55
BAB IV ANALISA DESAIN
A. PROGRAMMING 1. DEFINISI PROYEK a. Desain berarti suatu aktivitas pemecahan masalah yang diarahkan kepada tujuan (goal). (Acher, 1963) b. Interior adalah bagian dalam gedung (ruang dan sebagainya); tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) di dalam ruang dalam gedung dan sebagainya. (KBBI dalam jaringan) c. Studio adalah suatu tempat di mana seorang seniman bekerja. Studio bisa digunakan untuk banyak hal, seperti membuat foto, film, acara TV, kartun, atau musik. Kata ini berasal dari bahasa Latin
studium,
yang
berarti amat
menginginkan sesuatu.
(Wikipedia) d. Animasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti acara televisi yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang digerakkan secara mekanik elektronis sehingga tampak di layar menjadi bergerak. e. Futuristik disebut futurisme dalam bahasa Perancis, future atau bahasa Inggris, future yang keduanya berarti "masa depan" adalah sebuah ilmu yang mempelajari masa depan. Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa
55
56
bangunan itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan. f. Surakarta, juga disebut Solo atau Sala. Kota Surakarta dengan luas wilayah 4.04 km² terletak di antara 110º 45 15 - 110º 45 35 Bujur Timur, 70º 36 - 70º 56 Lintang Selatan merupakan daerah yang berbatasan dengan daerah hinterland (daerah penyangga) yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten
Sragen,
Kabupaten
Sukoharjo
dan
Kabupaten
Wonogiri. Geliat animasi di Surakarta mulai terasa. Pemerintah kota pun memberi dukungan dengan membawa sejumlah komunitas animasi yang ada di Surakarta ke Solo Techno Park. Video animasi buatan LaKON Animasi yang berbasis di Surakarta baru-baru ini juga menambah deret panjang prestasi animator lokal. Selain itu, gabungan komunitas animasi dari Jogjakarta juga mulai merambah dan membantu tumbuh kembangnya animasi di Surakarta. Demikian makin menjadikan pasar animasi di Surakarta makin potensial. Desain Interior Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta adalah perancangan interior lewat pemecahan masalah yang diperuntukkan bagi fasilitas yang mewadahi segala kegiatan produksi karya animasi.
57
2. ASUMSI LOKASI Lokasi proyek studio animasi ini berada di Surakarta, yaitu di daerah kelurahan Keprabon. Berikut denah lokasi proyek:
Gambar 4.1. Denah lokasi proyek Sumber: Google map
Lokasi terletak di jalan Ronggowarsito dengan luas tapak 5450m2. Site berupa lahan bekas perkampungan dan kios. Lokasi dibatasi oleh perumahan di sebelah utara dan selatan, Jl. Teuku Umar sebelah timur, restoran dan kantor kelurahan Keprabon di sebelah barat. Dipilihnya lokasi ini dikarenakan akses menuju ke lokasi sangat mudah.
3. STATUS KELEMBAGAAN Studio Animasi ini merupakan milik swasta kelompok, dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan pusat, serta pihak swasta lain untuk menjalankan kegiatannya.
4. OPERASIONAL Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta memiliki jam operasional sebagai berikut:
58
-Senin – Jumat : 08.00-20.00 WIB -Sabtu – Minggu: 09.00-20.00 WIB Sasaran pengguna studio animasi ini adalah sebagai berikut: -
Pengelola
-
Praktisi Animasi
-
Client dan masyarakat umum
-
Pelajar dan mahasiswa
5. STRUKTUR ORGANISASI
Skema 4.2. Struktur Pengelola Sumber: analisa penulis,2015
6. PROGRAM KEGIATAN Secara garis besar macam aktivitas di Studio Animasi meliputi: 1. Kelompok kegiatan utama: a. Kelompok kegiatan produksi
59
b. Kelompok kegiatan mencari informasi 2. Kelompok kegiatan penunjang: a. Kelompok kegiatan pengelolaan operasional b. Kelompok kegiatan servis Berdasarkan sifat kegiatan terbagi atas: 1. Kegiatan publik Merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan pengunjung umum, yaitu kegiatan rekreasi berupa melihat galeri dan mencari info animasi serta memesan produk animasi. 2. Kegiatan semi-publik Merupakan
kegiatan
yang
secara
tidak
langsung
berhubungan dengan pengunjung umum, yaitu kegiatan riset animasi, dan workshop. 3. Kegiatan privat Kegiatan intern studio animasi yang tidak melibatkan pengunjung secara langsung, yaitu kegiatan pengelolaan dan produksi animasi. 4. Kegiatan servis Kegiatan pelayanan kepada karyawan dan pengunjung, yang meliputi seluruh kegiatan yang bersifat operasional bangunan.
