BAB III TA’ZIR DAN KEDISIPLINAN SANTRI PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH LUWUNGRAGI BULAKAMBA BREBES
A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes Pondok Pesantren Assalafiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam salaf yang ada di desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Pondok pesantren ini didirikan oleh KH. Ma’mun Ma’sum pada tahun 1940. Pada awalnya pengasuh membangun pondok sebanyak tiga kamar yang berlokasi di sebelah utara Masjid Al-Istoqomah Luwungragi atau yang sekarang dikenal dengan Komplek I Al Mansyuriyah. Pada tahun 1942 ketika terjadi pergolakan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia beliau meninggalkan pondok pesantren menuju tempat kelahirannya di Peterongan Karangsembung Cirebon untuk menghindari kejaran militer Belanda. Kurang lebih tiga tahun beliau menetap disana. Tepatnya pada tahun 1947 beliau mendirikan pondok pesantren lagi di desa Peterongan Cirebon yang di kemudian hari dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Peterongan. Dinamakan Peterongan karena di sekitarnya banyak ditumbuhi tanaman terong. Beliau mengajar santri di Peterongan selama kurang lebih satu tahun, dan setelah memperkirakan keadaan di Luwungragi
61
62
aman, pada tahun 1968 Mbah Ma’mun pulang ke Luwungragi untuk meneruskan perjuangan beliau yang tertunda. Sekembalinya dari pelarian di Cirebon, geliat Pondok Pesantren Assalafiyah mulai nampak. Diawali dengan datangnya santri yang menetap bernama Amat. Sejak tahun 70-an santri sedikit demi sedikit mulai bertambah, diantaranya Harun dari Lengkong Kuningan, Nunung dan Amin. Akan tetapi pada tahun 1971 ada sekelompok orang yang tidak suka golongan santri yang mondok di pesantren dan melakukan intimidasi sehingga seluruh santri ketakutan dan meninggalkan pesantren. Pada tahun 1973 Assalafiyah kembali didatangi oleh santri. Santri yang pertama kali datang pada tahun itu adalah Abdul Manaf dari Kuningan dan sejak itulah pondok pesantren Assalafiyah berjalan sampai dengan sekarang. Kemudian pada tahun 1983 K.H.Ma’mun mendirikan pesantren putri yang terdiri dari lima lokal, beliau mendirikan podok pesantren putri karena terdorong dari banyaknya masyarakat yang ingin putrinya nyantri di pesantrennya. Dan pada tahun 1986 tepatnya tanggal 26 Oktober, kesedihan telah menyelimuti Assalafiyah, karena para santri termasuk kita kehilangan seorang ulama besar yang sangat berpengaruh, beliau adalah K.H.Ma’mun Ma’sum ulama sang pembawa lentera keislaman. Di depan Pondok Assalafiyah ada pondok pesantren dimana pemiliknya masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan keluarga Assalafiyah, yaitu Pondok Pesantren Al-Ishlah di bawah pengasuh KH. Cholil Suhaimi, berbeda dengan Pondok Assalafiyah yang tidak memperbolehkan santrinya
63
bersekolah di luar, namun Pondok Al-Islah memperbolehkannya sehingga di samping mondok santri bisa bersekolah di luar pondok.1 Sepeninggal beliau pesantren diasuh oleh putra tunggal dari delapan saudara yaitu KH. Subhan Ma’mun, disinilah awal berkembangnya Pesantren Assalafiyah, dan pada tahun 1989 banyak santri baru yang berbondong-bondong masuk ke Pesantren Assalafiyah dengan latar belakang yang berbeda-beda sehingga muncul inisiatif membangun gedung baru yang bisa menampung para santri. Para pengurus dan segenap keluarga bersusah payah mengurusnya, tenaga, pikiran dan harta mereka gunakan untuk mempersiapkan pembangunan pesantren di tanah yang telah diwakafkan dari H.Muhaimin, beliau adalah salah satu cucu dari H.Ambari. Sehingga pada tahun 1991 terealisasi sebuah komplek pesantren sederhana lantai dua yang memiliki lima kamar dibawah dan dua kamar di lantai atas bagi santri bilghoib, beserta dengan dua aula yang digunakan untuk kegiatan Tholabul Ilmi.2 Pembenahan mulai dilakukan dengan dibentuknya kepengurusan meski masih sederhana yaitu di bawah pengasuh K.H. Subhan Ma’mun beserta sang istri Nyai. Hj. Laelatul Munawaroh. Pengembangan yang begitu pesat baik dari fisik pembangunan yang sudah terlihat terdiri dari empat komplek putra dan dua komplek putri. Kegiatan-kegiatan pun mulai digerakan baik berupa pengajaran Alquran maupun kitab salaf yang sistem pengajarannya sudah mengalami perubahan yang dulunya hanya sorogan, 1
Dokumentasi Pondok Pesantren Assalafiyah diambil pada tanggal 4 Januari 2015.
