BAB III OBJEK PENELITIAN
III.1
Objek Penelitian
III.1.1 Sejarah Singkat PT. Biotek Indonesia PT. Biotek Indonesia didirikan pada tahun 1994 dan memulai operasi komersial pada bulan Oktober 1995. Dengan konstentrasi dibidang usaha industri umum yang meliputi kegiatan bahan baku makanan ternak, obat-obatan, vitamin, dan barang konsumsi lainnya. Kantor yang berlokasi di Jakarta dan pabrik nya berlokasi di Cikarang, Jawa Barat ini memiliki berbagai sertifikat ISO 9001 versi 2008, CPOHB/Cara Pembuatan Obat Hewan yang Benar yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian, anggota ASOHI (Asosiasi Obat Hewan Indonesia). Perusahaan ini bermodal dasar sebesar Rp 10.000.000.000,- dan terbagi atas 10.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000,- per saham, dimana sebesar Rp 5.000.000.000,- (5000 saham) telah ditempatkan dan disetor oleh pemegang saham dibawah ini : Pemegang saham
Jumlah Saham
Harga Saham (dalam Rp)
percent
Tunas Mulia Mekar Perkasa
4.950
4.950.000.000
99
PT. Cipta Kreasi Windriya Usaha
50
50.000.000
1
JUMLAH
5000
5.000.000.000
100
Sumber : Data PT. Biotek Indonesia
38
Pengembangan dari PT. Biotek Indonesia −
PT. Biotek Indonesia Vetenirany menjadi Produk.
−
PROLAB : Animal Health Laboratory (Bogor, Sidoarjo, Banjarmasin).
−
Biotek Indonesia Trading
−
Biotek Vaccine Manufacture (2013) Ikhtisar Bisnis dari PT. Biotek Indonesia
−
Jumlah Produk : ± 2500 produk
−
Produk baru terdaftar 10% setiap bulan (± 250 produk per bulan)
−
Vaccine masih Import
−
Market size : 3 Triliun (nasional/tahun)
−
Biotek sales : 240 Miliar (8%)
−
Competitor : PMA (18 company), Lokal (58 company)
III.1.2 Visi dan Misi a. Visi Menjadi perusahaan yang termuka di Indonesia yang berbasis Bioteknologi yang memberikan pengobatan terbaik untuk hewan dan kehidupan manusia yang menciptakan nilai dengan exceeding kepada pemegang saham. b. Misi - Terus menerus melakukan riset dan inovasi produk yang berbasis di lingkungan yang aman. - Untuk memenuhi kebutuhan produk dan service yang terkait dengan keselamatan dan produktivitas yang didasarkan pada produk Bioteknologi. 39
- Untuk membangun hubungan yang baik kepada pekerja yang memuaskan para pelanggan yang terus meningkat dan yang dikembangkan untuk menjadi pengusaha yang besar. - Untuk mengembangkan wilayah kerja yang kondusif dan nyaman. - Untuk
mengmbangkan
keterampilan
karyawan
yang
didasarkan
pada
pengetahuan dan keunggulan sikap sumber daya manusia. - Secara aktif membantu mensejahterakan masayarakat kita.
III.1.3 Susunan Direksi dan Komisaris Susunan Direksi dan Komisaris berdasarkan Akte Pernyataan Keputusan Pemegang Saham no.148 tanggal 22 Februari 2010 di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H, notaris di Jakarta adalah sebagai berikut : Komisaris Utama
: Ketut Tastra Sukata
Komisaris
: Soesilo Aribowo
Direktur Utama
: Krissantono
Direktur
: Sri Sumiyarsi
Direktur
: Harsono Edy
40
III.1.4 Struktur Organisasi
RUPS
Board of Commisioner
PRESIDEN DIREKTUR HGL. Sr. Mgr
Sekretaris
IT Manager
Acc & Fin. Sr.
Operasional Dir
PPIC Mgr
QA/QC Mgr
Marketing Dir
Product Mgr
Tech & P Mgr
West Sales Mgr
East Sales Mgr
Trading Dir
Corn/Plant
Trading + Exim GM
Product Dev Mgr
Plant Mgr Purchasing Mgr
CRO Mgr
Sumber : Data PT. Biotek Indonesia
41
a.
