BAB IV ANALISIS
A. Analisis Konsep Kurikulum Integral di PAUD Yaa Bunayya Batang Dalam melakukan suatu kegiatan dalam pendidikan tidak akan lepas dari manajemen yang tentunya manajemen tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan tujuan pendidikan. Diperlukan adanya penataan, pengaturan, pengelolaan, dan kegiatan yang sejenis yang berkaitan dengan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia agar dapat didayagunakan seoptimal mungkin. Orang yang bertanggung jawab dalam manajemen pendidikan di sekolah adalah kepala sekolah yang memiliki karakteristik kepemimpinan karena untuk
menggerakkan orang-orang
diperlukan pengaruh pimpinan yang berkualitas. Sebagai lembaga pendidikan formal, PAUD Yaa Bunayya Batang memiliki konsep kurikulum integral. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa konsep kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang yang tidak dimiliki oleh PAUD yang lainnya dan sudah dilakukan sejak tahun 2011 yakni: 1. MOS Siswa Ta’aruf antar siswa dan guru atau pengenalan siswa baru terhadap situasi dan kondisi PAUD. Aspek kognitif yang dikaji adalah menjalin tali silaturahim, aspek afektifnya adalah peningkatan daya komunikasi anak, sedangkan aspek psikomotoriknya adalah melatih emosional anak. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Juli dan yang menjadi penanggung
77
78
jawabnya adalah seluruh guru PAUD Yaa Bunayya Batang. Belum ada kendala yang berarti pada kegiatan MOS siswa ini. Hanya saja paling terdapat beberapa siswa yang merajuk dan menangis karena takut, bising, bertemu dengan kawan baru, lain sebagainya. 2. Eksplorasi Air Eksplorasi air adalah sentra permainan air yang dilakukan kelas. Aspek kognitif yang dikaji adalah menambah keberanian anak, aspek afektifnya adalah mengenal sifat air, sedangkan aspek psikomotoriknya adalah melatih daya motorik anak. Kegiatan eksplorasi air dilakukan pada bulan September, Desember, Maret dan yang guru yang menjadi penanggung jawabnya adalah Ustdh. Susi dan Ustdh. Ulun. Dalam kegiatan ini juga tidak ditemukan kendala yang berarti, semua peserta didik senang dan ceria dalam mengikuti eksplorasi air. 3. Ramadhan Ceria dan Buka Bersama Ramadhan ceria dan buka bersama adalah kegiatan pelatihan puasa dan buka bersama di PAUD selama bulan Ramadhan. Aspek kognitif yang dikaji adalah mengajarkan keimanan dan ketaqwaan pada anak, aspek afektifnya adalah peningkatan kesabaran dan kebersamaan, sedangkan aspek psikomotoriknya adalah melatih daya emosional dan psikomotorik anak. Kegiatan ramadhan ceria dan buka bersama dilaksanakan pada saat bulan Ramadhan. Guru yang menjadi penanggung jawab kegiatan ini adalah Ustdh. Ulun dan Ustdh. Tanti.
79
4. Jambore Anak Sholeh Jambore anak sholeh adalah kegiatan perlombaan keagamaan di luar PAUD meliputi: tahfidz Al-Qur’an, hadits dan do’a. Aspek kognitif yang dikaji adalah Menambah keberanian anak, aspek afektifnya adalah peningkatan kecerdasan dan daya ingat anak, aspek psikomotoriknya adalah melatih daya motorik anak. Kegiatan jambore anak sholeh dilakukan pada bulan Februari, yang menjadi penanggung jawabnya adalah Ustdh. Ulun dan Ustdh. Ana. Kendala yang terjadi pada kegiatan jambore anak sholeh ini adalah banyak orang tua siswa yang enggan ikuti dalam jambore anak sholeh, jadi terpaksa guru memilih beberapa anak saja yang benar-benar aktif dan didukung oleh orang tuanya. Untuk kedepannya nanti diharapkan kegiatan jambore anak sholeh ini dapat diikuti oleh seluruh peserta didik PAUD Yaa Bunayya Batang. 5. Out door activity Out door activity adalah kegiatan mengenal alam terbuka. Aspek kognitif yang dikaji adalah menambah keberanian anak, aspek afektifnya adalah penguatan mental anak, aspek psikomotoriknya adalah melatih motorik halus dan motorik kasar anak. Kegiatan out door activity dilakukan pada bulan Januari dan yang menjadi penanggung jawabnya adalah Ustdh. Ulun dan Ustdh. Tutik. Kendala yang tejadi pada out door activity adalah banyak anak yang menangis karena takut mengikuti out door activity, jika sudah demikian maka guru harus berusaha untuk menenangkan anak didik dan mengajaknya kembali bermain.
