BAB III PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES
A.
Sejarah Berdiri, Perkembangan dan Letak geografis Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes.
1. Sejarah Pondok pesantren al- Hikmah 2 Benda Brebes Bermula dari sepinya Desa Benda dan sekitarnya dari pendidikan agama khususnya, KH. Kholil Bin Mahalli mulai merintis pendidikan agama. Meskipun metode yang digunakanya masih begitu sangat sederhana, yaitu sistem door to door atau dari pintu ke pintu.K.H. Khlil bin Mahalli sendirilah yang mendatangi rumah penduduk untuk mengajarkan ilmu agama. Hingga pada tahun 1911 M-1914 M jumlah santri beliau masih berkisar belasan dan, itupun masih santri kalong. Pengajian berlangsung setelah Shubuh dan setelah Maghrib. Bertepatan dengan tahun 1922 M KH. Suhaemi putra kakak KH. Kholil pulang dari Saudi Arabia, Beliau memperdalam Al Qur’an. Dan karena jumlah santri yang terus bertambah pada tahun 1924 M pondok ini menambah jumlah asrama dan membangun masjid di PTQ. Sistem pendidikanpun bertambah menjadi pendidikan kitab kuning dan Al Qur’an. Hingga pada tahun 1929 M pendidikan agama disini dirubah menjadi sistem sekolah. Dan pada tahun 1931 M pondok berhasil mendapat izin operasional dari pemerintah Belanda pada MIT ( Madrasah Ibtidaiyah Thamrinussibyan). Pada tahun 1942 M dibantu KH. Ahmad Fauzan Husein pondok ini menjadi semakin pesat. Namun ditengah-tengah kepesatan terjadi revolusi fisik melawan pemerintah Belanda membantu kemerdekaan RI dengan mengadakan Amiri dan Hisbullah.
34
35 Akhirnya pada tahun 1947/1948 M Belanda menganggap bahwa pondok ini merupakan musuh yang cukup kuat dan menjadi markas Hisbullah. Belandapun membumi hanguskan bangunan pondok ini hingga hancur. Dalam peristiwa ini banyak santri, Ustad dan Kyai yang jadi korban sebagai syuhada. Karena peristiwa ini KH. Suhaemi hijrah ke Kawunganten. Tinggallah K.Kholil dan menantunya kembali membangun pondok. Namun pada tahun 1952 –1954 M terjadi peristiwa DI/ TII dan tentara yang menyebar
Ke Kaliloka, Nagog, Karang Nangka dan
Sirampog. Di Bumiayu sendiri dibentuk komandan kompi diketuai Pak Slamet. Dan pada tahun 1955.M Kyai Kholil Wafat. Akhirnya pada sekitar tahun 1955-1960 M K. Suhaemi pulang dari pengungsian hingga akhirnya pondok pesantren ini diasuh oleh K. Suhaemi dibantu K. Aly Asy’ari menantu K. Kholil dan K. Mas’ud menantu K. Suhaemi. Dan pada tahun 1965 M K. Suhaemi wafat berpulang kerahmatullah. Praktislah Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 vacum of power/ tanpa pengasuh, pondokpun dibina pengurus pondok, Kemudian pengajian dibuat Madin setingkat wustha. Saat itu jumlah santri putra dibawah 50. Kemudian pada akhir tahun 1965 menjelang tahun 1966 KH. Masruri dan KH. shodiq meneruskan pesantren dan mengembangkan melalui sistem sekolah dibuatlah kurikulum Mu’allimin Mu’allimat, yang hingga sekarang masih terus dikembangkan. Begitu banyak perkembangan dalam sistem pendidikan namun Al qur’an tetap diutamakan. selain dengan membagi santri berdasarkan kelompok kemampuan didalam pengajian Al qur’an juga didukung banyaknya Khufadz di desa Benda. Begitulah Al-Hikmah 2 yang selalu berusaha mengembangkan potensinya, sesuai dengan namanya. Nama Al-Hikmah 2 sendiri muncul sejak K. Mas’ud terjun di Al-Hikmah 2, Namun hingga tahun 50-an Pondok AlHikmah 2 Masih dikenal dengan sebutan Pondok Benda. Setelah KH.
36 Masruri menangani pondok dibentuklah lambang Al-Hikmah 2 dengan tetap berpijak pada mottonya:
Artinya : Allah menganugrahkan Al-Hikmah 2 (kepahaman dalam Al Qur’an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi Al hikmah itu maka ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. (QS. Al Baqarah .269)31 Al-Hikmah 2 yang mengalami banyak perubahan dalam sistem pendidikannya, selalu mencoba merenovasi hal-hal yang perlu dan juga menambal sana-sini untuk semakin menyempurnakan diri. 2. Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren al- Hikmah 2 Benda Brebes. Setelah
adanya
sistem
sekolah
dengan
dibuat
kurikulum
Muallimin-Muallimat yang terus dikembangkan hingga kini, Al-Hikmah 2 2 pun mulai dilengkapi dengan adanya berbagai sekolah umum yaitu dengan mendirikan SMP. SMP sendiri berdiri karena pada saat itu , dari pihak orang Kristen akan mendirikan sekolah umum (SMP) dilingkungan al-hikmah. Desa Benda yang pada saat itu belum sepadat sekarang akan berdiri sekolah milik orang Kristen. Tentu saja hal ini akan menimbulkan pengaruh buruk. Dan untuk menggagalkan rencana tersebut KH. Masruri A. Mughni selaku pengasuh sekaligus pengembang pendidikan di AlHikmah 2, dibangunlah SMP Al-Hikmah 2. Semula, banyak yang tidak setuju dengan berdirinya SMP Al-Hikmah 2 ini. Mereka yang tidak suka beranggapan bahwa SMP dipondok Pesantren itu kurang tepat. Seharusnya pondok pesantren diisi sekolah agama untuk mengembangkan ilmu agama. Namun akhirnya, setelah sekian tahun berjalan masyarakatpun sepenuhnya mau menerima karena mereka juga dapat memahami apa yang sebenarnya
31
Departemen Agama RI, Al Qur'an Dan Terjemahnya , (Bandung: Gema Risalah Press, 2005), hal. 67
37 terjadi. Dari sinilah Al-Hikmah 2 mulai dikenal sebagai pondok salaf sekaligus modern. Dari waktu kewaktu seiring dengan bertambah banyaknya jumlah santri dan kebutuhan sekolah, berdirilah sekolah-sekolah yang lain. MTs, MA, dan SMApun terwujud. Hingga di Al Hikmah 2 terdapatlah MMA, MTs, SMP, MA dan SMA yang masing-masing mempunyai jurusan dan kelebihan tersendiri dalam pengembangan pendidikan. SMA dan SMP dengan ilmu Umumnya, MA dan MTs perpaduan antara ilmu agama, karena pelajaran di MA dan MTs 70% Umum dan 30% pelajaran agama. Dan MMA (6 tahun, 1-3 tingkat SLTP, 4-6 Tingkat SLTA) dengan tujuan awal memahami dan memperdalam ilmu agama dalam kitab kuning juga ilmu nahwu dan sharafnya, MMA baik tingkat SLTAnya telah disamakan sehingga selain pelajaran Agama, diajarkan juga Ilmu Umum(Ipa, Matematika, Bahasa Inggris, b. Indonesia) Siswa Mu’allimin-Mu’allimat diwajibkan untuk hafal Nadham Imrityi dan Alfiyah, karena setiap tahunnya diadakan khataman Imrity bagi kelas II dan hataman Alfiyah bagi kelas V. Acara ini dilaksankaan dengan mengadakan panggung, bagi khatimin khatimat membacakan nadlam dengan sistem hafalan, setelah itu juga merekapun diuji tentang kandungan dari kitab Imrity atau Alfiyah. Dan Ujian Munaqashah yang diperuntukkan bagi Kelas Enam Muallimin Muallimat dari kitab Fatkhal Muin dan tentu saja beserta ilmu nahwu, sharaf dan lainya. Praktek lapanganpun diberlakukan bagi siswi kelas VI ini dengan praktek mengajar disegenap sekolah dasar sebagai persyaratan mengikuti ujian akhir kelulusan dan untuk VI Muallimin ditambah dengan 2x Khutbah pada masjid-masjid di daerah asal masing-masing siswa. Bagi sekolah-sekolah yang lainpun terus mengembangkan sistem pendidikan dengan berbagai hal untuk mengembangkan anak didik. Di SMA diperdalam ilmu umum, sehingga untuk IPA di SMA menonjol dan menghasilkan nilai yang bagus setiap tahunnya. SMA juga melengkapi diri dengan membuka berbagai spesifikasi atau program unggulan siswanya.