7. ALUR KEGIATAN -
Pengelola
60
Skema 4.2. Alur Pengelola 1 Sumber: Analisa penulis
-
Pengunjung
Skema 4.3. Alur Pengunjung Sumber: Analisa penulis
-
Pengelola
Skema 4.4. Alur Pengelola 2 Sumber: Analisa penulis
61
-
Staff animator
Skema 4.5. Alur Staff Animator Sumber: Analisa penulis
8. BESARAN RUANG Lobby
148,492 m2
Gallery
50,481 m2
Office
189,5 m2
R. Tamu
27 m2
R. Receptionist
10,952 m2
R. Meeting
37,156 m2
R. Pra Production
141,168 m2
R. Production
466,80 m2
R. Post Production
126,58 m2
Kitchen
46,689 m2
Mushola
8,5 m2
Gudang
14,61 m2
Kamar Mandi Pengunjung
40,39 m2
Kamar mandi karyawan
22,0 m2
Tabel 4.1. Tabel Besaran Ruang Sumber: Analisa penulis, 2015
62
9. POLA HUBUNGAN ANTAR RUANG Hubungan antar ruang
Tabel 4.2. Tabel hubungan antar ruang Sumber: Analisa Penulis, 2015
10. ZONING DAN GROUPING 1. Zoning
Gambar 4.2. Zoning Sumber: Analisa Penulis, 2015
63
2. Grouping
Gambar 4.3. Grouping Sumber: Analisa penulis, 2015
11. SISTEM ORGANISASI RUANG Sistem organisasi yang mungkin bisa diterapkan pada studio animasi ini adalah organisasi cluster. Organisasi cluster menggunakan pertimbangan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali terdiri dari ruang-ruang selular yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki persamaan sifat visual umum seperti wujud dan orientasi.
Gambar 4.4. Ilustrasi organisasi cluster Sumber: F.D.K Ching, 2000:189
64
Suatu organisasi cluster juga menerima ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk, dan fungsinya, tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetri atau menurut sumbu. Organisasi cluster bersifat fleksibel dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya. (F.D.K Ching, 2000:189)
12. SISTEM SIRKULASI Sistem sirkulasi menurut F.D.K Ching yang sesuai untuk bisa diterapkan pada Desain Interior Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta yaitu system sirkulasi Linier, dimana jalan lurus menjadi unsur pengorganisir utama satu sederet ruang-ruang. Di samping itu, jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah.
Gambar 4.5. Ilustrasi organisasi konfigurasi jalur linier Sumber: F.D.K Ching, 2000:253
13. ELEMEN PEMBENTUK RUANG 13.1.
Dinding
Contoh bahan yang dapat digunakan pada studio animasi ini adalah: o Wall Vinyl
65
Wall vinyl atau yang sering disebut dengan nama wall sticker atau wall decal, adalah stiker vinyl yang dapat dipasang pada dinding. Wall vinyl dapat berupa satu warna per-lembar dan berbagai warna atau gambar yang dicetak di atasnya. Tipe wall vinyl terdiri atas bermacam bentk dan ukuran. Ukuran regular antara 30cm x 50cm sampai dengan 60cm x 100cm. Ukuran besarnya 100cm x 100cm, dan dapat lebih besar lagi sesuai dengan keinginan.
Gambar 4.6. Dinding dengan finishing wall vinyl Sumber: http://www.dezignwithuz.com
o Acrylic Dinding acrylic yang tembus cahaya memiliki kelebihan
menambah
nilai
estetika
dan
dapat
diintregasikan dengan pencahayaan dinding. Dinding acrylic dapat dibentuk melengkung dan datar..
