BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
III. 1 Persiapan Pada tahap persiapan dilakukan studi literatur, penentuan lokasi penelitian dan mengumpulkan beberapa bahan referensi. -Studi literatur Pada studi literatur ditetapkan tiga data kajian yaitu : data umum, data PBB, dan data PLN. Akan dilakukan studi dari ketiga data ini dan akan ditentukan objekobjek apa saja dari ketiga data ini yang akan dibuat simbolnya. Ketiga data ini digunakan sebagai sampel dalam mewujudkan penyeragaman simbol dan pembuatan peta multiguna. -Penentuan Lokasi Penelitian Daerah penelitian pada pelaksanaan tugas akhir ini dipilih di kelurahan Sarijadi kecamatan Sukajadi kotamadya Bandung. Alasan pemilihan lokasi penelitian di kelurahan Sarijadi karena kelurahan Sarijadi merupakan daerah yang cukup padat dan memiliki beragam objek sehingga cukup mewakili sebagai sampel dalam pembuatan penyeragaman simbol dan peta multiguna, selain itu data-data dan peta serta lokasi kelurahan Sarijadi mudah untuk di akses, serta sebelumnya pernah dilakukan penelitian di kelurahan Sarijadi. Adapun mengenai karakteristik daerah penelitian sebagai berikut : ¾ Daerah Penelitian : Kelurahan Sarijadi ¾ Luas Wilayah
: 157,060 Ha
¾ Jumlah RW
: 11
¾ Jumlah RT
: 98
¾ Batas Wilayah •
Utara
: Kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kota Bandung
•
Timur
: Kelurahan Sukarasa Kecamatan Sukasari Kota Bandung
•
Selatan
: Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung
•
Barat
: Kecamatan Cimahi Utara
12
Kota Cimahi -Pengumpulkan bahan referensi Bahan referensi yang dikumpulkan antara lain : o Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 tentang Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah, o peta topografi, o buku-buku kartografi, o dan lain sebagainya.
III. 2 Pengumpulan Data dan Alat Bantu Sumber data penelitian tugas akhir ini berasal dari instansi dan sumber lain antara lain : •
peta jaringan PLN kelurahan Sarijadi (hardcopy) skala 1 : 10000 diperoleh dari instansi PLN (bisa dilihat pada lampiran I.2 gambar peta jaringan PLN)
•
peta PBB kelurahan Sarijadi (format vektor) skala 1 : 1000 diperoleh dari instansi PBB ,
•
peta Topografi kelurahan Sarijadi (format vektor) skala
1 : 25000
diperoleh dari sumber lain yang sudah ada, dan •
denah lokasi kelurahan Sarijadi (format raster) diperoleh
dari kantor
kelurahan Sarijadi. Pada penelitian tugas akhir ini peta yang akan di overlay yaitu peta PLN kelurahan Sarijadi, peta PBB kelurahan Sarijadi dan peta Topografi kelurahan Sarijadi. Sedangkan denah lokasi kelurahan Sarijadi digunakan untuk membantu penamaan unsur atau objek. Sedangkan alat bantu yang digunakan adalah software AutoCAD Map2004.
III. 3 Pengolahan Data Pada tahap pengolahan data yang dilakukan yaitu : menentukan objek yang akan dibuat simbolnya kemudian merancang simbol, menscan peta PLN kemudian didigit sehingga berformat vektor, setelah semua peta (peta PBB, PLN, Topografi) berformat vektor kemudian simbol diterapkan pada semua kemudian identifikasi 6 buah titik pada setiap peta dan melakukan hitungan perataan parameter (dari PBB ke
13
Topo dan dari PLN ke Topo) sehingga diperoleh parameter transformasi, setelah itu dilakukan transformasi/overlay semua peta pada software AutoCAD MAP sehingga menjadi peta multiguna skala 1 : 1000, dan terakhir melakukan editing terhadap peta multiguna. Pengolahan data secara lengkap dijelaskan sebagai berikut.