38 program unggulan itu adalah Spesifikasi komputer, B. Inggris, Pendalaman MAFIKIBI (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) dan yang sekarang sedang dikembangkan adalah Pengembangan Sistem Pertanian. Selain itu, SMA juga megadakan spesifikasi agama yang diantara mata pelajaran unggulannya adalah Ilmu Falak. bahkan sekitar akhir bulan Sya’ban, SMA, khususnya spesifikasi agama mengadakan ru’yah (Melihat Hilal) untuk menentukan awal bulan Ramadhan tahun 2002, di Desa Tulis Kec. Ujung Negara Kab. Batang. Selain mengadakan program unggulan demi keberhasilan dalam mencetak anak didik yang berkwalitas, SMA juga baru-baru ini telah mengadakan study banding dengan tiga SMAN yang ada diantaranya yaitu SMA III Purwokerto dan menyatakan bahwa SMA Al-Hikmah 2 adalah satu-satunya SMA swasta yang telah siap untuk diterapkannya KBK (Kurikulum berbasis Kompetensi). Untuk MA sendiri mengalokasikan dirinya dengan hebat hingga tampak maju. Dengan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. MA telah mengadakan berbagai spesifikasi bagi anak didiknya. spesifikasi tersebut antara lain: Kitab Kuning , Bahasa Inggris, Tata Busana, Perikanan, Komputer Pengelasan. Setiap siswa wajib memilih salah satu dari spesifikasi menurut bakat dan kemampuan. dan setiap spesifikasi dikepalai oleh seorang yang ahli dalam bidangnya. Bahkan Tidak Sedikit Dari mereka adalah alumni dari perguruan tinggi terkemuka, sehingga dalam pengelolaannya dapat mencapai hasil yang maksimal. Bagi SMP dan MTs yang mewakili tingkat SLTP yang ada di alhikmah. MTs juga membuka program unggulan seperti Matematika dan Bahasa Inggris yang tenaga pengelolanyapun tak kalah mutunya. Dan SMP kini tengah mengadakan berbagai renovasi, mulai bangkit dan meningkatkan mutu sistem pengajarannya. Selain sekolah tingkat SLTA dan SLTP, Al-Hikmah 2 juga melengkapi dirinya dengan pendidikan tinggi yang bernama Ma’had ‘Aly.
39 Sekolah tinggi ini membuka program D3 nya dengan jangka waktu 2 tahun. Seperti perguruan tinggi lainnya, Ma’had ‘Aly. pun mengakhiri masa akademinya dengan kuliah kerja nyata (KKN) ke berbagai Desa IDT. Dan bagi tamatan Ma’had ‘Aly yang hendak melanjutkan study nya untuk memperoleh gelar strata 1 (S1) dapat mengikuti kuliah transfer ke STAIBN (Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara) yang berpusat di Tegal dan membuka cabang di Al- hikmah. Baru-baru ini Al-Hikmah 2 pun telah membuka pendidikan keperawatan (AKPER). Sementara itu, untuk kegiatan pesantren sendiri, Al Hikmah 2 juga memformat diri dengan berbagai kegiatan yang bersifat menambah pengetahuan santrinya dalam bidang agama terutama praktek ubudiyah. Kegiatan pesantren ini ( pengajian )dimulai sejak pukul 05.00 dengan shalat subuh bersama pengasuh di masjid berlantai dua milik Al Hikmah 2. kegiatan selanjutnya adalah mengaji Al quran yang di bimbing langsung oleh para asatidz yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Ternyata kegiatan pagi itu masih berlanjut yaitu dengan pengkajian kitab fiqih yang juga diampuh oleh segenap asatidz alumni dari berbagai pesantrensalaf terkemuka dan berbagai daerah. dan pada pukul 06.45 santri barulah melaksanakan kegiatan di sekolah masing-masing hingga pukul 13.00 bagi mereka yang bersekolah pagi.dan bagi santri yang bersekolah siang,juga diadakan pengajian fiqih tambahan. Setelah hampir setengah hari mengikuti kegiatan sekolah,santri akan kembali mengikuti kegiatan pesantrennya pada pukul 18.00 dengan shalat maghrib berjama’ahdan mengikuti madrasah diniyyahbagi siswa SMP dan SMU.sedangkan bagi siswa MA,MTS dan MMA dengan mengikuti pengajian ilmu alat.tak lepas sebagai seorang siswa, santri Al-Hikmah 2 pun mengadakan kegiatan belajar secara berkelompok (takroruddurus)
40 hingga pukul 20.30. merupakan kegiatan akhir adalah jama’ah shalat isya yang dilanjutkan dengan pengajian sentral bersama pengasuh hingga pukul 22.00. Segala kegiatan yang terencana, baik dari pondok atau dari sekolah, tiada lain tujuannya adalah untuk pencapaian hasil yang maksimal, yaitu membentuk santri yang mutadayyun dan mutafaqqih fiddin. sasaran dari mutadayyun adalah bagi santri yang bersekolah berbasis umum seperti MTS,SMP,SMU dan MA. yang dengan harapan, selain mereka memahami ilmu agama dan umum, mereka pun mempunyai rasa antusias yang tinggi terhadap peningkatan kegiatan ritual dan untuk program mutafaqqih fiddin itu mempunyai sasaran bagi mereka yang bersekplah di MMA dan MAK. mereka di anggap mampu dan terus berusaha untuk dibina dengan mengembangkan berbagai program yang ada di lingkungan pondok Dengan adanya usaha semacam ini, al- hikmah dapat mengentaskan santri-santri yang benar-benar mempunyai ilmu manfaat, mutadayyun ataupun mutafaqqih fiddin, soleh sesuai dengan harapan umat sehingga misi Al-Hikmah 2 yang diambil dari AL qur’an yaitu surat al Baqoroh ayat dapat terwujud menjadi nyata.amin yarabbal ‘alamin.32 3. Letak Geografis pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes. Secara georafis pondok pesantren al- Hikmah 2 terletak di sebelah selatan kota Brebes, tepatnya
di desa Benda Kecamatan Sirampog
Kabupaten Brebes. Kira- kira berjarak 7 km dari kota Bumiayu ke arah utara. Desa Benda Luasnya kira- kira 358.5 Ha. Dan letaknya berbatasan dengan desa- desa berikut:
a. Sebelah barat berbatasan dengan desa Kaligadung b. Sebelah selatan berbatasan dengan kota Bumu ayu
32
Lee Waha, Media Interaktif Santri Al-Hikmah 2 2, No. 01/ Tahun I/2001,hal.10
41 c. Sebelah timur berbatasan dengan desa Sirampog d. Sebelah utara berbatasan dengan desa tonjong Menurut data terakhir desa Benda merupakan wilayah pedesaaan yang jumlah penduduknya sebesar 7000 jiwa. Penduduknya mayoritas beragama Islam, mata pencaharian penduduk Benda adalah mayoritas sebagai petani dan sebagian kecil pedagang. Pondok pesantren Al- Hikmah 2 Benda berada ditengah pemukiman penduduk ,secara geografis pondok ini menempati areal tanah seluas 10 Ha. Dan berada pada 200 m dari permukaan laut. B.
