BAB IV ANALIS A
IV.1
Pendekatan Pendesainan Sustainable Condo Town House merupakan suatu hal yang tergolong
masih baru, terutamanya di Jakarta, Indonesia. Salah satu prinsip yang paling prinsipal dari pada Sustainable adalah prinsip Water Efficiency dimana ini dimaksudkan untuk menggunakan air seefisien mungkin. Dewasa ini penerapan water efficiency pada bangunan berjenis apapun, sangat disarankan mengingat pentingnya air dan persedian air bersih yang terbatas, terutama pada bangunan-bangunan tinggi seperti bangunan high rise yang membutuhkan banyak persediaan air. Pada umumnya iklim di Jakarta, Indonesia yang beriklim tropis sangat cocok untuk penerapan Water Efficiency dimana curah hujan yang tinggi pada musim hujan sementara kekeringan pada musim kemarau yang terkadang lebih panjang dibandingkan dengan musim hujan. M erujuk yang sudah disebutkan diatas, Water Conservation serta juga Water Efficiency sangat berguna pengimplementasianya pada Condo Town House ini nantinya. Sehingga diharapkan bangunan ini diharapkan pada nantinya tidak mempunyai kesulitan dengan air bersih serta persediaan air. IV.2
Analisa Manusia IV.2.1 Analisa pelaku kegitan Para pelaku kegiatan didalam bangunan Conominium terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: 44
Table 17 Pelaku Kegiatan dalam Condo Town House No Pelaku 1 Pengelola
2
Pemilik Unit
3
Pengunjung
4
Servis
Keterangan • pihak perusahaan pemilik bangunan • bekerja sama dengan pihak developer • 3 kelompok: administrasi, perawatan, pelayanan bangunan • M emiliki unit ataupun menyewa dari pemilik, memiliki hak untuk mengunakan semua fasilitas yang tersedia • Orang yang datang ke Condo Town House • 2 kriteria: pengunjung khusus (tidak rutin dan tidak tinggal, berkunjung ke unit), pegunjung umum (tujuanya untuk memakai fasilitas penunjang yang tersedia dalam Condo Town House) • Para pelaku yang tidak terlibat secra langsung terhadap setiap kegiatan yang terjadi didalam bangunan Condo Town House, sebagai contoh: tukang M &E, tukang pos, para cleaning service, tukang sampah, tukang kebun dll
IV.2.2 Analisa Penghuni Bangunan Condo Town House yang di rancang pada daerah kemanggisan ini mempunyai 2 jenis sasaran, yaitu: •
Sasaran umum Sasaran umum yang dimaksud disini adalah yang berasal dari kalangan umum, baik pengusaha, pedagang, pekerja dll, yang dapat di bagi lagi menjadi 2 jenis: -
Sasaran umum single
-
Sasaran umum yang sudah berkeluarga
45
•
Sasaran mahasiswa Sasaran mahasiswa yang dimaksud adalah para mahasiswa yang belajar pada sekolah, perguruaan tinggi yang berada pada sekitar tapak dari bangunan Condo Town House.
IV.2.3 Analisa Karakteristik Penghuni Bangunan Condo Town House ini mempunyai sasaran adalah para penghuninya baik
yang umum
maupun
mahasiswa,
maka
dapat
dikarakteristikan sebagai berikut: T able 18 Karakteristik Penghuni Condo Town House
No 1 2
Karakteristik Privasi Keamanan
• • • •
3
Tempat untuk bersantai
• •
4
kenyamanan
•
5
teknologi
•
Keterangan M enginginkan hunian yang nyaman M enginginkan hunian yang tenang, tidak berisik M enginginkan penjagaan yang ketat, sehingga keamanan terjamin M emerlukan security check, rolling shift, CCTV, Card key dll M enyediakan tempat untuk bersantai setelah seharian beraktifitas (bekerja, belajar dll) Disediakan fasilitas Café, restoran, fasilitas OR Pemaksimalan dari pencahyaan dan ventilasi alami sehingga tercipta kenyamanan dan hemat energy (sustainable) Perlunya fasilitas berteknologi tinggi untuk mendukung para penghuni yang berkaaitan dengan teknologi, co: warnet
IV.2.4 Analisa Kegiatan A.
Condo Town House
46
T able 19 Kegiatan Condo Town House
No Pelaku kegiatan 1 Penghuni
2
Pengelola
3
Pengunjung umum
4
Pengunjung khusus
5
Servis
B.
Jenis kegiatan • Parkir kendaraan/ jalan kaki • M asuk ke dalam unit: Istirahat, ganti, rias, M CK, memasak, cuci baju/ piring, berkumpul di r. keluarga, duduk di balkon, menonton tv, makan, minum, bercengkrama, belajar/bekeja, kegiatan lainya • M enggunakan fasilitas • Keluar/kegiatan lainya • Parkir kendaraan/ jalan kaki • M asuk ke dalam lobby • M asuk kantor bagian masing-masing • Bekerja, rapat • Istirahat, makan, minum • Beres-beres, pulang • Parkir kendaraan/ jalan kaki • M asuk ke dalam bangunan • Berkunjung, urusan bisnis, urusan keluarga, dll • M enggunakan fasilitas umum yang tersedia • Keluar/kegiatan lainya • Parkir kendaraan/ jalan kaki • M asuk ke dalam lobby • M enggunakan fasilitas umum, dan semi private (anggota member fitness dll) • Parkir kendaraan servis/ jalan kaki • Ke kantor pengelola • M elakukan tugas masing-masing
Fasiliats Condo Town House
Restoran dan kafe T able 20 Kegiatan Restoran dan Kafe
no 1
Pelaku kegiatan Pemilik/penyewa/pengelola restoran dan kafe
Jenis kegiatan • Parkir/jalan kaki • M enuju ketempat kerja • M elakukan kegiatan (cuci, simpan, mengolah bahan 47
2
Pengunjung restoran dan kafe
• • • • • •
makanan, memasak, menyajikan, transaksi) Istirahat (makan, minum) Keluar/kegiatan lainya Parkir/jalan kaki M asuk ke bangunan M elakukan kegiatan (makan, minum, ngobrol, bersantai, relax, transaksi) Keluar/kegiatan lainya
Toko Retail T able 21 Kegiatan Toko Retail
no 1
Pelaku kegiatan Pemilik/penyewa/pengelola Toko retail
2
Pengunjung Toko Retail
Jenis kegiatan • Parkir/jalan kaki • M enuju ketempat kerja • M elakukan kegiatan (penyimpanan, penumpukan barang, pengiriman, penerimaan barang, pengepakan, pengangutan barang, pemeliharaan, peragaan barang, penjualan, pelayanan, pameran, administrasi, pengelolaan) • Istirahat (makan, minum) • Keluar/kegiatan lainya • Parkir/jalan kaki • M asuk ke bangunan • M elakukan kegiatan (mencari barang, komunikasi, pengambilan barang, transaksi, pengepakan barang, pengangkutan pembayaran, kegiatan lainya) • Keluar/kegiatan lainya
Fasilitas OR, Rekreasi dan Hiburan
48
T able 22 Kegiatan Fasilitas OR, Rekreasi dan Hiburan
no 1
Pelaku kegiatan Pengelola Fasilitas Rekreasi dan Hiburan
2
Pengunjung Fasilitas Rekreasi dan Hiburan
Jenis kegiatan OR, • Parkir/jalan kaki • M enuju ketempat kerja • M elakukan kegiatan (persiapan, pengaturan, pengelolaan, administrasi, pelayanan ke pengunjung) • Istirahat (makan, minum) • Keluar/kegiatan lainya OR, • Parkir/jalan kaki • M asuk ke bangunan • M elakukan kegiatan (Administrasi, hiburan, permainan, OR, rekreasi, makan, minum, ngobrol, santai, dll) • Keluar/kegiatan lainya
IV.2.5 Program Ruang Bedasarkan hasil survey quisioner Condo Town House yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berkut: T able 23 Hasil Quisioner
No Yang di survey 1 • Jakarta • Luar jakarta 2 • Yang berminat tinggal di Condo Town House • Yang tidak berminat 3 • 1 kamar • 2 kamar • 3 kamar 4 Gaya yang diinginkan: • M inimalis • M editerania • M odern tropis 5 Range waktu untuk penyewa • 3-6 bln • 6-1 thn
Jumlah 70 orang 30 0rang 67 orang 32 orang 44 orang 42 orang 14 orang 42 orang 19 orang 42 orang 45 orang 55 orang
49
Dari hasil diatas diadapatkan perbandingan unit tipe 3 BR : 2 BR : Studio adalah 1:4:5 Bedasarkan survey fasilitas yang diinginkan adalah: T able 24 Fasilitas
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 •