2
Dokumentasi Pondok Pesantren Assalafiyah diambil pada tanggal 4 Januari 2015.
64
musyawarah dan ngaji bandongan, sekarang sudah dibentuk lembaga madrasah/sekolah, dari tingkat TK, Mabadi, Muta’allimin-Muta’allimat, MTs.D, dan Aliyah Diniyah, Tahfidzul Qur’an dan Kejar Paket B dan C. 3 Dengan berjalannya waktu, diatas tanah yang diwakafkan oleh H. Wardhani kepada pihak pondok maka dibangun Pondok Pesantren Assalafiyah 2 tepatnya di Jl. Letnan MT Haryono depan gedung KOPRI Brebes. Peletakan batu pertama pembangunan dilaksanakan hari Minggu 28 April 2013. Berbeda dengan Pondok Pesantren Assalafiyah 1 yang mempertahankan sistem salafnya dimana santri hanya diperbolehkan sekolah di dalam pondok, maka Pondok Pesantren Assalafiyah 2 ini memperbolehkan santrinya untuk sekolah di luar pondok. Pondok Pesantren Assalafiyah 2 baru akan dibuka bulan Juli 2015 dikhususkan untuk santri putra dulu, sedangkan untuk santri putri menunggu sampai pembangunan selesai.4
2. Profil Pondok Pesantren Nama Pondok Pesantren
: ASSALAFIYAH
Nomor induk
: 17 / F
SK Berbadan Hukum Nomor
: K.15/286/III/74
Tanggal
: 01 Mei 1974
Nomor Statistik
: 512333290162
3
Dokumentasi Pondok Pesantren Assalafiyah diambil pada tanggal 4 Januari 2015 Achmad Shobir, Khodim Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes, Wawancara Pribadi, Brebes 6 April 2015. 4
65
Alamat
: Jln. H. Ambari No. 13 Luwungragi Bulakamba Brebes 52253 Jawa Tengah
Nomor Telepone
: (0283) 6175196-3307799
Website
: www.ponpesassalafiyah.com
E-mail
:
[email protected]
Tipe Pesantren
: Salafiyah
Penyelenggara Pesantren
: Perorangan
Tahun Berdiri
: 1359 H/ 1940 M
Tokoh Pendiri
: KH.Ma’mun Bin Ma’sum
Pengasuh
: KH.Subhan Ma’mun KH.Zaki Mubarok Nyai.Hj.Lailatul Munawaroh
Jumlah Santri Sekarang
: 910 Santri
Potensi Ilmu
:Fiqih,
Nahwu/Alat,
Tafsir,
Balaghoh,
Hadits, Tasawuf, Falaq/ Hisab dan Tahfidzul Qur’an.5
3. Letak
Geografis
Pondok
Pesantren
Assalafiyah
Luwungragi
Bulakamba Brebes Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi dengan luas area 10.445 m² terletak di Jln. H. Ambari No. 13 Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, dengan batas-batas sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan pemukiman warga dan sawah b. Sebelah selatan berbatasan dengan pemukiman warga 5
Dokumentasi Pondok Pesantren Assalafiyah diambil pada tanggal 4 Januari 2015.
