BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Persiapan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah yang beralamatkan di
Jalan KH. Ahmad Dahlan Salatiga. Sebelum melaksanakan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah mengurus surat perizinan yang dapat diminta di kantor Tata Usaha (TU) FKIP. Pada Tanggal 27 Maret 2014, penulis membuat surat ijin penelitian di TU FKIP yang ditujukan kepada SMK Muhammadiyah Salatiga. Kemudian pada tanggal 2 April 2014, penulis menyerahkan surat tersebut kepada Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah. Sekolah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian. Penelitian dilakukan pada hari Jumat tanggal 4 April 2014.
4.2
Gambaran Subjek Penelitian Untuk pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik Sampling
Jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lainnya adalah sensus, yaitu semua anggta populasi dijadikan sampel. Subjek penelitian siswa kelas teknik mesin dan teknik kendaraan ringan, masing – masing jurusan berjumlah tiga kelas. Jumlah Siswa kelas Teknik Permesinan berjumlah 71 siswa dan siswa kelas Teknik Kendaraan Ringan
27
28
berjumlah 95, maka jumlah subjek penelitian yang digunakan peneliti berjumlah 166 siswa.
4.3
Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data untuk variabel gaya belajar visual, auditorial, dan
kinestetik Jurusan Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga dilaksanakan pada tanggal 4 April 2014. Berikut jadwal penelitian di SMK Muhammadiyah Salatiga. Tabel 4.2 Jadwal Penelitian di SMK Muhamadiyah Hari, Tanggal
Waktu
Tempat
08.00 - 09.30 WIB
Kelas TKR 1
09.30 -10.00 WIB
Kelas TKR 3
10.00 - 10.25 WIB
Kelas TKR 2
10.25 - 11.00 WIB
Kelas TP 1
11.00 - 11.30 WIB
Kelas TP 2
11.30 - 12.00 WIB
Kelas TP 3
Jumat, 4 April 2014
4.4 Gambaran Hasil Analisis 4.4.1 Gambaran Hasil Gaya Belajar Berdasarkan hasil analisis diperoleh data siswa jurusan Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan kelas X di SMK Muhammadiyah Salatiga
29
memiliki gaya belajar yang bermacam-macam. Dari subjek penelitian dibawah ini adalah gaya belajar siswa kelas X. Tabel 4.3 Gaya Belajar Siswa Visual, Auditorial, dan Kinestetik Kelas X Jurusan Teknik Permesinan Dan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga kelas * gayabelajar Crosstabulation gayabelajar Visual Kelas
TP
Count % within kelas
TKR
Count % within kelas
Total
Count % within kelas
Audio
Kinest
Total
25
20
26
71
35.2%
28.2%
36.6%
100.0%
16
45
34
95
16.8%
47.4%
35.8%
100.0%
41
65
60
166
24.7%
39.2%
36.1%
100.0%
30
Tabel 4.4 Perbedaan Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik Siswa Kelas X Jurusan Teknik Permesinan Dan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
Df
sided)
a
2
.009
Likelihood Ratio
9.447
2
.009
Linear-by-Linear Association
2.087
1
.149
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
9.384
166
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,54.
