BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Menopause merupakan hal yang terjadi secara alami dalam fase kehidupan seorang wanita. Namun banyak wanita yang menganggap bahwa menopause merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini
mungkin berasal dari suatu
pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi. Selain itu, wanita dalam masa menopause mengalami perubahan besar dalam kehidupannya dan beradaptasi terhadap perubahan peran dalam keluarga maupun masyarakat, serta harus menghadapi perubahan tubuh dan harapannya dalam hidup (Kasdu,2002 dalam Safitri,2009) Menopause menandakan bahwa masa menstruasi dan reproduksi seorang wanita telah berakhir. Hal ini terjadi karena indung telur mengalami penuaan. Penuaan ovarium ini menyebabkan produksi hormon estrogen menurun sehingga terjadi kenaikan hormon FSH dan LH. Peningkatan hormon FSH ini menyebabkan fase folikular dari siklus menstruasi memendek sampai menstruasi tidak terjadi lagi. Menopause menurut WHO berarti berhentinya siklus menstruasi untuk selamanya bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi setiap bulan, yang disebabkan oleh jumlah folikel yang mengalami atresia terus meningkat, sampai tidak tersedia lagi folikel, serta dalam 12 bulan terakhir mengalami amenorea, dan bukan disebabkan oleh keadaan patologis (Prawirohardjo,2008) Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan fisik maupun psikis bagi wanita. Perubahan ini menjadi tanda ataupun gejala wanita
Universitas Sumatera Utara
memasuki masa menopausenya. Gejala menopause ini dapat berupa hot flushes, keringat malam yang banyak, menstruasi tidak teratur sampai tidak terjadi lagi, mudah tersinggung, mudah lelah, daya ingat menurun, serta nyeri saat senggama. (Prawirohardjo,2008). Pada tahun 2030, jumlah perempuan di seluruh dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan mencapai 1,2 miliar orang. Di Indonesia, pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta perempuan menopause. Saat ini di Indonesia baru mencapai 14 juta perempuan menopause atau7,4 % dari total populasi yang ada. Angka harapan hidup perempuan melonjak dari 40 tahun pada tahun 1930 menjadi 67 tahun pada tahun 1998.. Sementara perkiraan umur rata-rata usia menopause di Indonesia adalah 48 tahun. Peningkatan usia harapan hidup menyebabkan jumlah perempuan yang mengalami menopause semakin banyak (Sari, 2010). Menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2005, jumlah penduduk wanita di Sumatera Utara adalah 6.161.607 jiwa dengan jumlah penduduk wanita pada kelompok umur 40-54 tahun dan diperkirakan telah memasuki usia menopause sebanyak 916.446 jiwa. Sedangkan tahun 2006 ada sebanyak 6.318.990 jiwa dengan jumlah penduduk wanita yang berusia 40-54 tahun ada 1.041.614 jiwa. Jumlah penduduk wanita di kota Medan pada tahun 2006 ada sebanyak 1.039.681 jiwa dengan jumlah wanita yang berusia 40-54 tahun ada 138.813 jiwa (BPS, 2007 dalam Safitri, 2009 ) Dari data yang diperoleh di Puskesmas Polonia, wanita berusia 40 tahun keatas dan diperkirakan telah memasuki usia menopause di wilayah kerja
Universitas Sumatera Utara
Puskesmas Polonia dan berkunjung ke Puskesmas Polonia pada tahun 2012 (sampai pada November 2012) sebanyak 415 orang. Beberapa faktor yang terkait dengan menopause menurut Prawirohardjo (2008) di antaranya usia menarche, keturunan, kesehatan umum, dan pola hidup. Pola hidup merupakan sekumpulan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tercermin dari bagaimana individu menghabiskan waktunya, menggunakan uangnya, dan opininya terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Pola hidup dapat mempengaruhi kesehatan individu. Kondisi
kesehatan wanita
berpengaruh terhadap terjadinya menopause. Oleh karena itu, pola hidup yang mempengaruhi terjadinya menopause, merupakan pola hidup yang dapat mempengaruhi keadaan kesehatan wanita. Pola hidup tersebut adalah keadaan nutrisi (pola makan), aktivitas fisik (olahraga), dan penggunaan zat (merokok). Berdasarkan penelitian Antono (2010), jika keluarga tidak mampu memberikan makanan yang bergizi sehingga status nutrisi tercukupi maka akan mempercepat usia terjadinya menopause. Situngkir (2012) mengemukakan bahwa salah salah satu manfaat dari aktivitas fisik/olahraga teratur bagi kesehatan adalah menunda proses penuaan dengan mengurangi laju proses penuaan itu sendiri. Menopause merupakan bagian dari proses penuaan yang akan dilalui setiap wanita. Dengan kata lain, jika aktivitas fisik/olahraga dilakukan secara teratur maka akan memperlambat usia memasuki menopause. Penggunaan zat seperti merokok juga berpengaruh terhadap terjadinya menopause. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mikkelsen dkk (2007),
Universitas Sumatera Utara
bahwa merokok dapat meningkatkan terjadinya menopause dini ataupun mempercepat usia menopause. Menurut Kasdu (2002) dalam Safitri (2009), faktor lainnya yang sering dikaitkan dengan menopause adalah pemakaian kontrasepsi, status keluarga (seperti status perkawinan, jumlah anak, dan usia melahirkan anak). Beberapa wanita menjalani kehamilan pertamanya pada usia yang dianggap aman oleh WHO untuk menjalani kehamilan dan persalinan yakni pada usia 20 sampai 30 tahun. Namun, ada juga wanita yang sudah menjalani kehamilan pertamanya di bawah usia 20 tahun ataupun diatas 30 tahun. Proses kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi. Proses ini juga dapat memperlambat proses penuaan tubuh. Menopause merupakan bagian dari proses penuaan yang akan dilalui setiap wanita. Dengan kata lain, semakin tua seseorang mengalami proses kehamilan dan persalinan, semakin tua juga ia akan memasuki usia menopause (Kasdu,2002 dalam Safitri 2009).
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Penelitian 2.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola hidup (pola makan, aktivitas fisik/olahraga, penggunaan zat/merokok) dan usia ibu saat kehamilan pertama terhadap terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia. 2.2 Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pola makan dengan terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia. 2. Untuk
mengetahui
apakah
ada
hubungan
antara
aktivitas
fisik/olahraga dengan terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia. 3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penggunaan zat/merokok dengan terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia. 4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara usia ibu pada kehamilan pertama dengan terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia.
Universitas Sumatera Utara
3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : -
Apakah ada hubungan antara pola makan dengan terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia ?
-
Apakah ada hubungan antara aktivitas fisik/olahraga dengan terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia ?
-
Apakah ada hubungan antara penggunaan zat/merokok dengan terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia ?
-
Apakah ada hubungan antara usia ibu saat kehamilan pertama dengan terjadinya menopause di wilayah kerja Puskesmas Polonia ?
4 Manfaat Penelitian 4.1 Bagi Pendidikan Keperawatan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat
untuk
perkenbangan
ilmu
keperawatan
khususnya
keperawatan maternitas. 4.2 Bagi Penelitian Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pola hidup, usia ibu pada kehamilan pertama, dan menopause.
Universitas Sumatera Utara