III. 3.1 Penentuan objek yang akan dibuat simbolnya Sebelum melakukan perancangan simbol, tahap awal yang dilakukan adalah menentukan objek apa saja yang akan dibuat simbolnya. Penentuan objek yang akan dibuat simbolnya ini berdasarkan pengamatan terhadap peta PLN kelurahan Sarijadi, peta PBB kelurahan Sarijadi, peta Topografi kelurahan Sarijad, denah lokasi kelurahan Sarijadi, dan studi kebutuhan instansi terhadap objek. Selanjutnya secara lengkap objek-objek yang akan dibuat simbolnya pada penelitian tugas akhir ini yaitu : data dasar (informasi umum) terdiri atas objek-objek sebagai berikut : batas RW (batas antar RW), batas kelurahan (batas antar kelurahan), batas kecamatan (batas antar kecamatan), batas kabupaten/kota/kotif (batas antar kabupaten/kota/kotif), batas provinsi (batas antar provinsi), batas negara (batas antar negara), jalan tol, jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, jalan lingkungan, gang, rel kereta api, selokan, saluran air, danau, sungai besar, sungai kecil, mata air, air terjun, batu karang, bendungan, stasiun/terminal bis, lapangan/stadion, bandara, pelabuhan, jembatan, terowongan, stasiun kereta api dan titian. Data tematik PLN terdiri atas objek-objek sebagai berikut : hantaran udara tegangan tinggi (HUTT), hantaran udara tegangan menengah (HUTM), hantaran udara tegangan rendah (HUTR), saluran rumah (SR)+tiang listrik atap rumah, saluran kabel tegangan tinggi (SKTT), saluran kabel tegangan menengah (SKTM), saluran kabel tegangan rendah (SKTR), saluran udara kabel kontrol (SUKK), saluran tanah kabel kontrol (STKK), saluran kabel transmisi listrik bawah laut, tiang penggantung hantaran udara tegangan rendah, tiang besi, tiang kayu, tiang beton bulat, tiang beton persegi, gardu induk (GI), gardu hubung (GH), gardu distribusi, travo, travo di tiang, menara penggantung hantaran udara tegangan tinggi dan menara penggantung hantaran udara tegangan menengah. Data tematik PBB terdiri atas objek-objek sebagai berikut : rumah, fasilitas umum, perkantoran pemerintah, sarana peribadatan dan pendidikan agama, sarana sosial, industri (pabrik dan pergudangan), sarana pendidikan, pariwisata, seni dan budaya, hotel/penginapan, restoran/rumah makan, tempat parkir kendaraan bermotor, 14
pemakaman, sarana kesehatan, tanah kosong/kavling siap bangun, sarana hiburan, perkantoran swasta, batas bidang tanah, pasar/mall dan lapak kaki lima/rumah toko. Dari data-data di atas, kemudian diklasifikasikan berdasarkan bentuk geometriknya (titik, garis dan bidang) untuk persiapan pembuatan simbol objek. Pengelompokan objek berdasarkan bentuk geometriknya dapat dilihat pada tabel III.1 sebagai berikut : Tabel III.1 Pengelompokan data berdasarkan bentuk objek DATA PLN BENTUK GEOMETRIK
NAMA OBJEK tiang penggantung hantaran udara tegangan rendah
PLN titik
tiang besi tiang kayu tiang beton bulat tiang beton persegi hantaran udara tegangan tinggi (HUTT) hantaran udara tegangan menengah (HUTM) hantaran udara tegangan rendah (HUTR)
PLN garis
saluran rumah (SR)+tiang listrik atap rumah saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) saluran kabel tegangan menengah (SKTM) saluran kabel tegangan rendah (SKTR) saluran udara kabel kontrol (SUKK) saluran tanah kabel kontrol (STKK) saluran kabel transmisi listrik bawah laut gardu induk (GI) gardu hubung (GH)
PLN bidang
gardu distribusi (GD) travo travo di tiang menara penggantung hantaran udara tegangan tinggi menara penggantung hantaran udara tegangan menengah DATA PBB
BENTUK GEOMETRIK
NAMA OBJEK
PBB titik
-
PBB garis
batas bidang tanah
15
bersambung...
