64
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pembahasan tentang analisis data ini mengarah pada penyelesaian permasalahan yang telah diajukan pada Bab I yakni: Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat perhatian pendidikan seks remaja di desa Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. Langkah-langkah yang dilakukan melalui 3 tahapan yakni: analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis, dan analisis lanjutan. A. Analisis Pendahuluan 1. Data Tentang Tingkat Pendidikan Orang Tua Di Desa Satriyan Data yang di peroleh dari hasil angket tingkat pendidikan orang tua di desa Satriyan dengan jumlah sampel 40 orang. Angket tentang tingkat pendidikan orang tua di desa Satriyan terdiri dari 10 soal. Diperoleh nilai tertinggi 44 dan nilai terendah 26. Angket tingkat pendidikan orang tua , dari yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut: 44 44 43 43 43 42 41 41 41 41 40 40 40 39 39 39 38 37 37 36 36 36 36 36 36 35 34 34 33 32 32 32 31 30 28 28 27 27 26 26 Dari data tersebut diketahui bahwa
X = 1437. Setelah diketahui data
angket tentang tingkat pendidikan orang tua, maka langkah selanjutnya
65
adalah menentukan interval nilai dari data tersebut. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan rata-rata variabel X dengan menggunakan rumus mean yaitu: X
µ=
N
Keterangan: µ
: Mean (nilai rata-rata yang dicari) X
: Jumlah skor X
N
: Jumlah Responden
Diketahui : X = 1437 N
= 40
Maka, µ= µ=
X N
1437 40
= 35,925 dibulatkan menjadi 36 b. Menentukan banyak kelas interval Menurut Sturges jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus: K = 1+3,3 log N Maka: K = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 3,3 (1,602)
66
= 1 + 5,28 = 6,28 dibulatkan menjadi 7 c. Menentukan Rentang Data (R) Rentang data merupakan selisih antara nilai tertinggi (Xmax) yaitu 44 dengan nilai terendah (Xmin) yaitu 26, atau diformulasikan. R = Xmax - Xmin Diketahui: Xmax = 44 Xmin
= 26
Maka: R = Xmax - Xmin = 44 – 26 = 18 d. Menentukan panjang interval kelas (i) i = R/K Keterangan: i = panjang interval kelas R = rentang data K = banyaknya interval kelas Maka: i = 18/7 = 2,5 dibulatkan menjadi 3 Kemudia langkah selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi atau prosentase dengan menggunakan rumus: F relatif =
F absolut N
x 100%
67
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Nilai Angket Tingkat Pendidikan Orang Tua NO
Interval Nilai
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
1
41 - 44
10
25 %
2
37 – 40
9
22,5 %
3
33 – 36
10
25 %
4
29 – 32
5
12,5 %
5
25- 28
6
15 %
Jumlah
40
100 %
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi terbanyak dengan nilai 10 yang terletak pada interval 41 – 44 yaitu 25%. Untuk dapat memberikan penilaian dari data angket tingkat pendidikan orang tua, yang memiliki ratarata 44 maka dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9 Kategori Angket Tingkat Pendidikan Orang Tua NO
Interval Nilai
Kategori
1
45 – 48
Sangat baik
2
41 – 44
Baik
3
37 – 40
Cukup
4
33 – 36
Kurang
68
Dengan melihat tabel tersebut, bahwa tingkat pendidikan orang tua di desa Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang yang memiliki nilai rata-rata 44 termasuk dalam kategori baik. 2. Data Tentang Pendidikan Seks Remaja Di Desa Satriyan Kecamatan Tersono Kabupaten Batang Data yang diperoleh dari hasil angket tentang pendidikan seks remaja dengan jumlah sampel 40 orang. Angket tentang pendidikan seks remaja terdiri dari 10 soal. Diperoleh nilai tertinggi 47 dan nilai terendah 27. Angket tentang pendidikan seks remaja, dari yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut: 47 47 46 46 46 45 44 44 44 43 41 40 40 39 38 38 37 37 36 36 36 36 35 35 35 35 35 35 35 34 33 33 33 33 33 32 31 29 29 27 Dari data tersebut diketahui bahwa
Y = 1468 . Setelah diketahui data
angket tentang pendidikan seks remaja, maka langkah selanjutnya adalah menentukan interval nilai dari data tersebut. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan rata-rata variabel Y dengan menggunakan rumus mean yaitu: µ=