66
c. Sebelah barat berbatasan dengan Madrasah Ibtidaiyah Mansyaul Ulum Luwungragi d. Sebelah timur berbatasan dengan irigasi dan sawah.6
4. Visi dan Misi Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes a. Visi 1. Membentuk generasi yang cerdas, terampil dan berakhlakul karimah 2. Al Muhafadzatu ‘alal qodimisshalih wal akhdu bil jadidil ashlah. b. Misi 1. Pembinaan karakter santri secara periodik atau bertahap. 2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dengan metode salaf. 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur pondok pesantren. 4. Menyelenggarakan kajian kitab kuning dan praktik ubudiyah yang berlandaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah. 5. Menyelenggarakan pelatihan dasar ketrampilan dan kepemimpinan. 7
5. Sistem
Pendidikan
Pondok
Pesantren
Assalafiyah
Luwungragi
Bulakamba Brebes Kegiatan
pendidikan
Pondok
Pesantren
Assalafiyah
dibagi
menggunakan kelas atau tingkatan, diantaranya ada yang masih dalam tingkatan Diniyah Awaliyah atau Muta’allimin Muta’allimat SP 1 sampai kelas III dan Diniyah Wustho Muta’allimin-Muta’allimat Kelas IV – VI. 6 7
Observasi Pondok Pesantren Assalafiyah, pada tanggal 2 Januari 2015. Dokumentasi Pondok Pesantren Assalafiyah diambil pada tanggal 4 Januari 2015.
67
Kemudian apabila masih mau berkeinginan melanjutkan di Pondok Pesantren Assalafiyah disediakan Madrasah Aliyah Diniyah (Ulya) di bawah naungan pondok pesantren. Setiap pendidikan mempunyai waktu belajar pada pagi hari dan berada di dalam lingkungan pondok pesantren kecuali kelas-kelas tertentu disebabkan karena kekurangan lokal. Seiring dengan adanya program wajib belajar sembilan tahun (wajar 9 tahun) yang dilaksanakan oleh pemerintah serta Paket C, maka melalui Madrasah Muta’allimin-Muta’allimat pesantren mengadakan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun tingkat Wustho bagi yang tidak memiliki ijazah setara SMP dan paket C bagi yang tidak memiliki ijazah setara SMA, yang kami khususkan pada kelas III, IV dan V di Madrasah Muta’allimin Muta’allimat dengan menambah jam pelajaran pada sore hari dan hari Jum’at. Kegiatan pesantren di luar madrasah dikelola oleh seksi pendidikan bekerjasama dengan seluruh pengurus yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu dengan nama takror (mengulang pelajaran madrasah), pengajian sorogan, pengajian bandongan, praktik ibadah, lalaran dan lain-lain. Pada hari-hari tertentu juga sering diadakan kegiatan (pelatihan-pelatihan) yang diprakarsai oleh perkumpulan atau organisasi daerah asal santri baik di lingkungan pesantren atau di luar pesantren. Kelembagaan yang dikelola pondok pesantren Assalafiyah antara lain: 1. TK Assalafiyah
:Tak terbatas
2. Mabadi/Tingkat Dasar
: 1 Tahun
68
3. Muta’allimin-muta’allimat : 6 Tahun 4. MTs. Diniyah
: 3 Tahun
5. MA. Diniyah
: 3 Tahun
6. Tahfidzul Qur’an
: Tak terbatas
7. Syawir
: Tak terbatas
8. Wajar DIKDAS
: 3 Tahun
9. Paket C
: 3 Tahun8
6. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes Masa Bakti 2013-2015 Pengasuh
: 1. KH. Subhan Ma’mun 2. KH. Zaki Mubarok
Pembina
: 1. Ust. Ach. Dhamanhuri 2. Ust. Sahal Mahfudzin
Kepala Pondok
: Nashruddin
Ketua Komplek I
: Saeful Hayat
Wakil
: M. Fadhil
Ketua Komplek II
: Shodiqin
Wakil
: M. Zaeni
Ketua Komplek III
: Syamsul Falah
Wakil
: Ghilman Musthofa
Ketua Komplek IV
8
: M. Asy’ari
Dokumentasi Pondok Pesantren Assalafiyah diambil pada tanggal 4 Januari 2015.
69
Wakil
: Abdul Mughits
Sekretaris I
: Abdul Muiz
Sekretaris II
: Ahmad Sabiqin
Bendahara I
: Khoirul Amin
Bendahara II
: M. Zaeni
SEKSI SEKSI
9
Pendidikan
: Ahmad Shidiq
Wakil
: Ahmad Fatihurrohmat
Keamanan
: Achmad Rafiq
Wakil
: M. Mahfudzi
Jamiyah
: M. Hasan Suyuthi
Wakil
: Qomaruddin Al Fatih
Pembangunan
: Zaenal Musthofa
Wakil
: M. Yasin
Humas
: Abdul Latif
Wakil
: Ahmad Nabain
Kesenian
: Hamdan Rudi
Wakil
: Arif Mukhtasor
Kebersihan
: Qomaruddin
Wakil
: Ahmad Wafir9
Dokumentasi Pondok Pesantren Assalafiyah diambil pada tanggal 4 Januari 2015.
