25
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.1
Analisis
4.1.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Tahap analisis ini merupakan tahap untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan data dengan mengklasifikasikan data yang telah di dapat dari tahap sebelumnya.
4.1.1.1 Sistem Pada Organisasi MPC MPC
Bandung
memiliki
tugas
memproses
surat-surat
atau
paket
dan
mendistribusikannya ke masing-masing daerah. MPC memiliki beberapa unit bagian dalam memproses paket, diantaranya: a. Bagian Distribusi b. Bagian Standar Paket c. Bagian Prioritas d. Bagian Pos Internasional Masing-masing bagian memiliki tugas dan fungsi yang berbeda, pembagian tersebut disesuaikan dengan jenis kiriman. Berikut merupakan gambaran sistem secara umum yang berjalan di MPC Bandung dalam pengolahan paket.
26 Tabel 4.1 : Activity diagram MPC Bandung
Deskripsi Kerja dari activity diagram diatas sebagai berikut: a. Kedatangan kendaraan yang membawa kantung kiriman dari kantor asal ke bagian distribusi dan menyerahkannya ke bagian terima distribusi b. Bagian terima distribusi mengecek jumlah kiriman kantung dengan daftar kiriman yang diberikan oleh petugas antaran c. Kantung dibagi menjadi dua bagian, yaitu kantung tujuan incoming dan outgoing. Kantung tujuan incoming diberikan kepada petugas openar dari masing-masing bagian
27 untuk dilakukan pengolahan dengan melihat label kantung, masing-masing bagian tersebut diantaranya: 1. Bagian prioritas, yang mengolah jenis kiriman prioritas 2. Bagian paket, yang mengolah jenis kiriman paket pos lokal 3. Bagian pos internasional, yang mengolah jenis kiriman dari luar negeri d. Untuk kantung tujuan outging, disimpan oleh bagian distribusi untuk selanjutnya menunggu jadwal untuk dikirim e. Petugas openar mengecek jumlah kantung, apabila tidak sesuai, petugas melakukan koordinasi dengan bagian distribusi f.
Setelah sesuai jumlahnya, kantung dibuka dan dilakukan pengolahan paket oleh masing- masing bagian
g. Petugas melakukan tutupan kantung dengan
memasukan paket kedalam kantung dan
dilakukan penyegelan h. Bagian distribusi menerima dan mendata kantung yang diberikan oleh petugas antaran masing- masing bagian i.
Petugas distribusi mengecek jumlah kantung, apabila tidak sesuai, petugas melakukan koordinasi dengan bagian pemrosesan paket
j.
Petugas menyimpan paket untuk selanjutnya menunggu jadwal kiriman
k. Petugas antaran mengambil / menerima kantung dari petugas distribusi untuk diantar ke kantor tujuan masing- masing Dibawah ini akan digambaran sistem yang sedang berjalan pada masing-masing bagian pemrosesan paket yang terdapat di MPC Bandung:
28 4.1.1.2 Sistem Pada Bagian Distribusi Berikut merupakan gambaran sistem yang berjalan pada bagian distribusi. Tabel 4.2 : Activity diagram bagian distribusi
Deskripsi Kerja dari activity diagram diatas sebagai berikut: a. Bagian Terima 1. Petugas melakukan bongkar muat barang / mengambil kantung dari kendaraan 2. Petugas melakukan pencatatan penerimaan kantung berupa jenis kiriman, jumlah dan nomor barcode masing-masing kantung yang tertera pada label kantung (gambar 4.1)
29
Gambar 4.1 : Label kantung surat / paket 3. kantung dipisahkan berdasarkan lokasi tujuan dan jenis kiriman -
kantung untuk tujuan Inboud / MPC lain tidak diolah dan menunggu jadwal kiriman tujuan
-
kantung untuk tujuan Bandung Raya / DC ditempatkan di dekat proses bagiannya
masing-masing
untuk
selanjutnya
diambil
oleh
masing-masing
Bagian Pemrosesan 4. Petugas melakukan serahterima kantung dengan masing- masing bagian 5. Petugas mencocokkan data kantung dengan Advis terima yang dibawa oleh supir dari kantor asal b. Bagian Kirim 1. Petugas
