BAB III OBJEK PENELITIAN
III.1 Objek Penelitian Untuk objek penelitian dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan Kantor Akuntan Publik Noor Salim dan Rekan sebagai objek penelitiannya. III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan KAP Noor Salim & Rekan adalah sebuah kantor akuntan publik yang beralamat di Jln. Anggrek III No.26-28, Komplek Perumahan Larangan Indah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 15154. Kantor ini berdiri sejak tanggal 1 September 2003. KAP Noor Salim dan Rekan didirikan oleh sekelompok orang professional yang telah memiliki pengalaman pada dalam bidang Akuntansi dan kantor akuntan sebelum bergabung di KAP Noor Salim dan Rekan dalam melaksanakan penugasan audit dan memberikan jasa konsultasi pada berbagai perusahaan baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk melaksanakan aktivitas dalam memberikan jasanya, Kantor ini memiliki Surat Izin Kantor Akuntan Publik dengan nomor 01/SK/NSM/IX/2003 yang telah dikeluarkan langsung oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia dalam hal ini bertindak atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia.
46
Profil Managing Partner: Setiap KAP memiliki Managing Partner yang bertugas sebagai pimpinan KAP atau Pimpinan Rekan. Berikut adalah profile singkat dari Managing Partner KAP Noor Salim dan Rekan : Personal Data Nama : Drs. Noor Salim Madjid, SE, Ak, CPA Tempat Tanggal Lahir : Boyolali 6 Agutus 1950 Jenis Kelamin : Laki-Laki Alamat : Komp. Perumahan Larangan Indah, Jln. Anggrek III/28 Cileduk, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Formal Education: 1. Akuntan, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara – Jakarta (1983) 2. Univeristy I.I.K Jakarta, Graduate 1975 3. Sarjana Muda Ekonomi Perusahaan U.I.I – Yogyakarta 4. Berbagai Kursus, Seminar dan Lokakarya Work Experience: 1. Staff Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara (DPJKN) & Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) (1975-1990) 2. KAP, Drs. Noor Salim Madjid, Ak as Partner (1991-2003) 3. KAP, Drs, Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja as Manager (2003-Present)
47
III.1.2 Bidang Usaha Kantor Akuntan Publik Noor Salim dan rekan bergerak di bidang Akuntansi yang memberikan jasa Accounting, Auditing, Tax Services kepada klien yang membutuhkannya. III.1.3 Karakteristik Klien Dan Daftar Klien Dalam suatu Kantor Akuntan Publik, setiap kantor memiliki karakteristik klien atau jenis-jenis usaha klien yang akan diaudit oleh KAP tersebut. Jenis-jenis usaha klien dari KAP Noor Salim adalah : 1. Industri/Manufaktur 2. Jasa 3. BUMN 4. Perdagangan 5. Keuangan 6. Kontraktor 7. Hotel/Restoran/Pariwisata 8. Medis/Laboratorium Medis 9. Biro perjalanan/Transportasi 10. Pendidikan/Majalah 11. Persewaan Gedung Kantor & Shopping Centre 12. Pertambangan 13. Pertanian/Perkebunan/Peternakan 14. Kehutanan 15. Perairan/Pelabuhan 48
16. Telekomunikasi 17. Nirlaba 18. Trading 19. Teknologi/Elektronik 20. Tenaga Kerja Jumlah Klien KAP Noor Salim Dan Rekan : Jumlah klien yang sudah memberikan penugasan kepada KAP Noor Salim dan rekan (meliputi jasa Auditing, Accounting, Feasibility study dan Perpajakan) kurang lebih sudah mencapai 385 klien. Berikut adalah jumlah klien yang sudah memberikan penugasan kepada KAP Noor Salim dan rekan berdasarkan jenis usaha klien: Jenis Usaha Klien
Total
Industri/Manufaktur
73
Jasa
28
BUMN
6
Perdagangan
29
Keuangan
62
Kontraktor
12
Hotel/Restoran/Pariwisata
11
Medis/Laboratorium Medis
11
Biro Perjalanan/Transportasi
14
Pendidikan/Majalah
4
Persewaan Gedung Kantor
14
49
Pertambangan
13
Pertanian/Perkebunan/Peternakan
5
Kehutanan
16
Perairan/Pelabuhan
8
Telekomunikasi
15
Nirlaba
26
Trading
16
Teknologi/Elektronik
12
Tenaga Kerja
10
Total
385
III.1.4 Struktur Organisasi/Personalia Tenaga teknis dan administrasi Kantor Akuntan Publik Noor Salim dan Rekan adalah sebagai berikut :
Rekan
Pimpinan Rekan
Rekan
Manager Administrasi & Umum
Manager Marketing
Staff
50
Daftar Rekan : 1. Drs. Noor Salim Madjid, SE Ak, CPA.