Lanjutan…
rumah fasilitas umum perkantoran pemerintah sarana peribadatan dan pendidikan agama sarana sosial industri (pabrik dan pergudangan) sarana pendidikan pariwisata PBB bidang
seni dan budaya hotel/penginapan restoran/rumah makan tempat parkir pemakaman sarana kesehatan tanah kosong sarana hiburan perkantoran swasta pasar/mall lapak kaki lima/rumah toko/warung DATA UMUM
BENTUK GEOMETRIK Umum titik
NAMA OBJEK Mata air batas RW (batas antar RW) batas kelurahan (batas antar kelurahan) batas kecamatan (batas antar kecamatan) batas kabupaten/kota/kotif (batas antar kabupaten/kota/kotif) batas provinsi (batas antar provinsi) batas negara (batas antar negara)
Umum garis
jalan tol jalan arteri jalan kolektor jalan lokal jalan lingkungan gang
bersambung...
16
Lanjutan…
rel kereta api selokan saluran air sungai besar sungai kecil air terjun batu karang jembatan terowongan titian danau bendungan
Umum bidang
terminal bis lapangan/stadion bandara pelabuhan stasiun KA
Kelurahan Sarijadi merupakan suatu daerah studi kasus untuk penerapan simbol objek pada peta multiguna kelurahan Sarijadi. Dari hasil pengamatan di lapangan tidak semua objek di atas ada di kelurahan Sarijadi karena Sarijadi terbatas satu kelurahan saja sehingga objek yang ada di kelurahan ini hanya sebagai contoh dalam penerapan simbol pada peta multiguna. Sebagai contoh pada objek tiang listrik, di kelurahan Sarijadi hanya terdapat tiga jenis tiang listrik yaitu : tiang besi, tiang beton persegi, dan tiang beton bulat. Pada objek PLN yang lain juga tidak semua objek PLN ada di kelurahan Sarijadi misalnya : gardu induk (GI), dan sebagainya. Begitu juga pada objek data umum, banyak yang tidak terdapat di kelurahan Sarijadi seperti : jalan tol dan sebagainya. Objek dari ketiga data (PLN, PBB dan Topo) dirinci dan ditentukan objek apa saja yang akan dibuat simbolnya dan masing-masing data dibedakan objeknya sehingga tidak ada data yang memiliki objek yang sama. Masing-masing data memiliki objek tersendiri. Hal ini dibedakan agar saat overlay tidak double. Secara lengkap objek daerah studi yang akan dibuat simbolnya pada peta multiguna dapat dilihat pada tabel III.2.
17
Tabel III.2 Objek daerah studi yang akan dibuat simbolnya DATA PLN NAMA OBJEK 1)
Hantaran udara tegangan rendah (HUTR)
2)
Saluran rumah (SR)+tiang listrik atap rumah
3)
Tiang besi
4)
Tiang beton bulat
5)
Tiang beton persegi DATA PBB NAMA OBJEK
6)
Rumah
7)
Perkantoran pemerintah
8)
Sarana peribadatan dan pendidikan agama (masjid, pesantren, mda, dll)
9)
Sarana pendidikan (PT, SMU, SMP, dll)
10)
Sarana kesehatan (Rumah Sakit/poliklinik/puskesmas)
11)
Pemakaman
12)
Tanah Kosong /kavling siap bangun
13)
Perkantoran swasta
14)
Batas bidang tanah
15)
Pasar/mall
16)
Lapak kaki lima/Warung/toko tetap/rumah toko DATA UMUM NAMA OBJEK
17)
Batas RW (batas antar RW)
18)
Batas kelurahan (batas antar kelurahan)
19)
Jalan lokal (kelurahan ke kelurahan)
20)
Gang
21)
Selokan
22)
Sungai kecil
23)
Stadion/lapangan Atletik dan Olah Raga/arena olahraga
24)
Jembatan
18
Setelah menentukan objek daerah studi yang akan dibuat simbolnya, selanjutnya membagi objek tersebut berdasarkan layer-layer. Pembagian layer-layer ini sesuai dengan jenis datanya.
III. 3.2 Info yang akan digabungkan Pada tugas akhir ini pembagian layers data terdiri dari : 1. Layers umum
Layer batas administrasi
Layer jalan
Layer sungai/selokan
Layer fasilitas umum
2. Layers PBB •
Layer rumah
•
Layer sekolah+pemerintahan+kantor
•
Layer komersial
•
Layer batas persil
•
Layer lapak kaki lima (pkl)
3. Layers PLN •
Layer tiang listrik
•
Layer saluran listrik
Setelah menentukan objek-objek yang akan dibuat simbolnya tahapan selanjutnya yaitu merancang simbol objek berdasarkan beberapa referensi.