Gambar 4.7. Dinding dengan finishing acrylic Sumber: blog.innovatebuildingsolutions.com
66
o GRC board GRC board adalah material papan yang terbuat semen fiber-glass dengan ketebalan bervariasi antara 5 mm sampai dengan 10 mm. GRC dapat digunakan sebagai dinding partisi, cover kolom bahkan sebagai plafond dalam ruang. Dimensi standar yang dikeluarkan adalah 1220 x 2440. Ada 2 (dua) tipe GRC board yaitu tipe rata, square edge (SE) yaitu GRC board yang memiliki tepi yang rata pada setiap bagiannya dan tipe landai, recessed edge (RE) yaitu GRC yang memiliki tepi landai pada keempat sisinya atau sesuai permintaan. Kelebihan tipe RE adalah dalam aplikasi sistem nat yang tertutup. Dengan tepinya yang landai tipe RE dapat dengan mudah dibuat rata dan ketidakrataan dinding akibat pekerjaan kompon dapat diminimalisir. GRC board dapat difinish sebagaimana dinding dari bata difinish, dicat, pasang wallpaper bahkan dipasang keramik. Untuk kekuatan, dinding GRC tidak sekuat dinding bata konvensional. Dengan metode pemasangan rangka yang dapat dibuat dari kayu atau metal zincalume, celah yang terdapat di antara kedua lapisan GRC dapat diisi dengan instalasi ME ataupun dengan bahan soundproof.
67
Material GRC board memiliki beberapa keunggulan, yaitu: 1. Waktu pengerjaan yang lebih cepat dan rapi daripada pengerjaan dinding konvensional. 2. Lebih tahan terhadap kelapukan, rayap dan jamur. 3. Mudah pemasangannya dan juga maintenance pada saat penggantian material yang rusak. 4. Pada saat pengerjaan, lokasi kerja dapat lebih bersih daripada pengerjaan dinding konvensional. 5. Dengan kemudahan dan waktu pengerjaan yang lebih cepat maka berpotensi menghemat biaya konstruksi.
Gambar 4.8. Dinding partisi GRC Sumber: grcbangunpersada.wordpress.com
o Kaca tempered Kaca tempered memiliki kekuatan yang sangat tinggi, mencapai 3—5 kali liat dari kaca biasa. Kaca tempered mampu menahan beban angin, berat, dan tekanan yang lebih tinggi. Kaca ini dibuat dengan memanaskannya lalu didinginkan secara mendadak. Secara visual, tidak ada yang berbeda dari kaca ini,
68
sehingga tampilannya tetap terjaga. Kaca tempered juga sangat aman saat pecah, karena pecahannya bulat dan tumpul.
Gambar 4.9. Tempered glass Sumber: http://www.dullesglassandmirror.com
Analisa kriteria bahan dan alternatif bahan untuk dinding: Ruang Lobby entrance
Office
R. Meeting
R. Tamu
R. Pra Produksi
R.Produksi
R.Post Produksi
Kriteria bahan Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama
Alternatif bahan Wall Vinyl Gypsum
Wall Vinyl Gypsum
Wall Vinyl Gypsum
Wall Acrylic Gypsum
Wall Vinyl Gypsum
Wall Vinyl Gypsum
Gypsum dan glass wool Panel kayu
69
Kitchen
Tahan kelembaban Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Sesuai tema
Wall Vinyl Wall vinyl Panel kayu Gypsum
Tabel 4.3. Tabel analisa criteria bahan dan alternative bahan dinding Sumber: Analisa Penulis
13.2.
Lantai o Vinyl Vinyl composition tile (VCT) adalah material lantai yang biasanya dipakai pada keperluan komersial dan institusi. Lantai vinyl dibuat dalam berbagai macam warna dan berbentuk lembaran dengan bermacam ketebalan (1,8 inci adalah ketebalan umum) melalui pemanasan dan penekanan dan dipotong menjadi 12 inci persegi. Lantai vinyl biasa digunakan untuk lantai dengan tingkat pemakaian tinggi karena biaya murah, tahan lama, dan mudah perawatannya. Vinyl sekarang ini dapat bermotif kayu, marmer dan lainnya. Juga dapat dipotong sesuai pola tertentu.
