BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi Oleh karena penelitian ini mengarah kepada perpajakan khususnya PBB, maka data yang disajikan pada gambaran umum responden ini lebih banyak tentang PBB. Adapun data tentang PBB pada tabel dan uraian berikut ini : TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB PER KELURAHAN DI KPP KEBAYORAN BARU TIGA TAHUN 2010 NO
KELURAHAN
JUMLAH
JUMLAH POKOK
WP
KETETAPAN PBB (Rp)
1
GUNUNG
4.046
12.197.959.136
2
PETOGOGAN
4.253
4.787.976.871
3
MELAWAI
5.846
20.519.147.983
Sumber : Data diolah dari KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga (2011) Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah WP. PBB terbesar berada di Kelurahan Melawai yaitu sebanyak 5.846, sedangkan terkecil berada di Kelurahan Gunung yaitu sebanyak 4.046. jika dilihat dari segi pokok ketetapannya, jumlah yang paling besar berada di wilayah Melawai
44
yaitu sebesar Rp. 20.519.147.983, sedangkan pokok ketetapan paling kecil di wilayah Petogogan yaitu sebesar Rp. 4.787.147.983. TABEL 4.2 JUMLAH POKOK KETETAPAN PBB DAN REALISASI PBB KPP KEBAYORAN BARU TIGA TAHUN 2008 S/D 2010 (DALAM RUPIAH) NO
TAHUN
POKOK
REALISASI PBB
KETETAPAN
RP
%
PERBEDAAN RP
%
PBB (RP) 1
2008
29.156.457.722
27.396.305.054 93 1.760.152.668
6
2
2009
33.859.925.388
30.696.631.430 90
3.163.293.958
9
3
2010
37.505.083.990
34.257.735.599 91
3.247.348.431
8
Sumber : Data diolah dari KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga (2011) Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa dari tahun 2008 ke tahun 2010 realisasi PBB wilayah KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga mengalami kenaikan meskipun terdapat perbedaan atau tunggakan yang semakin besar dari tahun 2008 ke tahun 2010. Hal ini membuktikan bahwa masih terdapat WP yang belum membayar pajak tepat pada waktunya. Dengan kata lain masih terdapat WP yang tingkat kesadarannya rendah. Namun demikian jika dilihat secara menyeluruh, angka sisa tunggakan tersebut prosentasinya relatif
kecil dibandingkan realisasinya. Sebagai contoh tahun 2010, sisa tunggakan dibandingkan realisasinya 8%. B. Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak PBB di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga yang dipilih melalui penentuan secara acak dari buku induk PBB KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga tahun 2010. Jumlah responden ini adalah 100 orang wajib pajak PBB. Jumlah ini dihitung berdasarkan jumlah populasi yang telah diketahui dan perhitungan adalah sebagai berikut : n=
Npq
n=
(N-1)*D+pq
14.145*0,5*0,5
= 3.536 = 99,29
(14.145-1)*0,0025+0,5*0,5
35,61
Berdasarkan perhitungan di atas, sampel yang dibutuhkan sebesar 99,29 WP atau jika dibulatkan menjadi 100 WP. Sebelum pengambilan sampel dilakukan secara acak, terlebih dahulu mengkalsifikasi suatu populasi ke dalam sub-sub populasi berdasarkan
karakteristik
tertentu
dari
elemen-elemen
populasi
(berdasarkan usia, pendidikan, lama tinggal di objek pajak). Sampel kemudian dipilih dari setiap sub populasi dengan metode acak sederhana atau metode sistematis. Oleh karena jumlah populasi dan sampel penelitian yang diinginkan sudah diketahui, maka pembagian sampel secara proporsional per kelurahan berdasarkan jumlah wajib pajaknya dapat ditentukan sebagai berikut :
TABEL 4.3 PENENTUAN SAMPEL PER KELURAHAN KPP KEBAYORAN BARU TIGA NO KELURAHAN POPULASI
PROPORSIONAL
(WP.PBB)
JUNMLAH SAMPEL
1
GUNUNG
4.046
(4.046 : 14.145) x 100
29
2
PETOGOGAN
4.253
(4.253 : 14.145) x 100
30
3
MELAWAI
5.846
(5.846 : 14.145) x 100
41
JUMLAH
14.145
100
Sumber KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga (2011) Profil responden dapat dilihat dari identitas responden yang meliputi tingkat pendidikan responden, usia responden, dan lama tinggal di lokasi obyek PBB. TABEL 4.4 USIA RESPONDEN NO
USIA
JUMLAH
1
< 20
-
2
20 - 30
3
3
30 - 40
37
4
40 – 50
41
5
>50
18
JUMLAH SELURUHNYA
100
Sumber : diolah dari jawaban responden (2011)
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, jumlah responden yang berusia 40 – 50 tahun paling mendominasi yaitu sebanyak 41 orang atau 41% dari jumlah responden seluruhnya. Berikutnya yang berusia 20 – 30 tahun sebanyak 3 orang atau 3%, usia 30 – 40 tahun sebanyak 37 orang atau 37% dan usia > 50 tahun sebanyak 18 orang atau 18%. Sedangkan responden yang berusia < 20 tahun dalam penelitian ini tidak ada.
