BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT.Garmentindo Hadimanjaya berdiri pada tanggal 22 Desember 2006 sebagai perusahaan persereoan terbatas yang dimiliki oleh seorang owner. PT.Garmentindo Hadimanjaya
terletak
di
Jln.Taman
Kebon
Sirih
III
No.28.Jakarta
10250.
PT.Garmentindo Hadimanjaya sendiri merupakan sebuah perusahaan garment yang bergerak secara business to business di mana pelanggan atau konsumen dari perusahaan adalah distributor, pedagang grosir maupun toko-toko yang menjual secara eceran. PT.Garmentindo Hadimanjaya hadir untuk memenuhi permintaan pasar yang ada akan perlengkapan bayi dan juga pakaian bayi. Kebutuhan akan perlengkapan bayi dan pakaian bayi meningkat seiring dengan meningkatnya juga angka kelahiran penduduk Indonesia.
PT.Garmentindo
Hadimanjaya
adalah
perusahaan
garment
yang
menyediakan perlengkapan bayi seperti diaper, bantal ASI, singlet bayi serta pakaianpakaian setelan untuk bayi dari range new born sampai umur 1.5tahun/2 tahun. Selama 2 tahun sampai tahun 2008, PT.Garmentindo mampu memasarkan produkproduknya kepada agen / distributor dan menjual baik secara grosir ataupun eceran untuk wilayah kota Jakarta. Namun dikarenakan perusahaan melihat permintaan pasar yang semakin meningkat dan perusahaan mampu bersaing bahkan berdiri kokoh di antara persaingan perusahaan garment sejenis, maka perusahaan memutuskan untuk 30
31
membuka jalur distribusi yaitu Aneka Busana di bawah naungan PT.Garmentindo Hadimanjaya. Aneka Busana di bentuk oleh PT.Garmentindo Hadimanjaya untuk memenuhi permintaan pasar di luar kota Jakarta (memenuhi permintaan pasar secara nasional), sekaligus untuk melebarkan sayap usahanya serta untuk memfokuskan pada usaha pemasaran dan promosi yang berujung pada harapan dari adanya peningkatan profit tentunya. Sebelum Aneka Busana terbentuk, sudah ada sales promotion yang di lakukan oleh perusahaan, namun hanya berupa potongan harga apabila terjadi pembelian dalam jumlah yang cukup banyak atau hanya menerapkan quantity discount. Pada saat sekitar tahun 2008 yaitu setelah Aneka Busana terbentuk, penerapan sales-sales promotion yang dilakukan semakin beragam untuk dapat menarik konsumen dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Sales-sales promotion yang diterapkan perusahaan setelah Aneka Busana terbentuk adalah pricing strategy (leader pricing dan price lining), cash discount, quantity discount, dan juga price bundling. Setelah Aneka Busana terbentuk, mulailah perusahaan mencari target pasar ke kotakota besar selain kota Jakarta untuk memasarkan produknya.Untuk kota Bandung sendiri, pihak perusahaan mengirimkan salesnya untuk menawarkan produk dari perusahaan dengan membawa sampel serta katalog produk yang memuat gambar dari produk dan daftar harga. Sales mencoba mendatangi beberapa toko perlengkapan serta pakaian bayi tersebut untuk menawarkan produk perusahaan.
32
Setelah itu untuk kota-kota besar lainnya seperti Palembang, Medan, Pekanbaru, Banjarmasin, Surabaya , pihak perusahaan juga mencakupi kota-kota besar itu.Hal itu bisa dilakukan perusahaan melalui database yang di dapatkan dari relasi, klien, maupun melihat dari kompetitor memasarkan produk ke mana, barulah di ikuti jejaknya. Sekarang karena perkembangan teknologi, tidaklah sulit untuk menyelidiki kompetitor perusahaan.Hal itu bisa dilakukan dengan cara melihat website kompetitor,biasanya dari sana kita bisa mencoba untuk menjadi pembelinya untuk mendapatkan informasi mengenai produk serta harga kompetitor ataupun kita bisa melihat siapa saja pelanggannya apabila website kompetitor dirancang untuk e-commerce bukan hanya tempat membagikan informasi mengenai perusahaan saja. Untuk wilayah lainnya seperti kota Palembang, Medan, Pelanbaru, Banjarmasin, Surabaya dan kota-kota besar lainnya, perusahaan menyalurkan produknya melalui distributor-distributor yang berada di kota-kota besar tersebut. PT.Garmentindo sendiri lebih memfokuskan diri kepada produksi dari produk-produk yang ditawarkan ke pasar sedangkan Aneka Busana merupakan jalur distribusi yang dibentuk perusahaan untuk mampu memasarkan produk-produknya secara nasional dengan berbagai macam promosi yang dilakukan antara lain yaitu sales promotion dan pemasaran langsung yang dilakukan perusahaan.
