24
Bab III Pelaksanaan Penelitian
Secara garis besar, bab ini akan menjelaskan uraian pelaksanaan penelitian. Tahap kegiatan pada pelaksanaan penelitian ini meliputi empat tahap utama antara lain persiapan, pengumpulan data, pengolahan data dan pemodelan. Diagram alir pelaksanaan penelitian seperti pada gambar III.1 sebagai berikut :
Persiapan - Studi Literatur - Penentuan Wilayah Kajian - Pembatasan Masalah Pengumpulan Data Jumlah Penduduk
Peta Penggunaan Lahan Digital T1
Produksi Padi
Peta Penggunaan Lahan Digital T2
Pengolahan Data
Overlay Peta Kepadatan Penduduk
Peta Alih Fungsi Lahan Sawah Kurun Waktu T1 dan T2
Peta Produksi Padi
Jumlah Penduduk, Produksi Padi, Luas Sawah dan Luas Alih Fungsi Lahan Sawah Kurun Waktu T1 &T2
Model Prediksi Pencadangan Kebutuhan Beras
Pemodelan
Analisis
Analisis Penelitian
Kesimpulan
Gambar III.1 Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian
Kesimpulan
25
III.1 Persiapan Tahap ini meliputi studi literatur dan penentuan lokasi penelitian. Studi literatur dilakukan terhadap buku-buku referensi yang berkaitan dengan topik penelitian serta terhadap penelitian-penelitian sejenis sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, hal ini untuk memperdalam dan memperluas wawasan serta menambah informasi yang berkaitan dengan ruang lingkup topik penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih adalah wilayah Pantai Utara Jawa Barat yang terdiri dari Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon. Pemilihan lokasi ini didasarkan bahwa wilayah Pantai Utara Jawa Barat merupakan sentra produksi beras dimana penggunaan lahan sawah menjadi sangat penting. Sebagian dari wilayah Pantai Utara Jawa Barat saat ini menjadi daerah penyangga bagi Ibu Kota Jakarta. Hal ini menimbulkan perekonomian di daerah tersebut berkembang sehingga kegiatan pembangunan sangat tinggi serta penggunaan lahan sawah cenderung terus mengalami alih fungsi.
III.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian antara lain : peta penggunaan lahan dijital dari Kantor Wilayah BPN Propinsi Jawa Barat dan Direktorat Penatagunaan Tanah BPN RI, luas areal sawah yang dihitung dari peta penggunaan lahan dijital, perkembangan produksi padi dari Dinas Pertanian Kabupaten dan jumlah penduduk dari BPS.
III.2.1 Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu : a. peta administrasi dan peta penggunaan lahan dijital tahun 1998 yang diperoleh dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat dan peta penggunaan lahan dijital tahun 2006 yang diperoleh dari Direktorat Penatagunaan Tanah Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. b. jumlah penduduk dan konsumsi beras perkapita diperoleh dari Biro Pusat Statistik Kabupaten. c. luas panen, produksi per hektar dan jumlah produksi padi yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten.
26
III.2.2 Alat Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: a. seperangkat notebook Acer Aspire 4715Z dengan spesifikasi: -
prosesor Intel Dual Core T2310 1,46 GHz, RAM 1024 MB, dan Harddisk berkapasitas 80 GB.
-
printer Canon Pixma iP1700.
b. perangkat lunak (software) sebagai berikut: - ArcView GIS 3.3 - Microsoft Office 2003 - SPSS 11.5 for Windows III.3 Pengolahan Data Berdasarkan data yang diperoleh, penyebab alih fungsi lahan sawah dibatasi yaitu jumlah penduduk dan dampak terjadinya alih fungsi lahan sawah juga dibatasi yaitu produk pangan dalam hal ini jumlah produksi padi.
Gambar III.2 Diagram Alir Pengolahan Data
Pada tahap ini terdapat tiga langkah pengolahan data, yaitu : pembuatan peta alih fungsi lahan sawah selama kurun waktu 1998-2006, pembuatan peta kepadatan penduduk tahun 1998 dan 2006, pembuatan peta produksi padi tahun 1998 dan 2006. Data yang didapat selanjutnya disajikan dalam bentuk tabulasi.