70
7. Keadaan Ustad dan Santri a. Keadaan Ustad Kiai di pondok pesantren kami adalah sosok teladan atau panutan bagi santri dan juga penentu kebijakan dasar pondok pesantren. Kiai merupakan sosok yang diharapkan dapat menjaga dan meneruskan sifat dan perjuangan Nabi SAW serta kemauannya menyampaikan syari’at (ilmu agama) dengan ikhlas. Ustad di pondok pesantren merupakan tenaga yang diambil dari santri-santri senior dan santri yang telah selesai menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Assalafiyah. Atau dengan istilah santri yang mau khidmah ke pondok pesantren. Ada juga sebagian kecil mengambil tenaga pendidik dari lulusan pondok pesantren lain seperti Lirboyo, Babakan Cirebon, Sarang dan lain-lain. Jumlah pengajar keseluruan di pondok pesantren yang ada di lembaga pendidikan atau madrasah adalah 43 ustad/guru, yang meliputi: 1. Ustad TPA
: 5 orang
2. Ustad Muta’allimin-Muta’allimat
: 34 orang
3. Ustad yang mengajar di Aliyah
: 7 orang
b. Keadaan Santri Seiring dengan perkembangan setiap tahun Pondok Pesantren Assalafiyah mengalami peningkatan jumlah santri mukim beberapa tahun terakhir hingga sekarang. Sedangkan santri yang tidak menetap (santri kalong) tidak tercatat secara baik karena tidak ada pendaftaran atau
71
administrasi yang lain. Mereka hanya mengikuti pengajian kitab kuning saja. Berikut data sensus terakhir : Tabel 1 Daftar Jumlah Santri No.
Komplek
Jumlah Bilik
Jumlah Warga
1
Komplek I Almanshuriyah
9
107
2
Komplek II Alma’muniyah
9
183
3
Komplek II AZMA (Azizah Ma’mun)
8
200
4
Assalafiyah 2
4
20
5
Komplek I Putri
7
229
6
Komplek II Putri
7
191
Jumlah
930
8. Keadaan Sarana dan Prasarana Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan sarana dan prasarana yang sesuai dengan tujuan kurikulum, sarana dan prasarana tersebut dapat berupa fisik maupun non fisik. Adapun saran dan prasarana yang dimiliki Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
72
Tabel 2 Data Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Assalafiyah10 No.
Sarana dan Prasarana
Jumlah
Kondisi
1.
Komputer
7
Baik
2.
Almari Arsip
4
Baik
3.
Mesin Tik
2
Kurang Baik
4.
Meja TU/Administrasi
2
Baik
5.
Sound System
1 Paket
Baik
6.
Kamera Digital
1
Baik
7.
Asrama/Komplek
6
Baik
8.
Madrasah
16 lokal
Baik
9.
Kantor Pusat
2
Baik
10.
Kantor Asrama
6
Baik
11.
Mushola
3
Baik
12.
Aula Serba Guna
1
Baik
13.
Kamar Tidur
45
Baik
14.
Perpustakaan
2
Kurang Baik
15.
Ruang Teknis
1
Baik
16.
Kamar Mandi
32
Baik
17.
Toilet/WC
23
Baik
18.
Tempat Wirausaha
6
Baik
19.
Gudang
1
Kurang Baik
10
Dokumentasi, Keadaan Ustad dan Santri serta Data Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Assalafiyah, diambil pada tanggal 4 Januari 2015.
