BAB III SANAD, MATAN DAN TAKHRIJ HADIS TENTANG LARANGAN MENAFSIRKAN AL-QUR’AN DENGAN RAY
A. Sanad dan Matan Hadis Uraian bab II merupakan pengantar untuk memasuki pada pokok bahasan utama. Yaitu hadis nabi SAW yang melarang menafsirkan al-Qur’an dengan Ra’y. Berdasarkan penelusuran kata man gala fi al-Qur’an, fi kitabillah, bira’yihi, bigair ‘ilm dan yang setara dengannya melalui kitab alMu’ Jam karya A.J. Wensinck, peneliti mendapati beberapa hadis, dan dapat dikelompokkan menjadi dua hadis yang saling berkaitan. Hadis ditelusuri melalui kata راىtipe penyusunan kitab hadis yang terdapat dalam kitab Mu’jam al-Mufakhrasy li Alfazh al-Hadis al-Nabawiy dimulai dalam kitab Imam Muslim bab Munafiqin hadis ke-40, Sunan Tirmizi bab Tafsir hadis ke100, Sunan Darimi bab Mukoddimah hadis ke-20, Ibn Hammbal hadis ke-5.1 hadis ini antara lain sebagai berikut: Pertama Inti hadis “siapa yang menyatakan sesuatu tentang al-Qur’an dengan ra’yu-nya maka hendaklah ia menempati tempat duduk dari api neraka”, redaksi hadis pertama selengkapnya sebagai berikut:
ْﱯ َﺣ ﱠﺪ ﺛـَﻨَﺎ أَﺑُﻮ َﻋﻮَاﻧَﺔَ َﻋ ْﻦ َﻋﺒْ ِﺪ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ُﺳ ْﻔﻴَﺎ ُن ﺑْ ُﻦ َوﻛِﻴ ٍﻊ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ُﺳ َﻮﻳْ ُﺪ ﺑْ ُﻦ َﻋ ْﻤﺮٍو ْال َ◌ َﻛﻠِ ﱡ َﺎل اﺗﱠـ ُﻘﻮا َ ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻬﻢ َﻋﻠَﻴْ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗ َ ﱠﱯ ﱠﺎس َﻋ ِﻦ اﻟﻨِ ﱢ ٍ َﲑ َﻋ ْﻦ اﺑْ ِﻦ َﻋﺒ ِْ ْاﻷَﺋﻠَﻰ َﻋ ْﻦ َﺳﻌِﻴ ِﺪ ﺑْ ِﻦ ُﺟﺒـ َب َﻋﻠَ ﱢﻲ ُﻣﺘَـ َﻌ ﱢﻤﺪًا ﻓَـ ْﻠﻴَﺘَﺒَـ ﱠﻮأْ َﻣ ْﻘ َﻌ َﺪﻩُ ِﻣ َﻦ اﻟﻨﱠﺎ ِر َوَﻣ ْﻦ ﻗَﺎَ ِﰲ َ َﲏ إﱠِﻻ ﻣَﺎ َﻋﻠِ ْﻤﺘُ ْﻢ ﻓَ َﻤ ْﻦ َﻛﺬ ِﻳﺚ ﻋ ﱢ َ اﳊَْﺪ (ِﻳﺚ َﺣ َﺴ ٌﻦ )اﻟﱰﻣﺬى ٌ َﺎل أَﺑﻮ ﻋِﻴﺴَﻰ َﻫﺬَا َﺣﺪ َ اﻟْﻘ ُْﺮاَ ِن ﺑَِﺮأْﻳِِﻪ ﻓَـ ْﻠﻴَﺘَﺒَـ ﱠﻮأْ َﻣ ْﻘ َﻌ َﺪﻩُ ِﻣ َﻦ اﻟﻨﱠﺎ ِر ﻗ 1
AJ, Wensinck, Mohd fu’ad Abd al-Baqi’, Brill, Leiden,1936, jilid, 1, hlm. 204
24
25
Artinya : “(al-Tirmizi berkata): Sufyan bin Waki’ menceritakan kepada kami, (Sufyan berkata): Suwaid bin ‘Amr al-Kalbi menceritakan kepada kami, (Suwaid berkata): Abu ‘Awanah menceritakan kepada kami dari Abd al-A’la dari Said bin Jubair dari Ibn ‘Abbas dari Nabi Saw, beliau bersabda; takutlah kalian (hati-hati dalam memegangi) hadis-hadis dariku kecuali yang benar-benar telah aku ajarkan kepada kalian, barangsiapa berbohong atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari api neraka, siapa yang mengatakan sesuatu tentang al-Qur’an dengan ra gu-nya maka hendaklah ia menempati tempat duduknya dari api neraka.2” SKEMA JALUR SANAD HADIS