III. 3.3 Merancang Simbol Tahapan awal dalam merencanakan simbol adalah mengidentifikasi jenis objek, apakah objek tersebut berbentuk titik, garis atau bidang. Setelah melakukan proses identifikasi objek kemudian ditentukan jenis simbolnya, apakah simbol titik, simbol garis, atau simbol bidang. Dalam merancang simbol ini diusahakan simbol objek mendekati bentuk aslinya agar para pemakai peta mudah dalam menafsirkan peta. Perancangan simbol dalam penelitian ini, dibedakan berdasarkan beberapa hal yaitu : ketebalan garis simbol, warna simbol (baik warna garis, warna bidang atau
19
warna titik), besar-kecil simbol, bentuk simbol serta tekstur simbol. Untuk simbol garis tunggal agar mudah dibedakan dibuat sedikit tebal dari simbol garis rangkap, sedangkan garis rangkap dibuat agak tipis. Dalam hal warna, dalam melakukan perancangan simbol diusahakan untuk membedakan warna-warna objek agar terlihat kontras dan bisa dibedakan antara warna pada simbol yang satu dengan warna pada simbol yang lain. Untuk simbol-simbol yang mengandung unsur-unsur perairan (seperti danau, sungai, selokan, saluran air dan lain-lain) diberi warna biru. Selain itu dalam merencanakan simbol juga diterapkan besar-kecilnya simbol yang proporsional sesuai dengan skala dan dalam hal perbandingannya dengan simbol lainnya. beberapa simbol juga dibedakan berdasarkan tekstur atau memakai teks. Untuk simbol-simbol yang sudah standar seperti simbol batas wilayah (batas negara, batas provinsi, batas kota/kabupaten, dan sebagainya), disesuaikan dengan sumber acuan/referensi yang standar. Contoh sebagian rancangan simbol objek yang dibuat dapat dilihat pada tabel III.2.
20
Tabel III.3 Contoh Rancangan Simbol Jenis Simbol
Nama Objek
Simbol
Penjelasan Pada simbol tiang besi dan tiang beton persegi
tiang besi simbol
dibedakan
berdasarkan
bentuknya. Tiang besi berbentuk bulat
titik
sedangkan
tiang
beton
persegi
digambarkan berbentuk kotak. Selain dibedakan dalam bentuk, kedua simbol
tiang beton persegi
tersebut juga dibedakan berdasarkan warna objek. Simbol tiang besi berwarna merah sedangkan simbol tiang beton persegi berwarna hitam. Hantaran udara tegangan rendah (HUTR) Pada simbol Hantaran udara tegangan rendah (HUTR) dan Hantaran udara
simbol
tegangan menengah (HUTM) dibedakan
garis
berdasarkan ketebalan garis. Hantaran udara tegangan rendah (HUTR) tebal garisnya 0.1 mm sedangkan Hantaran udara tegangan menengah (HUTM) tebal Hantaran udara tegangan
garisnya 0.05 mm, selain dibedakan
menengah (HUTM)
berdasarkan ketebalan garisnya, objek tersebut juga dibedakan berdasarkan jumlah
garisnya.
tegangan
rendah
Hantaran (HUTR)
udara
digambar
dengan satu garis sedangkan Hantaran udara
tegangan
menengah
(HUTM)
digambarkan dengan dua garis.
Pada simbol rumah dan perkantoran simbol
pemerintah
Rumah
warnanya.
bidang
21
dibedakan
berdasarkan Bersambung...
Lanjutan...
Simbol
rumah
sedangkan
perkantoran pemerintah
diberi simbol
warna
hijau
perkantoran
pemerintah diberi warna biru muda. Untuk
simbol-simbol
bidang
selain
dibedakan dalam hal warna, juga bisa dibedakan dengan menggunakan arsiran atau menggunakan suatu huruf. Simbolsimbol bidang juga bisa digambarkan sesuai dari bentuk asli dari unsur yang diwakilkannya.
Secara lengkap penyeragaman simbol dapat dilihat pada lampiran I.1 tabel penyeragaman simbol. Simbol-simbol yang diterapkan pada peta multiguna kelurahan Sarijadi dapat dilihat pada tabel III.4 simbol daerah studi.
