BAB III OBJEK PENELITIAN
III.1
Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Singkat PT Mitra Coco Mandiri didirikan pada bulan Mei 2006 yang dilandasi oleh komitmen dan kerjasama dengan PT Cargill Indonesia untuk membangun proses pengolahan atau pengeringan kopra yang dinamai Kukum Dryer yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas komoditi kopra khususnya di daerah Sulawesi Utara. Dari proses pengeringan ini dihasilkan komoditi unggulan berupa kopra putih (White Copra) dengan mutu dan nilai higienis yang tinggi dan kopra biasa (Ordinary Copra) yang kering dan bersih. PT Mitra Coco Mandiri membeli buah atau biji kelapa dan kopra biasa langsung dari petani atau pemilik perkebunan kelapa untuk diolah atau dikeringkan menjadi kopra putih maupun kopra bersih. Hasil produksi baik kopra putih maupun kopra biasa dipasok ke konsumen.
III.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Dalam mencapai tujuan persero dan melaksanakan kegiatan dan rencana perusahaan dimasa mendatang, PT Mitra Coco Mandiri berpegang pada visi, misi dan nilai-nilai kerja dibawah ini:
33
1.
Pernyataan Visi Menjadi perusahaan pelopor dalam pengolahan komoditi kopra unggulan dengan memproduksi kopra putih dan produk turunan kelapa secara terintegrasi di Sulawesi Utara.
2.
Pernyataan Misi Menciptakan
produk
komoditi
kopra
unggulan
dengan
meningkatkan kualitas produksi kopra dengan mengupayakan perubahan kebiasaan petani kelapa membuat kopra secara tradisional menjadi lebih modern dan higienis, meningkatkan pendapatan petani kelapa atau pemilik perkebunan kelapa, serta membantu prigram pemerintah setempat dalam meningkatkan produktivitas dan merevitalisasi perkebunan kelapa.
3.
Nilai-nilai kerja Dalam menjalankan kegiatan usahanya, menejemen dan semua karyawan akan bertindak dan berperilaku
serta bersikap
berdasarkan nilai-nilai utama perusahaan sebagai berikut: 1)
Intergritas : jujur, bertanggung jawab, rasa memiliki, saling menghargai, mempromosikan dan menjaga nama baik perusahaan dalam segala tindakan dan perilaku
34
2)
Komitmen : konsisten dalam menjaga mutu produk,tugas dan tanggung jawab, kualitas pekerjaan dan memenuhi harapan pihak mitra dan pelanggan.Perduli : sikap perduli terhadap peningkatandan pengembangan: perkebunan dan produktivitas kelapa, kesejahteraan petani, lingkungan hidup dan masyarakat serta pengembangan kemampuan karyawan
3)
Inovasi : terus bejar dalam peningkatan kualitas produk dan mencari terobosan- terobosan yang menciptakan nilai tambah, efektivitas dan efisiensi dalam melakukan kegiatan usaha.
4)
Professional : memberikan solusi kepada pelanggan secara professional dan menjaga kinerja yang tinggi dalam pencapaina sasaran dan tujuan perusahaan.
III.1.3. Bidang Usaha dan Produk Perusahaan Bidang Usaha PT Mitra Coco Mandiri adalah industri pengolahan, yang mengolah bahan mentah seperti kelapa menjadi bahan setengah jadi yaitu kopra.
35
Produk yang dihasilkan dari kegiatan usaha PT Mitra Coco Mandiri adalah sebagai berikut: 1.
Kopra Putih (White Copra) merupakan produk utama yang menjadi bahan dasar pembuatan minyak goreng murni yang higienis, berbau wangi, berwarna putih bening, tidak terkontaminasi toxin, jamur, dan zat-zat yg berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan ternak. Minyak hasil olahan dari kopra putih ini telah memenuhi food and safety standart
khususnya
dari
masyarakat
Uni
Eropa
yang
mengutamakan kesehatan 2.
Kopra Biasa PT MCM membeli kopra yang masih mengandung kadar air ratarata 25%-30% langsung dari petani atau pemilik kelapa, selanjutnya kopra hari-hari tersebut dikeringkan melalui kukum dryer
hingga 8-10 jam sehingga dihasilkan kopra biasa yang
kering, bersih, dan kurang terkontaminasi jamur, zat-zat seperti aflatoxin dan kotoran lain karena sudah disterilkan denan pemanasan yang tidak langsung dalam kukum dryer. Jamur yang merusak kopra sudah terbunuh dalam pemanasan tersebut. 3.
Tempurung dan arang tempurung Dari proses pembuatan kopra putih dihasilkan produk turunannya berupa tempurung kelapa atau batok kelapa yang sudah kering 36
sekali. Tempurung kelapa ini dapat dijual kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan biasanya digunakan untuk bahan bakar untuk boiler pengolahan Crude Coconut Oil (CCO). Tempurung kelapa ini juga bisa diproses menjadi arang tempurung (coco charcoal) untuk bahan karbon aktif yang saat ini banyak dibutuhkan dan memiliki prospek pasar yang baik.
III.2. Struktur Organisasi PT Mitra Coco Mandiri Struktur organisasi yang terdapat pada PT Mitra Coco Mandiri yaitu: Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Mitra Coco Mandiri
Sumber: PT Mitra Coco Mandiri
37
III.2.1. Uraian Tugas 1.