menempatkan
kantung yang telah diolah di masing-masing bagian
berdasarkan lokasi tujuan 2. Petugas melakukan penghapusan data kantung yang telah diterima 3. Petugas mencatat daftar kantung yang dikirim dalam bukti serah 4. Petugas memberikan daftar bukti serah pengiriman untuk kantor tujuan dan laporan perjalanan mobil kepada supir 5. Selanjutnya supir mencari / mengambil kantung yang terdaftar dalam bukti serah
30 6. Supir membawa dan menempatkan barang tersebut kedalam kendaraan untuk selanjutnya dibawa ke kantor tujuan,
sedangkan untuk
tujuan MPC lain,
pengambilan kantung dilakukan oleh petugas distribusi
4.1.1.3 Sistem Pada Bagian Standar Paket Berikut merupakan gambaran sistem yang berjalan pada bagian pemrosesan standar paket. Tabel 4.3 : Activity diagram bagian standar paket
Deskripsi Kerja dari activity diagram diatas sebagai berikut: a. Petugas menerima kantung dari bagian distribusi berupa kantung jenis paket pos yang tertera pada label kiriman (gambar 4.2 dan gambar 4.3) dengan tujuan pengiriman ke berbagai wilayah.
31
Gambar 4.2 : Label kantung paket pos biasa
Gambar 4.3 : Label kantung paket pos kilat khusus b. Kantung diberikan kepada mandor / pengawas penerimaan untuk dicatat no advis dan kantor tujuan c. Kantung dibuka oleh bagian openar, dan terdapat pp-8 dan paket d. pp-8 / data paket diambil dan dikumpulkan dengan yang lainnya untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam komputer data-data paket yang telah diterima dan dimasukkan kedalam buku kerja e. paket di ambil dan dilakukan sortir antaran/ dipisahkan per wilayah antar f.
Dilakukan entry data atas paket yang diterima melalui pp-8 yang telah dikumpulkan
g. Petugas membuatkan daftar kiriman per wilayah / advis kirim yang berisi data paket h. Paket dihitung dan dimasukkan kedalam kantung besar beserta advis kirim
32 i.
Kantung diberi label yang telah diisi dan diikat lalu disegel menggunakan timah
j.
Kantung ditimbang dan hasilnya dituliskan kedalam label kantung
k. Dilakukan serah terima jumlah kiriman paket dengan bagian distribusi l.
Kantung dibawa dan langsung dimasukkan kedalam kendaraan untuk wilayah antar DC atau Bandung Raya
m. Kantung dibawa dan ditempatkan dibagian distribusi untuk kiriman tujuan Inbound atau luar provinsi n. Untuk paket yang kembali dari kantor tujuan / paket tidak tersampaikan, paket disimpan selama 14 hari dan dibuatkan surat panggilan pp-14 untuk penerima. Jika tidak diambil, maka paket dikembalikan kepada kantor asal untuk selanjutnya diberikan kepada pengirim
Gambar 4.4 : Surat panggilan model pp-14 tampak depan
33
Gambar 4.5 : Surat panggilan model pp-14 tampak belakang
4.1.1.4 Sistem Pada Bagian Prioritas Berikut merupakan gambaran sistem yang berjalan pada bagian pemrosesan prioritas. Tabel 4.4 : Activity diagram bagian incoming prioritas
34 Deskripsi Kerja dari activity diagram incoming diatas sebagai berikut: a. Petugas menerima kantung dari bagian distribusi berupa kantung untuk lokasi tujuan DC / bandung raya dan wilayah Inbound b. Dilakukan pencatatan oleh booker untuk kantung yang diterima c. Proses olah dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk wilayah inbound dan DC, proses olah mendapat perlakuan yang sama d. Petugas membuka bungkusan dan terdapat tiga jenis kiriman e. Petugas openar / booker menghitung jumlah paket mencocokannya dengan advis terima yang terdapat dalam kantung 1. Jika sesuai, dilakukan proses pensortiran (sortir kasar) / pemisahan paket berdasarkan lokasi tujuan oleh petugas sortir 2. Jika tidak sesuai, paket diberikan kepada Asman untuk selanjutnya dilakukan pengecekan kepada kantor asal paket tersebut f.
