BAB IV ANALISA DAN FORMULASI STRATEGI
Data yang didapatkan, merupakan hasil data olahan selama Plasmedia mulai berdiri, yaitu selama satu tahun terakhir. Satu tahun bukanlah waktu yang cukup lama untuk dapat mengetahui dengan jelas perkembangan yang telah terjadi, akan tetapi, waktu satu tahun tersebut, sudah cukup membantu dalam memberikan gambaran sekilas mengenai arah dan tujuan Plasmedia Academy. Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu bab 3, analisis yang akan dilakukan dari beberapa aspek, seperti: aspek konsumen, termasuk didalamnya perilaku klien yang bersangkutan; aspek internal perusahaan, seperti misalnya analisis SWOT dan Porter’s Five Forces; aspek kompetitor dan analisis hasil survey (baik survey internal maupun survey eksternal). Hasil akhir analisis, akan digunakan sebagai bahan acuan dalam mengembangan produk dan strategi pengembangan pasar kedepannya.
4.1. Analisis Konsumen Berdasarkan data yang didapatkan dari perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan siapa saja yang pernah pengikuti pelatihan yang disediakan oleh Plasmedia Academy, dapat di ketahui bahwa sudah terdapat 247 klien yang pernah mengikuti pelatihan di Plasmedia Academy, dengan total perusahaan sebanyak 160 perusahaan.
55
56 Ragam Perusahaan Peserta Pelatihan Perusahaan yang pernah menjadi peserta mereka, memiliki jenis perusahaan yang beraneka ragam, seperti perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi, keuangan dan perbankan, manufakturing dan juga dari instansi pemerintahan. Yang paling dominan sampai saat ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi serta perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dan perbankan. Jasa konsultasi mendominasi sekitar 20%, sedangkan jasa keuangan dan perbankan, mendominasi sekitar 25%. Yang termasuk dalam perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan dan perbankan, adalah Bank, perusahaan asuransi dan perusahaan Multi Finance.
Gambar 4.1 Ragam Perusahaan Peserta pelatihan
Karena topik pelatihan yang ditawarkan oleh Plasmedia Academy, kebanyakan adalah yang berhubungan langsung dengan perkembangan teknologi informasi, maka para peserta umumnya juga berasal dari divisi yang berhubungan langsung dengan teknologi informasi (sekitar 57%). Sekitar 20% peserta ada yang berasal dari divisi pemasaran.
57 Para peserta umumnya berasal dari wilayah Jakarta Selatan (sekitar 34%) dan Jakarta Pusat (sekitar 37%). Yang menjadi fokus utama Plasmedia Academy sampai saat ini, adalah penguasaan pangsa pasar (market leader) untuk wilayah DKI Jakarta.
Gambar 4.2 Lingkungan Kerja Peserta Pelatihan
Gambar 4.3 Lokasi Kerja Peserta Pelatihan
4.2. Analisis Perkembangan Produk Plasmedia Academy, sampai saat ini telah memiliki beberapa program workshop. Berikut merupakan hasil analisis perkembangan masing-masing produk, mulai dari awal pelaksanaan sampai sekarang ini. •
Customer Relationship Management program Sampai saat ini, Plasmedia Academy telah mengadakan tiga kali pelatihan CRM, yaitu sekali di tahun 2004 dan sisanya dilakukan ditahun 2005. Perkembangan jumlah peserta pelatihan ini, mengalami peningkatan pada awal tahun 2005. hasilnya dapat di lihat pada gambar 4.4 ini. Profil peserta pelatihan, umumnya berasal dari bisang usaha keuangan dan perbankan.
58
Gambar 4.4 Perkembangan Workshop Customer Relationship Management
•
IT Audit and IT Governance using COBIT Framework program Program IT Audit and IT Governance using COBIT Framework, merupakan program pelatihan yang paling banyak dilaksanakan oleh Plasmedia Academy. Sudah sebanyak 5 kali pelatihan, mulai dari tahun 2004 sampai sekarang. Pada tahun 2004, Plasmedia Academy telah melakukan sebanyak 3 kali pelatihan atau seminar, dan sisanya dilakukan pada tahun 2005. Peserta pelatihan ini, memiliki profil atau latar belakang perusahaan yang sangat beragam, mulai dari jasa keuangan dan perbankan,
59 jasa konsultasi, jasa telekomunikasi, sampai pada instansi pemerintah. Fluktuasi jumlah peserta, khususnya untuk topik pelatihan ini, juga sangat bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 4.5 ini.
Gambar 4.5 Perkembangan Workshop IT Audit
•
IT Master Plan program Program pelatihan ini merupakan program Plasmedia Academy, yang dianggap memiliki keunikan tersendiri, karena sampai sekarang ini, belum banyak perusahaan yang menawarkan jenis pelatihan ini. Plasmedia Academy sendiri, sampai saat ini telah melakukan pelatihan sebanyak empat kali, yaitu sebanyak dua kali pada tahun 2004 dan sisanya pada tahun 2005. Profil peserta pelatihan IT Master Plan, hampir
60 sama dengan peserta pelatihan IT Audit, khususnya berhubungan dengan keaneka ragaman peserta. Berbeda dengan IT Audit, perkembangan jumlah peserta dari tiap tiap pertemuan, cenderung lebih stabil. Untuk pelatihan ini, perusahaan yang bergerak dibidang pemerintahan serta perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan dan perbankan, lebih banyak ikut serta.
Gambar 4.6 Perkembangan Workshop IT Master Plan
61 •
IT Project Management program Program pelatihan IT Project Management, sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu satu pada tahun 2004 dan sisanya pada tahun 2005. Perkembangan jumlah peserta pelatihan untuk topik ini, dapat dikatakan cukup baik, karena cenderung stabil untuk tiap-tiap pertemuan.
Gambar 4.7 Perkembangan Workshop IT Project Management
62 •
Effective Presentation Using Ms. Power Point program Topik pelatihan Effective Presentation Using Ms. Power Point, sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu satu pada tahun 2004 dan sisanya pada tahun 2005. Perkembangan jumlah peserta sampai saat ini, dapat dilihat pada gambar 4.8 ini. Sampai saat ini, peserta pelatihan, banyak di dominasi oleh perusahaan yang bergerak dibidang konsultasi, serta perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dan perbankan.
Gambar 4.8 Perkembangan Workshop Effective Presentation Using Power Point
63 •
Online Promotion Strategy program Online Promotion Strategy, oleh Plasmedia Academy, baru dilaksanakan pada awal tahun 2005. sampai saat ini, sudah dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Khusus untuk topik pelatihan ini, banyak diikuti oleh peserta yang berasal dari perusahaan konsultasi.
Gambar 4.9 Perkembangan Workshop Online Promotion Strategy
64 •
IT System Security Management program Topik pelatihan pelatihan ini di tawarkan pada tahun 2005. Pada awalnya, jumlah peminat untuk topik ini cukup banyak. Peserta topik ini masih tetap didominasi oleh pihak keuangan dan perbankan.
Gambar 4.10 Perkembangan Workshop IT System Security Management
65 •
System Analysis and Design program Program pelatihan System Analysis and Design telah dilaksanakan selama dua kali pertemuan, yang semuanya dilakukan pada tahun 2005. Perkembangan jumlah peserta pelatihan ini, telah menunjukkan pertumbuhan yang baik, karena telah mengalami peningkatan yang sangat jauh. Topik pelatihan ini, ternyata banyak menarik minat orang-orang yang berasal dari badan instansi pemerintahan, khususnya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Gambar 4.11 Perkembangan Workshop System Analysis and Design
66
4.3. Analisis Survey Ada dua jenis survey yang telah disebar dan dikumpulkan, yaitu kuesioner internal, yang dibuat khusus untuk klien peserta pelatihan Plasmedia Academy; serta kuesioner eksternal, yang ditujukan untuk umum (kuesioner tersebut dapat dilihat pada www31.websamba.com/jwc_q1). Jumlah kuesioner internal yang disebarkan, adalah sebanyak 150 buah, dan yang berhasil dikumpulkan kembali adalah sebanyak 22 buah (sekitar 15%). Kuesioner tersebut disebarkan dengan bantuan kurir. Walaupun jumlah yang berhasil diterima kembali, hanya sebesar 15% dari total pengiriman, data tersebut, dianggap sudah cukup untuk mewakili pendapat dari beberapa responden (klien) yang bersangkutan. Walaupun demikian, data yang dihasilkan tidak sepenuhnya bebas dari kesalahan (error free).
4.3.1. Survey Internal Survey internal dilakukan dengan bantuan pihak perusahaan Plasmedia Academy. Hasil pertanyaan kuesioner internal dapat dilihat dilampiran. Kuesioner tersebut terdiri dari 32 pertanyaan. Kuesioner internal tersebut akan ditujukan khusus untuk mereka yang sudah pernah mengikuti pelatihan (klien dari Plasmedia Academy). Telah terkirim sebanyak 150 buah kuesioner, dan sampai saat ini, telah diterima kembali sebanyak 22 buah (sekitar 15% dari total kuesioner). Berikut merupakan hasil analisis, berdasarkan hasil kuesioner yang telah dikembalikan.
67 Bidang Usaha Klien Dari kuesioner yang kembali, sebagian besar berasal dari klien yang bergerak dibidang usaha keuangan dan perbankan (sekitar 54%), kemudian sekitar 13% berasal klien yang bergerak dalam usaha konsultasi. Sisanya berasal dari jenis usaha pemerintahan (BUMN), usaha otomotif, usaha pendidikan, usaha majalah dan lain-lain.
