BAB IV ANALISIS DATA
4.1
Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan Konsep dasar perancangan dari desain karya yang akan dibuat adalah
pengambilan gaya desain produk yang sederhana namun tetap terlihat modern. Sehingga karya dapat digunakan dengan mudah dan praktis oleh konsumen. Konsep dasar perancangan mencakup pemilihan produk apa saja yang sering digunakan, dan jenis model yang bagaimana yang paling banyak diminati. Setelah melalui kegiatan analisis pasar dan target market kemudian barulah dimulai kegiatan eksekusi karya. Selain itu konsep dasar perancangan juga mengutamakan teknik eksplorasi mengenai ulos agar bisa cocok dengan desain produk fashion yang akan dibuat. Pengembangan nilai inovasi dalam kegiatan eksplorasi dan aplikasi ini sangat penting supaya dapat terciptanya sebuah karya baru yang memiliki nilai estetika mendesain yang baik.
4.2
Rincian Proses Dan Data Teknis Perancangan Proses dari sebuah rancangan desain produk fashion ini melalui proses
berbagai macam penelitian baik browsing, survei, ataupun wawancara kepada beberapa narasumber terkait. Hal tersebut dilakukan agar proses perancangan dapat berjalan dengan baik sehingga bahan pengembangan dalam hal mendesain dapat berhasil menciptakan sebuah karya baru yang kedepannya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses sebuah perancangan adalah sebagai berikut : -
Membuat rencana perancangan tema
-
Pencarian data-data
-
Pencarian sumber inspirasi
-
Analisa proses desain
Laporan Tugas Akhir | 1
-
Teknik desain
-
Dan pelaksanaan produksi.
Alur proses perancangan : Tahap teknik perwujudan -
Sketsa kasar
-
Sketsa digital
-
Mendesain dengan aplikasi vector atau desain digital
-
Asistensi sketsa karya
-
Tahap pengeksekusian karya
-
Asistensi hasil karya nyata
-
Hasil akhir.
Laporan Tugas Akhir | 2
4.3
Analisis Penerapan Desain Hasil Desain Karya Digital Berikut adalah hasil pembuatan sketsa digital mengenai karya-karya (produk fashion) yang akan dibuat dalam kegiatan promo eksplorasi dan aplikasi ragam hias ulos batak ini : Sketsa Digital Ragam Hias Ulos Batak Pada Produk Fashion :
Gambar 39 : Desain Dress Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum Sumber : Dita Chairani, 2014.
Laporan Tugas Akhir | 3
Gambar 40 : Desain Rok Dengan Penerapan Bahan Ulos Ragihotang Sumber : Dita Chairani, 2014.
Gambar 41 : Desain Rok Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum Sumber : Dita Chairani, 2014.
Laporan Tugas Akhir | 4
Gambar 42 : Desain Sweater Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum Sumber : Dita Chairani, 2014.
Laporan Tugas Akhir | 5
Gambar 43 : Desain Rompi & Celana Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum Sumber : Dita Chairani, 2014.
Gambar 44 : Desain Tas Ransel Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum Sumber : Dita Chairani, 2014.
Laporan Tugas Akhir | 6
Gambar 45-46 : Desain Sepatu dan Flatform Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum Sumber : Dita Chairani, 2014.
Laporan Tugas Akhir | 7
Gambar 47 : Desain Aplikasi Motif Ulos Pada Jam Tangan Sumber : Dita Chairani, 2014.
Laporan Tugas Akhir | 8
Gambar 48, 49, 50 : Desain Digital Produk Dengan Teknik Digital Printing Sumber : Dita Chairani, 2014.
Laporan Tugas Akhir | 9
4.4
Teknis Perancangan Karya Sketsa Hasil Eksekusi Pengaplikasian Ragam Hias Ulos Batak : 1.
