BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN
3.1.
Tujuan Komunikasi Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan
bisa mudah di sampaikan tentunya secara efektif dan menarik. Begitu juga dengan pembuatan buku sebagai media sosialisasi, promosi serta publikasi, sebagai salah satu dari media komunikasi visual buku publikasi bisa sangat diandalkan untuk penyampaian pesan sang pembuat. Tujuan penulis membuat sebuah karya buku esai foto berpacu dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan pendiri Yayasan Batik Jawa Barat yaitu ibu Ken Atik, beliau selaku salah satu pendiri yayasan tersebut ingin membuat sebuah buku sebagai media promosi dengan tujuan mempromosikan kesenian batik terutama kesenian batik tulis Jawa Barat yang pamornya kalah terkenal dibandingkan batik yang pada umumnya berasal dari Jawa Tegah. Penulis memilih menggunakan media buku esai foto sebagai suatu media pembelajaran yang informatif sekaligus media publikasi yang efektif. Pemilihan untuk memakai buku sebagai media adalah karena beberapa alasan, yaitu: 1. Buku adalah salah satu bagian dari ilmu komunikasi visual, juga dengan tampilan yang menarik berupa gambar, ilustrasi, typografi dan disertai keterangan-keterangan dalam menyampaikan informasi kepada target marketnya. 2. Buku pun lebih cepat sampai kepada target pasarnya, bersifat ringan jika dibaca namun sangat efektif dalam penyampaian pesan dan informasinya. 45
46
3. Buku ini bisa menjadi sumber rujukan Informasi terhadap hal yang dipublikasikan karena isi didalam buku itu bisa lebih luas mengupas suatu masalah yang terjadi secara mendalam dibandingkan media lain. Perancangan buku “Batik Jawa Barat ” ini dibuat/dirancang oleh penulis adalah sebuah buku esai foto tentang proses-proses pembuatan batik tulis serta memperkenalkan motif-motif beserta produk yang dihasilkan dari batik tulis Jawa Barat. Kemudian penggunaan fotografi dalam mengilustrasikan kejadian-kejadian dalam proses pembuatan batik ini bertujuan untuk lebih membuat pembaca memasuki dan merasakan suasana yang ditampilkan secara visual dari hasil foto yang digunakan. Alasan pemilihan tema batik Jawa Barat dalam buku esai foto ini bertujuan : a) Pemilihan batik tulis Jawa Barat sebagai media promosi : 1. Memperkenalkan kesenian batik Jawa Barat ini kepada khalayak luas bahwa batik itu bukan hanya berasal dari daerah Jawa Tengah saja tetapi juga berasal dari Jawa Barat. 2. Memperkenalkan berbagai macam motif-motif batik batik Jawa Barat. 3. Sebagai media edukasi pembelajaran tentang nilai-nilauluhur yang terkandung didalam seni batik tulis b) Pemilihan gaya visual esai foto dalam buku tersebut adalah karena foto merupakan duplikasi darike jadian yang sebenarnya terjadi sehingga penulis berharap pembaca mampu masuk dan terbawa dalam suasana yang ia lihat. Sehingga mampu menciptakan suatu pandangan yang beredar di khalayak sehingga mereka mau untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan batik terutama Batik Jawa Barat ini.
47
Buku esai foto “Batik Jawa Barat, Art and culture began forgotten” adalah buku yang berisikan tentang kegiatan-kegiatan membatik tulis serta mengenalkan motif-motif batik tulis yang berasal dari Jawa Barat. Adapun perancangan buku ini akan lebih banyak ditekankan pada komposisi visual foto tiap tokoh dengan perhitungan 70% penggunaan gambar dan 30% penggunaan naskah, hal ini karena melihat beberapa faktor : 1. Umumnya saat ini jika membaca buku, orang lebih cenderung suka melihat visualnya terlebih dahulu baru kemudian naskah/isi dari buku tersebut. 2. Penggunaan foto esai dalam buku tersebut dimaksudkan untuk menstimulus daya ketertarikan audience terhadap konten yang terdapat di dalam buku tersebut. 3.2.
Strategi Komunikasi Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan fotografi
sebagai elemen utamanya, karena fotografi mampu menggambarkan situasi yang sesungguhnya, natural dan tidak dibuat-buat. Selain itu di butuhkan perjuangan untuk dapat mengambil foto yang diinginkan, karena perancangan harus dapat membangun relasi yang positif dan menciptakan kepercayaan di kalangan anak muda sebagai pembaca buku foto esai “Batik Jawa Barat, Art and culture began forgotten”. Menunjukkan secara visual tentang kehidupan pengrajin batik tulis, dalam pengambilan gambar yang lebih difokuskan pengrajin batik tulis kaum renta atau orang yang sudahlansia, karna pengrajin batik tulis ini adalah orang yang mungkin keturunan terakhir yang ingin membuat batik tulis ini, tetapi tidak menutup
48
kemungkinan pengambilan gambar juga terdapat pengrajin batik remaja bahkan orang asing yang sedang membatik. 3.3.