33
Pada saat ini (hingga tahun 2012), PT.Garmentindo Hadimanjaya belum masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dikarenakan belum memenuhi syarat dari BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal). Syarat dari BAPEPAM adalah jika system management perusahaan sudah terstruktur dengan baik dan target penjualan sudah 15-25 milyar per bulan barulah perusahaan bisa go public dan masuk dalam Bursa Efek Indonesia. Namun sampai saat ini target penjualan yang dimaksudkan oleh BAPEPAM belum dapat dicapai oleh PT.Garmentindo Hadimanjaya serta system management perusahaan belum terstruktur dengan rapi karena usia perusahaan juga baru sekitar 6 tahun dan usia berdirinya Aneka Busana sendiri masih sekitar 4 tahun (masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki ke depannya) sehingga menyebabkan perusahaan belum masuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia). Berikut ini adalah gambar struktur organisasi PT.Garmentindo Hadimanjaya :
34
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
35
3.2 Kegiatan Perusahaan 3.2.1 Kegiatan produksi •
Mencari desain pakaian via internet, survey market, trend pasar untuk memenuhi permintaan pasar. Survey market dan tren pasar juga dilakukan untuk mengetahui perlengkapan bayi dan pakaian bayi seperti apa yang sedang dicari oleh pasar yang kemudian perusahaan mencoba untuk menawarkan pakaian bayi dan perlengkapan bayi yang dibutuhkan oleh pasar tersebut dengan kualitas dan harga yang bersaing tentunya.
•
Survei bahan baku mencakup bahan baku apa saja yang diperlukan kemudian harga,
kualitas dari bahan baku dan juga tempat umtuk
membeli bahan bakunya (cari tempat yang menyediakan bahan baku yang berkualitas dan harga yang bersaing). •
Menghitung biaya produksi yang akan dikeluarkan
•
Pembelian bahan baku
•
Menghitung biaya produksi – dilihat dari harga kompetitor( biaya produksi yang dikeluarkan kemudian perusahaan masih mendapatkan keuntungan dengan harga yang bersaing dengan kompetitor)
•
Pembelian bahan
baku - tergantung klasifikasi barang yang akan
dipasarkan terdiri dari 3 bahan mulai dari low quality-middle sampai dengan high quality.
36
•
a.Low
: PE – polyester elastic
b.Middle
: TC _ tetron cotton
c.High
: Cotton
Produksi cutting – packing – storage - Sebagian produksi dikerjakan sendiri, sebagian dilempar keluar dalam artian perusahaan memberikan kepada home industry kompeksi lain untuk mengubah bahan baku setengah jadi yang dibeli perusahaan untuk di olah oleh home industry (kompeksi) tersebut menjadi barang jadi (pakaian). Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk menekan biaya produksi yang tinggi dan juga melihat efisiensi waktu. Perusahaan mencari home industry (khususnya mencari perusahaan di luar kota Jakarta), dikarenakan biaya untuk membayar buruh di kota-kota kecil itu pun juga kecil (para buruh pabrik di kotakota kecil itu masih mau di bayar dengan upah minim secara borongan atau dibayar secara harian), sehingga dapat menekan biaya produksi yang di maksud.Selain itu perusahaan juga dapat fokus untuk mengembangkan kapasitas dari produk perlengkapan bayi yang akan dipasarkan dan juga sebagian pakaian bayi lainnya yang di produksi sendiri oleh perusahaan,ada juga yang di import dari China.
