40
BAB III MODEL PENILAIAN KOMPETENSI SOSIAL PADA MATA PELAJARAN PAI DI SD NEGERI 01 GUMAWANG KEC. WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN
Pada bab ini berisi gambaran tentang lokasi penelitian diantaranya mengenai Profil SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, personalia guru, karyawan, siswa, sarana dan prasarana. Model penilaian kompetensi sosial pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan dan faktor yang menghambat guru PAI dalam menerapkan model penilaian kompetensi sosial siswa di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan A.
Gambaran Lokasi Penelitian 1.
Profil SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kab. Pekalongan TABEL 1 PROFIL SD NEGERI 01 GUMAWANG KEC. WIRADESA KAB. PEKALONGAN 1 NO 1 2 3 4 1
Nama Sekolah N.I.S N.S.S Provinsi
IDENTITAS SEKOLAH SDN 01 Gumawang 10103216022 100220 Jawa Tengah
Dokumen SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus
2015.
40
41
5 6 7 8 9
Otonomi Kecamatan Desa / Kelurahan Jalan Dan Nomor Kode Pos
10
Telepon
11 12 13 14 15
Faksmile Daerah Status Sekolah Kelompok Sekolah Akreditasi
16
Surat Keputusan/ Sk Penerbit Sk / Ditandatangani Oleh Tahun Berdiri Tahun Perubahan KBM Bangunan Sekolah Luas Bangunan Lokasi Sekolah Jarak ke Pusat Kecamatan Jarak ke Pusat Otoda Terletak Pada Lintasan Jumlah Keanggotaan Rayon Organisasi Penyelenggara Perjalanan/Perubahan Sekolah
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
2.
Daerah / Sekolah Wiradesa Kelurahan Gumawang Gang XII 51152 Kode Wil = 0285 Nomor = 7903956 Kode Wil = 0285 Nomor = Perkotaan Negeri Inti 5 Tahun Nomor = 421.2/020/22/SD/85 Tgl = 01-04-1985 Gubernur Provinsi Jawa Tengah Tahun = 1974 Tahun = 2008 Pagi Milik Sendiri L = 2000 M ² Masuk Gang 02 KM 18 KM Desa 8 Sekolah Pemerintah
P = 828 M ²
-
Visi, Misi dan Tujuan Visi : Berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, unggul dalam prestasi. Misi : a. Membentuk kepribadian siswa menjadi siswa yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
42
b. Membentuk pribadi siswa santun terhadap guru, orang tua, dan orang yang lebih tua. c. Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan siswa secara efektif dan efisien. d. Menumbuhkan siswa belajar mandiri dan disiplin. Tujuan : Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2 3.
Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu komponen hubungan kerja yang terjalin untuk bekerja sama mengelola suatu kelompok atau acara dengan adanya pembagian tugas dari ketua sampai anggota. Struktur Organisasi sangat penting keberadaannya dalam suatu organisasi/instansi. Adapun struktur organisasi yang ada di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, diantaranya sebagai berikut : 3
2
Dokumen SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 16 September 2015. 3 Dokumen SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 15 Mei 2015.
43
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH DASAR SEKOLAH = SDN GUMAWANG 01
TAPEL = 2015 /2016 KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
RIDWAN, S.Pd
N.S. RUSDI
UNIT PERPUSTAKAAN
TATA USAHA
M. FADLI, A. Ma. Pust.
HENY PURWANINGSIH
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL / GURU
GURU KELAS I
ZUMROTUS
GURU KELAS II SUPRIYATI
GURU KELAS III
GURU KELAS IV
GURU KELAS V
Hj. TURAH UTAMI,
MEYLIA
EKA SUSILAWATI,
S.Pd
ANDRIANI, S.Pd.SD
S.Pd.SD
SHOLIKHAH, S.Pd
GURU AGAMA
GURU PENJASKES
KOMARIYAH, S.Pd.I
TRI SETYOWATI, S.Pd
SISWA
GURU KELAS VI SUPIYATI, S.Pd
PENJAGA SEKOLAH
MASYARAKAT SEKITAR
43
AGUNG BUKHORI
44
4.