Gambar 4.12 Bidang Usaha Klien
Efektivitas Media Promosi Berdasarkan informasi yang diterima melalui kuesioner internal, maka dapat diketahui, bahwa pemasaran yang dilakukan melalui faximile dianggap lebih efektif (sekitar 10 responden atau 46%), sedangkan cara pemasaran efektif yang kedua adalah melalui referensi teman ataupun rekan kerja (sekitar 36%). Sedangkan metode pemasaran lainnya adalah melalui internet (sekitar 9%) dan melalui media massa seperti koran (sekitar 9%).
68
Gambar 4.13 Efektivitas Media Promosi
Faktor Pendorong Mengikuti Pelatihan Klien umumnya mengikuti pelatihan yang ditawarkan oleh Plasmedia Academy, karena inisiatif sendiri (sekitar 59%), sedangkan sisanya 41% dikarenakan anjuran perusahaan.
Gambar 4.14 Faktor Yang Mendorong Mengikuti pelatihan
Berdasarkan hasil kuesioner, maka hal yang paling mendorong mereka untuk mengikuti pelatihan tersebut diantaranya adalah karena mereka ingin mengembangkan potensi diri merek secara pribadi (sekitar 20%), sekitar 19% mengatakan bahwa mereka tertarik mengikuti pelatihan tersebut karena berhubungan langsung dengan bidang usaha mereka. 18% responden mengatakan bahwa mereka mengikuti pelatihan tersebut, karena menganggap topik yang bersangkutan, sangat menarik minat mereka. Banyak juga dari mereka, yang mengikuti pelatihan karena saran atau ajakan teman atau rekan kerja (sekitar 14%).
69
Gambar 4.15 Alasan Responden Mengikuti Pelatihan
Tingkat Kegunaan Materi Pelatihan Materi yang diberikan oleh Plasmedia Academy, dianggap cukup berguna (sekitar 68%), dalam arti, materi tersebut cukup bermanfaat sebagai penambah pengetahuan, tetapi sulit untuk diterapkan ke dalam pekerjaan sehari-hari. Sekitar 14% menanggap bahwa materi yang diberikan sangat bermanfaat dan bahkan dapat membantu dalam pekerjaan mereka sehari-hari. Sisanya (sekitar 18%), menganggap materi yang diberikan sama sekali tidak dapat digunakan dalam pekerjaan mereka sehari-hari.
Gambar 4.16 Tingkat Kegunaan Materi Yang Disediakan
70 Alasan Lain Mengikuti Pelatihan Sekitar 50% klien mengatakan bahwa manfaat yang dirasakan oleh mereka setelah mengikuti pelatihan di Plasmedia Acedemy adalah, bertambahnya wawasan mengenai hal-hal baru yang sebelumnya belum mereka pahami. Sekitar 36% menjawab, bahwa setelah mengikuti pelatihan di Plasmedia Academy, mereka mendapatkan kemampuan baru yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Sekitar 9%, mengatakan bahwa mereka mengikuti Plasmedia Academy, guna memperluas jaringan koneksi mereka (networking), sisanya mengatakan bahwa mereka menjadi mengenal adanya profesi baru yang dapat mereka tekuni.
Gambar 4.17 Tujuan Lain Untuk Mengikuti Pelatihan
Faktor Yang Menghalangi Mengikuti Pelatihan Sedangkan yang menjadi hambatan terbesar bagi para klien ketika sedang mengikuti pelatihan di Plasmedia Academy adalah mengenai banyaknya beban kerja di kantor tempat mereka bekerja. Sekitar 45% mengatakan bahwa mereka sulit untuk berkonsentrasi mengikuti pelatihan, apabila tugas di kantor mereka belum kunjung selesai. Sekitar 30% mengatakan bahwa durasi ataupun jam pelatihan nya, kurang sesuai dengan topik materi yang dibawakan.
71
Gambar 4.18 Faktor Yang Menghalangi Mengikuti Pelatihan
4.3.2. Survey Eksternal Survey eksternal dilakukan dengan bantuan situs web site yang dapat diakses oleh umum (http://www31.websamba.com/jwc_q1/). Situs tersebut berisi pertanyaan yang ditujukan untuk umum guna mengetahui pendapat umum mengenai jenis jasa pelatihan serta untuk mengetahui kekuatan brand dari Plasmedia Academy.
Profil Responden Secara Keseluruhan Responden kuesioner eksternal berjumlah 80 responden, dengan variasi latar belakang yang beragam. Rata-rata, kuesioner ini didominasi oleh yang jenis kelamin pria (sekitar 57%). Sedangkan usia mereka, umumnya sekitar 22 – 30 tahun. Mereka banyak yang berlokasi di Jakarta Selatan (sekitar 42%) dan Jakarta Barat (sekitar 21%). Pendidikan terakhir para responden umumnya adalah lulusan PascaSarjana atau S2 (sekitar 59%)
72
Gambar 4.19 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Lokasi dan Pendidikan
Responden yang ikut serta, umumnya sudah bekerja atau setidaknya sudah pernah berkecimpung dalam dunia kerja (sekitar 85%). Sisanya, sekitar 15%, responden belum atau memilih untuk tidak bekerja sampai sekarang ini (misal: fokus pada perkuliahan).
Gambar 4.20 Profil Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
73 Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka responden umumnya berasal dari divisi IT dan divisi operasional (sekitar 29%). Divisi lain yang ikut berpartisipasi, berasal dari bagian pemasaran, akunting dan keuangan. Jenis usaha yang mereka kelola (berkecimpung), umumnya adalah dunia IT (sekitar 43%). Sekitar 19% bekerja pada dunia usaha keuangan dan perbankan, 16% pada dunia usaha pemasaran dan 13% pada dunia pendidikan.
Gambar 4.21 Profil Responden Berdasarkan Jenis Usaha
Gambar 4.22 Profil Responden Berdasarkan Divisi
Pendapatan umum per bulan mereka adalah mencapai sekitar Rp 1.200.000,00 sampai Rp 2.999.999,00 (sekitar 60% dari responden).
74
Gambar 4.23 Profil Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan
Ketertarikan Bidang IT Berdasarkan hasil keusioner eksternal, maka pangsa pasar untuk IT yang bersifat managerial, masih sangat besar, karena mereka menunjukkan minat yang cukup besar (sekitar 55%). Sekitar 16% dari responden, masih tetap lebih tertarik pada pelatihan IT yang bersifat teknikal (full coding). Sekitar 23%, menunjukkan ketertarikan pada desain IT, seperti web based application.
Gambar 4.24 Ketertarikan Bidang IT
75 Media Promosi Untuk Mencari Informasi Sedangkan dalam upaya mencari informasi mengenai perusahaan yang menyediakan jasa pelatihan yang bersangkutan, mereka lebih cenderung menggunakan internet (search engine maupun mailing list), karena internet dianggap sebagai pusat informasi yang terluas. Sekitar 36% responden, akan bertanya referensi kepada teman atau rekan kerjanya masing-masing. Tidak banyak dari responden yang mau menggunakan media massa (seperti koran atau majalah) untuk mencari informasi yang berhubungan dengan tempat pelatihan.
Gambar 4.25 Media Promosi Yang Efektif Bagi Responden
Faktor Yang Menarik Perhatian Untuk Mengikuti Pelatihan Sebagian besar dari responden, berminat untuk mengikuti pelatihan (bila ditawarkan). Bagi mereka, topik pelatihan yang ditawarkan sangat berpengaruh besar (sekitar 63%), semakin topik tersebuk dianggap menarik, maka mereka akan lebih tertarik untuk mengikutinya. Sekitar 16% responden, tergantung dari pembawa acara (pembicara). Apabila pembicara nya merupakan orang yang dianggap menarik dan memiliki kompetensi yang baik dibidangnya, maka hal tersebut akan memberi nilai tambah. Sekitar 13% responden, memilih untuk mengikuti pelatihan, karena hal tersebut berhubungan dengan pekerjaan mereka sehari-hari. Sedangkan sisanya (sekitar 8%), memilih untuk mengikuti pelatihan, karena ingin mendapatkan semacam sertifikasi.
76
Gambar 4.26 Alasan Responden Mengikuti Pelatihan
Faktor Penghalang Untuk Mengikuti Pelatihan Umumnya para responden, memiliki tingkat sensitifitas yang cukup tinggi bila berhubungan dengan harga (price sensitive). Bagi mereka, harga sangat berpengaruh besar, apabila harga tersebut, bagi mereka dianggap mahal, maka mereka akan segan untuk mengikuti pelatihan yang bersangkutan. Alasan lain yang menyebabkan mereka berhalangan atau sulit mengikuti pelatihan adalah mengenai beban kerja mereka di kantor yang bersangkutan (sekitar 34%). Hal lain yang dapat mempengaruhi responden dalam mengikuti pelatihan adalah, lokasi tempat pelatihan yang akan dilaksanakan. Apabila pelatihan akan dilaksanakan di wilayah yang cukup jauh dari tempat kerja atau tempat tinggal responden (apalagi di daerah yang ‘tidak dikenal’), mereka umumnya segan untuk pergi kesana.