Desain Rok A-Line Dengan Pengaplikasian Bahan Berupa Kain Ulos : Kegiatan menjahit ini menggunakan mesin jahit dasar, dengan pola jahitan
lurus dan jahitan zigzag. Untuk pola penyusunan alat-alat yang diperlukan adalah : - Sebuah penggaris untuk mengatur ukuran panjang dan lurusnya potongan - Sebuah alat persegi (seperti penggaris) - Kurva Perancis atau Hip Curve - Kalkulator untuk menghitung ukuran bahan dan jahitan yang akan dibuat - Lembaran kertas besar (seperti koran atau kertas minyak) - Pena dan pensil. Proses menjahit rok A-line : - Buat pola rok A-line - Potong kain sesuai pola - Menjahit bagian-bagian rok - Jahit kembali dibagian tengah untuk resleting - Jahit jahitan samping - Membuat bagian pinggang dengan menambahkan bahan berukuran 3-5 cm dibagian atas rok, dengan sambungan jahitan yang menyatu dengan rok bagian bawah. - Tarik garis tengah rok A-line Selanjutnya adalah teknik menghitung ukuran jahitan.Hitungan ukuran bisa berupa satuan inchi, ataupun centimeter. Bahan yang digunakan untuk pola rok aline ini adalah kainThaisilk dan katun yang diaplikasikan dengan kain Ulos, kemudian bagian dalam menggunakan bahan Furing, furing adalah bahan pelapis yang memberikan penyelesaian yang rapi, rasa nyaman, kehangatan, kehalusan terhadap kulit, bahan pelapis furing merupakan bagian terakhir pada pembuatan rok A-line ini untuk menutupi bagian dalam. Berikut adalah pattern/ pola jahitan rok Aline :
Laporan Tugas Akhir | 10
Gambar 51 : Pattern / Pola Rok A-line Sumber : Dita Chairani, 2014.
Laporan Tugas Akhir | 11
Gambar 52 : Rok A-line Ulos Hitam Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 12
Gambar 53 : Penggunaan Rok A-line Ulos Hitam Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 13
Gambar 54 : Rok A-line Ulos Abu-abu Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 14
Gambar 55 : Penggunaan Rok A-line Ulos Abu-abu Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 15
2.
Desain Rok Span : Cara menjahit rok span panjang atupun pendek adalah sama yang berbeda hanyalah model ukurannya saja. Membuat ban pinggang : -
Letakkan kain keras yang sudah digunting tepat pada garis yang sudah dipola.
-
Jahit pinggir kain keras sampai keujung. Lipat, lalu jahit pinggir kain pada pinggiran kain keras disebelah pinggir sampai keujung.
-
Sisihkan, hingga roknya selesai dijahit.
Memasang ritsleting : -
Satukan dan jahit 2 lembar rok belakang, bagian kanan dan kiri, jahit dari atas tepat digaris tanda sampai ke batas belahan, kemudian jahit dari pinggir kebawah.
-
Pasang ritsleting dengan jahitan khusus ritsleting.
-
Tindas tepat mengenai tanda.
-
Potong kain pelapis belahan sepanjang 3cm di atas belahan sampai didekat jahitan.
-
Balik rok sampai tertelungkup, tindas dengan mesin pada batas belahan.
-
Buat lipatan menutupi ritsleting pada garis yang ada, jelujur yang kokoh dan sukar lepas, kemudian tindas dengan menggunakan sepatu khusus ritsleting selebar 1-1 ½ cm.
Rok Span untuk desain rok yang akan dibuat menggunakan bahan Katun, Kain katun ( Cotton ) adalah jenis kain rajut yang berbahan dasar serat kapas, terdapat jenis kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PolyEster.
Laporan Tugas Akhir | 16
Berikut adalah pattern/ pola jahitan rok span :
Gambar 56 :Pattern / Pola Rok Span Sumber : anaarisanti.blogspot.com
Gambar 57 : Rok Span Pendek Ulos Sumber : Dita Chaira i, 2014
Laporan Tugas Akhir | 17
Gambar 58 : Rok Span Motif Ulos 1 Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 18
Gambar 59 : Rok Span Motif Ulos 2 Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 19
3.