Gambar 4.10. Lantai vynil Sumber: http://www.armstrong-aust.com
70
o Epoxy Epoxy Floor Coating adalah kegiatan pengecatan menggunakan bahan cat khusus untuk melindungi lantai, agar kuat dan tahan lama, dan mengurangi resiko kerusakan akibat gesekan. Dengan floor coating selain ketahanan lantai bertambah, membuat lantai lebih mudah dibersihkan dan lebih indah. Epoxy floor coating mempunyai banyak keunggulan dibanding flooring tradisional atau sistem flooring lainnya. Keunggulan epoxy floor coating, antara lain: 1. Secara umum epoxy floor coating meningkatkan kualitas lantai dan memperpanjang usia pemakaian. Pekerjaan diawali dengan bonding epoxy, yang bersifat waterproofing dan sebagai joint sealent antara lantai dengan cat epoxy. 2. Lantai menjadi lebih sehat karena tidak adanya sambungan
(seamless)
yang
merupakan
tempat
tumbuhnya jamur serta berkembang biaknya bakteri. 3. Secara dekoratif lantai terlihat lebih indah, dengan pilihan warna yang bisa disesuaikan dengan fungsi ruangan/lantai dan selera. 4. Epoxy floor coating memudahkan perawatan, karena menjadikan lantai mudah dibersihkan.
71
Gambar 4.11. Lantai epoxy Sumber: http://www.ecoat.com
o Marmer Marmer merupakan salah satu contoh material lantai yang kuat dan tahan lama, selain itu tampilannya juga mengkilap memberikan kesan mewah dan elegan. Marmer meliliki motif yang berbeda di setiap lempengnya. Marmer tersedia dalam variasi warna beragam, misalnya hitam, putih, krem, abu-abu, hijau, biru, dan lain-lain. Penggunaan marmer diberi lapisan pelindung khusus pada permukaan marmer agar tidak cepat rusak.
Gambar 4.12. Lantai marmer Sumber: http://www.sarana –bangunan.com
72
Analisa kriteria bahan dan alternatif bahan untuk lantai: Ruang Lobby entrance
Office
R. Meeting
R. Tamu
R. Pra Produksi
R.Produksi
R.Post Produksi
Kitchen
Kriteria bahan Tidak licin Tahan gores dan gesek Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Menarik perhatian Sesuai tema Tidak licin Tahan gores dan gesek Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Bersifat akustik Sesuai tema Tidak licin Tahan gores dan gesek Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Bersifat akustik Sesuai tema Tidak licin Tahan gores dan gesek Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Bersifat akustik Sesuai tema Tidak licin Tahan gores dan gesek Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Bersifat akustik Sesuai tema Kuat menahan beban Tidak licin Tahan gores dan gesek Mudah perawatan Tahan lama Sesuai tema Tidak licin Tahan gores dan gesek Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Bersifat akustik Sesuai tema Tidak licin Tahan gores dan gesek
Alternatif bahan Marmer Keramik Granite Keramik Granite Epoxy Marmer Keramik Granite Marmer Karpet
Lantai Vinyl Keramik Karpet Lantai Vinyl Keramik Karpet wall to wall Lantai Vinyl Keramik Karpet Keramik
73
Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Bersifat akustik Sesuai tema
Wood laminate
Tabel 4.4. Tabel analisa criteria bahan dan alternative bahan lantai Sumber: Analisa Penulis
13.3.
Ceiling Berikut adalah alternatif-alternatif bahan ceiling untuk studio
animasi: o Gypsum Gypsum merupakan bahan yang paling umum dan banyak dipakai. Gypsum dapat dibuat ceiling bentuk bertingkat dan bentuk lengkung. Minimal ketebalan papan gypsum yang dapat dilengkungkan adalah 6,5 mm dengan radius kelengkungan antara 450-900 mm. Jarak antara stud yang dibutuhkan sekitar 150 mm.
Gambar 4.13. Contoh gypsum Sumber: www.gyptechsystems.com
o Rockwool Rockwool merupakan bahan kedap suara yang termasuk jenis isolasi termal dan akustik. Terbuat dari
74
bahan tambang fiber ringan dengan inti berupa batu alam yang dipadukan dengan damar panas.
Gambar 4.14. Rockwool Sumber: www.luv2garden.com
o Glasswool Glasswool merupakan bahan kedap suara dan insulasi yang sangat baik. Produk ini mudah digunakan dan elastis sehingga mudah dipasang sesuai kebutuhan.