Gambar 4.27 Alasan Yang Menjadi Penghalang Dalam Mengikuti pelatihan
77 Waktu Yang Efektif Untuk Pelatihan Sedangkan, waktu pelatihan yang mereka anggap paling sesuai adalah, dipagi hari, sekitar pukul 8.00 sampai 11.00 (46% responden). Sekitar 41% responden memilih untuk mengikuti pelatihan yang diadakan pada siang hari, sekitar pukul 11.00 sampai 15.00. Sisanya memilih untuk mengikuti pelatihan yang diadakan malam hari nya.
Gambar 4.28 Waktu Yang Efektif Untuk Pelatihan
Kekuatan Brand Dari Plasmedia Academy Sekitar 34% responden (27 orang) yang ikut serta dalam kuesioner ini, ternyata sudah mengenal nama Plasmedia Academy. Berdasarkan polanya, mereka umumnya berasal dari Jakarta Selatan. Dari 34% tersebut, umumnya mengenal nama Plasmedia Academy dari teman atau rekan kerja.
78
Gambar 4.29 Tingkat Kekuatan Brand Image Dari Plasmedia Academy
Persentase Brand Image Perusahaan Pelatihan Berikut merupakan nama-nama perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelatihan, yang umumnya ada di pikiran responden. Yang paling banyak adalah nama Bina Nusantara (sekitar 21%), sedangkan nama Inixindo menduduki peringkat kedua, yaitu sekitar 20%. Plasmedia sendiri berada pada posisi ketiga, yaitu sekitar 19%.
Gambar 4.30 Persentase Brand Image Dari Perusahaan Jasa Pelatihan
79
4.4. Analisis SWOT Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan baik melalui wawancara dengan pihak perusahaan maupun dengan brain storming, maka telah diidentifikasikan beberapa kekuatan, kelemahan, kesempatan maupun ancaman yang dimiliki oleh Plasmedia Academy. Kekuatan utama (Strength) dari Plasmedia Academy diantaranya: Plasmedia Academy merupakan bagian dari Plasmedia IT Solution yang sudah memiliki nama dan pengalaman di bidang penyedia solusi IT. Plasmedia Academy, merupakan bagian atau divisi yang baru dibentuk oleh Plasmedia IT Solution. Berbeda dengan perusahaan utama yang bergerak dibisang penyedia solusi berbasis IT, divisi ini bertanggung jawab untuk mengembangkan usaha bisnis yang berhubungan dengan pelatihan berbasis IT. Karena Plasmedia IT Solution sampai sekarang ini, sudah memiliki nama dan kepercayaan dibidang solusi IT, maka masyarakat pada umumnya sudah mulai mempercayai kompetensi yang dimiliki oleh Plasmedia Academy sebagai perusahaan yang bergerak dibidang IT. Materi pelatihan yang cukup unik dan mampu memberikan wawasan yang berarti. Sampai saat ini, Plasmedia Academy, hanya fokus pada pembelajaran materi yang berhubungan dengan masalah strategik pengelolaan IT, dan bukan yang berhubungan langsung dengan masalah teknis IT. Oleh karena itu, semua materi yang ditawarkan, memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh jasa pelatihan lainnya. Adanya dukungan kuat khususnya dari pihak manajemen untuk mengembangkan divisi pelatihan ini. Pihak manajemen memberikan kepercayaan penuh kepada divisi ini, untuk dengan bebas mengembangkan materi sesuai dengan kebutuhan. Baik dukungan secara
80 finansial maupun moril, akan diberikan sepenuhnya, selama divisi ini mampu menunjukkan adanya perkembangan yang berarti. Dukungan pengajar yang professional. Semua pengajar atau pelatih yang ditugaskan untuk membawakan suatu materi pelatihan, merupakan orang-orang yang memang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang yang bersangkutan. Diharapkan, semua pengajar memiliki kredibilitas baik secara teoritis maupun secara prakteknya dilapangan. Metode pembelajaran studi kasus. Materi yang disediakan, disertai dengan studi kasus dari kejadian yang pernah terjadi di lapangan, sehingga para peserta dapat secara langsung melakukan analisa terhadap masalah yang bersangkutan. Dengan ini, diharapkan, para peserta dapat diberi gambaran mengenai cara-cara maupun tips yang berguna dalam menghadapi masalah yang bersangkutan.
Sedangkan beberapa kelemahan (Weakness) yang dimiliki oleh Plasmedia Academy, diantaranya: Adanya pertimbangan biaya variabel yang cukup besar apabila ingin mengadakan suatu pelatihan. Pelatihan akan diadakan di hotel-hotel atau di gedung-gedung sesuai dengan kebutuhan. Biasanya, untuk dapat memperoleh pengembalian (Break Event Point), diperlukan setidaknya 10-12 peserta pelatihan. Apabila jumlah peserta pelatihan tidak mencapai jumlah yang di estimasikan, maka Plasemdia Academy, akan dapat mengalami kerugian. Selain biaya sewa gedung, terdapat pula biaya pengajar. Biaya
81 pengajar ini sangat bervariasi, tergantung dari tingkat kepamoran (popularity) dari pengajar serta banyaknya pengalaman yang dimilikinya yang berhubungan dengan topik materi yang akan dibawakan. Kurangnya strategi pemasaran yang terencana. Divisi pelatihan Plasmedia Academy, sampai saat ini, hanya di pegang oleh beberapa orang. Mereka tidak memiliki bagian khusus yang menangani masalah pemasaran dari Plasmedia Academy. Orang-orang yang terlibat dalam divisi ini, juga memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang lain, sehingga mereka tidak dapat memberikan konsentrasi penuh untuk dapat mengembangkan divisi pelatihan ini secara lebih maksimal. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa Plasmedia memiliki divisi pelatihan (Plasmedia Academy). Divisi ini, baru terbentuk pada pertengahan tahun 2004. Karena kurangnya pemasaran yang dilakukan oleh Plasmedia Academy, maka tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Plasmedia sekarang sudah memiliki divisi pelatihan tersendiri.
Kesempatan (Opportunities) yang dimiliki oleh Plasmedia Academy, untuk dapat lebih mengembangkan usahanya, diantaranya: Trend yang mengharuskan semua orang dari berbagai lapisan dan tingkatan masyarakat, untuk mulai mengenal teknologi. Teknologi bukanlah sesuatu hal yang baru, dan bahkan sudah menjadi suatu keharusan untuk mulai mengenal dan setidaknya berinteraksi dengan yang namanya
82 teknologi. Bagi mereka yang belum mengenal teknologi, akan dianggap ‘ketinggalan jaman’ atau istilah yang sekarang banyak digunakan, adalah ‘gaptek’. Belum banyak direct competitor yang menawarkan program sejenis. Plasmedia Academy, memiliki materi pelatihan yang cukup unik, karena mereka memfokuskan pada pengembangan materi yang berhubungan dengan strategik IT. Sampai saat ini, banyak perusahaan pelatihan yang menawarkan pelatihan yang berhubungan dengan teknis IT, tetapi masih sedikit yang menawarkan jenis pelatihan yang berhubungan dengan startegik IT. Banyak perusahaan yang mulai mementingkan pemahaman tentang perkembangan teknologi yang berkualitas dalam menjalankan proses bisnisnya. Teknologi sudah merupakan suatu kekuatan kompetitif bagi perusahaan, oleh karena itu, banyak perusahaan sudah mulai memfokus diri untuk mengembangkan IT yang mereka miliki, salah caranya adalah dengan melakukan outsourcing ataupun mengirim staff mereka untuk mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan IT.
Selain kesempatan yang ada, juga terdapat beberapa ancaman (Threats) yang dapat menghambat perusahaan untuk dapat mengembangkan usahanya. Ancaman tersebut diantaranya: Trend perkembangan IT yang semakin lama semakin stabil (tidak segencar dulu). Perkembangan IT sekarang ini, sudah tidak seperti dulu, dimana pada saat itu, perkembangan mereka masih sangat gencar (setiap bulannya, sudah dapat dipastikan, akan muncul perkembangan IT baru). Sekarang ini, trend tersebut sudah cenderung
83 menurun (stabil). Walaupun masih tetap bermunculan perkembangan IT baru, tetapi tidak segencar dulu. Mulai banyak perusahaan asing yang masuk dan menawarkan program yang tidak kalah menariknya. Perusahaan asing sekarang ini sudah banyak bermunculan di Jakarta, baik dengan cara membuka cabang baru, ataupun dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan yang sudah ada di Jakarta. Mereka juga mulai menyadari pentingnya perkembangan strategik IT di Indonesia, oleh karena itu, mereka juga banyak yang menawarkan program pelatihan yang tidak kalah menariknya. Sulitnya mencari pengajar atau pelatih yang berkualitas, baik secara teoritis maupun dalam prakteknya, yang mau dan bersedia membagi pengalaman dan ilmunya. Pengajar yang berkualitas serta yang memiliki pengalaman yang cukup, sangatlah sulit dicari. Bukan berarti tidak ada… hanya saja mereka biasanya berjumlah sedikit, dan kadang kala mereka enggan untuk membagi ilmu dan pengalaman mereka.