Personalia Guru, Karyawan, dan Siswa Dari hasil pengamatan dokumen tentang SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan diperoleh data mengenai keadaan guru, karyawan, dan siswa, sebagai berikut: a. Keadaan Guru : TABEL II PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ATAU BIMBINGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016. 4
NO 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
NAMA / NIP RIDWAN, S.Pd 19621029 198304 01 002 ZUMROTUS SHOLIKHAH, S.Pd 19630630 198608 2 002 SUPRIYATI 19560923 197802 2 001 Hj. TURAH UTAMI, S.Pd 19551229 197512 2 005 MEYLIA ANDRIANI, S.Pd.SD 197705201 2008001 2 020 EKA SUSILAWATI, S.Pd.SD SUPIYATI, S.Pd 19590404 1979101 2 002 KOMARIYAH, S.Pd.I 19690712 200604 01 008 TRI SETYOWATI, S.Pd 19611105 198405 2 002
4
GOL./ RUANG
PNS / NON PNS
TUGAS MENGAJAR KELAS
JUMLAH JAM
IV/a
PNS
IV - VI
6
IV/a
PNS
I
24
IV/a
PNS
II
26
IV/a
PNS
III
28
III/a
PNS
IV
28
-
NON PNS
V
28
IV/a
PNS
VI
28
II/d
PNS
I-VI
24
IV/a
PNS
I-VI
24
KET. K S
PJOK
Dokumen SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus
2015.
44
45
b. Keadaan Karyawan TABEL III FORMASI KARYAWAN SD NEGERI 01 GUMAWANG KEC. WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 20015/2016.5 NO
NAMA
JABATAN
1
M. Fadli, A. Ma. Pust
Unit Perpustakaan
2
Heny Purwaningsih
Tata Usaha
3
Agung Bukhori
Penjaga Sekolah
c. Keadaan Siswa TABEL IV KEADAAN SISWA SD NEGERI 01 GUMAWANG KEC. WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015/2016. Data siswa dalam tiga tahun terakhir : KELAS I II III IV V VI Jumlah
5
JUMLAH SISWA 2012/2013 2013/2014 2014/2015 39 32 33 39 38 29 39 36 38 43 43 36 34 41 43 43 30 40 237 220 219
2015/2016 17 32 30 34 36 43 192
Dokumen SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 16 September 2015.
46
Jumlah Rombongan Belajar Kelas 1 : 1 Rombongan Belajar. Kelas 2 : 1 Rombongan Belajar. Kelas 3 : 1 Rombongan Belajar. Kelas 4 : 1 Rombongan Belajar. Kelas 5 : 1 Rombongan Belajar. Kelas 6 : 1 Rombongan Belajar. 6 5.
Sarana dan Prasarana Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang representatif, diperlukan sarana yang dimiliki SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan adalah sebagai berikut : Data Ruang Kelas
6
2015.
a. Kelas 1
: 1 Ruang dengan kondisi baik.
b. Kelas 2
: 1 Ruang dengan kondisi baik.
c. Kelas 3
: 1 Ruang dengan kondisi baik.
d. Kelas 4
: 1 Ruang dengan kondisi baik.
e. Kelas 5
: 1 Ruang dengan kondisi baik.
f. Kelas 6
: 1 Ruang dengan kondisi baik.