اﻟﻨﱠﱯ ﺻَﻠﻰ اﻟﻠﻬﻢ َﻋْﻠﻴَ ِﻪ َو َﺳْﻠ َﻢ ﱠﺎس ِ اﺑْﻦ َﻋﺒ َﺳﻌِﻴ ِﺪ ﺑْﻦ ُﺟﺒـ َْﲑ َﻋْﺒ ِﺪ َاﻷ ﻋْﻠﻰ
ﺳُﻘﻴَﺎ ُن
أﺑُﻮ َﻋ َﻮ اﻧَﺔ
ُﺳ َﻮ ﻳْ ُﺪ ﺑِ َﻦ َﻋﻤْﺮو اﻟَ َﻜﻠَ ﱡﻲ
اﻟﱰ ﻣﺬى Inti Hadis Kedua, “siapa yang menyatakan sesuatu tentang al-Qur’an tanpa landasan ilmu maka hendaklah ia menempati tempat duduk dari api neraka” redaksi hadis selengkapnya sebagai berikut: 2
Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa al-Turmuzi al-Silmi, Sunan al-Turmuzi, (Beirut: Dar Ihya’ al-turas al-‘Arabi, t.t.), juz 5, hlm. 223
26
ي َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ُﺳ ْﻔﻴَﺎ ُن َﻋ ْﻦ َﻋْﺒ ِﺪ ْاﻷَﺋﻠَﻰ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َْﳏﻤٌﻮ ُد ﺑْ ُﻦ َﻏﻴ َْﻼ َن َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ﺑِ ْﺸ ُﺮ ﺑْ ُﻦ اﻟ ﱠﺴ ِﺮ ﱢ ﺻﻠﱠﻰ اﳍﱠﻢ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َ ُِﻮل اﷲ ُ َﺎل َرﺳ َ ﱠﺎس اﻟﻠﱠﻬﻢ َﻋْﻨﻬﻤﻤَﺎ ﻗ ٍ َﲑ َﻋ ِﻦ اﺑْ ِﻦ َﻋﺒ ٍْ َﻋ ْﻦ َﺳﻌِﻴ ِﺪ ﺑْ ِﻦ ُﺟﺒـ َﺎل أَﻋﻤﻮ ﻋِﻴﺴَﻰ َﻫﺬَا َ َﲑ ِﻋ ْﻠ ِﻢ ﻓَـ ْﻠﻴَﺘَﺒَـ ﱠﻮأْ َﻣ ْﻘ َﻌ َﺪ ُ◌ ِﻣ َﻦ اﻟﻨﱠﺎ ِر ﻗ ِْ َﺎل ِﰲ اﻟْﻘ ُْﺮاَ ِن ﺑِﻐ َ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻣ ْﻦ ﻗ (َﺤﻴ ٌﺢ )اﻟﱰ ﻣﺬى ِ ِث َﺣ َﺴ ٌﻦ ﺻ ٌ َﺣﺪ Artinya :
“(Al-Tirmizi berkata): Mahmud bin Gailan telah menceritakan kepada kami, (Mahmud berkata): Bisyr bin al-Syariy menceritakan kepada kami, (Bisyr berkata): Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Abd al-A’la dari Said bin Jubair dari Ibn ‘Abbas Ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: siapa yang mengatakan tentang (isi) al-Qur’an dengan tanpa landasan pengetahuan, makes hendaklah id menempati tempest dudukya dari api neraka" Abu ‘Isa (al-Tirmizi) berkata: hadis ini hasan sahih.3” SKEMA JALUR SANAD HADIS
ﱯ ﺻَﻠﻰ اﻟﻠَﻬﻢ ﻋَﻠْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠَ َﻢ اﻟﻨَ ﱢ ﱠﺎس ِ اﺑﻦ َﻋﻨ َﲑ ِْ َﺳﻌِﻴ ِﺪ ﺑْﻦ ُﺟﺒـ َﻋْﺒ ِﺪ َاﻷ ﻏﻠﻰ
ي ﺑﺸُﺮ ﺑْ ُﻦ اﻟﺴﱢﺮ ﱠ
ﺳُﻘﻴَﺎ ُن اﻟﱰ ﻣﺬى
3
Ibid. h. 224
َ◌ﻳْﻼ َن َ َْﳏ ُﻤ ُﺪ ﺑْ ُﻦ غ
27
B. Takhrij Hadis 1. Hadis Pertama NO
NAMA
1.