73
B. Data Ta’zir Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes Berdasarkan wawancara dengan ustad Nasrudin selaku kepala pondok bahwa alasan diterapkannya ta’zir (hukuman) adalah ada santri yang melanggar aturan pondok dan karena tidak ada hukumannya menyebabkan mereka mengulangi pelanggaran yang sama sehingga perlu adanya ketegasan terhadap aturan-aturan yang sebelumnya sudah diterapkan. Ta’zir yang diberlakukan di pondok ini secara umum dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu pertama santri diberi teguran/diperingati, kedua santri dita’zir sesuai jenis pelanggarannya. Terakhir apabila santri melanggar melewati batas, tindakan yang diberikan pengurus yaitu menyampaikan kepada pengasuh pondok pesantren dan pengasuh akan memanggil orang tua santri berkaitan tindakan berikutnya yang akan diambil. Penentuan ta’zir (hukuman) lebih banyak hukuman non fisik, seperti membaca Al-qur’an dan Shalawat, membaca Surat Yasin. Hukuman fisik terkadang juga diterapkan seperti membersihkan kelas, aula, lingkungan pondok pesantren, diguyur dengan air selokan dan digundul. Pelaksanaan ta’zir di pondok pesantren Assalafiyah yaitu pada hari Jum’at siang dan Selasa pagi, kecuali ada kesepakatan pengurus waktunya bisa di lain hari tersebut. 11 Ustad Abdul Muiz menuturkan bahwa ta’zir yang dilakukan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku di pondok ini, namun kelemahannya kadang
11
Nasrudin, Kepala Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes, Wawancara Pribadi, Brebes 4 Januari 2015.
74
ustad sendiri kurang konsisten dalam menghukum santri, masih ada rasa pilih kasih.12 Lebih lanjut ustad Achmad rafiq selaku keamanan pusat menuturkan bahwa tahap-tahap ta’zir santri meliputi: dinasehati, berdiri di pos depan ndalem pengasuh, berdiri di depan gerbang utama masuk pesantren, berdiri di pondok putri, dan lari sepanjang jalan baru. Berdiri di masing-masing tempat tersebut kurang lebih 1 jam. Dan hukuman selanjutnya disesuaikan menurut pasal-pasal pelanggaran santri.13 Menurut Rizqi bahwa hukuman yang diberlakukan di pondok kurang sesuai dengan apa yang sudah ditentukan. Apabila santri melakukan suatu pelanggaran, maka sesuai dengan musyawarah seharusnya santri tersebut diperingatkan terlebih dahulu agar tidak melakukan pelanggaran tersebut, tetapi disini santri langsung dita’zir oleh pengurus. Sehingga santri memaknainya sebagai ajang balas dendam pengurus atas ta’zir yang menimpanya dahulu, hal ini mengakibatkan ta’zir tidak mempengaruhinya untuk disiplin dalam menjalankan peraturan pondok.14 Abiq menuturkan hukuman yang diberlakukan pengurus sesuai dengan apa yang santri langgar dan tidak terlalu tertekan, tapi kadang ada sindiran dari
12
Muiz, Sekertaris Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes, Wawancara Pribadi, Brebes 13 Januari 2015. 13 Achmad Rafiq, Keamanan Pusat Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes, Wawancara Pribadi, Brebes 4 April 2015. 14 Rizqi, Santri Putra Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes, Wawancara Pribadi, Brebes 10 Januari 2015.
75
pengurus yang membuat sakit hati santri. Adapun disiplin sendiri datang dari rasa tanggung jawab sebagai seorang santri, dan ta’dhim terhadap pengasuh15 Sedangkan Wawan mengatakan bahwa kadang ustad menghukum santri seenaknya sendiri, tidak adil, apalagi jika santri masih ada hubungan keluarga dengan pengurus jarang dikenai hukuman ketika melakukan pelanggaran, tetapi berbeda dengan santri lain yang langsung di hukum ketika melanggar.16 Pelanggaran-pelanggaran santri beserta sanksinya dapat dijelaskan sebagai berikut, namun sebelum dikenai pasal-pasal hukuman santri melewati tahap-tahap terlebih dahulu diantaranya dinasehati, berdiri di pos depan ndalem pengasuh, berdiri di depan gerbang utama masuk pesantren, berdiri di pondok putri, dan lari sepanjang jalan baru. Berdiri di masing-masing tempat tersebut kurang lebih 1 jam. Setelah melanggar lebih dari 5 kali, maka sanksinya adalah sebagai berikut: 1. Bepergian atau pulang dengan izin tapi terlambat datang a. Didenda
b. Nyapu
c. Ngepel
2. Bepergian atau pulang tanpa izin a. Dibotak
b. Berdiri
3. Merokok di kamar, atau di lingkungan pondok pesantren a. Dibotak
b. Diguyur
c. Berdiri 3 jam atau lebih
4. Menonton TV, menginap dan merokok di luar pondok a. Dibotak
15
b. Diguyur
c. Berdiri 2 jam atau lebih
Abiq, Santri Putra Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes, Wawancara Pribadi, Brebes 10 Januari 2015. 16 Wawan, Santri Putra Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes, Wawancara Pribadi, Brebes 10 Januari 2015.