Petugas sortir mengambil paket di tempat khusus yang telah dipisahkan berdasarkan lokasi tujuan
g. Petugas sortir mengentry data dengan menginputkan nomor barcode yang tertera pada resi pembayaran yang melekat pada paket h. Proses paket didahulukan dari jenis kiriman lainnya
35 Tabel 4.5 : Activity diagram bagian outgoing prioritas
Deskripsi Kerja dari activity diagram outgoing diatas sebagai berikut: a. Petugas masing-masing DC / staf kirim memeriksa kondisi paket dan mencetak data kiriman yang diperoleh dari hasil entri data kiriman sebelumnya b. Kiriman paket tersebut dimasukkan kedalam kantung beserta advis kirim / daftar kiriman yang telah dicetak tadi c. Dilakukan pencocokan jumlah paket pada advis dengan jumlah paket yang dimasukkan kedalam kantung d. kantung diikat dan diberi segel
36 e. kantund diberi label dengan tujuan masing-masing DC atau wilayah inbound f.
Kantung diserahkan kepada bagian distribusi dengan daftar jumlah kantung untuk dilakukan pencocokan dengan bagian distribusi
4.1.1.5 Sistem Pada Bagian Pos Internasional Pos Internasional merupakan bagian yang bertugas memproses kiriman surat / paket yang berasal dari luar negeri. Dalam prosesnya, bagian ini terikat dengan pihak bea cukai dalam pemeriksaan barang / kiriman. Jenis kiriman untuk paket yang diproses oleh bagian pos internasional meliputi: a. Bungkusan Luar Negeri b. Paket Pos Luar Negeri c. EMS (Express Mail Service) Berikut merupakan gambaran sistem yang berjalan pada bagian pemrosesan pos internasional dengan tiga jenis kiriman berturut-turut. Tabel 4.6 : Activity diagram bungkusan luar negeri
37 Deskripsi Kerja dari activity diagram proses bungkusan diatas sebagai berikut: a. Petugas menerima kantung dari bagian distribusi berupa kantung dari Jakarta / KTSH untuk lokasi tujuan DC / bandung raya dan wilayah Inbound b. Kantung dibuka oleh petugas openar dan dilakukan pencocokan antara advis dan barang c. Paket kemudian diberi nomor urut tahunan dan ditimbang untuk selanjutnya dicatat pada daftar kiriman dan pada paket tersebut. d. Petugas melakukan mengentry data karal yang menempel pada paket berupa kode barcode berdasarkan jenisnya masing-masing e. Data yang telah dientry tersebut dicetak untuk pembuatan surat PP22A f.
Petugas membawa paket beserta daftar surat PP22A ke bagian Bea Cukai untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap paket yang diterima dari Luar Negeri
g. Setelah dilakukan pemeriksaan, paket diterima kembali oleh bagian pos internasional beserta surat PP22B dan surat atas paket yang terkena bea atau tidak h. Paket sudah diberi Cap / tanda bahwa paket tersebut telah diperiksa oleh petugas bea cukai, cap tersebut ditandatangai oleh pemeriksa dan saksi i.
Petugas melakukan penghapusan data paket PP22A atas paket yang telah diperiksa oleh petugas bea cukai
j.