‘Abdullah bin ‘Abbas bin ‘Abd alMutalib al-Hasyimi.4
2.
Sa’id bin Jubair bin Hisyam alAsadi al-Kufi.5
3.
‘Abd al-A’la bin ‘Amir alSa’labi alKufi.6
4.
Waddah bib ‘Abdillah alYasykuri budak Yazid bin ‘Atal, Abu ‘Awanah alWasiti alBajaz.7
4
TL/TW UMUR W; 69 H/70H
GURUGURU - Rasulullah Saw, - Abu Bakr, - ’Usman.
MURIDMURID - Sa’labah bin al-Hakam. - Abdullah Ibn ‘Umar bin alKhattab. - al-Laisi W; 94 H - Ibn ‘Abbas, - Abu Ishaq al- Ibn al-zubair, Sabi’iy. - Ibn ‘Umar. - ’Abdullah bin Sa’id ‘Abd alMalik bin Sa’id. - Adam bin Sulaiman. Tidak di - Sa’id bin - ’Ali bin ‘Abd ketahui Jubair, al-A’la, - Abu ‘Abd al- - Muhammad Rahman albin Jahadah, Sulami, - Isra’ilbin - Muhammad Yunus. ibn Hanafiyyah. Tidak di - Abu Basyar, - Abu Dawud ketahui - Qatadah, al-Tayalisi, - Ibrahim bin - Abu al-walid Muhammad al-ibn bin alTayalisi, Muntasyir. - Yahya bin Hammad.
JARH WA TA’DIL Rasulullah; allahumma faqqihhu fi al-din wa ‘allimhu al-ta’wil Ibn Hibban; alSiqat,bahwa ia seorang yang faqih, ‘abid
-Abu Zur’ah; do ‘if, -al-Tirmizi; hasan, -al-Hakim; Sahih
-al-’Ijli; Siqah, alMubarak; ahsan, -Ibn Sa’id;siqah saduq .
Mahmud ath-Thahhan, Ushul al-Takhry wa Dirasah al-Asanid, Maktabah al-Rusycl Riyadh, 1983., hlm 9. 5 Al-Mizziy, Tandzib al-Kamal Fi Asma’ al-Rijal, Dar al-kutub al-flmryah, Beirut, tt 6 Ibid, h, 68 7 Abu. Op, cit., hlm. 195
28
5.
Suwaid bin W; - Hammad bin- -Ahmad bin ‘Amr al-Kalbi, 203H/204H Salamah, Hanbal, Abu al-Walid - Zubair bin - Abu Bakr bin al-Kufi.8 Mu’awiyyah Abi Syaibah, al-Bimsi, - Sufyan bin - Abu ,Awanah. Waki’. 6. Sufyan bin W. 247 H - Abu - al-Tirmizi, Waki’ bin alMu’awiyyah, - Ibn Majah, jarrah, Abu - Humaid bin - Ibn Makhlad Muhammad al‘Abd Kufi.9 al-Rahman al-Ruwasi, - Jarir bin ‘Abd al-Humaid.
al-Nasa’iy dan ibn Ma’in; Siqah.
Al-Nasa’iy; laisa bisyai,
Berdasarkan peneropongan rijal al-hadis pertama di atas, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil peneliti antara lain: 1. Semua hadis di atas bersandar pads Rasulullah Saw, artinya berkategori marfu’. 2. Ditinjau dari isi hadis, hadis ini berupa ungkapan Nabi SAW, artinya termasuk kategori hadis qauli. 3. Ditinjau dari jumlah rawi yang meriwayatkan hadis di atas, hadis nomor ini hanya diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas bahkan hingga Atba’ altabi’in diriwayatkan oleh sate rawi saja, karenanya dinilai sebagai hadis garib, 4. Pada hadis ini semua jalurnya melalui ‘Abd al-A’la yang sebagian ulama seperti Abu Zur’ah menilainya da’if al-hadis, namun menurut sebagian, seperti al-Tirmizi tidak sampai tingkatan da’if melainkan hasan, bahkan al-Hakim menilainya sahib, hal ini disebabkan alHakim dinilai oleh ulama dari kalangan mutasil. Namun demikian 8 9
Ibid, h.68 Ibid, h. 67
29
tampaknya jalur sanad ini menurut peneliti cenderung pada penilaian moderat al-Tirmizi yang menilainya hasan. 2. Hadis Kedua No
Nama
TL/TW
1.
Mahmud bin Gailan al‘Adawyy, Abu Abmad alMarwazi alBaqdadi.10 Sufyan bin Waki’ bin al-jarrah, Abu Muhammad alKufi.11
W. 249 H
2.