27
III.3.1. Pembuatan peta alih fungsi lahan sawah Data peta administrasi dan peta penggunaan lahan dijital yang didapat berupa data spasial dan data atribut dimana kedua data tersebut telah dihubungkan. Data atribut peta adminitrasi dalam bentuk tabular yang berisi nama kecamatan dan luas wilayahnya, data spasialnya berupa peta wilayah kabupaten dengan deliniasi batas masing-masing kecamatan. Data atribut peta penggunaan lahan dalam bentuk tabular yang berisi jenis penggunaan lahan dan luas masing-masing penggunaannnya, data spasialnya berupa peta wilayah kabupaten dengan deliniasi batas masing-masing jenis penggunaan lahan. Untuk mendapatkan luas masingmasing penggunaan lahan di tiap kecamatan maka dilakukan tumpang susun (overlay) antara peta administrasi dengan peta penggunaan lahan dengan bantuan software ArcView GIS 3.3, sehingga menjadi peta penggunaan lahan yang mempunyai batas administrasi kecamatan dan data atributnya berisi nama kecamatan, jenis penggunaan lahan dan luas, seperti pada lampiran A sampai dengan lampiran J, langkah ini dilakukan untuk data tahun 1998 dan tahun 2006.
Setelah didapat peta penggunaan lahan yang mempunyai batas administrasi baik untuk tahun 1998 dan 2006, kemudian dilakukan tumpang susun (overlay) antara peta penggunaan lahan tahun 1998 dengan tahun 2006 untuk masing-masing kabupaten di wilayah penelitian. Dari hasil tumpang susun (overlay) tersebut didapat peta alih fungsi lahan tahun 1998-2006 selanjutnya dibuat turunan petanya yaitu peta alih fungsi lahan sawah tahun 1998-2006 untuk mendapatkan alih fungsi lahan sawah dengan metode reklasisfikasi, seperti pada gambar III.3 sampai dengan III.7 sebagai berikut :
28
Gambar III.3 Peta Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Bekasi
Untuk wilayah Kabupaten Bekasi selama kurun waktu tahun 1998-2006 terjadi alih fungsi lahan sawah menjadi penggunaan lainnya. Luas wilayah Kabupaten Bekasi seluas 127.912,77 Ha, luas sawah tahun 1998 seluas 82.281,81 Ha atau 64,33% dari luas wilayah keseluruhan dan luas sawah tahun 2006 seluas 72.977,83 Ha atau 57,05% dari luas wilayah keseluruhan. Perbedaan luas sawah antara tahun 1998–2006 seluas 9.303,98 atau 11,31% dari luas sawah sebelumnya. Jenis alih fungsi lahan sawah seperti pada pada tabel III.1 sebagai berikut :
Tabel III.1 Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi
2006 Hutan (Ha)
1998
2.595,53 Hutan (Ha) Industri (Ha) Kawasan Industri (Ha) Kebun (Ha) Lahan Terbuka (Ha) Padang (Ha) Perairan Darat (Ha) Permukiman(Ha) Sawah (Ha) Sungai (Ha) Tegalan/Ladang (Ha) Jumlah 2.595,53
Lahan terbuka (Ha)
Permukiman/ Perairan Perkampungan Darat (Ha) (Ha)
Tegalan/ Jumlah (Ha) Ladang (Ha)
Industri (Ha)
Kebun (Ha)
371,53 363,38 11,10 26,61 45,47 1,00
482,15 4.379,28 19,59 1,33 1.029,18 138,53
0,39 0,11 438,84 0,05 -
2,89 1.278,43 390,21 328,07 6,41 95,73 1.074,01 91,03
23,54 42,79 18,00 10,08 7.792,64 587,40 7,86
3,85 1.418,85 3.188,00 428,52 2,11 161,80 13.618,98 6.602,51 424,64
2,37 1.233,10 0,04 4,47 1,81 0,82 0,27 0,69 36,04 71.738,00 2.787,38 0,75 4,29