Dokumen SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus
47
Data Ruang/ Bangunan Lainnya
B.
a. Ruang Kepala Sekolah
: 1 ruang dengan kondisi rusak.
b. Ruang Guru
: 1 ruang dengan kondisi rusak.
c. Gedung Perpustakaan
: 1 ruang dengan kondisi baik.
d. Kamar mandi dan WC
: 4 ruang dengan kondisi baik. 7
Model Penilaian Kompetensi Sosial pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 1. Gambaran Penilaian Kompetensi Sosial pada Mata Pelajaran PAI Kelas II dan Kelas V di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Dalam mata pelajaran PAI kelas II dan kelas V di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, Ibu KMR selaku guru pengampu mata pelajaran PAI pada penilaian kompetensi sosialnya beliau menerapkan metode observasi, dimana guru mengamati muridmuridnya dalam hal perilaku pada setiap harinya, apakah perilaku yang ingin dinilai sudah terlihat atau belum. Teknik penilaian ini dilakukan oleh guru untuk mengetahui perilaku anak dan bisa memahami peserta didiknya, dengan pemahaman yang baik, maka seorang guru tersebut bisa mengetahui karakter dan bisa
7
2015.
Dokumen SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus
48
membimbing anak yang berperilaku kurang baik agar perilakunya baik atau hasilnya sesuai harapan. Sebelum
melakukan
penilaian
terlebih
dahulu
ibu
KMR
menyampaikan pelajaran dan menerangkan materi sesuai tema. Pada saat pembelajaran berlangsung ibu sudah bisa menilai sikap peserta didik tersebut apakah mereka mempunyai penghormatan yang baik atau tidak terhadap guru dan teman-temanya. Setelah memberikan penjelasan, ibu memberikan pertanyaan secara lisan dan tulisan kepada peserta didik, agar peserta didik tersebut menjawab dan untuk membangunkan rasa kedisiplinan, percaya diri dan tanggung jawabnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu KMR jenis penilaian sikap pada kompetensi sosial yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode observasi yaitu dengan melihat tingkah laku yang ditampilkan siswa secara langsung pada saat pembelajaran berlangsung, maupun pada saat anak berada diluar kelas. Seperti wawancara berikut : “Jenis penilaian sikap pada kompetensi sosial yang saya lakukan yaitu dengan menggunakan jenis penilaian observasi dengan menggunakan tabel / format observasi seperti pada buku guru yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Penilaian observasi ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung atau pada saat anak-anak berada diluar kelas, untuk mengetahui karakter anak tersebut” 8
8
Komariyah, Guru SD Negeri 01 Gumawang, Wawancara Pribadi, Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus 2015.
49
TABEL V Format penilaian kompetensi sosial berupa metode observasi yaitu sebagai berikut : 9
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Peserta Didik
Disiplin BT
MT
MB
Tanggung Jawab MK
BT
MT
MB
MK
Percaya Diri BT
MT
Dst….
KETERANGAN: MK
: Membudidaya
(apabila
peserta
didik
terus-menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) MB
: Mulai
berkembang
(apabila
peserta
didik
sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) MT
: Mulai terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yamg dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten)
BT
: Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator)
9
Dokumen Penilaian Kompetensi Sosial SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus 2015.
MB
MK
50
Sedangkan Sikap yang dinilai oleh ibu KMR ada bermacam-macam diantaranya sikap jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, sopan santun, dan percaya diri. Berikut adalah cuplikan wawancaranya : “Sikap yang saya nilai pada kompetensi sosial adalah sikap jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, sopan santun, dan percaya diri. Namun sikap yang dinilai tergantung kebutuhan, atau tergantung sikap mana yang ingin dinilai, dan yang lebih ditonjolkan disini adalah sikap jujur agar siswa tersebut mempunyai sikap jujur dalam perilaku sehari-hari, baik itu disekolah maupun dirumah”.10
Berdasarkan hasil Observasi yang peneliti lakukan dikelas II pada hari rabu tanggal 16 September 2015 pukul 07.30-10.15 mata pelajaran PAI, hasilnya adalah sebagai berikut : 11 Pukul 07.30 Ibu KMR selaku guru pengampu mata pelajaran PAI mulai melangkahkan kaki ke kelas II. Beliau berjalan kaki dengan penuh semangat menuju kelas, dengan membawa tas dan buku di tangan kirinya. Dikelas banyak anak-anak yang sedang menunggu pelajaran. Beliau dengan senyuman ramahnya menyapa anak-anak yang berada di teras, dan menasehati anak yang rambutnya sudah panjang, agar memotong rambutnya agar terlihat rapi. Lalu beliau masuk kelas II. Setelah beliau masuk ke kelas ternyata sudah banyak anak yang menunggu kedatangan beliau untuk segera menerima pelajaran. Dengan wajah yang teduh dan bersemangat beliau memulai pelajaran pagi itu dengan salam, dan dilanjutkan mengabsen.