3.
4.
W. 247 H
Jarh Wa Ta’dil - Ibn - Abu Daud, - al-Nasa’iy; ‘Uyainah, - al-Hakim, Siqah, - Waki’, - ibn - al-Nadr bin Hibban; Syumail. al-siqat, Guru
- Abu Mu’awiyya, - Humaid bin ‘Abd alRahman alRuwasi, - Jarir bin ‘Abd al-Humaid. ‘Abdullah bin W; 69 H/70 H - Rarulallah ‘Abbas bin ‘Abd Saw, al-Mutalib al- Abu Bakr, Hasyimi.12 - ’Usman.
Sa’id bin Jubair bin Hisyam alAsadi al-Kufi.13
10
W; 94 H
Murid
- al-Tirmizi, - Ibn Majah, - Ibn - Makhlad
al-Nasa’iy; Siqah, Ibn Hibban; al- siqat.
- Sa’labah Rasulullah; allahumma bin alHakam. faqqihhu fi - Abdullah al-din wa Ibn ‘Umar ‘allimhu alta’wil bin alKhattab. - al-Laisi - Ibn ‘Abbas, - Abu Ishaq Ibn Hibban; - Ibn al-zubair, al-Sabi’iy. al-Siqat, - Ibn ‘Umar. - ’Abdullah bahwa ia bin Said seorang ‘Abd al- yang Malik bin faqih, ‘abid. Sa’id. - Adam bin Sulaiman.
Ibid., h. 786. Ibid., h. 678 12 Mahmud ath-ThahhM Ushul al-Takhry wa Dirasah al-Asanid, Maktabah al-Rusyd, Riyadh, 1983., hlm 9. 13 Al-Mizziy, Tandzib al-Kamal Fi Asma’ al-Rijal, Dar al-kutub al-Ilmiyah, Beirut, tt 11
30
5.
‘Abd al-A’la bin ‘Arnir al-Sa’labi al-Kufi.14
Tidak di Ketahui
6. Waddah bib Tidak di ‘Abdillah alKetahui Yasykuri budak Yazid bin ‘Atal, Abu ‘Awanah alWasiti al-Baj az.15
- Sa’id bin -’Ali bin Jubair, ‘Abd al- Abu ‘Abd al- A’la, Rahman al - Muhamma Sulami, dbin Muhammad Jahadah, - Ibn -Isra’ilbin Hanafiyyah. Yunus.
-Abu Zur’ah; do’ if, -alTurmuzi; hasan, -al-Hakim; sahih
- Abu Basyar, - Abu - al-‘Ijli - Qatadah, dawud al- Siqah, - Ibrahim bin Tayalisi, - ibn alMuhammad - Abu alMubarak; bin alwalid al- ahsan, Muntasyir. Tayalisi, - Ibn - Yahya bin Sa’id;siqah Hammad. saduq.
Berdasarkan peneropongan rijal al-hadis di atas, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil peneliti antara lain: 1. Hadis di atas bersandar pada Rasulullah Saw, artinya hadis ini berkategori marfu’ 2. Ditinjau dari isi hadis, kesemuanya berupa ungkapan Nabi SAW, artinya termasuk kategori hadis gaup. 3. Ditinjau dari jumlah rawi yang meriwayatkan hadis di atas, hadis nomor 2 hanya diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas bahkan hingga Atba’ altabi’in diriwayatkan oleh satu rawi saja, karenanya dinilai sebagai hadis garib, Pada hadis no 1 dan 2 semua jalurnya melalui ‘Abd al-A’la yang sebagian ulama seperti Abu Zur’ah menilainya da’if al-hadis, namun
14 15
Ibid, h, 78 Abu. Op, cit., hlm. 195
31
menurut sebagian, seperti al-Turmuzi tidak sampai tingkatan da’if melainkan hasan, bahkan al-Hakim menilainya sahih, hal ini disebabkan al- Hakim dinilai oleh ulama dari kalangan mutasil. Namur demikian tampaknya jalur sanad ini menurut peneliti cenderung pada penilaian moderat al-Tirmizi yang menilainya hasan. Tentang tinjauan matan hadis, tampaknya antara satu jalur-sanad dengan jalur sanad lainnya tidak terlalu banyak perbedaan, hanya teknis istilah al-Qur’an dengan Kitabullah ‘Azza wa Jalla. Mungkin pads kata alray dan bi gair ‘ilm ini sajalah yang cukup problematis, dan akan dibahas dalam bab berikutnya.