Setelah menghitung dan menganalisa SWOT yang dimiliki oleh Plasmedia Academy (tentunya dengan bantuan data masukkan dari pihak perusahaan), maka didapatkan matrik EFAS/IFAS seperti pada tabel 4.1 ini:
84 Tabel 4.1 Tabel Matrix EFAS/IFAS
4,00
3,00
2,00
Tumbuh dan bina Penetrasi pasar Pengembangan pasar Pengembangan 3,00 produk Tumbuh dan bina Penetrasi pasar Pengembangan pasar Pengembangan 2,00 produk Pertahankan dan pelihara Penetrasi pasar Pengembangan 1,00 produk
Tumbuh dan bina Penetrasi pasar Pengembangan pasar Pengembangan produk Pertahankan dan pelihara Penetrasi pasar Pengembangan produk Panen atau divestasi
1,00 dan
Pertahankan pelihara Penetrasi pasar Pengembangan produk Panen atau divestasi
Panen atau divestasi
4.4.1. Matriks SWOT Nilai total yang dihasilkan dari tabel 4.1, adalah 3,559 (IFAS) dan 3,205 (EFAS). Untuk mendapatkan posisi relatif perusahaan, dapat dilakukan dengan cara: Jumlah dari hasil perkalian bobot dan rating pada opportunities dan theats diselisihkan untuk mendapatkan titik Y. Opportunities
= 1,513
Threats
= 1,692
Titik Y
= (1,513 – 1,692) = -0,179
Jumlah dari hasil perkalian bobot dengan rating pada strength dan weakness diselisihkan untuk mendapatkan titik X. Strength
= 2,079
Weakness
= 1,480
Titik X
= (2,079 – 1,480) = 0,599
85 Opportunities 0,599
Weakness -0.179
Strength
Competitive Strategy!!
Threats Gambar 4.31 Matrix Posisi Strategis Perusahaan
Dari gambar 4.31, dapat diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada kondisi yang kompetitif. Plasmedia Academy memiliki kekuatan yang mampu membuat mereka bertahan dan berkembang, akan tetapi, mereka juga masih harus berhati-hati terhadap ancaman yang dapat menghambat mereka untuk dapat terus berkembang. Strategi yang terbaik, adalah dengan mengidentifikasikan dan mengembangkan kekuatan kompetitif mereka, sehingga mampu menciptakan suatu keunggulan kompetitif.
86
Tabel 4.2 Tabel SWOT
1. 2. 3.
1.
2. 3. 4. 5.
Threats 1. Trend perkembangan IT yang semakin lama semakin stabil (tidak segencar dulu). 2. Mulai banyak perusahaan asing yang masuk dan menawarkan program yang tidak kalah menariknya. 3. Sulitnya mencari pengajar atau pelatih yang berkualitas, baik secara teoritis maupun dalam praktek nya, yang mau dan bersedia membagi pengalaman dan ilmunya. Weakness Strategi WT Adanya pertimbangan biaya variable yang Penundaan pengembangan pasar dan produk cukup besar apabila ingin mengadakan suatu dari Plasmedia Academy, setidaknya sampai pelatihan. memperbaiki kualitas internal perusahaan Kurangnya strategi pemasaran yang (T3, W2, W3) terencana. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa Plasmedia memiliki divisi pelatihan (Plasmedia Academy) Strength Strategi ST Plasmedia Academy merupakan bagian dari Mengadakan kerjasama dengan instansi Plasmedia IT Solution yang sudah memiliki khusus yang mampu menyediakan tenaga nama dan pengalaman di bidang penyedia pengajar professional (S1, S4, T3) solusi IT. Mengembangkan materi pelatihan yang Materi pelatihan yang cukup unik dan aplicable (S2, S5, T1, T2) mampu memberikan wawasan yang berarti. Membangun brand image kuat Plasmedia Adanya dukungan kuat dari pihak Academy (S1, S3, T1, T2) manajemen untuk mengembangkan divisi pelatihan ini. Dukungan pengajar yang proffesional. Metode pembelajaran studi kasus.
Opportunities 1. Trend yang mengharuskan semua orang dari berbagai lapisan dan tingkatan masyarakat, untuk mulai mengenal teknologi. 2. Belum banyak terdapat direct competitor yang menawarkan program sejenis 3. Banyak perusahaan yang mulai mementingkan pemahaman tentang perkembangan teknologi yang berkualitas didalam menjalankan proses bisnisnya. Strategi WO Melakukan kerja sama dengan pihak perusahaan untuk melakukan pelatihan internal perusahaan. (O3, W1, W2, W3) Melakukan promosi melalui media massa internal dan internet (O1, W2, W3) Membentuk divisi khusus yang menangani masalah pengembangan pemasaran Plasmedia Academy (O1, O2, W2, W3) Strategi SO Membangun jaringan komunitas Plasmedia Academy (S1, O1, O2) Menjadikan Plasmedia Academy sebagai pusat pelatihan IT strategik yang terdepan. (S1, S2, S4, S5, O1, O2, O3) Mengembangkan kerjasama dengan pusat pelatihan internasional guna memperoleh sertifikasi internasional (S1, S2, S4, O1, O2, O3)
87
4.5. Porter’s Five Forces Berikut merupakan hasil analisis perusahaan bila dilihat dari segi Porter’s Five Forces. Dari sisi konsumen (buyer), perusahaan berada pada posisi yang kurang menguntungkan. Hal ini disebabkan jumlah pasar konsumen yang cenderung sedikit. Plasmedia Academy memiliki pangsa pasar yang cukup sempit (niche), yaitu pasar manager tingkat strategik khususnya bagian department IT. Sampa saat ini, jumlah manager tingkat strategik masih sedikit, apalagi manager yang mengepalai bagian IT. Dari sisi suplier, dalam hal ini, adalah ketersediaan pengajar yang berkualitas, Plasmedia Academy memiliki posisi yang sangat lemah. Kekuatan penawaran (bargaining power) dari suplier sangat lah kuat, hal ini disebabkan karena jumlah mereka yang cenderung sedikit serta sulitnya mencari pengajar yang berkualitas yang mau berbagi ilmu dan pengalamannya. Plasmedia Academy sering kali harus ‘tunduk’ pada syarat yang diajukan oleh suplier. Dari sisi persaingan saat ini, Plasmedia Academy memiliki posisi yang cukup kuat, karena belum banyaknya perusahaan pesaing yang menawarkan program sejenis. Namun demikian, tekanan dari mereka (para pesaing) juga masih dapat dirasakan sebagai ancaman, sehingga perusahaan tetap harus berusaha mengembangkan kekuatan kompetitif yang dimilikinya. Dari sisi produk dan jasa pengganti (substitute products), perusahaan tidak terlalu berpengaruh, karena materi yang ditawarkan khususnya yang berhubungan strategik IT, masih dapat berkembang dan memiliki variasi yang beragam. Perusahaan dalam hal ini, harus memiliki inovasi yang cukup untuk dapat menelusuri lebih dalam bagian-bagian yang dapat dijadikan topik materi pelatihan.
88 Dari sisi masuknya pesaing baru, Plasmedia Academy berada dalam posisi yang cukup kuat. Walaupun banyak perusahaan baru (baik asing maupun lokal), banyak yang masuk ke dalam persaingan, tetap saja, Plasmedia Academy memiliki sikap positif. Mereka memiliki barrier of entrance, yaitu kepercayan bahwa suatu perusahaan harus memiliki kompetensi di bidang IT untuk dapat menawarkan pelatihan dibidang tersebut. Plasmedia Academy, sebagai bagian dari Plasmedia IT Solution, dalam hal ini sudah dianggap memiliki kemampuan yang baik dalam bidang IT.
New Entrance (MEDIUM) Suppliers
Existing Competitor
Buyers
(HIGH)
(LOW)
(MEDIUM)
Substitute Products (LOW) Gambar 4.32 Porter’s Five Forces
4.6. Analisis Kompetitor Berikut merupakan hasil survey dan analisis beberapa perusahaan pelatihan yang ada disekitar DKI Jakarta. Nama-nama perusahaan dibawah ini, merupakan perusahaan yang menyediakan pelatihan berbasis IT, walaupun tidak ada perusahaan yang menawarkan produk sejenis dengan Plasmedia Academy, tetapi ada beberapa jenis program yang menyerupai.
89 Dari beberapa program yang disediakan Plasmedia, yang paling banyak pesaing adalah untuk Project Management serta Security. Dan perusahaan pesaing yang merupakan pesaing terdekatnya diantaranya: Prosys, LearnIT dan Brainmatics. Yang menjadi Critical Success Factor (CSF) mereka diantaranya adalah: pelatih yang kompeten dibidangnya, serta sertifikasi yang mereka tawarkan.
90
Tabel 4.3 Survey Kompetitor Brief Description
Strength
Inixindo Inixindo.co.id
Company
Jakarta Selatan
Location
Merupakan tempat pelatihan berbasis IT yang memiliki sertifikasi LUNIX / UNIX maupun ORACLE.
LearnIT myLearnIT.com
Jakarta Selatan
Merupakan pesaing terdekat, khususnya yang berhubungan dengan PMP (Project Management) serta System Analysis and Design
Prosys Prosys.co.id
Jakarta Selatan
Termasuk pesaing terdekat, khususnya yang berhubungan dengan pelatihan Project Management Fokus pada pasar Manajemen Proyek
BrainMatics.com
Jakarta Selatan
Merupakan perusahaan pesaing yang cukup dekat, khususnya yang berhubungan dengan Project IT Management serta Security.