10
Komariyah, Guru SD Negeri 01 Gumawang, Wawancara Pribadi, Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus 2015. 11 Hasil Observasi pada tanggal 16 September 2015.
51
Setelah mengabsen, ibu KMR langsung memulai pelajaran dengan membagi buku siswa yang letaknya di meja paling belakang, dan menyuruh untuk membuka pembelajaran 2 halaman 6 dengan tema surat An-Nas. Lalu ibu menyuruh anak-anak untuk membaca surat An-Nas bersama-sama. Dan anak-anak langsung membaca surat tersebut bersama-sama. Kemudian ibu menjelaskan tentang macam-macam harokat / tanda baca yang ada di dalam surat An-Nas, lalu menyuruh agar anak-anak menyanyikan lagu tanda baca. Saat menyanyikan lagu tanda baca anak-anak sangat gaduh ada juga anak yang nabuh meja, melihat hal semacam itu, ibu KMR tidak tinggal diam, beliau menasehati anak-anak agar tetap tertib ketika menyanyi. Setelah itu, ibu menerangkan kembali tentang surat AnNas, dan memberikan soal lisan dan langsung dijawab oleh anak-anak. Dalam kelas anak-anak terlihat sangat gaduh sehingga suara ibu KMR, walaupun sudah keras tetapi masih kalah dengan suara anak-anak yang sangat berisik. Walaupun suasananya selalu gaduh tetapi anak-anaknya selalu memperhatikan apa yang dijelaskan oleh ibu KMR. Dengan selalu menjawab pertanyaan yang diberikan dan mengikuti semua perintah ibu. Tidak lama kemudian tibalah waktunya untuk istirahat, kemudian anak-anak ada yang langsung istirahat dan ada yang masih berada dalam di kelas karena belum selesai mengerjakan tugas yang diberikan ibu. Jam menunjukkan pukul 09.30 waktunya anak-anak masuk kelas untuk menerima pelajaran selanjutnya yaitu BTQ sampai pukul 10.15. pada saat beliau masuk ke kelas, banyak bangku yang masih kosong, karena
52
anak-anak masih istirahat. Kemudian ibu menyuruh anak yang lain untuk memanggil anak-anak yang belum masuk ke kelas, agar segera masuk dan menerima pelajaran selanjutnya. Setelah semuanya sudah masuk ke kelas, ibu memulai pelajaran dengan salam, dan langsung dijawab oleh anak-anak. Lalu ibu langsung menyuruh anak-anak untuk mengerjakan soal BTQ hal 6 dan anak-anak langsung mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan tugas anak-anak disuruh untuk membawanya ke depan dan membacanya. Di sela– sela pembelajaran, ibu mengeluarkan buku penilaian kompetensi sosial yang sudah dipersiapkan sebelumya, ibu KMR langsung menilai satu persatu siswanya dengan memperhatikan sikap-sikap yang ditampilkan selama proses pembelajaran berlangsung. Jam pelajaranpun sudah habis, waktunya ibu mengakhiri pelajaran hari ini dengan bacaan hamdalah dan salam. Dalam penilaian ibu KMR menggunakan penilaian observasi, dimana ibu melihat dan langsung menasehati apabila ada murid-muridnya yang berperilaku kurang baik seperti berisik, berbicara sendiri dengan temannya sewaktu pelajaran sudah dimulai, duduk di atas meja, mondar-mandir dan duduk tidak pada tempatnya.12 Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan dikelas V pada hari Jumat tanggal 18 September 2015 pukul 07.30-10.15 mata pelajaran PAI, hasilnya adalah sebagai berikut : 13
12 13
Hasil Observasi pada tanggal 16 September 2015. Hasil Observasi pada tanggal 18 September 2015.