Hasil uji Pearson Chi-Square 9,384 dengan nilai signifikansi 0,009. Taraf signifikansi sebesar 0,01 (1%) dengan melihat nilai signifikansi ternyata lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,009 < 0,01. Sehingga keputusan yang diambil adalah ada perbedaan yang signifikan pada gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik siswa kelas X Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga pada taraf signifikansi 0,01 (1%) . 4.5 Uji Hipotesis Hipotesis menunjukkan ada perbedaan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik siswa antar Jurusan Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan. Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square menujukkan Pearson Chi-Square 0,009 < 0,01yang artinya ada perbedaan yang signifikan pada gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik siswa kelas X Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan
31
Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga pada taraf signifikansi 0,01 (1%), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
4.6 Pembahasan Hasil uji analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara gaya belajar visual auditorial kinestetik kelas X Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga. Berdasarkan analisis komparatif yang dilakukan dengan menggunakan Chi-Square diperoleh value 9,384 dengan nilai signifikansi 0,009. Taraf signifikansi sebesar 0,01 (1%) dengan melihat nilai signifikansi ternyata lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,009 < 0,01. Sehingga keputusan yang diambil adalah ada perbedaan yang signifikan pada gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik siswa kelas X Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga pada taraf signifikansi 0,01 (1%) . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik siswa kelas X Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga. Setiap siswa di jurusan Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan memiliki gaya belajar yang berbeda-beda saat proses belajar di sekolah, ada siswa yang senang bila pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara visual, ada yang senang dengan mendengarkan penjelasan guru atau ada yang senang mengikuti pelajaran dengan cara bergerak dan bermain. Seperti yang dikemukakan oleh
32
Nasution (2010) yang menyatakan bahwa tidak semua siswa mengikuti gaya yang sama, masing-masing menunjukkan perbedaan yang tentu dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembangannya. Jika siswa akrab dan menyenangi gaya belajarnya sendiri, maka siswa akan mudah mengambil langkah-langkah penting untuk membantu dirinya dalam belajar lebih cepat dan lebih mudah (DePorter, 2007). Tidak terdapat tingkatan dalam gaya belajar atau dengan kata lain tidak ada tingkatan gaya belajar mana yang lebih baik atau gaya belajar yang kurang baik. Setiap individu mempunyai learning style yang berbeda. Perbedaan ini wajar, tetapi harus disadari oleh individu yang bersangkutan sehingga bisa dijadikan kelebihan untuk dikembangkan dalam meraih prestasi belajarnya, itu sebabnya setiap individu perlu mengetahui gaya belajar mereka. Penelitian ini menunjukkan perbedaan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa kelas X Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 71 siswa kelas Teknik Permesinan didapatkan persentase untuk gaya belajar visual sebesar 35,2 %, persentase untuk gaya belajar auditorial sebesar 28,2 %, dan persentase untuk gaya belajar kinestetik sebesar 36,6 %. Nilai persentase yang paling tinggi menunjuk pada gaya belajar kinestetik yaitu 36,6 %, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa Jurusan Teknik Permesinan SMK Muhammadiyah Salatiga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik dalam belajar. Selanjutnya akan dilihat untuk gaya belajar yang dimiliki kelas Teknik Kendaraan Ringan dalam belajar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
33
95 siswa diperoleh persentase untuk gaya belajar visual sebesar 16,8 %, persentase untuk gaya belajar auditorial sebesar 47,4 %, dan persentase untuk gaya belajar kinestetik sebesar 35,8 %. Berdasarkan nilai persentase dapat dilihat bahwa gaya belajar auditorial memiliki nilai rata-rata tertinggi 47,4 %. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah Salatiga cenderung memiliki gaya belajar auditorial dalam belajar. Siswa kelas X Jurusan Teknik Permesinan lebih mudah belajar dengan gaya belajar kinestetik, mereka akan mengerti informasi bila mereka merasakan sesuatu menggunakan indera peraba (tangan), aktif mengerjakan sesuatu. Berbeda dengan siswa kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang cenderung dengan gaya belajar auditorial, dimana siswa akan dapat belajar dengan cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan serta lebih senang dengan pembelajaran menggunakan media audio. Hasil penelitian yang telah diperoleh sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti, Okta (2013) dalam skripsi yang berjudul “Perbedaan Antara Gaya Belajar Siswa Laki-Laki Dan Perempuan Dalam Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga”, yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gaya belajar antara siswa laki-laki dan perempuan. Nilai persentase yang paling tinggi menunjuk pada gaya belajar visual yaitu 49 %, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa laki-laki pada kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana cenderung memiliki gaya belajar visual dalam belajar matematika,
34
sedangkan gaya belajar siswa perempuan kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana cenderung memiliki gaya belajar auditorial memiliki nilai rata-rata tertinggi 44 %. Sedangkan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Mursutami (2013) yang menyatakan bahwa penelitian tidak ada hubungan yang siginifikan antara gaya belajar kinestetik dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X Jurusan Akutansi SMK Diponegoro Salatiga.