Sikap Pengasuh Pesantren Al-Hikmah 02 Terhadap Transformasi Sistem Pendidikan Pesantren Melihat fenomena kemajuan yang terjadi pada saat ini transformasi sistem pendidikan di pesantren merupakan sesuatu yang bisa dikatakan sebagai sebuah keharusan agar pesantren tidak ketinggalan jaman, pesantren Al-Hikmah 02 Benda Brebes mengambil jalan adaptif-selektif terhadap kemajuan-kemajuan yang ada pada saat ini dan kemajuankemajuan yang ada perlu disikapi dengan baik pula karena dunia pesantren sendiri telah mengenal kaidah lama yang selama ini dipegangi oleh pesantren : Al-muhafadzatu ‘ala alqadimi alshalihi wa al akhdu bi al jadidi al ashlahi. Dimana kaidah itu merupakan legalitas yang kuat yang bisa digunakan sebagai acuan atau dasar untuk berbagai pembaharuan yang terjadi di pesantren, selama pembaharuan itu tidak terlepas dari bingkai al ashlah (lebih baik) karena pembaharuan itu merupakan konsekuensi dari kemajuan dunia modern. Maka aspek al ashlah menjadi kata kunci yang harus dipegang. Pesantren modern berarti pesantren yang selalu tanggap terhadap perubahan dan tuntutan zaman, berwawasan masa depan, selalu mengutamakan prinsip efektifitas dan efisiensi. Pesantren Al-Hikmah 02 dalam merespon kemajuan zaman yang terjadi yaitu dengan menerima
42 pembaharuan itu dengan cara yang sebaik-baiknya dan tentunya juga tidak hanya menerima tetapi juga diikuti dengan pembenahan diri dalam mengikuti pembaharuan itu baik dengan pembaharuan manajemen, metode pembelajaran, maupun tujuan. Dengan cara pembentukan program pembelajaran
klasikal
formal,
dan
adanya
program-program
keterampilan.33 Menurut pengasuh Ponpes Al-Hikmah 2 02 Benda Brebes, transformasi merupakan suatu keniscayaan yang harus direspon oleh pihak pesantren dengan baik dan beliau menambahkan bahwa transformasi sistem pendidikan di pesantren juga merupakan sunnatun thabi’iyyatun likulli hayaatin (semua benda yang hidup itu mengalami pembaharuan). Kenapa pesantren merespon pembaharuan itu dengan cara menerima dan berbenah diri. Karena tujuan orang tua menyekolahkan anaknya di pesantren itu tidak hanya untuk mencari ilmu tetapi juga ingin mendapatkan keterampilan dan ijazah. Adanya sekolah-sekolah umum yang dibuka di pondok pesantren AlHikmah 2 Benda Brebes
merupakan bentuk dari adanya transformasi
sistem pendidikan. Tetapi tidak meninggalkan sistem pendidikan yang lama atau tradisional yang masih sesuai dengan kondisi sekarang ini (bandongan dan sorogan).
C.
Latar Belakang Sejarah Transformasi Sistem Pendidikan di Pesantren Al-Hikmah 2 02 Benda, Brebes Transformasi yang terjadi di pesantren tidak terlepas dari beberapa hal yang menyebabkan adanya transformasi sistem pendidikan itu. Pertama, yaitu berangkat dari kemampuan seorang kyai, dimana pada zaman dahulu pesantren selalu dipimpin oleh kyai-kyai kharismatik yang mempunyai kadar keilmuan yang tinggi serta ahli dalam berbagai bidang seperti
33
Hasil wawancara dengan K.H Masruri Abdul Mughni, pengasuh Ponpes Al-Hikmah 2 02 Benda, Brebes pada tanggal 31 Mei 2006
43 dicontohkan yaitu KH. Hasyim Asy’ari Jombang dimana beliau dianggap oleh masyarakat sebagai kyai kharismatik yang mempunyai keramat atau kemampuan spiritual yang tinggi. Sedangkan pada zaman sekarang ini banyak kyai yang belum – kalau tidak boleh dikatakan tidak – mempunyai kualifikasi
seperti
kekharismatikannya
ulama-ulama dan
terdahulu
kekeramatannya.
Dan
seperti kyai
tinggkat
seperti
yang
digambarkan diatas sekarang ini sudah sulit untuk ditemukan karena ketika melihat kualifikasi yang terjadi pada masa lampau yaitu keramat, menurut pengasuh pondok pesantren Al-Hikmah 2 02 Brebes nilai keramat pada seorang kyai dikalahkan oleh kerumat.34 Karena jumlah santri yang belajar di pondok pesantren pada jaman dahulu tidak seperti sekarang ini sehingga nilai kerumat lebih efektif dibandingkan nilai keramat. Kedua, adalah tujuan dari orang-orang yang memasukkan anaknya ke pesantren dimana pada zaman dahulu orang belajar di pesantren hanya fokus untuk pinter ngaji (pandai mengaji) sedangkan sekarang ini tujuan mereka tidak cukup hanya fokus ngaji saja, tetapi disamping itu juga ingin mendapatkan ilmu serta keterampilan (ijazah). Karena dunia sekarang ini menuntut untuk itu semua. Dimana pesantren harus tanggap dalam merespon itu semua, karena pesantren sebagai pelayan masyarakat, yang difungsikan untuk membangun masyarakat. Ketiga, santri pada zaman dahulu rata-rata adalah anaknya petani, dimana mereka hanya ingin menjadikan anaknya sebagai seorang kyai. Sedangkan pada saat ini orangorang yang masuk pesantren tidak hanya anaknya petani sehingga tujuan mereka memasukkan anaknya ke pesantren pun berbeda-beda karena latar belakang dari orang tua masing-masing. No Pelaku 1 KH. Kholil Bin Mahalli
34
Tahun 1911-1966
Situasi dan Kondisi Santri masih sedikit dan tuntutan masyarakat belum begitu komplek, rata-rata santri berasal dari keluarga petani
Motif Tujuan utamanya hanya terfokus untuk pandai mengaji dan memahami ilmu agama khususnya
Hasil wawancara dengan K.H. Masruri Abdul Mughni, pengasuh Ponpes pada tanggal 03 Juni 2006
44
2
(menengah ke bawah) dan hanya difokuskan untuk mengaji 1966-2006 • Mengalami transformasi sistem pendidikan karena tuntutan masyarakat. • Santri yang belajar tidak hanya keluarga petani melainkan semakin komplek. Santri yang menuntut ilmu saat ini m,eliputi anak pedagang, pengusaha dan lain-lain.
KH. Masruri Abdul Mughni
kitab kuning.
Santri yang belajar tidak hanya fokus untuk mengaji tetapi juga ingin mendapatkan ketrampilan dan ijasah (mutafaqqih, mutadayyin)
Berangkat dari motif di atas maka terjadilah transformasi sistem pendidikan pesantren baik dari segi kurikulum, metode, manajemen dan tujuan
Dinamika sistem pendidikan di lingkungan PP Al-Hikmah 2 Benda Brebes
PP SALAF 1911
KLASIKAL SALAF 1966 MMA
PERGURUAN TINGGI 1997
PP. PUTRI SALAF 1950
KETERAM PILAN 1997
MAD/KLASIKAL 1966 Muallimin
1966 Muallimat
MADRASAH 1986 MTs
1980 MAK
SEKOLAH UMUM 1987 1990 SMP SMA
45 D.
Struktur Organisasi Kepengurusan Lembaga pondok pesantren dan lembaga madrasah yang ada di Benda kesemuanya dibawah naungan yayasan Pondok Pesantren al-Hikmah Benda Brebes, yang diketahui oleh KH. Masruri Abdul Mughni. Adapun pembagiannya adalah kegiatan yayasan dibidang pendidikan ditangani oleh pengurus harian dan bertanggung jawab kepada yayasan. Pengurus harian inilah yang disebut pula dengan “dewan pengasuh”. Sedangkan pembagian tugas dari dewan pengasuh terbagi menjadi dua: 1.