53
Jam menunjukkan pukul 07.30 berarti itu waktunya ibu KMR masuk ke kelas V untuk mengajar mata pelajaran PAI. Beliau melangkahkan kakinya dengan penuh semangat. Sebelum masuk ke kelas V beliau terlebih dahulu masuk ke kelas VI untuk menasehati anak-anak yang masih berada di luar kelas agar segera masuk ke kelas. Setelah ke kelas VI, beliau masuk ke kelas V namun anak-anak kelas V terdengar sangat gaduh dan ibu menyuruh anakanak supaya diam dan tertib untuk segera menerima pelajaran. Setelah anak-anak tertib barulah beliau memulai pelajaran dengan salam dan langsung dijawab oleh anak-anak. Kemudian beliau menyuruh anak-anak untuk membuka buku paket siswa halaman 13 dengan tema mengenal nama Allah dan kitab-Nya. Ibu KMR menjelaskan tentang Asmaul Khusna. Lalu beliau melanjutkan dengan memberikan pertanyaan seputar materi yang sedang dibahas dan anak-anak menjawabnya, lalu dilanjutkan dengan nyanyian agar anak-anak lebih bersemangat. Ibu KMR kembali menerangkan tentang beriman kepada Kitab-kitab Allah. Beliau selalu menyelingi pembelajarannya dengan memberikan soal dan ada beberapa anak yang sangat antusias untuk menjawab. Kemudian beliau menyuruh anak-anak untuk mengerjakan tugas. Akhirnya jam istirahatpun telah tiba. Waktunya anak-anak untuk istirahat. Jam 09.30 anak-anak masuk ke kelas, namun masih banyak anak-anak yang masih makan dan minum di kelas. Lalu ibu menasehatinya untuk segera menghabiskan makanan tersebut. Setelah tertib ibu langsung memulai pelajaran BTQ dengan salam. Lalu anak-anak menjawabnya. Ibu menyuruh
54
anak-anak untuk membuat 10 kalimat ikhfa, dan anak-anak langsung mengerjakannya. Saat anak-anak mengerjakan tugas yang ibu berikan, ibu langsung menilai kompetensi sosial siswanya dengan menggunakan format penilaian sikap observasi. Ibu mengamati tingkah laku siswanya dan menulisnya sesuai format yang ada, baik tingkah laku yang belum terlihat, ataupun yang sudah membudaya atau sudah menjadi kebiasaan. tak lama kemudian waktunya ibu mengakhiri pelajaran karena jam sudah menunjukkan pukul 10.15 hari itu hari jumat jadi anak-anak pulang lebih cepat untuk sholat jum’at, lalu ibu KMR mengakhiri dengan salam.14 Pada setiap pembelajaran seharusnya dilakukan penilaian sehingga guru dapat mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik tersebut apakah sudah mencapai target atau belum. Jika peserta didik memperoleh nilai di bawah ketuntasan belajar minimal maka peserta didik tersebut, akan diberikan bimbingan dan nasehat dari guru PAI tersebut untuk memperbaiki nilainya sehingga minimal nilainya sama dengan ketuntasan belajar, baru kemudian peserta didik tersebut dikatakan lulus mata pelajaran tersebut. Seperti wawancara berikut ini : “ya yang saya lakukan apabila anak-anak nilainya kurang ya, dengan mengadakan penyuluhan atau bimbingan seperti pemberian nasehat jika perilaku siswa tersebut kurang baik. Agar nilainya sesuai dengan harapan atau sesusai standar nilai minimal. Karena kalau nilainya tidak memenuhi ketuntasan minimal maka bisa dipastikan anak tersebut tidak lulus dan harus tinggal kelas.”15
14
Hasil Observasi pada tanggal 18 September 2015. Komariyah, Guru SD Negeri 01 Gumawang, Wawancara Pribadi, Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus 2015. 15
55
