BAB IV ANALISA PERFORMANSI BWA 4.1
Parameter Komponen Performansi BWA Berikut adalah gambaran konfigurasi link BWA :
Gambar 4.1. Konfigurasi Line of Sight BWA Berdasarkan gambar 4.1. di atas terdapat hubungan 1 Subcriber Radio Unit dengan 1 Access Point (Base Radio Unit). Link radio tersebut membentuk suatu pola bridging , yang mana sisi customer menjadi satu network dengan Network Provider. Sehingga dengan demikian customer mendapatkan pelayanan data ( internet ) dari ISP. Dari gambar 4.1 diatas akan dilakukan analisa perubahan Receive Signal Level terhadap kondisi cuaca dan korelasinya dengan loss packet data yang melalui link radio. Dengan mengangap perhitungan parameter link radio mempunyai redaman yang kecil, seperti ketinggian antenna, radius fresnel Zone, down tilt angel ,factor kelengkungan bumi dll, akan dianalisa kualitas link dengan melihat perubahan RSL terhadap perubahan cuaca dan korelasinya terhadap kehandalan data.
39
BAB IV Analisa Performansi BWA
Parameter dari perangkat radio yang digunakan adalah sebagi berikut : Tabel 4.1 Spesifikasi Teknis SAS Dan SRU Technical Data Data rate
64-2000 Kbps
IFL Max
100 M
RSL Min
- 80
CTX Max
20 dBm
CTX Min
- 30 dBm
Jarak Maksimum Remote to CT
6 Km
Jenis Kabel IFL
LMR 240
Impedance Kabel
50 Ohm
Diameter Pipa
2 s/d 4.5 inch
Frequency range
10 Ghz (=10.000 Mhz)
Tabel 4.2. Data LFS Customer Jarak ke-dua endpoint
4.14 Km
Frekuensi Kerja
10 GHz
IP Radio BRU
202.152.22.208
IP Radio SRU
202.152.22.209
4.1.1 Data Customer (Pagi Hari) : ¾
Base Radio Unit (BRU) : Tabel 4.3. Data Teknis BRU pagi Tx power Antenna Gain IFL Cable Loss (LMR-240)
Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
6.6 dBm 20 dBi 2 dB
40
BAB IV Analisa Performansi BWA ¾
Subscriber Radio Unit (SRU) : Tabel 4.4.Data Teknis SRU pagi Tx Power
9 dBm
Antenna Gain
27 dBi
IFL Cable Loss (LMR-240)
2 dB
4.1.2 Data Customer (Siang) : ¾
Base Radio Unit (BRU) : Tabel 4.5. Data Teknis BRU Siang Tx power Antenna Gain IFL Cable Loss (LMR-240)
¾
6.6 dBm 20 dBi 2 dB
Subscriber Radio Unit (SRU) : Tabel 4.6. Data Teknis SRU Siang Tx Power
9 dBm
Antenna Gain
27 dBi
IFL Cable Loss (LMR-240)
2 dB
4.1.3 Data Customer (Sore) : ¾
Base Radio Unit (BRU) : Tabel 4.7. Data Teknis BRU Sore Tx power Antenna Gain IFL Cable Loss (LMR-240)
¾
6.6 dBm 20 dBi 2 dB
Subscriber Radio Unit (SRU) : Tabel 4.8. Data Teknis SRU Sore Tx Power
9 dBm
Antenna Gain
27 dBi
IFL Cable Loss (LMR-240) Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
2 dB 41
BAB IV Analisa Performansi BWA
4.1.4 Data Customer (Gerimis) : ¾
Base Radio Unit (BRU) : Tabel 4.9. Data Teknis BRU Gerimis Tx power Antenna Gain IFL Cable Loss (LMR-240)
¾
6.6 dBm 20 dBi 2 dB
Subscriber Radio Unit (SRU) : Tabel 4.10 Data Teknis SRU Gerimis Tx Power
9 dBm
Antenna Gain
27 dBi
IFL Cable Loss (LMR-240)
2 dB
4.1.5 Data Customer (Hujan) : ¾
Base Radio Unit (BRU) : Tabel 4.11. Data Teknis BRU Hujan Tx power Antenna Gain IFL Cable Loss (LMR-240)
¾
6.4 dBm 18 dBi 2 dB
Subscriber Radio Unit (SRU) : Tabel 4.12. Data Teknis SRU Hujan Tx Power
8 dBm
Antenna Gain
25 dBi
IFL Cable Loss (LMR-240)
4.2
2 dB
Perhitungan Link Budget