22,26 736,04 849,49 182,19 254,29 1.205,18 1.351,86
819,10
6.050,06
439,40
3.266,78
8.482,30
25.849,27
72.977,83 2.832,20
4.601,30 127.913,77
Padang (Ha)
Sawah (Ha)
Sungai (Ha)
2.650,45 371,53 5.555,16 8.842,48 1.434,99 9,85 8.341,19 13.618,98 82.281,81 2.787,38 2.019,95
29
Gambar III.4 Peta Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Karawang
Untuk wilayah Kabupaten Karawang selama kurun waktu tahun 1998-2006 terjadi alih fungsi lahan sawah menjadi penggunaan lainnya. Luas wilayah Kabupaten Karawang seluas 191.10,19 Ha, luas sawah tahun 1998 seluas 114.506,20 Ha atau 59,61% dari luas wilayah keseluruhan dan luas sawah tahun 2006 seluas 108.212,86 Ha atau 56,33% dari luas wilayah keseluruhan. Perbedaan luas sawah antara tahun 1998–2006 seluas 6.293,34 atau 5,50% dari luas sawah sebelumnya. Jenis alih fungsi lahan sawah seperti pada tabel III.2 sebagai berikut :
Tabel III.2 Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Karawang
Kabupaten Karawang
1998
Hutan (Ha) Industri (Ha) Kebun (Ha) Lahan Terbuka (Ha) Padang (Ha) Perairan Darat (Ha) Perkebunan (Ha) Permukiman(Ha) Pertambangan (Ha) Sawah (Ha) Sungai (Ha) Tegalan/ Ladang (Ha) Jumlah
2006 Hutan (Ha)
Industri (Ha)
Kebun (Ha)
8.045,16 41,02 685,23
4.058,55 2,25 0,02 0,01 1,96 -
17,83 4.751,24 157,59 361,39 53,78 898,59 145,39
Lahan terbuka (Ha) 168,08 -
8.771,40
4.062,79
6.385,82
168,08
1.279,13 714,11 566,46 2.606,11 170,89 922,27 1.025,07
52,43 17,89 63,99 0,43 15.996,51 1.227,75 6,07
Perkebunan (Ha) 729,04 -
7.284,05
17.365,07
729,04
Padang (Ha)
Perairan darat (Ha)
Permukiman/ PertamPerkampungan bangan Sawah (Ha) (Ha) (Ha) 6,77 131,38 733,78 42,19 47,10 1,86 33,36 51,79 143,83 447,74 21.644,44 2,95 2.927,43 107.535,11 121,04 2,79 25.657,75
2,95 108.212,86
0,04 2.036,85 0,06
Tegalan/ Jumlah (Ha) Ladang (Ha) 790,22 10.322,91 4.058,55 3.049,17 9.312,49 1.115,65 2.120,90 3.585,00 6.638,52 189,68 17.043,93 729,04 21.644,44 2,99 993,08 114.506,20 2.036,85 1.699,72 3.685,38
2.039,86
11.422,53
Sungai (Ha) 1,85 0,17 0,43 0,46 -
192.102,19
30
Gambar III.5 Peta Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Subang
Untuk wilayah Kabupaten Subang selama kurun waktu tahun 1998-2006 terjadi alih fungsi lahan sawah menjadi penggunaan lainnya. Luas wilayah Kabupaten Subang seluas 217,314,80 Ha, luas sawah tahun 1998 seluas 95.877,34 Ha atau 44,12% dari luas wilayah keseluruhan dan luas sawah tahun 2006 seluas 82.618,72 Ha atau 38,02% dari luas wilayah keseluruhan. Perbedaan luas sawah antara tahun 1998–2006 seluas 13.258,62 atau 13,83% dari luas sawah sebelumnya. Jenis alih fungsi lahan sawah seperti pada tabel III.3 sebagai berikut :
Tabel III.3 Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Subang
Kabupaten Subang
2006
1998
Lahan Industri Hutan (Ha) Kebun (Ha) terbuka (Ha) (Ha) 9.604,93 6.106,37 42,02 795,35 17.628,61 561,31 441,75 14,09 2,70 7.349,80 0,04 6.795,26 -
Hutan (Ha) Industri (Ha) Kebun (Ha) Padang (Ha) Perairan Darat (Ha) Perkebunan (Ha) Permukiman(Ha) Sawah (Ha) Sungai (Ha) Tegalan/ Ladang (Ha) Jumlah 10.046,68
798,08 38.455,45