80
6. Manasik haji Manasik haji adalah kegiatan keagamaan dengan melakukan serangkaian kegiatan haji secara singkat. Aspek kognitifnya adalah mengajarkan keimanan dan ketaqwaan pada anak, aspek afektifnya adalah menambah pengetahuan pada anak, sedangkan aspek psikomotoriknya adalah melatih psikomotorik anak. Kegiatan manasik haji ini dilakukan pada bulan haji yaitu sekitar bulan Oktober. Yang menjadi penanggung jawab kegiatan manasik haji adalah Ustdh. Ulun, Ustdh. Susi dan Ustdh. Ana. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan manasik haji ini adalah banyak anak yang tidak kuat mengikuti kegiatan manasik haji hingga selesai dikarenakan kepanasan dan kelelahan. Jika sudah begitu maka solusi yang ditempuh guru adalah membagi anak dalam dua kelompok yakni kelompok pertama pada awal hingga tengah kegiatan, dan kelompok kedua pada tengah kegiatan hingga akhir kegiatan. 7. Bakti Sosial Bakti sosial adalah kegiatan sosial dengan memberikan bantuan dan santunan kepada yayasan yatim piatu. Aspek kognitif yang dikaji adalah menjalin tali silaturahim, aspek afektifnya adalah mengajarkan rasa dermawan, sedangkan aspek psikomotoriknya adalah melatih emosional anak. Kegiatan bakti sosial ini dilakukan sekitar bulan Oktober dan yang menjadi penanggung jawab kegiatan ini adalah Ustdh. Tanti dan Ustdh. Emy. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan bakti sosial adalah kurangnya bantuan atau sumbangan yang dikumpulkan dari orang tua siswa PAUD
81
Yaa Bunayya Batang, maka jika sudah demikian guru harus mau tidak mau melakukan patungan guna menyediakan sumbangan atau bantuan tambahan. 8. Out bond Rekreasi Out bond rekreasi adalah kegiatan permainan out bond di luar PAUD. Aspek kognitif yang dikaji adalah menambah keberanian anak, aspek afektifnya adalah penguatan mental anak, sedangkan aspek psikomotoriknya adalah melatih motorik halus dan motorik kasar anak. Kegiatan out bond rekreasi dilakukan pada bulan April, yang menjadi penanggung jawab dalam kegiatan ini adalah Ustdh. Tanti, Ustdh. Ulun dan Ustdh. Emy. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan out bond rekreasi ini adalah banyak siswa yang takut dan enggan untuk mengikuti kegiatan out bond rekreasi hingga selesai. Jika sudah demikian maka guru harus mencari inovasi permainan lain untuk menggantikan permainan yang kurang disukai oleh anak pada saat kegiatan out bond rekreasi. 9. Makan Sehat Makan sehat adalah kegiatan pemberian makanan dan minuman yang bergizi kepada siswa PAUD. Aspek kognitif yang dikaji adalah menjaga gizi anak, aspek afektifnya adalah menambah gizi anak, sedangkan aspek psikomotoriknya adalah melatih daya kognitif anak. Kegiatan makan sehat ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Juni, yang menjadi penanggung jawab kegiatan ini adalah Ustdh. Tutik dan Ustdh. Tanti. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan makan sehat ini
82