Desain Long Dress : Langkah-langkah pembuatan long dress : -
Buat pola dari potongan kain untuk bagian depan dan bagian belakang long dress.
-
Jahit kuphat dua dibagian depan dan dua dibagian belakang (panjang sesuai ukuran dari pundak sampai bagian pinggang).
-
Balik kain, tempelkan bagian depan dan bagian belakang potongan bahan dengan jarum pentul.
-
Gabungkan bagian depan dan bagian belakang dengan menjahit kedua bahu.
-
Sambungkan bagian pinggir dengan jahitan untuk bagian pundak dan kupnat dada.
-
Untuk bagian bawah long dress, pertama buat pola jahitan potongan6 untuk membuat bentuk gelombang pada kain bagian bawah. Bentuk lipatan pada bagian rok atau bawahan dengan sambungkan dengan bagian atas.
-
Jahit untuk menyambung bagian atas dengan bagian bawah.
-
Dengan bantuan jarum pentul, pasang resleting pada bagian tengah jahitan punggung. Sesuaikan setikan benang dengan bentuk resleting agar jahitan kuat dan rapih.
-
Jahit resleting dan jahit juga sisi badan yang lain sehingga pola tersambung secara sempurna menjadi sebuah potongan long dress yang bagus.
-
Dan terakhir, lipat bagian bawah (rok) ke dalam dan jahit dengan teknik setikan ornamental, setikan ini adalah teknik setikan dengan lajur lurus atau melengkung atau mengikuti desain ornamental, pada helai tunggal kain. Penggunaan setikan ini menghasilkan efek dekoratif pada permukaan kain sebagai lipitan. Bahan yang digunakan untuk long dress ini menggunakan dua bahan;
pertama untuk bagian atas menggunakan kain Ulos yang pada bagian dalamnya dilapis dengan furing satin yang halus.Kemudian pada pola
Laporan Tugas Akhir | 20
bagian bawah, bahan yang digunakan adalah kain Tafeta, kain Tafeta merupakan kain yang ditenun dari sutra atau serat sintesis yang halus. Berasal dari bahasa Persia yang berarti tenunan memutar.Kain jenis ini sering dianggap kain mewah karena cocok digunakan untuk gaun pesta. Serat benang taffeta jauh lebih kaku dibandingkan organdi. Berikut adalah pattern/ pola jahitan long dress :
Gambar 60 : Pattern / Pola Long Dress Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 21
Gambar 61 : Long Dress Sadum Ungu Sumber : Dita Chairani, 2014.
Laporan Tugas Akhir | 22
4.
Desain Rompi : Teknik menjahit rompi yaitu cara pertama adalah menggambar untuk pola depan, selalu dahulukan dengan membuat garis bebas vertikal kemudian tentukan dua titik dimana titik pertama diberi nama A dan titik ke dua diberi nama B, dan panjang dari A-B sama dengan panjang punggung. Kemudian buat pola bagian belakang, untuk memulai gambar pola belakang sama seperti membuat pola badan depan yaitu dengan buat garis bebas vertikal terlebih dahulu, baru tentukan letak panjang punggungnya. Kemudian tahap-tahap penyatuan pola rompi adalah sebagai berikut : -
Jahit kupnat depan dan belakang
-
Sambungkan kedua pola belakang
-
Jahit pola depan dan belakang
-
Sambungkan bagian kerung rompi, lalu jahit
-
Gabungkan lapisan depan dan belakang
-
Pasang viselin pada pola lapisan
-
Sambung pola lapisan pada lingkar leher rompi
-
Obras sekeliting kain agar terlihat rapi
-
Som bagian keliman lengan dan bagian samping badan (penyatuan pola bagian depan dan bagian belakang dengan jahitan yang lebih rapih dan kuat). Bahan yang digunakan untuk rompi ini adalah bahan Tafetta dengan
pengabungan aplikasi bahan kain Ulos sebagai bahan penunjang utama untuk desain rompi ini. Bahan Taffeta memiliki ciri khas kilau yang berserat dan tipis, sehingga biasanya harus digabungkan dengan kain lain (misalnya digabungkan dengan bahan tenun untuk menunjang hasil jahitan agar terlihat bagus (baca; kain ulos)). Tekstur dan berat kain ini menghadirkan model busana yang khas yaitu elegan, serbaguna dan sekaligus kontemporer.Kain taffeta paling sesuai untuk desain kontemporer dan minimalis.