Gambar 4.15. Glasswool Sumber: www.luv2garden.com
Analisa criteria bahan dan alternatif bahan ceiling: Ruang Lobby entrance
Kriteria bahan Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Sesuai tema
Alternatif bahan GRC board Acrylic PVC
75
Office
R. Meeting
R. Tamu
R. Pra Produksi
R.Produksi
R.Post Produksi
Kitchen
Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Bersifat akustik Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Bersifat akustik Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Bersifat akustik Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Bersifat akustik Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Bersifat akustik Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Bersifat akustik Sesuai tema Mudah perawatan Kuat dan tahan lama Tahan kelembaban Bersifat akustik Sesuai tema
Gypsum board,
GRC board Acrylic PVC Gypsum board,
Gypsum board, GRC board
Gypsum board,
Gypsum board, glasswool/rockwooll
Gypsum board, GRC board
Tabel 4.5. Tabel analisa criteria bahan dan alternative bahan ceiling Sumber: Analisa Penulis
14. PENGISI RUANG 14.1.
Furniture Pertimbangan furniture yang akan digunakan dalam desain interior studio animasi dengan konsep futuristik di Surakarta adalah:
76
Fungsi, furniture disesuaikan dengan fungsi masingmasing ruang. Faktor
kenyamanan
pengguna
sesuai
dengan
pertimbangan lama penggunaan dan sesuai prinsip ergonomi. Ketahanan, baik secara konstruksi maupun terhadap perubahan suhu temperatur. Nilai estetis, disesuaikan dengan tema dari masingmasing ruangan yang mengangkat nilai futuristik dengan ide gagasan bentuk geometri. Mudah perawatan. Analisa kebutuhan furniture: Ruang Lobby Entrance
Kegiatan - Mencari informasi - Menunggu
Kebutuhan Furniture -Meja resepsionis -Kursi resepsionis -Kursi pengunjung
Jumlah 1 buah 2 buah 4 buah
-R.Direktur -R.Manager Proyek -R.Manager
-Menerima client -Aktivitas harian kantor
-Meja Kerja -Meja Komputer -Kursi -Sofa & Meja -Lemari -Rak
6 buah 6 buah 10 buah 2 buah 2 buah 6 buah
R.Tamu
-Menerima client
Office
R.Meeting
R.Pra Production
-Meja tamu -Kursi Tamu -Storage -Menerima client -Meja rapat -Mengadakan rapat dan -Kursi -Storage persentasi
1 buah 5 buah 1 buah 1 buah 8 buah 1 buah
77
-R.Storyboard -R.Scriptwriter -R.2D model R.Production -R.3D model -R.Texturing& R.Rigging -R.Animation -R.Rendering
-Storage -Meja computer -Kursi -Meja computer -Kursi -Meja computer -Kursi -Meja diskusi -Meja computer -Kursi -Meja diskusi
6 buah 12 buah 12 buah 14 buah 14 buah 8 buah 13 buah 1 buah 6 buah 11 buah 1buah
-Kitchen set -Meja makan -Kursi/stool
1 buah 4 buah 25 buah
R.Post Production -R.Visual Effect -R.Video Digital -R.Audio Digital -R.Preview dan Final -Memasak Kitchen -Makan&minum -Menyimpan konsumsi -Mencuci tangan
Tabel 4.6. Tabel analisa kebutuhan furniture Sumber: Analisa Penulis
14.2.
Elemen Estetis Untuk fungsi bangunan sebagai studio animasi elemen
estetis yang mendukung secara estetis dan fungsi adalah tempat sampah, pot bunga, patung dan penanda (sign).
78
15. SISTEM INTERIOR 15.1.
Pencahayaan Jenis-jenis lampu yang digunakan dalam studio animasi ini
adalah: 1. Lampu TL (Fluorescent) Lampu TL atau fluorescent adalah lampu yang pada kedua ujung tabungnya terdapat dua batang logam tipis. Cahaya yang dipancarkan cenderung berwarna kebiruan dan menghasilkan efek permukaan yang keras dan kasar. Lampu fluorescent kini telah dibuat dengan berbagai macam warna kaca penutup. Kelebihan yang dimiliki
fluorescent
adalah
menimbulkan
nuansa
hangat, atmosfer ruang datar, warna ruang menjadi kelabu atau kebiruan. Sinar cahaya berpendar, bentuk dan ukuran tabung besar, hemat energi, dan tahan lama.