Fasilitas Kolam renang Fitness M arket Café Lapangan tennis Warnet Restoran Green area
Fasilitas yang diusulkan Wi-fi pada tiap unit Bowling dan billiard centre Perpustakaan Tempat Ibadah Green area M all Klinik Salon jacuzzi
Bubble diagram: T able 25 Bubble diagram
Studio
Hunian 2 BR
Hunian 3 BR
Gambar 8 Bubble
Gambar 9 Bubble Unit 2 BR
Gambar 10 Bubble Unit 3 BR
Unit Studio
•
Perhitungan besaran massa bangunan ditinjau dari tapak dan peraturan: T able 26 Massa Bangunan dintinjau dari T apak dan Peraturan
No 1 2 3 4
peraturan KDB KLB GSB Ketinggian maximal
% 50% 2
Total area 5000 m2 10000m2 10 m 4 lantai 50
IV.2.6 Analisa Dimensi dan Persyaratan Ruang Dimensi dan persyaratan ruang sangat perlu dianalisa, untuk mengetahui luasan ideal yang dibutuhkan oleh penghuni sehingga penghuni merasa nyaman tinggal didalam Condo Town House. •
R. pengelola T able 27 Dimensi Ruang Pengelola
Kebutuhan ruang Reseipsionis, R.Tunggu R. M anager R. Sekretaris R.Operasional R.Administrasi R.Rapat Pantry Toilet Sirkulasi Total •
Standard
Sumber
Kapasitas
Luas
1 m2/org
DA
30 orang
30 m2
18 m2/org 5.5 m2/org 5.5 m2/org 6 m2/org 2.5 m2/org
DA DA DA DA DA A DA
2 orang 2 orang 5 orang 6 orang 12 orang
36 m2 11 m2 27.5 m2 36 m2 30 m2 6 m2 2.32 m2 35.76 m2 214.584m2
1.16 m2/org 20%
2 unit
Program ruang unit hunian Condo Town House: T able 28 Dimensi Ruang Condo Town House
Ruang
Kegiatan
Luas
Foyer R. keluarga
M enerima tamu Berkumpul,bercengkrama Nonton dll Tidur, istirahat, rias
4 m2 12 m2
R. tidur R.makan Dapur Kamar mandi Tempat ac Area cuci Area jemur Study room
M akan M asak, cuci piring M CK
16 m2,, 12 m2, 9 m2 9 m2 7.5 m2 4 m2, 2 m2
Tempat ac Cuci baju Jemur baju Ruang belajar, bermain
2 m2 4 m2 4 m2 6 m2, 4.5 m2
Hubung an ruang + + + + + -
51
18 m2 4 m2
Garasi R. tidur pembantu Sirkulasi •
20 %
Program ruang bangunan penunjang: T able 29 Dimensi Ruang bangunan penunjang
•
Ruang
Kegiatan
Luas
M usholla ATM R. serba guna Restaura nt M arket Kafe Fitness Toilet L. Tennis Kantor pengelol a Sirkulasi Total
Sembahyang Penarikan dll Serbaguna
15 m2 30 m2 300 m2
Hubungan ruang + +
M akan, Lounge
370.433 m2
+
Belanja M akan, M inum, Santai Fitness, sauna CK Tennis
100 m2 82.43 m2 238.724 m2 12 m2 21m2x37.57m2
Administrasi, operasional, dll
178.824 m2
20%
344.379 m2 2066.27 m2
+ -
Program ruang servis T able 30 Dimensi Ruang Servis
Ruang
Kegiatan
Luas
R. Genset R. Pompa Gudang
Tempat genset Tempat pompa Tempat menaruh barang M engolah grey water STP Staff security mengawasi keamanan (CCTV) Tempat M E
48.6m2 48.6m2 15M 2
Hubungan ruang _ _ _
73.2m2 48.6m2 25m2
+
24m2
_
SWM STP R.security R. M &E
52
Control Panel Sirkulasi Total •
Tempat panel
25m2
20%
36m2 369.6m2
+
Perhitungan kebutuhan Untuk mendapatkan banyak jumlah unit, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut T able 31 Perhitungan Kebutuhan Luas
no Jenis 1 Bangunan penunjang 2 Luasan hunian
Luas 3524.27 m2 231.5 m2
Dari table di atas dapat dilakukan perhitungan banyak unit: T able 32 Perhitungan jumlah unit
No Aspek 1 Luas tanah = KLB = Luas bangunan yang boleh di bangun = Total luas GSB = = Bangunan penunjang = = Luas kebutuhan unit = M aka, 14514.3m2 /231.5m2 = 62.69
10000 2 20000 1961.43 18038.57 3524.27 14514.3 231.5 unit = 63 unit
m2 2
m m2 m2 m2 2 m m2
Perbandingan unit 3 BR : 2 BR : 1BR = 1:4:5 Dari hasil table diatas didapat banyaknya jumlah unit adalah 63 unit, maka dapat diketahui jumlah unit yang dimiliki tiap tipe hunian T able 33 Perhitungan jumlah unit tiap tipe hunian
No 1 2 3
Hunian Studio 2 BR 3BR
Perbandingan 5/10 4/10 1/10
Total unit 63 unit 63 unit 63 unit
Jumlah unit 31.5 unit = 32 unit 25.2 unit = 25 unit 6 .3 unit = 6 unit
53
•
Sirkulasi kegiatan para pelaku Terdapat beberapa jenis kegiatan para pelaku Condo Town House seperti, penghuni, pengunjung, pengelola dan servis T abel 34 Sirkulasi kegiatan
No Analisa sirkulasi kegiatan para pelaku 1 Penghuni Gambar 11 Skematik Sirkulasi Kegiatan Penghuni
2
Pengelola Gambar 12 Skematik Sirkulasi Kegiatan Pengelola
3
Pengunjung Gambar 13 Skematik Sirkulasi Kegiatan Pengunjung
54
4
Servis Gambar 14 Skematik Sirkulasi Kegiatan Servis
IV.3
Analisa Bangunan Pada bangunan terdapat beberapa macam analisa yang mecakup: Bentuk bangunan, Struktur, Zoning, M aterial, Aesthetic Design, Environment control, Kriteria, Site development IV.3.1 Bentuk Massa Bangunan Dalam menentukan bentuk massa bangunan Condo Town House terdapat beberapa pertimbangan yang mencakup: Pengaruh lingkungan,
55
Orientasi bangunan terhadap view, Sirkulasi kendaraan, Kebutuhan ruang, Penampilan bangunan yang menunjukan konsep yang dipakai Bangunan Condo Town House mempunyai 2 macam bentuk massa: T able 35 Pola Massa
No Tunggal 1 Hemat lahan dan akses 2 Sifat bangunan dan sirkulasi memusat, 3 vertical 4 Pemeliharaan, perawatan, pengawasan mudah 5 Biaya perawatan lebih murah 6
M ajemuk Butuh lahan yang lebih besar Kebebasan dalam mengolah massa bangunan dalam tapak Bentuk massa menyebar Pemeliharaan, perawatan, pengawasan lebih sulit Pemisahan kegiatan jelas Dinamis
T able 36 Analisa Massa Bangunan
No Aspek 1 Pengaruh lingkungan 2 Orientasi 3 Sirkulasi 4 Kebutuhan ruang 5 6 7
Tampilan bangunan Pengelompokan area Kebutuhan lahan Total
Keterangan:
Tunggal M ajemuk Keterangan 1 3 Bangunan sekitar tidak lebih dari 4 lantai 2 2 View ke arah Utara-Timur 2 3 Kelancaran sirkulasi 1 3 Pencahayaan dan pengudaraan alami 1 3 Lebih dinamis 2
3
3 12
1 18
3 sangat bagus
Pengelompokan terorganisir Efisiensi dari lahan 2 bagus
area
1 cukup
Kesimpulan: Bedasarkan pertimbangan diatas maka bentuk massa bangunan yang dipilih adalah massa majemuk yang lebih efektif dalam merancang Condo Town House yang tidak hanya terdiri dari hunian, tetapi juga mempunyai bangunan penunjang lainya. 56
M odel arsitektur yang dipilih berdasarkan hasil survey Quisioner adalah gaya M inimalis dengan gaya M odern Tropis, gaya yang dipilih adalah M odern Tropis yang dirasa lebih cocok dengan iklim Indonesia. IV.3.2 Analisa Bentuk Bangunan Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bentuk bangunan Condo Town House adalah: Bentuk tapak dan pengaruh lingkungan sekitar, Fungsi dari bangunan, Efisiensi dari penggunaan ruang, sirkulasi T able 37 Bentuk Dasar Bangunan
Bentuk Segiempat
Positif Negative • Statis • Orientasi cenderung statis • M udah dikembangkan • Orientasi pada keempat sisi • Layout ruang baik • Ruang memiliki efisiensi yang tinggi, mudah digabungkan dengan bentuk lain • Sesuai dengan tapak yang ada Lingkaran • Halus • Sulit dikembangkan dan digabungkan • Orientasi memusat dan dengan bentuk lain statis • Fleksibilitas rendah • Indah dilihat dari luar • Layout ruang sulit • Tidak sesuai dengan tapak yang ada Sumber: Ching, D.K, Architecture Form, Space and Order T able 38 Analisa Bentuk Dasar Bangunan
No Aspek 1 Bentuk dengan tapak 2 Estetika
Kotak 3 2
Segitiga 2 2
Lingkaran 1 3 57
3 4 5 6 7
Efisiensi ruang Fungsi bangunan Sirkulasi Pengembangan ruang Pengaruh lingkungan Total
Keterangan:
3 3 3 3 3 20
2 2 2 3 2 15
3 sangat bagus
2 bagus
2 1 2 1 2 12 1 cukup
Berdasarkan pertimbangan diatas maka bentuk bangunan yang dipilih adalah bentuk