Nilai ketuntasan belajar pada setiap tahun dapat berubah guna meningkatkan kualitas peserta didik. Untuk kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI nilai ketuntasan belajar minimalnya B (baik) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. Hal ini didasari untuk meningkatkan mutu peserta didik SD. Harapan ibu KMR selaku pengampu mata pelajaran PAI terhadap peserta didiknya yaitu : “harapan saya selaku guru Pendidikan Agama Islam (PAI) kepada peserta didik saya yaitu agar peserta didik itu bisa berperilaku baik kepada orang tua, guru, teman dan orang lain baik dikelas maupun di rumah, dan supaya peserta didik tersebut kelak dapat bermanfaat bagi nusa bangsa dan agama.”16
2. Data Penilaian Kompetensi Sosial pada Mata Pelajaran PAI Kelas II dan kelas V di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Pada bagian ini akan dipaparkan penilaian sikap pada kompetensi sosial pada mata pelajaran PAI Kelas II dan V di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan dengan laporan hasil penelitian yang diperoleh dari dokumen penilaian guru PAI. Dalam hal ini dokumen observasi penilaian kompetensi sosial dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) kepada murid kelas II yang berjumlah 32 siswa dan murid kelas V yang berjumlah 36 siswa. Dengan 16
Komariyah, Guru SD Negeri 01 Gumawang, Wawancara Pribadi, Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus 2015
56
menggunakan 3 indikator penilaian sikap yaitu disiplin, tanggung jawab dan percaya diri dan masing-masing sikap terdapat 4 alternatif jawaban yaitu MB MT MB dan MK. Hasil dokumenya yaitu sebagai berikut : a. Data Penilaian Kompetensi Sosial pada Mata Pelajaran PAI Kelas II di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan. TABEL VI Nama Peserta Didik
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
L. R. A. R. S. A. H. S. A. E. Z. A. A. B. S. DD D. E. F. R. Y. F. A. N. H. A. H. S. A. K. Z. S. K. R. M .P. A. M. N. M. M. M.R.
Disiplin BT
MT
MB
Tanggung Jawab MK
BT
MT
MB
MK
Percaya Diri BT
MT
MB
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √
√ √ √
MK
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
√
-
M.B. M.D. A. M.H. R. M.S. R. N.M. R. N. S. S. N. Z. S.
√ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √
57
28. 29. 30. 31. 32. 33.
√ √
N. K. R. N. R. L. M. R. C. S. S. Z. N. S. M.
√ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√
KETERANGAN: MK
: Membudidaya
(apabila
peserta
didik
terus-menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) MB
: Mulai
berkembang
(apabila
peserta
didik
sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) MT
: Mulai terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten)
BT
: Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator)17
b. Data Penilaian Kompetensi Sosial pada Mata Pelajaran PAI Kelas V di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
17
Dokumen Penilaian Kompetensi Sosial SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus 2015.
58
TABEL VII
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Nama Peserta Didik
I.N. A. A. F. P. M.N F. M.A. M.B. R. M.F. R. A. P. A. A. R. A.D. I. A. I. F. A. S. A. R. D. R. U. E. P. C. F. W. T. K. N. N. K. R. M.M. M.K. A. R. H. N. N. N. Z. A. N. K. S. P. S. P. S. N. R. S. R.A. R. S. L. S. A. S. N. I. S. R. T. B. H. J. N. K. M.F. A. D. L.P. M.N. M.