76
5. Surat menyurat atau hubungan lain jenis/bukan mahram a. Dibotak
c. Berdiri 3 jam atau lebih
b. Diguyur
d. Dikeluarkan dari pondok
6. Bepergian tidak memakai peci dan berbusana muslim a. Nyapu
b. Ngepel
c. Berdiri 2 jam
7. Keluar pondok ba’da maghribsampai pagi a. Dibotak
c. Nyapu
b. Berdiri 1 jam
d. Ngepel
8. Memegang HP selain mutakharij a. Dibotak
c. Berdiri 2 jam
b. Diguyur
d. HP tidak bisa dikembalikan
9. Menghutang diwarung atau makan diwarung a. Dibotak
b. Diguyur
c. Berdiri 1 jam
10. Meninggalkan kewajiban santri (Ngaji, Jama’ah, Syawir) a. Dibotak
b. Berdiri 1 jam
11. Melakukan pelanggaran berulang kali a. Lari 5 kali atau lebih 12. Hal-hal yang belum tercantum dalam undang-undang ini diatur oleh keputusan sidang keamanan.17 Untuk memperoleh data tentang respon santri terhadap ta’zir di Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes peneliti menggunakan angket yang dibagikan kepada 77 santri untuk diisi sesuai dengan petunjuk 17
Dokumentasi, Sanksi-sanksi pelanggaran santri Pondok Pesantren Assalafiyah, diambil pada tanggal 4 April 2015.
77
yang diberikan. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang ta’zir terdiri dari 20 pertanyaan dan masing-masing pertanyaan diberi alternatif jawaban 4 pilihan yaitu: Jawaban a mempunyai nilai skor 4 Jawaban b mempunyai nilai skor 3 Jawaban c mempunyai nilai skor 2 Jawaban a mempunyai nilai skor 1 Tabel 3 Hasil Angket tentang Ta’zir di Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes No.
Nama Responden
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Agus Setiawan Khoirul Umam Teo Jamaluddin Ahmad Retno Arifuddin M. Azka Maulana Alwi Agus Toni Moestofa Zain Ainul Yaqin Adnan Afandi Ronaldo Al-Fatih Abdul Azmar Khoerul Fatihin Abdul Aziz M. Syarifuddi Ach. KhoirunAmin Miftahul Ulum Najmal Qolbi
Alternatif Jawaban A B C D 1 0 4 15 16 1 2 1 11 0 3 6 10 2 4 4 8 5 7 0 8 4 7 1 8 3 5 4 4 5 9 2 1 5 4 10 10 0 1 9 6 0 11 3 15 0 0 5 8 0 9 3 0 0 1 19 12 3 2 3 13 2 5 0 9 3 6 2 14 0 0 6 7 0 11 2 2 0 3 15
Skor Nilai Jawaban Jum Ax4 Bx3 Cx2 Dx1 lah 4 0 8 15 27 64 3 4 1 72 44 0 6 6 56 40 6 8 4 58 32 15 14 0 61 32 12 14 1 59 32 9 10 4 55 16 15 18 2 51 4 15 8 10 37 40 0 2 9 51 24 0 22 3 49 60 0 0 5 65 32 0 18 3 53 0 0 2 19 21 48 9 4 3 64 52 6 10 0 68 36 9 12 2 59 56 0 0 6 62 28 0 22 2 52 8 0 6 15 29
78
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59.