Memiliki cabang dibeberapa lokasi, seperti Bandung, surabaya, yogyakarta, medan Kerja sama dengan SGU (Swiss German University) Fokus pada sistem-sistem open source, seperti linux, unix System jadwal yang flexibel (upon request) Memiliki tempat pelatihan tersendiri, sehingga tidak perlu menyewa tempat lagi bila ingin mengadakan pelatihan Rata-rata pelatihannya telah bersertifikasi Berkerja sama dengan IAMPI ( Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia) Sebagai “First registered education provider” di PMI Berkerjasama dengan perusahaan-perusahaan internasional, seperti Artemis atau Interlink Technology Melakukan kerja sama dengan komunitas InfoKomputer.com Menyediakan pelatihan bersertifikasi
Weakness Materi Pelatihan terlalu fokus pada hal-hal teknikal bukan manajerial
Harga pelatihan rata-rata Rp 4.000.000,00 (belum termasuk ujian sertifikasi)
Waktu pelatihan yang cenderung singkat dan padat Harga pelatihan rata Rp. 4.000.000,00
Mereka lebih fokus pada pelatihan untuk CISCO dan CCNA
91
Metrodata Metrodata.co.id
Jakarta Selatan
Digital Studio digitalstudio.co.id
Cideng Kepala Gading Tebet Kebon Jeruk
Merupakan perusahaan konsultasi IT yang juga memiliki beberapa modul pelatihan Perusahaan ini merupakan pesaing terdekat dalam bidang pelatihan yang berhubungan dengan MS Office Merupakan perusahaan pelatihan yang bergerak di bidang multi media
Kemitraan dengan vendorvendor terkenal, serta memiliki sertifikasi internasional Kurikulum berstandar internasional Terdapat pelayanan purna training
Materi Pelatihan terlalu fokus pada hal-hal teknikal bukan manajerial
Memiliki lisensi internasional Jadwal pelatihan yang besifat lebih lunak/friendly (paketnya dalam bentuk jam) Melakukan sistem partnership dalam bentuk lisensi
Tidak menyediakan pelatihan yang bersifat IT strategik
92
4.7. Analisis Key Success Factor Berdasarkan hasil analisis, maka Plasmedia Academy harus memiliki beberapa faktor penentu yang dapat membedakan serta mampu memberikan nilai tambah bila dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Faktor penentu tersebut umumnya disebut sebagai key success factor. Berikut merupakan beberapa key succes factor dari Plasmedia Academy:
Topik yang menarik dan kualitas program workshop Berdasarkan hasil survey yang dilakukan baik secara internal maupun eksternal, maka dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa pemilihan topik merupakan salah satu kunci untuk menentukan apakah Plasmedia Academy dapat berkembang atau tidak. Bila dilihat dari survey internal (gambar 4.15), maka secara eksplisit dapat diketahui bahwa topik itu sendiri menarik sekitar 73% dari minat peserta, dengan kontribusinya : -
Topik yang berhubungan dengan pekerjaan (topik yang menarik)– 19%
-
Topik yang menarik (topik yang menarik) – 18%
-
Meningkatkan Pengetahuan (kualitas dari topik) – 16%
-
Ingin kembangkan potensi diri (kualitas dari topik) – 20%
Sedangkan dari survey ekternal (gambar 4.26), secara eksplisit dapat dilihat, bahwa topik itu sendiri menarik sekitar 76% dari minat peserta, dengan kontribusinya : -
Topik yang menarik (attractive topik) – 63%
-
Berhubungan dengan pekerjaan (work related topic) – 13%
93
Dari gambaran diatas, maka dapat dikatakan bahwa topik merupakan salah satu titik yang paling krusial untuk diperhatikan. Selain itu juga, dengan menawarkan topik yang menarik serta berkualitas, dengan sendirinya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen (peserta pelatihan) yang selanjutnya tentu berpengaruh pada word of mouth dari Plasmedia Academy didunia luar, yang bila diteliti lebih jauh lagi, maka dapat dilihat dari survey internal (gambar 4.15), berarti topik ini menambahkan ketertarikan secara tidak langsung sebesar 14%, yang berarti mendekati 87%, pengaruh topik terhadap ketertarikan konsumen. Sedangkan bila dilihat dari survey eksternal (gambar 4.25), maka topik ini akan cukup pengaruhnya terhadap pemasaran dari Plasmedia Academy dimana saran dari teman/rekan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pencarian informasi pelatihan, yaitu sekitar 36% (29 responden).
Harga Harga, sampai saat ini, dapat menjadi salah satu key success factor dari Plasmedia Academy, mengingat semakin sulitnya ekonomi negara sekarang ini, dimana daya beli masyarakat semakin menurun dari hari ke hari. Hal ini dapat menjadi suatu hal yang signifikan bila dilihat dari hasil analisis kuisioner eksternal mengenai alasan yang menjadi penghalang dalam mengikuti pelatihan (gambar 4.27), dimana sekitar 39% responden menyatakan harga menjadi alasan utama dalam memilih pelatihan. Dari hasil analisa tersebut, cukup jelas bahwa masyarakat sekarang ini cenderung “price sensitive”. Oleh karena itu ada baiknya Plasmedia Academy menyikapi dan menyiasati hal ini, karena masalah harga ini bisa
94
menjadi penghambat atau menjadi kesempatan bagi Plasmedia Academy itu sendiri.
Lokasi Lokasi juga dapat menjadi salah satu key success factor yang cukup penting dalam menentukan keberhasilan dari Plasmedia Academy. Karena bila dilihat dari hasil survey, baik internal (gambar 4.18) maupun eksternal (gambar 4.27), mengenai faktor yang menghalangi pelatihan, salah satunya adalah lokasi tempat diadakannya pelatihan. Faktor lokasi pelatihan didalam survey internal jauh lebih dominan daripada hasil di survey ekternal tapi keduanya mempunyai pengaruh yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari survey internal, yang menyatakan bahwa sekitar 25% dari responden tidak puas dengan lokasi yang ada, sementara bagi survey internal, sekitar 15% responden sangat mempertimbangkan lokasi dalam memilih pelatihan. Memang lokasi itu cenderung relatif antara orang yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi bila dilihat gambar secara garis besar, maka akan diketahui, sebagian besar konsumen (Gambar 4.1.3) dan calon potensial konsumen Plasmedia Academy berasal dari daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan (Gambar 4.29). Oleh karena itu pemilahan tempat juga merupakan salah satu key success factor untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan calon konsumen.
95
Waktu & Durasi Pelatihan Waktu dan durasi pelatihan merupakan salah satu key success factor dalam mengadakan pelatihan, mengingat kecenderungan topik yang ditawarkan oleh Plasmedia Academy adalah untuk level strategik, maka peminatnya pun cenderung orang-orang yang sudah bekerja, dan umumnya mereka memiliki waktu yang sedikit bahkan sulit untuk membagi waktu bagi diri mereka sendiri. Oleh karena itu dalam pemilihan waktu dan durasi ini dapat dicocokon dengan keinginan pasar. Hal ini dapat terlihat jelas dari survey eksternal mengenai faktor yang menghalangi mengikuti pelatihan (gambar 4.18), dimana sebanyak 30% (24 orang) menyatakan jam atau durasi pelatihan menjadi pertimbangan utama mereka. Sedangkan berdasarkan hasil survey internal, bagi yang telah mengikuti pelatihan, mengenai alasan yang menghalangi pelatihan (gambar 4.27), sebanyak 12% dari responden menyatakan kurang puas dengan waktu dan durasi pelatihan (masing-masing 6%).
Sertifikasi Walaupun Sertifikasi terlihat tidak begitu signifikan pengaruhnya bagi para responden dalam memilih tempat pelatihan, akan tetapi ada suatu indikasi bahwa trend ke depan menunjukkan sertifikasi, terutama yang bersifat internasional, akan membuat sebuah pelatihan lebih ‘kompeten’. Indikasi ini dapat terlihat secara implisit dari hasil analisis persentase brand image dari perusahaan jasa pelatihan
terhadap responden eksternal (gambar 4.30), dimana terlihat
kecenderungan dari para penyelengara pelatihan yang brand awarnessnya cukup
96
tinggi (>15%), rata-rata memiliki kekuatan (dari analisa strenght-weakness kompetitor) bahwa mereka bersertifikasi. Oleh karena itu faktor sertifikasi menjadi salah satu dapat menjadi salah satu key success factor bagi plasmedia.