Dewan pengasuh yang membidangi pondok pesantren
2.
Dewan pengasuh yang membidangi madrasah Bagian yang membidangi madrasah kemudian dilembagakan
menjadi “pengurus madrasah Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes”. Pengurus madrasah inilah yang mengkoordinir semua madrasah yang ada dilingkungan Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes, yang masing-masing mempunyai kepala sekolah. Khusus
mengenai
madrasah
yang
ada,
wewenang
yayasan
terhadapnya adalah dalam rangka kerja sama dengan Depag dalam pengelolaan madrasah tersebut sesuai agar sesuai dengan sekolah- sekolah yang berada di bawah naungan Depag. Dewan pengasuh membawahi acara langsung pondok putra, dan membawahi pondok putri dengan hak otonom bagi mereka. Pondok putri mempunyai pengasuh sendiri yang masing-masing bertanggung jawab kepada dewan pengasuh dalam pengelolaan rumah tangganya masingmasing. Sedangkan urusan keluar kesemuanya menjadi wewenang dan tanggung jawab yayasan. Setiap unit pondok mempunyai pengurus pelaksana yang lazim disebut dewan harian. Pengurus ini bertugas melaksanakan kebijaksanaan yang digariskan oleh pengasuhnya masing-masing tentang pengelolaan pondok, baik masalah pendidikan maupun masalah rumah tangganya.
46 Personalia pengurus dipilih melalui rapat tahunan oleh wakil-wakil santri untuk kemudian diminta persetujuan dan pengesahan dari pengasuh,. Pengurus tersebut terdiri dari: ketua, sekretaris dan seksi-seksi. Wilayah pondok dibagi kepada komplek yang setiap kompleknya dipimpin oleh Rais khas. Kemudian sebagai wadah kerja sama antara pimpinan Pondok Pesantren dengan wali murid, terdapat suatu organisasi wali murid yang disebut kordinator wali murid. Lihat Lampiran berikut :
STRUKUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN AL HKMAH 2 MASA KHIDMAT 2004-2006
Pengasuh
:
KH. Masruri Abdul Mughni
Pembina
:
H. Muhlas Hasyim, MA H. Solahudin Masruri, S PdI Drs. Sulkhi Aziz Drs. Mustolikh Hambali Drs. Mutammam Drs. Mustain Drs. Nur Rohman Drs. Mas’ud HN Hj. Eri Arofah Hj. Indana zulfa Hj. Zubdatun Niswah Hj. Wiwi Muzdalifah Ustadzah. Mu’minah S.Pd I
47 Ketua Umum
:
Siti Khomisah-Luwuk Sulteng
Ketua I
:
Al Abarokah-Bungo Tebo Jambi
Ketua II
:
Atiyatul fitriyah-Tegal
Ketua III
:
Qumillaela- Kebayoran Lama-Jaksel
Sekretaris Umum
: Nurul Afidah Yahman
Sekretaris
: Titis Zidti Imaroh Maktub
Sekretaris
: Ita Atmawati Abdur Rozak
Bendahara
: Eva Trisnawati Nurudin
Bendahara I
: Nurul Misykah Munasir
Bendahara II
: Wiwi Eka Puji Lestari
BIDANG-BIDANG Dep. Pendidikan
:
Munawaroh Asymali
Kasubid. Pengajian
:
Nurul Halimatus Sa’diyah Ade Karwan
Kasubid. Takror
:
Endah Puspita Sari Saridjo
Kasubid. Bahasa
:
Dina Mariana Hilman
Kasubid Jamaah
:
Himmatul Alawiyah Abd. Rosyid
Dep. Kamtib
:
Thobiroh Dirjo
Kasubid. Perizinan& Piket
:
Irma Tadzkiroh Ach. Shobirin
Kasubid. Penggerak kegiatan:
Siti Asiyah Asmawi
Kasubid Pos Surat
:
Neli Sa’adah Thoyyib Syam
Dep. Litbang
:
Lali Zaidah Muhtar
Kasubid diktram
:
Nur Azizah Muqoffa
Kasubid JQH
:
Muftiatul khoiroh Raizin
Kasubid Orseni
:
Umi Farizzatul Insiyati Sopandi
Kasubid Tabligh & Diskusi :
Mafaza Salsabila Junaedi
48 Dep. Rumah Tangga
:
Nur Hikmah Sudarno
Kasubid Humas &Informasi :
Siti Maisaroh Turmudzi
Kasubid Perlengkapan
:
Siti Masykuroh Sanuri
Kasubid Kesehatan
:
Salimah Hasan Azhuri
Kasubid Kebersihan
:
Rikhatul Unim Sofyan Khakim
Dep. Penerangan
:
Irma Swastika Mukhson Solim M
Kabid Mading
:
Rokhmania Ariantini Masruri
E.
Sistem pendidikan Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes Adapun sistem yang diguanakan untuk mendalami kitab-kitab kuning adalah dengan menggunakn sistem sorogan dan wetonan. Sebagaimana pondok pesantren pada umumnya, maka peserta yang mengikuti pengajian dengan metode sorogan lebih sedikit dibanding sistem weton. Hal tersebut disebabkan karena santri yang mengikuti sistem srogon harus lebih siap dan telah mendalami ilmu Nahwu dan Sharaf. Mereka harus sudah terampil dalam bidang Nahwu dan Sharaf. Kalau dilihat sebenarnya sistem sorogan ini merupakan wadah kaderisasi yang paling tepat untuk mencetak para qari (pembaca) yang bisa di andalkan untuk mengajar sistem weton. Oleh sebab itu santri yang mengikuti sistem tersebut kebanyakan santri senior atau mereka yang sekolah di Madrasah Muallimin Atas (MMA) al- Hikmah 2 Sedangkan pengajarnya terdiri dari para pengasuh (Kyai) Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes. Materi kitab atau kurikukum yang dikaji meliputi Ilmu Nahwu, Sharaf, Fiqh, Tauhid, Tafsir, Tashawwuf dan Hadits. Namun materi-materi tersebut tidak selalu diikuti oleh para santri, sedangkan materi yang biasa diikuti oleh para santri adalah materi Nahwu,Sharaf, dan Fiqh, Tasawwuf. Pelaksanaan sistem weton adalah sama dengan sistem kuliyah yaitu pengajian yang kitabnya langung dibacakan oleh kyai atau guru senior sedangkan para santri hanya memberikan arti/ ngesahi (bahasa jawa).
49 Pengasuh atau pengajar sistem weton adalah pengasuh (kyai) dan guru senior. Berbeda dengan sistem sorogan pengajarnya adalah kyai (pengasuh pondok). Demikian pula para peserta (santri) yang mengikuti pengajian sistem weton adalah para santri yang ingin memahami (menguasai) gramatika Arab. Pesertanya jauh lebih banyak dibanding dengan sistem sorogan. Materi yang diajarkan meliputi materi Nahwu,Sharaf, Fiqh, tauhid Ahlak, Tafsir, dan Hadits. Sedangkan kitab yang dikaji di Pon Pes al-Hikmah 2 dengan menggunakan metode bandongan atau wetonan adalah seperti : Kitab Mawahib al-Shomad, Tafsir jalalain, Fathul Mu’in, Ibnu Aqil, Ihya ‘Ulumuddin, Shahih Muslim, Bulugh al Marom, Shahih Buhari dan masih banyak kitab-kiab yang lain35. Sedangkan kitab yang dikaji dengan menggunakan metode sorogan diantaranya adalah : Al Qur’an, Fathul Qarib, Mabadi al Fiqh, Fathul Mu’in, sarah al Jurumiyah, Imriti, dan kitab-kitab yang dikaji dengan metode hafalan adalah Nadhom Imrithi, Alfiah, Al Qur’an, Aqidatul Awam, Hidayatus Sibyan. Untuk kitab-kitab yang dikaji dengan metode musyawarah diantaranya adalah : Fathul Mu’in, Fathul Qarib, Ibnu Aqil, Fathul Wahab. Sedangkan untuk kitab yang dikaji dengan menggunakan metode pasaran adalah : Tijan Durar, Duratun Nasihin, Tadhib, Minhaj At Tholibin, Tafsir Jalalain, Diwan Imam Syafi’i, Adabul Alim Wal Muta’alim.36
35 36
Hasil observasi penulis selama penelitian Tanggal 25 mei- 15 Juni 2006 Hasil wawancara dengan santri al-Hikmah 02
50 Adapaun kitab-kitab yang dikaji secara lengkap yaitu: DAFTAR KITAB YANG DIKAJI Di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Benda Brebes No Ilmu yang di kaji 1. Fiqih/ Ushul Fiqih
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Mata pelajaran Minhajul Qowim Al-Taqrib Salamul Taufiq Uqudul Lujai Bahjatul Wasail Al-Tahzib Wa Targhib Fatkhul Wahab Fatkhul Mu’in Nihayatul Zain Kifayatul Akhyar Fatkhul Qorib Al-Halaqatul Rabi’ah Salamul Munajat Al-Fiqhul Wahib Al-Mabadiul Fiqhiyyah
2.