22
Tabel III.4 Simbol Daerah Studi
PLN NAMA OBJEK
SPESIFIKASI •
Hantaran udara tegangan rendah (HUTR) • • •
25) Saluran rumah (SR)+tiang listrik atap rumah
• • •
26) Tiang besi
• • • •
Tiang beton bulat
• • •
27)
28)
• • • •
Tiang beton persegi 29)
SIMBOL
Bentuk garis : garis lurus kontinu digambar dengan satu garis Tebal garis : 0,1 mm Warna : merah Bentuk garis : garis lurus kontinu digambar dengan satu garis dan titik hitam diujung Tebal garis : 0,1mm Warna : orange Bentuk : lingkaran dengan tanda silang ditengah Tebal garis : 0,03 mm Diameter : 0,15 mm Warna : merah Bentuk : lingkaran dengan tanda silang ditengah Tebal garis : 0,05 mm Diameter : 0,18 mm Warna : hitam Bentuk : persegi dengan tanda silang ditengah Tebal garis : 0,05 mm Panjang sisi : 0,2 Warna : hitam
PBB NAMA OBJEK
SPESIFIKASI • • •
Rumah 30)
• • •
Perkantoran pemerintah 31)
• • •
Sarana peribadatan dan pendidikan agama (masjid, pesantren, mda, dll) 32)
23
Bentuk : persegi dan didalam bercorak garis-garis Tebal garis : 0,1mm Warna : hijau dan persegi luar hitam Bentuk : persegi dan didalam bercorak garis-garis Tebal garis : 0,1mm Warna : biru dan persegi luar hitam Bentuk : persegi dan didalam bertuliskan ‘IPA’ Tebal garis : 0,1mm Warna : hijau dan persegi luar hitam
SIMBOL
Bersambung...
33)
lanjutan…
•
Sarana pendidikan (PT, SMU, SMP, dll)
• • • • •
Pemakaman (Islam, Kristen, kuburan lain) 34)
•
Sarana kesehatan (Rumah Sakit/poliklinik/puskesmas)
• •
Bentuk : persegi dan didalam bertuliskan ‘PDK’ Tebal garis : 0,1mm Warna : biru dan persegi luar hitam Bentuk : persegi dan didalam ada lambang kuburan Tebal garis : 0,1mm Warna : hitam dan persegi luar hitam Bentuk : persegi dan didalam ada lambang rumah sakit Tebal garis : 0,1mm Warna : merah dan persegi luar hitam
35) • • •
Tanah Kosong /kavling siap bangun 36)
•
Perkantoran swasta
• •
37) Batas bidang tanah
Bentuk : persegi dan bercorak garis-garis Tebal garis : 0,1mm Warna : corak garis coklat dan persegi luar hitam Bentuk : persegi dan bercorak garis-garis serta bertuliskan ‘SW’ Tebal garis : 0,1mm Warna : corak garis merah, tulisan hitam dan persegi luar hitam
• • •
Bentuk : garis lurus kontinu Tebal garis : 0,15mm Warna : coklat
•
Bentuk : persegi dan bercorak garis-garis serta bertuliskan ‘PS’ Tebal garis : 0,1mm Warna : corak garis biru, tulisan hitam dan persegi luar hitam Bentuk : persegi dan bercorak garis-garis serta bertuliskan ‘LP’ Tebal garis : 0,1mm Warna : corak garis pink, tulisan hitam dan persegi luar hitam
38)
Pasar/mall
• •
39) • • •
Lapak kaki lima/Warung/toko tetap/rumah toko 40)
UMUM NAMA OBJEK
SPESIFIKASI •
Batas RW (batas antar RW) •
41)
24
Bentuk garis : garis lurus putus-putus digambar dengan satu garis Tebal garis : 0,3 mm
SIMBOL
Bersambung…
• •
lanjutan…
Batas kelurahan (batas antar kelurahan) • • •
42)
Jalan lokal (kelurahan ke kelurahan)
• •
43)
•
Gang • • •
44) Selokan
• •
45)
•
Sungai kecil • • •
46) Stadion/lapangan Atletik dan Olah Raga/arena olahraga
• •
