BAB III TINJAUAN UMUM INSTANSI
3.1
Sejarah Singkat Perusahaan Tahun 1943, terdapat dua usaha angkutan di jaman pendudukan Jepang
JAWA UNYU ZIGYOSHA yang mengkhususkan diri pada angkutan barang dengan truk, gerobak/cikar dan ZIDOSHA SOKYOKU yang melayani angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor/bus. Tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, dibawa pengelolaan Kementrian Perhoeboengan RI, JAWA UNYU ZIGYOSHA berubah nama menjadi "Djawatan Pengangkoetan" untuk angkutan barang dan ZIDOSHA SOKYOKU beralih menjadi "Djawatan Angkutan Darat" untuk angkutan penumpang. 25 November 1946, kedua jawatan itu digabungkan berdasarkan Makloemat Menteri Perhoeboengan RI No.01/DAM/46 dibentuklah "Djawatan Angkoetan Motor
Repoeblik
Indonesia",
disingkat
DAMRI,
dengan
tugas
utama
menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya. Tugas ini pulalah yang menjadikan semangat "Kesejarahan" DAMRI yang telah memainkan peranan aktif dalam kiprah perjuangan mempertahankan kemerdekaan melawan agresi Belanda di Jawa. Tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan PP No.233 Tahun 1961, yang kemudian pada tahun 1965 BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN).
Tahun 1982, DAMRI beralih status menjadi Perusahaan Umum (PERUM) berdasarkan PP No.30 Tahun 1984, selnajutnya dengan PP No. 31 Tahun 2002, hingga saat ini. Dimana PERUM DAMRI diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan jasa angkutan umum untuk penumpang dan atau barang di atas jalan dengan kendaraan bermotor.
3.2
Maksud dan Tujuan Perusahaan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.31 tahun 2002, maksud dan tujuan
PERUM DAMRI adalah turut melaksanakan dan menunjangan kebijaksanaan program pemerintah di bidang ekonomi serta pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor perhubungan darat dengan armada bus dan truk serta ttap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan.
3.3
Visi dan Misi Perusahaan 3.3.1 Visi Menjadi penyedia jasa angkutan jalan raya yang aman, handal, terjangkau
serta unggul dalam kinerja. 3.3.2 Misi 1. Meningkatkan kualitas & kuantitas alat produksi 2. Mengutamakan kualitas pelayanan (level of service), keamanan penumpang & barang (level of safety) dan kepuasan pelanggan (Customer satisfaction) 3. Meningkatkan produksi, efisiensi dan menekan kebocoran 4. Meningkatkan nilai tambah (value added) kepada pemilik modal 5. Meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan SDM
3.4
3.5
Identitas Perusahaan Nama Perusahaan
: PERUM DAMRI Bandung.
Alamat
: Jln. Soekarno Hatta No. 787 KM 11, Bandung.
Telepon / Hp
: 08122084240
Email
:
[email protected]
Struktur Organisasi Menurut peraturan pelaksanaan PERUM DAMRI No.02/th1984 tentang:
kedudukan, susunan organisasi, tugas kewajiban, dan tata kerja unit angkutan bis kota, yang kemudian ditetapkan dengan surat keputusan Direksi Perusahaan umum DAMRI No.SK.222/OT.004/DU-1984 tanggal 1 Desember 1984 , yaitu meliputi : Kedudukan : - Unit angkutan Bis Kota dalam lingkungan PERUM DAMRI berkedudukan sebagai unit pelaksana yang menyelenggarakan sebagian tugas perusahaan dibidang angkutan kota ( Pasal 1 ayat 1 ) . - Unit angkutan Bis Kota dipimpin oleh seorang kepala yang menerima petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung jawab langsung kepada kantor pusat ( Pasal 1 ayat 2 ).
Struktur Organisasi PERUM DAMRI Unit Angkutan Bis Kota Bandung
Kepala unit
Bagian niaga dan angkutan
Bagian Tata Usaha
Bagian Tehnik
Sub.Bag.Tata Laksana Angkutan
Sub.Bag. Keuangan
Sub.Bag Tata Laksana Tehnik
Sub.Bag PPKDA
Sub.Bag. Kepegawaian
Sub.Bag.Perawatan dan perbengkelan
Sub.Bag PPBAS
Sub.Bag.Umum dan Rumah tangga
Sub.Bag.persediaan dan Penggudangan
Sub.Bag. Administrasi kendaraan
Sub.Bag PMP
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Perusahaan Umum Damri
Unit angkutan bis kota selengkapnya tersusun sebagai berikut: a. Bagian Niaga dan Angkutan yang terdiri dari: - Sub-Bagian pengaturan persiapan kendaraan dinas angkutan ( PPKDA ). - Sub-Bagian Tata Laksana Angkutan.
- Sub-Bagian Administrasi Kendaraan. - Sub-Bagian Pemeriksaan Muatan dan Angkutan ( PMP ). - Sub-Bagian Pengujian Perhitungan Bea Angkutan dan Statistik ( PPBAS ).
b. Bagian Teknik, Persediaan dan Perbengkelan yang terdiri dari: - Sub-Bagian Tata Laksana Teknik. - Sub-Bagian Persediaan dan Pergudangan. - Sub-Bagian Perbengkelan dan Perawatan.
c. Bagian Tata Usaha yang terdiri dari : - Sub-Bagian bagian keuangan - Sub-Bagian kepegawaian. - Sub-Bagian umum dan rumah tangga.
3.6
Sub Bagian Persediaan dan Pergudangan 3.6.1 Tugas dan Kewajiban:
a. Mempersiapkan rencana pengadaan suku cadang alat-alat, perlengkapanperlengkapan kendaraan, pembengkelan dan lain-lain alat keteknikan untuk janka pendek, menengah dan panjang dan menyampaikannya kepada Sub Bagian Tata Laksana tehnik untuk mengetahui penyusunan RAP & B. b. Mengurus, menjaga dan mengamankan barang-barang persediaan seperti suku cadang, minyak pelumas dan lain-lain perlengkapan kendaraan dan perbengkelan yang ada dalam gudang.
c. Melayani permintaan suku cadang, minyak pelumas dan lain-lain perlengkapan
kendaraan
yang
diperlukan,
atas
perintah
bukti
penerimaan/pengeluaran barang. d. Menerima, memakai dan menyimpan barang-barang atas Surat Pesanan Perusahaan. e. Menandatanganni berita acara penerimaan barang-barang dan bukti penerimaan barang. f. Mencatat dalam label barang-barang yang telah diterima dan dikeluarkan dengan tertib dan cermat. g. Mengadakan stock opname barang-barang dalam persediaan dengan disaksikan oleh bagian Su Bagian Tata Laksana Tehnik dan Pemegang Kuasa Komtabilitet (PKK).