Tafsir/ Ilmu Tafsir
1. 2. 3. 4. 5.
Tafsir Yasin Tafsir Juz Amma Tafsir Jalalain Tafsir Munir Safwatul Tafasir
3.
Hadits/Ilmu Hadits
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Shahih Bukhari Shahih Muslim Al-Tajridul Sarih Bulughul Marom Al-Jami’ul Shagir Riyadhul Shalihin Arba’in Nawawiyah Jawahirul Bukhari Al Riyadul Badi’ah
4.
Nahwu/Sharaf
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Syarkhul Ajurmiyah Nazmul Maqshud Nazm Milhatul Irab Ibnu Akil Mutammimah Al-Imrithi Al-Kharidul
51
8. 9. 10.
Kalamiyah Al Nahwu Wadhih Al-Jurumiyah Al-Fiyah Ibn Malik
5.
Balaghah
1. Al-Mukhtasharul Syafi’I 2. Imil Arudl 1. Al-Dasshuqi ala Ummil Barahin 2. Fatkhul Majid 3. Fatkhul Jawad 4. Nurul Dhalam
6.
Aqidah dan Tauhid
7.
Al-Akhlaq
7.
Manthik
F.
Sistem Madrasah Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Minhajul Abidin Irsyadul Ibad Ta’limul Muta’alim al-Adzkar Idzatul Nasihin Al-Tahliyatu wa Targhibu fil Tarbiyati 7. Fatwa lil Nawawi 8. Umdatul Salik wa Idzatul Nasik 1. 2. 3. 4. 5.
Al-Ushfuriyah Khulasatul Tahqiq Ikhya Ulumud Din Nasaikhul Ibad Mirqatul Syu’udil Tasdiq 6. Al Hayatul Ijtima’iyah 7. Al Majalitul Samiyah
Madrasah yang ada di ligkungan Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes meliputi: 1. Madrasah Tsanawiyah al Hikmah 2 (MTs 2). 2. Madrasah Aliyah al Hikmah 2 (MA 2). 3. Madrasah Mu’allimat (MMA).
52 Berikut ini secara berurutan akan dibahas satu demi satu sebagai berikut: 1. Madrasah Tsanawiyah al Hikmah 2 Tatkala penanganan Madrasah berada dibawah pimpinan Drs. Musta’in Zaeni, maka perkembangan madrasah bertambah pesat. Perkembangan zaman menuntut adanya pribadi yang berpendidikan tinggi serta untuk mencetak lader-kader yang sesuai dengan aspirasi pondok pesantren dan mengajarkan kitab-kitab salaf seperti: Fath alWahab, Fath al-Mu’in, Tafsir al-Jalalain, al-Asbah wa al-Nadhair, AlFiyah Ibnu Aqil, dan sebagainya. Pada tahun 1966 M, KH. Masruri Abdul Mughni mendirikan sekolah lanjutan diberi nama Madrasah Muallimin denganlama belajar 4 tahun. Dua tahun kemudian disempurnakan dengan bedirinya Madrasah Muallimat. Madrasah Muallimin Muallimat 4 tahun dirasa masih belum memadai, oleh sebab itu atas kesepakatan bersama antar KH. Masruri Abdul Mughni dengan pengurus lainnya, tahun ajaran yang semula 4 tahun ditambah 2 tahun masa ajaran, sehingga Muallimin Muallimat menjadi 6 tahun. Sebagai alumni pertamanya adalah Hj. Indana Zulfah yaitu sekarang menjadi pembina/ penasehat Pondok Pesantren alHikmah 2 Benda Brebes Periode Tahun 1990 sampai sekarang.37 Adapun susunan kelasnya diatur sebagai berikut: 1.
Untuk kelas I (satu) sampai kela III (tiga) MMA setara dengan MTs (Madrasah Tsanatwiyah ) dengan Kepala sekolah H. A. Najib Affandi, MA
2.
Untuk kelas IV (empat) sampai dengan kelas VI MMA setara MA (Madrasah Aliyah), dengan Kepala Sekolah H. A. Najib Affandi, MA.
37
Hasil wawancara dengan Pengurus bagian Sekretaris Umum PP. Al-Hikmah 2 2 tgl 29 Mei 2006
53 3.
Pada tahun 1999 M, Prsiden RI KH. Abdurrahman Wahid meninjau Pondok Pesantren al-Hikmah Benda Brebes dengan memberikan bantuan gedung Alma’hadul ‘Ali.
2. Kurikululum Pendidikan Madrasah Tsanawiyah 2. Kurikulum Madrasah Tsanawiyah 2 al-Hikmah adalah kurikulum Departemen Agama Republik Indonesia. Tahun 2004. Unsur guru dan murid dalam suatu lembaga pendidikan adalah memegang peranan yang penting disamping perlu adanya sarana yang cukup memadai. Sebagaimana di madrasah-madrasah lain yang berda di lingkungan pondok pesantren , istilah guru
ataupun panggilan guru
hampir tidak pernah dijumpai, karena dikalangan pondok lebih dikenal dengan ustadz. Seorang guru di madrasah ini disebut ustadz dan kyai. Sebutan ustadz bagi santri senior yang menjadi guru dan juga bagi guru-guru lain dari Departemen Agama yang mengajar di MTs. Sedangkan sebutan kyai, memang beliau sudah berpredikat kyai atau putra kyai (yang biasa dipanggil Gus) yang sudah pantas disebut kyai karena ilmunya. Dari 65 guru yang mengajar di madrasah Tsanawiayah 2 Benda ada 17 orang yang berstatus kyai. Adapun pendidikan mereka yang berpendidikan perguruan tinggi yakni 46 sarjana dan 9 orang sarjana muda, sedangkan selebihnya adalah lulusan SLTA Pondok pesantren, antara lain ada 10 orang yang berpredikat kyai. Murid Madrasah Tsanawiyah Negeri sebagian besar bertempat di Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes ada juga yang bertempat di luar pondok pesantren terutama yang berasal dari sekitar desa Benda. Murid (siswa) MTs al-Hikmah 2 Benda sebagian besar adalah putri, misalnya murid kelas I, II, III yang berjumlah 496 terdiri dari 413 putri atau 83,3 % dan 83 putra atau 16,3%. Bila dilihat dari perkembangan siswa Mts sejak tahun 2000 sampai tahun 2005 yang berjumlah 5373, terdiri dari 3226 putri atau 60% dan 2147 putra atau
54 40%. Dengan demikian, maka siswi senantiasa mendominasi di MTs alHikmah 2 Benda dari tahun ke tahun. 3. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah 2 Sejak tahun 1986, Pondok Pesantren al-Hikmah 2 beserta Madrasahnya semakin bertambah maju. Dalam penyempurnaan dan perkembangan Pondok-Pesantren al-Hikmah 2 semakin meluas itu, pimpinan dituntut oleh kondisi untuk memajukan madrash salafiahnya menjadi madrasah salafiah yang modern. Pendidikan yang ada di Madrasah tadinya hanya khusus untuk pelajaran agama , mulai menyesuaikan diri dengan ditambahkannya program umum. Mulai pada tahun 1986 madrasah ini tidak menggunakan sistem yang dulu lagi yaitu dialihkan
menjadi
madrasah
yang
mengikuti
kurikulum
yang
dikeluarkan oleh Departemen Agama. Madrasah inilah yang dikenal dengan Madrasah Tsanawiyah al – Hikmah 2 Benda Brebes dan jenjang pendidikannya adalah kelas satu sampai dengan kelas tiga. Guru Madrasah Tsanawiyah al-Hikmah 2 terdiri dari Guru laki-laki dan guru perempuan karena siswanya adalah putra putri. Tetapi untuk murid putra baru dibuka pada tahun 2005. Sehingga murid putri mendominasi MTs al-Hikmah 2 Benda. Guru-guru yang ada dimadrasah ini rata-rata berijazah S1. Dan mereka semua adalah menjadi guru tetap Yayasan. Kurikulum yang digunakan di Madrasah Tsanawiyah ini adalah kurikulum Depag 2004 yang disesuaikan dengan KBK.