37
•
Perlengkapan bayi yang di produksi sendiri antara lain yaitu matras set baby, gendongan, bantal set, perlak bayi serta setelan bayi dari range new born sampai usia di bawah 2 tahun. Sedangkan untuk beberapa produk yang di import dari China adalah gendongan dengan kualitas produksi yang lebih baik, mainan-mainan bayi, kaos kaki bayi, sepatu bayi yang di import dari China . Alasan perusahaan mengimport dari China adalah dikarenakan model dari China itu lebih bagus dan harga produksinya juga tidak terlalu mahal. Perusahaan bekerjasama dengan pabrik-pabrik yang ada di China untuk membuat produk yang diberikan label merk perusahaan, jadi begitu sampai di Indonesia dengan menggunakan ekspedisi hanya tinggal memerlukan proses packing saja.
3.2.2 Kegiatan Pemasaran Kegiatan pemasaran dilakukan perusahaan pada awalnya dengan membawa sampel dari produk yang ingin di jual kepada toko-toko pengecer yang terletak di kota Jakarta antara lain Tanah Abang, Asemka, Cempaka Mas, dan toko-toko perlengkapan serta pakaian bayi lainnya yang tersebar di kota Jakarta (sebelum jalur distribusi Aneka Busana terbentuk). Namun setelah jalur distribusi Aneka Busana terbentuk sekitar tahun 2008 barulah perusahaan memasarkan produknya ke pasar nasional dengan cara mendatangi kota-kota yang dekat dengan Jakarta seperti Bandung. Di kota Bandung, para sales yang dikirimkan perusahaan membawa sampel dari produk,
38
brosur, stiker, kartu nama dan juga katalog produk untuk memasarkan produk perusahaan secara door to door dari satu toko pengecer ke toko pengecer lainnya yang tersebar di kota Bandung khususnya. (lebih kepada pemasaran langsung dan juga personal selling). Namun untuk kota-kota besar lainnya yang jaraknya agak jauh dari kota Jakarta maka perusahaan menyediakan website untuk memudahkan konsumen untuk melihat produk dan membeli produk secara e-commerce. Order yang di dapat dari email,telepon dan website akan di follow up dan pengiriman produk perusahaan akan dilakukan melalui ekspedisi. Selain itu sistem yang diterapkan perusahaan untuk kota-kota besar juga antara lain adalah memasarkan melalui distributor-distributor besar yang terdapat di sana. Database klien di dapatkan dari relasi, dari klien yang sudah membeli biasanya memberikan informasi dimana dia biasanya juga menjual atau mengambil barang dari atau ke distributor mana, kemudian juga dari kompetitor.Kita bisa menyelidiki kompetitor menjual barangnya ke klien mana, kemudian kita bisa menawarkan produk kita kepada si klien kompetitor tersebut dengan harga dan kulitas yang bersaing dengan kompetitor.
39
3.2.3
Kegiatan Promosi Untuk
mendukung
kegiatan
pemasaran
maka
perusahaan
juga
membentuk sub unit promosi untuk membantu divisi marketing dalam memasarkan produk-produk perusahaan. Bauran Promosi yang dilakukan perusahaan
antara
lain
yaitu
pemasaran
langsung
dan
juga
sales
promotion.Namun peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian hanya kepada sales promotion yang dilakukan oleh perusahaan mampu memberikan dampak terhadap loyalitas pelanggan. Dalam melakukan kerja praktek,penulis berada di dalam departemen marketing yang membantu divisi promosi dalam hal : •
Membantu menyusun file marketing
•
Membantu menyiapkan sampel produk
•
Membantu menganalisa piutang costumer
•
Membantu membuat sales order dari tenaga-tenaga penjual
•
Membantu bagian promosi dalam rangka melakukan persiapan promosi untuk periode yang akan dijalankan. dalam rangka meningkatkan penjualan perusahaan dan juga menciptakan
loyalitas pelanggan. Dengan kegiatan yang dilakukan penulis dalam perusahaan,
40
maka membantu penulis untuk meneliti sales promotion yang dilakukan perusahaan memberikan pengaruh terhadap loyalitas pelanggan. 3.3