: Pimpinan Rekan
2. Dra. Nursehan Muchlis, SE, Ak
: Rekan
3. Drs. Sinarahardja Djana, SE Ak.,BKP.,CPA,MM
: Rekan
4. Mariska Gracia Hutabarat, SE.,Ak.,CPA
: Rekan
5. Fajar Darmawan, SE., Ak., CPA
: Rekan
6. Dinar Armaelis, SE., Ak., BKP., CPA
: Rekan
Jumlah Staff: Jabatan
Tingkat Pendidikan
Total
Pimpinan KAP
S1, Ak, CPA
1
Manager/Supervisor
S1, Ak, CPA
2
Staff Senior
S1, Ak
10
Staff Junior
S1
10
Admin
D3/S1
1
Uraian Pekerjaan: 1. Pimpinan KAP: a. Mereview pekerjaan audit secara keseluruhan dan memberikan keputusan audit yang signifikan b. Bertugas memikul tanggung jawab terakhir untuk segala audit yang dilakukan c. Menentukan klien yang akan dilakukan proses audit
51
2. Manager/Supervisor: a. Mengikuti Pengarahan Audit b. Menyusun dan menandatangani Rencana Kerja Audit (RKA) c. Menyusun program audit sesuai dengan objek audit d. Menjelaskan maksud dan tujuan audit kepada auditee e. Menyerahkan surat pernyataan penyerahan data audit kepada auditee untuk ditandatangani oleh pimpinan perusahaan atau yang mewakili f. Dalam hal auditee atau wakilnya menolak untuk diaudit atau menolak membantu kelancaran audit, Manager/Supervisor menyerahkan surat penolakan dan/atau tidak membantu kelancaran audit untuk ditandatangani oleh pimpinan perusahaan atau yang mewakili g. Melakukan deal dengan klien terhadap fee audit yang disetujui 3. Staff Senior dan Junior Auditor: a. Mengumpulkan informasi awal dalam rangka audit b. Melakukan wawancara dengan auditee c. Membuat konsep surat dan bukti tanda terima peminjaman buku, catatan, surat dan dokumen untuk penelitian d. Meneliti kelengkapan data audit e. Membuat konsep surat pernyataan penyerahan data audit f. Membuat Kertas Kerja Audit (KKA) terkait dengan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh auditor g. Membuat konsep dan menandatangani Berita Acara Hasil Audit (BAHA)
52
4. Admin: a. Mengagendakan Surat Masuk dan Surat Keluar b. Mengarsip Surat Masuk dan Surat Keluar c. Bertugas menerima dan melakukan komunikasi telfon yang masuk ke dalam KAP d. Bertanggung jawab dan memelihara data lembar kerja atau memasukkan informasi kedalam data base KAP III.1.5 Jasa-Jasa Jasa-jasa yang diberikan oleh KAP Noor Salim dan Rekan adalah : 1. Pemeriksaan Umum Pemeriksaan Umum (General Audit) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik terhadap laporan keuangan perusahaan yang meliputi: neraca, perhitungan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
Tujuan
pemeriksaan tersebut untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan umum diperlukan antara lain untuk keperluan : a. Laporan pertanggung jawaban dari pimpinan perusahaan (manajemen) kepada Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham. b. Persyaratan memperoleh fasilitas kredit dari bank atau lembaga keuangan non bank. c. Penilaian laporan pertanggung jawaban keuangan dari anak perusahaan kepada induk perusahaan atau dari kantor cabang kepada kantor pusat. d. Laporan keuangan untuk kepentingan merger atau joint venture. 53
e. Untuk kepentingan perpajakan. 2. Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan Khusus (Investigation Audit) dilakukan atas permintaan perusahaan untuk memeriksa kejadian-kejadian khusus.