Akhmad Abdul Fattah Khirul Anwar Nanang Slamet Akhmarul Qulub Muhajir M. Salafuddin Khoirul Amin Misbahuddin Moh. Jalaludin Ahmad Dimyati M. Ibnu A.S Deni Rizaldi Muhammad Toyib M. Khanafi Hermawan M. Faris Brendi Al-Khafidz Putra M.Haidar Ali Ahmad Revan Vino B Deni Kurniawan M. Rafiq M. Obam Rizqi Muh. Anas Ujang Wahyu El-Salafi Khodijin Al-Azhfar Rihan Muhammad Jak X wungu Imam A.D.W Syifa Ali Khoiruddin Khabiby
2 6 3 5 6 0 1 3 4 8 14 10 15 2 10 0 1 1 4 0 7 13 0 9 8 14 12 1 11 11 6 4 4 1 1 1 5 9 7
2 1 9 0 0 1 2 1 5 1 0 1 0 11 3 0 0 3 6 2 5 0 0 0 5 0 1 3 1 4 1 1 0 2 0 0 0 1 0
0 5 6 9 3 16 5 6 8 3 4 9 1 5 4 13 10 11 8 11 3 1 9 5 3 1 3 16 4 0 7 4 3 8 5 6 1 4 3
16 8 2 6 11 3 12 10 3 8 2 0 4 2 3 7 9 5 2 7 5 6 11 6 4 5 4 0 4 5 6 11 13 9 14 13 14 6 10
8 24 12 20 24 0 4 12 16 32 56 40 60 8 40 0 4 4 16 0 28 52 0 36 32 56 48 4 44 44 24 16 16 4 4 4 20 36 28
6 3 27 0 0 3 6 3 15 3 0 3 0 33 9 0 0 9 18 6 15 0 0 0 15 0 3 9 3 12 3 3 0 6 0 0 0 3 0
0 10 12 18 6 32 10 12 16 6 8 18 2 10 8 26 20 22 16 22 6 2 18 10 6 2 6 32 8 0 14 8 6 16 10 12 2 8 6
16 8 2 6 11 3 12 10 3 8 2 0 4 2 3 7 9 5 2 7 5 6 11 6 4 5 4 0 4 5 6 11 13 9 14 13 14 6 10
30 45 53 44 41 38 32 37 50 49 66 61 66 53 60 33 33 40 52 35 54 60 29 52 57 63 61 45 59 61 47 38 35 35 28 29 36 53 44
79
60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77.
She Bontot Ahmad Farhan Azzuri Sanis Omy S.D Ichsan Nur Laeza Agus Sofie Nio El-Finha Abiq Cherly Janet Sandra Wawan
0 1 8 10 1 1 4 5 6 1 2 3 3 6 5 9 1 3 4 2 1 10 1 1 0 0 3 8 0 1 0 0 2 2 0 7 12 2 6 0 0 5 0 1 5 12 3 0 0 0 0 0 0 7 Jumlah Total
11 8 5 14 6 7 13 8 17 11 18 11 0 15 14 5 20 13
0 40 16 4 12 36 16 40 0 32 0 8 48 0 0 48 0 0
3 3 15 6 18 3 6 3 0 0 0 0 6 0 3 9 0 0
16 2 12 6 10 6 2 2 6 2 4 14 12 10 10 0 0 14
11 8 5 14 6 7 13 8 17 11 18 11 0 15 14 5 20 13
Dari data di atas diketahui bahwa ∑x = 3552 dan N = 77 Mx =
x N
Keterangan: Mx= Rata-rata populasi ∑x= Seluruh jumlah x N= Banyaknya sampel Mx =
=
x N 3552 77
= 46,12 Dengan demikian dapat diketahui rata-rata data tentang ta’zir yaitu 46,12.
30 53 48 30 46 52 37 53 23 45 22 33 66 25 27 62 20 27 3552
80
C. Data Kedisiplinan Santri Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes. Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih, kepatuhan kepada perintah pemimpin, perhatian dan kontrol yang kuat terhadap penggunaan waktu. Untuk memperoleh data tentang kedisiplinan santri pondok pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes peneliti menggunakan angket yang dibagikan kepada 77 santri untuk diisi sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kedisiplinan terdiri dari 20 pertanyaan dan masing-masing pertanyaan diberi alternatif jawaban 4 pilihan yaitu: Jawaban a mempunyai nilai skor 4 Jawaban b mempunyai nilai skor 3 Jawaban c mempunyai nilai skor 2 Jawaban a mempunyai nilai skor 1 Tabel 4 Hasil Angket Kedisiplinan Santri Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes
No
Nama Responden
1. 2.