Laporan Tugas Akhir | 23
Berikut adalah pattern/ pola jahitan rompi ulos :
Gambar 62 : Pattern / Pola Rompi Sumber : carapedia.com
Laporan Tugas Akhir | 24
Gambar 63 : Rompi Ulos Abu-abu Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 25
Gambar 64 : Rompi Ulos Cokelat Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 26
Gambar 65 : Penggunaan Rompi Ulos Cokelat Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 27
5.
Desain Celana Span Langkah pembuatan celana pertama mengambil ukuran badan untuk membuat pola celana panjang, meliputi:
-
Panjang celana diukur mulai pinggang sampai mata kaki, atau disesuaikan dengan panjang yang dikehendaki.
-
Lingkar pinggang diukur pas mengelilingi pinggang, atau sedikit dibawahnya, sesuai keinginan calon pemakainya.
-
Lingkar
pasak,
diukur
mulai
batas
pinggang
belakang,
melewati
selangkangan menuju batas pinggang depan. Batas pinggang adalah posisi batas celana ketika dipakai, bisa pas atau sedikit dibawah pinggang yang sebenarnya. -
Lingkar paha, diukur keliling pangkal paha, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model celana panjang yang akan dibuatnya.
-
Lingkar panggul, diukur keliling panggul yang terbesar, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model dan kelonggaran celana panjang yang akan dibuatnya.
-
Panjang lutut, diukur mulai pinggang sampai batas lutut. Pengertian pinggang bisa sedikit dibawah pinggang yang sebenarnya disesuaikan dengan posisi celana yang akan dibuatnya.
-
Lingkar lutut. diukur keliling lutut, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model celana yang akan dibuatnya.
-
Lingkar ujung bawah celana, diukur sesuai model celana atau sesuai keinginan pemakainya. Bahan yang digunakan dalam desain celana adalah bahan Katun (untuk
celana kulot), dan bahan Chino stretch.Kedua bahan tersebut disesuaikan dengan model yang akan dibuat agar selaras pula dengan pengaplikasian kain ulos pada bahan tersebut saat dijahit.
Laporan Tugas Akhir | 28
Berikut adalah pattern atau pola sebuah desain celana :
Gambar 66 : Pattern / Pola Celana Sumber : carapedia.com
Laporan Tugas Akhir | 29
Gambar 67 : Celana Kulot Motif Ulos Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 30
Gambar 68 : Penggunaan Celana Kulot Motif Ulos Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 31
Gambar 69 : Celana Bahan Ulos Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 32
Gambar 70 : Penggunaan Celana Bahan Ulos Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 33
6.
Penerapan Kain Ulos Pada Sepatu dan Flatform.
Gambar 71 : Sepatu Boots Ulos Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 34
Gambar 72 : Flatform Ulos Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 35
7.
Penerapan Motif Ulos Pada Tali Jam Tangan
Gambar 73 : Jam Tangan Rajut Motif Ulos Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 36
8.
Penerapan Kain Ulos Pada Desain Sweater.
Gambar 74 : Sweater Ulos Abu-abu Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 37
Gambar 75 : Sweater Ulos Merah Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 38
9.
Penerapan Kain Ulos Pada Tas Ransel
Gambar 76 : Ransel Ulos Abu-abu Sumber : Dita Chairani, 2014
Gambar 77 : Ransel Ulos Pink Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 39
Gambar 78 : Pengaplikasian Tas Ulos Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 40
10.