Gambar 4.16. Contoh lampu TL/fluorescent Sumber: www.sixlight.com
2. Lampu LED Lampu Light-Emitting Diode (LED) merupakan sirkuit semikonduktor yang memancarkan cahaya ketika dialiri arus listrik. Sifatnya berbeda dengan
79
filament yang harus dipijarkan (dibakar) atau lampu TL yang
merupakan
pijaran
partikel.
Lampu
LED
memancarkan cahaya lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan banyak panas. Karena itu lampu LED terasa dingin dipakai karena tidak menambah panas ruangan seperti lampu pijar.
Gambar 4.17. Contoh lampu LED Sumber: www.sixlight.com
Analisa kriteria pencahayaan yang dibutuhkan: Ruang Lobby entrance
Office
R. Meeting
R. Tamu
Kriteria analisa
Pencahayaan alami
-Mudah pemasangan Mudah perawatan Tahan lama Sesuai tema
-
-Mudah pemasangan Mudah perawatan Tahan lama Sesuai tema -Mudah pemasangan Mudah perawatan Tahan lama Sesuai tema -Mudah pemasangan Mudah perawatan Tahan lama Sesuai tema
-
Pencahayaan buatan General lighting: Downlight, Lampu gantung Task lighting: spotlight, indirect lamp General lighting: Lampu TL, Lampu halogen
-
General lighting: Lampu downlight, Lampu gantung
-
General lighting: Lampu downlight, Lampu gantung
80
R. Pra Produksi
R.Produksi
R.Post Produksi Kitchen
-Mudah pemasangan Mudah perawatan Tahan lama Sesuai tema
-
-Mudah pemasangan Mudah perawatan Tahan lama Sesuai tema -Mudah pemasangan Mudah perawatan Tahan lama Sesuai tema -Mudah pemasangan Mudah perawatan Tahan lama Sesuai tema
Dinding kaca
-
-
General lighting: Downlight, Lampu gantung Task lighting: spotlight, indirect lamp General lighting: Downlight, Task lighting: spotlight, indirect lamp General lighting: Downlight, Task lighting: spotlight, indirect lamp General lighting: Downlight, Lampu gantung Task lighting: spotlight, indirect lamp
Tabel 4.7. Tabel analisa kriteria pencahayaan Sumber: Analisa penulis
15.2.
Penghawaan Analisa kriteria penghawaan yang dibutuhkan:
Ruang Lobby entrance
Office
Kriteria analisa
Penghawaan alami
-Mudah pemasangan -Mudah perawatan -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang -Mudah pemasangan -Mudah perawatan -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang
Penghawaan buatan -AC centre -Exhaust fan
-AC centre -Exhaust fan
81
R. Meeting
R. Tamu
R. Pra Produksi
R.Produksi
R.Post Produksi
Kitchen
-Mudah pemasangan -Mudah perawatan -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang -Mudah pemasangan -Mudah perawatan -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang -Mudah pemasangan -Mudah perawatan -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang -Mudah pemasangan -Mudah perawatan -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang -Mudah pemasangan -Mudah perawatan -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang -Mudah pemasangan -Mudah perawatan -Mudah pengaturan -Dapat menjaga temperatur dan suhu ruang
-
-AC centre
-
-AC centre
-
-AC centre -Exhaust fan
-
-AC centre -Exhaust fan
-
-AC centre
Ventilasi
-AC centre -Exhaust fan
Tabel 4.8. Tabel analisa kriteria penghawaan Sumber: Analisa penulis
82
15.3.
Akustik Ruang Analisa kriteria akustik ruang yang dibutuhkan yaitu: Ruang
Analisa Kriteria
Akustik
Lobby entrance
-Perkiraan acoustic pressure level 50dB-60dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep
-
Office
R. Meeting
R. Tamu
R. Pra Produksi
R.Produksi
R.Post Produksi
Kitchen
-Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep -Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep -Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep -Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep -Perkiraan acoustic pressure level 30dB-40dB -Memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep -Perkiraan acoustic pressure level 40dB-60dB -Memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep -Perkiraan acoustic pressure level 50dB-60dB -Tidak memerlukan isolasi suara -Sesuai konsep
Tabel 4.9. Tabel analisa kriteria akustik Sumber: Analisa penulis
-
-
-
-
-Lantai: karpet wall to wall -Dinding: panel akustik -Ceiling: glasswool -Lantai: karpet wall to wall -Dinding: Rockwool -Ceiling: glasswool -
83
16. SISTEM KEAMANAN Sistem keamanan diperhatikan pada dua aspek, yaitu sistem keamanan dari tindak kriminal dan keamanan dari bencana seperti kebakaran. Sistem keamanan dari tindak kriminal menggunakan pos keamanan, kamera CCTV,dan tombol panik/tombol darurat. Untuk keamanan bencana dengan adanya pintu darurat, detektor api, tabung pemadam kebakaran, sprinkle powder, dan sirine.