adalah banyak siswa yang tidak mau makan makanan yang diberikan, padahal makanan tersebut adalah makanan yang sehat dan bergizi. Jika sudah demikian maka guru beserta orang tua harus pandai-pandai merayu anak agar mau memakan makanan sehat yang telah disajikan. 10. PHBI PHBI adalah kegiatan peringatan hari besar agama Islam seperti: Isra’ Mi’raj dan maulid Nabi. Aspek kognitif yang dikaji adalah mengajarkan keimanan dan ketaqwaan pada anak, aspek kognitifnya adalah menambah pengetahuan keagamaan pada anak, sedangkan aspek psikomotoriknya adalah melatih daya kognitif anak. Kegiatan PHBI ini dilakukan sekitar bulan November yakni pada waktu bulan maulud atau bulan syawal. PHBI yang dilakukan di PAUD Yaa Bunayya Batang antara lain: peringatan isra mi’raj, peringatan mauled nabi dan halal bi halal. Yang menjadi penanggung jawab dalam kegiatan PHBI ini adalah Ustdh. Susi dan Ustdh. Ana. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan PHBI ini adalah keterbatasan dana untuk menyelenggarakan acara PHBI dengan meriah. Jika sudah demikian maka guru akan meminta kepada pihak yayasan agar mengeluarkan dana tambahan guna menyelenggarakan acara PHBI dan tidak menutup kemungkinan guru juga akan meminta bantuan atau sumbangan dari beberapa orang donator atau wali murid.
83
Itulah beberapa konsep kurikulum integral yang ada di PAUD Yaa Bunayya Batang. Dengan adanya kurikulum integral ini maka peran guru sama aktifnya dengan peran peserta didik bahkan peran siswa cenderung lebih menonjol dan guru cenderung berperan sebagai pembimbing atau fasilitator. Kegiatan kurikulum integral yang dilaksanakan di PAUD Yaa Bunayya Batang dengan model berbasis pada anak didik sudah tepat. Hal ini menuntut kreativitas seorang guru dalam menyampaikan pelajaran, bagaimana cara untuk mengembangkan dan menarik perhatian anak didik agar mampu menguasai materi pelajaran. Anak didik dibimbing agar menerima bahan pembelajaran serta dimotivasi untuk dapat aktif dan belajar mandiri. Dalam hal ini guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan motivator. Semua tenaga pengajar di PAUD Yaa Bunayya Batang berkompeten dan profesional karena telah membuat kelengkapan administrasi pembelajaran seperti Satuan Kegiatan Harian (SKH) dan Satuan Kegiatan Minggu (SKM), menyusun kriteria ketuntasan minimal (KKM). Di samping itu cara mengajar guru dalam kelas juga berpedoman pada SKH dan SKM yang telah dibuat. Dalam
pembelajaran
di
kelas
guru
mampu
mengembangkan
kreativitasnya, tidak hanya monoton dengan metode ceramah tapi juga dikombinasikan dengan metode yang lain diantaranya metode tanya jawab serta demonstrasi. Di samping itu juga menggunakan media sederhana yang ada dalam kelas. Bahasa pengantar yang dipergunakan dalam menyampaikan pelajaran menggunakan bilingual (dua bahasa) sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan yakni ketika pembelajaran bahasa Inggris menggunakan
84
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, dan ketika pembelajaran bahasa arab ataupun pelajaran muatan lokal dengan literatur arab seperti alfiyah, taqrib menggunakan bahasa arab dan bahasa Indonesia. Itulah konsep kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang, maka dapat disimpulkan bahwa PAUD Yaa Bunayya Batang memiliki 10 (sepuluh) kegiatan kurikulum integral antara lain: MOS Siswa, Eksplorasi Air, Ramadhan Ceria dan Buka Bersama, Jambore Anak Sholeh, Out door activity, Manasik haji, Bakti Sosial, Out bond Rekreasi, Makan Sehat dan PHBI.