TABEL 4.5 TINGKAT PENDIDIKAN RESPONDEN NO
TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH
1
SMU
42
2
D3
21
3
S1
35
4
S2
2
5
S3
-
JUMLAH SELURUHNYA
100
Sumber : diolah dari jawaban responden (2011) Berdasarkan
tabel
4.5
diatas,
jumlah
responden
yang
berpendidikan SMU sebanyak 42 orang atau 42% dari jumlah responden seluruhnya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden paling besar adalah SMU. Berikutnya adalah S1 (35%), D3 (21%), S2 (2%). Sedangkan untuk responden dengan ttingka pendidikan S3 dalam penelitian ini tidak ada.
TABEL 4.6 LAMA TINGGAL RESPONDEN DI LOKASI OBYEK PBB NO
LAMA TINGGAL RESPONDEN
JUMLAH
1
Kurang dari 3 tahun
5
2
3 – 5 tahun
8
3
5 – 7 tahun
34
4
7 – 9 tahun
19
5
Lebih dari 10 tahun
33
JUMLAH SELURUHNYA
100
Sumber : diolah dari jawaban responden (2011) Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa responden yang bertempat tinggal di lokasi objek pajak 5 – 7 tahun ada 34 orang atau 34% dari total responden, lebih dari 10 tahun 33 orang (33%), 7 – 9 tahun 19 orang (19%), 3 – 5 tahun 8 orang (8%), dan sisanya responden yang bertempat tinggal kurang dari 3 tahun sebanyak 5 orang (5%). C. Uji Instrumen Data 1. Uji Validitas Uji validitas diukur dengan membandingkan uji rhitung dengan rtabel. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0.05 kriteria pengujian adalah sebagai berikut : a. Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0.05 ) maka instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
b. Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0.05 ) maka instrumen atau item-item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). r tabel diperoleh pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi jumlah data (n) = 100, maka didapat r tabel sebesar 0,197. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu pengaruh pengetahuan dan sosialisasi perpajakan terhadapa kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB. Berikut adalah daftar validitas dari masingmasing kelompok pernyataan.