Sebagai pelengkap dari lima faktor key success factor diatas (Topik yang menarik dan kualitas program workshop; Harga; Lokasi; waktu & Durasi pelatihan; sertifikasi), adalah bagaimana strategi pemasaran dari Plasmedia Academy dapat mensosialisakan dan mengedukasi konsumen/calon konsumen agar mereka merasa membutuhkan dan tertarik untuk mengikuti pelatihan dari Plasmedia Academy. Karena disini lebih sulit untuk mengalakan lingkungan dibanding kompetitor, yang dimaksud disini adalah adanya anggapan atau persepsi bahwa pelatihan IT lebih cocok ditujukan untuk orang-orang teknikal ditambah lagi, model pelatihan ini cenderung sifatnya tidaklah terlalu signifikan kebutuhannya bila dibandingkan dengan pelatihan-pelatihan bahasa seperti Inggris atau Mandarin. Oleh karena itu, strategi pemasaran dari Plasmedia Academy sangatlah penting untuk dapat memacu penyebaran informasi, serta untuk menyadarkan calon konsumen bahwa mereka membutuhkan pelatihan IT strategik seperti yang ditawarkan oleh Plasmedia Academy. In the end “Talk About IT Strategic, Talk About Plasmedia Academy”
97
4.8. Market Development Plan 4.8.1. Segmentation, Targeting and Positioning Yang menjadi segmen Plasmedia Academy adalah umumnya kalangan managerial perusahaan, hal ini dilakukan karena, materi yang ditawarkan oleh Plasmedia Academy, termasuk dalam topik IT for strategic. Materi yang ditawarkan oleh Plasmedia, tidak berhubungan dengan masalah teknis IT, melainkan lebih kepada bagaimana menggunakan serta mengelola IT yang bersangkutan dalam menjalankan suatu bisnis, sehingga mampu menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan jenis usahanya, target Plasmedia Academy adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan dan perbankan; usaha manufakturing; serta usaha bidang instansi pemerintahan (seperti BUMN). Alasan dipilihnya target perusahaan tersebut adalah bahwa, berdasarkan survey yang dilakukan secara umum, perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang tersebut, paling banyak melakukan investasi di bidang IT. Dengan demikian, mereka merupakan pangsa pasar terbaik bagi pelatihan jenis IT strategik. Khusus untuk perusahaan yang bergerak dibidang manufakturing, Plasmedia Academy kurang memiliki kekuatan untuk memasuki pasaran tersebut, pasalnya, perusahaan yang bergerak di bidang manufakturing, lebih tertarik pada pelatihan IT yang sifatnya spesifik yang berhubungan langsung dengan teknologi produksi yang mereka pakai.
98
Sedangkan bila dilihat dari wilayah lokasi pasar, Plasmedia Academy, lebih memfokuskan diri pada wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Seperti yang sebelumnya di sebutkan diatas, daerah tersebut (Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat), merupakan pusat dari beberapa perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dibidang keuangan perbankan dan badan pemerintahan. Target Plasmedia Academy, bila dilihat dari latar belakang pekerjaan peserta, lebih difokuskan pada mereka yang bergerak atau berada pada divisi IT maupun pada divisi keuangan dan pemasaran. Mereka yang bekerja pada bidang tersebut, umumnya lebih banyak terlibat langsung pada penerapan teknologi berbasis IT. Tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan, akan adanya target pasar baru yang muncul sesuai dengan kebutuhan. Pada industri pelatihan Plasmedia Academy ini, pergerakan antar kompetitor cenderung “under radar” satu sama lain, oleh karena itu agak sulit untuk menentukkan dimana Plasmedia Academy memposisikan dirinya, akan tetapi berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, maka Plasmedia Academy dapat memposisikan diri mereka sebagai salah satu first mover yang fokus dalam memberikan pelatihan untuk para level strategik dengan materi yang unik. Dalam upaya menanamkan image tersebut di pikiran masyarakat, maka Plasmedia. Academy dapat menciptakan suatu logo atau moto yang menarik dan mudah diingat, seperti “Talk About IT Strategic, Talk About Plasmedia Academy”.
99
4.8.2. Strategi 4-P (Product, Price, Promotion, Place) 4.8.2.1. Produk (Product) Produk/materi pelatihan yang ditawarkan oleh Plasmedia Academy, umumnya ditujukan untuk pihak managerial, sehingga materi tersebut akan lebih banyak membahas kasus nyata serta konsep dalam dunia bisnis nyata. Suatu sesi pelatihan, akan dibagi menjadi 4 bagian utama yaitu (tergantung pada modul workshop yang bersangkutan): Sesi konsep dan framework (concept and framework) – 30% Dalam sesi ini, peserta akan diberikan beberapa konsep dasar yang dapat membantu mereka dalam menganalisa suatu masalah serta yang nantinya akan menjadi panduan (guideline) dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Sesi ini akan menggunakan 30% dari waktu yang disediakan. Sesi studi kasus (case study) – 30% Pada sesi berikutnya, peserta akan diberikan beberapa contoh studi kasus yang bersangkutan, termasuk mengenai cara melakukan analisa serta penyelesaian masalah nya. Peserta akan dipandu, tahapan demi tahapan dalam melakukan analisa pendalaman terhadap masalah yang bersangkutan. Dengan adanya sesi ini, diharapkan peserta dapat mengetahui dan berhubungan langsung dengan masalah di dunia nyata. Sesi praktek (practical case) – 30% Setelah peserta diberikan beberapa contoh studi kasus, maka mereka akan diberikan kesempatan untuk melakukan analisa sendiri, terhadap kasus yang terjadi dalam praktek bisnis secara umum. Tujuannya adalah untuk melatih
100
mereka dalam melakukan analisa dan penyelesaian masalah. Mereka akan didorong untuk lebih berpikir luas dan terbuka, serta belajar untuk mengkomunikasikan (diskusi) pendapatnya kepada peserta lainnya. Sesi kontigensi (contigency) – 10% Sesi terakhir merupakan sesi kontigensi, yaitu sesi penyesuaian, dimana akan disediakan 10% dari waktu pelatihan, khusus untuk mereview kembali. Sesi ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta. Tabel 4.4 Pembagian Modul Workshop
Pengembangan program workshop yang akan dilakukan secara umum adalah melalui tiga kunci, yaitu dari segi kualitas produk, variasi dari produk dan waktu atau durasi pelatihan. Pengembangan kualitas dari produk dapat dilakukan Plasmedia Academy dengan jalan melakukan sertifikasi, memberikan materi yang lebih mudah diterapkan dalam dunia sehari-hari (applicable). Sedangkan variasi dari produk dapat dilakukan dengan secara rutin mengkombinasikan variasi dan jumlah dari materi pelatihan yang ditawarkan.
101
Untuk durasi atau waktu pelatihan yang ditawarkan, maka menurut hasil analisis, waktu yang terbaik adalah di pagi hari dan siang hari. Strategi kedepan yang dapat dilakukan oleh Plasmedia Academy dalam melakukan penyelengaraan yaitu dengan membagi jadwal pelatihan menjadi dalam 2-3 minggu, dimana setiap minggu hanya menggunakan 1-3 hari saja, mungkin hari sabtu saja atau paket selasa – kamis. Didalam pengembangan produk, Plasmedia Academy bisa lebih fokus kepada target pasarnya, yaitu sektor perbankan dan konsultan Berikut merupakan beberapa saran produk materi pelatihan yang dapat memberikan nilai tambah bagi Plasmedia Academy: Topik
Tabel 4.5 Program Workshop Baru Tujuan Materi
Preparing Company
Mempelajari manajemen pemasaran global yang
Towards AFTA
dipadukan dengan IT sebagai tools untuk meningkatkan
Competition With IT
efektivitas dari manajemen pemasaran global.
Strategic DSS with IT enchancment for Financial Analysis
Mempelajari penggunaan IT untuk dapat mendukung kegiatan financial, misalnya untuk analisis profit, analisis arus kas, ROI, dll.
CRM for banking
Mempelajari penerapan CRM didalam dunia perbankan, termasuk tools (yang bersifat IT) yang dapat digunakan.
B 2 B Strategic Planning
Memperkenalkan konsep bisnis B2B, serta bagaimana cara membangun sistem B2B yang efektif baik dari sisi teknis maupun dari segi bisnis perusahaan.
Marketing tools for
Mempelajari strategi dan trik yang dapat digunakan
banking in IT way
untuk membangun brand atau sekedar promosi melalui perkembangan IT, misalnya melalui Blog. Serta
102
membahas potensi dari e-Banking Creating
Mempelajari strategi pengembangan mobile-banking
Competetiveness Through sehingga dapat membantu pihak perbankan untuk Mobile Banking
memperoleh keunggulan kompetitif.
Teleconference in consulting world
Mempelajari cara-cara mudah memberikan konsultasi
Strategic Marketing with
Mempelajari teknik pemasaran strategik dengan
IT
menggunakan bantuan IT dan cara pengukuran
melalu teleconference
keberhasilannya, yang meliputi data analisis sampai dengan pengambilan keputusan Integrated
Mempelajari bagaimana menggunakan media teknologi
Communication
untuk dapat mengintegrasikan komunikasi dalam
Marketing
marketing, seperti penggunaan mailing list secara maksimal.
IT Valuation
Mempelajari cara-cara untuk menjustifikasi sebuah proyek IT serta menentukan apakah proyek yang bersangkutan layak untuk dijalankan atau tidak.
IS Strategic Planning
Mempelajari cara-cara untuk merancang suatu sistem informasi agar dapat sesuai dengan tujuan perusahaan (menyesuaikan IT planning dengan business planning).
Corporate IS
Mempelajari bagaimana cara perusahaan menangani
Management
sistem informasi mereka agar dapat dikelola secara efektif dan efisien sehingga benar-benar mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang bersangkutan.
Communication Skill in
Mempelajari tata cara dan prilaku seseorang dalam
Using the Web
melakukan komunikasi melalui jaringan (internet), serta bagaimana cara mengidentifikasikan adanya tindakan yang illegal (seperti spam)
103
Competitiveness through
Mempelajari bagaimana mendapatkan, mengontrol dan
Information Management
menggunakan informasi untuk dapat memberikan kompetitif advantage untuk perusahaan.
Vendor Management
Mempelajari bagaimana cara perusahaan dapat
Using the Web
menggunakan jaringan internet dalam meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pemasok (vendor)
Analisis Sekuritas dengan Mempelajari bagaimana menggunakan tools IT yang IT
digunakan dalam menganalisis transaksi sekuritas.
