VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
PERANCANGAN BUKU CERITA ANAK SEBAGAI MEDIA PROMOSI PAPERCAPTAIN STUDIO Evan Raditya Pratomo Shienny Megawati Susanto Visual Communication Design Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra UC Town, Citra Land, Surabaya ABSTRAK Perancangan ini dilakukan sebagai sarana promosi Papercaptain Studio yang lebih lanjut. Sebagai perusahaan yang sedang berkembang, Papercaptain sebagai studio dengan spesialisasi ilustrasi anak, merancang sebuah buku cerita yang bertokoh utamakan maskot Papercaptain Studio. Perancangan buku sebagai media promosi Papercaptain Studio merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan brand image masyarakat pada Papercaptain Studio.
Abstract : This design is made as a further promotion tool for Papercaptain Studio. As a growing company, Papercaptain as an illustration studio for children’s illustration, design a picture book with Papercaptain Studio’s mascot as a main character for the story. This is one of the most effective way to increse Papercaptain Studio’s brand image in society.
Kata kunci: Studio, Ilustrasi Anak-anak, Papercaptain, buku cerita
PENDAHULUAN Papercaptain Studio adalah sebuah studio penyedia layanan jasa ilustrasi anak yang didirikan sejak tanggal 5 Juni 2011. Studio yang berlokasi di Surabaya ini didirikan sebagai respon terhadap trend market buku anak yang semakin berkembang di Indonesia. Literatur anak-anak yang tercatat di dunia bermula dari awal abad ketujuh belas. Saat itu bukubuku yang diterbitkan, masih ditujukan untuk pengajaran. Barulah pada pertengahan abad delapan belas, buku cerita yang memang ditujukan khusus untuk anak-anak mulai muncul. Pada abad kedua puluh, buku anak bergambar muncul sebagai komponen penting dari Industri penerbitan. Sekitar pertengahan tahun 1970, buku anak lokal dari penerbit Pustaka Jaya dan Balai Pustaka sempat merajai, walau pada akhirnya diketahui bahwa banyak dari buku-buku tersebut merupakan adaptasi dari buku luar.
H a l a m a n | 21
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
Buku-buku impor dari Amerika dan Eropa mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1980 dan dimulailah era penerbit Gramedia. Pada masa itu, buku anak lokal masih diterbitkan oleh penerbit-penerbit yang tidak begitu memerhatikan masalah estetika cover. Tak hanya desain, bahkan ilustrasinya. Sementara Gramedia mengeluarkan buku-buku terjemahan dari luar negeri dengan cover asli yang jauh lebih estetis, desain dan ilustrasinya. 18 Tahun 1990 merupakan era dimulainya penyerbuan komik Jepang. Para ilustrator di masa ini berusaha keras untuk belajar menggambar menggunakan gaya Jepang ini agar tetap mendapatkan pekerjaan dari penerbit. Hal ini sempat menimbulkan pertanyaan dari pihak asing mengenai keaslian gaya ilustrasi Indonesia. Dunia ilustrasi bacaan anak lokal mulai mengalami kemajuan yang baik pada tahun 2000 dengan semakin memasyarakatnya teknologi desain grafis, yang memungkinkan terciptanya perpaduan antara gaya ilustrasi manual maupun digital. Penerbit pun mulai memakai jasa para desainer, sehingga ilustrasi tidak hanya diletakkan begitu saja tanpa pertimbangan estetika. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan penerbit P.T. Bhuana Ilmu Populer dan beberapa ilustrator lokal seperti Aaron Randy dan Ismedy Prasetya. Dua tahun terakhir ini adalah era buku anak asal Korea, Disney dan kisah-kisah klasik karya H.C. Andersen, Perrault, Grimm Bersaudara dan yang lainnya. Banyak penulis dan ilustrator anak yang bermunculan untuk mengimbangi maraknya buku anak terjemahan. Pasar buku anak saat ini dikuasai oleh penerbit P.T. Bhuana Ilmu Populer atau lebih dikenal dengan BIP, yang merupakan cabang dari Elex Media Komputindo. Maka, untuk mengimbangi maraknya buku anak terjemahan, banyak penulis dan ilustrator anak yang bermunculan selama dua tahun terakhir ini. Penerbit juga mulai mempertimbangkan untuk memakai jasa para desainer, sehingga ilustrasi tidak hanya diletakkan begitu saja tanpa pertimbangan estetika. Sebagai sebuah studio ilustrasi yang sedang berkembang saat ini, Papercaptain Studio telah mendapatkan perhatian khusus di mata penerbit, penulis, dan beberapa pelaku industri kreatif. Dengan semua pencapaian yang ada, Papercaptain Studio memutuskan untuk memperkuat brand image Papercaptain Studio yang bergerak di bidang ilustrasi anak dengan membuat buku cerita anak yang menarik sebagai media promosi. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis media promosi yang digunakan oleh para ilustrator pada umumnya, strategi pemasaran dan harapan dalam pembuatan buku sebagai media promosi dan pertimbangan penulis dan penerbit dalam memilih seorang illustrator.
