatangi oleh pemerintah daerah yang berbatasan
67
4.Penentuan Posisi Pilar Batas dan Pengukuran Garis Batas pada laporan tidak diberikan nilai dari standar deviasi setiap komponen koordinat
Standar ketelitian Penggunaan Alat Lama pengamatan dan panjang baseline Metode penentuan posisi pilar Software yang digunakan untuk pengolahan data Sistem Koordinat pilar batas 5.Pembuatan Peta Batas Peta batas daerah berdasarkan : penurunan/kompilasi dari peta-peta yang sudah ada atau pemetaan terestris atau pemetaan fotogrametri Skala peta Format peta
tipe geodetik dual frekuensi merk Leica 500 untuk baseli 10-20 km pengamatan 1 jam metode radial dengan diikatkan ke titik sementara Ski-Pro 3.0 Koordinat geodetik(lintang, bujur,tinggi ellipsoid) dan koordinat UTM(x,y)
Peta rupabumi skala 1:25000 1:25000 Sesuai dengan spesifikasi bisa dilihat pada lampiran
68
4.2 ANALISIS DATA CHECKING Analisis data checking dilakukan untuk melihat perbandingan hasil koordinat yang diolah tim batas daerah Kabupaten Bandung dengan hasil pengolahan yang dilakukan oleh sendiri. Tim kabupaten bandung mengolah data GPS batas Kabupaten Bandung menggunakan software komersial Ski-Pro 3.0 sedangkan pengolahan yang dilakukan sendiri menggunakan software komersial Ski-Pro 2.1. Perbandingan hasil pengolahan data dalam sistem koordinat UTM dimana hasil pengolahan data diselisihkan. Hasil pengolahan sendiri dengan Ski-Pro 2.1 dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil pengolahan dengan mengunakan Ski-Pro 2.1 oleh sendiri point PABU001 PBU003 PBU004 PABU005 PABU006 PABU007 PABU008 PBU009
E 760382,769 760522,237 760868,271 766964,106 766859,420 767145,804 767441,964 767518,594
N 9214952,785 9215622,127 9215402,899 9216539,236 9216809,193 9216862,731 9217906,246 9218526,389
H 1504,120 1492,545 1534,576 1407,902 1397,795 1389,819 1321,363 1421,507
sd E 0,012 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,000
sd N 0,002 0,001 0,002 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000
sd H 0,013 0,011 0,007 0,002 0,002 0,002 0,001 0,001
PABU010 PABU011 PBU012 PBU013 PABU014 PABU015 PABU016 PABU017 PABU018 PBU019 PABU020 PBU021 PBU022 PBU023 PBU028 PBU029 PBU030 PBU031 PBU032 PBU033 PABU034 PABU035 PABU036 PABU037 PABU038
768982,890 769391,020 770136,674 771819,257 772081,025 773718,816 773503,916 774085,331 774185,595 773417,665 772830,564 774180,949 774598,548 774646,018 779637,126 778741,804 778740,084 778056,318 778098,094 782028,412 783207,318 783154,029 783776,752 784785,941 785274,163
9220295,212 9220178,276 9220152,008 9219823,595 9219721,359 9219197,951 9220596,509 9221447,313 9222565,465 9223465,709 9225703,788 9225992,929 9226740,539 9227203,243 9231998,070 9232702,482 9233149,209 9235832,648 9238587,820 9243286,099 9240447,590 9239782,677 9239103,587 9240235,175 9240742,586
1379,734 1330,914 1279,749 1439,292 1328,675 1360,563 1317,566 1152,364 1034,018 998,011 776,926 955,604 1019,589 1075,467 707,414 703,022 730,929 764,546 764,290 998,481 855,475 824,549 823,954 862,259 882,547
0,745 0,002 0,002 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,000 0,001 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,002 0,003 0,001 0,002
0,600 0,004 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,000 0,001 0,001 0,002 0,001 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,001 0,001 0,001 0,002 0,001 0,001 0,001