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis desain penelitian kausal. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.(Husein Umar, 2005 : 105). Dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah variabel bebas (sales promotion) dan variabel terikat (loyalitas pelanggan) , bagaimana pengaruh penerapan sales promotion yang dilakukan oleh perusahaan tempat penulis melakukan kerja praktek mampu memberikan dampak terhadap loyalitas pelanggan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pengembangan dengan metode cross sectional yaitu mempelajari sampel dari berbagai strata pada waktu yang bersamaan ( Husein Umar , 2005 : 88). Hal ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada konsumen perusahaan yang terbagi dalam beberapa strata secara bersamaan. Penelitian ini juga merupakan penelitian sampel yaitu penelitian yang datanya berasal dari sampel dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasi yang diwakili oleh sampel peneliti (E.M,Sangadji dan Sopiah,M.M, 2010:30). Sampel yang dimaksudkan adalah beberapa jumlah pelanggan yang
41
terbagi dalam beberapa strata (sub-populasi) diambil untuk mewakili sejumlah populasi keseluruhan pelanggan perusahaan yang ada. Data yang tersaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data primer yaitu dari hasil pengisian kuesioner oleh konsumen perusahaan yang telah terpilih secara acak terstratifikasi. Kuesioner yang diberikan merupakan bentuk pertanyaan untuk mengetahui pengaruh penerapan sales promotion yang dilakukan perusahaan memberikan dampak terhadap loyalitas pelanggan. Kuesioner diberikan kepada konsumen untuk mengetahui sikap konsumen terhadap sales promotion yang diterapkan oleh perusahaan. b. Data internal yaitu data-data yang tersaji dalam penelitian ini berasal dari dalam perusahaan, tempat peneliti melakukan kerja praktek. Perusahaan dalam hal ini di jadikan sebagai objek penelitian. c. Data time series yaitu data yang berasal dari interval waktu tertentu yaitu data yang tersaji ini merupakan data-data perusahaan dari bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012 yaitu kurun waktu penulis melakukan penelitian dan kerja praktek pada perusahaan untuk mengetahui pengaruh sales promotion yang dilakukan memberikan dampak terhadap loyalitas pelanggan.
42
3.4 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dan instrumen penelitian
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan : a. Metode kuesioner : kuesioner akan diberikan kepada sejumlah pelanggan yang telah terpilih secara acak untuk menjadi sample dari populasi keseluruhan pelanggan perusahaan(Stratified Random Sampling) Kuesioner akan diberikan dalam rangka untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh penerapan sales promotion yang dilakukan perusahaan memberikan dampak terhadap loyalitas pelanggan. b. Metode observasi : penulis terlibat langsung dalam kegiatan kerja praktek untuk melihat lebih dekat sales promotion yang diterapkan oleh perusahaan memberikan pengaruh terhadap terciptanya loyalitas pelanggan. c. Metode Studi Pustaka : studi pustaka dilakukan untuk mencari referensi mengenai keterkaitan antara sales promotion yang dilakukan bisa memberikan dampak terhadap terciptanya loyalitas pelanggan.
43
3.5
Skala untuk Instrumen dan Skala Pengukuran Instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kuesioner dan skala yang digunakan untuk instrumen penelitian
adalah skala Likert.
Penulis menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap responden tentang sales promotion yang diterapkan oleh perusahaan dan juga untuk mengukur loyalitas pelanggan. Setiap pernyataan dalam kuesioner digambarkan oleh sikap responden yang ditunjukkan melalui kata-kata : sangat setuju(5), setuju(4), biasa saja(3), tidak setuju(2), dan sangat tidak setuju(1). Skala Likert dianggap sebagai jenis skala ordinal apabila angka 1, 2, 3, 4,dan 5 hanya merupakan simbol peringkat,tidak memiliki jarak interval yang sama dan tidak mengepresikan jumlah.Namun dalam penelitian ini, skala Likert memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur yaitu dengan interval 1 dan juga untuk mengekspresikan jumlah dari sikap responden yang digambarkan dengan angka 1(sangat tidak setuju), 2(tidak setuju), 3(biasa saja), 4(setuju) dan 5(sangat setuju) sehingga skala Likert dalam penelitian ini termasuk skala pengukuran interval yang membuat hasil jawaban responden dalam kuesioner tersebut bisa dijumlahkan, dikurangkan, dibagi atau dikalikan untuk melakukan uji analisis data.