BAGIAN INTI Tinjauan Internal Perusahaan Posisi Papercaptain Studio di mata klien selama ini adalah sebagai jasa penyedia ilustrasi anak yang kompeten dan memiliki gaya pewarnaan yang khas dan cenderung ke arah 18
Benny Rhamdani, (penulis dan kepala editor Penerbit Mizan)
22 | H a l a m a n
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
dongeng klasik dibanding gambar anak-anak yang dihasilkan ilustrator lain di Indonesia.
19
Promosi yang pertama kali dilakukan Papercaptain Studio adalah membuat akun portfolio online di situs www.DeviantArt.com. Setelah itu, Papercaptain Studio mulai membuat website sendiri yaitu www.papercaptain.com Tentang Customer Untuk wilayah Indonesia, customer Papercaptain Studio terbanyak mencakup wilayah Surabaya bila dilihat dari proyek ilustrasi yang diterima dan diikuti oleh wilayah Jakarta untuk pengerjaan ilustrasi buku cerita. Dalam wilayah internasional, Papercaptain Studio telah mengerjakan proyek yang bernama New World Girls untuk wilayah U.S. dan ilustrasi sampul buku cerita Super Tupai di Malaysia. Market Trend Tren studio ilustrasi anak-anak di Indonesia masih belum banyak. Hanya beberapa studio ilustrasi saja yang benar-benar mengerjakan proyek ilustrasi buku anak, seperti InnerChild Studio dan Wand Studio. Sementara itu ada pula studio ilustrasi lain yang selain mengerjakan ilustrasi buku anak, mereka mengerjakan ilustrasi untuk card game, contohnya adalah Moon Eclipse Studio, Atama Studio dan Reins Illustration Studio. Potensial pasar jasa ini dapat lebih luas selain hanya buku anak saja. Mulai banyak studio game lokal yang juga mengangkat tema dan karakter anak-anak yang lucu sebagai tokoh utama. Bahkan, salah satu perusahaan game di Surabaya, yaitu Little Giant Studio, memiliki maskot yang bernama Elgi. Menurut Wenart Gunadi, salah seorang ilustrator di Little Giant Studio, kehadiran Elgi berfungsi sebagai personifikasi studio bagi masyarakat. 20 Tinjauan Eksternal - General Customer Behavior Penerbit yang menjadi klien Papercaptain Studio adalah MIC Publishing, Elex Media Komputindo, BIP dan Andi Publishing. Berdasarkan hasil wawancara dengan Asteria Renny, editor buku anak di Elex Media Komputindo, cara penerbit memilih dan menggunakan jasa ilustrator dengan melihat portfolio dan dari sana dapat terlihat kompetensi dan gayanya secara keseluruhan. Namun, ada kalanya penerbit juga terkecoh karena hasil pekerjaan ilustrator berbeda dengan portfolio yang ia hasilkan. Maka, biasanya mereka akan meminta ilustrator untuk membuat satu halaman contoh dari naskah yang hendak diilustrasikan. Bila dirasa cukup memenuhi kriteria penerbit, maka dilanjutkan ke tahap berikutnya. 21 Teori Perancangan Media desain yang dipilih sebagai sarana promosi Papercaptain Studio sebagai penyedia jasa ilustrasi anak adalah buku. Sebagai perusahaan yang berkembang, Papercaptain Studio perlu membangun image jangka panjang dan menurut Hermawan Tanzil dari LeBoYe,
19
Arleen Amidjaja, (Penulis buku anak) Wenart Gunadi, (Illustrator) 21 Asteria Renny, (Editor buku anak Elex Media Komputindo) 20
H a l a m a n | 23
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