dasar
segiempat
dengan
keuntungan-keuntunganya
untuk
mengoptimalkan : Bukaan, tercipta cross ventilation sehingga bangunan menjadi hemat energy, Lay out ruang (kualitas ruang dalam-Sustainable Architecture) mempertimbangkan metode sirkulasi manusia unttuk sirkulasi pada bagian dalam bangunan maka bentuk yang lebih cocok adalah bentuk pipih sehingga pencahayaan
dan
pegudaraan
alami dapat
dmaksimalkan
(Sustainability). IV.3.3 Analisa zoning bangunan Analisa zoning terbagi menjadi 2, zoning secara horizontal (lingkungan- analisa tapak) juga terdapat zoning pada dalam bangunan, zoning secara vertical, dimana terdapat 2 alternatif: Gambar 15 Zoning alternative 1
58
Pada alternative 1, terdapat 2 arah muka bangunan dimana masingmasing muka terdapat pintu masuk ke unit yang berbeda, peruntukan lantai 1 dan 3 adalah untuk unit a, peruntukan lantai 2 dan 4 adalah untuk unit b, dimana tidak terdapat askses untuk unit a ke b dan sebaliknya. Area servis diletakan pada luar bangunan, dan tengah bangunan (sirkulasi tangga/lift), zona semiprivate (foyer, r. keluarga, dapur, r. makan) berada pada lantai 1 dan 2, zoning area private berada pada lantai 3 dan 4 bangunan. Bentuk penggabungan ini memungkinkan kedua unit mendapatkan 2 view yang berbeda. Gambar 16 Zoning Vertical alt.2
Pada alternative 2, berbeda deng alt.1. Pada alternative 2, unit hunian tidak berdampingan
seperti hunian
alternative 1
sehingga unit
hunian
mendapatkan 2 arah orientasi view. Pada bagian paling bawah bangunan diletakan area servis (garasi, kamar tidur pembantu dan kamar mandi pembantu), pada area split level diletakan area semiprivate (ruang keluarga), pada lantai 1 diletakan area servis (dapur dan ruang makan) sementara untuk
59
lantai 2 dan lantai 3 diletakan area private (kamar tidur dan study room) dan area servis (kamar mandi), pada roof diletakan area servis (bak penampung air hujan, area cuci dan area jemur). Kesimpulan: Berdasarkan pertimbangan terhadap Sustainable maka zoning yang dipilih adalah zoning alt. 2, dimana bangunan memakai permainan split level pada bangunan sehingga dari luar terlihat seperti 3 lantai, akses serta area servis untuk utilitas dapat disatukan karena berada pada area yang sama (fungsional, water effiency-Sustainable), privasi dari masing-masing unit dapat terjaga. Zoning secara M akro: Gambar 17 Zoning Makro
Table 39 Keterangan No 1 2 3 4 5 6
Keterangan Lobby M arket Restaurant Function Hall Fitness R. tunggu
No 9 10 11 12 13 14
Keterangan Kolam renang Green area Hunian 3 br Hunian 2 br Hunian studio Children playground 60
7 8
Lapangan tennis kafe
15 16
R. Operasional R. Administrasi
IV.3.4 S truktur Bangunan Terdapat hal-hal yang harus diperhatian dalam pemilihan penggunaan struktur, seperti: T able 40 Pemilihan Struktur
No Aspek Yang harus diperhatikan 1 Pemilihan penggunaan • Keadaan kepadatan dan jenis tanah sruktur • Faktor ekonomi (biaya, waktu yang tersedia, bahan bangunan) • Keadaan fisik serta lingkungan pada sekitar tapak • Fungsi dari bangunan • Persyaratan bangunan, stabil, kokoh, aman • Bentuk dari bangunan yang dirancang 2 Sub-structure • Factor kepadatan serta kedalaman tanah • Besaran dan tinggi dari bangunan • Beban yang akan ditampung struktur • Factor ekonomi 3 Supper structure • Sesuai dengan fungsi bangunan yang mempunyai ketinggian tidak lebih dari 4 lantai • Kemampuan menahan serta menyalurkan beban baik horizontal maupun vertical • M udah, cepat dan murah dari segi biaya pembangunan dan perawatan • M emungknkan tercipta fleksibilitas dalam perletakan ruang serta pengembanganya •
Sub-structure Sub structure yang akan digunakan disesuaikan dengan daya dukung tanah yang ada 61
•
Supper-structure M erupakan penyalur beban tetap serta beban hidup, beberapa hal
yang harus diperhatikan adalah: T able 41 Penilaian Bahan
No 1 2 3 4 5
Aspek Efisiensi waktu Fleksibel desain/Plasta Pengembangan bangunan Daya tahan terhadap api Kestabilan Total
Keterangan:
Rangka beton 2 3 2 3 3 14
3 sangat bagus
Rangka baja 3 2 3 2 3 13
2 bagus
1 cukup
Table 42 Analisa Supper Structure No 1 2 3 4
Aspek Kekuatan Layout ruang Efisiensi interior Estetika Total
Keterangan:
Rigid Frame 3 2 1 2 7
3 sangat bagus
2 bagus
Shearwall 3 3 3 3 12 1 cukup
Berdasarkan pertimbangan diatas maka upper structure yang dipilih adalah rangka beton yang sesuai dengan Sustainable, mengedepankan hemat energy serta efisien (beton mengurangi perambatan panas sehingga bagian dalam bangunan
menjadi sejuk,
meningkatkan
kenyamanan
dalam
bangunan), pemakaian struktur bangunan yang dipakai adalah pencampuran dari shearwall dengan kolom. Dimana penggunaan shearwall dipakai pada bagian dalam hunian untuk memaksimalkan layout ruang dan efisiensi
62
interior, sementara penggunaan kolom pada area yang tidak membutuhkan layout ruang serta efisiensi interior yang tinggi. IV.3.5 Material Bangunan M aterial bangunan merupakan factor penting dalam mencapai Sustainability. Penggunaan bahan material terbagi dalam 2 jenis: T able 43 Macam Material
No Aspek Keterangan 1 M aterial free maintanence • M aterial yang tidak memerlukan ( co: semen, beton, bata perawatan secara khusus expose, batu alam non • M aterial yang durabilitynya coating, bamboo, panjang keramik) • Kuat 2
M aterial need maintenance (co: cat tembok, marmer, batu alam coating)
• • • •
M aterial yang memerlukan perawatan khusus Perawatan yang dilakukan secara berkala M emerlukan biaya khusus rapuh
Kesimpulan: Pencapaian Sustainable melalui material dapat diterapkan melalui pemilihan dari umur serta perawatan dari material (apakah perlu dirawat atau tidak), material yang digunakan untuk Condo Town House adalah material yang free maintenance agar memudahkan perawatan, low cost serta durability seperti penggunaan beton cetak expose pada dinding dan lantai, berikut material yang digunakan T able 44 Material yang digunakan
No
Jenis
1
Lantai - Unit
M aterial yang digunakan •
keterangan
Keramik Kw1 •
Perawatan mudah 63
- Lobby (umum)
2
3
•
Beton cetak
•
•
Parket (kamar)
• •
•
M armer
Dinding - Struktur Bata merah - Non Hebel struktur Cat Pelapis dinding Plafond Gypsum Board
Durability, free maintanance Perawatan mudah, cozy M eningkatkan efek sejuk, membantu mengatasi penguapan (pengoptimalan Water Efficiency), mengurangi perambatan bising
M emperkuat struktur Beban yang disalurkan tidak berat Lowcost Kedap suara dan indah serta fleksibel
Terdapat pula kemungkinan menggunakan sustainable material seperti teknologi breathing wall, penggunaan bata merah re-cycled (yang sebelumnya digunakan sebagai pembatas, pekerjaan lingkungan) IV.3.6 Aesthetic Desain Pada bangunan diperlukan permainan façade, terutamanya bangunan seperti komersil, hunian, perkantoran untuk memberikan kesan yang indah artitik, tidak membosankan serta sebagai ikon. Salah satu aspek yang terdapat dalam Aesthetic desain adalah ritme bangunan yang dimakusd dengan ritme bangunan adalah bentuk dari pengulangan-pengulangan dari suatu elemen bentuk yang ada pada bangunan, seperti permainan ritme, skala, keluar-masuk pada bagian-bagian tertentu dari bangunan serta arsitektur yang digunakan. ritme yang ada bisa ritme yang statis atau yang dinamis, berikut contoh-contoh ritme pada bangunan:
64
Foto 23 Ritme Jendela
Foto 24 Ritme Bangunan
T able 45 Material yang digunakan
No 1 2 3 4 5
Aspek Estetika Ritme Skala Keluar-masuk Ketahanan terhadap iklim Total
Keterangan:
3 sangat bagus
M inimalis 3 2 3 2 2 12 2 bagus
M odern-Tropis 3 3 3 3 3 15 1 cukup
Kesimpulan : Pendesainan façade dengan mempertimbangkan aspek-aspek diatas untuk mencapai sustainable, seperti permainan maju-mundur suatu bidang pada bangunan untuk memasukan cahaya dan ventilasi alami juga digunakan sebagai overstek dimana juga dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk menangkap air hujan yang turun (Water effciency) serta sebagai tempat penaruhan talang yang diekpose sebagai elemen estetika, permainan ritme agar façade bangunan terlihat indah dan tidak membosankan , permainan skala untuk memberikan kesan unik dan indah, serta ketahanan suatu gaya arsitektur terhadap iklim dari kota Jakarta maka yang dipilih adalah gaya
65
arsitektur modern tropis, dimana banyaknya ritme, permainan maju mundur serta ketahanan terhadap iklim lebih cocok dengan iklim kota Jakarta. IV.3.7 En vinronment Control Envinronmet control merupakan salah satu aspek penting pada bangunan, dimana merupakan bentuk penyelesaian bangunan terhadap iklim, bising, panas, dll Iklim Sinar matahari yang menyilaukan serta curah hujan yang tinggi pada kota Jakarta, merupakan salah satu masalah yang harus diselesaikan dengan: T able 46 Pendukung Encinronment Control terhadap iklim
No Jenis 1 Sunshading 2
Oversteg
3
Waterproof
4
Roof garden
Keterangan M engendalikan banyaknya inensitas cahaya yang ingin dimasukan (dapat dikontrol) M encegah air hujan masuk ke dalam hunian, M embantu penerapan Water Efficiency Kulit façade tidak rusak dan mencegah kebocoran pada bangunan M emanfaatkan iklim sebagai aspek pendukung Water Efficiency
Bising Kebisingan di sekitar tapak sangat mengganggu karena itu perlu untuk di control agar tidak mengganggu ketenangan serta kenyamanan dari para penghuni, beberapa cara yang dapat ditempuh: T able 47 Pendukung Encinronment Control terhadap Bising
No Aspek 1 Double wall 2 Double Glazzed wall 3 Vegetasi vertical
Keterangan perambatan suara tidak masuk ke dalam hunian perambatan suara tidak masuk ke dalam hunian serta kaca sebagai elemen estetika vegetasi yang diletakan secara vertical sebagai filter dari kebisingan (Sustainable) 66
4
Stereoform
5
Pengolahan lingkungan
sebagai isi dari dinding (dijepit) untuk mencegah perambatan suara masuk ke dalam unit hunian salah satu bentuk Envinronment control dengan pengaturan zoning (horizontal dan vertical) serta sirkulasi dalam site
Kesimpulan: Envinronment Control sangat diperlukan pada bangunan Condo Town House agar dapat memaksimalkan Sustainable serta potensi, keindahan dan kenyamanan dari para pengguna Condo Town House, penggunaan envinronment control yang disebutkan diatas sebagai upaya mengendalikan efek lingkungan dan iklim terhadap bangunan serta memanfaatkan kelemahan terebut menjadi kelebihan dari si bangunan tersebut sehingga mencapai Sustainable pada durability bangunan dan pada sisi kenyamanan bangunan. IV.3.8 Kriteria Kreteria penampilan dari bangunan dapat dibagi menjadi 2 aspek, yaitu Simbolic perform Yang dimaksud dengan symbolic perform disini adalah analogianalogi yang ditonjolkan dari bentuk bangunan seperti berikut, Table 48 Analogi Bangunan No Analogi 1 M athematics 2
Biologi
3
Linguistic
4
M anusia
Keterangan M engambil bentuk seperti mathematics, kubus, balok, segitiga, trapezium dll Dimana bangunan mengambil bentuk bedasarakan bentuk alam seperti daun, burung dll Bangunan menyampaikan pesan secara semiotic melalui symbol-simbol, co: rumah makan-sendok dan garpu, dll Dimana bangunan mengambil seperti co: 67
5
M ekanik
bangunan yang berbentuk seperti 2 tangan telengkup, dll Dimana bangunan mengambil bentuk bedasarkan industry (pabrik) sperti bangunan rumah yang seperti pabrik Foto 25 Rumah Analogi Mekanik
Human Perform Human Perform adalah bentuk dari image yang ingin ditonjolkan oleh si arsitek, kesan yang ingin diberikan agar masyarakat melihat image tersebut, terdapat beberapa perform, yaitu: T able 49 Human Perform
No Perform 1 Kokoh 2
Stabil
3
Cozy
4
Asri
keterangan Dimaksudkan agar orang menangkap maksud yang ingin ditonjolkan bahwa bangunan terliht kokoh dan kuat co: dengan penggunaan pilar Bangunan terlihat Stabil, dari bentuk yang sama seperti penggunaan bentuk kubus, beda halnya apabila menggunakan bentuk segitiga terbalik maka akan terlihat tidak stabil Dimaksudkan agar orang menangkap maksud yang ingin ditonjolkan bahwa bangunan terlihat Cozy, nyaman untuk dihuni dan dimasuki, membuat orang tidak mau meninggalkan bangunan, dengan permainan pada lighting dan material untuk menciptakan suasana yang cozy Dimaksudkan agar orang menangkap maksud yang ingin ditonjolkan bahwa bangunan terlihat Asri dan sejuk, bangunan terlihat nyaman untuk dihuni, dengan pemanfaatan vegetasi serta pengolahan ruang baik pada landscape maupun pada bangunan (pemilihan material mendukung) - Sustainable
Kesimpulan: 68
Simbolic perform yang cocok digunakan Condo Town House untuk mendukung terciptanya Sustainable adalah analogi biologi dimana si penghuni akan merasa lebih nyaman tinggal di dalam hunian Karena merasa dekat dengan alam (efek psikologi) bentuk bangunan akan leboh dinamis, Human Perform yang dipilih adalah Kokoh, Asri, serta Cozy karena bangunan adalah Condo Town House yang memerlukan ketiga Hunman Perform diatas sehingga para penghuni merasa aman, nyaman serta segar tinggal di dalam bangunan ini. IV.4
Analisa Lingkungan IV.4.1 Analisa Tapak Lokasi tapak berada pada daerah kemanggisan, tepatnya di pertigaan Jl. Kebun Jeruk raya dengan Jl. Rawa belong, Jakarta Barat. Luasan Tapak ±10.000 m2 (1 Ha), Kondisi tapak tidak berkontur keadaanya relative rata. Terletak dekat dengan Universitas Bina Nusantara serta hunian penduduk dan bangunan komersil. Batasan tapak: Utara :
Jl.Kebun Jeruk Raya
Selatan:
Rumah tinggal Penduduk, Kos-kosan
Timur :
Rumah tinggal Penduduk
Barat :
Jl. Rawa Belong
Peraturan yang berlaku pada daerah sekitar tapak: T able 50 Peraturan sekitar Tapak
Peraturan Peruntukan KDB
Keterangan Wisma perdagangan 50 % 69
KLB GSB Ketinggian maximal
2 10 m 4 lantai Foto 26 Tapak
Kondisi sekitar Tapak Letak lokasi tapak yang dipilih untuk dibangun condominium berada pada daerah kebon jeruk, pada pertigaan jalan antara jalan kebun jeruk raya dengan jalan rawa belong. Dimana pada area sekitar tapak memiliki kondisi T able 51
Aksesbilitas
Foto 27 Aksesbilitas
Kondisi Sekitar T apak
Tapak terletak pada daerah kemanggisan, pada pertigaan Jl. Kebun jeruk raya dengan Jl. Rawa belong, mempunyai akses langsung ke Jak-Sel (Permata hijau) dan Jak-Bar (pintu tol kebun jeruk, Jl. panjang) yang merupakan salah satu potensi dari tapak
Kepadatan Foto 28 kepadatan
M empunyai tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dengan sebagian besar peruntukan lahan adalah hunian, bangunan komersil, sekolah dan Universitas.