Warna : merah Bentuk garis : garis lurus titik tiga digambar dengan satu garis Tebal garis : 0,3 mm Warna : hitam Bentuk garis : garis lurus kontinu digambar dengan dua garis Tebal garis : 0,35 mm Warna : hitam Bentuk garis : garis lurus kontinu digambar dengan satu garis Tebal garis : 0,60 mm Warna : hitam Bentuk garis : garis melengkung beraturan kontinu digambar dengan satu garis Tebal garis : 0,35 Warna : biru Bentuk garis : garis melengkung tidak beraturan kontinu digambar dengan satu garis bercabang Tebal garis : o,3 mm Warna : biru Bentuk : persegi diluar dan ellipsoid didalam dengan tulisan ‘std’ Tebal garis : 0,1mm Warna : hitam dan dilapisi persegi hitam diluar
47) •
Jembatan • •
Bentuk : garis melengkung beraturan dengan dua buah garis lurus ditengah Tebal garis : 0,1mm Warna : garis melengkung coklat dan garis lurus hitam
48)
III. 3.4 Pembuatan peta multiguna Sebelum pembuatan peta multiguna ada beberapa tahapan yang dilakukan sebagai berikut : - Scanning dan digitasi Tahapan selanjutnya setelah membuat simbol objek adalah melakukan konversi peta agar menjadi peta dijital, yang dilakukan adalah melakukan scanning pada peta PLN kelurahan Sarijadi skala 1 : 10000 (hardcopy) dengan menggunakan
25
std
alat scan sehingga peta PLN berformat raster, kemudian mengcopy peta PLN hasil scan ke layar AutoCAD MAP2004. Setelah mengcopy peta PLN pada layar AutoCAD MAP2004 kemudian dilakukan digitasi. Dengan melakukan dijitasi pada AutoCAD MAP2004 maka peta PLN yang sebelumnya berformat raster menjadi peta PLN berformat vektor. Koordinat pada peta PLN kelurahan Sarijadi ini pada layar AutoCAD MAP2004 adalah koordinat lokal.
- Penerapan simbol pada peta Penerapan simbol (pada tabel III.3 simbol daerah studi) dilakukan pada ketiga peta (peta PLN, peta Topografi dan peta PBB kelurahan Sarijadi) dan simbol-simbol ini diletakkan berdasarkan layer pada masing-masing peta. Simbol-simbol yang telah dibuat, diterapkan pada ketiga peta tersebut sebagai persiapan untuk pembuatan peta multiguna kelurahan Sarijadi. Untuk peta PLN penerapan simbol dilakukan pada saat dijitasi sedangkan untuk peta PBB dan Topografi karena sudah berformat vektor, penerapannya dilakukan dengan cara melakukan penyesuaian baik melakukan penambahan maupun pengurangan terhadap simbol awal dan mengubahnya menjadi simbol baru yang merupakan hasil pembuatan simbol untuk peta multiguna skala 1 : 1000. Simbol awal yang berubah ini bisa dari segi warna, arsiran, ketebalan garis, dan bentuk yang berubah.
- Penggabungan Peta (Overlay) - Identifikasi Titik Sekutu Setelah
penerapan
simbol
pada
semua
peta,
tahapan
selanjutnya
mengidentifikasi 6 titik yang sama yang ada pada semua peta (Topografi, PBB dan PLN) yang mudah ditandai untuk dijadikan titik sekutu. Penerapan 6 buah titik sekutu ini bertujuan untuk adanya ukuran lebih dan agar mewakili peta yang akan di transformasi. Enam titik sekutu ini masing-masing ditentukan pada peta Topografi, peta PBB dan peta PLN di tempat yang sama. Titik sekutu peta Topografi dijadikan sebagai acuan dalam melakukan transformasi. Adapun daftar koordinat titik sekutu dari masing-masing peta tersebut dapat dilihat pada tabel III.4.