buku dapat memberikan manfaat jangka panjang dan menampung informasi ataupun referensi yang bermanfaat bagi orang lain dan membantu brand image sebuah perusahaan. 22 Sebuah buku juga memiliki nilai lebih dibandingkan media promosi digital lain semacam website atau aplikasi. Buku yang akan dibuat berupa buku cerita dengan maskot utama Papercaptain Studio sebagai tokohnya. Buku cerita bergambar adalah salah satu jenis karya tulis yang menggabungkan cerita naratif dengan visual dan sebagian besar, ditujukan untuk anak-anak. Ciri khas buku ini adalah porsi visual atau gambar yang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah kata-kata atau kalimat di dalam buku. Buku cerita bergambar memiliki dua fungsi, yaitu untuk dibacakan oleh orang dewasa kepada anak-anak dan sebagai media pembelajaran pertama bagi anak-anak untuk belajar membaca. Oleh karena alasan tersebut, buku cerita bergambar yang dibuat selama ini selalu menggunakan pilihan kosa kata dan kalimat yang mudah dimengerti oleh anakanak. 23 Perancangan buku cerita bergambar sebagai media promosi Papercaptain Studio adalah salah satu cara yang paling efektif untuk memperkuat brand image Papercaptain yang bergerak di bidang ilustrasi anak. Gaya Desain dan Ilustrasi Salah satu gaya ilustrasi Papercaptain Studio yang paling menonjol adalah tekstur gambar yang khas meski dibuat secara digital. Papercaptain Studio terinspirasi dari gaya seni rupa Modern dalam Aliran Romantisisme. Aliran ini terpengaruh dari seni visual, musik, filosofis dan literatur sehingga karya yang beraliran Romantis ini kebanyakan memiliki cerita yang emosional, dinamis, unsur alam dan imajinasi. Aliran tersebut juga karakteristik utama Papercaptain Studio dalam mengolah lebih dalam konsep cerita yang diberikan oleh klien menjadi sesuatu yang jauh lebih berkesan. Hal ini berdasarkan teori salah satu seniman aliran Romantis yang terbesar pada masa itu, yaitu Casper David Friedrich yang berbunyi, “The artist’s feeling is his law”. 24
TUJUAN PERANCANGAN Tujuan perancangan ini, yaitu merancang sebuah buku cerita bergambar tentang maskot utama Papercaptain Studio dengan menggunakan gaya ilustrasi khas Papercaptain Studio yang terinspirasi dari aliran seni Romantisme yang menarik agar mampu memperkuat brand image Papercaptain Studio yang bergerak di bidang ilustrasi anak. Dengan identitas buku sebagai berikut: o
Judul Buku : The Little Postman
22
Hermawan Tanzil, (Pendiri LeBoYe dan Dia Lo Gue Artspace)
23
Project Gutenberg, (the first producer of free ebooks. www.gutenberg.org) History: Romanticism Art for Kids, www.ducksters.com
24
24 | H a l a m a n
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
o
Bahasa: Inggris
o
Ukuran Halaman: 22 x 23 cm
o
Jumlah Halaman: 86
o
Cetak: Warna
Isi buku yang terdiri dari: o
Cover depan
o
Halaman pattern elemen visual
o
Halaman pengumuman hak cipta
o
Halaman persembahan
o
Halaman quotation
o
Pendahuluan
o
Halaman judul
o
Halaman isi
o
Halaman profil perusahaan
o
Halaman pattern elemen visual
o
Sinopsis buku (cover belakang)
Plot Halaman Isi Garis besar cerita The Little Postman adalah: 1. Pengenalan Storytopia. 2. Cerita pengantar 1 halaman. 3. Cerita pengantar memasuki cerita utama. 4. Tokoh kakek muncul dan menemui tokoh utama. 5. Tokoh utama muncul dan mendapatkan tugas penting. 6. Tokoh utama sangat tertarik. 7. Tokoh utama memulai perjalanannya. (Melewati 3 daerah berbeda sebelum sampai di daerah tujuan.) 8. Tokoh utama mulai putus asa. 9. Tokoh utama berhasil mendapatkan apa yang dia harapkan sejak awal keberangkatannya. 10. Tokoh peri memberinya nama panggilan. 11. Tokoh peri memberi teka-teki sebelum
menghilang.