X N
Keterangan: µ
: Mean (nilai rata-rata yang dicari) Y
: Jumlah skor Y
69
N
: Jumlah Responden
Diketahui : X = 1498 N
= 40
Maka, µ= µ=
X N
1498 40
= 37,4 dibulatkan menjadi 37 b. Menentukan banyak kelas interval Menurut Sturges jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus: K = 1+3,3 log N Maka: K = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 3,3 (1,602) = 1 + 5,28 = 6,28 dibulatkan menjadi 6 c. Menentukan Rentang Data (R) Rentang data merupakan selisih antara nilai tertinggi (Xmax) yaitu 47 dengan nilai terendah (Xmin) yaitu 27, atau diformulasikan. R = Xmax - Xmin Diketahui: Xmax = 47 Xmin
= 27
70
Maka: R = Xmax - Xmin = 47 – 27 = 20 d. Menentukan panjang interval kelas (i) i = R/K Keterangan: i = panjang interval kelas R = rentang data K = banyaknya interval kelas Maka: i = 20/7 = 2,8 dibulatkan menjadi 3 Kemudia langkah selanjutnya adalah membuat tabel distribusi frekuensi atau prosentase dengan menggunakan rumus: F relatif =
F absolut N
x 100% Tabel 10
Distribusi Frekuensi Nilai Angket Pendidikan Pendidikan Seks Remaja NO
Interval Nilai
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
45 - 48
6
15 %
1
41 – 44
5
12,5 %
2
37 – 40
7
17,5 %
3
33 – 36
17
42,5 %
4
29 – 32
4
10 %
71
5
25- 28
1
2,5 %
Jumlah
40
100 %
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi terbanyak dengan nilai 17 yang terletak pada interval 33 – 36 yaitu 42,5%. Untuk dapat memberikan penilaian dari data angket pendidikan seks remaja, yang memiliki rata-rata 47 maka dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11 Kategori Angket Pendidikan Seks Remaja NO
Interval Nilai
Kategori
1
45 – 48
Sangat baik
2
41 – 44
Baik
3
37 – 40
Cukup
4
33 – 36
Kurang
Dengan melihat tabel tersebut, bahwa pendidikan seks remaja di desa Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang yang memiliki nilai rata-rata 47 termasuk dalam kategori sangat baik. B. Analisis Uji Hipotesis Dalam bab ini, akan diuraikan analisis uji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat perhatian pendidikan seks remaja di desa Satriyan
72
kecamatan Tersono kabupaten Batang. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut maka penulis menggunakan rumus analisis regresi sederhana. Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Membuat Tabel Kerja Koefisien Analisis Regresi Sederhana Tabel kerja ini disajikan berdasarkan hasil angket pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat perhatian pendidikan seks remaja di desa Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. Tabel 12 Tabel Kerja Analisis Regresi Sederhana NO
X
Y
𝐗𝟐
𝐘𝟐
xy
1
44
46
1936
2116
2024
2
40
44
1600
1936
1760
3
42
47
1764
2209
1974
4
40
44
1600
1936
1760
5
35
46
1225
2116
1610
6
43
47
1849
2209
2021
7
41
44
1681
1936
1804
8
39
45
1521
2025
1755
9
44
46
1936
2116
2024
10
38
29
1444
841
1102
11
39
43
1521
1849
1677
12
43
36
1849
1296
1548
13
36
40
1296
1600
1440
14
43
38
1849
1444
1634
15
37
36
1369
1296
1332
16
40
40
1600
1600
1600
17
34
37
1156
1369
1258
73
18
36
41
1296
1681
1476
19
41
39
1681
1521
1599
20
39
33
1521
1089
1287
21
37
35
1369
1225
1295
22
36
35
1296
1225
1260
23
31
27
961
729
837
24
36
32
1296
1024
1152
25
41
35
1681
1225
1435
26
41
35
1681
1225
1435
27
30
29
900
841
870
28
30
33
900
1089
990
29
36
34
1296
1156
1224
30
34
36
1156
1296
1224
31
32
35
1024
1225
1120
32
33
33
1089
1089
1089
33
27
36
729
1296
972
34
32
35
1024
1225
1120
35
26
33
676
1089
858
36
28
33
784
1089
924
37
28
35
784
1225
980
38
32
31
1024
961
992
39
27
37
729
1369
999
40
26
38
676
1444
988
JML
1437
1498
52769
57232
54749
b. Analisis regresi sederhana Setelah diketahui jumlah nilai hasil angket tentang tingkat pendidikan orang tua dan pendidikan seks remaja di desa Satriyan di atas, maka
74
langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai-nilai yang didapat dari variabel X dan variabel Y ke dalam rumus regresi sederhana.