Padang (Ha) 3.329,79 526,85 978,49 12,40 1.362,45 4.247,60
42,02 10.457,58
Permukiman/ Tegalan/ Perairan Perkebunan Sawah Perkampungan Sungai (Ha) Ladang Darat (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 328,89 113,14 882,71 0,46 841,54 25,95 1.413,69 8,26 1.679,91 33,79 402,89 441,56 6.693,93 59,46 222,61 34,50 21.449,26 404,34 0,08 0,11 17.445,91 363,14 3.743,27 81.094,61 1.961,36 2.105,45 59,49 1.182,47 7,54 14.514,65 7.471,39
21.449,26
24.396,07 82.618,72
2.105,91
Jumlah
21.249,85 795,35 21.283,27 2.418,05 7.478,74 21.853,79 17.445,91 95.877,34 2.105,45 26.807,05
19.473,62 217.314,80
31
Gambar III.6 Peta Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Indramayu
Untuk wilayah Kabupaten Indramayu selama kurun waktu tahun 1998-2006 terjadi alih fungsi lahan sawah menjadi penggunaan lainnya. Luas wilayah Kabupaten Indramayu seluas 209.613,35 Ha, luas sawah tahun 1998 seluas 139.545,54 Ha atau 66,57% dari luas wilayah keseluruhan dan luas sawah tahun 2006 seluas 121.312,20 Ha atau 57,87% dari luas wilayah keseluruhan. Perbedaan luas sawah antara tahun 1998–2006 seluas 18.233,34 atau 13,07% dari luas sawah sebelumnya. Jenis alih fungsi lahan sawah seperti pada tabel III.4 sebagai berikut :
Tabel III.4 Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Indramayu
Kabupaten Indramayu
2006 Hutan (Ha)
1998
18.787,37 Hutan (Ha) Industri (Ha) Kebun (Ha) Padang (Ha) 122,01 Perairan Darat (Ha) Perkebunan (Ha) Permukiman(Ha) Sawah (Ha) Sungai (Ha) Tegalan/ Ladang (Ha) Jumlah 18.909,38
340,44 2,89 0,18 -
4.389,06 1.523,07 10,49 129,31 2.930,98 495,77
Lahan terbuka (Ha) 0,66 -
343,51
9.478,68
0,66
Industri Kebun (Ha) (Ha)
Padang (Ha) 722,28 52,92 91,81 116,87 916,83 122,98 2.023,68
Jumlah Permukiman/ Tegalan/ Perairan Perkebunan Perkampungan Sawah (Ha) Sungai (Ha) Ladang Darat (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 221,84 149,02 226,19 1.050,83 25.546,58 340,44 26,88 239,65 0,05 256,15 2.098,71 188,73 15,09 0,02 194,08 500,23 15.737,66 227,27 14,00 0,19 673,42 17.024,27 8.152,02 8.152,02 11.403,81 0,24 11.404,05 1.466,11 10.872,18 121.071,94 2.287,33 139.545,54 2.943,42 2.943,42 59,40 69,47 1.310,46 2.058,08 17.700,61
8.152,02
22.976,49
121.312,20
2.943,85
5.772,27 209.613,35
32
Gambar III.7 Peta Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Cirebon
Untuk wilayah Kabupaten Cirebon selama kurun waktu tahun 1998-2006 terjadi alih fungsi lahan sawah menjadi penggunaan lainnya. Luas wilayah Kabupaten Indramayu seluas 110.064,00 Ha, luas sawah tahun 1998 seluas 71.736,35 Ha atau 65,18% dari luas wilayah keseluruhan dan luas sawah tahun 2006 seluas 51.088,91 Ha atau 46,42% dari luas wilayah keseluruhan. Perbedaan luas sawah antara tahun 1998–2006 seluas 20.647,44 atau 28,78% dari luas sawah sebelumnya. Jenis alih fungsi lahan sawah seperti pada tabel III.5 sebagai berikut :
Tabel III.5 Alih Fungsi Lahan Sawah Kabupaten Cirebon
Kabupaten Cirebon
1998
Hutan (Ha) Industri (Ha) Kebun (Ha) Lahan terbuka (Ha) Padang (Ha) Perairan Darat (Ha) Permukiman(Ha) Sawah (Ha) Sungai (Ha) Tegalan/ Ladang (Ha) Jumlah