4. Madrasah Aliyah al-Hikmah 2 Benda Brebes. Kurikulum Madrasah Aliyah al- Hikmah 2 Benda adalah kurikulum Madrasah Aliyah Departemen Agama Republik Indonesia tahun 2004. Kurikulum yang ada di Madrasah Aliyah 2 Benda tersusun atas program-program sebagai berikut: a. Program Umum
55 Siswa yang mengikuti program umum biasanya mendapat bimbingan membaca kitab kuning dari ustadnya masing-masing. Sedangkan jurusan untuk profram umum adalah IPA dan IPS serta spesifikasi ketrampilan sesuai yang diinginkan siswa masing-masing yang meliputi : Tata Busana, Perikanan, Pengelasan, Komputer, B. Inggris,
dan
kitab
Turats.
Sedangkan
untuk
ijazah
untuk
keterampilan komputer setara dengan D1, status terakreditasi B (pratama)
b. Program Keagamaan Untuk madrasah Aliyah program keagamaan masa studinya adalah empat tahun karena sebelum masuk ke sekolah ini ada kelas persiapan (KP) untuk masuk MAK. Motode yang digunakan dalam pembelajarannya menggunakan bahasa pengantar Arab Inggris yang mengacu pada empat skill yaitu : Listening atau Fahmil Masmu’, Speeking atau Syafahi , Redding atau Fahmil Makru’ dan Wrting atau Tahbir Fahriri. Kurikulum yang dipakai disini adalah kurikulum hasil modifikasi. Untuk siswa yang masuk kelas KP materi yang ditekankan adalah penguasaan Ilmu Alat, B. Arab, Inggris, Nahwu, Sharaf dan lain-lain. Dan untuk membiasakan siswa yang ada diMAK ini dalam berbahasa Arab dan Inggris, maka komunikasi yang digunakan antar siswa menggunakan dua bahas (B. Arab dan Inggris) baik dalam sekolah atau dalam komplek masing-masing. Karena untuk kelas satu dan tiga disatu lokasikan sehingga sangan mendukung komunikasi praktis B. Arab dan Inggris. Sehingga siswa yang mempunyai ijazh dari MAK ini bisa langsung
masuk ke
STAIN atau IAIN tanpa tes. c.
Program Ketrampilan Tujuan dari adanya program keterampilan ini adalah membekali pengetahuan dan keterampilan bagi tamatan Madrasah Aliyah sesuai dengan bidangnya masing-masing.
56 Sebagaimana di MTs al- Hikmah 2, maka istilah yang populer untuk panggilan guru di Madrasah Aliyah adalah ustadz. Dari 67 Ustadz yang mengajar di MA al-Hikmah 2 Benda ada 22 orang Ustadz yang berstatus Kyai, dan selebihnya yaitu 45 orang adalah berstatus ustadz. Dan ada dua orang guru tamu yang dikirim dari Mesir dengan kontrak mengajar selama tiga tahun beliau yaitu : Syekh Husain dan Syakh Sa’ban. Sedangkan karyawan yang ada di Madrasah Aliyah ada 16 orang.. Pendidikan mereka sebagian besar berpendidikan Perguruan Tinggi yaitu ada 5 orang sarjana dan 2 orang sarjana muda, sedangkan selebihnya yakni 9 orang berpendidikan SLTA dan sejenisnya Sebagaimana murid-murid MTs al- Hikmah 2, maka murid MA juga didominasi oleh murid putri. Sebagai misal keadaan siswa pada tahun ajaran 2004-2006, jumlah murid keseluruhannya 850 terdiri 592 murid putri atau dan 258 murid putra. Demikian juga perkembangan dari tahun ke tahun murid putri lebih banyak daripada murid putra.38 Sebagian besar mereka bertempat di dalam Pondok Pesantren alHikmah 2 Benda Brebes yaitu mencapai 90%, dan selebihnya bertempat di sekitar Benda, karena mereka (10%) memang berasal dari daerah sekitarnya. 4. Sekolah Persiapan Madrasah Aliyah Keagamaan (SPMAK) Pada tahun 1968, Pondok Pesantren al-Hikmah Benda Brebes membuka Sekolah Eksperimen yang bertujuan untuk menyaring para siswa yang pengetahuan agamanya dinilai masih kurang, di antaranya yaitu para siswa lulusan Sekolah Umum yang berniat masuk ke Madrasah Aliyah Keagamaan.
38
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah MA pada tanggal 05 Juni 2006
57 Dengan mengikuti sekolah persiapan tersebut, diharapkan dapat mengikuti pelajaran di MAK. Dengan adanya pertimbangan tersebut diatas maka timbullah inisiatif dari para pengasuh dan pengurus untuk mendirikan sekolah persiapan tersebut. Dengan adanya sekolah persiapan tersebut, ternyata murid yang datang dari lulusan Sekolah Umum dan Madrasah Ibtidaiyyah di luar lingkungan Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes semakin banyak yang ingin memasuki MAK al- Hikmah 2. Oleh sebab itu, pengasuh/ pengurus memandang perlu untuk meningkatkan kualitas “Sekolah Persiapan MAK” dengan masa belajar 1 tahun. Adapun kurikulum untuk Sekolah Persiapan MAK ditentukan sendiri oleh pengasuh dan pengurus Pondok Pesantren al-Hikmah Benda Brebes. Guru yang mengajar di SPMAK dapat dikatakan sedikit, karena yang tangani (diajar) juga tidak sebanyak ditingkatkan MMA atau MTs dan MA. Jumlah mereka hanya 17 (tujuh belas) orang. Metode yang digunakan
untuk
menyampaikan
materi
pelajaran
di
SPMAK
sebagaimana yang dipakai di Madrasah Aliyah.