Sirkulasi kendaraan Foto 29 Sirkulasi Kendaraan
Lokasi tapak terletak pada pertigaan jalan raya yang menyebabkan arus kendaraan tinggi sering menyebabkan kemaetan pada jam-jam tertentu, ditambah dengan 70
adanya angkutan umum (bus, KWK, bajaj, ojek, taxi)
Bangunan sekitar Foto 30 Bangunan Sekitar
Bangunan sekitar yang terdapat pada area tapak menjadi fasilitas penunjag bagi tapak, dimana terdapat banyak rumah makan, restoran,warnet, pertokoan, bengkel, minimarket, Gym, lapangan OR, M asjid, Gereja, perguruaan tinggi, sekolah, play group, hingga mall dsb.
Kebisingan Lokasi tapak berada pada daerah yang cukup sibuk, terutama pada pertigaan jalan raya (letak tapak), yang menjadi sirkulasi utama untuk mencapai bangunan komersil, Sekolah, Universitas dll. Pada waktu tertentu sirkulasi akan padat dan menimbulkan kebisingan Gambar 18 Area Sumber Kebisingan
Sumber bising
Sumber bising
Sumber bising Keterangan: =
Universitas UBINUS
=
Pertigaan jalan
71
Kesimpulan: Dari analisa diatas yang dapat dilakukan untuk mencapai Sustainable adalah meletakan massa bangunan pada bagian dalam tapak, untuk mengurangi perambatan bising yang berasal dari 2 pertigaan, pada area yang lebih kedepan dekat dengan jalan raya ditanami tumbuhan sebagai buffer, penyelesaiaan dari bangunan sendiri juga dengan memanfaatkan materialmaterial yang membantu pengurangan perambatan suara seperti double wall, double glazed wall ataupun memakai stereoform pada dalam dinding bangunan, juga dapat memakai tumbuhan vegetasi pada façade bangunan sebagai buffer dan estetika (sesuai dengan Sustainable ‘green’) Entrance Penentuan entrance untuk masuk ke dalam tapak dipengaruhi oleh beberapa aspek, seperti sumber keramaian, sumber kebisingan, arus kendaraan terbesar, topografi, peraturan serta bentuk tapak. T able 52 Analisa faktor penempatan Entrance
No Aspek 1 Keramaian/ kepadatan 2 3
Kebisingan Arus kendaraan
4 5
Topografi Peraturan
6
Bentuk tapak
Keterangan Keramaian berada pada pertigaan, pertemuaan arus antara Jl. Rawa Belong dengan Jl. Kebun Jeruk Raya yang berada pada arah timur laut tapak Berasal dari pertigaan jalan dan jalan raya Arus kendaraan terbesar berasal dari Jl. Rawa Belong Sangat landai 30 m dari pertigaan jalan (belokan) untuk menghindari kemacetan Bentuk tapak adalah hoek karena terletak pada pertigaan
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek diatas maka terdapat 2 alternatif: 72
Gambar 19 Entrance alt.1
Gambar 20 Entrance alt.2
Alternative 1: Entrance terletak pada 2 sisi, Utara-Timur karena letak tapak di Hoek juga untuk menghindari kemacetan serta kebisingan pada pertigaan jalan, M E diletakan pada timur tapak yaitu berada pada Jl. Rawa Belong sementara SE diletakan pada utara tapak melalui Jl. Kebun Jeruk Raya. Alternative 2: Entrance hanya terletak pada sisi timur tapak, entrance hanya dibuat 1 untuk menjaga privasi agar keamanaan dapat lebih terkontrol. T able 53 Analisa pemilihan alternatif Entrance
No 1 2 3 4 5
Aspek Keramaian Arus kendaraan Topografi Peraturan Bentuk tapak Total
Keterangan:
3 sangat bagus
Alt. 1 3 3 3 3 3 15 2 bagus
Alt. 2 3 2 3 3 2 13 1 cukup
Kesimpulan: Berdasarkan analisa yang dilakukan, dimana arus kendaraan terbesar berasal dari Jl. Rawa Belong, kebisingan yang berasal dari pertigaan, peraturan yang berlaku, bentuk serta topografi, mempertimbangkan pencapaian sustainable 73
maka alternative yang dipilih adalah alternative 1, dimana M E diletakan 30 m dari pertigaan dan dengan pertimbangkan Jl. Rawa Belong pada perencannaan yang akan datang akan dilebarkan 26 m menjadi jalan utama. Pemilihan alternative 1 juga dengan pertimbangan pencapaian dalam tapak agar menjadi lebih nyaman dan tidak dirasa terlalu panjang. Zoning Dalam perletakan zoning, dipertimbangkan beberapa aspek berikut: lokasi dan orientasi tapak, kegiatan dan kondisi sekitar serta bentuk tapak, sirkulasi kendaraan dan manusia. T able 54 Alternatif zoning
No 1
Alternatif
Alternatif 1 Gambar 21 Zoning T apak alt. 1
2
Alternatif 2 Gambar 22 Zoning T apak alt. 2
Keterangan • Zona hijau diletakan mengelilingi tapak (buffer kebisingan, polusi, panas) • Zona public dan zona servis diletakan pada bagian timur tapak, dibelakang zona hijau • Zona semi private dibelakang area public dan servis, sebagai buffer juga sebagai area transisi ke area private • Zona private diletakan paling dalam dan pada utara tapak, dibelakang zona hijau, untuk menjaga privasi • Zona hijau diletakan mengelilingi tapak (buffer kebisingan, polusi, panas) • zona public pada utara tapak bersama dengan zona servis pada barat laut tapak sebagai buffer kedua • zona semi private diletakan dibelakang zona public dan servis 74
•
zona private pada sisi dalam dan luar tapak
T able 55 Analisa pemilihan alternatif zoning
No 1 2 3 4 5
Aspek Lokasi Orientasi Kegiatan dan kondisi Sirkulasi Bentuk tapak
Keterangan Berada pada hoek M enghadap Utara-Timur Ramai dan padat Ramai pada pertigaan Kotak dengan cerukan pada bagian selatan tapak
Total Keterangan:
3 sangat bagus
2 bagus
Alt. 1 3 3 3 3 3
Alt. 2 2 2 2 3 3
15
12 1 cukup
Kesimpulan: M empertimbangkan analisa diatas serta untuk mencapai Sustainable maka alternatif yang dipilih adalah alternative 1, dimana perletakan zoning area private dikelilingi oleh area lainya sebagai buffer terhadap kebisingan (3 lapis), pada zona private yang terletak pada sisi utara, mempunyai buffer 2 lapis, zona hijau pada tapak dan juga zona hijau pada luar tapak yang berada pada sisi timur dimana pada perencanaan yang akan datang akan menjadi zona hijau. Pada penzoningan alternative 1 tidak semua orang dapat masuk ke area private terkecuali penghuni serta pengunjung khusus, sehingga privasi serta keamanan dapat lebih terjaga.
75
Orientasi Matahari M atahari dapat
merusak
kulit
bangunan
dan
menimbulkan
ketidaknyamanan, untuk itu bentuk desain bangunan pada umumnya cenderung memperkecil pada sisi yang banyak terkena pancaran dari matahari Timur dan Barat. T able 56 Alternatif orientasi massa
No Gambar Gambar 23 Orientasi Massa 1 alternative 1
2
Gambar 24 Orientasi Massa alternative 2
Keterangan Alternatif 1 Pada alternative 1 massa bangunan diletakan sejajar dengan sumbu Barat-Timur menghadap ke arah Utara dan selatan, perletakan diletakan demikian untuk mengurangi masuknya banyak cahaya dan panas matahari ke dalam bangunan dan mengenai kulit bangunan. Alternative 2: Pada alternative 2, massa bangunan diletakan miring agar dapat memaksimalkan bangunan mendapatkan cahaya matahari pagi dan mengurangi cahaya matahari sore, selain itu perletakan miring ke arah datangnya arah angin.