IT Risk Management
Mempelajari cara mengidentifikasikan dan mengontrol resiko dengan bantuan IT.
IT performance
Mempelajari bagaimana cara mengukur evaluasi kinerja
evaluation
sistem informasi dalam suatu perusahaan dengan bantuan tools seperti Six Sigma dan Balanced ScoreCard.
How to Manage IT
Mempelajari bagaimana cara mengelola jaringan dalam
Network Infrastructure
suatu perusahaan, sehingga bebas dari masalah seperti
Effectively
hackers.
4.8.2.2. Harga (Price) Plasmedia Academy sebenarnya sudah memiliki harga yang cukup bersaing bila dibandingkan dengan pesaing-pesaing mereka. Dari hasil survey internal mengenai faktor yang mendorong mengikuti pelatihan (Gambar 4.14), dimana inisiatif pribadi (59%) lebih besar faktornya daripada anjuran perusahaan (41%), dari sini terlihat lebih jelas bahwa harga yang ditawarkan plasmedia cenderung kompetitif. Akan tetapi disini, pricing mempunyai masalah yang cukup krusial, dimana tenaga pelatih yang berkualisifikasi sangat sedikit dimiliki oleh Plasmedia Academy,
104
sehingga para pelatih atau pengajar memiliki potensi untuk menimbulkan masalah dikemudian hari (mengingat mereka memiliki bargaining power yang tinggi). Biaya pelatihan yang akan ditawarkan, berkisar pada Rp. 2.000.000,00 /peserta (tergantung modul workshop). Biaya tersebut, akan mengalami kenaikan setiap tahunnya sebesar 10%. Untuk saat ini, perusahaan akan melakukan pricing startegy, dimana perusahaan akan menawarkan pelatihan workshop, dengan harga yang relatif dibawah harga pasaran. Hal ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan seperti: masih kurangnya brand awareness dari Plasmedia Academy, sehingga belum banyak masyarakat yang tahu serta kondisi perekonomian masyarakat yang masih belum stabil, sehingga mereka cenderung bersikap price sensitive. Pelatihan yang umumnya dilaksanakan di hotel-hotel atau di gedung pertemuan, di estimasikan akan memakan biaya sebesar Rp. 150.000,00 /hari /peserta. Biaya tersebut sudah termasuk biaya sewa tempat dan makanan kecil (snack). Untuk biaya materialnya, rata-rata membutuhkan Rp. 250.000,00 /peserta. Sedangkan untuk biaya pembicaranya, akan membutuhkan biaya rata-rata sekitar Rp. 3.500.000,00. dari tarif yang ditawarkan, diharapkan, perusahaan akan mendapatkan profit margin sebesar Rp. 500.000,00 /peserta.
105
4.8.2.3. Promosi (Promotion) Dalam melakukan promosi, Plasmedia Academy akan fokus pada penggunaan promosi melalui faximile dan penyebaran brosur. Walupun demikian, setiap tahunnya, di rencanakan akan dilakukan promosi melalui media massa seperti koran atau majalah, setidaknya dua kali setahun. Biaya yang disediakan untuk promosi pemasaran untuk masing-masing workshop adalah sebesar Rp. 2000.000,00 Selain promosi dengan faximile dan iklan koran, Plasmedia juga dapat melakukannya penyebaran brosur melalui mailing list. Situs Plasmedia.com, juga dapat menjadi salah satu media untuk memasarkan produknya. Dari situs tersebut, calon peserta juga dapat langsung melakukan pemesanan tempat (kursi) secara online untuk modul workshop yang telah disediakan. Tujuannya adalah untuk dapat meningkatkan nilai tambah khususnya dalam hal kemudahan pelayanan kepada calon peserta. Selain itu, juga bisa menggunakan blogs. Popularitas blog sampai sekarang, seakan menyusul kesuksesan “saudara tua”-nya diinternet, seperti : mailing list, MIRC dan friendster. Blogs memang merupakan marketing tools baru yang sangat ampuh, karena dari sisi teknis, media ini sangat mudah dibuat, karena tidak memerlukan bahasa programming yang rumit, selain itu juga, khalayak awam dari berbagai kalangan mampu membuat dan mengakses blog selama dia memiliki koneksi internet. Melalui blog ini, Plasmedia Academy dapat membentuk suatu komunitas blogger. Para konsumen dari pelatihan/non pelatihan Plasmedia bisa memberikan pendapat, saran, keluhan ataupun hanya sekedar bercerita saja. Jika komunitas
106
tersebut sudah mulai bercakap-cakap diantara mereka sendiri (mulai hidup), bagi Plasmedia tentu sangat menguntungkan karena hal tersebut dapat digunakan sebagai sarana promosi gratis. Selain itu, informasinya pun dapat lebih mempengaruhi sesama rekan/peer karena sudah saling mengenal. Dan apabila komunitas bloger Plasmedia sudah menjadi solid, niscaya Plasmedia Academy akan lebih mudah menyampaikan berbagai program baru atau hanya sekedar edukasi konsumen. Disisi lain, upaya pemasaran menjadi lebih efisien dan efektif. Efisien karena lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan ilkan di media cetak, sedangkan efektif, karena sebagai sesama komunitas blogger, tentu lebih mudah mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, karena diketahui pula bahwa word of mouth cukup efektif sebagai marketing tools, oleh karena itu dapat diimplemetasikan oleh Plasmedia Academy untuk memberikan insentif bagi mereka yang puas dengan pelatihan plasmedia agar lebih tertarik untuk menyebarkan pelatihan plasmedia tersebut melalui sistem jaringan. Maksudnya, apabila si B, C, D, E, F ikut pelatihan di Plasmedia Academy berdasarkan referensi si A, maka A akan menerima insentif berupa cash back. Misalnya saja 7.5% bagi pelatihan yang harganya dibawah sampai dengan dua juta lima ratus ribu, dan 5% untuk pelatihan yang harganya diatas itu. Jadi walaupun Plasmedia Academy mengeluarkan “uang promosi” untuk penyebaran tersebut, akan tetapi hasilnya lebih pasti apabila dibandingkan dengan promosi melalui koran Harga pelatihan
2.500.000
Cash payback
187.500
Rata-rata Margin perorang
500.000
107
ROI
(5 x 500.000) – 187.500 = Rp 2.312.500 2.312.500 / 187.500 = 1233,33%
Promosi pada perusahaan, umumnya ditujukan langsung kepada bagian HRD. Divisi HRD merupakan bagian dalam perusahaan yang bertanggung jawab pada pengembangan potensi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Pihak pemasaran Plasmedia Academy, harus dapat membuat pihak HRD percaya bahwa materi pelatihan yang ditawarkan Plasmedia Academy, merupakan topik penting serta yang dapat membantu perusahaan untuk lebih mengembangkan usahanya (yang berhubungan pada penggunaan IT). Brosur harus dibuat dengan memperhatikan nilai estetis (keindahan) serta kemudahan pemahaman. Didalamnya harus tercantum diantaranya seperti: topik yang ditawarkan (termasuk tujuan pelatihan, durasi waktu, serta biaya), jadwal pelatihan selama satu tahun serta profil pengajar atau pelatih yang bersangkutan. Salah satu yang menarik minat peserta untuk turut mengikuti suatu pelatihan, adalah dari segi pembicara (pelatih). Plasmedia Academy menggunakan IT selebritis untuk menarik perhatian calon pesertanya. Selain IT selebritis, biasanya pembicara tersebut akan di dampingi oleh pembicara lain yang juga memiliki kompetensi di bidang yang bersangkutan. Plasmedia Academy juga dapat mengadakan seminar terbuka (open house), dengan kerja sama dengan media massa, sehingga dapat meningkatkan kekuatan brand awareness dari Plasmedia Academy. Serta menjadi sponsor pada event-event IT tertentu.
108
4.8.2.4. Tempat (Place) Plasmedia Academy sendiri, terletak di daerah kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Apabila mereka ingin mengadakan suatu pelatihan, maka lokasi pelatihan yang dianggap paling cocok adalah di sekitar wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Umumnya pelatihan dilaksanakan di hotel-hotel ataupun di gedung-gedung pertemuan, seperti di hotel Kartika Chandra atau gedung Bidakara. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi pelatihan adalah lokasi pelatihan, diantaranya: Tempat yang memiliki fasilitas lengkap Lokasi pelatihan harus tersedia fasiltas yang memadahi, seperti fasilitas sound system, proyektor (infokus). Lokasi strategis, dekat pusat kota Lokasi yang bersangkutan, diusahakan berada ditempat yang umumnya dikenal, karena biasanya peserta akan lebih mudah mencapai tempat tujuan bila memang tempat tersebut mudah dikenal. Apabila tempat yang dipilih, merupakan tempat di ujung kota (pelosok), peserta akan mengalami kesulitan dalam mencapai tempat tersebut, yang pada akhirnya akan mengurangi nilai bagi Plasmedia Academy itu sendiri. Menghindari daerah yang rawan Lokasi pelatihan, diusahakan tidak berada di daerah lokasi kawasan industri maupun di daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang cukup memprihatinkan.
109
Sampai saat ini, Plasmedia Academy masih menyewa tempat (seperti di hotelhotel maupun di gedung pertemuan), karena memang belum memiliki gedung tersendiri. Untuk tahun kedepannya, diharapkan perusahaan dapat melakukan investasi gedung, sehingga dapat mengurangi biaya variabel serta lebih dapat menambah nilai tambah bagi calon peserta.