2006 Hutan (Ha)
Industri Kebun (Ha) (Ha)
274,05 1,05 -
1.228,41 512,64 2.498,30 0,88 216,69 25,93 7,20 24,60 13.284,92 661,59
Lahan terbuka (Ha) 50,52 19,17 15,42 -
275,10
544,45 17.916,73
85,11
Padang (Ha) 1.795,17 372,10 131,48 523,00 158,38 1.012,00 294,29 4.286,41
Permukiman/ Perairan Perkampungan Darat (Ha) (Ha) 2,74 107,54 13,24 1.255,24 0,88 15,11 40,84 6.254,12 68,24 12.573,55 632,31 7.247,00 18,25 316,16 6.936,64
21.608,58
Sawah (Ha)
Sungai (Ha)
Tegalan/ Ladang (Ha)
Jumlah
244,95 1.505,71 1,53 104,68 1.224,06 46.771,49 1.236,49
10,06 2.073,33 -
1.122,62 493,37 53,51 39,89 31,89 2.748,61 748,81
4.785,54 512,64 6.139,01 238,80 959,37 7.762,61 12.580,75 71.736,35 2.073,33 3.275,59
51.088,91
2.083,39
5.238,70
110.064,00
33
III.3.2 Pembuatan peta kepadatan penduduk Peta administrasi yang data atributnya berisi nama kecamatan dan luas wilayah ditambahkan dua kolom baru yaitu jumlah penduduk dan kepadatan penduduk yang diisikan secara manual. Hasilnya berupa peta jumlah penduduk seperti pada gambar III.8 sampai dengan III.17 sebagai berikut :
Gambar III.8 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Bekasi Tahun 1998
Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi untuk tahun 1998 sebanyak 1.613.195 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Tambun sebanyak 248.628 jiwa atau sebesar 15,41% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 3.254 jiwa/Km2 dan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Muaragembong sebanyak 30.408 jiwa atau 1,88% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 228 jiwa/Km2.
34
Gambar III.9 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Bekasi Tahun 2006
Jumlah penduduk Kabupaten Bekasi untuk tahun 2006 sebanyak 2.054.795 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Tambun Selatan sebanyak 345.780 jiwa atau sebesar 16,83% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 4.525 jiwa/Km2 dan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Bojongmangu sebanyak 24.691 jiwa atau 1,20% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 274 jiwa/Km2.
35
Gambar III.10 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 1998
Jumlah penduduk Kabupaten Karawang untuk tahun 1998 sebanyak 1.630.114 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Rengasdengklok sebanyak 197.493 jiwa atau sebesar 12,12% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 1.455 jiwa/Km2 dan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Pakisjaya sebanyak 31.295 jiwa atau 1,92% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 372 jiwa/Km2.
36
Gambar III.11 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2006
Jumlah penduduk Kabupaten Karawang untuk tahun 2006 sebanyak 2.009.647 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Karawang Barat sebanyak 147.929 jiwa atau sebesar 7,36% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 3775 jiwa/Km2 dan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Ciampel sebanyak 34.432 jiwa atau 1,71% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 296 jiwa/Km2.