1,330 0,011 0,005 0,002 0,001 0,003 0,002 0,002 0,002 0,002 0,004 0,002 0,003 0,002 0,000 0,002 0,001 0,004 0,003 0,002 0,003 0,003 0,006 0,002 0,004
Keterangan
pengolahan tidak resolve
69
PABU039 PABU040 PABU041 PABU042
786344,376 787851,019 789030,778 789875,428
9242171,472 9241024,692 9242206,532 9240622,534
981,420 902,514 1016,142 859,332
0,001 0,001 0,001 0,002
0,001 0,001 0,001 0,001
0,003 0,002 0,002 0,003
PABU043 PABU044 PABU045 PABU046 PABU047 PABU048 PABU049 PABU050 PABU051 PABU052 PABU053
791095,324 792656,605 793506,556 794150,546 797324,400 797224,978 799265,268 801255,673 802294,035 802582.826 798902,950
9241420,935 9242659,427 9243543,280 9243995,159 9244283,477 9243583,114 9243653,677 9243863,720 9244824,097 9244750.892 9248293,695
901,273 997,692 1046,706 1088,714 1234,835 1498,132 1340,925 1439,292 1544,263 1579.828 1476,954
0,116 0,002 0,004 0,003 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0.009 0,002
0,040 0,002 0,007 0,004 0,001 0,001 0,000 0,001 0,001 0.013 0,004
0,060 0,006 0,022 0,006 0,003 0,002 0,002 0,001 0,003 0.027 0,011
PBU054 PABU055 PABU056 PABU057 PBU058
796570,570 792865,725 790446,773 789495,692 787927,599
9248316,023 9250705,342 9250838,408 9251558,273 9251957,063
1512,766 1489,710 1681,305 1812,136 2090,245
1,138 0,002 0,003 0,001 0,001
0,080 0,001 0,002 0,001 0,001
0,156 0,005 0,008 0,004 0,002
PBU059
787519,409
9252303,221
2096,288
0,121
0,016
0,033
PBU060 PABU061 PABU062 PABU063 PABU064 PABU065 PABU066 PABU067 PABU068 PABU069 PABU070
784044,776 776434,067 775112,488 773570,871 767975,116 762606,541 755170,601 756854,678 757034,496 741926,591 741498,398
9254055,279 9254654,381 9254847,643 9256591,530 9258916,363 9259849,663 9247910,863 9244621,113 9243159,984 9228552,346 9227831,838
1753,295 793,419 739,511 675,091 444,426 149,456 249,878 294,925 263,637 540,526 515,335
0,110 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,000 0,000 0,004 0,001
0,015 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,000 0,000 0,003 0,001
0,041 0,003 0,003 0,002 0,003 0,002 0,002 0,000 0,000 0,010 0,003
pengolahan tidak resolve
pengolahan tidak resolve
pengolahan tidak resolve pengolahan tidak resolve
70
Gambar 4.3 dibawah ini data pengamatan satelit titik pilar batas yang ambuguitas fase tidak bisa resolve(terpecahkan) PABU010
PBU043
PBU54
PBU059
PBU060
Gambar 4.3 Data Pengamatan satelit 71
Tabel 4.4 Selisih hasil koordinat pengolahan sendiri dan tim batas Kabupaten Bandung Point PABU001 PBU003 PBU004 PABU005 PABU006 PABU007 PABU008 PBU009 PABU010 PABU011 PBU012 PBU013 PABU014 PABU015 PABU016 PABU017 PABU018 PBU019 PABU020 PBU021 PBU022 PBU023 PBU028 PBU029 PBU030 PBU031 PBU032 PBU033 PABU034 PABU035 PABU036 PABU037 PABU038
∆E 0.645 51.219 -0.021 -0.003 -0.014 -0.001 -0.002 -0.001 2.725 -0.662 4.695 -0.002 -0.001 -0.001 -0.002 -0.002 -0.002 -0.002 -0.020 -0.002 0.120 0.183 -0.001 -0.001 -0.001 -0.001 0.003 0.004 0.004 0.017 0.002 0.001 -0.003
∆N -0.190 -10.904 0.027 -0.001 -0.036 0.000 0.000 0.000 4.834 -0.111 1.059 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.004 0.000 0.581 0.550 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.018 0.008 0.014 0.032 0.019 0.016 0.014