Dengan memiliki tempat tersendiri, maka diharapkan akan dapat memberikan flexibilitas waktu pelatihan dan kesan lebih professional bagi Plasmedia Academy dalam menyelengarakan pelatihan. Saat pembelian yang tepat bagi plasmedia adalah awal tahun ke tiga, karena di dua tahun pertama, Plasmedia Academy harus lebih berkonsentrasi untuk mengolah materi pelatihan agar lebih berkualitas dan bervariasi. Selain itu juga, Plasmedia Academy perlu berkonsentrasi untuk menggurangi bargaining power dari suplier (pengajar).
4.8.3. Target Plasmedia Academy Berdasarkan hasil analisa sebelumnya, maka telah dirangkumkan beberapa target dari Plasmedia untuk kedepannya (sampai tahun 2009). Target ini, telah disesuaikan dengan kondisi perusahaan sampai saat ini. Target 2005 Untuk diawal tahun 2005, Plasmedia harus memfokuskan diri pada perbaikan kualitas internal, seperti: mengembangkan tim pemasaran Plasmedia Academy yang solid, meningkatkan brand awareness dari Plasmedia Academy serta berusaha menangkap lebih banyak pangsa pasar yang tersedia. Untuk dapat
110
mencapai target tersebut, Plasmedia Academy dapat meningkatkan upaya promosi seperti dengan melakukan open house maupun sponsor event-event khusus (tentunya dengan mengundang beberapa media massa). Salah satu kekuatan Plasmedia Academy, adalah dia merupakan salah satu bagian dari jasa yang ditawarkan Plasmedia IT Solution, oleh karena itu, tidak ada salahnya bila mereka sering melakukan kerja sama promosi dengan Plasmedia IT Solution. Sedangkan dari sisi internal, Plasmedia Academy harus meningkatkan kompetensi baik dari sales yang bersangkutan maupun dari materi dan pembicara yang ditawarkan. Pembuatan materi harus selalu di review ulang, dan di kembangkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Sedangkan untuk sales, mereka bisa dibekali dengan kemampuan personal dan marketing kit yang memadahi (seperti brosur, katalog dan kartu nama). Diharapkan, image dari Plasmedia Academy, sudah dapat dikenal oleh masyarakat sekitar, setidaknya dalam radius 5-10 Km. Tujuannya adalah, agar dapat menciptakan suatu brand awareness, sehingga masyarakat sekitar menyadari bahwa ada suatu perusahaan yang menawarkan jasa pelatihan IT strategik. Target 2006 Tujuan perusahaan untuk tahun 2006, diantaranya adalah mempertahankan konsumen atau peserta (customer retention), melakukan kerja sama dengan organisasi lain yang bertujuan untuk memperoleh sertifikasi internasional, serta mengembangkan kualitas dari modul yang sudah disediakan. Salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan adalah dengan menerima umpan balik dari peserta yang sudah pernah mengikuti pelatihan. Umpan balik dapat
111
dilakukan dengan bantuan kuesioner maupun tatap muka secara langsung. Dengan adanya umpan balik tersebut, diharapkan perusahaan mampu melakukan review terhadap pelayanan yang diberikan, serta meningkatkan kualitas pelayanan. Pelayanan akan di review baik sisi dari materi yang diberikan, pembicara yang bersangkutan, serta penjadwalan pelatihan. Peserta yang sudah pernah mengikuti pelatihan sebelumnya, harus dapat di pertahankan, salah satunya adalah dengan membentuk suatu komunitas tersendiri atau dengan mailing list, sehingga perusahaan dapat tetap berkomunikasi dengan peserta yang bersangkutan. Plasmedia Academy juga dapat melakukan kerja sama dengan perusahaan lain dalam memberikan nilai tambah bagi peserta, seperti misalnya berupa pemberian potongan harga untuk produk tertentu. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan kerja sama untuk mendapatkan sertifikasi internasional, seperti sertifikasi PMP dan sertifikasi untuk materi Security Management. Plasmedia Academy harus dapat mengembangkan materimateri pelatihan yang memiliki stándar internasional. Untuk itu Plasmedia Academy harus mempersiapkan diri untuk dapat diterima dari ujian sertifikasi. Target 2007 Setelah memiliki pangsa pasar yang cukup kuat yang disertai oleh loyalitas peserta pelatihan, maka perusahaan dapat melakukan investasi pembelian gedung. Gedung yang direncanakan, harus mampu memenuhi persyaratan yang sebelumnya telah ditentukan. Perusahaan harus dapat mempertimbangkan lokasi baik dari segi prestise, biaya serta fasilitas yang disediakan. Besar ruangan yang diperkirakan adalah sekitar 10m x 10m.
112
Perusahaan juga harus selalu sigap dalam menentukan kebutuhan pelatihan dari pasar. Karena itu mereka harus terus melakukan penelitian terhadap kebutuhan dari peserta. Selain menentukan topik pelatihan yang baru, perusahaan harus juga mencari dan menentukan pembicara yang benar-benar menguasai topik pelatihan yang bersangkutan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kerja sama dengan pihak tertentu, seperti dari universitas-universitas. Target 2008 Target Plasmedia Academy untuk tahun 2008 adalah menjadi untuk top of mind branding khususnya dalam bidang penyedia jasa pelatihan IT strategik. Salah satu caranya adalah dengan terus menjaga dan meningkatkan kualitas dari materi dan pembicara yang bersangkutan. Sejalan dengan semakin menguatnya brand image dari Plasmedia Academy, maka perusahaan dapat melakukan franchising terhadap model usahanya kepada pihak lain. Jangka waktu franchise yang diusulkan adalah sekitar 2,5 sampai 3 tahun; dan semua materi akan disediakan dari pusat Target 2009 Diharapkan target Plasmedia Academy untuk tahun 2008, sudah mampu menguasai pangsa pasar di wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, perusahaan dapat mulai melakukan ekspansi ke wilayah lain seperti di kota-kota besar (Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan). Untuk melakukan hal tersebut, Plasmedia Academy dapat melakukan kerja sama dengan pihak di daerah yang bersangkutan. Perusahaan tidak perlu memiliki tempat tersendiri, cukup menyewa ruang secukupnya.
113
Tabel 4.6 Target Plasmedia Academy Periode 2005-2009
114
4.9. Analisis Keuangan Estimasi 1: Gaji operasional
= Rp 4.800.000 /bulan
Sewa ruangan hotel
= Rp 150.000 /hari/peserta
Biaya pembicara
= Rp 3.500.000 /workshop
Harga pelatihan
= Rp 2.000.000 /peserta
Biaya pemasaran
= Rp 2.000.000 /workshop
Kapasitas 1 kali workshop estomasi 15 orang. Jumlah workshop dalam sebulan 4 kali. Jumlah kenaikan biaya diasumsi, sebesar 10% pertahun Pendapatan per bulan (4 x 15 x Rp 2.000.000)
Rp 120.000.000
Biaya operasional : Biaya gaji
Rp 4.800.000
Biaya hotel (4 x 15 x Rp 150.000)
Rp 9.000.000
Biaya pembicara (4 x Rp 3.500.000)
Rp 14.000.000
Biaya pemasaran (4 x Rp 2000.000)
Rp. 8.000.000
Biaya Lain (10% dari gaji)
Rp.
480.000
Total biaya operasional
Rp 36.280.000 -
Laba usaha sebelum pajak
Rp 83.720.000
Pajak (10 % x Rp 86.800.000)
Rp
Laba bersih per bulan
Rp 75.348.000
8.372.000 -
Investasi untuk memiliki tempat pelatihan tersendiri Asumsi membeli tanah di Jakarta Selatan seluas 10 m x 10 m Harga pasaran tanah rata-rata per meter persegi = Rp 2.500.000 Asumsi bangunan sudah ada tinggal renovasi saja bangunan terdiri dari 3 lantai Investasi untuk pembuatan materi pelatihan = Rp. 20.000.000,00
115
Biaya untuk tanah (100 x Rp 3.000.000)
Rp 300.000.000
Biaya bangunan (100 x Rp 2.500.000)
Rp 250.000.000
Biaya renovasi (25% x Rp 550.000.000)
Rp 62.500.000
Biaya lain-lain (10% x Rp 62.500.000)
Rp
Peralatan dll
Rp 150.000.000 +
Total investasi bangunan baru
Rp 768.750.000
Investasi materi
Rp 20.000.000 +
Total Investasi
Rp 788.750.000
6.250.000
Asumsi laba bersih per bulan = Rp 75.348.000 Asumsi setiap bulan konstan ada 4 kali Total investasi / laba bersih per bulan = 788.750.000 / 75.348.000 = 10,47 bulan. ROI per bulan
= (Laba bersih per bulan / total investasi) x 100% = (75.348.000 / 788.750.000) x 100% = 9,55% dari total investasi
Net Profit Margin
= (Laba bersih / Pendapatan) x 100% = (75.348.000 / 120.000.000) x 100% = 62,79%
Tabel 4.6 menunjukan beberapa pebandingan dari segi biaya, yang terbagi dalam beberapa kondisi atau skenario, yaitu bila terjadi perbedaan jumlah peserta per pelatihan workshop.
116
Tabel 4.7 Perbandingan Keuntungan Plasmedia Academy