BAB III OBYEK PENELITIAN
III.1
Metodologi Penelitian
III.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penelitian, yang meliputi dari awal suatu penelitian sampai pada akhir penelitian. Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisa data yang dilakukan secara efisien dan sistematis.
III.1.2 Pemilihan Obyek Penelitian Pemilihan obyek penelitian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum proses pengumpulan data dimulai. Hal ini berguna untuk menghindari pengumpulan data yang tidak berhubungan dengan obyek penelitian. Obyek penelitian dalam skripsi ini adalah perhitungan biaya produksi pada Perusahaan Roti Cocola. Perusahaan Roti Cocola bergerak di bidang industri yang menghasilkan roti. Penelitian ini dilakukan di kantor Perusahaan Roti Cocola yang berlokasi di jalan Raya Banten No. 8 Rt.01/01 Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Serang, Banten, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi dilakukan dari tanggal 10 Mei 2009 sampai dengan 10 Juni 2009. Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, metode penelitian dalam penyusunan ini lebih tepat menggunakan metode kualitatif. Hal ini didukung pula dengan salah satu tujuan penelitian, yaitu melakukan penelitian atas perhitungan biaya 26
produksi dengan sistem konvensional yang digunakan oleh perusahaan dengan perhitungan biaya produksi menggunakan Activity based costing (ABC).
III.1.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam rangka melengkapi penyusunan penelitian ini, data dan informasi yang dipergunakan adalah data yang tertulis maupun data yang tidak tertulis yang diperoleh dari hasil penelitian melalui cara berikut ini: 1.
Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian dilakukan dengan maksud untuk memperoleh bahan-bahan teori dan
pengertian pokok yang berhubungan dengan pengertian biaya, perhitungan biaya produksi menggunakan metode konvensional, perhitungan biaya produksi dengan metode Activity based costing (ABC) serta perbedaan antara metode konvensional dengan metode ABC. Data-data diperoleh dengan mempelajari buku-buku, jurnal, dan bahan-bahan lain yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas. 2.
Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari obyek yang diteliti. Adapun
data primer diperoleh melalui penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi perusahaan yang bersangkutan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi secara langsung yang dapat diperoleh dengan cara: a. Wawancara (interview) Kesuksesan suatu wawancara bermula dari hubungan baik dengan responden. Hubungan baik akan menyebabkan kelancaran dalam menggali informasi lebih lanjut dari responden. Wawancara dilakukan secara berurutan dimana daftar pertanyaan telah dirumuskan dengan jelas. Responden yang dipilih dalam 27
wawancara ini adalah Ibu Gusmarini selaku Manajer Perusahaan Roti Cocola. Adapun materi daftar pertanyaan lebih dititik beratkan pada sejarah, perkembangan perusahaan dan kegiatan perusahaan, serta data mengenai perhitungan biaya produksi yang dilakukan perusahaan. b. Pengamatan (observation) Pengamatan secara langsung dilakukan pada Perusahaan Roti Cocola untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik untuk mengenal bidang usaha dan kegiatan operasi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan pada teknik pengamatan ini antara lain mengamati secara langsung situasi, cara kerja, atau kegiatan operasional atas proses produksi, serta kondisi lingkungan perusahaan. Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh prosedur proses produksi. c. Dokumentasi yaitu mencari data atau informasi yang berhubungan dengan penelitian yaitu sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan data keuangan mengenai perhitungan biaya produksi.
III.2
Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Roti Cocola terletak di Jalan Raya Banten No. 8 Rt.01/01 Kelurahan
Unyur, Kecamatan Serang, Serang, Banten. Perusahaan ini berdiri sejak 29 Juli 1991. Pada mulanya Perusahaan Roti Cocola hanya memiliki 10 karyawan dengan modal lebih kurang Rp 25.000.000,- dan sekarang telah memiliki 56 pegawai tetap dan 180 karyawan bungkus dan produksi. Saat ini, Perusahaan Roti Cocola merupakan perusahaan manufaktur karena memproduksi bahan baku menjadi barang jadi. Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi roti adalah tepung terigu. Perusahaan Roti Cocola merupakan perusahaan perseorangan yang dimiliki oleh Agustina dengan 28
SIUP
(Surat
Ijin
Usaha
Perusahaan)
0241/10-01/PK/IX/91
dari
Departemen
Perdagangan Republik Indonesia. Produk yang diproduksi diberi merek dagang Cocola dan Mama Papa (MP) dengan jenis sebagai berikut: 1.
Cocola
: Segitiga, RCB (Roti Cream Bundar), Donat Mesis.
2.
MP
: Kelapa, Nanas, Coklat, Keju, dan Bundar.
Dalam rangka meningkatkan aktivitasnya, perusahaan menambah jenis produk yang diproduksinya dan menggunakan mesin berteknologi canggih agar dapat terus bertahan dan tidak kalah dengan pesaing-pesaingnya.