B. Analisis Penerapan Kurikulum Integral di PAUD Yaa Bunayya Batang Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah, Isi, dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan macam kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Itu sebabnya setiap institusi pendidikan, baik formal maupun non formal, harus memiliki kurikulum yang sesuai. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang adalah sebagai berikut: 1. Analisis perencanaan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang Perencanaan yang baik menentukan keberhasilan atas suatu kegiatan atau pekerjaan. Begitu juga dalam dunia pendidikan, guru dituntut untuk merencanakan beberapa program yang nantinya akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kurikulum integral guru dituntut untuk melengkapi administrasi pembelajaran seperti Satuan
85
Kegiatan Harian (SKH) dan Satuan Kegiatan Minggu (SKM), menyusun kriteria ketuntasan minimal (KKM). Di dalam memberikan pembelajaran selalu berpedoman pada silabus yang telah dibuat yang disesuaikan dengan kondisi sekolah dan karakteristik peserta didik. 2. Analisis penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang Penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang, adalah sebagai berikut: a. MOS Siswa Kegiatan ini dilakukan pada bulan Juli. Kegiatan ini sudah dilakukan dengan baik. Siswa menjadi saling mengenal antar siswa, siswa dengan guru, guru dengan wali siswa. b. Eksplorasi Air Kegiatan eksplorasi air dilakukan pada bulan September, Desember, dan Maret. Kegiatan ini sudah dilakukan dengan baik. Siswa mengenal sifat-sifat air dan permainan dengan menggunakan media air. c. Ramadhan Ceria dan Buka Bersama Kegiatan ramadhan ceria dan buka bersama dilaksanakan pada saat bulan Ramadhan. Kegiatan ini sudah dilakukan dengan baik. Siswa mau untuk berpuasa dan buka bersama di PAUD sehingga rasa keimanan dan ketaqwaan anak bertambah.
86
d. Jambore Anak Sholeh Kegiatan jambore anak sholeh dilakukan pada bulan Februari. Kegiatan ini sudah diikuti dengan baik. Siswa mau mengikuti perlombaan antar PAUD sehingga menambah keberanian anak. e. Out door activity Kegiatan out door activity dilakukan pada bulan Januari. Kegiatan ini sudah dilakukan dengan baik. Siswa mau bermain dan mengenal lingkungan sekitar. f. Manasik haji Kegiatan manasik haji ini dilakukan pada bulan haji yaitu sekitar bulan Oktober. Kegiatan ini sudah diikuti dengan baik. Siswa mau mengikuti kegiatan manasik haji, meskipun ada beberapa siswa yang menangis saat mengikuti kegiatan karena kelelahan. g. Bakti Sosial Kegiatan bakti sosial ini dilakukan sekitar bulan Oktober. Kegiatan ini sudah dilaksankaan dengan baik. Siswa mau berbagi dengan sesama, sehingga dapat memupuk rasa deramawan pada siswa. h. Out bond Rekreasi Kegiatan out bond rekreasi dilakukan pada bulan April. Kegiatan ini sudah diikuti dengan baik. Siswa mau mengikuti kegiatan out bond rekreasi yang diadakan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dan motorik kasar anak. Akan tetapi ada beberapa siswa yang menangis karena takut melakukan out bond.