T able 57 Analisa pemilihan alternatif orientasi massa
No 1 2 3 4
Aspek M atahari pagi M atahari sore Arah angin Water conservation Total
Keterangan:
3 sangat bagus
Alt. 1 2 3 2 2 9 2 bagus
Alt. 2 3 2 3 3 11 1 cukup 76
Kesimpulan: Berdasarkan analisa diatas maka yang dipilih adalah alternative 2, dimana sesuai dengan topic water efficiency, orientasi bangunan kea rah datangnya tiupan angin agar dapat menampung air hujan lebih banyak (water conservation), selain itu untuk memaksimalkan bangunan mendapatkan cahaya mathari pagi serta mengurangi cahaya matahari sore yang masuk. Pada bagian-bagian yang terkena matahari sore langsung akan ditanggulangi dengan memakai envinronment control. IV.4.2 Analisa Potensi Lingkungan Terdapat Potensi yang bagus di masa yang akan datang pada tapak ini, dibagikan berdasarkan: T able 58 Potensi Lingkungan
no 1
Aspek Lokasi
potensi strategis
2
Ekonomi
3
Iklim
Sarana fasilitas lengkap Bebas banjir
keterangan Berada pada perbatasan JakBar-JakSel, terdapat akses ke JakBar (melalui Kebun Jeruk, Jl.Panjang-pintu tol), JakSel (melalui Rawa Belong, Permata Hijau, Kelapa Dua, Jl Arteri), JakPus (melalui Rawa Belong, Tanah Abang) Sekolah, Universitas, M asjid, Gereja, Bangunan Komersil, Perkantoran, perumahan, M all, Sport Hall dll Daerah tinggi pada jakarta yang termasuk dataran rendah (level permukaan jakarta sudah hampir sama dengan Level permukaan laut)
Kesimpulan: Tapak mempunyai potensi yang cukup besar dari segi aksebilitas, bebas banjir serta mempunyai banyak fasilitas yang menarik roda perekonomian.
77
IV.4.3 Area Hijau Pada daerah sekitar tapak area hijau serta penghijauan sangatlah jarang ditemui, bisa dibilang daerah ini kurang hijau, area hijau yang ada hanya terdapat pada Jl. Kebun Jeruk Raya pada sebuah lahan kosong (hutan lindung) yang terletak disamping perumahan mewah Casa Goya. Banyaknya kendaraan yang lalu lalang, padatnya penduduk yang tinggal dan tingginya arus aktifitas (efek fasilitas penunjang tapak) namun sedikitnya penghijauan yang ada memberikan dampak yang tidak cukup baik pada tapak dan sekitarnya. Beberaapa dampak karena kurangnya area hijau pada sekitar tapak: T able 59 Dampak kurangnya area hijau
No Aspek Kurangnya hijau
Akibat area • Polusi tinggi, • Bising (tidak adanya buffer peredam) • Debu dari polusi • Suhu meningkat(tidak adanya penyejuk) • Kualitas hidup yang berkurang akibat dampak-dampak diatas
Kesimpulan: M erujuk permasalahan diatas maka pada area tapak dan sekitarnya sangat memerlukan tambahan
area hijau,
untuk mengatasi kelima aspek
permasalahan yang timbul karena kurangnya penghijauaan terutama untuk membantu bangunan mencapai Sustainable.
78
IV.4.4 Analisa Kebutuhan Ruang Luar Penataan ruang luar berpengaruh terhadap setiap kegiatan serta elemen-elemen yang berada di sekitarnya, maka dari itu penataan ruang luar penting untuk dapat mengolah serta menciptakan suatu lingkungan luar apada bangunan yang mana kegiatanserta elemen-elemen yang berada mendukung keberadaan dari bangunan condominium. Berikut fungsi dari ruang luar: T able 60 Fungsi ruang luar
No 1
Aspek Ruang luar
Fungsi • Pengontrol elemen alam tropis • Ruang interaksi social • Ruang pengikat (ruang transisi antara ruang luar dengan ruang dalam) • Pengarah sirkulasi kendaraan dan pedestarian agar tercipta keharmonisan • Buffer dari polusi, bising, bad view, bau, dll
Elemen yang membentuk Ruang luar yang di gunakan adalah: T able 61 Elemen Pembentuk Ruang
1
2
Elemen pemebentuk ruang Elemen Lunak Vegetasi
keterangan • M engonrol radiasi panas matahari, angin • M engendalikan kelembapan udara, • M embuat angin mengalir • Filter polusi, kebisingan, radiasi UV • Pembatas fisik • estetika
Elemen keras Jalan
•
pedestarian
•
M enggunakan konbok, memaksimalkan penyerapan air (Water Efficiency) menggunakan konblok yang memberikan kenyamanan untuk 79
3
Elemen pengisi buatan Kolam taman, Bangku taman, Sculpture, Pasir, bebatuan
•
para pejala kaki sebagai bagian daripendukung keindahan landscape dari bangunan
Foto 31 taman dan plaza
Foto 32 T aman dan Air Mancur
Foto 33 Kolam
Foto 34 Sculpture
Pengolahan tata ruang luar terbagi menjadi 2 jenis : T able 62 Tata Ruang Luar
No Tata ruang luar 1 Tata ruang luar aktif parkir 2 Tata ruang luar pasif Penghijauan, Roof garden •
Keterangan System parkir 900 • •
M engurangi pengerasan, sebagai barrier, resapan air, perletakan elemen pendukung M enambah ruang hijau pada area luar
Perhitungan kebutuhan parkir T able 63 Perhitungan kebutuhan parkir
No Aspek
Luas
1
32 @36m2
2
Hunian studio Hunian
2
[email protected] m2
Ratio mobil 1 mobil /50 m 1 mobil
Jumlah 23 mobil 25 mobil
Ratio jumlah motor 2@mobil 46 motor 2@mobil 50 80
3 4
BR Hunian 3 6@75 m2 BR Bangunan 1262.087m2 penunjang Total
/50 m 1 mobil /50 m 1 mobil /50 m
6 mobil 25 mobil 79 mobil
motor 2@mobil 12 motor 2@mobil 50 motor 158 motor
Kesimpulan: Ruang luar sangat penting pada tiap bangunan terutama hunian karena tata ruang luar menciptakan keharmonisan dengan memberikan kenyamanan serta ketenangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia, selain itu juga sebagai tempat resapan, penghijauan, elemen estetik,buffer dan filter dari polusi, radiasi, kebisingan dan sebagai tempat bersosialisasi. Pada tata ruang luar dapat diterapkan beberapa prinsip sustainable, memperbanyak penghijauan pada tapak, membuat kolam selain berfungsi sebagai estetika juga dapat berfungsi pula sebagai penampung dari air hujan dan air hujan yang mengalir dari trotoar (water conservation) untuk di gunakan kembali (re-use)dan digunakan seefisien mungkin (water efficiency) pemilihan bahan material lunak dan keras pada area komunal, pedestarian dan jalan yang sustainable seperti konblok dll, memudahkan dalam perawatan dan pemeliharaan agar menjadi low cost,
pemakaiaan roof garden selain
memberikan ruang luar yang asri dan nyaman juga meredam panas dan membantu udara untuk mengalir ke dalam bangunan sehingga mengurangi pemakaian dari AC, kipas angin listrik, dsb (energy efficiency)
81
IV.4.5 Site Development Site Development adalah seni dalam menghubungkan massa dengan space (lengkap dengan sifat-sifatnya) ke dalam suatu aturan tertentu, sehingga timbul kesatuan tiga dimensional dari seluruh gubahanya. Gambar 25 Site Development Alt. 1
Gambar 26 Site Development Alt. 2
Alternative 1 Pada alternative 1 letak gubahan massa memakai pola cluster, dimana masamasa bangunan dari unit, bangunan penunjang diletakan mengelilingi fasilitas, ruang terbuka dan taman Alternatif 2 Pada alternative 2 gubahan massa menggunakan perletakan susunan massa terpusat, dimana massa-massa bangunan diletakan memusat pada taman, sarana rekreasi dll T abel 64 Analisa gubahan massa No 1 2 3
Aspek Sirkulasi Fungsi Zoning Total
Keterangan:
Alt. 1 3 3 3 9
3 sangat bagus
2 bagus
Alt. 2 2 2 2 6
1 cukup
82
Kesimpulan: Berdasarkan pertimbangan akan sirkulasi, perletakan, fungsi serta zoning demi mencapai Sustainable maka gubahan massa yang dipilh adalah alternative 1 yang dirasa lebih cocok diterapkan pada Condo Town House, dimana perletakan massa didasarkan dengan perletakan massa serta fungsi dari massa tersebut.