5. Madrasah Mu’alimin Mu’allimat al-Hikmah 2 Benda Brebes. Madrasah Muallimat adalah salah satu unit pendidikan formal yang berada dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes, yang mempunyai ciri khusus dalam pengembangan ilmu-ilmu keagamaan Islam. Madrasah Muallimat didirikan pada tahun 1966, dimana antara Muallimin dan Muallimat masih terpisah. Karena Madrasah mu’allimin berada di bawah naungan yayasan al- Hikmah 1. Namun sejak tahun 1999, muallimin Muallimat dijadikan satu dibawah bimbingan satu Kepala Madrasah yaitu H. A. Najib Effendi, MA. Penyatuan tersebut
58 didorong oleh beberapa dukungan sikap budaya yang memberi tempat bagi pengembangan iklim pendidikan yang komunikatif. Dalam kedudukanya sebagai lembaga pendidikan yang menangani pendidikan dalam bidang ilmu-ilmu keagamaan sesuai dengan tuntutan zaman, maka madrasah Muallimin Mallimat bertujuan meningkatkan kecerdasan dan keterampilan memahami al-Qur’an dan al-Hadits yang mempunyai implementasi dengan kehidupan sosial masyarakat. Tujuan tersebut dapat dirumuskan bahwa Madrasah Muallimin Muallimat bertujuan untuk : a. Membentuk
manusia
muslim yang
berakhlak
mulia,
cakap
memahami pesan al-Quran dan al-Hadits (Mutafaqih Fi al Din), percaya pada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat dan negara, beramal untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang diridlai Allah SWT (mutadayyin) b. Memajukan Iklim pengetahuan agama Islam untuk pembangunan masyarakat dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Dalam rangka mencapai tujuan dan harapan yang dimaksud, madrasah
Muallimin
menyangkut
Muallimat
peningkatan
mempunyai
kualitas
lulusan
upaya-upaya dan
yang
pengembangan
kelembagaan sebagaimana layaknya pendidikan formal. Untuk itu dilakukan hal-hal sebagai berikut 1. Dengan didirikanya madrasah Muallimin Muallimat memang sangat menarik
minat
masyarakat,
hal
ini
dapat
dilihat
dengan
bertambahnya siswa setiap tahun. Akhirnya. Setelah melewati masamasa yang kritis dalam bidang fasilitas belajar, maka mulai tahun 1986/1987
madrasah
Muallimin
Muallimat
telah
mampu
membangun gedung berlantai tiga. 2. Madrasah Muallimin Muallimat al- Hikmah 2, dalm rangka meningkatkan kualitas lulusan, telah melaksanakan pembinaan dan pengendalian proses belajar mengajar melalui beberapa evaluasi
59 untuk mencapai ukuran yang telah dituangkan dalam kurikulum madrasah. Adapun langkah-langkah yang diambil Madrasah Muallimin Muallimat untuk merealisasikan hal tersebut adalah dengan mengadakan seleksi terhadap calon siswa yang ingin masuk di madrasah tersebut. Penerimaan siswa baru yang dilakukan berdasarkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Arab dengan segala cabangnya, kemampuan membaca kitab kuning dan kemampuan membaca alQur’an. Untuk siswa-siswi yang berasal dari MI yang sudah dinyatakan lulus ujian akhir berhak untuk masuk kelas I Madrasah Muallimin dan Muallimat dengan melalui tes khusus. Tes khusus untuk lulusan MI tersebut bukan berarti tidak menghargai hasil ujian
MI, namun hal
tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa, yang hasilnya akan dijadikan standar pola operasional kurikulum MMA oleh para pembina. Dalam rangka menggairahkan belajar, maka bagi lulusan MI, yang mendapat rangking I atau II sekolahnya masing-masing dan memiliki ijazah negeri serendah-rendahnya tingkat SLTP dapat langsung mengikuti tes kelas II secara penuh. Untuk menjamin kemantapan siswa belajar di MMA, dan juga karena menghargai tuntutan zaman yang serba memerlukan ijazah, maka untuk siswa kelas III MMA dapat mengikuti ujian Tsanawiyah Negeri dan untuk kelas
VI MMA dapat mengikuti ujian Madrasah Aliyah
Negeri. Puncak dari kegaiatan belajar di MMA adalah ujian akhir MMA terdiri dari 3 komponen ujian : a). Ujian Tulis, b). Ujian praktek mengajar, dan c). Ujian membaca kitab (munaqosah). Para penguji membaca kitab ( munaqosah ) diambilkan dari luar Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes semata-mata bertujuan untuk menunjukkan bahwa pondok Pesantren al- Hikmah 2 masih mempertahankan sistem pengajaran salaf yang di padukan dengan sistem
60 pendidikan kontemporer. Disamping itu, MMA ingin mendapatkan input dari luar tentang pelaksanaan pendidikan di MMA. Dari hasil pengamatan kami, para penguji kitab salaf melaporkan bahwa rata-rata siswa MMA menguasai bidang Nahwu, Sharaf dan memberikan makna. Akan tetapi kebanyakan siswa MMA dalam pemahaman kitab suci apliaktif masih lemah. Untuk membekali masa depan yang penuh kendala, maka diperlakukan perencanaan yang tidak saja berkaitan dengan program masa depan, tetapi juga menyangkut peran apa yang akan dimainkan MMA. Dalam hal ini MMA harus memperhatikan perubahan sosial yang ada. Sebagaimana telah banyak terjadi, perkembangan dan perubahan sosial di Indonesia, terutama diakibatkan oleh derasnya arus informasi dan perkembangan tehnologi yang canggih. Kenyataan semakin cepatnya arus informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi dengan segala macam konsekuensinya, mendorong
MMA
untuk
memikirkan
bagaimana
menyesuaikan
kurikulum mata pelajaran agama agar dapat menanggapi tuntutantuntutan yang beragam dengan intensitas yang semakin meningkat. Disamping itu, MMA juga harus memikirkan perubahan metode dalam melakukan pengkajian ilmu-ilmu agama yang mempunyai implikasi yang dominan dalam perubahan sosial maka MMA al-Hikmah 2 Benda Brebes membuka Spesifikasi B. Arab dan Komputer. Menghadapi kenyataan tersebut, MMA melakukan keterlibatan pelaksanaan
belajar-mengajar,
peningkatan
mutu
staf
pengajar,
kepemimpinan yang handal, profesionalisme, evaluasi diri, perencanaan yang mantap, dan teknologi kerja yang imbang. Dengan demikian, MMA diharapkan terus dapat berkembang dan berubah melalui kepemimpinan intelektual plus keagamaan dengan menjadikan MMA sebagai lembaga kajian Islam yang komprehensif. Dalam bidang pengajaran perlu diupayakan: 1. Pengembangan semagat ilmu dan kemampuan analisis siswa.
61 2. Pengembangan etika yang berwujud penanaman sikap keilmuan yang diwarnai oleh moral Agama Islam. 3. Pengembangan kehalusan perilaku dan keindahan budi. 4. Penguasaan Teknologi Modern Apabila keempat komponen dapat dipadukan secara harmonis, maka sisitem pendidikan MMA akan dapat dianggap mampu mencerminkan aspek normatif-idealistik dan aspek pragmatik pendidikan pesantren. MMA memberikan peluang sepenuhnya kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan profesitas, intelektualitas dan humanitas melalui OSIS , ORDA (BSK) , KPM dan
juga diharapkan sering
mengikuti forum-forum diskusi, seminar, penelitian ilmiah. Adapun kurikulum dari madrasah Muallimin Muallimat berdasarkan hasil modifikasi dari para pengasuh yang bobot bandingannya tentu lebih banyak agamanya dibanding umumnya. Tetapi mata pelajaran umumnya juga sudah disesuaikan dengan MA untuk kelas IV sampai VI, dan disesuaikan dengan Mts bagi kelas I sampai kelas III. Karena bila siswa telah menyelesaikan di MMA atau pada tingkat terakhir maka diperbolehkan mengikuti ujian MA. Bertitik tolak dari hal tersebut, di MMA juga diajarkan sesuai dengan pelajaran MA, sehingga bila siswa MMA mengikuti UANAS maka tidak canggung-canggung lagi dalam arti mereka tidak akan menghadapi kesulitan.
G.