44
3.6
Operasional Variabel Penelitian Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Dimensi
Indikator
Deskriptor
(X)
1.Price Bundling
Harga paket
strategi
Skala untuk
menggabungkan Likert
Sales
penjualan dua produk menjadi satu
Promotion
harga paket penjualan 2. Discount
a.cash discount a.
menawarkan pengurangan
3 sampai
dengan
pembelian jika
5
harga Likert
persen pada individu akan
membayar dengan uang tunai atau cek. b. menawarkan biaya yang lebih rendah b.quantity discount
per
unitnya
dikarenakan
volume
pembelian juga meningkat.
3. Pricing
a.leader
a.perusahaan
menawarkan
Strategy
pricing
popular dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasaran
produk Likert
45
b.price lining
b.Harga yang ditawarkan sesuai untuk masing-masing
konsumen
dengan
kualitas produk yang berbeda juga.
Variabel
Dimensi
Indikator
(Y)
1. Melakukan
Pelanggan
Loyalitas
pembelian
memilih
Pelanggan
berulang secara
perusahaan
Deskriptor tetap Pelanggan
Skala membeli
produk Likert
produk perusahaan berulang secara tertatur ketika
teratur
stok
persediaan
produk
mereka sudah habis.
2. Membeli
Pelanggan
antarlini produk
menggunakan
dan jasa
produk
lain
ditawarkan
Pelanggan membeli lebih dari satu Likert lini yang
produk
yang
ditawarkan
perusahaan
oleh
perusahaan 3.Mereferensikan Merekomendasikan
Pelanggan
merekomendasikan Likert
kepada orang
perusahaan kepada kepada orang lain untuk membeli
lain
orang lain
produk perusahaan
46
4. Menunjukkan
Menolak
tawaran Pelanggan pernah menolak tawaran Likert
kekebalan
produk / jasa dari produk dari perusahaan garment
terhadap tarikan
perusahaan lain
lain
dari pesaing
3.7
Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi Dalam skripsi ini yang menjadi populasi penelitian adalah pelanggan PT.Garmentindo Hadimanjaya (Aneka Busana).Oleh karena itu pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan sampling. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel cara stratifikasi (Stratified Random Sampling). Metode Stratified Random Sampling ini digunakan jika populasi yang dianggap heterogen menurut suatu kelompok tertentu terlebih dahulu dikelompok-kelompokkan dalam berapa subpopulasi yang memiliki anggota sampel yang relatif homogen.(Husein Umar , 2005 : 183) Selanjutnya, untuk menghitung berapa jumlah sampel yang diambil untuk masing-masing subpopulasi tergantung pada jumlah sampel tiap subpopulasi. Dalam penelitian yang dilakukan penulis,
jumlah elemen tiap subpopulasi
adalah tidak sama. Subpopulasi yang dimaksud dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah distributor, pedagang grosir dan toko-toko pengecer yang merupakan konsumen perusahaan.
47
3.8
Teknik Pengukuran Sampel a. Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin.