Petugas membuat daftar buku serah untuk selanjutnya diberikan kepada bagian paket
38 Tabel 4.7 : Activity diagram PPLN (paket pos luar negeri)
Deskripsi Kerja dari activity diagram proses PPLN diatas sebagai berikut: a. Petugas menerima kantung dari bagian distribusi berupa kantung dari Jakarta / KTSH untuk lokasi tujuan DC / bandung raya dan wilayah Inbound b. Kantung dibuka oleh petugas openar dan dilakukan pencocokan antara advis dan barang c. Petugas melakukan mengentry data karal yang menempel pada paket berupa kode barcode berdasarkan jenisnya masing-masing d. Data yang telah dientry tersebut dicetak untuk pembuatan surat PP22A (gambar e. Petugas membawa paket beserta daftar surat PP22A ke bagian Bea Cukai untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap paket yang diterima dari Luar Negeri f.
Setelah dilakukan pemeriksaan, paket diterima kembali oleh bagian pos internasional beserta surat PP22B dan surat atas paket yang terkena bea atau tidak
39 g. Paket sudah diberi Cap / tanda bahwa paket tersebut telah diperiksa oleh petugas bea cukai, cap tersebut ditandatangai oleh pemeriksa dan saksi h. Petugas melakukan penghapusan data paket PP22A atas paket yang telah diperiksa oleh petugas bea cukai i.
Untuk paket yang terkena bea, paket dibawa ke bagian loket serah c, untuk selanjutnya pelanggan mengambil paket tersebut dengan membayar bea kiriman
j.
Untuk paket yang tidak terkena bea, paket dibawa ke bagian loket antaran untuk selanjutnya diambil oleh pelanggan
Tabel 4.8 : Activity diagram EMS (Express Mail Service)
Deskripsi Kerja dari activity diagram proses EMS diatas sebagai berikut: a. Petugas menerima kantung dari bagian distribusi berupa kantung dari Jakarta / KTSH untuk lokasi tujuan DC / bandung raya dan wilayah Inbound
40 b. Kantung dibuka oleh petugas openar dan dilakukan pencocokan antara advis dan barang c. Petugas melakukan mengentry data karal yang menempel pada paket berupa kode barcode berdasarkan jenisnya masing-masing d. Data yang telah dientry tersebut dicetak untuk pembuatan surat PP22A (gambar e. Petugas membawa paket beserta daftar surat PP22A ke bagian Bea Cukai untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap paket yang diterima dari Luar Negeri f.
Setelah dilakukan pemeriksaan, paket diterima kembali oleh bagian pos internasional beserta surat PP22B dan surat atas paket yang terkena bea atau tidak
g. Paket sudah diberi Cap / tanda bahwa paket tersebut telah diperiksa oleh petugas bea cukai, cap tersebut ditandatangai oleh pemeriksa dan saksi h. Petugas mengirimkan data paket yang telah diterima ke server pusat untuk informasi pelacakan lokasi kiriman oleh pelanggan melalui nomor barcode i.
Petugas melakukan penghapusan data paket PP22A atas paket yang telah diperiksa oleh petugas bea cukai
j.
Untuk paket yang terkena bea, paket dibawa ke bagian loket serah c, untuk selanjutnya pelanggan mengambil paket tersebut dengan membayar bea kiriman
k. Untuk paket yang tidak terkena bea, paket dibawa ke bagian loket antaran untuk selanjutnya diambil oleh pelanggan
4.1.2 Analisis Proses Usecase
diagram digunakan
untkuk
menjelaskan
manfaat
system menurut
perfektif orang yang berada diluar sistem. Usecase diagram terdisi atas beberapa objek yaitu actor dan use case.
41 4.1.2.1 Proses Pada Organisasi MPC Actor dan Use case yang terdapat pada organisasi MPC yaitu: a. Actor
: petugas antaran, petugas terima distribusi, petugas kirim distribusi, petugas standar paket, petugas prioritas dan petugas pos internasional.
b. Use Case : serah kantung, incoming mail, outgoing mail, finish proses mail, simpan sementara dan jadwal kirim.