26
Tabel III.5 Daftar Koordinat Titik Sekutu Peta TITIK DI TOPOGRAFI
TITIK DI PBB
TITIK DI PLN
NO
X (m)
Y (m)
Xpbb (m)
Ypbb (m)
Xpln (m)
Ypln (m)
1
784981.174
9238666.443
784980.1680
9238665.425
800.76
816.55
2
785182.219
9239514.880
785183.3796
9239514.207
851.74
1021.38
3
785246.335
9239930.826
785246.6532
9239930.957
864.42
1121.17
4
784854.215
9240168.620
784853.9043
9240168.178
768.60
1175.43
5
784540.897
9239124.578
784540.1863
9239123.051
694.62
929.67
6
784353.947
9238450.054
784354.0723
9238452.068
652.28
767.87
Setelah menentukan semua titik sekutu pada masing-masing peta, didapat bahwa koordinat pada masing-masing peta berbeda-beda, peta Topografi dan PBB memiliki koordinat yang hampir sama hanya berbeda beberapa meter, sedangkan peta PLN berupa koordinat lokal. Adanya perbedaan koordinat ini menyebabkan ketiga peta tersebut (Topografi, PBB dan PLN) tidak bisa langsung di overlay sehingga membutuhkan suatu transformasi peta.
- Menghitung parameter transformasi Sebelum melakukan transformasi peta, dihitung terlebih dahulu parameter transformasi dengan menggunakan hitungan perataan parameter dengan metode Helmert. Hitungan perataan parameter ini dilakukan dengan menggunakan Excel. Dalam hitungan perataan parameter ini dibagi 2 bagian yaitu hitungan perataan parameter antara titik sekutu PBB dan titik sekutu Topografi dan hitungan perataan parameter antara titik sekutu PLN dan titik sekutu Topografi. Pada hitungan perataan parameter antara titik sekutu PBB dan titik sekutu Topografi didapat nilai parameter transformasi (a, b, C1, C2 kemudian dari nilai a dan b dapat dihitung faktor skala dan rotasinya), begitu pula dalam melakukan hitungan perataan parameter antara titik sekutu PLN dan titik sekutu Topografi didapat nilai parameter transformasinya (c, d, C3, C4 kemudian dari nilai c dan d dapat dihitung faktor skala dan rotasinya). Parameter Transformasi dari PBB ke Topografi dan dari PLN dapat dilihat pada tabel III.5.
27
Tabel III.6 Parameter Transformasi dari PBB ke Topografi dan dari PLN ke Topografi
a/c
Parameter Transformasi dari PBB ke Topografi 1.000228204
Parameter Transformasi dari PLN ke Topografi 4.188335064
b/d
0.000557207
-0.004410936
C1/C3
-0.282479585
781621.8225
C2/C4
0.488287566
9235241.529
SKALA
1.000228359
4.188337387
ROTASI
-0.031918306
0.060371508
Parameter
- Transformasi Peta Setelah diperoleh parameter transformasi pada hitungan di Excel maka selanjutnya dilakukan transformasi peta. Peta Topografi dijadikan sebagai acuan dalam melakukan transformasi peta karena koordinatnya dianggap benar dan sering menjadi standard atau acuan pada pembuatan peta-peta tematik. Sedangkan peta PBB dan PLN dijadikan sebagai peta yang akan ditransformasikan ke peta topografi. Overlay atau transformasi ke tiga peta (peta Topo, peta PBB dan peta PLN) dilakukan di AutoCAD Map2004. Mula-mula peta PBB yang dioverlay ke peta Topografi setelah itu peta PLN yang dioverlay ke peta Topografi. Pada overlay peta digunakan fasilitas ‘External Reference’ di toolbar ’Insert’ pada AutoCAD Map2004. Kemudian pada kotak ‘External Reference’, ada menu name yaitu nama folder peta yang akan dioverlay, menu insertion point adalah kotak tempat memasukkan parameter translasi C1 dan C2 (kotak X diisi C1 dan kotak Y diisi C2), menu scale adalah kotak tempat memasukkan faktor perbesaran skala, menu rotation adalah kotak tempat memasukkan faktor rotasi. Setelah semua peta di overlay, maka selanjutnya dilakukan editing kembali dari peta hasil overlay, karena peta hasil overlay diasumsikan mengandung kesalahan (seperti garis yang tidak nyambung atau terputus-putus, bentuk objek yang tidak sesuai, objek atau garis yang double, objek yang tidak sesuai dengan tempatnya, bentuk garis atau objek yang berubah, dan sebagainya). Peta multiguna kelurahan Sarijadi dapat dilihat pada lampiran I.3 Gambar Peta Multiguna kelurahan Sarijadi skala 1 : 1000.
28