Strategi Perancangan Strategi perancangan akan dibuat oleh penulis melalui beberapa tahapan
yang nantinya akan direalisasikan melalui buku foto esai. Perancangan akan lebih mengutamakan pada visualisasi mengenai fenomena kehidupan pengrajin batik tradisional khas Jawa Barat yang masih bertahan. 3.2.1. Profil Target Audience Buku Foto Esai “Batik Tulis Jawa Barat” 1.
2.
Demografi Jenis kelamin
: Pria dan Wanita
Usia
: 16 – 24 tahun
Status sosial
: Menengah keatas
Geografi Secara geografis, target audience buku foto esai “Batik Jawa Barat, Art and culture began forgotten”. adalah di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, dan wilayah Jawa Barat dan sekitarnya
3.
Psikografis Untuk masyarakat umum terutama para remaja dalam
hal ini
mencangkup mulai dari pelajar SMA sampai mahasiswa hingga mereka yang sudah bekerja.
49
3.4. Pemilihan Media Pemilihan media yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk pemasaran sebuah produk, dalam hal ini adalah buku foto esai “Batik Jawa Barat, Art and culture began forgotten”. Saat ini bermacam-macam jenis media tersedia di dunia pemasaran atau promosi dan masing-masing memiliki keunggulan maupun kelemahan. Pemilihan media yang tepat menentukan pencapaian tujuan pemasaran. 3.5. Konsep Kreatif Perancangan Buku foto esai 3.5.1. Tema Rancangan Buku ini memiliki tema foto yang akan menceritakan tentang bagaimana proses pembuatan sebuah batik khas Jawa Barat, dan lebih banyak menunjukan foto-foto dari sisi si pengrajin batik serta motif-motif dan produk yang dihasilkannya. 3.5.2. Maksud dan Tujuan Perancangan Maksud dan tujuan perancangan buku ini adalah untuk mempromosikan kepada anak muda dan masyarakat umum tentang kesenian membatik khas Jawa Barat yang kurang begitu popular dibandingkan dengan batik dari wilayah Jawa Tengah dan menjadi bahan edukasi dan informasi bagi mereka yang ingin mempelajari kesenian membatik ini. 3.5.3. Ukuran dan Jumlah Halaman Buku foto esai “Batik Jawa Barat, Art and culture began forgotten” ini dicetak kedalam kertas concorde dan art paper dengan ukuran 18 cm x 23 cm perhalaman. Dengan perancangan komposisi bentuk Landscape berjumlah 40
50
halaman atau 20 lembar.
18 cm
23 cm
Gambar3.1 Contoh ukuran buku yang dirancang
3.5.4. Konsep Desain Gaya visual yang digunakan dalam desain layout buku foto esai “Batik Jawa Barat , Art and culture began forgotten” ini secara umum bersifat sederhana atau simple dan elegant dengan menggunakan gaya layout Rebus Layout untuk berbagai keuntungan. Yang pertama berkaitan dengan sifat produk buku ini sendiri yang isinya merangkum semua hal yang terkait dengan batik Jawa Barat yang diangkat mulai dari proses pembuatan batiknya hingga produk yang dihasilkan. Secara otomatis, jumlah teks atau jumlah isi buku secara verbal relatif padat. Rebus Layout merupakan cara yang mudah untuk menampilkan teks secara padat tanpa kehilangan unsur komunikatifnya. Dengan kesederhanaan tata letaknya Rebus Layout, teks akan tampil lebih rapih sehingga hasilnya lebih menarik dan mudah dibaca.
51
Pertimbangan lain adalah target audience yang amat bervariasi, sehingga perlu ditampilkan suatu tampilan yang lebih cenderung lebih netral, umum dan mudah diterima. Strategi visual yang diterapkan sehubungan dengan penggunaan Rebus Layout adalah dengan menampilkan elemen-elemen yang identik dengan Jawa Barat tetapi dalam format yang lebih cenderung ke modern tetapi tidak kehilangan elemen tradisional budayanya. 3.5.5. Jenis Layout Jenis layout yang digunakan adalah Rebus Layout yaitu susunan layout media informasi yang menampilkan perpaduan gambar dan teks sehingga membentuk suatu cerita.
Gambar3.2 contoh layout Rebus
3.5.6. KonsepTipografi Tipografi yang digunakan dalam buku ini adalah font Script MT Bold ,untuk teks-teks tulisan dan memberikan font Semar punakawan untuk teks-teks yang lebih besar. a. Georgia (Font ini dipakai untuk teks seperti artikel mengenai Batik tulis ) ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
52
Abcdefghijklmnopqrstu 1234567890 ! @ # $ % ^ & * ( ) _ + | - = \ { } [ ] : î ; í <> ? , . /
b. Times New Roman (Font ini dipakai untuk teks berupa kutipan dari pengrajin batik tulis ) ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstu 1234567890 ! @ # $ % ^ & * ( ) _ + | - = \ { } [ ] : î ; í <> ? , . /