Penerapan Kain Ulos Pada Tas Laptop
Gambar 79 : Pengaplikasian Ulos Pada Tas Laptop Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 41
Gambar 80 : Pengaplikasian Ulos Pada Tas Laptop Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 42
11.
Penerapan Motif Ulos Pada Hardcase HP
Gambar 81 : Pengaplikasian Motif Ulos Pada Harcase HP Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 43
12.
Penerapan Motif Ulos Pada Desain Sampul Note Book / Binder
Gambar 82 : Pengaplikasian Motif Ulos Pada Note Book / Binder Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 44
4.5
Teknis Perancangan Logo (Branding)
Logo yang dirancang memiliki inspirasi dari salah satu motif khas kain ulos, serta juga dikombinasi dengan tipografi yang bertujuan agar publik langsung mengetahui produk ini :
Gambar 83 : Desain Logo Sebagai Branding Sumber : Dita Chairani, 2014
BAH!
adalah
singkatan
dari
“Batak
Articultural
Heritage”
(warisan
kebudayaan Batak), maksud penggunaan akronim ini karena berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan mengenai eksplorasi tentang kain ulos. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya kain ulos adalah salah satu warisan kebudayaan Batak. Itulah latar belakang digunakannya tagline tersebut sebagai sebuah korelasi antara kain ulos yang digunakan (sebagai topik utama kegiatan) dengan arti dari kain ulos itu sendiri sebagai suatu hasil warisan kebudayaan dari tanah Batak.
Laporan Tugas Akhir | 45
Dalam kebudayaan Batak, BAH! biasanya dikenal sebagai ‘celetukan’ khas orang Batak, diucapkan dengan seruan dan biasanya dipakai untuk suatu kesan menggambarkan ekspresi saat terkejut, heran ataupun marah. BAH! sudah menjadi cirri khas bicara orang Batak, dan hal itu adalah salah satu keunikan dari budaya Batak. Penggunaan kata BAH! untuk logo ini bertujuan untuk lebih menonjolkan sisi ke-Batak-an, sesuai dengan tema kegiatan. Spesifikasi Teknis Pembuatan Logo 1. Media pengerjaan: a) Spesifikasi hardware: - Laptop: a. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2370M, 2.4 GHz b. Operating system: Windows 8 Profesional 64-bit c. Ram: 4.00 GB 2. Teknis Pengerjaan: a. Master file: Adobe Photoshop b. Ukuran: 21 x 29,7 cm c. Jenis Tipografi yang digunakan: Horns of Dilemma dan untuk tagline; Trebuchet MS d. Resolusi: 600 pixels e. Format akhir file: PNG f. Mode warna: CMYK
Laporan Tugas Akhir | 46
Spesifikasi Warna Logo -
Cokelat : #a3620a
Gambar 84 : Warna Cokelat #a3620a Sumber : Dita Chairani, 2014
Warna coklat identik dengan sesuatu yang bersifat natural. Mencerminkan keseriusan, kehangatan, dan sifat yang dapat dipercaya. warna coklat hampir disamakan dengan warna hitam namun coklat lebih menunjukan kelembutan. Warna ini merupakan warna tanah, sehingga mempunyai sifat kesederhanaan.1
-
Hitam : #000000
Gambar 85 : Warna Hitam #000000 Sumber : Dita Chairani, 2014
1
Pengaruh dan arti warna, diakses dari http://i66m.blogspot.com/2013/12/pengaruh-dan-arti-warnaterhadap.html pada tanggal 08 Oktober 2014
Laporan Tugas Akhir | 47