Pemeriksaan khusus meliputi hal-hal
berikut ini : a. Masalah pembelian b. Menemukan kecurangan c. Masalah perluasan usaha d. Masalah struktur permodalan usaha e. Masalah kalkulasi harga pokok, dll 3. Pemeriksaan Manajemen Pemeriksaan Manajemen (Management Audit) disebut juga pemeriksaan operasional (Operation Audit) merupakan evaluasi secara bebas, selektif dan analistis terhadap suatu program, kegiatan atau fungsi dalam manajemen untuk memberikan saran atau informasi penting demi terselenggaranya pelaksanaan manajemen sehat, efektif dan efisien. Pemeriksaan manajemen meliputi ruang lingkup berikut ini : a.
Menilai apakah sistem akuntansi dan pelaporan sudah cukup memadai
b.
Menilai apakah kegiatan operasi perusahaan sudah berjalan efektif dan efisien
c.
Menilai apakah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu sudah dilaksanan dengan biaya efisien.
d.
Menilai efektifitas kerja, saluran distribusi serta efektifitas pemasaran. 54
4. Penyusunan Sistem Akuntansi Yang dimaksud dengan sistem akuntansi adalah semua alat bantu manajemen yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, mengklarifikasi, melaporkan dan menafsirkan informasi mengenai transaksi perusahaan serta dapat dilaksanakannya kebijakan-kebijakan perusahaan yang ditetapkan. Ruang lingkup penyusunan sistem akuntansi meliputi : a. Penilaian dan penyusunan fungsi-fungsi dalam organisasi perusahaan yang dapat dipertanggungjawabkan ditinjau dari segi pengawasan intern (internal control). b. Penyusunan sistem dan prosedur berbagai fungsi dalam organisasi perusahaan yang meliputi: sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas, persediaan, produksi, pembayaran gaji dan upah, hubungan kantor cabang dengan kantor pusat dan sebagainya. c. Penyusunan pedoman akuntansi umum (general accounting manual) d. Penyusunan pedoman akuntansi biaya (cost accounting manual) e. Penyusunan pedoman klarifikasi rekenening dan kode rekening f. Merancang bentuk dan isi formulir, buku besar, buku pembantu serta bentuk dan isi laporan keuangan, laporan produksi dan laporan lainnya. 5. Penyusunan Anggaran Dan Penyusunan Sistem Anggaran Penyusunan jasa ini meliputi penyusunan rencana seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu dalam bentuk kuantitatif.