Disiplin BT
MT
MB
Tanggung Jawab MK
BT
MT
MB
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√
MT
MB
√ √ √ √ √ √ √
√
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
MK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
BT
√ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
MK
Percaya Diri
√ √
59
KETERANGAN: MK
: Membudidaya
(apabila
peserta
didik
terus-menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) MB
: Mulai
berkembang
(apabila
peserta
didik
sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) MT
: Mulai terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten)
BT
: Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator) 18
Format penilaian observasi pada kompetensi sosial yang diterapkan oleh guru PAI di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan ini masih terdapat kekurangan, diantaranya dalam melakukan penilaian sikap guru PAI melakukan penilaian hanya untuk formalitas saja, tanpa memerhatikan peraturan yang berlaku apakah sudah sesuai atau belum, dan tidak berkesinambungan dalam melaksanakan penilaiannya. Selain itu guru PAI yang ada di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan tidak menggunakan teknik penilaian sikap yang bervariasi, sehingga guru tidak benar-benar bisa menilai kompetensi sikap siswa secara optimal dan memahami karakter peserta didiknya. Seharusnya 18
Dokumen Penilaian Kompetensi Sosial SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus 2015.
60
guru menerapakan penilaian sosial dengan menggunakan teknik penilaian yang bervariasi dan berkesinambungan untuk melihat kompetensi sosial yang sudah terlihat dan bisa memhami karakter peserta didiknya.
C.
Faktor yang Menghambat Guru PAI Dalam Menerapkan Model Penilaian Kompetensi Sosial Siswa di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Faktor yang menghambat guru PAI dalam menerapkan model penilaian kompetensi sosial siswa di SD Negeri 01 Gumawang Kec. Wiradesa Kabupaten Pekalongan ada 5 yaitu : 1. Latar belakang peserta didik. 2. Karakter / kepribadian anak. 3. Terbatasnya waktu untuk mengajar 4. Belum adanya petunjuk penilaian resmi dari pemerintah. 5. Belum adanya buku paket guru dari Kemendikbud. Seperti pada wawancara berikut ini : “Kalau hambatan atau faktor-faktor yang dihadapi dalam menilai kompetensi sosial ya banyak mbak, yang pertama latar belakang peserta didik, karakter/kepribadian anak, terbatasnya waktu untuk mengajar dalam seminggu hanya 1x mengajarnya, belum adanya petunjuk penilaian resmi dari pemerintah adanya cuma Kelompok Kerja Guru (KKG) kabupaten dan kecamatan dan belum adanya buku paket guru dari Kemendikbud.”19
19
Komariyah, Guru SD Negeri 01 Gumawang, Wawancara Pribadi, Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 25 Agustus 2015.
61
Dalam memberikan penilaian kompetensi sosial ibu KMR tidak setiap hari melakukan penilaian karena keterbatasan waktu dan tenaga. Seperti yang dituturkan bapak kepala sekolah : “Penilaian kompetensi sosial tidak mungkin dilakukan setiap pelajaran berlangsung mbak, karena disamping harus melakukan penilaian sikap, guru juga harus melakukan penilaian yang lain dalam waktu bersamaan, seperti penilaian pengetahuan dan ketrampilan yang jumlahnya banyak. Kalau penilaian kompetensi sosial itu sendiri dilakukan minimal satu bulan sekali. Tapi secara teknis penilaian sikap dilakukan setiap saat untuk mengetahui karakter siswa.” 20 Dari uraian wawancara terhadap ibu KMR dan Bapak RDW, terlihat banyaknya faktor yang menghambat ibu KMR dalam menilai aspek sikap pada kompetensi sosial siswa. Berdasarkan hasil observasi mengenai faktor yang menghambat guru dalam menerapkan penilaian kompetensi sosial siswa dikelas II pada hari rabu tanggal 16 September 2015 pukul 07.30-10.15 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), hasilnya adalah sebagai berikut : 21 Pada saat ibu KMR akan memasuki kelas II banyak anak-anak yang sudah siap menerima pelajaran dikelas, namun ada beberapa anak yang masih berada diluar kelas sambil menunggu ibu KMR masuk ke kelas. Karena siswa kelas II jumlahnya ada 32 siswa, tentu saja latar belakang dan karakter masing-masing anak berbeda-beda.