∆H 0.133 -2.494 0.009 0.017 0.040 0.000 0.000 0.000 9.892 -0.071 1.134 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.000 0.000 0.010 0.000 9.751 9.733 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.002 -0.006 -0.009 0.006 -0.009 0.000 0.004
Point PABU039 PABU040 PABU041 PABU042 PABU043 PABU044 PABU045 PABU046 PABU047 PABU048 PABU049 PABU050 PABU051 PABU052 PABU053 PBU054 PABU055 PABU056 PABU057 PBU058 PBU059 PBU060 PABU061 PABU062 PABU063 PABU064 PABU065 PABU066 PABU067 PABU068 PABU069 PABU070
∆E -0.003 0.000 0.000 0.080 -0.457 0.012 0.007 -0.017 0.012 -0.008 -0.022 -0.038 -0.028 0.016 0.060 0.888 -0.005 0.015 0.005 -0.001 -0.151 0.017 0.001 0.001 0.001 0.001 0.008 0.003 0.002 0.001 -0.013 -0.007
∆N 0.007 -0.001 -0.001 -0.006 0.007 0.007 0.002 0.016 0.016 0.003 0.003 0.004 0.001 0.010 0.096 0.441 -0.010 -0.016 -0.007 0.001 -0.009 -0.013 0.000 0.000 0.000 0.000 -0.007 -0.005 0.000 0.002 -0.001 -0.002
∆H -0.002 0.000 0.000 0.023 -0.466 -0.006 0.011 0.026 0.024 -0.013 -0.009 0.008 -0.011 -0.042 0.039 -0.315 0.000 0.057 0.011 -0.001 0.015 -0.014 0.000 0.000 0.000 0.000 0.013 0.002 0.000 -0.001 0.014 0.000
Perbedaan antara koordinat hasil pengolahan Ski-Pro 3.0 oleh tim batas daerah Kabupaten Bandung dan koordinat hasil pengolahan Ski-Pro 2.1 oleh sendiri yang cukup besar disebabkan pada pengolahan data yang dilakukan oleh sendiri pada titik PABU 010,
PABU043,
PBU054,
PBU059,PBU060
terdapat
pengolahan
data
yang
ambiguitasnya tidak dapat dipecahkan disebabkan data pengamatannya GPS kurang bagus.Untuk titik pilar yang ambiguitas fase tidak bisa resolve(terpecahkan), hasil
72
koordinat pengolahan sendiri merupakan hasil pengolahan berulang-ulang kali dengan strategi pengolahan yang berbeda. Pada titik pilar PABU 001, PBU 003, PABU 011, PBU 012, PBU 022 dan PBU 023 pengolahan datanya ambiguitasnya terpecahkan sehingga didapatkan nilai koordinat dengan standar deviasi yang kecil. Standar deviasi untuk PBU/PABU adalah +15 cm,sehingga untuk titik pilar batas PABU 001, PBU 003, PABU 011, PBU 012, PBU 022,PBU 023 dengan ketelitian dibawah +15 cm maka hasil koordinat yang diolah sendiri memenuhi toleransi. Untuk titik pilar PABU 001, PBU 003, PABU 011, PBU 012, PBU 022,dan PBU 023 yang pengolahan data dengan ambiguitas fase terpecahkan, diolah kembali dengan menggunakan
software komersial lainnya yaitu TGO(Trimble Geomatics Office).
Pengolahan dengan
TGO(Trimble Geomatics Office) untuk membandingkan hasil
koordinat pengolahan data, dengan begitu bisa diprediksi hasil koordinat mana yang salah. Hasil pengolahan data dengan software TGO pada tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Hasil pengolahan data dengan memakai TGO(Trimble Geomatics Office) Point PBU001 PBU003 PABU011 PBU012 PBU022 PBU023
E 760382.813 760521.674 769391.021 770135.714 774598.693 774646.113
N 9214952.828 9215622.100 9220178.212 9220152.024 9226741.006 9227203.751
H 1503.889 1492.872 1331.112 1278.893 1029.306 1085.215
sd E 0.035 1.391 0.170 0.116 0.005 0.003
sd N 0.014 0.289 0.030 0.028 0.004 0.002
sd H 0.052 0.779 0.123 0.070 0.011 0.005
Tabel 4.6 Selisih hasil koordinat TGO(Trimble Geomatics Office) dengan hasil koordinat tim batas daerah Kabupaten Bandung Point PBU001 PBU003 PABU011 PBU012 PBU022 PBU023
∆E -0.722 -51.7822 0.6953 -5.6552 0.0097 -0.0413