Gambar 4.6 : Use case organisasi MPC Bandung
4.1.2.2 Proses Pada Bagian Distribusi Actor dan Use case yang terdapat pada proses bagian distribusi yaitu: a. Actor
: petugas antaran, petugas terima distribusi, petugas kirim distribusi, petugas standar paket, petugas prioritas dan petugas pos internasional.
b. Use Case : serah kantung, view daftar kantung, cocokan daftar kantung, entry kantung terima1(terima distribusi), serah terima kantung1(terima distribusi), buat laporan1(distribusi),
entry
laporan2(standar
paket),
laporan3(prioritas),
entry
kantung entry
terima2(standar kantung
paket),
buat
terima3(prioritas),
buat
kantung terima4(posin),
buat laporan4(posin),
serah terima kantung2(kirim distribusi) dan buat laporan4(kirim distribusi).
42
Gambar 4.7 : Use case bagian distribusi
43 4.1.2.3 Proses Pada Bagian Standar Paket Actor dan Use case yang terdapat pada proses bagian standar paket yaitu: a. Actor
: ptgs incoming distribusi, manager, asisten manager, openar / booker, mandor sortir, ptgs sortir, ptgs arsip dan ptgs outgiong distribusi.
b. Use Case : buku serah kantung, daftar kantung, buat lap periodik, buat lap bulanan, buat lap kinerja harian, buat lap periodik kiriman, buat lap hasil uji petik, ket paket rusak, penimbangan paket rusak, bungkus ulang paket rusak, pengawasan
pembukaan
ktng,
view
daftar
ktng,
pemeriksaan ktng,
pencocokan isi dgn adpis, informasi kejanggalan, facing paket, entry adpis terima, cetak adpis, buku serah openar, buat pembukuan sortir, pemeriksaan paket, buku pemeriksaan, sortir paket, buat adpis kirim, ambil paket, entry kode paket, tempat simpan paket, statistik kiriman, buat berita acara, buku serah kirim, buat pembukuan paket, buat label kiriman, penimbangan kantung, dan buat pembukuan adpis.
44
Gambar 4.8 : Use case bagian standar paket
45 4.1.2.4 Proses Pada Bagian Prioritas Actor dan Use case yang terdapat pada proses bagian incoming prioritas yaitu: a. Actor
: ptgs incoming distribusi, manager, asman incoming, openar / booker, mandor sortir, ptgs sortir dan ptgs arsip.
b. Use Case : buku serah kantung, daftar kantung, buat lap periodik, buat lap bulanan, buat lap kinerja harian, buat lap periodik incoming, buat lap hasil uji petik, ket paket rusak, penimbangan paket rusak, bungkus ulang paket rusak, pengawasan
pembukaan
ktng,
view
daftar
ktng,
pemeriksaan ktng,
pencocokan isi dgn adpis, informasi kejanggalan, facing paket, entry adpis terima, cetak adpis, buku serah openar, buat pembukuan sortir, pemeriksaan paket, buku pemeriksaan, sortir kasar, buat adpis kirim, ambil paket, sortir halus, susun paket, entry kode paket, rak sortir kasar, statistik kiriman, buat berita acara, buku serah sortir, buat pembukuan incoming dan buat pembukuan adpis.
46
Gambar 4.9 : Use case bagian incoming prioritas
47 Actor dan Use case yang terdapat pada proses bagian outgoing prioritas yaitu: a. Actor
: asman outgoing, staf kirim, ptgs outgoing distribusi, ptgs sortir dan ptgs arsip.
b. Use Case : buat lap periodik outgoing, buat lap hasil uji petik, ket kiriman rusak, pengawasan adpis kirim, buat pembukuan outgoing, buat berita acara, serah kiriman, cocokan kiriman, periksa kondisi kiriman, buat adpis kirim, buat label, pencatatan kiriiman, tutupan kantung, penimbangan kantung, buku serah kirim, buat pembukuan kirimanm, bendel adpis kirim, buku serah sortir dan kondisi rusak.