37
Gambar III.12 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Subang Tahun 1998
Jumlah penduduk Kabupaten Subang untuk tahun 1998 sebanyak 1.237.351 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Subang sebanyak 108.023 jiwa atau sebesar 8,73% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 1.752 jiwa/Km2 dan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Cibogo sebanyak 23.356 jiwa atau 1,89% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 338 jiwa/Km2.
38
Gambar III.13 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Subang Tahun 2006
Jumlah penduduk Kabupaten Subang untuk tahun 2006 sebanyak 1.402.134 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Subang sebanyak 120.977 jiwa atau sebesar 8,63% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 1.962 jiwa/Km2 dan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Legon Kulon sebanyak 27.621 jiwa atau 1,97% dari jumlah keseluruhan dengan kepadatan penduduk sebanyak 249 jiwa/Km2.
39
Gambar III.14 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 1998
Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu untuk tahun 1998 sebanyak 1.556.627 jiwa dengan penduduk terpadat di Kecamatan Karangampel yaitu sebanyak 1.627 jiwa/Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 100.606 jiwa atau sebesar 6,46% dari jumlah keseluruhan dan penduduk yang tidak padat terdapat di Kecamatan Cikedung yaitu sebanyak 277 jiwa/Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 86.665 jiwa atau 5,57% dari jumlah keseluruhan.
40
Gambar III.15 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2006
Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu untuk tahun 2006 sebanyak 1.709.128 jiwa dengan penduduk terpadat di Kecamatan Indramayu yaitu sebanyak 1.923 jiwa/Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 101.723 jiwa atau sebesar 5,95% dari jumlah keseluruhan dan penduduk yang tidak padat terdapat di Kecamatan Cikedung yaitu sebanyak 149 jiwa/Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 38.876 jiwa atau 2,28% dari jumlah keseluruhan.
41
Gambar III.16 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Cirebon Tahun 1998
Jumlah penduduk Kabupaten Cirebon untuk tahun 1998 sebanyak 1.855.655 jiwa dengan penduduk terpadat terdapat di Kecamatan Weru yaitu sebanyak 4.261 jiwa/Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 119.906 jiwa atau sebesar 6,46% dari jumlah keseluruhan dan penduduk yang tidak terlalu padat terdapat di Kecamatan Kapetakan yaitu sebanyak 903 jiwa/Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 94.603 jiwa atau 5,10% dari jumlah keseluruhan.
42
Gambar III.17 Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Cirebon Tahun 2006
Jumlah penduduk Kabupaten Cirebon untuk tahun 2006 sebanyak 2.090.805 jiwa dengan penduduk terpadat terdapat di Kecamatan Weru yaitu sebanyak 7.572 jiwa/Km2 dengan jumlah sebanyak 59.365 jiwa atau sebesar 2,84% dari jumlah keseluruhan dan penduduk yang tidak terlalu padat terdapat di Kecamatan Pasaleman yaitu sebanyak 524 jiwa/Km2 dengan jumlah sebanyak 26.474 jiwa atau 1,27% dari jumlah keseluruhan.
III.3.3 Pembuatan peta produksi padi Dari peta administrasi yang data atributnya berisi nama kecamatan dan luas wilayah ditambahkan satu kolom baru yaitu produksi padi yang diisikan secara manual. Hasilnya berupa peta produksi padi seperti pada gambar III.18 sampai dengan III.27 sebagai berikut :
43
Gambar III.18 Peta Produksi Padi Kabupaten Bekasi Tahun 1998
Jumlah produksi padi Kabupaten Bekasi untuk tahun 1998 sebanyak 474.443 ton, dengan jumlah produksi padi terbanyak di Kecamatan Tambelang sebanyak 69.128 ton atau 14,57% dari jumlah produksi padi keseluruhan, dan jumlah produksi padi terkecil di Kecamatan Muaragembong sebanyak 10.967 ton atau 2,31% dari jumlah produksi padi keseluruhan.