Agus Setiawan Khoirul Umam
Alternatif Jawaban Skor Nilai Jawaban A B C D Ax4 Bx3 Cx2 Dx1 9 8 3 0 36 24 6 0 10 10 0 0 40 30 0 0
Jum lah 66 70
81
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
Teo Jamaluddin Ahmad Retno Arifuddin M. Azka Maulana Alwi Agus Toni Moestofa Zain Ainul Yaqin Adnan Afandi Ronaldo Al-Fatih Abdul Azmar Khoerul Fatihin Abdul Aziz M. Syarifuddi Ach. Khoirun Amin Miftahul Ulum Najmal Qolbi Akhmad Abdul Fattah Khirul Anwar Nanang Slamet Akhmarul Qulub Muhajir M. Salafuddin Khoirul Amin Misbahuddin Moh. Jalaludin Ahmad Dimyati M. Ibnu A.S Deni Rizaldi Muhammad Toyib M. Khanafi Hermawan M. Faris Brendi Al-Khafidz Putra M.Haidar Ali
16 7 14 17 14 5 8 15 19 19 3 16 12 12 12 1 12 10 11 9 15 6 14 11 6 10 10 11 16 18 14 15 9 7 2 16 9 7
4 11 1 1 4 8 5 1 1 1 3 0 3 6 7 0 1 2 0 3 5 1 1 7 11 2 8 4 4 1 4 5 9 9 1 3 4 13
0 2 5 2 1 6 6 3 0 0 14 3 5 2 1 1 7 7 7 8 0 13 5 2 2 8 2 4 0 1 2 0 2 4 13 1 7 0
0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 18 0 1 2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0
64 28 56 68 56 20 32 60 76 76 12 64 48 48 48 4 48 40 44 36 60 24 56 44 24 40 40 44 64 72 56 60 36 28 8 64 36 28
12 33 3 3 12 24 15 3 3 3 9 0 9 18 21 0 3 6 0 9 15 3 3 21 33 6 24 12 12 3 12 15 27 27 3 9 12 39
0 4 10 4 2 12 12 6 0 0 28 6 10 4 2 2 14 14 14 16 0 26 10 4 4 16 4 8 0 2 4 0 4 8 26 2 14 0
0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 18 0 1 2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0
76 65 69 75 71 57 60 70 79 79 49 71 67 70 71 24 65 61 60 61 75 53 69 69 62 62 68 65 76 77 72 75 67 63 41 75 62 67
82
41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77.
Ahmad Revan Vino B Deni Kurniawan M. Rafiq M. Obam Rizqi Muh. Anas Ujang Wahyu El-Salafi Khodijin Al-Azhfar Rihan Muhammad Jak X wungu Imam A.D.W Syifa Ali Khoiruddin Khabiby She Bontot Ahmad Farhan Azzuri Sanis Omy S.D Ichsan Nur Laeza Agus Sofie Nio El-Finha Abiq Cherly Janet Sandra Wawan
10 1 8 17 1 2 9 10 1 9 1 9 10 3 6 17 2 0 8 10 1 1 0 0 12 6 2 12 4 4 14 3 3 8 2 10 18 0 2 3 9 8 12 2 6 13 5 2 19 0 1 9 2 9 15 0 5 6 4 10 19 0 1 12 4 4 10 1 9 13 2 5 15 1 4 15 2 3 19 0 1 4 0 15 20 0 0 16 2 1 20 0 0 20 0 0 14 1 5 16 1 3 19 1 0 10 2 8 17 0 2 Jumlah Total
1 0 0 1 1 1 1 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
40 68 36 36 40 68 32 4 48 48 56 32 72 12 48 52 76 36 60 24 76 48 40 52 60 60 76 16 80 64 80 80 56 64 76 40 68
3 3 30 3 9 6 30 0 18 12 9 6 0 27 6 15 0 6 0 12 0 12 3 6 3 6 0 0 0 6 0 0 3 3 3 6 0
16 4 2 18 12 0 2 0 4 8 6 20 4 16 12 4 2 18 10 20 2 8 18 10 8 6 2 30 0 2 0 0 10 6 0 16 4
1 0 0 1 1 1 1 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
60 75 68 58 62 75 65 23 70 68 71 58 76 55 66 71 78 60 70 56 78 68 61 68 71 72 78 47 80 73 80 80 69 73 79 62 73 5131
83
Dari data di atas diketahui bahwa ∑x = 5131 dan N = 77
Mx =
x N
Keterangan: Mx= Rata-rata populasi ∑x= Seluruh jumlah x N= Banyaknya sampel Mx =
x N
=
5131 77
= 66,63 Dengan demikian dapat diketahui rata-rata data tentang kedisiplinan yaitu 66,63.