n=
N 1 +Ne²
Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan ( penulis menggunakan e = 10% , sehingga tingkat kepercayaannya adalah 90%). N = 500 ( jumlah populasi perusahaan) e = 10%
n=
N 1 +Ne²
48
n=
500 1+ 500 x 10 / 100 ²
=
500 6
=
83
Maka , jumlah sampel yang diambil adalah 83 orang dari jumlah populasi 500 orang. b. Teknik pengukuran sampel dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling. Jumlah populasi = 500 (jumlah konsumen perusahaan) Jumlah strata
= 3 ( ada 3 subpopulasi)
Untuk kasus dalam penelitian ini , bila jumlah sampel yang harus di ambil dalam populasi sebesar 83 , sedang populasi sebesar 500 dan jumlah strata L sebanyak 3 , berapakah besar sampel dari tiap-tiap subpopulasi yang harus diambil? Untuk menjawabnya , diperlukan suatu satuan yang sering disebut sample fraction ( f ) untuk masing-masing subpopulasi sebagai factor pengalinya.Jumlah sample fraction disesuaikan dengan jumlah stratanya.Nilai f dihitung dengan rumus berikut (Husein Umar, 2005 : 157-158) : fi= Ni N
49
Keterangan : Ni = jumlah sub-populasi N = jumlah populasi fi = sample fraction Untuk data di atas,nilai masing-masing sample fractionnya adalah sebagai berikut : Jenis Konsumen
Strata (Li)
Ni
fi
Distributor
I
20
0,04
Pedagang grosir
II
100
0,2
Toko pengecer
III
380
0,76
Tabel 3.2 Sample Fraction Jadi , masing-masing sampel yang diambil dari subpopulasi dapat dihitung sebagai berikut ( hasilnya telah dibulatkan ) : n1 = sampel distributor = fi x jumlah sampel = 0,04 x 83 =3 n2 = sampel pedagang grosir = fi x jumlah sampel = 0,2 x 83 = 17
50
n3 = sampel toko pengecer = fi x jumlah sampel = 0,76 x 83 = 63 Jadi bedasarkan rumus Slovin maupun metode Stratified Random Sampling, maka jumlah sampel yang diambil untuk mewakili populasi ( seluruh konsumen perusahaan) adalah 83 orang. Jumlah sampel tersebut merupakan jumlah responden yang akan diberikan kuesioner untuk mengetahui pengaruh penerapan sales promotion yang dilakukan perusahaan memberikan dampak terhadap loyalitas pelanggan yang terbagi menjadi 3 responden dari strata distributor , 17 responden dari strata pedagang grosir dan 63 responden dari strata toko – toko pengecer .
3.9
Metode Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka adalah teknik analisa kuantitatif. Untuk mempermudah perhitungan, maka data dianalisa dengan menggunakan program SPSS versi 20. Data ditampilkan dalam bentuk tabulasi tabel untuk memudahkan interpretasi dan diberikan penjelasan deskriptif.Metode analisis data diawali dengan uji validitas dan reliabilitas, setelah itu baru dianalisis dengan analisis regresi dan korelasi.
51
3.9.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/ valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut (D.Sunyoto:2011,p.72). Dalam penelitian ini yaitu mengukur pengaruh penerapan sales promotion terhadap loyalitas pelanggan dengan memberikan 11 pertanyaan untuk variabel X (sales promotion) dan 7 pertanyaan untuk variabel Y (loyalitas pelanggan).Cara menguji validitas dengan menggunakan skala sikap (likert) , yaitu : a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. b. Melakukan
uji
coba
pengukur
tersebut
pada
sejumlah
responden.Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang.Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) lebih mendekatai kurva normal c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. d. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment, yang rumusnya seperti berikut : r=
n ( ∑XY) – ( ∑X ∑Y) √ [n∑X² - (∑X)²] [n∑Y² - (∑Y)²]
52
Keterangan: r = koefisien product moment n = jumlah individu dalam sampel X = angka mentah untuk variabel X Y = skor total Pengujian untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan
dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel.( D.Sunyoto : 2011, p.72-73) •
Jika r hitung untuk r tiap butir pertanyaan bernilai positif dan lebih besar dari r tabel , maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
•
Jika r hitung untuk masing-masing butir pertanyaan ternyata positif dan negatif, tetapi nilainya lebih kecil dari r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah
konsisten
(D.Sunyoto:2011,p.67-68).
Dalam
penelitian ini , butir-butir pertanyaan untuk variabel X (sales promotion) terdiri dari butir pernyataan no 1-11 pada kuesioner dan butir-butir pernyataan loyalitas pelanggan terdiri dari butir pertanyaan no 12-18.