∆N 0.219 10.878 0.1196 -1.0426 -0.0629 -0.0212
∆H -0.251 2.8205 0.2778 -1.9902 -0.0241 0.0098
73
Tabel 4.7 Selisih hasil koordinat TGO(Trimble Geomatics Office) dengan hasil koordinat Ski-Pro 2.1 oleh sendiri Point PBU001 PBU003 PABU011 PBU012 PBU022 PBU023
∆E
∆N
-0.077 -0.563 0.033 -0.96 0.13 0.142
0.029 -0.026 0.009 0.016 0.519 0.529
∆H -0.118 0.327 0.207 -0.856 9.727 9.743
Hasil koordinat pengolahan titik PBU003,PABU011,PBU012,PBU022,PBU023 dengan strategi pengolahan iono free float, code only, phase pada tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4.8 Hasil pengolahan dengan strategi pengolahan iono free float, code only, phase Point PBU003 PBU003 PBU003 PBU003 PABU011 PABU011 PABU011 PABU011 PBU012 PBU012 PBU012 PBU012 PBU022 PBU022 PBU022 PBU022 PBU023 PBU023 PBU023 PBU023
E 760522.111 760521.898 760521.568 760522.245 769391.288 769390.442 769391.710 769388.665 770136.644 770141.3646 768822.138 770135.409 774598.0741 774598.5477 774598.7572 774599.9724 774645.8755 774646.0183 774645.9792 774645.0186
N 9215621.859 9215622.153 9215621.985 9215614.229 9220178.768 9220178.204 9220178.259 9220182.720 9220152.470 9220153.0619 9214592.646 9220156.973 9226740.7290 9226740.5394 9226740.4927 9226744.5843 9227202.9241 9227203.2432 9227203.2142 9227205.6215
h 1491.848 1492.933 1492.448 1494.912 1332.169 1330.340 1332.591 1318.433 1280.237 1280.9080 1282.995 1281.007 1020.6590 1019.5893 1019.8322 1031.6444 1075.5918 1075.4673 1075.5231 1067.8428
sd E 0.056 0.053 0.583 0.327 0.031 0.099 0.352 0.190 0.055 0.0319 0.000 0.447 0.0204 0.0012 0.0295 0.2202 0.0100 0.0006 0.0123 0.1905
sd N 0.049 0.046 0.388 0.309 0.029 0.015 0.048 0.153 0.027 0.0132 0.000 0.290 0.0188 0.0012 0.0068 0.2406 0.0072 0.0005 0.0026 0.1775
sd h 0.310 0.096 1.347 1.081 0.090 0.028 0.236 0.431 0.119 0.0305 0.000 1.208 0.0450 0.0030 0.0271 0.6214 0.0260 0.0017 0.0049 0.5135
Keterangan code only phase only float spp code only phase only float spp code only phase only float spp code only phase only float spp code only phase only float spp
Selisih hasil pengolahan dengan strategi pengolahan iono free float, code only, phase only dan SPP(Single Point Positioning) dengan pengolahan yang dilakukan dengan metode differensial pada pengolahan sendiri, tim batas dan TGO . Perbedaan hasil tersebut seperti pada tabel 4.8
74
Tabel 4.9 Selisih hasil koordinat dengan hasil pengolahan sendiri, tim batas, dan TGO PBU003 strategi code phase float SPP
Selisih dengan Ski-Pro2.1 ∆E ∆N ∆H -0.127 -0.267 -0.697 -0.339 0.026 0.388 -0.669 -0.142 -0.097 0.007 -7.898 2.367
Selisih dengan tim batas ∆E ∆N ∆H -51.346 10.637 1.797 -51.558 10.930 2.882 -51.888 10.763 2.396 -51.212 3.006 4.860
selisih dengan TGO ∆E ∆N ∆H 0.436 -0.241 -1.024 0.224 0.052 0.061 -0.106 -0.115 -0.424 0.570 -7.872 2.040
Selisih dengan Ski-Pro2.1 ∆E ∆N ∆H 0.299 0.565 1.264 -0.546 0.001 -0.565 0.721 0.056 1.686 -2.323 4.516 -12.472
Selisih dengan tim batas ∆E ∆N ∆H 0.961 0.675 1.335 0.116 0.112 -0.494 1.383 0.167 1.757 -1.661 4.627 -12.401
selisih dengan TGO ∆E ∆N ∆H 0.266 0.556 1.057 -0.579 -0.008 -0.772 0.688 0.047 1.479 -2.356 4.508 -12.679
Selisih dengan Ski-Pro2.1 ∆E ∆N ∆H -0.030 0.462 0.488 4.691 1.054 0.024 0.376 0.510 0.675 -1.265 4.965 0.770
Selisih tim batas ∆E ∆N ∆H -4.725 -0.597 -0.647 -0.005 -0.005 0.024 -4.319 -0.548 -1.315 -5.961 3.907 0.123