Direktur 1) Mengontrol proses pembelian dan barang masuk 2) Mengambil
keputusan
dalam
Proses
pembelian
dan
penambahan barang jadi di persediaan gudang. 3) Memeriksa semua laporan yang berhubugan dengan proses pembelian. 2.
Pembelian Kelapa (coconut buyer) 1) Bertanggung jawab untuk membeli kelapa untuk memnuhi kebutuhan bahan baku agar keperluan produksi perusahaan dapat dijalankan 2) Menerima permintaan penjualan dari petani kelapa 3) Melakukan negosiasi dengan pemasok 4) Mengkonfirmasi harga bahan baku yang yang berlaku pada saat pembelian.
3.
Pengemudi (Driver) 1) Bertanggung jawab atas pengangkutan pada saat pembelian kelapa dan kopra agar tepat waktu. 2) Menjaga agar bahan baku yang dibeli tidak rusak pada saat proses pengangkutan barang dari tempat pemelian bahan baku hingga sampai ke pabrik atau gudang.
38
4.
Kontrol kualitas (Quality Control) 1) Melakukan kontrol terhadap bahan baku yang dibeli, sudah sesuai standar atau tidak sesuai dengan standar 2) Meberikan konfirmasi atas kualitas dari bahan baku yang dibeli agar sesuai dengan standar operasional perusahaan. 3) Bertanggung jawab atas kualitas bahan baku yang dibeli dan barang jadi setelah diproses.
5.
Akuntan (Accountant) 1) Bertanggung jawab atas semua pencatatan dan pembukuan perusahaan 2) Memeriksa penjurnalan yang telah dilakukan oleh staff accounting 3) Melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi yang telah terjadi setiap hari berdasarkan bukti-bukti yang ada sesuai dengan system, prosedur dan paturan perusahaan 4) Membuat laporan keuangan secara periodik 5) Melakukan pembayaran atas bahan baku yang dibeli
6.
Bagian Gudang atau Penerimaan (Werehouse Officer) 1) Mengawasi masuknya bahan baku yang dibeli dari pemasok ke dalam gudang dengan melakukan pengecekan 2) Mengkonfirmasi permintaan bahan baku yang diminta oleh bagian produksi 39
7.
Bagian Produksi (Production Officer) 1) Meminta kepada bagian gudang untuk mengambil bahan baku berupa kelapa yang ada di gudang untuk melanjutkan proses produksi. 2) Bertanggung jawab atas pengawasan pada proses produksi bahan baku menjadi kopra hingga masuk ke gudang kopra.
III.3. Gambaran Prosedur yang Berjalan III.3.1. Prosedur Pembelian Bahan baku kelapa 1.
Bagian
produksi
meminta
kepada
bagian
gudang
untuk
mengambil bahan baku yang terdapat di gudang untuk melanjutkan proses produksi karena ada permintaan barang yang datang, jika bahan baku tidak cukup atau habis maka akan dilakukan permintaan pembelian bahan baku kepada bagian gudang. 2.
Bagian pembelian (coconut buyer) menanggapi permintaan pembelian yang diajukan oleh bagian gudang dengan menanyakan kepada penyuluh petani yang dapat memberikan informasi tentang petani kelapa yang bisa menjadi pemasok bahan baku kelapa, lalu dilakukan kontak dengan pemasok tersebut.
3.
Setelah melakukan kontak dengan pemasok yang siap memasok bahan baku, maka pemasok tersebut memberitahukan untuk 40
menjual kelapa kepada PT Mitra Coco Mandiri melalui bagian pembelian (coconut buyer). 4.
Bagian pembelian (coconut buyer) memberitahukan harga beli pada saat ini dengan persyaratan mutu atau kualitas kelapa yang dapat dibeli.
5.
Bila petani kelapa setuju, maka dilakukan konfirmasi pembelian kelapa melalui coconut buying confirmation form, yang memuat harga beli, tempat pengambilan, dan kapan diangkut.
6.
coconut buying confirmation form tersebut di berikan ke driver truck agar driver mengetahui tempat dan kapan pengambilan kelapa tersebut
7.
Pada waktu kelapa dimuat ditempat atau kebun petani, perhitungan dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu petani dan pembeli di awasi oleh driver truck (pihak pembeli).
8.
Dan pada saat kelapa telah selesai dimuat, maka kelapa tersebut dikirim ke bagian gudang bahan baku.
9.
Saat bahan baku sampai di gudang maka dilakukan pengecekan kualitas kelapa oleh bagian quality control. Bahan baku yang tidak memenuhi isyarat kualitas tidak dibeli atau dibeli dengan harga lebih rendah dan dilakukan perhitungan kembali. Dan sistem pembayaran kelapa adalah Cash on Delivery yaitu pembayaran
41
kelapa dilakukan pada saat bahan baku tersebut sudah sampai di gudang. 10.
Pembayaran
dilakukan
oleh
Site
Cashier,
dengan
bukti
pembayaran berupa kwitansi disertai dengan form delivery and Payment. Persiapan dana cash diambil dari bank setiap hari berdasarkan konfirmasi pembelian. Dan bukti pembayaran tersebut diberikan kepada akuntan untuk dibuat pembukuan
42
III.3.2 Flowchart Prosedur Pembelian Gambar 3.2 Flowchart Pembelian PT Mitra Coco Mandiri
Sumber: Data Perusahaan
43