53
Disini jawaban setiap butir pertanyaan baik pada variabel X dan variabel Y harus tidak acak (konsisten). Jika jawaban acak , maka dikatakan tidak reliabel. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Hasil uji reliabilitas dengan nilai Alpha Croanbachs
> 0,5
= Reliabel
(Ferdinand, Agusty ,
2002:63).Pengujian tingkat reliabilitas menggunakan program SPSS versi 20.00. Rumus Cronbach Alpha (a) : r11 = ( k
)
( k-1 )
( 1- ∑Ơ²ь) (Ơ²ť )
Di mana : r11
= reliabilitas instrument
k
= banyak butir pertanyaan
Ơ²ť
= varians total
∑Ơ²ь
= jumlah varians butir
Sumber : Husein Umar : 2005, p.207-208.
54
3.9.3 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, hanya melibatkan satu variabel bebas yaitu sales promotion dan variabel terikat yaitu loyalitas pelanggan , sehingga dinamakan regresi analisis regresi linier sederhana yang dirumuskan : Y = a + bX
Di mana : Y
= variabel tidak bebas
X
= variabel bebas
a
= nilai intercept ( konstan) atau harga Y bila X = 0
b
= koefisien regresi , yaitu angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.bila b (+) maka naik , bila b (-) maka terjadi penurunan.
Nilai a dihitung dengan rumus :
a = ∑Y (∑X²) - ∑X ∑XY n ∑X² - (∑X)²
Nilai b dihitung dengan rumus :
B = n∑XY - ∑ X ∑XY n ∑X² - (∑X)²
Sumber : R.Kriyantono ( 2010:p.184-185)
55
Peneliti akan menggunakan analisis regresi linier sederhana ini untuk mengukur sejauh mana pengaruh penerapan sales promotion yang dilakukan oleh perusahaan terhadap loyalitas pelanggan.
3.9.4 Analisis Korelasi Pearson’s (Product Moment) Korelasi Pearson Product Moment merupakan pengukuran parametric, akan menghasilkan koefisien korelasi yang berfungsi untuk mengukur hubungan linier antara dua variabel.(J.Sarwono : 2012,p.66) Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel / data/ skala interval dengan interval lainnya.Simbol korelasi product moment ditulis dengan huruf “r”. Rumus teknik korelasi product moment, yang rumusnya seperti berikut r=
n ( ∑XY) – ( ∑X ∑Y) √ [n∑X² - (∑X)²] [n∑Y² - (∑Y)²]
Di mana : r = koefisien korelasi Pearson’s product moment n = jumlah individu dalam sampel X = angka mentah untuk variabel X Y = angka mentah untuk variabel Y Bila hasil nilai r tersebut dalam taraf signifikansi tertentu lebih besar dari nilai r tabel, maka nilai r tersebut signifikan.Dengan kata lain terdapat hubungan
56
yang berarti bukan sekedar kebetulan.Artinya data dan koefisien korelasi yang diperoleh dalam sampel dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel diambil atau data tersebut mencerminkan keadaan populasi.
Karakteristik korelasi diantaranya : a. Kisaran korelasi : kisaran ( range) korelasi mulai dari o sampai dengan 1.Korelasi dapat positif dan dapat pula negatif. b. Korelasi sama dengan Nol : korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel c. Korelasi sama dengan satu : korelasi sama dengan +1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna ( membentuk garis lurus) positif.Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik. d. Korelasi sama dengan minus satu : artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif.Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik maka nilai Y turun dan sebaliknya. Peneliti akan menggunakan analisis korelasi Pearson’s ini untuk mengetahui seberapa besar sales promotion memberikan pengaruh terhadap loyalitas pelanggan dan untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak dimana : Ho: tidak terdapat pengaruh penerapan sales promotion pada jalur distribusi perusahaan (Aneka Busana ) yang signifikan terhadap loyalitas pelanggannya.
57
Ha : terdapat pengaruh penerapan sales promotion pada jalur distribusi perusahaan ( Aneka Busana) yang signifikan terhadap loyalitas pelanggannya. Ketentuan : Jika angka signifikasi hasil riset < 0,1 , maka H0 ditolak Jika angka signifikasi hasil riset > 0,1 , maka H0 diterima.
Selain itu untuk melakukan uji korelasi ini, penulis menggunakan IBM SPSS versi 20 ,dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika angka signifikasi hasil riset < 0,1 , maka hubungan kedua variabel signifikan b. Jika angka signifikasi hasil riset > 0,1 , maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.