4.2.1 Redaman Ruang Bebas ( Free Space Loss ) Berdasarkan persamaan 3.1 dapat dirumuskan nilai Redaman Ruang Bebas (Free Space Loss) sebagai berikut: Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
42
BAB IV Analisa Performansi BWA
LFS = 32,45 + 20 Log f (MHz) + 20 log D (km) Nilai LFS Customer : LFS = 32,45 + 20 Log f (MHz) + 20 log D (km) LFS = 32,45 + 20 Log 10000 (MHz) + 20 log 4,14 (km) LFS = 32,45 + 80 + 12,34 LFS = 124,79 dB
4.2.2 Receive Signal Level (Base Radio Unit to Subscriber Radio Unit) EIRP Base Radio Unit (BRU) Berdasarkan persamaan 3.12 dapat dirumuskan nilai Eqivalent Isotropic Radiated Power (EIRP) sebagai berikut:
EIRP(dB) = PTX (dB) + GTX (dBi) − LTX (dB) Nilai EIRP BRU pada pagi, siang, dan sore EIRP = 6,6 dBm + 20 dBi – 2 dB EIRP = 24,6 dBm Nilai EIRP BRU pada saat gerimis EIRP = 6,6 dBm + 20 dBi – 2 dB EIRP = 24,6 dBm Nilai EIRP BRU pada saat hujan EIRP = 6,4 dBm + 18 dBi – 2 dB EIRP = 22,4 dBm
Receive Signal Level (RSL dari BRU ke SRU) Berdasarkan persamaan 3.13 dapat dirumuskan nilai RSL sebagai berikut: RSL = EIRP+ GRX − LRX − LFS Nilai RSL BRU secara teori pada pagi, siang, dan sore: RSL = 24.6 dBm + 20 dBi – 2 dB – 124,79 dB Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
43
BAB IV Analisa Performansi BWA
RSL = -82,19 dBm Nilai RSL BRU secara teori pada saat gerimis: RSL = 24.6 dBm + 20 dBi – 2 dB – 124,79 dB RSL = -82,19 dBm Nilai RSL BRU secara teori pada saat hujan: RSL = 22,4 dBm + 20 dBi – 2 dB – 124,79 dB RSL = -84,39 dBm
4.2.3 Receive Signal Level ( Subscriber Radio Unit to Base Radio Unit ) EIRP Subscriber Unit (SRU) Berdasarkan persamaan 3.12 dapat dirumuskan nilai Eqivalent Isotropic Radiated Power (EIRP) sebagai berikut:
EIRP(dB) = PTX (dB) + GTX (dBi) − LTX (dB) Nilai EIRP SRU pagi, siang, sore: EIRP = 9 dBm + 27 dBi – 2 dB EIRP = 34 dBm Nilai EIRP SRU pada saat gerimis: EIRP = 9 dBm + 27 dBi – 2 dB EIRP = 34 dBm Nilai EIRP SRU pada saat hujan: EIRP = 8 dBm + 25 dBi – 2 dB EIRP = 31 dBm
Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
44
BAB IV Analisa Performansi BWA
Receive Signal Level ( RSL dari SRU ke BRU ) Berdasarkan persamaan 3.13 dapat dirumuskan nilai RSL sebagai berikut: RSL = EIRP+ GRX − LRX − LFS Nilai RSL SRU pada pagi, siang, dan sore : RSL = 34 dBm + 27 dBi – 2 dB – 124,79 dB RSL = -65,79 dBm Nilai RSL SRU pada saat gerimis : RSL = 34 dBm + 27 dBi – 2 dB – 124,79 dB RSL = -65,79 dBm Nilai RSL SRU pada saat hujan : RSL = 31 dBm + 25 dBi – 2 dB – 124,79 dB RSL = -70,79 dBm
4.3
Data Hasil Pengukuran di Lapangan
4.3.1 Data Hasil Lapangan untuk Customer pada pagi hari
Gambar 4.2. RSL BRU Pagi Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
45
BAB IV Analisa Performansi BWA
Gambar 4.3. RSL SRU Pagi Dari Gambar 4.2. diatas nilai RSL dari BRU ke SRU adalah -75.6 dBm. Dari Gambar 4.3. diatas nilai RSL dari SRU ke BRU adalah -78 dBm. Pengujian integritas link radio berdasarkan pengiriman packet Di sini dilakukan pengiriman packet data sebesar 100 bytes
Gambar 4.4. Pengiriman Paket Data Customer Pada Pagi Hari Test pengiriman packets pada link radio dengan 100 packets adalah tidak ada loss.
Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
46
BAB IV Analisa Performansi BWA
4.3.2 Data Hasil Lapangan untuk Customer pada siang hari
Gambar 4.5. RSL BRU Siang
Gambar 4.6. RSL SRU Siang Dari Gambar 4.5. diatas nilai RSL dari BRU ke SRU adalah -75.6 dBm. Dari Gambar 4.6. diatas nilai RSL dari SRU ke BRU adalah -78 dBm.
Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
47
BAB IV Analisa Performansi BWA
Gambar 4.7. Pengiriman Paket Data Customer Pada Siang Hari Dari gambar 4.7 di atas dapat dilihat bahwa test pengiriman 100 paket data melalui ping ke IP radio SRU didapatkan hasil sukses 100% yang menandakan kualitas radio dan link akses bagus.
4.3.3 Data Hasil Lapangan untuk Customer pada sore hari
Gambar 4.8. RSL BRU Sore
Gambar 4.9. RSL SRU Sore Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
48
BAB IV Analisa Performansi BWA
Dari Gambar 4.8. diatas nilai RSL dari BRU ke SRU adalah -75.4 dBm. Dari Gambar 4.9. diatas nilai RSL dari SRU ke BRU adalah -78 dBm.
Gambar 4.10. Pengiriman Paket Data Customer Pada Sore Hari Dari gambar 4.10. di atas dapat dilihat bahwa test pengiriman 100 paket data melalui ping ke IP radio SRU didapatkan hasil sukses 100% dan tidak ada paket loss yang menandakan kualitas radio dan link akses bagus.
4.3.4 Data Hasil Lapangan untuk Customer pada saat gerimis
Gambar 4.11. RSL BRU saat gerimis
Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
49
BAB IV Analisa Performansi BWA
Gambar 4.12. RSL SRU saat gerimis Dari Gambar 4.11. diatas nilai RSL dari BRU ke SRU adalah -75.4 dBm. Dari Gambar 4.12. diatas nilai RSL dari SRU ke BRU adalah -78 dBm.
Gambar 4.13. Pengiriman Paket Data Customer Pada Waktu Gerimis Dari gambar 4.13. di atas dapat dilihat bahwa test pengiriman 100 paket data melalui ping ke IP radio SRU didapatkan hasil sukses 100% dan tidak ada paket loss yang menandakan kualitas radio dan link akses bagus.
Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
50
BAB IV Analisa Performansi BWA
4.3.5 Data Hasil Lapangan untuk Customer pada saat hujan
Gambar 4.14. RSL BRU saat hujan deras
Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
51
BAB IV Analisa Performansi BWA
Gambar 4.15. RSL SRU saat hujan deras Dari Gambar 4.14. diatas nilai RSL dari BRU ke SRU adalah berkisar -84 dBm. Dari Gambar 4.15. diatas nilai RSL dari SRU ke BRU adalah -83 dBm.
Gambar 4.16. Pengiriman Paket Data Customer Pada Waktu Hujan Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
52
BAB IV Analisa Performansi BWA
Dari gambar 4.16. dapat dilihat bahwa test pengiriman 29 paket data melalui ping ke IP radio SRU didapatkan hasil 48 % mengalami loss yang menandakan kualitas radio dan link kurang bagus.
4.4
Analisa Performansi Link Berdasarkan data hasil implementasi di atas terdapat perbedaan antara data perhitungan secara teoritis dengan hasil implemetasi di lapangan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : ¾
Pointing antena pada kedua sisi yang tidak maksimal
¾
Redaman ruang bebas dalam jarak 4.14 km, dengan faktor-faktor redaman dan loss alam bebas.
¾
Pengaruh gangguan ataupun interference yang ada di sekitarnya.
¾
Dan faktor-faktor lainnya.