87
i. Makan Sehat Kegiatan makan sehat ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Juni. Kegiatan ini sudah dilakukan dengan baik. Siswa mau memakan dan meminum makanan yang dibagikan oleh guru. j. PHBI Kegiatan PHBI ini dilakukan sekitar bulan November. Kegiatan ini sudah diikuti dengan baik. Siswa dengan khidmad dan khusyuk mengikuti kegiatan dan mendengarkan ceramah dari ustad dan ustadzah yang diundang untuk mengisi acara PHBI. 3. Analisis evaluasi kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang Evaluasi bisa dikatakan sebagai penilaian dari adanya proses pembelajaran yang telah berlangsung. PAUD Yaa Bunayya Batang menerapakan sistem evaluasi dengan cara tes dan non tes. Sistem evaluasi yang diterapkan untuk tes seperti ulangan harian, penugasan, tes formatif, tes submatif dan tes diagnostik. Sedangkan untuk non tes yang dilakukan adalah praktek, hafalan, observasi, penilaian sikap, dan lain-lain. Dengan adanya bentuk evaluasi-evalusi diharapkan semua aspek penilaian baik kognitif, asfektif, ataupun psikomotorik dapat diterapkan. Peserta didikpun dapat memahami serta mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari- hari. Tujuan dari pembelajaran di PAUD Yaa Bunayya Batang untuk meningkatkan pengetahuan dan pengamalan ajaran Islam dapat tercapai. Tapi, penilaian tersebut harus tetap berkesinambungan.
88
Berkaitan dengan penilaian kognitif, sering kali guru lalai untuk melakukan analisis soal ketika selesai ulangan. Padahal, analisis soal sangatlah penting untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menerima materi pelajaran. Selain itu berkaitan dengan penilaian afektif dan psikomotorik, selama ini yang sering kali diabaikan oleh seorang guru adalah adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik pada diri peserta didik setelah menerima materi pelajaran. Tingkah laku peserta didik dikelas, disekolah, dikeluarga ataupun dilingkungan masyarakat juga harus menjadi salah satu poin penilaian bagi seorang guru agar materi pelajaran tidak hanya sampai pada batas teori saja namun juga benar-benar dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Jadi, bukan hanya kemampuan berfikir saja yang diperhatikan, tetapi perubahan sikap dan tingkah laku siswa juga menjadi satu kesatuan dari aspek penilaian. Itulah penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang tidak mengalami kendala dan dapat dilakukan atau diikuti dengan baik.
C. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Kurikulum Integral di PAUD Yaa Bunayya Batang Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang, antara lain:
89
1. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi: a. Siswa yang malas dan lebih memilih untuk bercanda dengan temantemannya. Faktor yang mempengaruhi penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang adalah rasa malas pada anak dan anak cenderung lebih memilih bercanda dengan teman-temannya daripada memperhatikan gurunya. Hal ini wajar mengingat siswa PAUD Yaa Bunayya Batang adalah masih anak-anak, sehingga secara naluriah mereka lebih suka untuk bermain dan bercanda dengan teman sebayanya. Namun begitu guru PAUD Yaa Bunayya Batang selalu mengkondisikan kelasnya dengan baik. b. Tingkat kecerdasan dan pemahaman anak yang berbeda-beda Faktor yang mempengaruhi penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang yang kedua adalah adanya tingkat kecerdasan dan pemahaman anak yang berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lain. c. Adanya sikap malu dan rasa enggan dari anak. Faktor yang mempengaruhi penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang yang ketiga adalah adanya sikap malu dan rasa enggan dari anak untuk melakukan kegiatan yang diampu oleh guru.