selisih pengolahan TGO ∆E ∆N ∆H 0.930 0.446 1.344 5.651 1.038 2.015 1.336 0.494 0.675 -0.305 4.949 2.113
Selisih dengan Ski-Pro2.1 ∆E ∆N ∆H -0.489 0.241 1.081 -0.015 0.052 0.011 0.194 0.005 0.254 1.409 4.097 12.066
Selisih dengan tim batas ∆E ∆N ∆H -0.609 -0.340 1.081 -0.135 -0.530 0.011 0.074 -0.576 0.254 1.289 3.515 12.066
selisih dengan TGO ∆E ∆N ∆H -0.619 -0.277 -8.646 -0.145 -0.467 -9.716 0.064 -0.514 -9.473 1.279 3.578 2.339
Selisih dengan Ski-Pro2.1 ∆E ∆N ∆H -0.096 -0.298 0.120 0.047 0.021 -0.004 0.008 -0.008 0.052 -0.953 2.400 -7.629
Selisih dengan tim batas ∆E ∆N ∆H -0.279 -0.848 -9.613 -0.136 -0.529 -9.737 -0.175 -0.558 -9.682 -1.136 1.850 -17.362
selisih dengan TGO ∆E ∆N ∆H -0.238 -0.827 -9.623 -0.095 -0.508 -9.747 -0.134 -0.537 -9.691 -1.095 1.871 -17.372
PABU011 strategi code phase float SPP
PBU012 strategi code phase float SPP
PBU022 strategi code phase float SPP
PBU023 strategi code phase float SPP
Pada titik PBU001,PBU003, PABU011,PBU012 selisih koordinat antara hasil pengolahan tim batas Kabupaten Bandung lebih besar dibanding dengan selisih antara pengolahan dengan TGO(Trimble Geomatics Office) dengan hasil koordinat dengan SkiPro 2.1 seperti pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 dan dilakukan pengolahan pada Ski-Pro 2.1
75
dengan strategi pengolahan iono free float, code only, phase only dan SPP(Single Point Positioning) didapatkan perbedaan hasil koordinat tiap strategi pengolahan dimana hasil pengolahan dengan Ski-Pro 2.1 lebih baik dibanding dengan pengolahan yang dilakukan oleh tim batas dan TGO (Trimble Geomatics Office). Jadi untuk titik PBU001,PBU003, PABU011 dan PBU012 koordinat yang benar adalah koordinat yang dilakukan oleh sendiri. Pada titik PBU022, PBU023 perbedaan selisih koordinat hasil pengolahan tim batas Kabupaten Bandung lebih kecil dibandingkan dengan hasil koordinat yang diolah SkiPro 2.1 oleh sendiri. Dengan melakukan pengolahan data dengan strategi pengolahan iono free float, code only, phase only dan SPP(Single Point Positioning) pada Ski-Pro 2.1 didapatkan hasil pengolahan Ski-Pro 2.1 lebih baik daripada pengolahan yang dilakukan tim batas dan TGO (Trimble Geomatics Office). Penyebab perbedaan hasil koordinat pengolahan data yang cukup besar disebabkan oleh data hasil pengamatan yang kurang bagus, strategi pengolahan data yang berbeda untuk setiap titik pilar batas, perbedaan software pengolahan data, dan kesalahan titik kontrol sementara untuk mengukur setiap titik pilar batas Kabupaten Bandung. Data GPS batas daerah Kabupaten Bandung yang tidak dapat sehingga tidak bisa diolah untuk kontrol kualitas hasil pengolahan data oleh tim batas daerah Kabupaten Bandung dan dibandingkan nilai koordinatnya yaitu titik pilar batas kabupaten Bandung pada PBU 002,PBU024, PBU025, PBU026, PBU027. Kontrol kualitas titik base Rancabali Pada laporan disebutkan koordinat titik rancabali yang diolah oleh tim batas Kabupaten Bandung : X= -1890046.541 Y=6041767.798
Z= -789249.209
Dan hasil pengolahan yang dilakukan didapatkan hasil X= -1890046.4630
Y=6041767.711
Z= -789249.197
Perbedaan titik Rancabali adalah ∆X = 0.0783 ∆Y= -0.0869 ∆Z= 0.0120 dengan hasil pengolahan sendiri. Jadi titik base rancabali bukan penyebab perbedaan koordinat yang besar pada PBU001 dan PBU003.
76