Gambar 4.10 : Use case bagian outgoing prioritas
48 4.1.2.5 Proses Pada Bagian Pos Internasional Actor dan Use case yang terdapat pada proses bagian pos internasional dengan jenis kiriman bungkusan yaitu: a. Actor
: ptgs incoming distribusi, openar / booker, mandor sortir, ptgs sortir, ptgs arsip, ptgs outgiong distribusi, asisten manager, manager dan ptgs bea cukai.
b. Use Case : buku serah kantung, daftar kantung, view daftar ktng, pemeriksaan ktng, pencocokan isi dgn adpis, entry adpis terima, buat pembukuan adpis, catat daftar kantung, buat pemerimaan kantung, buat buku serah, informasi kejanggalan,
facing
bungkusan,
buat
pembukuan
sortir,
pemeriksaan
bungkusan, ket bungkusan rusak, beri no urut bungkusan, penimbangan, catat pada bungkusan, entry kode kiriman, buat label kiriman, buat adpis kirim, cetak adpis, buku serah kirim, buat lap periodik kiriman, buat pembukuan bungkusan, bungkus ulang sampul rusak, penimbangan sampul rusak, buat berita acara, buat lap hasil uji petik, buat lap periodik, buat lap bulanan, statistik kiriman, buat lap kinerja harian, buat pp22a, periksa bungkusan, buat pp22b dan hapus pp22a.
49
Gambar 4.11 : Use case bagian pos internasional jenis kiriman bungkusan
50 Actor dan Use case yang terdapat pada proses bagian pos internasional dengan jenis kiriman PPLN (paket pos luar negeri) yaitu: a. Actor
: ptgs incoming distribusi, openar / booker, mandor sortir, ptgs sortir, ptgs arsip, ptgs outgiong distribusi, asisten manager, manager dan ptgs bea cukai.
b. Use Case : buku serah kantung, daftar kantung, view daftar kantung, pemeriksaan kantung, pencocokan isi dgn adpis, entry adpis terima, buat pembukuan adpis, catat daftar kantung, buat pemerimaan kantung, buat buku serah, informasi kejanggalan, facing paket, buat pembukuan sortir, pemeriksaan paket, ket sampul rusak, sortir paket, entry kode kiriman, buat adpis kirim, cetak adpis, buku serah kirim, buat lap periodik kiriman, buat pembukuan paket, bungkus ulang sampul rusak, penimbangan sampul rusak, buat berita acara, buat lap hasil uji petik, buat lap periodik, buat lap bulanan, statistik kiriman, buat lap kinerja harian, buat pp22a, periksa paket, buat pp22b dan hapus pp22a.
51
Gambar 4.12 : Use case bagian pos internasional jenis kiriman PPLN
52 Actor dan Use case yang terdapat pada proses bagian pos internasional dengan jenis kiriman EMS (express mail service) yaitu: a. Actor
: ptgs incoming distribusi, openar / booker, mandor sortir, ptgs sortir, ptgs arsip, ptgs outgiong distribusi, asisten manager, manager, server pusat dan ptgs bea cukai.
b. Use Case : Buku serah kantung, daftar kantung, view daftar kantung, pemeriksaan kantung, pencocokan isi dgn adpis, entry adpis terima, buat pembukuan adpis, catat daftar kantung, buat pemerimaan kantung, buat buku serah, informasi kejanggalan, facing paket, buat pembukuan sortir, pemeriksaan paket, ket sampul rusak, sortir paket, entry kode kiriman, buat adpis kirim, cetak adpis, buku serah kirim, buat lap periodik kiriman, buat pembukuan paket, bungkus ulang sampul rusak, penimbangan sampul rusak, buat berita acara, buat lap hasil uji petik, buat lap periodik, buat lap bulanan, statistik kiriman, buat lap kinerja harian, buat pp22a, periksa paket, buat pp22b, hapus pp22a dan kirim data terima paket.