Presiden Direktur - Memimpin perusahaan termasuk di dalamnya memantau perkembangan perusahaan. - Sebagai pembuat keputusan dan pertimbangan karyawannya. - Menentukan dan menetapkan strategi, tujuan utama dalam pengembangan usahanya. - Menerima laporan atas seluruh hasil kegiatan operasional masing-masing bagian dalam perusahaan.
b.
Direktur Operasional - Menyusun rencana kegiatan opersional dalam perusahaan. - Mengawasi, mengarahkan serta memastikan pelaksanaan kegiatan opersional agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. - Menyusun rencana kerja perusahaan yang digunakan sebagai dasar untuk mengelola jalannya operasional perusahaan.
c.
Direktur Marketing - Membuat strategi perkembangan dan segmentasi pasar yang tepat yang dapat menunjang peningkatan penjualan perusahaan. - Merencanakan program-program pemasaran, baik jangka menengah maupun yang bersifat taktis serta penggunaan media promosinya. - Memonitor perolehan order serta merangkum forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
42
d.
Direktur Trading - Mengawasi peredaran harga saham pada perusahaan.
e.
IT Manager - Memberikan solusi Teknologi pada perusahaan. - Memberikan rekomendasi sistem informasi kepada perusahaan. - Merancang, mengelola dan mengawasi serta mengevaluasi operasional dari sistem informasi dan pendukungnya.
f.
Accounting & Finance Manager - Mengelola fungsi akuntansi dalam memperoleh data keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat. - Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan membayarkan kewajiban pajak perusahaan dengan efesien dan tepat waktu. - Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntasi. - Melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan berbisnis.
g.
HGL Senior Manager (Human General and Legal) - Menyusun sistem manajemen kinerja, serta mengkoordinasikan dan mengatur pelaksanaan siklus manajemen kinerja.
43
- Mengelola dan mengontrol aktivitas administratif kantor, personaliaan dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran operasional perusahaan. - Mengontrol dan mengkoordinasikan pelaksanaan SDM di perusahaan untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
III.1.5 Product dan Service −
Animal drugs (Vitamin, Antibiotic, Antiparasite, Disenfectant, Anti Pyretic, Premix) dan Vaccine.
−
Diagnostic Laboratory (Microbiology, Serology, Pathology) 1. Antibiotik - Mycotack - Noritack Liquid - Biocin - Speclin - Bio Tyflox-s - Etc 2. Vitamin - Bioviton - Premvit - Vigroo - Vitachip 44
- Vitasam - Etc 3. Anti Parasite - Coccisol - Cocciten - Bio Leuco - Killworm 4. Feed Additive - Sieramix A - Bio-OX - BM-OX - BIOMIX 5. Live Vaccine - proTek ND - proTek IBD - protek ILT 6. Killed Vaccine - proTek AI - proTek ND - proTek IBD
45
III.1.6 Kebijakan Akuntansi PT. Biotek Indonesia a.
Dasar penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan terlampir disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual sesuai dengan prinsip akuntansi, berdasarkan konsep berkesinambungan (going concern) dengan konsep harga perolehan (historical cost). Laporan arus kas disusun berdasarkan
metode
langsung
dengan
mengelompokkan
penerimaan
dan
pengeluaran kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penyajian transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.7 mengenai pengungkapan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan maupun tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak diluar hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
c.
Piutang dan penyisihan piutang tak tertagih Sebelum 1 januari 2010 penyisihan piutang ragu-ragu dilakukan berdasarkan penelaahan status piutang pada tanggal neraca.
d.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebagai nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak untuk bahan pembantu, dan metode rata-rata tertimbang untuk 46
persediaan selain bahan pembantu. Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian persediaan usang dan rusak. Jika ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan. e.
Asset tetap Asset tetap yang digunakan dalam usaha dicatat sebagai harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan masa manfaat ekonomis asset tetap sebagai berikut : Bangunan
5%
Mesin dan Peralatan
10%
Peralatan dan Perabotan kantor
20%
Kendaraan bermotor
20%
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Asset yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok asset berikut akumulasinya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan asset tetap dibukukan dalam laba rugi pada tahun berjalan. f.