12. Tokoh utama pulang dengan senang
Produksi Buku The Little Postman akan dicetak secara ekslusif dan terbatas, yaitu 20 buah buku soft cover dan 1 buku hard cover untuk keperluan display pameran dan event. Papercaptain Studio menjalin kerja sama dengan Ramayana Printing untuk mencetak The Little Postman.
H a l a m a n | 25
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
Papercaptain Studio memutuskan untuk menjual The Little Postman dengan harga Rp 340.000,dengan pertimbangan biaya produksi selama proses pembuatan buku ini.
KESIMPULAN Selama melakukan penelitian untuk merancang buku cerita The Little Postman sebagai media promosi Papercaptain Studio, penulis menemukan banyak manfaat seperti mengetahui jenis-jenis studio ilustrasi anak di Indonesia, cara mereka melakukan promosi, hingga cara promosi yang efektif dan sesuai bagi Papercaptain Studio, yaitu dengan membuat sebuah buku cerita bergambar yang bertokoh utamakan maskot Papercaptain Studio. Hal serupa telah dilakukan oleh beberapa perusahaan dan studio ilustrasi juga. Selama pengerjaan buku The Little Postman ini, penulis mendapatkan
beberapa
wawasan baru dalam hal penggalian lebih mendalam karakter maskot Papercaptain Studio, perancangan dunia Storytopia, penggalian gaya ilustrasi yang mengkombinasikan arsiran pensil dengan pewarnaan digital, pembuatan video trailer hingga bekerja sama dengan event POPCON Asia sebagai sarana untuk menjual buku The Little Postman dan menjaring klien baru. Dalam membuat sebuah buku cerita bergambar untuk media promosi Papercaptain Studio, penulis menangkap satu poin yang penting, yaitu kenalilah studio atau perusahaan yang dimiliki saat ini. Penulis merancang konsep The Little Postman berdasar dari enam poin penting yang ada pada Papercaptain Studio. Enam poin tersebut adalah yang mendasari bagaimana Papercaptain Studio bekerja dan menghasilkan karya. Dari poin-poin tersebut, lahirlah konsep cerita dan dunia untuk maskot Papercaptain Studio. Cerita dan gambar yang dibuat, sekehendaknya mengandung poin-poin utama dari studio atau perusahaan, jadi bilamana buku tersebut dibaca oleh orang lain, orang tersebut akan langsung menangkap tentang gaya dan ciri khas studio atau perusahaan anda.
Gambar Media Promosi dan Buku Paper Captain
26 | H a l a m a n
VICIDI, Volume 2 no.2 Juni 2013
DAFTAR PUSTAKA Babyboss Volume 3 Edisi 14 2010 – Character Design Issue. Color and Light – A Guide for Realist Painter – James Gurney Design Thinking – Tim Brown History: Romanticism Art for Kids, www.ducksters.com Modul Seni Budaya – Seni Rupa, 2008, 28, M. Eksan. Project Gutenberg, (the first producer of free ebooks. www.gutenberg.org) Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2025 – Departemen Perdagangan Republik Indonesia
H a l a m a n | 27