55
Bentuk pelayanan jasa ini meliputi : a. Penyusunan anggaran perusahaan (budget preparation), baik untuk perencanaan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. b. Penyusunan anggaran perusahaan untuk kegiatan khusus. c. Mengfungsionalkan anggaran perusahaan sebagai alat pengendalian biaya (budgetary control) 6. Jasa Adminitrasi Bantuan Jasa administrasi (clerical service) mencakup pembuatan buku-buku atau catatan-catatan yang perlu dimiliki perusahaan serta membimbing melakukan pembukuan sehingga dapat disusun menjadi laporan keuangan. Pelayanan jasa ini meliputi : a. Mengatur dokumen dan bukti-bukti transaksi untuk diarsipkan dengan baik, serta mempersiapkan buku-buku yang diperlukan untuk mencatat transaksitransaksi perusahaan. b. Membantu melakukan pembukuan sampai dengan penyusunan laporan keuangan perusahaan secara manual atau dengan komputer. 7. Studi Kelayakan Pelayanan jasa studi kelayakan (Feasibility Study) mencakup kegiatan analisis dan evaluasi terhadap suatu rencana kegiatan atau proyek, yang meliputi aspek-aspek organisasi dan manajemen, pemasaran, teknis, keuangan dan ekonomi dengan tujuan untuk dapat memberikan rekomendasi mengenai kelayakan suatu proyek. Hasil studi kelayakan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan atau proyek dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis. 56
Studi kelayakan pada umumnya diperlukan dalam rangka : a. Membangun suatu proyek baru atau perluasan proyek yang telah ada. b. Memperoleh fasilitas kredit dari bank atau lembaga keuangan non-bank. c. Sebagai salah satu persyaratan memperoleh ijin investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal, baik dalam Rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA). d. Menilai Prospek dari suatu kegiatan tertentu. 8. Konsultasi Manajemen Dan Perpajakan Kegiatan Bidang ini meliputi pelayanan jasa berupa pemberian saran atau nasehat di bidang manajemen dan perpajakan yang mencakup masalah keuangan dan akuntansi, produksi, pemasaran, pengelolaan persediaan serta saran dan nasehat yang menyangkut perpajakan, termasuk cara-cara pengisian Surat Pemberitahuan Pajak (SPT), neraca fiskal serta pengurusnya.
57
III.2 Form Bentuk Planning Dan Proses Planning KAP TEKNIS PELAKSANAAN AUDIT DAN JADWAL WAKTU PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) TAHUN BUKU 2011
TA HA P A N P EKERJA A N
M ETO D O LO G I A UD IT
3
4
5
6
7
8
9
O KTO BER 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
A . P RA PENUGA SA N & PERENC A NA A N 1. P endahuluan 2. A nalisa P raP erikatan 3. P emahaman B isnis Klien
P erkenalan, P ermintaan D ata & Hal T eknis Lain
• • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • •
4. P emahaman S iklus A kuntansi a. A kuntansi U mum b. Kas & Bank c. P endapatan & P iutang (S urv ey ,Inspection & C onsulting) d. P erolehan A set (P engadaan, P embay aran & P embebananny a)
P erencanaan, P elaksanaan & D okumentasi
e. P enetapan P embay aran Beban-beban f. P engeluaran Hutang U saha, dsb
• • • • • •
• • • • • •
• • • • • •
• • • • • •
• • • • • •
• • • • • •
• • • • • •
• • • • • •
• • • • • •
• • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
5. P emahaman P engendalian Internal a. U mum b. S istem A kuntansi U mum c. S istem A kuntansi Kas & Bank e. S iklus P enerimaan pendapatan -
S iklus P enerimaan pendapatan dari S urv ey
-
S iklus P enerimaan pendapatan dari Inspection
-
S iklus P enerimaan pendapatan dari C onsulting
P elaksanaan & D okumentasi
f. S iklus P erolehan A set g. S iklus P enetapan & P embay aran Beban-beban h. S iklus P engeluaran H utang Usaha dsb i.
S iklus P ersediaan
j. S iklus P encatatan Waktu Kerja & P enggajian 6.
P rosedur A nalitis & P enentuan M aterialitas
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • •
Rincian Proses Planning KAP Noor Salim dan Rekan: 1. Pendahuluan a. Memberikan penawaran jasa audit kepada klien beserta fee auditnya b. Melakukan entry meeting apabila fee audit sudah disetujui oleh klien dan mengatur jadwal audit. 2. Analisa Praperikatan Dalam Analisa Praperikatan, pimpinan KAP berdiskusi dengan manajer KAP terkait dengan klien yg akan diambil, apakah akan didambil dan dilaksanakan audit atau tidak. Analisa ini dilakukan sebelum terjadi perikatan dari KAP ke klien yang akan diaudit.