53
Gambar 4.13 : Use case bagian pos internasional jenis kiriman EMS
54 4.1.3 Analisis Kebutuhan 4.1.3.1 Kebutuhan Pengguna Kebutuhan / kemudahan pengguna terhadap sistem yang sudah ada, yaitu: a. Sistem sudah mendukung barcode, sehingga proses sortir dapat dilakukan dengan cepat dan menghemat waktu b. Sistem dalam proses data langsung terintegrasi dengan server. Dengan demikian data bisa dijamin validitasnya. c. Semua perhitungan dilakukan secara otomatis oleh sistem. Peran operator hanya sebatas memasukkan kode paket.
4.1.3.2 Kebutuhan Sistem Spesifikasi kebutuhan yang diperlukan oleh sistem baik perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut: a. Spesifikasi perangkat lunak 1. Sistem Operasi : Windows XP SP 2 2. Aplikasi
: Borland Delphi 7
3. Database
: SQL Server 2000
b. Spesifikasi perangkat keras 1. Processor
: Intel Pentium 4
2. Memory
: DDR 512 GB
3. Hardisk
: 80 GB
4. Resolusi
: 1024 x 768
55 4.1.4 Analisis Data Analisis suatu data merupakan uraian mengenai data-data yang masuk ataupun yang keluar. Adapun analisis data dapat diuraikan dari analisis kebutuhan, yaitu analisis kebutuhan input dan analisis kebutuhan output.
4.1.4.1 Analisis Kebutuhan Input Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk menentukan input apa saja yang dibutuhkan oleh
sistem yang sudah dibangun. Adapun input yang dibutuhkan oleh sistem
adalah sebagai sebagai berikut : a. Data antaran b. Data paket terima c. Data pegawai
4.1.4.2 Analisis Kebutuhan Output Adapun output yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: a.
Informasi olah paket
b.
Informasi pegawai
c.
Informasi antaran
d.
Informasi lain yang berkaitan dengan pengolahan paket.
56 4.1.5 Class Diagram Berikut gambaran class diagram pada MPC Bandung
Gambar 4.14 : Class diagram pada MPC Bandung
4.2
Perancangan Pada sub bab ini akan diuraikan perancangan dalam membangun suatu sistem
pengolahan data paket dengan batasan hanya menampilkan entry data paket dan pencetakan adpis kirim berdasarkan data yang sudah ada.
57 4.2.1 Kedudukan Sistem Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dikhususkan untuk client- server application artinya bahwa sistem ini dapat digunakan oleh lebih dari satu sistem komputer yang mengacu pada basis data yang sama yang terintegrasi dengan jaringan.
4.2.2 Hardware dan Software Kebutuhan perangkat keras yang dapat memenuhi sistem ini memiliki spesifikasi minimal sebagai berikut: a.
Prosesor Pentium 4.
b.
Memory minimal 1 GB.
c.
Monitor LCD 14”
d.
Kapasitas Hardisk yang digunakan sebagai media penyimpanan 80 GB.
e.
CD/DVD ROM.
f.
Keyboard dan Mouse. Kebutuhan
perangkat
untuk
lunak
sistem operasi yang
digunakan untuk
menjalankan aplikasi desktop ini adalah sistem operasi Windows XP. Untuk implementasi rancangan basis datanya menggunakan SQLServer 2000 dengan
Bahasa Pemograman
Borland Delphi 7 sebagai bahasa pemogramannnya.