III.3
Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba. Oleh
karena itu, perusahaan harus memiliki sumber daya yang berupa sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia. Sumber daya ekonomi dapat berupa modal, bahan baku, dan mesin sedangkan sumber daya manusia berupa tenaga kerja yang potensial. Perusahaan yang baik memiliki sumber daya manusia yang potensial dan berkualitas yang diatur dalam struktur organisasi yang menggambarkan garis tugas dan tanggung jawab. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab maka kegiatan dalam perusahaan dapat terkoordinir, terarah dan saling menunjang sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.
29
Struktur organisasi pada Perusahaan Roti Cocola berbentuk fungsional dimana struktur organisasi dipecah atau dikelompokkan menjadi unit berdasarkan fungsinya. Tanggung jawab karyawan adalah langsung kepada bagian yang mengkoordinasikan bagian yang bersangkutan. Berikut ini adalah bagan struktur organisasi Perusahaan Roti Cocola:
30
PIMPINAN
MANAJER
Kabag Produksi
Pengawas Pengadonan
Pengawas Pengisian
Pengawas Pemanggang an
Kabag Keuangan/ Akuntansi
Pengawas Packing
Kasir
Kasir
Kabag Penjualan
Kasir
Salesman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Roti Cocola Sumber: Perusahaan Roti Cocola
31
III.4
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Setiap bagian dalam sebuah perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab.
Secara garis besar pembagian tugas dan tanggung jawab pada Perusahaan Roti Cocola dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Pimpinan merupakan pemilik dari Perusahaan Roti Cocola sehingga dia bertanggung jawab penuh atas Perusahaan Roti Cocola, membuat perencanaan mengenai perencanaan pengembangan usaha, mengawasi kinerja setiap unit bagian agar segala target usaha dapat terealisasi, mengkoordinir segala aktivitas perusahaan dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan, memeriksa laporan dari bawahan dan membuat keputusan akhir, mewakili dan bertindak atas nama perusahaan dalam melakukan hubungan dengan pihak luar perusahaan, memberikan inovasi produk baru dan mesin yang digunakan.
2.
Manajer berada langsung di bawah pimpinan dan bertanggung jawab atas 3 kepala bagian dalam perusahaan, memimpin dan mengkoordinir para Kepala Bagian dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan baik produksi maupun keuangan, menerima dan memberhentikan karyawan.
3.
Bagian Produksi merupakan bagian yang melakukan seluruh rangkaian kegiatan produksi, melakukan pengawasan selama proses produksi berlangsung, dan menjaga ketersediaan bahan-bahan untuk diolah. Pada bagian ini, terdapat empat seksi bagian yang menangani khusus proses produksi tertentu yang meliputi: a. Seksi Pengadonan, melakukan penakaran dan pencampuran bahan baku dan bahan campuran untuk isi roti, serta melakukan pengadonan dengan menggunakan mesin pengadon.
32
b. Seksi Pengisian, melakukan pencetakan adonan dan menimbang adonan berdasarkan berat yang telah ditentukan, menyiapkan bahan campuran untuk isi roti serta melakukan pengisian roti isi. c. Seksi Pemanggangan, melakukan pemanggangan adonan yang telah dicetak ke dalam oven dan menjaga roti sampai didinginkan. d. Seksi Packing, melakukan pembungkusan terhadap isi yang telah matang. Kepala bagian produksi bertanggung jawab langsung terhadap produk yang diproduksi baik secara kualitas maupun kuantitas, mesin yang digunakan bila terjadi kerusakan, persediaan bahan baku. Manajer dibantu oleh 4 orang pengawas yaitu Pengawas Pengadonan, Pengawas Pengisian, Pengawas Pemanggangan dan Pengawas Packing. Para pengawas berfungsi untuk menjaga kedisiplinan karyawan. 4.
Bagian Keuangan/Akuntansi bertanggung jawab atas proses penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan, penyelanggaraan pembukuan, pembagian gaji karyawan serta segala kegiatan administrasi yang ada. Kepala Bagian Keuangan dibantu oleh 3 orang kasir yang bertugas dalam penerimaan penjualan secara langsung. Bagian Keuangan ini mempunyai tugas antara lain mengatur pembayaran hutang dan membuat anggaran biaya yang diperlukan, sebagai koordinator kegiatan administrasi perusahaan, membuat laporan keuangan dan melakukan pembukuan, serta mengatur pemasukan dan pengeluaran uang perusahaan.
5.
Kepala Bagian Distribusi bertanggung jawab atas kegiatan distribusi, mengawasi kegiatan distribusi apakah yang dipesan sesuai dengan jumlah, menjadi koordinator salesman.