58
3. Pemahaman Bisnis Klien a. Memahami struktur organisasi klien, dengan meminta dalam bentuk soft copy maupun hard copy terkait dengan struktur organisasi. (bergerak di bidang apa, struktur karyawan, dan lain-lain) b. Mempelajari struktur laporan keuangan klien sebelum dibuat laporan audit. 4. Pemahaman Siklus Sebelum membuat audit program, di dalam perencanaan audit KAP membuat siklus akuntansi untuk dipelajari. Siklus Akuntansi adalah: a. Penganalisisan Transaksi (Analyzing Transaction) b. Pencatatan atau pembukuan transaksi kedalam buku jurnal (recording transactions in journal) c. Pemindahan debit dan kredit dari jurnal ke akun atau rekening yang sesuai dalam buku besar (posting debits and credits from journals to individual report) d. Mempersiapkan neraca percobaan dan mengkompilasikan angka-angka yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan. e. Mempersiapkan laporan keuangan. (preparing financial statements) f. Membukukan penyesuaian dan menutup buku jurnal (recording adjusting and closing entries in the general journal) g. Melakukan penyesuaian sesuai posnya dan menutup buku (posting adjusting and closing entries) h. Menyiapkan neraca percobaan setelah menutup buku. (preparing a postclsoing trial balance) 59
Setelah membuat siklus akuntansi, KAP harus memahami siklus-siklus akuntansi yang terdapat di dalam akun berikut: a. Kas dan Bank b. Pendapatan Dan Piutang (Survey, Inspection & Consulting) c. Perolehan Aset (Pengadaan, Pembayaran & Pembebanannya) d. Penetapan Pembayaran Beban-beban e. Pengeluaran Hutang Usaha. Pemahaman ini dilakukan agar pada saat pelaksanaan audit, auditor mempunyai pedoman terhadap akun-akun yang akan dicek dalam proses audit guna untuk mengumpulkan bukti-bukti audit yang akan dilampirkan di dalam kertas kerja auditor. 5. Pemahaman Pengendalian Internal Dalam KAP diharuskan untuk memahami terlebih dahulu Pengendalian Internal yang diterapkan klien.
Sebelumnya istilah yang dipakai untuk pengendalian intern
adalah sistem pegawasan intern dan struktur pengendalian intern. Mulai tahun 2001 istilah resmi yang digunakan IAI adalah pengendalian intern. Standar Pekerjaan Lapangan yang kedua menyebutkan (IAI, 2001:150.1) Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. IAI (2001:319.2) mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) 60
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Pengendalian intern tediri dari 5 komponen yang saling terkait berikut ini: a. Lingkungan mempengaruhi
Pengendalian kesadaran
menetapkan
pengendalian
corak
suatu
orang-orangnya.
organisasi, Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. b. Penaksiran Risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. c. Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. d. Informasi dan Komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. 6. Prosedur Analitis, Risiko Audit Dan Penentuan Materialitas Dalam perencanaan ini prosedur dibuat bertujuan untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat, waktu, lingkup dan prosedur audit (fase perencanaan). Auditor juga dapat mudah untuk memperoleh bukti setiap asersi (fase pengujian) dan dapat merevisi laporan secara menyeluruh (fase pelaporan). Penentuan materialitas dalam dibuat agar pada saat menetapkan strategi audit secara keseluruhan, auditor dapat menetukan materialitas untuk laporan keuangan secara 61
keseluruhan. Jika dalam kondisi spesifik entitas, terdapat satu atau lebih golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu yang mengandung salah saji yang jumlahnya lebih rendah daripada materialitas laporan keuangan, maka auditor harus menetapkan materialitas yang akan diterapkan terhadap golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu tersebut. Dalam KAP ini, Manajer KAP yang berwewenang untuk menentukan materialitas dan materialitas pelaksanaan dalam perencanaan audit. KAP Noor Salim juga menerapkan prosedur analitis ketika akan mengaudit KAP suatu perusahaan. Prosedur analitis adalah sebuah prosedur dengan melakukan evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang rasional antara data keuangan yang satu dengan data keuangan yang lain, atau antara data keuangan dan non keuangan. Tujuannya adalah untuk memperoleh bukti tentang asersi tertentu, yang berhubungan dengan saldo rekening atau jenis