Penurunan nilai asset Sesuai dengan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) no.48, tentang penurunan nilai asset, perusahaan harus mereview ada atau tidak adanya indikasi penurunan nilai asset dibandingkan dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari asset tersebut. Jika terdapat indikasi kemungkinan terjadinya kerugian akibat penurunan nilai, perusahaan harus menentukan taksiran nilai yang dapat diperoleh kembali dan mengakui kerugian penurunan nilai asset tersebut sebagai beban pada laporan laba rugi tahun berjalan. 47
g.
Aset sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008 transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunkan metode direct financing lease sesuai dengan PSAK no.30. Asset sewaan dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun asset tetap dan di depresiasi sepanjang masa manfaat dari asset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa penyewaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Sewa yang tidak menghasilkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset di klasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasional diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus.
h.
Perpajakan Taksiran pajak penghasilan ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan dihitung berdasarkan tarif yang berlaku. Perusahaan menerapkan metode pajak tangguhan atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan akuntansi dan pajak. Perlakuan tersebut telah sesuai dengan pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) no.46 tentang akuntansi pajak penghasilan.
i.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Pembukuan perusahaan diselanggarakan dengan mata uang Rupiah. Transaksi selama tahun berjalan yang berkaitan dengan mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca asset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata 48
uang Rupiah berdasarkan kurs Bank Indonesia. Selisih kurs yang terjadi akibatknya penjabaran tersebut dikredit atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan dan dibuat tagihannya. Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokoknya terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
k.
Imbalan Kerja Perusahaan menerapkan PSAK 24 mengenai Imbalan Kerja berkaitan dengan pencandangan kewajiban pesangon, ketenagakerjaan, penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak sesuai dengan ketentuan Undang-undang nomor 13 tahun 2003. Imbalan kerja tersebut harus diestimasikan setiap tahunnya dengan teknik aktuaria.
l.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah asset dan kewajiban dan pengungkapan asset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
III.1.7 Kebijakan Perpajakan PT. Biotek Indonesia yang bergerak di bidang farmasi khususnya hewan telah mendaftarkan
menjadi wajib pajak badan sehingga memiliki NPWP/NPPKP yaitu 49
01.657.767.8-431.000 yang telah tercatat di Kantor Direktorat Jendral Pajak wilayah Jawa Barat II Madya Bekasi. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan perusahaan terkait dengan kewajiban perpajakannya adalah : a.
Pajak Penghasilan (PPh) 21 Berdasarkan pasal 21 Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan, perusahaan selaku yang pemberi kerja diwajibkan untuk memotong pajak penghasilan atau gaji para karyawannya.
b.
Pajak Penghasilan Pasal 22 Berdasarkan peraturan menteri keuangan nomor 154/PMK.03/2010 tentang pemungut pajak penghasilan pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang Import atau kegiatan lainnya. Perusahaan wajib melakukan memotong pajak pada jasa yang ada di perusahaan.
c.
Pajak Penghasilan Pasal 25 Berdasarkan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan, perusahaan wajib melakukan pembayaran angsuran pajak yang merupakan pembayaran dimuka yang dihitung oleh perusahaan pada akhir tahun.
d.
Pajak Pertambahan Nilai Berdasarkan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 dalam penyerahan Jasa Kena Pajak perusahaan diwajibkan untuk memungut pajak pertambahan nilai yang terhutang dengan mengalikan Dasar Pengenaan Pajak dengan tarif 10%. Perusahaan paling lambat menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai pada paling lambat akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.
50
III.2
Desain Penelitian
Untuk mengetahui prosedur penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada perusahaan PT. Biotek Indonesia, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan dokumentasi untuk memperlancar proses penelitian. Metode tersebut, yaitu : a.
Metode Observasi Penulis melakukan kegiatan pengamatan langsung ke perusahaan PT. Biotek Indonesia di bagian Keuangan, khususnya dibagian perpajakan dan akuntansi untuk mendapatkan data dan informasi Pajak Pertambahan Nilai.
b.
Metode Dokumentasi Penulis melakukan penelusuran pada dokumen-dokumen yang telah didapat sebagai bukti penelitian yang telah dilakukan. Seperti SPT dan faktur pajak selama tiga tahun terakhir dan dokumen pendukung lainnya yang berkaitan dengan tujuan penelitian penulis.
c.
Metode Wawancara Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada bagian keuangan khusunya perpajakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang terkait dengan penelitian.
51