4.2.3 Perancangan Proses Sistem yang dirancang diharapkan dapat memenuhi target informasi yang berguna bagi pemakainya, oleh karena itu proses yang dirancang dalam sistem ini harus memiliki efektivitas
yang
tinggi,
sebab
pengolahan data yang dilakukan dirancang dengan
58 menggunakan komputer sebagai alat bantu. Adapun proses-proses yang dirancang untuk menangani kekurangan-kekurangan yang terjadi sebagai berikut: Tabel 4.9 : Rancangan proses pada pengolahan paket No Nama Proses
Fungsi
1
Tambah data paket
Untuk mencatat data paket ke tabel data paket
2
Edit data paket
Untuk merubah data paket yang telah masuk
3
Hapus data paket
Untuk menghapus data paket yang salah
4
Tampilkan data
Untuk melihat data yang telah diinputkan
5
Proses Filter
Untuk melakukan pengurutan data
6
Proses Pencarian
Untuk mencari data tertentu dalam tabel
4.2.4 Perancangan Data Adapun perancangan data pada sistem pengolahan paket ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 : Rancangan data pada pengolahan paket No Nama Data
Fungsi
1
Sebagai akses login menjalankan aplikasi bersumber dari
Data Login
data pegawai 2
Data paket
Sebagai input data yang akan diolah dalam proses pembuatan surat pp22a
3
Data loket
Sebagai input data yang akan diolah dalam proses serah
kiriman
terima paket
4.2.5 Perancangan Basis Data Relasi basis data menggambarkan hubungan data antar tabel yang digunakan untuk menyusun basis data, dibawah ini merupakan gambar relasi basis data pengolahan paket / kantung yang telah dibatasi.
59
Gambar 4.15 : Entitas / relasi antar tabel pengolahan paket
4.2.6 Struktur Basis Data Struktur basis data berisi informasi tentang field setiap record yang terdapat di setiap tabel. Berikut ini struktur tabel basis data perangkat lunak aplikasi Pos Internasional. a. Nama Tabel
: IDP
Primary Key
: No_Adpis
Foreign Key
:Tabel 4.11 : Struktur tabel data paket
Field Name
Type
Field
Null Constrain
Size
Null
Not Null
Keterangan Berisikan nomor paket dari
No_Adpis
Char
3
Tanggal
Date
-
Tanggal input data paket
Nama
Text
40
Nama penerima paket
Alamat
Text
70
Alamat penerima paket
Jenis_Kiriman
Char
9
Angkutan
Char
12
Negara
Text
30
Tanggal_Kirim
Date
-
kantor kirim
Jenis kiriman berupa bungkusan / PPLN / EMS Menggunakan jalur darat/laut atau udara Negara asal kiriman Tanggal paket dikirim
60 Kantor_Tujuan
Char
20
Barcode
Text
14
b. Nama Tabel
Kantor tujuan akhir paket Kode masing- masing paket
: ISLK
Primary Key
: Id_Trans
Foreign Key
:Tabel 4.12 : Struktur tabel loket kiriman
Field Name
Type
Field
Null Constrain
Size
Null
Keterangan
Not Null Kode transaksi dengan loket
Id_Trans
Char
3
Tanggal
Date
-
Jenis_Kiriman
Char
9
Angkutan
Char
12
Tanggal_Kirim
Date
-
Negara_Asal
Text
30
Negara asal kiriman
Berat
Char
5
Berat paket
serah Tanggal input data paket Jenis kiriman berupa bungkusan / PPLN / EMS Menggunakan jalur darat/laut atau udara Tanggal paket dikirim
61 4.2.7 Perancangan Menu Pada bagian ini akan dijelaskan proses-proses yang terjadi pada modul-modul utama perangkat lunak yang memanggil modul-modul dibawahnya seperti yang terlihat pada gambar berikut: Main Menu
File
Data Paket
View Tabel
Find / Filter
Laporan
Login
Input Data Paket
Data Paket
Data Paket
Daftar PP22A
Logout
Input Status Kirim
Status Kiriman
Status Kiriman
Daftar Serah Kiriman
Keluar
Gambar 4.16 : Rangkaian modul dalam perancangan menu pengolahan paket