IV.5
Analisa Utilitas Utilitas merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah bangunan sebagai sarana penunjang pertimbangan dilakukan berdasarkan: •
Kenyamanan dan keamanan terhadap cahaya, temperature, bising, dan bahaya kebakaran
•
Kelangsungan kegiatan dan pemeliharaan alat elektronik dari bahaya kebakaran akibat rusak dll
IV.5.1 Sistem Pencahayaan Pencahayaan merupakan salah satu aspek penting yang sangat dibutuhkan untuk sebuah bangunan, baik untuk kebutuhan dan kenyamanan spatial maupun estetika. Pada Condo Town Houses terdapat 2 macam penerangan, yaitu: T able 65 Macam Penerangan
No 1
2
M acam Yang harus diperhatikan Penerangan alami • Orienstasi bangunan • • Banyak dan besar bukaan • • Bentangan yang masih terjangkau penerangan alami Penerangan • Jumlah penerangan • buatan yang ada • Besar watt
Keterangan Sumber energy dari matahari Dibantu dengan void dan skylight Sumber: PLN, genset, battery
83
T able 66 Analisa Jenis Lampu pada Condo Town House 1 2 3 4 5
Aspek Cahaya (baur) Estetika mata lelah Warna Pendukung exterior dan interior (cozy, warm) Total
Keterangan:
4
Lampu TL (Fluorencent)
1 3 2 3 3
3 2 3 2 2
12
12
3 sangat bagus
No Nama top lighting 1 Skylight 2 3
Lampu pijar
Clerestory Sawtooth Clesrestory Double Clerestory
2 bagus
1 cukup
Table 67 M acam top lighting Keterangan Penggunaan skylight bertujuan memasukan cahaya matahari dari atas bangunan Penggunaan jendela tinggi diatas langit-langit Kemringan plafond memasukan lebih banyak cahaya tidak langsung, memaksimalkan skylight Orientasi sumbu yang paling baik kearah timur dan barat. Pelindung cahaya yang pasif digunakan untuk menahan radiasi matahari langsung masuk ke dalam bangunan
M erujuk analisa diatas maka untuk pencahayaan alami menggunakan sinar matahari sebagai sumber cahaya, dengan bantuaan penggunaan skylight,
void
pencahayaan
serta Sawtooth buatan
merujuk
Clesrestory table
pada bangunan.
analisa
diatas
Untuk
menggunakan
pencampuran dari 2 jenis lampu, lampu pijar sebagai elemen estetika dan diletakan pada ruangan yang membutuhkan efek cozy dan hangat (r. keluarga, kamar tidur, dll) dan lampu TL pada ruangan yang membutuhkan lampu putih untuk kegiatan seperti membaca, memasak, dll (dapur, ruang baca, dll) 84
IV.5.2 Sistem Penghawaan Penghawaan juga merupakan elemen yang penting dalam sebuah bangunan seperti halnya pengcahayaan, penghwaan dibutuhkan untuk kenyamanan thermal manusia ketika berada didalam bangunan. T able 68 Jenis Penghawaan pada Condo Town House Aspek
Penghawaan Alami
Penghawaan Buatan
Hemat listrik Area yang di jangkau Efisien
3 2
1 3
3
2
Total
8
6
Keterangan:
3 sangat bagus
keterangan
Penghawaan buatan tidak dapat menyala ketika listrik padam
2 bagus
1 cukup
Gambar 27 Cross ventilation
M erujuk analisa diatas penggunaan penghawaan pada Condo Town House menggunakan system penghawaan alami dan penghawaan buatan, Indonesia merupakan Negara beriklim tropis, dengan pertimbangan kenyamanan thermal maka penghawaan buatan juga digunakan sebagai langkah antisipasi ketika suhu udara sangat tinggi. Peghawaan alami selain menggunakan
85
bukaan berupa jendela, pintu juga menggunakan skylight, jalusi serta void untuk memaksimalkan cross ventilation IV.5.3 Sistem Komunikasi Terdapat 2 macam komunikasi yang digunakan: Table 69 Komunikasi yang digunakan pada Condo Town House No System komunikasi Alat yang digunakan 1 System komunikasi 1 • Loud Speaker Communication arah • CCTV 2 System komunikasi 2 • PABX (Private Automatic Branch arah Exchange) • Direct Line (telkom) • LAN, Pc atau bebera PC maupun notebook yang digabung oleh satu server dan terkoneksi ke internet melalui jaringan kabel maupun wireless IV.5.4 Sistem Penanggulangan Keadaan Darurat A.
Kebakaran
Berikut pencegahan terhadap bahaya kebakaran T able 70 Pencegah Bahaya Kebakaran
No 1
Aspek Evakuasi
2
Deteksi
3
Pemadam an
Keterangan • Tangga darurat dilengkapi Blower • Pintu, dinding tangga serta railing dibuat dari yang tahan api dan panas • Lampu darurat otomatis menyala • Penunjuk arah keluar otomatis menyala • System komunikasi darurat, mematikan sarana secara otomatis apabila mendeteksi adanya kebakaran • TPM berupa tombol yang ditekan manual • Detector : heat untuk panas, smoke utnuk asap dan flame untuk lidah api • Sprinkler, menyemprot air atau zat pemadam api 0 (tingkat awal bekerja pada suhu 135-160 f) jarak 6-9 m • Fire hydrant, jarak maks 30 m 86
• • B.
Pylar hydrant, di luar bangunan digunakan oleh pemadam kebakaran, jarak maks 30 m Fire extinguisher, pemadam ringan mudah dibawa
Bahaya Petir
Factor yang perlu diperhatikan adalah keamanan teknis, ketahanan mekanisdan korosi, ekonomis. Pada bangunan Condo Town House menggunakan system Faraday dimana melindungi bangunan dengan cara menghubungkan tiang-tiang tembaga pada atap setinggi 50 cm dan berjarak 20 cm, membentuk bujur sangkar, dihubungkan dengan kawat tembaga dan disalurkan ke dalam tanah, efisien namun mahal. C.