transaksinya. Contoh prosedur analitis yang diterapkan oleh KAP Noor Salim Dan Rekan adalah melakukan perbandingan antara total biaya gaji dengan jumlah tenaga personel bisa menunjukkan ada tidaknya pembayaran yang tidak semestinya/yang belum diotorisasi. Risiko audit dan materialitas mempengaruhi penerapan standar auditing, khususnya standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan serta tercermin dalam laporan audit bentuk baku. Risiko audit dan materialitas bersama dengan hal-hal lain, perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat dan luas prosedur audit serta dalam mengevaluasi hasil prosedur tersebut. Adanya risiko audit diakui dengan pernyataan dalam penjelasan tentang tanggung jawab dan fungsi auditor independen yang berbunyi sebagai berikut: “Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan memadai, bukan mutlak, bahwa salah saji material terdeteksi.” 62
Risiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasikan pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Dalam perencanaan audit, auditor berkepentingan dengan masalah-masalah yang mungkin material terhadap laporan keuangan, auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa salah saji, yang disebabkan karena kekeliruan atau kecurangan, tidak material terhadap laporan keuangan. Pada tingkat saldo akun atau golongan transaksi, risiko audit terdiri dari (a) risiko yang meliputi bawaan (inherent risk), (b) risiko pengendalian (control risk) dan (c) risiko deteksi (detection risk). Pembahasan berikut menjelaskan risiko audit dalam kontek 3 komponen risiko diatas: a. Risiko Bawaan Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bawah tidak terdapat pengendalian yang terkait. Risiko salah saji demikian adalah lebih besar pada saldo akun atau golongan transaksi tertenu dibandingkan dengan yang lain. Sebagai contoh, perhitungan yang rumit lebih mungkin disajikan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana, uang tunai lebih mudah dicuri daripada persediaan batubara. Akun yang terdiri dari jumlah yang berasal dari estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko lebih besar dibandingkan dengan akun yang sifatnya relatif rutin dan berisi data yang berupa fakta. 63
b. Risiko Pengendalian Risiko pengendalian adalah risiko bawah suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.
Risiko ini merupakan fungsi
efektivitas desain dan operasi pengendalian intern untuk mencapai tujuan entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan entitas. Beberapa risiko pengendalian akan selalu ada karena keterbatasan bawaan dalam setiap pengendalian intern. c. Risiko Deteksi Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risko deteksi merupakan fungsi efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini timbul sebagian karena ketidakpastian yang ada pada waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100%. Ketidakpastian lain semacam itu timbul karena auditor mungkin memilih suatu prosedur audit yang tidak sesuai, menerapkan secara keliru prosedur yang semestinya atau menafsirkan secara keliru hasil audit. Ketidakpastian lain ini dapat dikurangi sampai pada tingkat yang dapat diabaikan melaui perencanaan dan supervisi yang memadai dan pelaksanaan praktek audit yang sesuai dengan standar pengendalian mutu.
64
III.3
Metodologi Penelitian
III.3.1. Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah jenis data primer, karena bersumber langsung dari KAP yang bersangkutan. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna, bukan angka-angka. III.3.2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Studi keperpustakaan adalah metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dan tulisan-tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti sehingga dapat dijadikan data yang bisa digunakan untuk penelitian. 2. Wawancara Peneliti datang sendiri ke dalam objek penelitian, melakukan percakapan dan sesi tanya jawab untuk mencapai tujuan tertentu. III.3.3. Sumber Daya Yang Digunakan Sumber daya yang digunakan dalam penyusunan skripsi adalah dukungan moril dari keluarga orang tua, teman, kerabat dan sumber daya pengetahuan terhadap penelitian yang dilakukan penulis. Pengetahuan yang dimiliki penulis dapat diperluas lagi untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal dan memuaskan. 65