TABEL 4.7 Uji Validitas Pengetahuan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Item-Total Statistics
Y1
Scale Mean if Item Deleted 112.48
Scale Variance if Item Deleted 79.949
Corrected Item-Total Correlation .293
Cronbach's Alpha if Item Deleted .877
Y2 Y3
112.64 112.55
76.899 76.371
.490 .604
.873 .871
Y4 Y5
112.44 112.81
76.269 77.368
.562 .361
.871 .877
Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 XA1
112.53 112.51 112.40 112.43 112.61 112.53
78.635 76.091 76.687 78.470 77.574 79.726
.508 .536 .581 .453 .458 .337
.874 .872 .871 .874 .874 .877
XA2
112.38
80.925
.292
.877
XA3
112.70
78.980
.288
.878
XA4
112.67
79.395
.269
.878
XA5
112.61
78.947
.395
.875
XA6 XA7
112.50 112.67
76.960 76.042
.467 .491
.874 .873
XA8
112.92
75.731
.494
.873
XA9 XA10
112.42 112.80
77.135 78.646
.499 .308
.873 .878
XB1
113.08
76.701
.441
.874
XB2
113.07
75.823
.454
.874
XB3
112.99
78.737
.295
.878
XB4
112.90
76.677
.473
.873
XB5
112.97
78.938
.248
.880
XB6
112.65
79.058
.346
.876
XB7
112.51
77.687
.445
.874
XB8
112.78
78.880
.309
.877
XB9
112.51
77.606
.482
.873
XB10
112.60
79.556
.387
.876
Sumber : data primer diolah (2011) Berdasarkan hasil uji validitas pada pernyataan pemgetahun perpajakan, sosialisasi perpajakan dan kesadaran wajib pajak di atas terlihat nilai r hitung untuk masing-masing item pernyataan ternyata positif dan nilainya > dari r tabel 0.197 maka dapat disimpulkan bahwa
semua item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel dikatakan valid. Hal ini berarti seluruh item pernyataan mampu mengukur variabel Pengetahuan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak.
2. Uji Reliabilitas Suatu variabel dapat dikatakan realibel jika nilai Croncbach Alpha dari variabel tersebut lebih besar dari 0.60 (Nunnally, 1967). Reabilitas kurang dari 0.60 adalah kurang baik, sedangkan 0.70 dapat diterima dan diatas 0.80 adalah baik. Hasil uji variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini : TABEL 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan, Sosialisasi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Reliability Statistics Cronbach's Alpha .879
N of Items 30
Sumber : data primer diolah (2011) Berdasarkan tabel 4.8 di atas, terbukti bahwa untuk masing-masing variabel penelitian baik variabel terikat maupun variabel bebas, angka Croanbach-Alpha > 0,60. Oleh sebab itu dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian realibel.
D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Autokorelasi Untuk mengetahui terjadinya autokorelasi dalam satu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin-Waston (uji DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya Autokorelasi. TABEL 4.9 PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADA TIDAKNYA AUTOKORELASI Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tdk ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tdk ada autokorelasi positif
No desicion
dl < d < du
Tdk ada autokorelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tdk ada korelasi negatif
No desicion
4 – du < d < 4 - du
Tdk ada autokorelasi, positif/negatif
Tdk ditolak
du < d < 4 - du
TABEL 4.10 OUTPUT SPSS DURBIN-WATSON b
Model Summary
Model 1
R
R Square a
.625
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.390
a. Predictors: (Constant), LN_XB, LN_XA b. Dependent Variable: LN_Y
.378
.07853
Durbin-Watson 1.729
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, didapatkan nilai Durbin Watson sebesar 1,729, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 100 (n) dan jumlah variabel independen 2 (k=2), maka di tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai du 1,715 dan nilai dl 1,634. Karena d terletak antara du dan (4-du), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak terdapat autokorelasi. 2. Uji Normalitas TABEL 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
100 a,,b
Normal Parameters
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
3.02846438
Absolute
.098
Positive
.098
Negative
-.069
Kolmogorov-Smirnov Z
.975
Asymp. Sig. (2-tailed)
.297
Sumber : Data diolah (2011) Dari output di atas terlihat pada kolom Kolmogorov-smirnov dapat diketahui
bahwa
nilai
signifikansi
untuk
Kesadaran
Wajib
Pajak,Pengetahuan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan sebesar 0,297. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
3. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana antara variabel independen yang terdapat dalam model penelitian memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (ditunjukkan dengan angka koefisien korelasi yang tinggi). Cara mendeteksi model regresi bebas dari gejala multikolinearitas dengan melihat besarnya VIF ( Variance Inflation Factor ) yang berkisar pada angka 1 dan melihat besarnya angka Tolerance yang mendekati angka 1.
TABEL 4.12 OUTPUT SPSS TOLERANCE DAN VIF
a
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Pengetahuan
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
10.050
3.832
2.622
.010
.482
.083
.471 5.782
.000
.949
1.053
.296
.076
.316 3.884
.000
.949
1.053
Perpajakan Sosialisasi Perpajakan a. Dependent Variable: Kesadaran Wajib Pajak
Sumber : output SPSS Tabel diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai VIF yang berkisar pada angka 1, dan nilai tolerance yang mendekati angka 1. Sehingga dapat dinyatakan bahwa ke-dua variabel bebas dalam penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas.