Sistem keamanan
System keamanan yang digunakan oleh Condo Town House, system penjagaan manual, dengan berkeliling mengawasi keamanan, terdapat pos penjaga pada tiap entrance, system cluster, memakai CCTV sebagai monitor pengawas, Card key dll. IV.5.5 Sistem Intalasi Air Sumber air bersih pada bangunan Condo Town House berasal dari Air PAM , sumber air lainya berasal dari deep well. Air Pam di bagi menjadi 2 berdasarkan kebutuhan, kebutuhan hunian (minum,masak, mandi, cuci dll) dan kebutuhan akan fasilitas (restoran, kafe, kolam renang, landscape dll) Dari hunian dan fasilitas keluar limbah, yang dapat dibagi menjadi 2: •
limbah cair (Grey Water)
•
limbah padat. Limbah padat (Black Water)
87
Untuk keperluaan menyiram dan sprinkler menggunakan grey water yang telah diolah di SWM . IV.6
Analisa Topik Tema yang digunakan dalam perancangan Condo Town House adalah Sustainable yang mempunyai arti berkelanjutan, Topik yang dipilih adalah Water Efficiency
dimana
yang dimaksudkan
dengan
Water
Efficiency
adalah
menggunakan air seefisien mungkin, dimana penggunaan grey water dan black water digunakan kembali sedemikian rupa agar tidak terbuang percuma. IV.6.1 Water Efficiency pada tapak Water efficiency tidak hanya dapat diterapkan pada bangunan, namun juga penting untuk diterapkan pada tapak sehingga water efficiency dapat dimaksimalkan. Berikut analisa water efficiency pada tapak T able 71 Aspek-aspek yang mendukung water efficiency pada tapak
No 1 2 3 4
Aspek Kolam taman Danau Aspal Konblok
W.E 3 3 2 3
5
Kolam renang
2
6
Area hijau
3
Keterangan:
3 sangat bagus
Keterangan menampung air hujan menampung air hujan dan grey water M enadah air hujan M embiarkan air hujan yang turun menyerap ke tanah (sumur resapan) M emakai banyak air, namun juga membantu menadah air hujan Area resapan 2 bagus
1 cukup
W.E Water efficiency
Kesimpulan: Berdasarkan analisa diatas untuk mendukung water efficiency maka, pemakaian kolam taman, danau, konblok, kolam renang serta area hijau akan diterapkan pada Condo Town House, area hijau diperbanyak selain sebagai 88
buffer kebisingan, penyejuk suhu thermal area hijau juga dimanfaatkan sebagai sumur resapan, agar air hujan yang meresap membantu menjaga level permukaan tanah tidak turun dan membantu mengurangi menyusupnya air laut ke daratan, juga untuk membantu mencegah banjir. IV.6.2 Water Efficiency pada bangunan Penerapan topic water efficiency pada bangunan dapat terlihat dari segi layout denah, bentuk serta façade dari bangunan tersebut. T able 72 Aspek-aspek yang mendukung water efficiency pada tapak
No 1
Aspek Roof garden
2 3
Atap miring Pemajuan bidang bangunan
W.E 3 3 pada 3
Gambar 28 Pemajuan bidang
4
Jendela dengan tonjolan
3
Keterangan M enampung air hujan, elemen estetik dan penghambat panas masuk ke dalam bangunan M enadah air hujan Pada area tonjolan dapat dimanfaatkan untuk menadah air hujan dan dijadikan elemen estetika
M enadah air hujan
Gambar 29 Jendela dengan tonjolan
89
5 6
Jendela tanpa tonjolan Bak penampungan air Hujan
1 3
Tidak menadah air hujan M enampung air hujan
Gambar 30 Bak penampungan air hujan
Keterangan:
3 sangat bagus
2 bagus
1 cukup
W.E Water efficiency
Kesimpulan: Berdasarkan analisa diatas maka pemakaian roof garden, pemajuan bidang, pemakaian tonjolan pada jendela, serta bak penampunga air hujan digunakan untuk menudukung water efficiency pada bangunan sehingga debit air hujan yang mengenai bangunan dapat ditampung sebanyak mungkin. Talang dan pipa pada area tonjolan-tonjolan pada teras dan jendela dapat diekpose untuk menambah estetika dari bangunan
90
Gambar 31 T alang air yang diekpose
Penerapan Water efficiency berupa : T abel 73 Penerapan Water efficiency
No Aspek 1 Water conservation 2
Water re-use
3
Water efficiency
Penerapan Roof garden, danau buatan, kolam serta bak penampungan air hujan Pemakaian kembali grey water dan black water
Keterangan Sebagai Sumber air selain PAM
Untuk menekan pemakaian air bersih pad hal-hal yang kurang perlu, co: kolam,siram toilet, dll Pemakaian alat-alat yang M enghemat mendukung water pemakaian air yang efficiency, co: shower, digunakan toilet hemat air, dll
Penerapan water re-use membantu untuk menghemat kebutuhan air bersih yang digunakan, dimana pada hal-hal yang kurang essensial seperti minum, masak dapat digantikan dengan memakai grey water.
91
Gambar 32 Skematik Sumber Air, Penggunaan, Recycle serta Reuse
92
T abel 74 Water re-use
No 1
Jenis Grey water
2
Black water
Pemanfaatan kembali M andi, menyiram toilet, menyiram tanaman, pengisi kembali kolam taman, kolam renang, danau, dll. Back water yang telah ditreatment akan digunakan kembali bersama grey water, yang berlebihan akan dialirkan ke sumur resapan khusus, apabila masij berlebihan akan dialirkan ke roil kota
IV.6.3 Analisa Water Efficiency pada sistem utilitas Pada tiap massa bangunan Condo Town House, didesain untuk mempunyai bak penampungan air hujan pada bagian atas bangunan, pada tiap bangunan baik per unit dan bangunan penunjang akan dilengkapi dengan 4 reservoir, 2 reservoir bawah dan 2 reservoir atas, dimana reservoir tersebut terbagi menjadi 2 jenis, yaitu reservoir untuk air bersih serta reservoir untuk grey water yang telah diolah untuk digunakan kembali (water efficiency) Penempatan area shaft pada bangunan dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti, layout bangunan, keteraturan/kerapihan pipa-pipa, façade, zoning, serta perawatan berkala yang dilakukan, dan panjang-pendeknya pipa-pipa yang dibutuhkan sehingga water efficiency dapat dimaksimalkan. T able 75 Aspek yang mempengaruhi penempatan utilitas
No Aspek 1 2 3 4
Layout Keteraturan Façade Zoning
Penempatan utilitas pada Penempatan satu area tersebar 2 3 3 1 2 3 3 2
utilitas
93
5 6
Perawatan Pipa Total
Keterangan:
3 3 16
1 1 11
3 sangat bagus
2 bagus
1 cukup
Kesimpulan: M erujuk analisa diatas, maka penempatan utilitas untuk pipa-pipa saluran air berada pada satu area dimana secara vertical, perletakan area yang ,membutuhkan pipa-pipa saluran air (area servis) diletakan segaris (pada 1 area) sehingga pipa yang dibutuhkan menjadi pendek, memudahlan perawatan serta memaksimalkan water efficiency (menghindari kebocoran karena terlalu panjangnya pipa saluran air). IV.6.3 Perhitungan kebutuhan air Sesuai dengan topic yang mengangkat Water efficiency, maka air hujan yang jatuh ke dalam tapak dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu air hujan yang akan ditampung untuk digunakan kembali dan air hujan untuk resapan tanah yang menjaga permukaan level tanah dan mencegah menyusupnya air laut. Berikut dilakukan perhitungan kebutuhan air pada bangunan, baik perhitungan kebutuhan air yang digunakan, perhitungan grey water yang dihasilkan, perhitungan banyaknya air hujan yag dapat ditampung serta perhitungan luasan tangki penampungan grey water yang telah di treatment. T able 76 Perhitungan kebutuhan air yang digunakan
Bangunan Studio
Pemakaian air 135-
sumber
jumlah
Panduan system
2@32 unit
Kebutuhan air 14400 lt = 94
Bangunan
225lt/org 135225lt/org 135225lt/org 135-
penunjang
225lt/org
2 BR 3 BR
bangunan tinggi Panduan system bangunan tinggi Panduan system bangunan tinggi Panduan system bangunan tinggi
5@25 unit 7@6 unit 300 org
14.4 m3 28125 lt = 3 28.125 m 9450 lt 3 =9.45 m 67500 lt 3
=67.5 m
119.475 m3
Total
Rumus:
(L. atap x curah hujan )+ volume BPAH
Table 77 Perhitungan banyaknya air hujan yang ditampung Bangunan Studio Atap Kolam bawah 2 BR M assa a M assa b M assa c M assa d M assa e 3 BR B. P L. tennis
BPAH Luas T 2 6.75m 1.5m
Luas netto 351 m2
2
62.5 m2 59.5 m2 61.4 m2 64.5 m2 61.5 m2 65 m2 2
998.6 m
Unit
Curah hujan
12 2000 mm
4.5 m
1m
10
9 m2 12 m2 10.1 m2 7 m2 10 m2 10 m2
1.5m 1.5m 1.5m 1.5m 1.5m 1.5m
7 4 6 4 4 6
2000 mm 2000 mm 2000 mm 2000 mm 2000 mm 2000 mm
63.44m2
1.5m
1
2000 mm
Kolam 2000 mm Total
Volume 823.5 m3 90 m3 969.5 m3 548 m3 827.7 m3 171 m3 532 m3 840 m3 2092.38 m3 5 m3 54 m3 10 m3 6963.08 m3
Air hujan yang dapat ditampung utnuk per tahun adalah sebesar 6963.08 m3, maka per hari adalah 6963.08 m3/365 hari=19.08 m3 /hari.
95
T able 78 jumlah grey water yang dihasilkan
Aspek M andi B.A.K B.A.B Total
Pemakaian Studio 2@30 lt 64@60lt 2@9lt 64@18lt 5@9lt 64@45lt 7872 lt
Grey water yang dihasilkan adalah
2 BR 125@60lt 125@18lt 125@45lt 15375 lt
3 BR 42@60lt 42@18lt 42@45lt 5166 lt
B.P 300@60lt 300@18lt 300@45lt 36900 lt
= 7872 lt +15375 lt + 5166 lt +36900 lt = 65313 lt = 65.313 m3
Berdasarkan table diatas dapat dilakukan perhitungan untuk luasan tangki penampungan grey water jumlah air hujan yang ditampung + jumlah grey water yang dihasilkan = 19.08 m3 + 65.313 m3 = 84.393 m3 20%
= 16.8786 m3+ =101.2716 m3
Tinggi
=
2m
Luas tangki
= 50.64 m2
96