33
III.5
Kegiatan Proses Produksi Untuk menghasilkan produk yang siap dijual, tentunya ada tahapan-tahapan ang
harus dilalui mulai dari bahan baku untuk diolah menjadi bahan jadi. Perusahaan Roti Cocola melakukan beberapa tahap pemprosesan terhadap produknya. Proses produksi roti dimulai dari penyiapan bahan baku dan bahan penolong, kemudian dicampur berdasarkan takaran. Selanjutannya adonan didiamkan dan dicetak untuk diberikan bahan campuran isi roti. Kemudian adonan dipanggang dan dibungkus. Untuk lebih jelasnya, proses produksi roti pada Perusahaan Roti Cocola dapat dilihat pada gambar 3.2.
34
Pemilihan Bahan Baku
Penimbangan Bahan Baku
Mixing
Pressing
Penimbangan Adonan
Pembulatan dan Pengisian Adonan
Permentasi
Pembakaran
Pendinginan
Mengeluarkan roti dari loyang
Penjualan
Pembungkusan
Gambar 3.2 Proses Produksi Sumber: Perusahaan Roti Cocola
35
Tahapan-tahapan pembuatan roti sampai dengan penjualan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pemilihan bahan baku Bahan baku yang dipilih harus sesuai dengan resep dan berkualitas baik. Tidak terkena air atau sudah rusak. Bahan baku utama yang digunakan adalah tepung terigu, gula, mentega dan ragi. 2. Penimbangan bahan Penimbangan merupakan tahap awal produksi roti. Penimbangan dilakukan oleh karyawan yang sudah ahli di bidang ini dan mengetahui resep roti yang akan dibuat. Penimbangan harus dilakukan dengan teliti dan tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 3. Pengadukan / Mixing Bahan-bahan yang telah ditimbang kemudian diadon dengan cara memasukan bahan-bahan yang ada ke dalam mesin pengaduk untuk diaduk selama 30 menit sampai rata dan membentuk gumpalan. 4. Pressing Adonan kemudian dipress menggunakan mesin press. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya roti yang berongga terlalu besar didalam dan lebih halus tentunya. 5. Penimbangan Adonan Setelah adonan dipress sampai halus kemudian dilakukan penimbangan adonan. Adonan yang ditimbang kemudian dimasukan ke dalam alat pembagi untuk dibagi secara tepat sehingga besarnya roti pun menjadi sama.
36
6. Pembulatan dan pemberian isi adonan Bahan campuran isi roti yang telah disiapkan pada tempat terpisah, kemudian dicampur dan diolah sesuai dengan takaran dan selanjutnya digunakan sebagai bahan isi dari roti. Setelah dibagi sama besar maka adonan dibulatkan dan diberi isi sesuai dengan yang ingin diproduksi. Setelah isi dimasukan ke dalam adonan, adonan dibentuk dan kemudian dimasukan ke dalam loyang yang telah dilapisi oleh minyak sebelumnya. Pelapisan loyang dengan minyak digunakan agar adonan tidak lengket pada loyang. 7. Permentasi Permentasi dilakukan dengan cara memasukan adonan ke dalam kamar uap. Adonan dimasukan ke kamar uap agar permentasi dapat dilakukan lebih cepat dan roti dapat mengembang lebih sempurna. Permentasi dilakukan kurang lebih 15 menit dan harus sering dilakukan pemeriksaan karena bila terlalu lama maka adonan dapat mengembang terlalu besar dan mengempes kembali. 8. Pembakaran Setelah adonan mengembang sempurna, adonan dikeluarkan dari ruang uap dan dimasukan ke dalam oven dengan suhu 180°C selama 10 menit. Setelah dikeluarkan dari oven maka roti dilapisi oleh putih telur. Putih telur digunakan agar roti terlihat lebih menarik dan berwarna coklat mengkilat. 9. Pendinginan Pendinginan dilakukan selama kurang lebih 8 jam. Pendinginan dilakukan agar roti tidak
terlalu
lembut
dan
empuk
sehingga
memudahkan
dalam
proses
pembungkusan.
37
10. Mengeluarkan roti dari loyang Setelah roti dingin maka roti dikeluarkan dari loyang dan dimasukan ke dalam rak khusus agar mudah untuk mengambilnya. 11. Pembungkusan Tahap terakhir adalah tahap pembungkusan dimana roti dimasukan ke dalam plastik sesuai dengan jenis dan rasa. Pada tahap terakhir ini dilakukan quality control dimana roti hanya roti yang berkualitas yang dijual ke pasaran. 12. Penjualan Penjualan dilakukan dengan 2 cara yaitu penjualan langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung berarti pembeli langsung datang ke pabrik untuk melakukan transaksi sedangkan penjualan tidak langsung berarti roti dikirim ke agen-agen langganan sesuai dengan wilayah masing-masing salesman.
38