90
Berdasarkan analisis di atas maka diketahui bahwa faktor internal (dari dalam siswa) yang mempengaruhi penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang yakni: siswa yang malas dan lebih memilih untuk bercanda dengan teman-temannya, tingkat kecerdasan dan pemahaman anak yang berbeda-beda serta adanya sikap malu dan rasa enggan dari anak. Untuk itu hal dapat dilakukan oleh guru di PAUD Yaa Bunayya
Batang
guna
mengatasi
permasalahan
tersebut
adalah
menenangkan siswa dengan cara merayu dan membujuknya agar jangan malu dan jangan takut mengikuti kegiatan dari guru. Dengan kesabaran dan ketelatenan maka guru di PAUD Yaa Bunayya Batang harus berusaha sebaik mungkin agar siswa mau untuk mengikuti kegiatan yang dalam kurikulum integral tersebut bersama-sama. 2. Faktor ekternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi: a. Watak atau tabiat dan kepribadian guru yang berbeda-beda Guru di PAUD Yaa Bunayya Batang memiliki watak atau tabiat dan kepribadian yang berbeda-beda. Perbedaan ini adalah hal yang wajar, namun perbedaan ini hendaknya menjurus kepada watak atau tabiat dan kepribadian yang positif. Untuk itu dibutuhkan kesabaran dalam menghadapi perbedaan watak atau tabiat dan kepribadian ini.
91
b. Kurangnya komunikasi dan kerjasama antara guru dan wali siswa Dalam berkomunikasi seseorang tidak saja dituntut mampu mengekspresikan
diri
dengan
jelas,
tetapi
juga
harus
bisa
mendengarkan dan memberikan umpan balik. Ini merupkan kecakapan yang perlu dikuasai oleh seorang guru. Seorang guru harus mampu berkomunikasi dengan baik guna menyampaikan maksud dan keinginannya. Yang terjadi di PAUD Yaa Bunayya Batang adalah banyak orang tua siswa yang tidak hadir dalam rapat-rapat PAUD, sehingga hal ini menjadikan komunikasi dan kerjasama antara wali siswa dengan guru menjadi berkurang. Inilah salah satu kendala yang dihadapi dalam proses pendekatan guru kepada wali siswa. c. Sarana dan prasarana yang memadai untuk belajar di PAUD Yaa Bunayya Batang. Dengan adanya sarana dan prasarana yang disediakan oleh PAUD Yaa Bunayya Batang:diharapkan dapat menunjang semangat dan motivasi siswa dalam mengikuti kurikulum di PAUD Yaa Bunayya Batang. d. Kurangnya dana kegiatan Problematika yang keempat adalah kurangnya dana kegiatan. Tidak dapat dipungkiri bahwa segala bentuk kegiatan membutuhkan sokongan dana guna menunjang keberhasilan kegiatan tersebut. Akan tetapi bagaimaan halnya jika dana kegiatan tersebut kurang atau bahkan tidak ada, tentulah kegiatan tersebut tidak akan dapat berjalan
92
sebagaimana yang direncanakan. Diketahui bahwa PAUD Yaa Bunayya Batang manakala menghadapi kegiatan-kegiatan baik di luar maupun di dalam PAUD sering kekurangan dana. Hal ini sebagaimana dikatakan dalam wawancara oleh Susi Mandasari selaku guru yang sering ditunjuk oleh PAUD untuk menjadi guru pendamping perlombaan. Maka untuk itu diharapkan peran aktif dari para donatur dan wali murid agar ikut menutupi kekurangan dana kegiatan tersebut. Solusi dari faktor penghambat berupa kurangnya dana kegiatan adalah dengan menggalakkan dana swadaya yang didapatkan dari iuran wali siswa sehingga kegiatan dapat berlangsung tanpa ada hambatan dana. Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi penerapan kurikulum integral di PAUD Yaa Bunayya Batang ada 2 (dua) macam yakni faktor faktor internal (dari dalam siswa) antara lain: siswa yang malas dan lebih memilih untuk bercanda dengan teman-temannya, tingkat kecerdasan dan pemahaman anak yang berbeda-beda serta adanya sikap malu dan rasa enggan dari anak. Sedangkan faktor eksternal (dari luar siswa) antara lain: watak atau tabiat dan kepribadian guru yang berbeda-beda, kurangnya komunikasi dan kerjasama antara guru dan wali siswa, sarana dan prasarana yang memadai untuk belajar di PAUD Yaa Bunayya Batang, dan kurangnya dana kegiatan.