Warna hitam dapat menunjukkan kesan elit, keanggunan, mempesona, serta keteguhan. Namun warna hitam juga memberikan kesan negatif seperti kehampaan, ketakutan, kesedihan, putus asa, dosa, dan identik dengan warna kematian. Mempunyai sifat moody-an atau tidak stabil. Jika berada di lingkungan/suasana yang disukai bisa menjadi sangat lincah, tetapi berada di lingkungan yang tidak disukai menjadi murung. Hitam menyerap semua cahaya dalam spektrum warna. Hitam sering digunakan sebagai simbol dari ancaman atau simbol jahat, tetapi juga terkenal sebagai indikator kekuasaan. Warna hitam digunakan untuk mewakili karakter curang seperti Dracula dan sering dikaitkan dengan sihir. Hitam sering dikaitkan dengan kematian dan duka dalam berbagai budaya. Hal ini juga terkait dengan ketidakbahagiaan, seksualitas, formalitas, dan keanggunan.2
-
Merah Marun : #790000
Gambar 86 : Warna Merah Marun #790000 Sumber : Dita Chairani, 2014
2
Pengaruh dan arti warna, diakses dari http://i66m.blogspot.com/2013/12/pengaruh-dan-arti-warnaterhadap.html pada tanggal 08 Oktober 2014
Laporan Tugas Akhir | 48
-
Merah : #ca2126
Gambar 87 : Warna Merah #ca2126 Sumber : Dita Chairani, 2014
Merah merupakan warna yang memberikan inspirasi power, energy, kehangatan, cinta, nafsu, dan agresi. Warna merah biasanya dapat memicu tingkat emosional seseorang sekaligus warna yang paling sering menarik perhatian. Warna ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga mampu menstimulasi seseorang menjadi lebih aktif. Namun di sisi lain, warna ini mampu mempengaruhi emosi seseorang menjadi mudah terpancing dan lebih mudah marah. Merah yang cerah, memberi kesan hangat yang kuat bahkan dapat memicu emosi. Merah biasanya diasosiasikan dengan cinta, kehangatan, dan kenyamanan. Merah juga dianggap sebagai simbol kegairahan hidup, atau bahkan marah, warna yang membuat perasaan kegembiraan.3
3
Pengaruh dan arti warna, diakses dari http://i66m.blogspot.com/2013/12/pengaruh-dan-arti-warnaterhadap.html pada tanggal 08 Oktober 2014
Laporan Tugas Akhir | 49
-
Kuning : #fff100
Gambar 88 : Warna Kuning #fff100 Sumber : Dita Chairani, 2014
Kuning merupakan warna cerah yang dapat memberikan efek positif, menciptakan rasa optimis, meningkatkan rasa percaya diri, dan menggambarkan harapan. Warna cerah ini juga merangsang otak serta membuat manusia lebih waspada dan tegas. Warna ini adalah warna atraktif, sporti dan memberi kesan pribadi yang hiperaktif. Selain itu warna ini juga dapat menstimulasi konsentrasi. Biasanya, penyuka warna ini adalah pribadi yang tenang tetapi suka menjadi pusat perhatian. Kuning yang terang sering digambarkan sebagai riang dan hangat.
Laporan Tugas Akhir | 50
Spesifikasi Tipografi Logo
Gambar 89 : Font Horns of Dilemma Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 51
Gambar 90 : Font Trebuchet MS Sumber : Dita Chairani, 2014
Laporan Tugas Akhir | 52
4.6
Rincian Biaya Produksi
Jenis Barang Rok A-line Ulos Rok Span Ulos Long dress / Gaun Ulos Rompi Celana Panjang Sweater / Jaket Tas Ransel Sepatu Boots dan Flatform Jam Tangan Binder / Note book Hardcase Handphone Tas Laptop
Biaya Produksi (IDR) 170.000,130.000,250.000,150.000,150.000,150.000,140.000,-
Harga Jual (IDR) 220.000,180.000,300.000,200.000,195.000,220.000,195.000,-
350.000,-
450.000,-
110.000,65.000,65.000,90.000,-
185.000,110.000,110.000,135.000,-
Laporan Tugas Akhir | 53