B. KONSEP DESAIN 1. IDE GAGASAN Ide gagasan dari Desain Interior Studio Animasi ini adalah bentuk geometris yaitu segi empat. Hal ini mendukung tema yang digunakan dalam perancangan ini, yaitu futuristik. Bentuk dasar pada konsep futuristik adalah bentuk–bentuk geometri yan ditampilkan apa adanya.
Gambar 4.18. Bentuk-bentuk geometri Sumber: Analisa penulis
Segi empat dipilih karena bentuknya yang sederhana, mencirikan masa depan dan bisa menghasilkan nilai estetis saat dirancang lebih jauh lagi, seperti mengubah kemiringan sudut, panjang garis, dan bisa juga dikombinasikan dengan bentuk yang lainnya.
84
Saat desain ini diaplikasikan ke dalam elemen interior akan menghasilkan suasana yang fresh dan unik. Dengan begitu diharapkan mampu meningkatkan produktivitas para pelaku kegiatan produksi animasi.
2. TEMA Tema perancangan dari Desain Interior Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta adalah futuristik. Aplikasi gaya desain futuristik ini memiliki citra yang mengesankan bahwa bangunan itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan seperti bentuk, warna dan material yang mencirikan karakter futuristik untuk diterapkan pada elemen interior maupun pengisi interiornya.
Gambar 4.19 Aplikasi ide gagasan (Sumber: Gambar Perspektif)
85
3. SUASANA RUANG Suasana yang akan dimunculkan pada Desain Interior Studio Animasi dengan Konsep Futuristik di Surakarta adalah sebuah desain ruangan yang memiliki karakter suasana fresh, simple dan unik. Karakter ini timbul dengan penggunaan warna yang sesuai, desain berbentuk geometri yang dinamis, estetis dan inovatif dengan mengadopsi bentuk-bentuk bebas yang tidak terikat oleh bentukbentuk tertentu.
Gambar 4.20 Suasana ruang (Sumber: Gambar Perspektif)
Pada Lobby, terdapat ruang resepsionis dan gallery yang berada pada satu ruangan open space. Ruang resepsionis mengusung konsep segi empat sebagai pembentuk ruangan berbentuk kubus berwarna putih, diharapkan dapat menghasilkan kesan simple dan merupakan point of view pada area lobby. Pada galeri yang terletak di belakang ruang
resepsionis
diharapkan
dapat
menjadi
awalan
dalam
memperkenalkan animasi kepada pengunjung. Tiga ruangan ini yaitu lobby, resepsionis dan galeri terletak di bagian depan dan merupakan awal dari sirkulasi. Ruangan ini dikemas dengan menonjolkan kesan futuristik dengan harapan mampu menjadi daya tarik bagi pengunjung
86
maupun karyawan. Nuansa futuristik yang kuat ditampilkan dengan menghadirkan warna dominan putih yang berkesan luas, pada bagian lantai menggunakan material marmer putih yang glossy, ceiling yang dihiasi bentuk-bentuk geometri dengan aksen warna hitam yang mengusung
tema
geometry,
dipadukan dengan
efek
lighting
tersembunyi yang berbentuk garis yang dramatis akan menghasilkan karakter unik seperti di ruang angkasa.
Gambar 4.21 Suasana ruang (Sumber: Gambar Perspektif)
Pada ruang meeting terdapat di ruangan yang tersembunyi. Untuk dapat mengakses ruang meeting akan melewati ruang tamu yang didesain menggunakan dinding kaca yang berbentuk geometri yang diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi yang melihatnya agar membangkitkan ‘mood’ saat akan mengadakan pertemuan di ruang meeting. Ruang meeting yang tersembunyi di balik dinding akan memberikan ‘surprise’ akan semakin mengesankan nuansa futuristik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Kemudian ruang production, menggunakan konsep open space dengan menempatkan ceiling yang tinggi agar terkesan luas.