Sistem Sekolah Umum Pondok Pesantren al Hikmah 2 Sekolah umum yang ada di Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes meliputi: SMP dan SMA Secara berurutan, akan dibahas satu demi satu sebagai berikut: 1. SMP al- Hikmah 2 Benda Brebes Latar belakang berdirinya SMP al- Hikmah 2 adalah karena perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat dalam hal ini wali-wali murid
untuk
membuka
lembaga
pendidikan
umum
sehingga
62 lengkaplah sistem pendidikan yang ada di Pondok Pesantren alHikmah 2 Benda Brebes mulai dari TK sampai kejenjang perguruan tinggi yaitu STAIBN (Sekolah Tinggi Agama Islam Bhakti Negara) dengan status disamakan. Kurikulum yang dipakai SMP al- Hikmah 2 Benda, Brebes mengikuti kurikulum DIKNAS tahun 2004. Untuk pelajaran agama sesuai dengan kurikulum adalah 2 jam pelajaran. Namun ditambah dengan mata pelajaran yang lain yang merupakan ciri khas dari SMP al- Hikmah yaitu pelajaran Bahasa Arab dan Tafsir. Jadi disamping pelajaran agama yang sesuai dengan kurikulum DIKNAS 2004 juga ditambah dengan ciri khas SMP
al-Hikmah
2,
sehingga jumlahmya 6 jam pelajaran agama. Guru yang mengajar di SMP al- Hikmah 2 dari guru laki-laki dan wanita, karena siswanya juga terdiri dari putra dan putri. Jumlah guru yang mengajar di SMP al- Hikmah 2 ada 21 orang, baik yang mengajar umum dan agama, dari 21 orang tersebut ada 7 orang yang berstatus ustadz dan satu orang berstatus Kyai dan 9 orang guru tetap yayasan serta 4 orang guru tidak tetap. Pendidikan mereka hampir seluruhnya berpendidikan perguruan tinggi, yaitu 16 orang sarjana, 3 orang sarjana muda, 1 orang lulusan D1 dan 1 orang SLTA. Mereka adalah sebagian besar alumni IKIP yakni 12 orang guru selebihnya alumni IAIN, STAIN. Murid SMP al- Hikmah 2 hampir sama dengan murid SMA yaitu bertempat di Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes, karena mereka sebagian besar dari luar Benda.
2. SMA al- Hikmah Benda Brebes Keberhasilan SMP dan SMA yang ada di lingkungan Pondok Pesantren al-Hikmah Benda Brebes pada mulanya adalah atas inisiatif putra KH. Masruri Abdul Mughni yang bernama K.H. Sholahuddin.
63 Inisiatif tersebut bermula dari para wali murid MI, MTs, MA dan MMA yang mengusulkan adanya lembaga pendidikan umum (unit-unit sekolah umum) di lingkungan Pondok Pesantren al-Hikmah Benda Brebes.
Karena
banyak
pula
dianatara
putra-putrinya
yang
menginginkan sekolah umum, namun mengikuti pula pengajian di Pondok Pesantren. Setelah diadakan rapat yayasan, maka para pengurus yayasan bersepakat untuk mendirikan unit-unit umum yaitu SMP dan SMA dibawah naungan DIKNAS. SMP pada tahun 1978 dan SMA didirikan tepat pada tahun 1987. adapun kepala sekolah SMP adalah Drs. Musthalih Hambali,M.Pd, dan kepala sekolah SMA adalah Drs. Mabruri. Dan pada saat ini kepala sekolah SMP tetap dipegang oleh Drs. Musthalih Hambali,M.Pd dan SMA-nya tetap dipegang oleh Drs. Mabruri.39 Kurikulum SMA al- Hikmah 2 mengikuti kurikulum DIKNAS 2004 . untuk pelajaran agama sesuai dengan kurikulum adalah 2 jam pelajaran, namun ditambah dengan mata pelajaran yang lain yang merupakan ciri khas dari SMA Benda yaitu Bahasa Arab dan Tafsir. Jadi disamping pelajaran agama yang sesuai dengan kurikulum 2004 juga ditambah denga ciri khas SMA al- Hikmah 2, sehingga jumlah tersebut menjadi 6 mata pelajaran agama. Guru yang mengajar di SMA al- Hikmah 2 sama dengan guru yang mengajar di SMP al- Hikmah 2 yakni terdiri dari guru laki-laki dan guru wanita. Hal tersebut disebabkan karena siswa dari SMA alHikmah adalah terdiri dari putra-putri. Adapun guru yang mengajar di SMA al- Hikmah adalah mempunyai bidang tersendiri sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu masing-masing. Jumlah guru yang mengajar di SMA al- Hikmah 2 ada 32 orang, baik yang mengajar pelajaran umum maupun agama. Dari sejumlah 39
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP al-Hikmah (Drs. Musthalih Hambali, M.Pd.I), pada tanggal 29 Mei 2006
64 guru yang ada yang tetap ada 5 orang dan guru tetap yayasan 7 orang sedangkan selebihnya adalah guru tidak tetap. Siswa yang belajar di SMA al- Hikmah 2 sebagian besar bertempat di Pondok Pesantren dan sebagian bertempat di luar Pondok. Siswa siswi yang dari luar Benda bertempat di Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes.
3. Pondok Putri Al-Hikmah 2 Benda Brebes Siswa atau santri Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes sejak berdirinya tahun 1911 sampai dengan tahun 1940 hanya terdiri dari santri/ siswa putra. Sejak tahun 1941, mulailah menerima santri putri, pada waktu itu diasuh oleh KH. Kholil bin Mahali beliau adalah kakek dari KH. Masruri Abdul Mughni. Adapun perkembangan santri putri pada mulanya hanya terdiri dari daerah sekitar Benda. Baru pada tahun 1950 perkembangan santri putri cukup menggembirakan karena santri tidak hanya dari daerah sekitar namun mulai mengalir dari daerah lainnya. Disamping sistem pengajian, para santri putri juga mengikuti pelajaran di madrasah dengan kelas yang berpisah dan juga waktu sekolah yang berbeda dengan santri putra. Seiring dengan perkembangan pondok putri Al- Hikmah 2, maka tepatnya pada tahun 1955, KH. Masruri Abdul Mughni yang didampingi oleh istrinya juga didatangi para santri putri yang pada mulanya hanya sekedar bertempat tinggal. Namun lama-kelamaan
pondok putri ini mengalami kemajuan,
dan di kemudian hari pondok putri ini diberi nama dengan pondok Al Hikmah nisbat kepada ayat Al Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 269 : .
Artinya :
65 Allah menganugrahkan Al-Hikmah 2 (kepahaman dalam Al Qur’an dan As Sunah) kepada siapa yang dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi Al hikmah itu maka ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. (QS. Al Baqarah .269)40 Pondok putri tersebut sampai saat ini tetap bertahan dengan menampung para santri yang datang dari berbagai penjuru tanah air. Karena bertambah tahun bukan bertambah surut namun sebaliknya. Seiring dengan kemajuan zaman pondok pesantren putra juga diimbangi pondok putri yang semakin hari semakin banyak peminatnya. Untuk lebih jelasnya tentang jumlah bangunan, jumlah santri putra dan jumlah santri yang menetap pada masing-masing asrama
putra-
putri dapat dilihat pada kumpulan kurikulum, struktur organisasi, perkembangan santri/ siswa Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes. Aktivitas lain dari Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Benda Brebes: a. Jam’iyah Qura’ Wal Huffadz b. Khatmi al-Qur’an (diadakan setahun sekali pada BHBI) c. Kursus manajemen, kepemimpinan dan keorganisasian d. Munadharah (diskusi masalah hukum fiqh) e. Pengajian sentral yang diikuti semua santri (Dilaksanakan di masjid) f. Kursus keterampilan, keputrian dan kesenian g. Takrarud Durus (Studi Club) h. Khitobah i. Forum kajian Islam j. Kesehatan dan olah raga k. Lomba pada acara Al Haflatul Kubra l. Corps da’wah m. Mengadakan acara Halal Bi Halal setiap tahun di masyarakat luas. n. Perikanan , Pertanian, B. Inggris 40
Alqur’an dan terjemahnya, Ibid
66 Disamping itu, juga ada aktivitas dari organissi Daerah (ORDA) di Pondok Pesantren Al-Hikmah meliputi : a. Bidang bhakti sosial. b. Mengisi acara serba-serbi pondok pesantren al- Hikmah. c. Kunjungan muhibbah/ studi komparatif ke berbagai lembaga sosial di daerah-daerah.