4.4.1 Analisa Link Budget terhadap Performansi Akses BWA pada Jaringan Passport Sebagaimana pada tabel data teknis sebelumnya bahwa Rx sensitivitas radio BWA adalah –80 dBm, pada kondisi cuaca pagi, siang, sore, dan gerimis sesuai dengan tabel pengukuran di atas , RSL yang diperoleh adalah sekitaran -75,4 dBm ≈ -75,9 dBm untuk RSL dari BRU ke SRU sedangkan RSL dari SRU ke BRU diperoleh nilai –78 dBm . Nilai-nilai tersebut masih berada di bawah Rx sensitivitas perangkat sehingga diperoleh hasil perhitungan System Operating Margin (SOM) dari BRU ke SRU (Berdasarkan persamaan 3.14) sebesar berikut :
SOM = Re ceiveSignalLevel ( RSL) − RxSensitivity (Treshold ) SOM BRU to SRU = -75,6 dBm – (-80 dBm) SOM BRU to SRU = 4,4 dB System Operating Margin ( SOM ) dari SRU ke BRU (Berdasarkan persamaan 3.14):
Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
53
BAB IV Analisa Performansi BWA
SOM = Re ceiveSignalLevel ( RSL) − RxSensitivity (Treshold ) SOM SRU to BRU = -78 dBm – (-80 dBm) SOM SRU to BRU = 2 dB Error rate pada pengiriman packets pada link radio dengan 100 packets / 100 byte. Tabel 4.13. Error rate Customer Error Rate BRU – SRU Pagi
0,00 % dari 100 byte data yg dikirim
Error Rate BRU – SRU Siang
0,00 % dari 100 byte data yg dikirim
Error Rate BRU – SRU Sore
0,00 % dari 100 byte data yg dikirim
Error Rate BRU – SRU Gerimis
0,00 % dari 100 byte data yg dikirim
Dari table 4.13 di atas , dapat diketahui bahwa pada pagi, siang, sore dan pada saat gerimis, nilai error rate pengiriman paket data 0%. Hal ini terjadi karena Receive Signal Level ( RSL ) baik dari BRU - SRU ataupun dari SRU - BRU masih dalam fade margin 2 ~ 45 dB dengan nilai RSL lebih besar dari Rx Sensitivity ( -75 > -80 dB dan -78 > -80 dB ). Error rate tersebut di atas diperoleh dari hasil test ping dari ISP Network ke Radio SRU yang memiliki loss 0,00 % dari pengujian ping dengan 100 packets yang dikirimkan. Sehingga secara keseluruhan link radio dalam kondisi baik dan normal. Sedangkan pada saat hujan, Nilai System Operating Margin (SOM ) berdasarkan data di atas dari BRU to SRU, adalah sebagai berikut:
SOM = Re ceiveSignalLevel ( RSL) − RxSensitivity (Treshold ) SOM BRU to SRU = -84 dBm – (-80 dBm) SOM BRU to SRU = -4 dB Dengan kondisi RSL -84 dBm dan SOM bernilai negative (-4dBm) koneksi link radio updown dan banyak noise yang menyebabkan link kadang drop/terputus koneksinya hal tersebut menandakan bahwa pada saat nilai SOM lebih kecil dari Rx sensitifitas / Rx Threshold, signal radio tidak bisa Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
54
BAB IV Analisa Performansi BWA bekerja secara maksimal dan bahkan bisa menyebabkan koneksi link terputus. Berikut
adalah
tabel
perbandingan
keberhasilan
dengan
mambandingkan RSL dengan keberhasilan pengiriman paket data: Tabel 4.14. Perbandingan RSL dengan keberhasilan pengiriman paket data RSL Pagi
-75.6 dBm
Pengiriman 100 paket data
Sukses 100%
RSL Siang
-75.6 dBm
Pengiriman 100 paket data
Sukses 100%
RSL Sore
-75.4 dBm
Pengiriman 100 paket data
Sukses 100%
RSL pada saat gerimis
-75.9 dBm
Pengiriman 100 paket data
Sukses 100%
RSL pada saat hujan
-84,3 dBm
Pengiriman 29 paket data
Loss 48%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai RSL sangat berpengaruh pada koneksi jaringan data, pada saat nilai RSL berada di atas nilai Threshold (-80 dBm), koneksi jaringan data dalam keadaan normal dan dari hasil pengiriman paket data berhasil terkirim, sedangkan pada saat nilai RSL berada di bawah nilai Threshold (-80 dBm), koneksi jaringan terputus/updown.
Analisa Performansi Akses BWA Pada Jaringan Passport Studi Kasus Lintasarta Surabaya
55