20
Ridwan, Kepala Sekolah SD Negeri 01 Gumawang, Wawancara Pribadi, Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, 16 September 2015 21 Hasil Observasi pada tanggal 16 September 2015
62
Karakter dan latar belakang anak-anak kelas II bermacam-macam, oleh sebab itu tidak mudah bagi guru untuk langsung merubah karakter yang sudah mereka bawa dari rumah, dan lingkungan masyarakat anak tersebut. Sedangkan faktor lainnya yaitu terbatasnya waktu untuk mengajar. Mata pelajaran PAI dilakasanakan 1x dalam setiap minggunya. Dengan alokasi waktu 4x35 menit pelajaran. Berarti dalam satu minggu peserta didik hanya mendapatkan pelajaran PAI selama 140 Menit. Dengan alokasi waktu yang singkat ini tentunya kurang bagi seorang guru untuk menilai kompetensi sosial proses belajar mengajar secara maksimal. Dengan adanya waktu yang singkat tersebut ibu KMR harus menjelaskan, memberikan tugas, baik tugas yang berupa pengetahuan dan ketrampilan seperti mengahafal dan lain-lain, jadi waktu untuk menilai aspek sikap pada kompetensi sosial kadang terabaikan dan hanya dilakukan sebulan sekali sebagai formalitas saja. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan mengenai faktor yang menghambat guru dalam menerapkan penilaian kompetensi sosial siswa dikelas V pada hari Jumat tanggal 18 September 2015 pukul 07.3010.15 mata pelajaran PAI, hasilnya adalah sebagai berikut : 22 Pada hari jumat jam 07.30 tibalah waktunya ibu KMR masuk ke kelas V dan bergegas memulai pelajaran. Anak-anak kelas V terlihat lebih siap menerima pelajaran. Suasana dikelas V terlihat sangat gaduh dan masih ada anak-anak yang belum masuk ke kelas. kelas V jumlahnya 36 siswa.
22
Hasil Observasi pada tanggal 18 September 2015.
63
Karakternyapun berbeda-beda, ada yang duduk manis, ada yang ngobrol dengan temannya, ada yang mondar-mandir, ada yang tidak bisa diam. Namun setelah ibu KMR masuk kelas, suasananya menjadi lebih tenang. Dan ibu menasehati anak-anak yang masih makan dikelas untuk segera menghabiskan makananya. Latar belakang dan karakter yang berbeda-beda tersebut menjadikan ibu KMR sedikit kualahan dalam mengajar. Tapi masih banyak anak-anak yang antusias dalam menerima pelajaran. Karena waktunya yang terbatas, dalam seminggu hanya sekali mengajar, dan harus tuntas mengajarnya mulai dari menjelaskan materi, memberikan tugas dan lain-lain, menjadikan beliau tidak bisa menilai penilaian kompetensi sosial setiap pembelajaran berlangsung. Selain terbatasnya waktu, tidak adanya petunjuk penilaian resmi dari pemerintah dan buku paket guru juga merupakan hambatan guru dalam menilai. Ibu KMR hanya mendapatkan petunjuk penilaian sikap dari KKG (Kelompok Kerja Guru) kabupaten dan kecamatan yang diadakan seminggu sekali pada hari Sabtu. Sedangkan tentang buku paket guru beliau mendapatkannya dengan mendownload dari internet, kemudian di print dan dijilid untuk dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar dikelas.