4. Uji Heteroskedastisitas Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
TABEL 4.13 Correlations Unstandardize Pengetahuan Sosialisasi d Residual Spearman's Unstandardized Residual Correlation Coefficient rho
Perpajakan
1.000
-.015
-.043
.
.880
.669
100
100
100
-.015
1.000
.205
Sig. (2-tailed)
.880
.
.041
N
100
100
100
-.043
.205
*
1.000
Sig. (2-tailed)
.669
.041
.
N
100
100
100
Sig. (2-tailed) N Pengetahuan Perpajakan Correlation Coefficient
Sosialisasi Perpajakan
Perpajakan
Correlation Coefficient
*
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber : hasil output spss (2011)
Dari hasil SPSS dia atas, dapat diketahui korelasi antara pengetahuan perpajakan dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikan 0,880 dan korelasi antara sosialisasi perpajakan dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikansi 0,669. Karena nilain signifkansi korelasi lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adaanya masalah heteroskedastis.
E. Koefisien Determinasi TABEL 4.14 b
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
1
Adjusted R
.624
.389
.376
3.05953
Sumber : data diolah (2011) Dari tampilan output SPSS model summary besarnya R2 adalah 0,389 hal ini berarti 38,9% variabel kesadaran wajib pajak dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan dan sosialisasi perpajakan sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebabsebab lain diluar model.
F. Uji Hipotesis 1. Uji F TABEL 4.15 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
578.012
2
289.006
Residual
907.988
97
9.361
1486.000
99
Total
F 30.874
Sig. a
.000
a. Predictors: (Constant), Sosialisasi Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan b. Dependent Variable: Kesadaran Wajib Pajak
Berdasarkan uji ANOVA pada tabel di atas di peroleh nilai F hitung sebesar 30,874. Sedangkan berdasarkan F tabel pada tingkat signifikansi 0,05
didapat angka sebesar 3,09. Oleh karena F hitung > dari F tabel, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho dan menerima Ha. Dengan perkataan lain bahwa persamaan regresi yang terbentuk dari variabel pengetahuan perpajakan, sosialisasi perpajakan secara bersama-sama dapat menerangkan variabel kesadaran wajib pajak sebagai variabel dependen.
2. Uji T TABEL 4.16 a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
10.050
3.832
Pengetahuan Perpajakan
.482
.083
Sosialisasi Perpajakan
.296
.076
Coefficients Beta
t
Sig.
2.622
.010
.471
5.782
.000
.316
3.884
.000
a. Dependent Variable: Kesadaran Wajib Pajak
Sumber : data diolah (2011)
Dengan taraf signifikan sebesar 0,05 atau 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 100-2-1 ( n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen) dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,05) maka diperoleh t tabel = 1,984. Pada tabel 4.16 di atas untuk variabel pengetahuan perpajakan diperoleh t hitung sebesar 5,782 jika melihat kriteria maka diperoleh 5,782 > 1,984 (t hitung > t tabel) sehingga hipotesis alternatif pertama (H1) diterima artinya bahwa secara
individual pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB. Untuk variabel kedua yaitu sosialisasi perpajakan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,884. Hal ini berarti bahwa t hitung > t tabel (3,884 > 1,984). Maka hipotesis alternatif kedua (H2) diterima. Dari kedua variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi ternyata semua variabel signifikansi (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kesadaran wajib pajak dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu pengetahuan dan sosialisasi perpajakan dengan persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = 10,050 + 0,482 Pengetahuan Perpajakan + 0,296 Sosialisasi Perpajakan + e Atau dapat dituliskan : Y = 10,050 + 0,482 X1 + 0,296 X2 + e Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : Dimana 10,050 menunjukkan konstanta, sedangkan besarnya koefisien regresi pengetahuan sebesar 0,482 dan koefisien regresi sosialisasi perpajakan sebesar 0,296. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan dan sosisalisasi perpajakan maka semakin tinggi juga kesadaran wajib pajak.