Diketahui: N = 40
2
X = 52769
X = 1437
Y = 57232
Y = 1498
xy = 54749
2
Setelah diketahui nilai Y dan X kemudian dimasukkan kedalam rumus regresi sebagai berikut: Ŷ = a + bX Dimana: Ŷ adalah variabel terikat (Dependen) X adalah variabel bebas (Independen) a adalah penduga bagi intersep (α) b adalah penduga bagi koefisien regresi (β), dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Ŷ = a + bX = 7,99 + 0,82 (40) = 7,99+ 32,8 = 40,79 Setelah diperoleh Ŷ = 40,79, maka penulis melakukan uji signifikan koefisien regresi sebagai berikut: t=
𝑏− 𝛽 𝑆𝑏
75
𝑠𝑏 =
Dimana:
𝑆𝑒
=
𝑆𝑒
dan
( 𝑋 )2 𝑋 2− 𝑁
57232 − 7,99 1498 −0,82(54749 ) 38
𝑆𝑒
=
𝑌 2−𝑎
𝑌 −𝑏
𝑋𝑌
𝑁 −2
𝑠𝑏
=
3,1 (1437 )2 52769 − 40
57232 −11969 −44894 =
38
52769 −51624 ,2
=
52769 −49491 ,2
=
1144 ,8
3,1
369 =
3,1 =
38
3,1
9,7 = 3,1
=
3,1
= 33,8 = 0,9 Sehingga diperoleh t hitung sebagai berikut: t=
=
𝑏− 𝛽 𝑆𝑏
0,82−0 0,9
= 0,9
C. Analisis Lanjutan Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa koefisien antara variabel X (Tingkat Pendidikan Orang Tua) dan variabel Y (Pendidikan Seks Remaja) adalah 0,9 atau dengan kata lain t = 0,9 kemudian untuk menentukan taraf signifikan antara variabel yang dikorelasikan terlebih dahulu disajikan tabel distribusi t pada taraf signifikan 5% maupun 1% dengan ketentuan sebagai berikut: Jika t hitung > t tabel maka menolak Ho atau menerima Ha Jika t hitung < t tabel maka menolak Ha atau menerima Ho Berikut ini adalah rumusan hipotesis yang diajukan:
76
a. Ho : variabel independen (X) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) atau β = 0 b. H1 : variabel independen (X) berpengarh terhadap variabel dependen (Y) atau β ≠ 0 Untuk mengetahui taraf signifikan maka dibawah ini akan diajukan tabel t distribusi pada taraf 5% maupun 1%. Tabel 13 Nilai-nilai tabel Distribusi t Taraf signifikan N 5%
1%
36
2,028
2,719
37
2,026
2,715
38
2,024
2,711
39
2,022
2,707
40
2,021
2,704
Dari tabel tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Taraf signifikan 5% t hitung = 0,9 t tabel = 2,021 t hitung < t tabel berarti menerima Ho dan menolak H1. artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua
77
terhadap tingkat perhatian pendidikan seks remaja di desa Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. 2. Taraf signifikan 1% t hitung = 0,9 t tabel = 2,704 t hitung < t tabel berarti menerima Ho dan menolak H1. artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat perhatian pendidikan seks remaja di desa Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. Dengan demikian baik pada taraf nyata 5% ataupun 1% kesimpulannya sama, yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan tingkat perhatian pendidikan seks remaja, sehingga tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua tetap memberikan perhatian dalam pendidikan seks remaja. Maka hipotesis awal yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat perhatian pendidikan seks remaja di Desa Satriyan tidak dapat diterima.